• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG

KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT

KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

FRISKILIA EVA YOLANDA

NIM. 201210420311125

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG

KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT

KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI

Disusun Oleh :

FRISKILIA EVA YOLANDA 201210420311125

Skripsi Telah Disetujui Untuk Diujikan Pada Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Indah Dwi Pratiwi, S.Kep.,Ns.,M.Ng. Ririn Harini, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIP.UMM. 114.0804.0455 NIP.UMM. 112.0501.0420

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG

KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT

KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI

Disusun Oleh :

FRISKILIA EVA YOLANDA 201210420311125

Skripsi Telah Diujikan Pada Tanggal 20 Agustus 2016

Penguji I Penguji II

Indah Dwi Pratiwi, S.Kep ,Ns, M.Ng. Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep NIP.UMM.114.0804.0455 NIP.UMM.112.0501.0420

Penguji III Penguji IV

Henny Dwi Susanti, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. Mat Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep NIP.UMM.112.0704.0451 NIP.UMM. 072.9048.301

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

SURAT PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Friskilia Eva Yolanda NIM : 201210420311125 Jurusan : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan Di SMPN 4 Karangploso

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Agustus 2016 Yang Membuat Pernyataan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan Di

SMPN 4 Karangploso”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja peneliti sendiri, melainkan Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Indah Dwi P, S.Kep., Ns., M.Ng sebagai dosen pembimbing I, yang

dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.

(6)

vi

5. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Mat sebagai penguji I dan Ibu Nur Aini,

S.Kep.,Ns, M.Kep penguji II yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melengkapi tugas akhir ini.

6. Ibu Ika Rizki Anggraini, S.Kep.Ns sebagai Wali Dosen PSIK kelas C angkatan 2012, yang memberikan dukungan dan motivasi untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

Ilmunya.

8. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan

kesabarannya dan dukungan moril dan materil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

9. Teman- teman PSIK C 2012 yang telah memberikan bantuan, motivasi dan DOA dalam penyusunan skripsi ini.

10. Para sahabat (dessy, memey, riza, vielda, mila, wulan, safril, katon) yang sudah mensupport dan memberikan bantuan, motivasi dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan

dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dibidang kesehatan.

Malang, Agustus 2016

(7)

vii

The Correlation Between Adolescents’ Knowledge On Vaginal Discharge With Perineal Hygiene During Vaginal Discharge Period in SMPN 4

Karangploso, Malang

Friskilia Eva Yolanda1, Indah Dwi Pratiwi2, Ririn Harini3

ABSTRACT

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Several changes happen at this period, including physical, mental, emotional and social changes. These changes occur both male and female. In addition, some problems are caused by these changes. The common founded changes especially female adolescents is body shape changes, acnes, emotional disturbances, impaired myopia, kifosis abnormalities, infectious diseases, and vaginal discharge. Vaginal discharge is divided into two; normal and abnormal. When adolescents experience vaginal discharge, they will know how to keep their reproductive organs clean.

Methods: This study used correlation design with Cross-Sectional approach. It was conducted on June 21st, 2016 in SMPN 4 Karangploso, Malang. The subjects were 33 female students of SMPN 4 Karangploso, taken by purposive sampling method.

Results: Based on the analysis of Fisher test using SPSS, it showed that there was no relation between the adolescents’ knowledge about vaginal discharge with perineal hygiene during vaginal discharge period. The analysis showed that P = 0,231 (p Value> α), so H1 was rejected there is no correlation between knowledge of adolescents on the perineal hygiene whitish vaginal discharge current.

Discussion: The less good personal hygiene such as not shaving the pubic hair once every 40 days can cause many problems, ranging from the growth of mold in the pubic area and the infection of the female organs that cause complaints of vaginal discharge. The respondents should keep their knowledge about vaginal discharge and can apply the knowledge to be able to maintain the cleanliness of the externa genitalia suitable with their information. This is influenced by body image, awareness and positive attitude of the adolescents.

Keywords: Adolescents’ Knowledge, Vaginal Discharge, Perineal Hygiene

(8)

viii

Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan Di SMPN 4 Karangploso

Friskilia Eva Yolanda1, Indah Dwi Pratiwi2, Ririn Harini 3

INTISARI

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan, yang meliputi perubahan fisik, mental, emosional dan sosial. Perubahan ini dapat terjadi pada remaja putri maupun laki-laki. Adanya perubahan ini dapat menimbulkan masalah. Perubahan yang dapat dijumpai pada masa remaja khususnya remaja putri adalah perubahan bentuk tubuh, adanya jerawat atau acne, gangguan emosional, gangguan miopi, adanya kelainan kifosis, penyakit infeksi, dan keputihan. Keputihan ada yang bersifat normal dan ada yang abnormal. Ketika remaja mengalami keputihan mereka akan tahu bagaimana untuk menjaga kebersihan organ reproduksi mereka

Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan Cross-Sectional. Penelitian dilakukan pada 21 Juni 2016 di SMPN 4 Karangploso, Malang. Subjek penelitian adalah siswi SMPN 4 Karangploso, sebanyak 33 siswi, diambil dengan metode purposive sampling. Variabel penelitian independen yaitu pengetahuan remaja dan variabel dependen perineal hygiene saat keputihan. Instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik menggunakan Fisher Exact Test.

Hasil: Berdasarkan hasil analisis Uji Fisher dengan program SPSS menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan. Hasil analisis menunjukkan P = 0, 231 (p>0.05), sehingga H1 ditolak, hasil tersebut menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan.

Diskusi: Personal hygiene yang kurang baik seperti tidak mencukur bulu kemaluan setiap 40 hari sekali dapat mengakibatkan terjadinya banyak hal, mulai dari tumbuhnya jamur pada area kemaluan dan infeksi organ kewanitaan yang menimbulkan keluhan keputihan. Hendaknya responden tetap mempertahankan pengetahuan baik yang mereka miliki tentang keputihan dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki untuk dapat menjaga kebersihan alat genetalia eksterna sesuai dengan informasi yang sudah diterima. Hal tersebut dipengaruhi oleh body image (citra tubuh), kesadaran dan sikap positif dari remaja.

Kata Kunci: Pengetahuan Remaja, Keputihan, Perineal Hygiene

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iii

Kata Pengantar ... iv

Intisari ... vi

Abstract ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Remaja ... 12

2.1.1 Pengertian Remaja ... 12

2.1.2 Batasan Usia Remaja ... 13

2.1.3 Pertumbuhan Remaja ... 13

2.1.4 Perkembangan Remaja ... 13

2.2 Konsep pengetahuan ... 14

2.2.1 Pengertian Pengetahuan ... 14

2.2.2 Tingkat Pengetahuan ... 15

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 16

2.2.4 Pengetahuan Terhadap Pengetahuan ... 16

2.3. Konsep Perineal ... 17

2.3.1 Pengertian Perineal ... 17

2.3.2 Tujuan Merawat Organ Reproduksi ... 19

2.3.3 Manfaat Perawatan Organ Reproduksi ... 19

2.3.4 Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 20

2.4 Konsep Keputihan ... 23

2.4.1 Pengertian Keputihan ... 23

2.4.2 Proses Terjadinya Keputihan ... 24

2.4.3 Penyebab Keputihan ... 25

2.4.4 Gejala Klinis Keputihan ... 27

2.4.5 Penatalaksanaan Keputihan ... 28

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 32

(10)

x

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ... 34

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 34

4.3 Populasi, Tehnik Sampling dan Sampel Penelitian ... 35

4.3.1 Populasi Penelitian ... 35

4.3.2 Tehnik Sampling ... 36

4.2.3 Sampel Penelitian ... 36

4.4 Variabel Penelitian ... 37

4.5 Definisi Operasional ... 37

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 39

4.7 Instrumen Penelitian ... 39

4.8 Uji Validitas dan Rehabilitas ... 41

4.8.1 Uji Validitas ... 41

4.8.2 Uji Reabilitas ... 42

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 42

4.9.1 Tahap Persiapan ... 42

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 43

4.9.3 Tahap Evaluasi ... 43

4.10 Pengelolaan Data ... 44

4.11 Analisis data... ... ... 45

4.11.1 Analisis Univariat ... 45

4.11.2 Analisis Bivariat ... 45

4.12 Etika Penelitian ... 46

4.12.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ... 46

4.12.2 Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden (Right to Self Determination) ... 46

4.12.3 Bebas dari Eksploitasi ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Data Umum ... 48

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

5.1.2 Hasil Mengidentifikasi Sumber Informasi Tentang Keputihan ... 49

5.2 Data Khusus ... 50

5.2.1 Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan ... 50

5.2.2 Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 51

5.3 Cross Tabulasi Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 51

5.4 Pengujian Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 52

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 54

6.1.1 Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan . ... 54

6.1.2 Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 57

6.1.3 Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 59

6.2 Keterbatasan Peneliti ... 63

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 63

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 65

(11)

xi

7.2.1 Bagi Peserta Didik/Siswa ... 66

7.2.2 Bagi Sekolah ... 66

7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan ... 66

7.2.4 Bagi Peneliti Berikutnya... 67

Daftar Pustaka ... 68

Lampiran ... 71

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 38

Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan ... 39

Tabel 4.3 Kisi – kisi Kuesioner Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 40

Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 5.2 Distribusi Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 51

Tabel 5.3 Cross Tabuasi Antara Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan ... 51

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 32 Gambar 4.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 35 Gambar 5.1 Diagram Distribusi Frekunesi Responden Berdasarkan

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Dan Penelitian... 71

Lampiran 2. Lembar Penjelasan Penelitian ... 72

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 74

Lampiran 4. Lembar Kuesioner ... 75

Lampiran 5. Uji Validitas ... 79

Lampiran 6. Uji Reliabilitas ... 80

Lampiran 7. Surat Keterangan Telak Melakukan Penelitian ... 81

Lampiran 8. Data Univariat ... 82

Lampiran 9. Tabulasi Kuesioner Pengetahuan Remaja ... 84

Lampiran 10. Tabulasi Kuesioner Perineal Hygiene ... 86

Lampiran 11. Lembar Uji Fisher Test ... 87

7 Lampiran 12. Lembar Konsultasi ... 89

Lampiran 13. Lembar Angket Persetujuan Skripsi ... 94

Lampiran 14. Lembar Dokumentasi ... 95

Lampiran 15. Lembar Curriculum Vitae ... 97

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Ahmeda, M.H., Rasoolb, H.V., & Al-Tawilc, G.N. (2014). Prevalence of Abnormal Vaginal Signs and Symptoms among Attendees of Obstetrics and Gynecology Department of Shaqlawa Hospital. Medical Journal of Babylon. 11 (1)

Arisantia, Y. (2010). Hubungan Perilaku Tentang Perawatan Daerah Genetalia Wanita Dengan Kejadian Keputihan Pada Ibu-Ibu PKK. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Alhamda, S. (2016). Buku Ajar Metlit dan Statistik Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish Ali, S.R., & Mohamed, E. (2015). Effect Of Health Educational Program For

Females Blinded Adolescents Students Regarding Reproductive Health. American Journal of Nursing Science. 4 (1), 1-8.

Ali, R.F.M. (2012). Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) dengan Kejadian Keputihan (Flour Albus) Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Andriyani. R., Triana. A., & Juliarti. W. (2015). Buku Ajar Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish

Anisa, P., Gustia, R., & Baher, E. (2015). Hubungan Pemakaian Pentyliner dengan Kejadian Fluor Albus pada Siswi SMA di Kota Padang Berdasarkan Wawancara Terpimpin (Kuesioner). Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (2)

Ayuningtiyas, D.N (2011). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Genetalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMA Negeri 4 Semarang. Artikel KTI. Semarang: FK UNDIP.

Aziza, N. (2015). Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan Di SMK Muhammadiyah Kudu. JIKK. 6 (1), 57-78.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Benson, P & Pernoll. (2009). Buku saku Obsetry Gynecology William. Jakarta: EGC. Dahlan, M. (2012). Statistik Unttuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif, Bivariat, dan

Multivariat Dilengkapi dengan Menggunakan Aplikasi SPSS. Jakarta: Salemba Medika

Embo, W. (2013). Persepsi dan Upaya Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas. 1 (1), 37-45.

Erwhani, I.,Wardani, S.N.,Hastuti, L.,&Trisnowati, K. (2015). Relationship Of Knowledge About Vaginal Discharge (Flour Albus) With An Attitude Of Maintaining The Cleanliness Of The External Genetalia While Vaginal Discharge (Flour Albus) Grade 5th And 6th In Elementary School 21 Sungai Raya 2015. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. 5 (2).

(16)

xvi

Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hasan, M. I. (2010). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia

Jaspreetkaur, A.K.K. (2014). Perceptions and Knowladge About Leukorrhea in a slum Dwelling south Asian Community. Journal International of Family and Reproductive Health. 8 (1), 45-52.

Jones, D.L. (2005). Setiap Wanita. Jakarta: Delaprata Publisin.

Kumalasari, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Kurniati, I. (2013). Hubungan Perilaku Hygiene Menstruasi Dengan Kejadian Keputihan Pada Pekerja Wanita Di PT.Intim Harmoni Foods Industri Sukorejo Pasuruan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Mahmood, T.K., Farheen. Z., Farah. S., Marium, Z., & Fatima. A. (2011). Causes and Management of Pathological Vaginal Discharge. Journal of Pharmaceutical Science and Technology. 3(1), 448-445.

Mansjoer, A. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.A.C. (2009). Memahami

Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.A.C. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Mokodongan, H.M., Wantania. J., & Wagey. F. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan Perilaku Pencegahan Keputihanpada Remaja Putri. Jurnal e-CliniC (eCl). 3 (1).

Nanlessy, M.D., Hutagol, E., & Wongkar, D. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Remaja Puteri Dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia Dengan Kejadian Keputihan Di Sma Negeri 2 Pineleng. eJournal Keperawatan (e-Kp). 1 (1).

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Notoadmojo, S. (2010). Konsep Perilaku Kesehatan.Dalam:Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2010).” Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: RinekaCipta. Notoatmodjo. (2012).” Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: RinekaCipta. Rahman, R.W., Hidayah, N., & Azizah, N. (2014). Pengaruh Sikap, Pengetahuan,

Dan Praktik Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di Smpn 01 Mayong Jepara. Jurnal Keperawatan Maternitas. 2 (2), 117 - 126 Rasmia, A., & Mohamed. E. (2015). Effect of Health Educational Program for

(17)

xvii

Ratna. (2010). Pentingnya menjaga organ kewanitaan. Jakarta: Indeks

Sampda, R.S., Sapkal, S.P., Raut, M.M., Joge, S.U., Malkar., R.V., & Wagh., V.S .(2014). Study of Syndromic Management Among the Women With Leucorrhoea Attending Malwani Urban Health Centre, Mumbai. International Journal of Medical and Health Sciences. 3 (1).

Sarwat, F., & Sharada, T. (2013). Evaluation of common etiological agents of leucorrhoea. Journal of Microbiology and Biotechnology Research. 3(3), 111-115. Sing, AJ. (2007). Vaginal Discharge: Its Causes and Associated Symptoms as

Perceived by Rural North Indian Women. Indian Journal of Community Medicine. 32 (1).

Soekidjo, N. (2010). “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta.

Somia, G., Qamar, H., Jawaid, W., Bukhari, U., & Javed, Y. (2013). Woman Heavy Vaginal Discharge (Leucorrhea) By Virtue Of Unhealthy Life style. International Research Journal Of Pharmacy. 4 (1).

Solikhah, R., Marsito., & Nurlaila. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga Kebersihan Diri Di Desa Bandung Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 6 (2).

Sukarti (2010) Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di Desa Winong Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobokan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang

Tabassum, K.., Begum, S., Rais, N., & Zulkiflie. (2014). Analysis of Leucorrhoea manifestations an observational case study. International Journal of Herbal Medicine. 2 (2), 23-26.

Tim Penulis Poltekes Depkes Jakarta 1. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakart: Salemba Medika.

Tombokan, A., Wantania. J., & Wagey. F. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Menjaga Kebersihan Genitalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Patologis Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Manado. Jurnal e-CliniC (eCl). 2 (2).

Tristanti, I. (2016). Hubungan Perilaku Personal Hygiene Genital Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus. JIKK. 7. (1), 8-15

Wawan, A.,& Dewi. M. (2010). Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Widyastuti, Y. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya. Wulandarai. A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI.

Wulandari, V.F., Nirwana, H., & Nurfahanah (2012). Pemahaman Siswa Mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Layanan Informasi. Jurnal Ilmiah Konseling. 1 (1), 1-9.

Yulaikhah, L. (2008). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah masa kritis dalam kehidupan anak-anak perempuan,

masa transisi kanak-kanak ke tanggung jawab dewasa. Dengan pemahaman yang

lebih baik, dengan adanya perubahan fisik dan psikologis, remaja berfikir bahwa

saat mereka sudah melalui masa pubertas mereka lebih percaya diri (Ali &

Mohamed, 2015).

Masa remaja adalah masa yang paling kritis bagi perkembanganya dan

mendapatkan kendala. Kendala utama sebagai masa remaja adalah perubahan

yang sangat pesat secara fisik maupun psikologisnya, sehingga remaja perlu

mendapatkan perhatian khusus dalam menjaga kesehatannya terutama kesehatan

reproduksi (Wulandari, Nirwana, & Nurfahanah, 2012).

Pengetahuan remaja putri yang kurang tentang perineal hygiene, seperti

perilaku yang buruk saat Buang Air Besar (BAB) atau Buang Air Kecil (BAK)

membersihkannya dengan air yang tidak bersih dan salah arah saat

membersihkannya, memakai pembersih sabun, pewangi atau pembilas secara

berlebihan, memakai celana dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat, jarang

mengganti celana dalam, jarang mengganti pembalut, hal tersebut dapat menjadi

pencetus keputihan yang disebabkan karena beberapa faktor antara lain infeksi,

benda asing, tumor dan normal (Ratna, 2010).

Data hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Ayuningtyas (2011), dari

(82,8%) memiliki pengetahuan buruk dalam menjaga kebersihan genitalia

eksterna, dan sebanyak 11 responden (17,2%) memiliki pengetahuan baik. Dan

(19)

2

(2014), terdapat pengetahuan yang sama (50.0%) untuk pengetahuan baik, dan

(50.0%) untuk pengetahuan kurang. Mengalami keputihan karena kurangnya

pengetahuan tentang kebersihan organ reproduksi, dan berdasarkan kutipan dari

Rabita, menurut Wiwit (2008) di SMAN 02 Semarang didapatkan bahwa 48

(96%) remaja putri mengalami keputihan, dan yang tidak sekitar 23 (47,9%) juga

disebabkan kurangnya pengetahuan merawat organ reproduksi wanita.

Berdasarkan Penelitian Tabassum (2014), angka kejadian keputihan yang

dilakukan di Departemen OBG, tepatnya di Nium, Bangalore selama tahun

2014. Terdapat 27 (18%) mengalami keputihan pada usia 15-24 tahun kemudian

71 (44,33%) pada usia 25-34 tahun kemudian usia antara 35-44 sebanyak 42

(28%) dan 10 (6,66%) adalah antara usia 45-54 tahun.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 4

Karangploso didapatkan hasil yaitu 37 responden, 33 dari 37 siswi mengeluhkan

keluarnya cairan selain darah dari vagina, mengeluhkan keluarnya cairan putih

atau kekuning-kuningan dari vagina, terkadang disertai rasa gatal, panas, berbau,

terkadang juga tidak terasa apa-apa, dan ada beberapa dari mereka juga berbicara

bahwa saat daerah kemaluan terasa lembab mereka tidak langsung mengganti

pakaian dalam bahkan hanya pada saat mereka mandi saja mereka mengganti

pakaian dalam, pada saat membasuh kemaluan mereka langsung membasuh dari

arah bawah, dan mereka sering memakai pembilas vagina dan memakai pentilyner

dan 4 siswi tidak mengeluhkan keluarnya cairan dari vagina. Selama ini mereka

belum mendapatkan pendidikan kesehatan dari sekolah dan dari orang tua

mereka sendiri tidak begitu menjelaskan tentang keputihan maupun kesehatan

reproduksi, orang tua mereka hanya menjelaskan sekedarnya saja, dan kurangnya

(20)

3

keputihan dan perineal hygiene yang benar. Keputihan yang di alami bisa

dikarenakan kurangnya pemahaman tentang keputihan dan cara merawat perineal

hygiene yang salah.

Penting sekali bagi para remaja putri sejak dini merawat kebersihan

genitalia dengan perineal hygiene secara tepat. Sebelum remaja melakukan perilaku

menjaga kebersihan organ genitalia yaitu perinealhygiene, ada dua tahap yang dilalui

yaitu pengetahuan dan praktik atau tindakan. Pengetahuan merupakan hasil

penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni

penglihatan (Notoatmodjo, 2010). Menjaga kesehatan organ reproduksi pada

remaja diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Kebiasaan menjaga

kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi merupakan

awal dari usaha menjaga kesehatan salah satunya mencegah timbulnya masalah

genitalia pada wanita salah satunya keputihan. Sistem pertahanan organ

reproduksi wanita cukup baik yaitu dimulai dari sistem asam basanya, pertahanan

ini masih tidak cukup sehingga infeksi bisa menjalar ke segala arah menimbulkan

infeksi yang mendadak dan menahun salah satunya adalah keputihan (Leukorea)

(Manuaba, 2009).

Keluhan keputihan yang sering dialami wanita biasanya disertai dengan

rasa panik, terutama jika cairan yang keluar cukup banyak. Suatu yang wajar jika

keluar sedikit cairan dari vagina. Namun ini akan berubah menjadi gangguan jika

cairan yang keluar berlebihan (Anies, 2005). Keputihan adalah cairan putih yang

keluar dari liang senggama secara berlebihan. Keputihan dapat terjadi secara

fisiologis (normal) maupun patologis (abnormal). Keputihan normal atau

(21)

4

mengandung banyak epitel dengan leukosit jarang. Sedangkan pada keputihan

patologis terdapat banyak leukosit (Manuaba, 2009).

