• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDORONG EKONOMI INDUSTRI KREATIF DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENDORONG EKONOMI INDUSTRI KREATIF DALAM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

WISUDA SARJANA STIE DR MOECHTAR TALIB JAKARTA, 24 DESEMBER 2011

ORASI ILMIAH

MENDORONG EKONOMI INDUSTRI KREATIF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL DR. H. R. BAMBANG BUDHIJANA, MSc in Econ.

Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barokatuuh.

Yth. Bapak Dirjen Dikti

Yth. Ibu Kordinator Kopertis Wilayah III, Jakarta

Yth. Bapak Aizirman Djusan, SE, MEc, Ketua STIE DR Moechtar Talib Yth. Para Wisudawan beserta orang tua dan Keluarga yang berbahagia Yth. Segenap Civitas Akademika STIE DR Moechtar Talib

Puji syukur sepatutnya kita haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat yang diberikan sehingga saat ini kita semua bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat untuk mengikuti acara yang sangat penting bagi lembaga pendidikan kita yang tercinta ini yaitu wisuda sarjana STIE DR Moehtar Talib. Hari ini tentu membahagiakan kita semua. Para wisudawan akan dengan mantap menatap masa depan. Para orang tua berbangga hati dan terharu melihat sang anak yang rasanya baru kemarin masih berada dalam gendongan kini telah dewasa dan segera memikul tanggung jawab yang nyata. Perasaan bangga dan haru juga dirasakan oleh para dosen dan segenap civitas academica STIE DR Moehtar Talib yang menyaksikan proses wisuda ini. Juga doa dan harapan agar pencapaian kita pada hari ini merupakan tonggak penting bagi pencapaian lain yang lebih penting dimasa depan. Sungguh merupakan kehormatan yang luar biasa bagi saya untuk dapat berbicara disini, khususnya di hadapan para wisudawan yang saya yakin akan memberikan warna pada aktifitas ekonomi nasional dan industri keuangan kita dimasa yang akan dating. Karenanya izinkan saya untuk berbagi sedikit pengetahuan yang saya miliki, untuk menambah bekal para wisudawan dalam menghadapi berbagai tantangan berat di dunia pekerjaan.

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

(2)

Industri kreatif bisa dikembangkan oleh negara manapun, baik negara maju maupun berkembang karena setiap negara pasti memiliki sumber dayasumber daya kreatif yang tak terbatas seperti manusia-manusia yang kreatif, kebudayaan yang bisa dieksplorasi, dan sebagainya. Setiap manusia pasti memiliki kreativitas, apakah is seorang eksekutif perusahaan ternama ataupun seorang buruh pabrik. Hanya saja ada individu-individu yang secara khusus menjadikan kreativitasnya sebagai aktivitas yang memiliki nilai ekonomi secara langsung karena dia mendapatkan penghasilan dari kegiatan tersebut. Akan tetapi, ada juga yang tidak bisa menjadikan kreativitasnya memiliki nilai ekonomi.

Perdagangan dunia untuk industri kreatif masih didominasi negara-negara maju meski ada beberapa negara berkembang yang ikut menikmati boom industri kreatif, khususnya negara-negara di Asia. Meskipun demikian, sebenarnya negara-negara berkembang pun sangat bisa untuk meningkatkan industri kreatifnya karena sumber daya kreatif banyak berada di negara berkembang. Tentu saja selama negara berkembang bisa mengatasi kendala-kendala yang menghalangi berkembangnya industri kreatif. Strategi-strategi pengembangan yang tepat, koordinasi di antara instansi-instansi yang terkait dengan industri kreatif dan kerja sama pemerintah, cendekiawan dan dunia bisnis sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pengembangan industri kreatif.

Pada dasarnya, aktivitas ekonomi kreatif telah berlangsung sejak lama sekali, keramik cina, karpet persia, batik jawa, adalah contoh produk-produk yang berbasis kreativitas. Akan tetapi sebelum era abad 21, semua produk tersebut lebih diidentikkan dengan produk budaya dan tidak memiliki pengaruh yang besar pada pertumbuhan ekonomi. Semakin maju perekonomian di negara-negara maju di mana tingkat pendapatan masyarakatnya meningkat j auh melebihi kebutuhan dasar hidupnya, permintaan akan produk-produk yang unik dan memiliki nilai tambah pun meningkat. Hal ini membuka peluang bagi ekonomi industri kreatif untuk muncul ke permukaan dan berkembang.

