• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana Kerja terhadap Kinerja Tenaga Sanitarian dalam Memberikan Pelayanan Hygiene Sanitasi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana Kerja terhadap Kinerja Tenaga Sanitarian dalam Memberikan Pelayanan Hygiene Sanitasi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERSEDIAAN SARANA KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA SANITARIAN DALAM

MEMBERIKAN PELAYANAN HYGIENE SANITASI DI KABUPATEN ACEH BESAR PROVINSI ACEH

No, Responden :

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1, Nama 2, Usia

3, Lama Bekerja 4, Alamat 5, Jenis Kelamin

6, Pendidikan 1. D I SPPH 2. Diploma III 3. Perguruan Tinggi

7, Pekerjaan 1. PNS

(2)

KUESIONER PENGETAHUAN Petunjuk pengisian :

1. Pernyataan 1- 30 terdapat alternatif jawaban a, b dan c

2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat

1. Salah satu fungsi dari tenaga sanitarian Puskesmas adalah :

a. Mengendalikan semua unsur fisik dan lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit

b. Melakukan surveilanse wilayah setempat

c. Memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan jamban 2. Salah satu tugas pokok sanitarian yang berkaitan dengan pengelolaan air

bersih adalah :

a. Membantu masyarakat dalam pembuatan susia, perlindungan mata air, penampungan air hujan

b. Membuat jamban yang sehat

c. Mempermudah akses masyarakat terhadap pengolahan air limbah 3. Langkah pertama dalam perencanaan program sanitarian adalah

a. Mengumpulkan data sasaran

b. Mengevaluasi keberhasilan program sebelumnya

c. Membuat estimasi jumlah penduduk yang jauh dari akses pelayanan puskesmas

4. Tenaga sanitarian bekerjasama dengan lintas sector terkait program : a. Peningkatan Karang Taruna

b. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) c. Pembentukan Kader Klinik Sanitasi

5. Pelaksanaan semua program hygiene dan sanitasi lingkungan harus mendapat dukungan dari :

a. Kepala Puskesmas dan seluruh elemen masyarakat b. Kader aktif

c. Lintas Program di Puskesmas

6. Mengamati kesehatan lingkungan di sekolah serta memberi saran-saran teknis perbaikan merupakan salah satu :

a. Fungsi tenaga santarian puskesmas

(3)

7. Dalam hal kerjasama lintas program tenaga sanitarian mempunyai tugas : a. Memimpin regu pemberantasan penyakit menular

b. Melakukan surveilans

c. Membuat perencanaan tugas pokok tenaga sanitarian 8. Tugas tenaga sanitarian berkaitan dengan jamban adalah :

a. Mendata rumah penduduk yang mempunyai jamban sehat b. Memberi penyuluhan tentang jamban sehat

c. Mengunjungi masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat

9. Memberi penyuluhan tentang pentingnya tempat sampah dan pemilahan sampah merupakan implikasi dari fungsi :

a. Memperispakan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan b. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan

c. Pemberdayaan masyarakat

10. Membentuk Kader peduli sanitasi lingkungan merupakan implikasi dari fungsi :

a. Pemberdayaan masyarakat

b. Pengamatan kesehatan lingkungan c. Pengawasan kesehatan lingkungan

11. Salah satu kompetensi tenaga kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah : a, Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair

b, Menyusun buku panduan tenaga sanitarian

c, Menentukan komponen lingkungan yang memhubungani kesehatan manusia

12. Salah satu peran tenaga sanitarian sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

a, Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan,

b, Menyusun karya tulis ilmiah

c, Membuat buku saku pedoman tenaga sanitarian

13, Salah satu peran tenaga sanitarian sebagai pengelola kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

a, Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang memhubungani kesehatan lingkungan

b, Menentukan komponen lingkungan yang memhubungani kesehatan manusia

(4)

14, Salah satu peran tenaga sanitarian sebagai pengajar, pelatih dan pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :

a, Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan

b, Menentukan komponen lingkungan yang memhubungani kesehatan manusia

c, Menyusun pelaksanaan program pemantauan wilayah setempat

15. Salah satu kegiatan dalam melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair :

a, Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah cair b, Menyusun kerangka kerja

c, Membuat Pemantauan wilayah setempat

16. Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan salah satunya adalah

a, Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia b, Pembuatan dan penentuan sasaran program kesehatan lingkungan c, Penyusunan program sesuai dengan identifikasi masalah

