BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dana diperlukan agar suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Ketiadaan dana akan menghambat kegiatan operasional suatu perusahaan. Ada berbagai sumber dana, yaitu yang berasal dari dalam (internal) perusahaan dan yang berasal dari luar (eksternal) perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan dapat berupa modal sendiri pemilik perusahaan dan laba ditahan. Sedangkan dana yang berasal dari luar perusahaan dapat berupa hutang/ pinjaman dari pihak lain. Selain itu, perusahaan dapat menerbitkan sekuritas di pasar modal sebagai alternatif lain untuk mendapatkan dana.
Pasar modal merupakan tempat terjadinya jual-beli sekuritas berharga suatu perusahan. Sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal antara lain seperti: saham, obligasi, waran, opsi, futures, dan lain sebagainya. Sekuritas yang diperdagangkan dalam pasar modal mempunyai keuntungan dan resikonya masing-masing. Investor dapat memilih jenis sekuritas yang ia rasa cocok dan membelinya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Manurung dan Rahardja (2004:96), ada beberapa faktor yang dapat menentukan harga saham suatu perusahaan, salah satunya adalah faktor makro ekonomi. Faktor makro ekonomi adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan. Untuk menganalisis faktor makro ekonomi yang berpengaruh terhadap kondisi suatu perusahaan dapat dilihat dari indikator-indikator makro ekonomi suatu negara. Indikator makro ekonomi dapat dilihat dari kondisi makro ekonomi suatu negara. Kondisi makro ekonomi dapat menjadi dasar bagi seorang investor untuk melakukan investasi terhadap saham suatu perusahaan.
Kondisi ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap keputusan berinvestasi investor di suatu negara. Jika kondisi ekonomi baik, maka akan banyak investor yang berinvestasi di negara tersebut. Namun bila kondisi ekonomi buruk, maka para investor akan mencari negara dengan kondisi ekonomi yang baik dan berinvestasi disana sehingga investasi pada negara dengan kondisi ekonomi buruk akan berkurang. Investor menghindari negara dengan kondisi ekonomi yang buruk karena dapat mengakibatkan kerugian. Untuk dapat memperkirakan kondisi ekonomi suatu negara, investor dapat melihatnya dari berbagai indikator ekonomi negara tersebut. Indikator ekonomi tersebut antara lain Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pengangguran, nilai tukar, harga minyak, harga emas, dan lain sebagainya.
perusahaan. Jika kinerja internal perusahaan baik, maka investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
Untuk melihat faktor fundamental yang mempengaruhi kondisi internal perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis data historis yaitu laporan keuangan perusahaan agar dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor fundamental banyak digunakan oleh investor untuk menilai suatu saham, apakah saham tersebut dapat memberikan keuntungan dan layak digunakan untuk berinvestasi atau tidak.
Faktor fundamental yang banyak digunakan untuk menilai harga saham adalah Return on Total Asset (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Book Value (BV), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share
(EPS), Price Earning Ratio (PER), Dividen Payout Ratio (DPR), dan lain sebagainya.
Faktor makro ekonomi dan faktor fundamental banyak digunakan oleh investor untuk memperkirakan harga saham. Selain itu, kedua faktor tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan apakah saham suatu perusahaan menguntungkan atau tidak. Dengan melihat kedua faktor tesebut, investor dapat membuat keputusan investasi mana yang akan mengutungkan baginya dan juga dapat melihat resiko suatu investasi.
pesat sehingga saham perusahaan asuransi menarik minat para investor. Peluang untuk mendapatkan capital gain dan kinerja perusahaan yang cukup baik juga menarik minat para investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan asuransi. Untuk mengetahui apakah investasi terhadap saham perusahaan asuransi menuntungkan atau tidak, maka investor akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham seperti faktor fundamental dan faktor makro ekonomi.
Tabel 1.1
Indikator Makro Ekonomi Indonesia dan Harga Saham Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia
Indikator
Tahun Harga saham (Rupiah)
2010 2011 2012
Sumber: Bank Indonesia (data diolah),
(data diolah)
biaya bahan baku yang diimpor akan menurun sehingga akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Namun pada tabel 1.1 terlihat bahwa adanya ketidaksesuaian yang terjadi. Pada tahun 2012, inflasi mengalami kenaikan, tetapi harga saham meningkat. Suku bunga juga mengalami peningkatan pada tahun 2011 akan tetapi harga saham mengalami peningkatan.
Tabel 1.2
Rasio Keuangan dan Harga Saham Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia
semakin tinggi ROI menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan aset yang dimilikinya untuk memperoleh laba. DER yang rendah akan cenderung meningkatkan harga saham karena DER yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih sedikit dalam menggunakan hutang sehingga risiko yang dialami perusahaan tersebut juga rendah.
Namun pada tabel 1.2, dapat terlihat adanya ketidak sesuaian seperti ROI AMAG pada tahun 2011 mengalami penurunan namun harga sahamnya mengalami peningkatan. PER ASBI mengalami penurunan tiap tahunnya namun harga sahamnya mengalami peningkatan dan DER ASBI, ABDA, MREI dan AMAG meningkat pada tahun 2012, akan tetapi harga sahamnya mengalami peningkatan.
Dilatar belakangi masalah dan teori yang dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor makro ekonomi dan faktor fundamental terhadap harga saham. Oleh karena itu, penulis mengkajinya dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor Makro Ekonomi dan Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
on Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh faktor makro ekonomi yang terdiri dari suku bunga, inflasi dan kurs dan pengaruh faktor fundamental yang terdiri dari Price Earning Ratio (PER), Return on Investment (ROI), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia
1.3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, sebagai berikut:
1. Bagi Emiten
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para emiten sebagai dasar pengambilan keputusan agar emiten mengetahui pengaruh faktor makro dan fundamental yang mempengaruhi harga saham sehingga saham-saham perusahaan asuransi dapat bertahan di bursa.
2. Bagi Investor
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang faktor makro ekonomi dan faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham terutama pada harga saham perusahaan asuransi. Juga untuk menambah pengetahuan penulis dalam penulisan karya ilmiah.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya