• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pengelolaan dan Sistem Akuntansi Hibah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mekanisme Pengelolaan dan Sistem Akuntansi Hibah"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme Pengelolaan

Hibah Langsung

(2)

Dasar Hukum

PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

PP10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan

Hibah

PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan HibahPMK 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah

Perdirjen Perbendaharaan No. Per-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan

Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk B/J/S

Perdirjen Perbendaharaan No. Per-73/PB/2011 tentang Langkah-langkah Dalam

Menghadapi Akhir TA 2011

Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan tentang Petunjuk Lebih Lanjut Pengelolaan Hibah Langsung Baik dalam Bentuk Uang Maupun B/J/S Tahun 2011

(3)

Temuan BPK atas LKPP

2010

Temuan Sistem Pengendalian Intern:

Penerimaan hibah secara langsung pada 18 KL minimal senilai Rp868,43 miliar belum dikelola di dalam mekanisme APBN,

sehingga tidak dilaporkan dalam LRA.

(4)

Pengertian Hibah dan Hibah

Langsung

4 Pendapatan Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat dalam bentuk uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Atas pendapatan hibah tersebut,

pemerintah mendapat manfaat secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi K/L, atau diteruskan kepada Pemda, BUMN, dan BUMD.

Pendapatan Hibah Langsung adalah penerimaan hibah yang diterima langsung oleh K/L, dan/atau pencairan dananya dilaksanakan tidak melalui KPPN yang pengesahannya dilakukan oleh

(5)

Jenis-jenis Hibah

Berdasarkan Sumber Dana:

o

Hibah Dalam Negeri

o

Hibah luar Negeri

Berdasarkan Bentuknya:

o

Uang, terdiri-dari:

Uang Tunai

Uang untuk Membiayai Kegiatan

o

Barang/Jasa;

o

Surat Berharga

Berdasarkan Mekanisme Pencairan:

o

Hibah Terencana

(6)

Hibah Dalam Negeri dan Luar

Negeri

6

Hibah Dalam Negeri, dapat berasal dari:

o

Lembaga keuangan dalam negeri

o

Lembaga non keuangan

o

Pemerintah Daerah

o

Perusahaan asing yang berdomisili di Indonesia

o

Masyarakat dan kelompok masyarakat

o

Lembaga lainnya

o

Perorangan

Hibah Luar Negeri, dapat berasal dari:

o

Negara Asing

o

Lembaga di bawah PBB (UNDP, WHO)

o

Lembaga Multilateral

(7)

TATA CARA PENGESAHAN

HIBAH LANGSUNG DALAM

(8)

Pengertian Hibah Langsung

Uang

Donor Kementerian / Lembaga

Yang Bersumber dari Hibah

Off budget Off treasurO

UU 17/2003 Pasal 3 ayat (5):

“Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam tahun

anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.”

UU 1/2004 Pasal 12 ayat (2) “Semua penerimaan dan pengeluaran negara

dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara.”

(9)

On Budget & Of Treasury

Tahapan Pengesahan Hibah Langsung

Penyesuaian pagu

hibah dalam DIPA

(revisi DIPA)

Pengesahan pendapatan hibah langsung bentuk uang dan belanja yang bersumber dari hibah langsung ke KPPN (Kuasa

BUN)

ADA PROSES

MEMASUKKA

N KE APBN

ADA PROSES

MEMASUKKA

N KE APBN

ADA PROSES PENGESAHAN DI

K-BUN (KPPN)

ADA PROSES PENGESAHAN DI

K-BUN (KPPN)

(10)

Tahapan Pengesahan Hibah

Langsung Bentuk Uang

10 hibah dalam

DIPA

Penyesuaia n pagu hibah dalam

(11)

Pengajuan Nomor

Register

Pimpinan Lembaga/Satker selaku PA/Kuasa PA

mengajukan permohonan nomor register atas

hibah langsung bentuk uang kepada DJPU c.q.

Direktur EAS.

Permohonan nomor register dilampiri:

− Perjanjian Hibah (Grant Agreement) atau dokumen lain yang dipersamakan; dan

− Ringkasan Hibah (Grant Summary).

Jumlah yang diregister: Sejumlah Perjanjian

(12)

Pengajuan Permohonan Nomor

Register Hibah sesuai SE-02/PB/2011

Dapat dengan sarana elektronik (fax/email), namun tetap diwajibkan menyampaikan hardcopy (asli

bertandatangan basah) ke:

Gedung Prijadipraptosuhardjo II lantai 2 Jl Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710,

Telp. 021-3864778, Fax 021-3843712, email: aklap_eas@dmo.or.id

Dapat dengan sarana elektronik (fax/email), namun tetap diwajibkan menyampaikan hardcopy (asli

bertandatangan basah) ke:

Gedung Prijadipraptosuhardjo II lantai 2 Jl Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710,

Telp. 021-3864778, Fax 021-3843712, email:

aklap_eas@dmo.or.id

SA TKER DJPU

(13)

Pengelolaan Rekening

Hibah

K/L mengajukan permohonan persetujuan

pembukaan Rekening Hibah kepada BUN/Kuasa BUN

Lampiran:

− surat pernyataan penggunaan rekening sesuai dengan PMK No.57/PMK.05/2007

− Register Hibah

Pengelolaan Rekening Hibah dilaksanakan oleh

Bendahara Pengeluaran, dapat dibantu oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Rekening Hibah yang telah dibuka sebelum

(14)

Pengajuan Permohonan Nomor

Register Hibah sesuai SE-02/PB/2011

Lampiran:

Surat Pernyataan Penggunaan Rekening (format

sesuai PMK Nomor 57/PMK.05/2007) serta mencantumkan Nomor Register Hibah

KPPN Melaporkan persetujuan rek hibah ke Dit.