17. Di bawah ini merupakan ruang lingkup kesehatan lingkungan kecuali : a. Penyediaan Air Minum

b. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

c. Pemantauan wilayah setempat terkait masalah kesehatan lingkungan

18. Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, salah satu sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

b. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis c. Kandang Hewan dan binatang atau vektor lainnya

19. Masalah Kesehatan lingkungan yang sangat sering terjadi sekarang ini adalah: a. Air bersih

b. Pembuangan limbah padat c. Pencemaran tanah

20. Salah satu tugas tenaga sanitarian adalah mengevaluasi jumlah rumah sehat, syarat rumah sehat adalah sebagai berikut kecuali :

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi

(5)

c. Mempunyai pekarangan yang luas dan dimanfaatkan untuk taman obat keuarga

21. Pada saat melaksanakan tugasnya di tempat pengelolaan makanan, maka poin yang dinilai adalah persyaratan sebagai berikut kecuali :

a. Persyaratan lokasi dan bangunan dan persyaratan fasilitas sanitasi a. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

b. Persyaratan luas gedung pengolahan makanan

22. Yang termasuk dalam pencemaran lingkungan antara lain adalah : a. Pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara

b. Pencemaran mikro

c. Pencemaran langsung dan tidak langsung

23. Kegiatan dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

a. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan, dan kebijakan tentang penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, dan diseminasinya

b. Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

c. Membuat peta wilayah sasaran

24. Strategi program kesehatan lingkungan adalah a, Pemberdayaan, advokasi

b, Pemberdayaan, advokasi, kemitraan

c, Pemberdayaan, bina suasana, advokasi, kemitraan

25. Upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan formal) agar masyarkat di lingkungan Puskesmas berdaya untuk mencegah serta meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat adalah a, Pemberdayaan

b, Bina suasana c, Advokasi

26. Bentuk pemberdayaan masyarakat dalam penyehatan lingkungan adalah sebagai berikut kecuali :

a. Melaksanakan gotong royong secara rutin membersihkan lingkungan b. Membentuk kader kesehatan lingkungan

c. Menyusun peta wilayah rawan sanitasi

(6)

b. Meningkatkan jumlah penduduk yang sehat c. Menurunkan angka kesakitan

28. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau memhubungani derajat kesehatan manusia merupakan definisi dari :

a. Kesehatan lingkungan b. Kesehatan masyarakat c. Promosi kesehatan

29. Suatu usaha untuk menurunkan jumlah bibit penyakit yang terdapat dalam bahan-bahan yang terdapat dalam bahan-bahan yang terdapat pada lingkungan fisik manusia merupakan inti dari :

a. Sanitasi

b. Promosi kesehatan c. Hygine personal

30. Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengembangan wilayah sehat merupakan salah satu tahap kegiatan dari :

a. Pengembangan wilayah sehat b. Pengendalian vektor

(7)

Kuesioner Sikap

Petunjuk :

Berikan tanda (√) pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing -masing butiran pertanyaan dengan pilihan sebagai berikut:

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Setuju

4 = sangat setuju NO

Sikap

1 2 3 4 1 Saya merasa pembagian tugas kerja sesama petugas sanitarian

sudah sesuai

2 Saya merasa ada pekerjaan selama ini membosankan 3 Saya merasa tidak senang dengan kegiatan di lapangan 4 Saya sulit bekerja sama dengan atasan

5

Saya merasa bertanggung jawab dengan kesehatan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan

6 Saya merasa tidak nyaman selama bekerja di puskesmas sebagai tenaga sanitarian,

7 Saya merasa senang dengan lingkungan kerja saya 8 Saya dapat berkerja dengan siapapun diruangan manapun

ditugaskan

9 Saya tidak dapat bekerjasama dengan teman-teman dalam satu tim

10

Saya akan menjalankan tugas pokok walau tidak ada biaya perjalanan dinas

(8)

Observasi Ketersediaan Sarana

Ada

Tidak ada Kondisi

Baik Rusak

1 Ruang kerja khusus sanitarian 2 Sanitarian kit

- Mosquito Traps - Aspirator - Cidukan plastik - Botol larva

- Lensa loupe pembesar - Senter

- Thermometer - Hygrometer - Lux meter - PH Meter

3 Buku Pedoman Inspeksi Sanitasi 4 Komputer

(9)