Menurut Harista (2012) Keputihan dapat terjadi karena terpaparnya

vagina oleh bakteri merugikan, dimana kondisi ekosistem vagina dalam keadaan

tidak seimbang apabila kebersihannya tidak diperhatikan akan menambah

kelembapan pada daerah vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran

kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri

lactobacillus atau bakteri baik. Disini estrogen berperan baik dalam menentukan

kadar zat gula sebagai simpanan energy dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen

merupakan nutrisi dari lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk

pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang

menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan ph 3,8 – 4,2 dengan tingkat

keasaman ini, lactobacillus akan subur dan bakteri pathogen akan mati. Terdapat

berbagai macam bakteri di dalam vagina, 95% Lactobacillus, 5% patogen. Dalam

kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak mengganggu. Bila

keseimbangan ini terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahan

alamiah akan turun, dan rentan mengalami infeksi.

Menjaga kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan

diri, termasuk kebersihan perineal adalah daerah di antara kedua belah paha yang

di batasi oleh vulva dan anus, bertujuan agar vagina tetap bersih, normal, sehat

dan terhindar dari kemungkinan adanya penyakit, termasuk keputihan. Adapun

cara yang dapat dilakukan untuk perawatan pribadi terhadap perineal adalah:

bersihkan vagina dengan cara membasuh bagian antara bibir vagina (vulva) secara

hati-hati dan perlahan, cara membasuh vagina dari arah depan(vagina) ke

(22)

5

menerus, karena dapat merusak keseimbangan normal dalam vagina, gantilah

celana dalam 2-3 kali sehari dan gunakan celana dalam yang bersih serta

berbahan katun dan menyerap keringat, cuci tangan sebelum menyentuh vagina,

jangan pernah menggunakan handuk milik orang lain untuk mengeringkan

vagina, mencukur rambut vagina setidaknya 7 hari sekali (Wulandari, 2011). Hal

inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk meneliti “hubungan pengetahuan

remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan di SMPN 04

Karangploso”.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah di bahas pada latar belakang di atas, maka

penelitian merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah hubungan

pengetahuan remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan di

SMPN 4 Karangploso.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan

dengan perineal hygiene saat keputihan di SMPN 4 Karangploso.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja tentang keputihan di SMPN 4

Karangploso

2. Untuk mengidentifikasi perinealhygiene saat keputihan pada siswi di SMPN 4

Karangploso

3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan

dengan perinealhygiene saat keputihan di SMPN 4 Karangploso.

(23)

6

1.4.1 Bagi Peneliti

Peneliti ini bermanfaat untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja

tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan. Selain itu melalui

penelitian ini, peneliti dapat meningkatkan pengetahuan yang bisa dijadikan

bekal ketika berinteraksi dengan masyarakat di komunitas.

1.4.2 Bagi Siswi

Bagi siswi khususnya yang mempunyai kesibukan dalam aktifitas sekolah

agar lebih memperhatikan tentang perineal hygiene saat keputihan untuk dapat

mencegah dampak buruk terhadap kesehatan organ reproduksinya melalui

perineal hygiene saat keputihan.

1.4.3 Bagi Sekolah

Sebagai referensi di kepustakaan sekolah dalam bidang kesehatan terutama

bagi siswi mengenai perineal hygiene saat keputihan.

1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian berikutnya dan dapat

menambah pengetahuan dibidang ilmu keperawatan tentang perineal hygiene saat

keputihan khusunya untuk mencegah terjadinya keputihan. Serta sebagai

sumbangan refrensi dan kepustakaan jurusan program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM untuk menilai efektifitas dari system

pembelajaran.