Kreatif berarti memiliki daya cipta. Selanjutnya, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru, baik berupa produk fisik, jasa yang berupa sistem, atau solusi atas sebuah masalah. Kreativitas sering diasosiasikan dengan keaslian, imajinasi, kecerdasan, dan keahlian untuk menemukan/menciptakan sesuatu. Individu yang kreatif adalah individu yang imajinatif dan bisa mengekspresikan gagasannya dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Lebih jauh lagi, gagasan ini haruslah orisinal dan tepat sasaran. Gagasan inilah yang merupakan esensi dari modal intelektual (intellectual capital) yang harus dilindungi oleh negara. Kreativitas meliputi tiga hal, yakni pertama kreativitas merupakan kemampuan untuk membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru; kedua kreativitas merupakan sikap untuk menerima perubahan dan sesuatu yang baru; dan ketiga kreativitas merupakan sebuah proses di mana individu kreatif merupakan individu yang secara kontinu terus belajar dan melakukan perbaikanperbaikan secara bertahan pada pekerjaan kreatifnya.

(3)

produk atau jasa kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi saja dan tidak lagi dapat bersaing hanya dengan mengandalkan harga atau mutu produk saj a, tetapi ditentukan oleh kreativitas, inovasi, dan imajinasi. Industri kreatif merupakan pilar utama dalam pembentukan ekonomi kreatif. .

Departemen Perdagangan (2010) mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Sebaliknya, ekonomi kreatif merupakan sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran, serta konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, dan hiburan.

Sementara itu, UNCTAD dan UNDP (2008) mendefinisikan industri kreatif sebagai proses kreasi, produksi, dan distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Produk dan jasa ini kemudian diolah dengan proses berbasis ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan barang dan jasa dengan muatan kreatif, memiliki nilai ekonomi, dan dapat diterima pasar. Sedangkan ekonomi kreatif didefinisikan sebagai konsep yang menyeluruh dengan interkoneksi yang kompleks antara budaya, ekonomi dan teknologi di era globalisasi. Karakteristik ekonomi kreatif antara lain.

1) Memiliki potensi untuk dikomersialisasikan, sehingga bisa berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

2) Dapat mendorong penciptaan sumber pendapatan baru, membuka peluang kerja baru dan peluang ekspor sambil mempromosikan keberagaman budaya dan pembangunan manusia.

3) Merupakan aktivitas ekonomi berbasis ilmu pengetahuan yang memiliki dimensi pembangunan dan lintas hubungan pada level makro dan mikro ekonomi.

4) Menyatukan aspek ekonomi, budaya, dan sosial dalam berinteraksi dengan teknologi, kekayaan intelektual dan obyek pariwisata.

Input yang paling penting dalam ekonomi kreatif adalah gagasan manusia, bukan tanah maupun modal (Howkins, 2001). Memang benar bahwa aktivitas yang berkaitan dengan kreativitas adalah aktivitas yang identik dengan seni dan budaya seperti kerajinan, desain, musik, dan film, tetapi mengatakan bahwa hanya para artis dan pekerja seni saj a yang tennasuk manusia-manusia kreatif tidaklah benar karena kreativitas merupakan kepunyaan semua manusia-manusia dan semua orang memiliki kesempatan untuk menggunakannya sehingga memiliki nilai ekonomi. Jadi, seniman, artis, arsitek, psikolog, programmer, peneliti, perekayasa, hingga pebisnis merupakan potensi-potensi ekonomi kreatif.

(4)

Dalam implementasinya di seluruh dunia dewasa int, industri kreatif telah memunculkan kotakota kreatif sebagai basis produksinya. Istilah kota kreatif (creative city) diberikan kepada kota yang memiliki berbagai aktivitas kultural yang telah menyatu dengan aktivitas ekonomi dan sosial kota tersebut. Kota-kota kreatif tni cenderung dibangun di atas fondasi infrastruktur sosial dan kultural yang kuat, memiliki jumlah manusia kreatif yang relatif banyak, dan menarik minat investor karena memiliki karakter yang kuat dan fasilitas budaya yang lengkap. Beberapa kota di dunia yang menjadi kota kreatif antara lain Paris, London, New York, Bombay, Hongkong, Seoul, dan Shanghai. Di Indonesia, beberapa kota yang bisa digolongkan ke dalam kota kreatif antara lain Yogyakarta, Denpasar, Jakarta dan Bandung. Yogyakarta kaya akan barang-barang kerajinan, batik, barang antik dan pertunjukan kesenian; Denpasar memiliki kekayaan budaya dan seni tari; dan Jakarta merupakan sumber pelaku-pelaku kreatif di bidang arsitektur, musik, film, serta hiburan interaktif.