Observasi Kinerja

No Kinerja Ya Tidak

1 Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan meliputi Penyusunan rencana tahunan, triwulan dan 1 bulanan

2 Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan meliputi penyehatan sumber air, surveilen kualitas air,

penyehatan linkungan pemukiman seperti jamban keluarga, SPAL dan tempat pembuangan sampah sementara

3 Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan meliputi pengawasan jamban keluarga, rumah sehat, air bersih, SPAL dan tempat pembuangan sampah sementara 4 Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam

meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan seperti pembentukan kelompok Pemakai Air, kader kesehatan lingkungan dan Stop BAB disembarang tempat

5 Membimbing sanitarian dibawah jenjang jabatannya 6 Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang

kesehatan lingkungan

7 Mengikuti seminar/lokakarya di bidang kesehatan lingkungan

8 Menjadi anggota organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan

9 Menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional sanitarian

(10)

Lampiran

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Data

Hasil uji validitas kuesioner masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir Nilai CITC Status

Pengetahuan 1 0,873 Valid

2 0,891 Valid

3 0,961 Valid

4 0,834 Valid

5 0,961 Valid

6 0,961 Valid

7 0,895 Valid

8 0,900 Valid

9 0,929 Valid

10 0,897 Valid

11 0,666 Valid

12 0,898 Valid

13 0,813 Valid

14 0,772 Valid

15 0,909 Valid

16 0,812 Valid

17 0,907 Valid

18 0,759 Valid

19 0,924 Valid

20 0,767 Valid

21 0,843 Valid

22 0,925 Valid

23 0,974 Valid

24 0,742 Valid

(11)

26 0,789 Valid

27 0,974 Valid

28 0,742 Valid

29 0,925 Valid

30 0,789 Valid

Sikap 1 0,875 Valid

2 0,892 Valid

3 0,962 Valid

4 0,855 Valid

5 0,969 Valid

6 0,976 Valid

7 0,864 Valid

8 0,913 Valid

9 0,938 Valid

10 0,877 Valid

11 0,666 Valid

12 0,947 Valid

Kinerja 1 0,976 Valid

2 0,783 Valid

3 0,922 Valid

4 0,801 Valid

5 0,898 Valid

6 0,919 Valid

7 0,947 Valid

8 0,838 Valid

9 0,962 Valid

10 0,773 Valid

Berdasarkan tabel di atas, nilai korelasi atau Corrected Item-Total Correlation

(12)

5. Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Butir Nilai Cronbach Alpha Status

Pengetahuan 1 0,958 Reliabel

2 0,903 Reliabel

3 0,885 Reliabel

4 0,933 Reliabel

5 0,903 Reliabel

6 0,971 Reliabel

7 0,970 Reliabel

8 0,969 Reliabel

9 0,971 Reliabel

10 0,969 Reliabel

11 0,969 Reliabel

12 0,970 Reliabel

13 0,970 Reliabel

14 0,969 Reliabel

15 0,971 Reliabel

16 0,975 Reliabel

17 0,977 Reliabel

18 0,972 Reliabel

19 0,927 Reliabel

20 0,940 Reliabel

21 0,913 Reliabel

22 0,936 Reliabel

23 0,914 Reliabel

24 0,932 Reliabel

25 0,881 Reliabel

26 0,842 Reliabel

27 0,881 Reliabel

28 0,843 Reliabel

29 0,957 Reliabel

(13)

Sikap 1 0,909 Reliabel

2 0,939 Reliabel

3 0,917 Reliabel

4 0,934 Reliabel

5 0,969 Reliabel

6 0,971 Reliabel

7 0,969 Reliabel

8 0,969 Reliabel

9 0,970 Reliabel

10 0,970 Reliabel

11 0,969 Reliabel

12 0,971 Reliabel

Kinerja 1 0,975 Reliabel

2 0,977 Reliabel

3 0,972 Reliabel

4 0,927 Reliabel

6 0,971 Reliabel

7 0,959 Reliabel

8 0,869 Reliabel

9 0,868 Reliabel

10 0,923 Reliabel

(14)