1.4.5 Bagi Praktek Keperawatan

Untuk menambah pengetahuan bagi tenaga kesehatan agar dapat

menyampaikan tentang perineal hygiene saat keputihan yang baik dan benar kepada

masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu keperawatan terhadap kesehatan

(24)

7

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadi masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dalam skala

yang lebih luas yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan remaja tentang

keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dianis Wulan Sari (2010), Hubungan perilaku

hygiene pribadi dengan kejadian keputihan pada siswi SMA Negeri 1 Loceret

kabupaten Nganjuk, dengan hasil penelitian tingkat personal hygiene perineal

remaja putri mayoritas pada taraf yang cukup yaitu sebanyak 54 responden

(51,9%). Presentase responden yang mengalami keputihan lebih banyak bila

dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami keputihan yaitu 83

responden (79%) dibanding 21 responden (20,2%). Ada hubungan antara

tingkat perilaku hygiene pribadi dengan kejadian keputihan pada siswi SMA

Negeri 1 Loceret Kabupaten Nganjuk. Perbedaan antara penelitian Dianis

Wulan Sari dengan penelitian yang dilakukan adalah variabel bebas yang

digunakan pada penelitian tersebut perilaku hygiene pribadi dimana yang dikaji

yaitu hygiene seseorang secara umum sedangkan pada penelitian ini perineal

hygiene yaitu pada saat keputihan sebagai variabel terikat dan variabel bebas

adalah pengetahuan remaja tentang keputihan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Rofika Rahman (2014) Pengaruh Sikap,

Pengetahuan, Dan Praktik Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada

(25)

8

yang mengalami keputihan patologis memiliki pengetahuan vulva hygiene yang

baik lebih banyak yaitu 30 orang (93.8%) dibandingkan yang memiliki

pengetahuan kurang yaitu 27 orang (84.4%). 7 Remaja putri yang mengalami

keputihan fisiologis memiliki pengetahuan vulvahygiene yang baik lebih sedikit

yaitu 2 orang (6.2%) dan yang memiliki pengetahuan vulva hygiene yang kurang

yaitu 5 orang (15.6%). Hasil bivariat didapatkan nilai p value pada sikap

0.036, pengetahuan 0.426, praktik 0.088. Hasil mutivariat didapatkan nilai p

value sikap 0.052 dan p value praktik 0.097. Ada hubungan antara sikap vulva

hygiene dengan kejadian keputihan di SMPN 01 Mayong Jepara. Perbedaan

antara penelitian Wiwit Rofika Rahman dengan penelitian yang dilakukan

adalah peneliti yang dilakukan adalah variabel bebas yang digunakan pada

penelitian tersebut Pengaruh Sikap, Pengetahuan, Dan Praktik Vulva Hygiene

dimana yang di kaji yaitu sikap, pengetahuan dan praktik vulva hygiene secara

umum sedangkan pada penelitian ini pengetahuan remaja saat kejadian

keputihan sebagai variabel bebas dan sebagai variabel terikat adalah perineal

hygiene saat keputihan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Kurniati (2013) Hubungan Perilaku

Hygiene Menstruasi Dengan Kejadian Keputihan Pada Pekerja Wanita Di

PT.Intim Harmonis Foods Industri Sukorejo Pasuruan, dengan hasil

penelitian yaitu perilaku hygiene menstruasi buruk yang tidak mengalami

keputihan sebanyak 44 responden (73,3%) dan perilaku hygiene menstruasi

baik yang tidak mengalami keputihan sebanyak 12 responden (50%),

sedangkan perilaku hygiene menstruasi buruk yang mengalami keputihan

sebanyak 16 responden (26,7%) dan perilaku hygiene menstruasi baik yang

(26)

9

komputerisasi dengan uji chi square yang sudah dilakukan koreksi (Pearson Chi

Square) didapatkan p valuenya=0,04, p value lebih kecil dari nilai alpha (5%)

sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Perbedaan penelitian yang dilakukan

oleh Indah kurniati dengan peneliti adalah variabel independen adalah

perilaku hygiene menstruasi dan variabel dependen adalah kejadian keputihan,

sedangkan pada peneliti variabel independen yang dikaji adalah pengetahuan

remaja tentang keputihan dan variabel dependen adalah perineal hygiene dimana

yang dikaji adalah perilaku perineal hygiene remaja saat keputihan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yunia Arisanti (2010), Hubungan Perilaku

Perawatan Daerah Genetalia Dengan Kejadian Keputihan Pada Ibu-Ibu PKK

di RT 28 Desa Sumbermanjing Kulon Kecamatan Pagak dengan hasil

penelitian yaitu, dengan responden berjumlah 50. Data dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner untuk perilaku perawatan daerah genetalia dan

keputihan, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Dari 50

responden mempunyai perilaku cukup baik (46%), kurang baik (32%), tidak

baik (22%). Kemudian hubungan antara perilaku perawatan daerah genetalia

dan keputihan diketahui x2 hitung (9,64) > x2 tabel (5,99) maka Ho ditolak

artinya ada hubungan yang signifikan tentang perawatan daerah genetalia

dengan kejadian keputihan. Perbedaan penelitian yang dilakukan Yunia

Arisanti dengan peneliti adalah variabel independen adalah perilaku

perawatan daerah genetalia wanita dan variabel dependen adalah kejadian

keputihan, sedangkan pada peneliti variabel independen yang dikaji adalah

pengetahuan remaja tentang keputihan dan variabel dependen adalah perineal

(27)