Tabel 1. Kota-kota Kreatif di Dunia versi UNESCO

Terbentuknya kota kreatif dengan pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi yang mendukung akan menarik pekerja-pekerja kreatif dari berbagai bidang untuk berkumpul menyinergikan kreativitasnya dalam menciptakan berbagai inovasi. Bandung merupakan pusat desain, fashion, dan musik Selain itu, berkembangnya industri kreatif juga memelopori terbentuknya komunitas kreatif, yakni kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu kreatif yang memiliki ketertarikan yang sama pada suatu hal, misalnya komunitas pengrajin, komunitas seniman, komunitas programmer, komunitas film, dan lain-lain. Dalam komunitas kreatif, talenta dan bakat kreatif setiap individu sangat dihargai.

Mereka akan membentuk jaringan kreatif di mana sangat dimungkinkan terjadi interaksi dan pertukaran ide dan gagasan kreatif di antara para anggotanya. Seiring dengan perkembangan teknologi, anggota komunitas kreatif seringkali melampaui batasan-batasan fisik, seperti batasan lokasi, bahkan negara.

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Selain memiliki dampak signifikan secara ekonomi utamanya dari perdagangan, baik nasional dan internasional dari produk barang dan jasa kreatif, pengembangan industri kreatif juga memiliki dampak positif terhadap aspek-aspek lainnya, seperti aspek sosial, budaya, lingkungan, serta citra

(5)

identitas bangsa. Ekonomi industri kreatif juga bisa menciptakan iklim bisnis yang positif, mendukung pemanfaatan sumber daya yang terbarukan, dan mendorong penciptaan inovasi-inovasi baru. Selain itu, beberapa produk industri kreatif yang berupa jasa dan bentuk non-material yang bisa didistribusikan secara digital, seperti musik dan piranti lunak, bisa jadi ramah lingkungan dan bisa menekan biaya distribusi yang biasanya tidak sedikit.

Dari perspektif ekonomi, berkembangnya perdagangan international adalah dampak langsung dari ekonomi kreatif. Berdasarkan data UNCTAD dan UNDP (2008), selama periode 2000-2007, perdagangan internasional barang dan jasa di industri ini tumbuh rata-rata 8,7% per tahun. Di negaranegara maju, kontribusi industri kreatif terhadap PDB negara menunjukkan peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun. Di Inggris, industri kreatif menyumbang 8,2% dari PDB negara (DCMS UK, 2006), dan di Amerika Serikat industri ini memberikan kontribusi 11,12% (WIPO, 2006). Di Indonesia sendiri industri kreatif memiliki kontribusi terhadap PDB nasional sebesar rata-rata 6,3% per tahunnya.

Potensi pasar industri kreatif sangatlah besar, hampir 50% belanja masyarakat di negara-negara maju merupakan produk dan jasa kreatif (UNCTAD dan UNDP, 2008). Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia karena negara-negara maju tersebut, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, Italia, dan Jepang merupakan negara-negara utama tujuan ekspor Indonesia. Pangsa pasar produk dan jasa kreatif di berbagai negara pun terns mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini membuka peluang bagi produk dan j asa kreatif Indonesia untuk mencari dan membuka pasar-pasar baru di negaranegara lain di luar negara utama tujuan ekspor konvensional kita selama ini.

Dampak sosial yang utama dari industri kreatif adalah kontribusinya pada penciptaan lapangan kerja. Ekonomi industri kreatif menciptakan banyak lapangan kerja dan profesi-profesi baru yang menjanjikan dari segi pendapatan di mana profesi-profesi ini sebelumnya tidak ada atau tidak dianggap sebagai profesi, seperti barista (peracik minuman kopi), music composer dan arranger, hingga kartunis. Karena industri kreatif mengandung konsentrasi ilmu pengetahuan yang tinggi dan pengembangannya membutuhkan manusia-manusia kreatif, para pekerja industri kreatif dituntut untuk memenuhi kualifikasi tertentu dan memiliki keahlian khusus.

Peranan industri kreatif pada penyerapan tenaga kerja biasanya cukup signifikan, sekitar 2-8% dari keseluruhan tenaga kerja. Di Indonesia, industri kreatif rata-rata mampu menyerap tenaga kerja sekitar 5,4 juta jiwa per tahun atau setara dengan 5,8% dari seluruh tenaga kerja.

Ekonomi industri kreatif juga memiliki peranan penting untuk mengikat manusia-manusia pelaku industri kreatif ke dalam kerja sama sosial. Penciptaan komunitas kreatif di mana para anggotanya saling berinteraksi dan bertukar gagasan kreatif akan menyatukan mereka ke dalam hubungan sosial dan kohesi sosial. Komunitas kreatif biasanya mengadakan acara-acara bersama di mana dalam mengadakan acara ini mereka akan berinteraksi layaknya interaksi di dalam sebuah organisasi, akan ada kerja sama, akan ada konflik, dan akan ada penyesuaian dan adaptasi di antara para anggotanya. Proses-proses ini akan menguatkan ikatan di antara pelaku industri kreatif dan selanjutnya akan membentuk toleransi sosial dan modal sosial di masyarakat.

(6)

internasional. Banyaknya pekerja wanita yang terlibat menjadi pekerja kreatif, misalnya di subsektor kerajinan, fashion, desain, dan seni pertunjukan, bisa menjadi ajang penyetaraan jender karena dalam industri kreatif, pekerja laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, selama mereka kreatif dan inovatif.

Industri kreatif memiliki hubungan yang sangat erat dengan kebudayaan, karena beberapa subsektor dalam industri kreatif adalah subsektor yang memiliki konten budaya, seperti kerajinan, pasar barang seni, fashion, musik, dan seni pertunjukan. Adanya industri kreatif berarti produk-produk budaya bisa lebih dikembangkan, tentunya dengan kreasi dan inovasi, sehingga produk-produk budaya yang selama ini memiliki kesan "membosankan" dan "kuno" dapat dikemas dengan lebih atraktif dan menarik Serta tentunya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pengemasan produk-produk budaya menjadi sesuatu yang menarik tentu saja akan berdampak positifbagi pelestarian budaya bangsa. Lebih jauh lagi, pemasaran produk-produk budaya dengan sentuhan kreatif ke luar negeri akan bisa mengenalkan Indonesia di mata dunia. Produk-produk budaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan antara lain batik, seni tari, makanan, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi.

(7)

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Selama periode tahun 2000-2007, perdagangan barang dan jasa kreatif tumbuh rata-rata sebesar 8,7% per tahun. Nilai ekspor dari industri kreatif, baik barang maupun jasa kreatif mencapai angka USD 424.4 miliar di tahun 2007 dan berkontribusi sebesar 3,4% terhadap perdagangan dunia. Angka ini terns mengalami kenaikan dari tahun ke tahun (UNCTAD dan UNDP, 2008). Nilai ekspor barang industri kreatif di dunia mengalami kenaikan berarti selama periode 1997-2007, dengan total nilai ekspor mencapai 335.5 miliar dolar di tahun 2007 (UNCTAD dan UNDP, 2008) dan tingkat pertumbuhan rata-rata selama satu dasawarsa ini mencapai 6.1% per tahun. Meskipun ekspor ini masih didominasi oleh negara-negara maju, tetapi ekspor dari beberapa negara berkembang juga mengalami peningkatan yang berarti dari nilai ekspor yang "hanya" sebesar 56 miliar dolar di tahun 1997 menjadi 136 miliar dolar di tahun 2007.

Nilai ekspor jasa kreatif dunia juga mengalami kenaikan meskipun kenaikannya tidak sebesar kenaikan ekspor barang kreatif. Selama periode 1996-2007, ekspor jasa kreatif mengalami kenaikan dari 38 miliar dolar menjadi 89 miliar dolar dan mengalami kenaikan rata-rata 8.8% per tahunnya yang angka pertumbuhan per tahunnya lebih tinggi dari angka pertumbuhan per tahun produk kreatif di mana berarti ekspor jasa kreatif tumbuh lebih cepat dibandingkan ekspor produk kreatif.

Tabel 2. Total Ekspor Barang Kreatif Dunia (USD juta)

Sumber: UNCTAD dan UNDP, 2008

Meskipun aktivitas ekspor dan impor industri kreatif masih didominasi oleh negara-negara maju, beberapa negara berkembang, seperti Cina dan India, mulai terlihat bersemangat dalam meningkatkan ekspor industri kreatifnya, bahkan pertumbuhannya melebihi pertumbuhan di negara-negara maju. Di tahun 2007, kontribusi ekspor produk kreatif negaranegara berkembang mencapai 41% terhadap total ekspor dunia. Cina merupakan negara berkembang yang paling agresif dalam mengembangkan industri kreatifhya hingga menj adi negara dengan peringkat pertama dari 20 negara pengekspor terbesar di dunia. Dengan kontribusi lebih dari 18% terhadap total ekspor dunia, nilai ekspor Cina di tahun 2007 mencapai lebih dari 61 miliar dolar.

1997 2001 2007

Dunia 189.214 228.695 335.494

Negara maju 133.195 137.378 196.109 Negara berkembang 55.997 89.827 136.231

(8)

Tabel 3. 10 Negara Pengekspor Produk Kreatif Terbesar di Dunia

Sumber: UNCTAD dan UNDP, 2008

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Berdasarkan studi pemetaan industri kreatif di Indonesia yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI, terdapat 14 jenis industri yang termasuk ke dalam kategori industri kreatif berikut ini:

1. Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan yang meliputi proses kreasi, produksi, dan distribusi dari iklan yang dihasilkan. Termasuk di dalamnya riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik, pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran brosur, pamflet, edaran dan reklame sejenis, serta penyewaan kolom untuk iklan.

2. Arsitektur

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi secara menyeluruh. 3. Pasar Barang Seni

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik, dan langka, serta memiliki nilai estetika Beni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

4. Kerajinan

(9)

kapur. Pada umumnya kerajinan tersebut hanya diproduksi dalam jumlah kecil (bukan produksi massal).

5. Desain

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain grafts, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran, serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Fashion

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain pakaian, alas kaki dan aksesori lainnya, produksi pakaian dan aksesori, konsultasi produk fashion dan distribusinya.

7. Film, video, dan fotografi

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi video, film dan jasa fotografi, distribusi rekaman video dan film, termasuk penulisan skrip, dubing, sinematografi, sinetron, dan ekshibisi film.

8. Musik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan komposisi musik, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

9. Permainan interaktif

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi, termasuk di dalamnya alat bantu pembelajaran.

10.Seni pertunjukan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukan seperti pertunjukan tarian dan opera, desain dan pembuatan busana untuk pertunjukan, tata panggung dan tata cahaya.

11.Penerbitan dan percetakan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid dan konten digital, serta kegiatan kantor berita. Termasuk juga penerbitan prangko, materai, uang kertas, blangko cek, giro, surat andil, surat saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat dan terbitan khusus lainnya, serta penerbitan foto, grafir, kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan dan barang cetakan lainnya, juga mikro film

12.Layanan komputer dan piranti lunak Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak dan keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

13.Televisi dan radio

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi, penyiaran dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk pemancar kembali. 14.Penelitian dan pengembangan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapannya guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang bisa memenuhi kebutuhan pasar, termasuk penelitian dan pengembangan sastra, bahasa dan seni, serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen.

(10)

dalam urutan 10 besar, sementara itu posisi teratas ditempati oleh Cina (lihat Tabel 4). Porsi Indonesia dalam hal ekspor produk kreatif dunia di tahun 2007 baru mencapai 0,84% dengan laju pertumbuhan antara tahun 2000 dan 2007 mencapai 0,1%. Dekomposisi ekspor produk kreatif menunjukkan bahwa khususnya pada ekspor barang seni dan kerajinan Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, yakni mencapai 14,2% meskipun dengan porsi pasar yang masih sekitar 1,14% dan berada dalam urutan ke-10 (sepuluh) di antara negara berkembang yang termasuk pengekspor terbesar lainnya pada tahun 2007 (Tabel 5). Demikian pula dalam hal visual art. Indonesia berada dalam urutan ke-7 (tujuh) dan untuk kategori publishing material, Indonesia berada dalam urutan ke 8 (delapan) dengan laju tumbuh yang bernilai negatif, yaitu -3,6%. Dalam hal ekspor design, Indonesia berada dalam rangking 8 (delapan) dengan porsi terhadap pasar ekspor dunia mencapai 0,8% dan laju tumbuh mencapai 0,9% (UNCTAD dan UNDP, 2008).