FREQUENCIES VARIABLES=Pengetahuan Sikap Ketersediaan_sarana Kinerja Pendidik an Lama_bekerja Jenis_kelamin Umur

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created

Comments

Input Data C:\Users\user\Documents\Bang indra.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 73

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid

data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=PengetahuanSikapKetersedia

an_saranaKinerjaPendidikanLama_bekerja

Jenis_kelaminUmur

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.032

Elapsed Time 00:00:00.016

(15)

Statistics

Pengetahuan Sikap

Ketersediaan

_sarana Kinerja

Pendidik

an Lama_bekerja Jenis_kelamin Umur

N Valid 73 73 73 73 73 73 73 73

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 36 49.3 49.3 49.3

Buruk 37 50.7 50.7 100.0

Total 73 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 40 54.8 54.8 54.8

Buruk 33 45.2 45.2 100.0

Total 73 100.0 100.0

Ketersediaan_sarana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tersedia 33 45.2 45.2 45.2

Tidaktersedia 40 54.8 54.8 100.0

(16)

Kinerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 38 52.1 52.1 52.1

kurangbaik 35 47.9 47.9 100.0

Total 73 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dasar 16 21.9 21.9 21.9

Menengah 41 56.2 56.2 78.1

Tinggi 16 21.9 21.9 100.0

Total 73 100.0 100.0

Lama_bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 10 tahun 21 28.8 28.8 28.8

> 10 tahun 52 71.2 71.2 100.0

Total 73 100.0 100.0

Jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 29 39.7 39.7 39.7

perempuan 44 60.3 60.3 100.0

(17)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 30 tahun 3 4.1 4.1 4.1

30-40 tahun 62 84.9 84.9 89.0

> 40 tahun 8 11.0 11.0 100.0

Total 73 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Kinerja 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Sikap * Kinerja 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Ketersediaan_sarana * Kinerja 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Umur * Kinerja 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

(18)

Pendidikan * Kinerja

Crosstab

Kinerja

Total

Baik Kurangbaik

Pendidikan Dasar Count 4 12 16

% within Pendidikan 25.0% 75.0% 100.0%

Menengah Count 22 19 41

% within Pendidikan 53.7% 46.3% 100.0%

Tinggi Count 12 4 16

% within Pendidikan 75.0% 25.0% 100.0%

Total Count 38 35 73

% within Pendidikan 52.1% 47.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 8.110a 2 .017

Likelihood Ratio 8.468 2 .014

Linear-by-Linear Association 7.904 1 .005

N of Valid Cases 73

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 7.67.

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for Pendidikan

(Dasar / Menengah)

(19)

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for Pendidikan

(Dasar / Menengah)

a

a. Risk Estimate statistics cannot be

computed. They are only computed for a 2*2

table without empty cells.

Umur * Kinerja

Crosstab

Kinerja

Total

Baik kurangbaik

Umur < 30 tahun Count 1 2 3

% within Umur 33.3% 66.7% 100.0%

30-40 tahun Count 34 28 62

% within Umur 54.8% 45.2% 100.0%

> 40 tahun Count 3 5 8

% within Umur 37.5% 62.5% 100.0%

Total Count 38 35 73

% within Umur 52.1% 47.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 1.293a 2 .524

Likelihood Ratio 1.303 2 .521

Linear-by-Linear Association .135 1 .714

(20)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 1.293a 2 .524

Likelihood Ratio 1.303 2 .521

Linear-by-Linear Association .135 1 .714

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 1.44.

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for Umur (< 30

tahun / 30-40 tahun)

a

a. Risk Estimate statistics cannot be

computed. They are only computed for a 2*2

table without empty cells.