10

5. Penelitian yang dilakukan oleh JaspreetKaur; M. Sc.,AK Kapoor; Ph.D

(2013) Perceptions and Knowledge about Leukorrhea in a Slum Dwelling South Asian

Community, dengan hasil penelitian Sebanyak 400 rumah tangga dipilih dari

daerah kumuh perkotaan Delhi dan 391 diwawancarai di sebuah rumah untuk

survei rumah menunjukkan bahwa kesadaran tentang leukorrhea hampir secara

universal (97 persen yang menyadari hal itu), sekitar 32,7 persen melaporkan

masalah leukorrhea. Responden terdiri kategori usia 25-34 tahun. Perbedaan

antara penelitian JaspreetKaur; M. Sc.,AK Kapoor; Ph.D dengan penelitian

yang dilakukan adalah variabel bebas yang digunakan persepsi dan

pengetahuan tentang keputihan (leucorrhea) sedangkan penelitian ini yaitu

pengetahuan leucorrhea, dan sebagai variabel terikat adalah perineal hygiene saat

keputihan (leucorrhea) sedangkan pada penelitian tersebut kejadian keputihan

(leucorrhea) dengan responden yang diteliti yaitu wanita usia 25-34.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Sampda Shivdas Rajurkar (Int J Med Health Sci.

Jan 2014,Vol-3;Issue-1) tentang Study of Syndromic Management Among the Women

with Leucorrhoea attending Malwani Urban Health Centre Mumbai, dengan hasil,

Sebuah studi longitudinal dilakukan pada 119 pasien keputihan yang dipilih

dengan metode yang universal sampling. Peserta penelitian adalah keputihan

pasien datang ke klinik IMS pada UHC, menjadi manajemen sindrom. Infeksi

yang paling umum di antara 119 wanita adalah vaginosis bakteri yang

ditemukan pada 47 (39,5%) perempuan. Kebersihan perineum secara umum

dikaitkan dengan keputihan. Gejala yang paling umum yang terkait dengan

keputihan adalah nyeri punggung (71,4%) diikuti oleh busuk berbau debit

(40,3%) diikuti oleh Gatal (35,3%). Kebersihan Perineum Hygiene ditemukan

(28)

11

yang dilakukan oleh Sampda Shivdas Rajurkar dengan penelitian yang

dilakukan adalah pada peneliti tersebut karakterisasi wanita keputihan yang

mengeluh infeksi saluran genital dimana yang di kaji adalah perineum Hygiene

ditemukan menjadi faktor penentu penting dan Vaginosis bakteri adalah

penyebab paling umum dari keputihan. Sedangkan pada penelitiadalah perineal

hygiene saat keputihan yang ditentukan dari cara responden yang menjaga

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan arsip pada Seksi Pemberitaan di LPP RRI Bukittinggi kurang terkendali terutama arsip elektronik, misalnya arsip-arsip yang tercipta tidak disimpan dalam

Genteng dan batu bata sama-sama berbahan dasar tanah liat, selain itu juga berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Oleh karena itu kemampuan hasil belajar psikomotor siswa kelas IV MIS Bangsal perlu menerapkan metode pembelajaran yang menarik, agar hasil belajar psikomotor siswa

Dalam masyarakat Sumba gong digunakan untuk mengiringi tarian, gong juga dibunyikan pada saat pesta adat dan kematian dengan ritme yang berbeda.. Gong dalam tata

orang tua, besar keluarga, dan penghasilan keluarga), pemakaian garam beriodium skala rumah tangga (bentuk garam konsumsi dan kualitas garam konsumsi), dan penatalaksanaan

Dalam penelitian ini, pemaknaan atau decoding yang dilakukan oleh. khalayak pembaca berita dapat dilihat dalam komunitas yang

Hasil uji aktivitas antijamur Candida albicans hasil mikroenkapsulasi menunjukkan perbedaan yang spesifik tiap variasi konsentrasi1:8; 1:10 dan 1:12 dengan komposisi

REM FUNCTION: Running this script will in turn create scripts to build REM FUNCTION: constraints owned in the database. REM FUNCTION: The primary key