DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data analisis awal tanah
Jenis Analisis Satuan Nilai Kriteria
pH H2O - 4,56 Masam *
C-Organik % 1,75 Rendah *
N-Total % 0,22 Sedang *
C/N Ratio - 7,95 Rendah *
P-tersedia (ppm) ppm 9,85 Sedang *
KTK (me/100g) me/100g 10,40 Rendah *
Pb Total (ppm) ppm 5,12 Di bawah batas toleransi pencemaran ** Cd Total (ppm) ppm 0,57 Di bawah batas toleransi pencemaran **
Tekstur - - Liat *
*
BPT, 2005.
**
Wild, 1993 dalam Wood, 1995.
Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular
Metode : Kormanik dan Mc Graw (1982)
Cara Kerja :
Ambil akar secara representatif lalu cuci dengan air mengalir hingga
bersih. Akar yang telah bersih dimasukkan ke dalam botol kocok kemudian
ditambahkan larutan KOH 10% secukupnya dan dibiarkan selama 24 jam. Setelah
perendaman selesai, larutan KOH dibuang lalu akar dicuci dengan air mengalir
untuk selanjutnya direndam lagi dengan larutan HCl 2% selama 24 jam. Akar
yang telah direndam dengan HCl seterusnya dicuci untuk direndam lagi dengan
larutan Tryfanblue selama 2 jam. Ambil 10 potong akar sepanjang 2 cm dan susun
di atas kaca preparat lalu diamati di bawah mikroskop. Pada akar terinfeksi
terdapat hifa, arbuskular, vesicular atau spora ditandai dengan (+). Sedangkan
yang tidak terdapat hifa, arbuskular, vesicular atau spora ditandai dengan (-).
Derajat Infeksi (%) = Jumlah akar yang terinfeksi (+)
Lampiran 3. Analisis Pb dan Cd total dalam tanah
Metode : Destruksi (AAS)
Cara Kerja :
Timbang 0,5000 g contoh tanah yang telah dihaluskan dan masukkan ke
dalam tabung digest. Tambahkan 1 ml asam perklorat (HClO4) pekat dan 5 ml
asam nitrat (HNO3) pekat lalu diamkan satu malam. Besoknya dipanaskan pada
suhu 100 oC selama 1 jam 30 menit, suhu ditingkatkan menjadi 130 oC selama 1
jam lalu ditingkatkan lagi menjadi 150 oC selama 2 jam 30 menit (sampai uap
kuning habis). Suhu kemudian ditingkatkan lagi menjadi 170 oC selama 1 jam
(terbentuk uap putih). Destruksi selesai dengan terbentuknya endapan putih atau
sisa larutan jernih sekitar 1 ml. Ekstrak didinginkan kemudian diencerkan dengan
air aquadest sampai volume 50 ml, lalu dikocok. Ukur konsentrasi Pb dan Cd
menggunakan AAS yang sebelumnya telah dilakukan pembacaan terhadap deret
standarnya.
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x ml ekstrak 1000 ml-1 x 1000 g g contoh-1 x fk
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x 50/1000 x 1000/0,5 x fk
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x 100 x fk
Keterangan:
ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar
deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko
fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100- % kadar air)
Lampiran 4. Analisis kadar dan serapan Pb dan Cd pada tajuk dan akar tanaman
Mucuna pruriens
Metode : Destruksi (AAS)
Cara Kerja :
Timbang 0,25000 g masing-masing contoh akar dan tajuk yang telah
dihaluskan dan masukkan ke dalam tabung digest. Tambahkan 1 ml asam
perklorat (HClO4) pekat dan 5 ml asam nitrat (HNO3) pekat lalu diamkan satu
malam. Besoknya dipanaskan pada suhu 100 oC selama 1 jam 30 menit, suhu
ditingkatkan menjadi 130 oC selama 1 jam lalu ditingkatkan lagi menjadi 150 oC
selama 2 jam 30 menit (sampai uap kuning habis). Suhu kemudian ditingkatkan
lagi menjadi 170 oC selama 1 jam (terbentuk uap putih). Destruksi selesai dengan
terbentuknya endapan putih atau sisa larutan jernih sekitar 1 ml. Ekstrak
didinginkan kemudian diencerkan dengan air aquadest sampai volume 50 ml, lalu
dikocok. Ukur konsentrasi Pb dan Cd menggunakan AAS yang sebelumnya telah
dilakukan pembacaan terhadap deret standarnya.
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x ml ekstrak 1000 ml-1 x 1000 (g contoh-1) x fk
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x 50/1000 x 1000/0.25 x fk
Pb atau Cd (ppm) = ppm kurva x 200x fk
Serapan Pb atau Cd = ppm Pb atau Cd x bobot kering tanaman
Keterangan:
ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar
deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko
Lampiran 5. Data pH tanah setelah satu minggu pemberian logam berat
Lampiran 7. Data pH tanah setelah panen
Lampiran 8. Daftar sidik ragam pH tanah setelah panen
Lampiran 9. Data derajat infeksi (%)
Lampiran 10. Daftar sidik ragam derajat infeksi (%)
Lampiran 11. Data berat basah tajuk (g)
Lampiran 12. Daftar sidik ragam berat basah tajuk (g)
Lampiran 13. Data berat kering tajuk (g)
Lampiran 14. Daftar sidik ragam berat kering tajuk (g)
Lampiran 15. Data berat basah akar (g)
Lampiran 16. Daftar sidik ragam berat basah akar (g)
Lampiran 17. Data berat kering akar (g)
Lampiran 18. Daftar sidik ragam berat kering akar (g)
Lampiran 19. Data Pb total tanah setelah panen (ppm)
Lampiran 20. Daftar sidik ragam Pb total tanah setelah panen (ppm)
Lampiran 21. Data Cd total tanah setelah panen (ppm)
Lampiran 22. Daftar sidik ragam Cd total tanah setelah panen (ppm)
Lampiran 23. Data kadar Pb tajuk Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 24. Daftar sidik ragam kadar Pb tajuk Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 25. Data kadar Cd tajuk Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 26. Daftar sidik ragam kadar Cd tajuk Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 27. Data kadar Pb akar Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 28. Daftar sidik ragam kadar Pb akar Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 29. Data kadar Cd akar Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 30. Daftar sidik ragam kadar Cd akar Mucuna pruriens (ppm)
Lampiran 31. Data serapan Pb tajuk Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 32. Daftar sidik ragam serapan Pb tajuk Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 33. Data serapan Cd tajuk Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 34. Daftar sidik ragam serapan Cd tajuk Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 35. Data serapan Pb akar Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 36. Daftar sidik ragam serapan Pb akar Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 37. Data serapan Cd akar Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 38. Daftar sidik ragam serapan Cd akar Mucuna pruriens (mg/tanaman)
Lampiran 39. Data berat kering bintil akar (g/tanaman)
Lampiran 40. Daftar sidik ragam berat kering bintil akar (g/tanaman)
Lampiran 41. Kriteria pH tanah
Kriteria pH H2O
Sangat masam < 4,5
Masam 4,5-5,5
Agak masam 5,6-6,5
Netral 6,6-7,5
Agak Alkalis 7,6-8,5
Alkalis >8,5