Industri kreatif memberikan kontribusi terhadap PDB nasional secara signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 6,28% selama tahun 2005-2009 atau setara dengan 104,6 triliun rupiah. Persentase kontribusi PDB subsektor industri kreatif terhadap sektor industri kreatif pada tahun 2009 didominasi oleh subsektor fashion (43,71%), kerajinan (25,51%), dan periklanan (7,93%), di mana rata-rata kontribusi PDB subsektor industri kreatif terhadap sektor industri kreatif pada tahun 2009 sebesar 7,14%.

Berdasarkan pertumbuhan PDB tahun 2009, diperkirakan terdapat beberapa subsektor yang pertumbuhannya berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional (5,48%), yakni arsitektur (11,98%), pasar barang seni (8,27%), permainan interaktif (7,59%), musik (6,78%), serta layanan komputer dan piranti lunak (7,54%).

Industri kreatif merupakan celah baru bagi tenaga kerja Indonesia karena industri ini terbuka bagi siapapun untuk mendapatkan penghasilan. Peluang untuk mengembangkan profesi-profesi baru di industri ini pun masih terbuka luas. Selama periode 2005-2009, rata-rata penyerapan tenaga kerja di sektor industri kreatif relatif besar, yakni mencapai 5,4 juta pekerja atau menyerap 5,8% dari total seluruh tenaga kerja di Indonesia. Di tahun 2009 subsektor yang menyerap tenaga kerja paling besar adalah subsektor fashion (53,5%) dan kerajinan (31%). Berikut data penyerapan tenaga kerja sektor industri kreatif di tahun 2009.

Dari table 6 terlihat sepuluh komoditas ekspor utama Indonesia, sektor industri kreatif menempati urutan ke-4 dalam hal kontribusi nilai ekspor di tahun 2009. Nilai ekspor industri kreatif di tahun 2009 sebesar 81,43 triliun rupiah (9,13%) dengan kontribusi subsector fashion dan kerajinan menempati peringkat pertama dan kedua. Rupanya masih banyak subsektor industri kreatif lain yang kegiatan ekspornya belum tercatat oleh lembaga ekspor Indonesia. Hal ini dikarenakan konten ekspor beberapa subsektor tersebut berupa konten jasa, bukan produk fisik.

(11)

Tabel 4. 10 Negara Berkembang Pengekspor Barangbarang Kreatif, 2007

a.Jumlah Perusahaan 2.949.917 2.412.182 2.906.123 2.498.706 2.188.815 2.591.149 5

b. Perturrbuhan Jumlah Perusahaan(%)

- 2,74% 19,44°/ -5.83% 12,36% 7,18%

(12)

c. % Jumlah Perusahaan terhadap Jumlah Total Perusahaan

6,95% 5,83% 6,79% 6,00% 5,17% 6,15% 5

Tabel 6. Nilai PDB Sembilan Sektor Lapangan Usaha Utama dan Industri Kreatif Indonesia Tahun 2009 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp000) Sektor

Nilai (Rp)

(%)Kontribusi

Perdagangan, Hotel dan Restauran 259.272.101.124 14,04

Bangunan 112.762.200.000 6,11

Listrik, Gas dan Air Bersih 12.263.600.000 0,66

Industri Pengolahan 479.928.098.413 25,99

Pengangkutan dan Komunikasi 124.399.000.000 6,74 Keuangan, Real Estat dan Jasa

Perusahaan

155.633.748.390 8,43

Jasa Kemasyarakatan 167.544.819.489 9,07

Industri Kreatif 104.787.209.313 5,67

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

261.296.800.000 14,15 Pertambangan dan Penggalian 168.729.900.000 9,14 Sumber: Departemen Perdagangan RI, 2010

Keluarga besar STIE DR Moechtar Talib yang saya cintai,

Kreatifitas adalah dapat merupakan Hak Kekayaan Intelektual. Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang diberikan kepada orang-orang atas hasil dari buah pikiran mereka. Hak eksklusif tersebut diberikan atas penggunaan dari hasil buah pikiran si pencipta dalam kurun waktu tertentu. Buah pikiran tersebut dapat terwujud dalam tulisan, kreasi artistik, simbolsimbol, penamaan, citra, dan desain yang digunakan dalam kegiatan komersil. Secara umum HKI terbagi ke dalam dua kategori, yakni Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri.