Ketersediaan_sarana * Kinerja

Crosstab

Kinerja

Total Baik kurangbaik

Ketersediaan_sarana Tersedia Count 24 9 33

% within Ketersediaan_sarana 72.7% 27.3% 100.0%

Tidaktersedia Count 14 26 40

% within Ketersediaan_sarana 35.0% 65.0% 100.0%

Total Count 38 35 73

(21)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 10.312a 1 .001

Continuity Correctionb 8.856 1 .003

Likelihood Ratio 10.608 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .001

Linear-by-Linear Association 10.171 1 .001

N of Valid Casesb 73

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.82.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Ketersediaan_sarana (Tersedia

/ Tidaktersedia)

4.952 1.814 13.523

For cohort Kinerja = Baik 2.078 1.297 3.329

For cohort Kinerja = kurangbaik .420 .230 .766

(22)

Sikap * Kinerja

Crosstab

Kinerja

Total

Baik kurangbaik

Sikap Baik Count 27 13 40

% within Sikap 67.5% 32.5% 100.0%

Buruk Count 11 22 33

% within Sikap 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 38 35 73

% within Sikap 52.1% 47.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 8.458a 1 .004

Continuity Correctionb 7.144 1 .008

Likelihood Ratio 8.620 1 .003

Fisher's Exact Test .005 .004

Linear-by-Linear Association 8.342 1 .004

N of Valid Casesb 73

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.82.

(23)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Sikap (Baik /

Buruk) 4.154 1.558 11.075

For cohort Kinerja = Baik 2.025 1.194 3.434

For cohort Kinerja = kurangbaik .488 .293 .810

N of Valid Cases 73

Pengetahuan * Kinerja

Crosstab

Kinerja

Total

Baik kurangbaik

Pengetahuan Baik Count 25 11 36

% within Pengetahuan 69.4% 30.6% 100.0%

Buruk Count 13 24 37

% within Pengetahuan 35.1% 64.9% 100.0%

Total Count 38 35 73

(24)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 8.606a 1 .003

Continuity Correctionb 7.286 1 .007

Likelihood Ratio 8.788 1 .003

Fisher's Exact Test .005 .003

Linear-by-Linear Association 8.488 1 .004

N of Valid Casesb 73

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.26.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan

(Baik / Buruk) 4.196 1.576 11.168

For cohort Kinerja = Baik 1.976 1.213 3.221

For cohort Kinerja = kurangbaik .471 .273 .814

N of Valid Cases 73

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES Kinerja

(25)

Logistic Regression

Case Processing Summary

UnweightedCasesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 73 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 73 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 73 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Baik 0

kurangbaik 1

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 31.890 5 .000

Block 31.890 5 .000

Model 31.890 5 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 69.187a .354 .472

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter

(26)

Classification Tablea

Observed

Predicted

Kinerja

Percentage

Correct

Baik kurangbaik

Step 1 Kinerja Baik 30 8 78.9

kurangbaik 10 25 71.4

Overall Percentage 75.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Pengetahuan 1.762 .630 7.834 1 .005 5.825

Sikap .506 .702 .519 1 .471 1.658

Ketersediaan_sarana 1.598 .739 4.671 1 .031 4.945

Pendidikan -1.728 .563 9.437 1 .002 .178

Umur -.614 .906 .459 1 .498 .541

Constant 2.481 2.514 .974 1 .324 11.948

Gambar

table without empty cells.
table without empty cells.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor Determinan Sosial Dan Gambaran Kejadian Post Traumatic Syndrome Disorder (Ptsd) Pasca Banjir Di Dki Jakarta Dan Bekasi Tahun 2020.. Thresya Febrianti 1 , Nurfadhillah 2 ,

perbandingan Efisiensi Total saat Bleed On dan Bleed Off pada ketinggian 27000 ft, 31000 ft dan 35000 ft terlihat bahwa Efisiensi Total pada Bleed Off memiliki nilai

1) Keandalan (Reliability), merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan oleh penerima pelayanan seperti memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan lancar, sehingga

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan sistem biaya konvensional yaitu tarif tunggal satu pabrik dan tarif setiap departemen niaupun sistem ABC, terdapat adanya

Penelitian ini diperkuat juga oleh Sofiana (2012) tentang hubungan antara stress dengan konsep diri pada penderita DM tipe 2 bahwa sebagian besar pasien

Kode warna sebalik koloni kapang yaitu warm grey II 271 dengan tekstur koloni bergranula, tidak terdapat zonasi, memiliki radial furrow dan memiliki.. growing

Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis simpulkan kompetensi inti adalah standar kompetensi lulusan yang dibuat oleh pemerintah dan harus dicapai siswa dalam

Pemulihan selepas bersenam atau bersukan boleh dipercepatkan dengan pengambilan karbohidrat dan protein dalam masa sejam selepas tamat bersenam atau bersukan5. Selesema yang