• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bergesernya Nilai nilai Etika dalam Kehi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bergesernya Nilai nilai Etika dalam Kehi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Adelia Putri (1471500411)

Bergesernya Nilai-nilai Etika dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

(2)

Contoh Kasus

Terdapat fakta-fakta mencengangkan dalam persidangan kasus korupsi e-KTP yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3) kemarin. Dalam sidang kedua tersebut, seharusnya ada 8 orang saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum KPK. Mereka adalah Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan mantan Ketua Komisi II, Chairuman Harahap, mantan Sekjen Mendagri Diah Anggraeni, dan beberapa pihak swasta yang terlibat dalam proyek e-KTP tersebut.

Namun, Agus Martowardojo tidak bisa hadir untuk memberikan kesaksian dalam persidangan kasus megakorupsi e-KTP. Agus Marto mengajukan permohonan penjadwalan ulang pemberian kesaksian pada 30 Maret 2017. Dalam kasus ini, Agus Marto sebelumnya pernah dipanggil KPK untuk dimintai keterangan.

Fakta mencengangkan pertama, Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berkelit saat dicecar hakim soal awal program e-KTP. Di hadapan majelis hakim, Gamawan mengklaim program tersebut bukanlah gagasannya melainkan menteri sebelumnya, Mardiyanto.

"Itu sudah dimulai 2 tahun sebelum saya sebagai Menteri Dalam Negeri baru setelah 19 hari saya dilantik DPR Komisi II mengundang saya rapat dengar pendapat (RDP)," ujar Gamawan saat memberikan kesaksian, Kamis (16/3).

Dia menjelaskan program e-KTP merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 yang nantinya diperuntukan untuk Pemilu 2014. Kendati demikian, Gamawan sempat berkelit saat ketua majelis hakim Jhon Halasan Butar Butar mengonfirmasi kehadiran Gamawan dalam RDP membahas proyek e-KTP.

(3)

Sebelumnya, pada sidang perdana kedua terdakwa kasus ini, Irman dan Sugiharto, nama Gamawan Fauzi muncul. Dalam dakwaan tersebut, Gamawan disebut menerima uang sejumlah USD 4.500.000 dan Rp 50 juta.

Fakta mencengangkan kedua, Gamawan mengakui menerima uang sebesar Rp 50 juta yang disebut dalam surat dakwaan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Namun uang tersebut bukan uang suap e-KTP, melainkan merupakan upah diperolehnya saat menjadi pembicara di beberapa provinsi sebagai menteri.

"Itu (Rp 50 juta) honor saya sebagai menteri menjadi pembicara. Sejamnya kan Rp 5 juta, hitung saja dua jam saya sudah Rp 10 juta. Itu di beberapa provinsi," jelas Gamawan.

Gamawan mengklaim, bahwa ada asosiasi yang bekerjasama dengan kementerian dalam negeri yang akan menggelar seminar nasional dan Gamawan didapuk sebagai pembicara.

Referensi

Dokumen terkait

Mendiagnosis gangguan pada sistem kopling manual dan otomatik berikut komponen- komponen sistem pengoperasia nnya  Cara kerja kopling manual dan otomatis dijelaskan secara benar..

[r]

Fenomena yang menunjukkan bahwa pada situasi tertentu manajemen akan cenderung melakukan manajemen laba, yang diikuti dengan kinerja dan return saham perusahaan setelah IPO

Dalam Supply Chain Manajemen sistem informasi bank sampah dapat diidentifikasi gambaran hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam pola tersebut (nasabah,

Pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media audio visual, nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 72,50 dengan

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bentuk penyesalan remaja pasca pembelian produk fashion seperti menyesal bahwa barang yang dibeli dianggap terlalu cepat,

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan iklim sekolah. adalah keadaan keseluruhan sebuah sekolah yang dirasakan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya bukan hanya dihadapkan pada berbagai peran dan tugas pokoknya, namun terdapat beberapa penyebab primer yang dapat memicu terjadinya stres