1. Hak Cipta (copyright)

(13)

2. Hak Kekayaan Industri (HKI)

HKI di bidang industri dan perdagangan yang terbagi ke dalam enam kategori, yakni Paten, Merek, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang, dan Varietas Tanaman. Paten (patent) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya (UU No.14/2001). Selain melindungi produk, paten juga bisa melindungi ide dan proses suatu hasil invensi karena pihak lain tidak boleh membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide, proses, atau produk yang dipatenkan. Paten dapat berupa penemuan sebuah produk atau proses secara umum, suatu cara baru untuk membuat sesuatu atau menawarkan solusi atas suatu masalah dengan teknik baru. Paten memberikan perlindungan terhadap pencipta atas penemuannya di mana perlindungan tersebut diberikan untuk jangka waktu tertentu, biasanya 20 tahun. Perlindungan yang diberikan dalam hal penemuan tersebut tidak dapat secara komersil dibuat, digunakan, disebarkan, atau dijual tanpa izin dari si pencipta. Paten harus didaftarkan terlebih dahulu dan berlaku di satu negara. Jika suatu produk ingin patennya berlaku juga di negara lain, maka produk itu harus didaftarkan patennya di negara yang bersangkutan.

Merek (trade mark) adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa (UU No.15/2001). Merek dipakai untuk mengidentifikasi barang atau jasa sebagaimana barang atau jasa tersebut diproduksi atau disediakan oleh orang atau pemsahaan tertentu. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi sebuah barang atau jasa sehingga terhindar dari pemalsuan. Contoh merek adalah Adidas di mana yang termasuk merek adalah nama, logo, bentuk huruf, serta gambar yang menyertai produk. Merek bisa digunakan oleh pihak lain selain pemilik merek selama penggunaan merek tersebut digunakan untuk mereferensikan produk yang bersangkutan, misalnya dengan sistem franchise. Merek berlaku di negara tempat pertama kali merek digunakan dan didaftarkan.

Desain Industri adalah kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk dua atau tiga dimensi, serta dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk industri atau kerajinan tangan (UU No.31/ 2000). Desain industri diterapkan pada berbagai jenis produk industri dan kerajinan misalnya jam tangan, perhiasan, peralatan mmah tangga, peralatan elektronik, desain tekstil, hingga barang-barang hiburan. Desain industri haruslah kasatmata, sehingga bisa dilindungi oleh hukum. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor untuk menghasilkan fungsi elektronik (UU No.32/ 2000).

(14)

bersifat rahasia, tidak dipublikasikan ke publik dan tetap dilindungi selama informasi tersebut tidak 'dibocorkan' oleh pemiliknya.

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Dari segi sumber daya manusia, industri kreatif hendaknya sudah diperkenalkan kepada manusia Indonesia sejak dini lewat lembaga-lembaga pendidikan, utamanya sekolah. Kreativitas sebagai mesin utama industri kreatif harus dikembangkan sejak kanak-kanak dengan sistem pendidikan dini dan pendidikan dasar yang mengakomodasi berkembangnya kreativitas lewat kegiatan-kegiatan di sekolah dan kurikulum berbasis kompetensi kreatif. Selain lewat jalur formal, kreativitas juga bisa dikembangkan lewat pendidikan non-formal lewat sanggar dan kursus, seperti sanggar tari, sanggar lukis, kursus desain, dan sebagainya. Penciptaan pelaku-pelaku usaha yang memiliki mental entrepreneur yang profesional juga sangat diperlukan dalam pengembangan industri kreatif. Iklim usaha yang kondusif juga perlu difasilitasi oleh pemerintah, mulai dari kemudahan memulai usaha, tersedianya infrastruktur yang dibutuhkan bagi sebuah usaha untuk berjalan seperti akses jalan, listrik, dan sebagainya. Kemudahan melakukan ekspor hasil usaha dan impor bahan baku yang diperlukan, kebijakan perpajakan yang tidak memberatkan pengusaha, hingga perlindungan terhadap hasil karya insan kreatif lewat hak kekayaan intelektual (HKI).

Satu keunikan industri kreatif adalah perlunya pembatasan keterlibatan pemerintah. Meskipun cetak biru pengembangan industri kreatif disambut baik oleh pelaku usaha kreatif, pemerintah tetap perlu membatasi keterlibatannya supaya tidak terlalu mengatur para pelaku industri kreatif. Karena sangat mengandalkan kreativitas, pengaturan pemerintah yang berlebihan apalagi terlalu kaku akan mematikan kreativitas pelaku industri ini, maka kreativitas justru tidak akan muncul dan bisa mematikan industri ini.

Lebih jauh lagi, pemerintah perlu mempelajari bantuan-bantuan teknis seperti apa yang dibutuhkan oleh para pelaku industri ini mengingat karakteristik industri kreatif yang berbeda dengan industri lain pada umumnya. Pembentukan pusat-pusat pengembangan talenta industri kreatif di daerah yang disesuaikan dengan potensi daerah yang bersangkutan juga diperlukan, utamanya dalam membentuk apa yang dinamakan kota kreatif (creative city). Pengembangan kreativitas yang terkonsentrasi di suatu daerah dan berfokus pada potensi daerah akan bisa menciptakan produk dan jasa kreatif unggulan. Semua daerah di Indonesia pastinya memiliki potensi kreatif yang bisa dikembangkan, sedangkan daerahdaerah yang sudah menonjol potensi kreatifnya

(15)

berbasis kreatif, dan bisa juga lewat pendidikan non-formal melalui sanggar-sangar kreativitas. Meskipun penting dan sangat diperlukan, peranan pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif perlu dikendalikan dan dibatasi supaya tidak terlalu dalam dan kaku. Keterlibatan pemerintah yang terlalu besar justru bisa menghambat berkembangnya kreativitas dan inovasi insan-insan kreatif. Untuk itu, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah jangan sampai kontra produktif dengan pengembangan industri ini.

Para wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Menghadapi berbagai tantangan dan perubahan dunia saat ini kita tidak punya pilihan selain menyiapkan strategi kebijakan yang efektif, mengimplemntasikan seluruh perencanaan, serta mempereratkordinasi kebijakan. Untuk itu semua, profesionalisme sumber daya manusia Indonesia adalah harga yang tidak dapat ditawar. Dan hari ini berbangga hati menyaksikan kontribusi yang nyata dari STIE DR Moechtar Talib. Namun rupanya profesionalisme harus juga di ikuti oleh moralitas dan etika kesantunan. Maka perkenankan saya menutup orasi ilmiah ini dengan aspek moralitas yang biasa disampaikan oleh orang tua kita, bahwa moral yang baik, kejujuran adalah mata uang yang akan tetap berlaku di seluruh dunia. Dengan harapan tersebut, kembali saya ucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. Pekerjaan besar ada di depan mata dan Indonesia menantikan sumbangan nyata dari Anda semua.

Alhamdulillaahirobbilalaamiin.

Gambar

Tabel 2. Total Ekspor Barang Kreatif Dunia (USD juta)
Tabel 3. 10 Negara Pengekspor Produk Kreatif Terbesar di Dunia
Tabel 4. 10 Negara Berkembang Pengekspor Barangbarang Kreatif, 2007
Tabel 6. Nilai PDB Sembilan Sektor Lapangan Usaha Utama dan Industri Kreatif Indonesia Tahun 2009 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp000)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kenyataannya dari tabel diatas memperlihatkan alokasi dana urusan Pekerjaan Umum yang menurun menjadi Rp 2,2 Triliun atau sebanyak 17% pada TA 2015, selanjutnya

Implementasi pembelajaran di kelas menggunakan perpaduan antara Kurikulum 2013 Pendidikan khusus dan Kurikulum KTSP; (2) Sebagian guru Sekolah Luar Biasa di

Medical Report / Diagnosis from the attending doctor (Laporan / Diagnosa medis dari dokter yang menangani) b. Death Certificate if arising from death (Original or Certified

Per nyat aan Ruang l i ngkup di dokument asi kan unt uk menye di akan dasar pr oyek masa depan dan unt uk membuat keput us an dan mengkonfir mas i kan at au

Apabila pada seri terakhir Pembalap tersebut tidak ikut (Tidak Start) dikelas yang dimaksud dengan alasan apapun, maka gelar Juara Region akan di hapus/dicabut, tetapi

Sehubungan akan dilaksanakan kegiatan Survei Pemahaman Sivitas Akademika Terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Pascasarjana STIE

Menjelaskan komposisi biaya suatu bangunan pengairan, yaitu : capital cost (modal), annual cost, biaya kostruksi, biaya operasi dan pemeliharaan, perbandingan antara biaya

Selain itu, Korea Selatan telah berhasil mengembangkan industri kreatif seperti industri entertainment, informasi teknologi dan konten digital dimana industri