PKN.

Lampiran:

Surat Pernyataan Penggunaan Rekening (format

sesuai PMK Nomor 57/PMK.05/2007) serta mencantumkan Nomor Register Hibah

KPPN Melaporkan persetujuan rek hibah ke Dit.

PKN.

SA TKER DJPU

(15)

Pengelolaan Rekening

Hibah

K/L dapat langsung menggunakan Uang yang

berasal dari hibah langsung tanpa menunggu

terbitnya persetujuan pembukaan rekening hibah.

Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan harus

ditutup dan saldonya disetor ke Rekening KUN

kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.

Jasa giro/bunga yang diperoleh dari Rekening Hibah

disetor ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.

BUN/Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN Daerah dapat

(16)

Pengelolaan Rekening

Hibah

− Hibah yang terlanjur ditampung dalam Rekening

Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dan dana hibah tersebut telah habis digunakan (nihil), satker

melaporkan penggunaan hibah tersebut ke Dit. PKN dengan melampirkan Surat Pernyataan Penggunaan Rekening Bendahara untuk Hibah.

− Apabila masih terdapat sisa dana hibah, maka satker mengajukan permohonan persetujuan pembukaan rekening hibah ke Dit. PKN dan memindahkan dana hibah tersebut.

− Penggunaan Rekening Bendahara

Pengeluaran/Penerimaan hanOa dipergunakan untuk tahun 2011.

(17)

REVISI DIPA DI K/L

Yang di Revisi adalah Pagu Belanja di K/L

Revisi tersebut bersifat

on-top

Revisi DIPA:

1.

Satker Pusat ke Dit. PA, DJPB,

2.

Satker Daerah ke Kanwil DJPB setempat.

3.

Jumlah yang direvisi adalah Jumlah yang

direncanakan akan dilaksanakan dalam 1 tahun,

setinggi-tingginya sebesar Perjanjian Hibah.

(18)

PERSYARATAN REVISI

DIPA K/L

Ringkasan Naskah

Perjanjian

Nomor Register

Surat PernOataan KPA bahwa

perhitungan dan penggunaan dana hibah sesuai standar biaOa dan

peruntukan

Persetujuan Pembukaan

Rekening Penampung

(19)

PENGESAHAN

Pengesahan atas Pendapatan Hibah dan

Belanja yang bersumber dari Hibah.

Dokumen Pengesahan:

◦ SP2HL (Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung)

◦ SPHL (Surat Pengesahan Hibah Langsung)

Lampiran:

copy Rekening atas Rekening Hibah; − SPTMHL;

− SPTJM; dan

copy surat persetujuan pembukaan rekening untuk

(20)

PENGESAHAN

Dalam hal penyampaian SP2HL

tersebut tidak dapat melampirkan dokumen Persetujuan Pembukaan Rekening maka dapat menggunakan Surat Pernyataan Penggunaan

Rekening Bendaharan untuk Hibah

sebagai dokumen yang dipersamakan.

(21)

Perlakuan Sisa Hibah

Dikembalikan kepada Donor;

Disetor ke Kas Negara;

Dipergunakan/dibelanjakan di tahun

(22)

Pengembalian Hibah ke

Donor

Sisa Uang yang bersumber dari hibah langsung dapat

dikembalikan kepada Pemberi Hibah sesuai PH/dokumen yang dipersamakan.

Dokumen yang digunakan:

Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP4HL) dan Surat Pengesahan

Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP3HL)

Lampiran SP4HL: 

Copy Rekening atas Rekening Hibah;

− Copy bukti pengiriman/transfer kepada Pemberi Hibah; dan

− SPTJM.

Saldo Kas di Kementerian/Lembaga dari Hibah tidak

(23)

Pengembalian Hibah ke

Donor

Dalam hal dana hibah belum pernah dilakukan pengesahan:

Dalam Pengajuan pengesahan (SP2HL), pendapatan

dicatat sebesar nettonya (pendapatan hibah

dicantumkan sama dengan jumlah belanja yang bersumber dari hibah yang telah direalisasikan).

Sisa dana kemudian disetorkan langsung kepada

Pemberi Hibah. Transaksi pengembalian dana kepada Pemberi Hibah cukup diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Contoh:

Terima Hibah Rp.100, Dibelanjakan Rp.80, dikembalikan ke Donor Rp.20,- maka SP2HL yang diajukan adalah Belanja Rp.80, Pendapatan Rp.80,-. Kemudian yang Rp.20

(24)

Pengembalian Hibah ke

Donor

Dalam hal dana hibah telah dilakukan pengesahan (telah diterbitkan SP2HL/SPHL) sebesar yang diterima

seluruhnya,:

maka satker mengajukan SP4HL kepada KPPN sebesar

jumlah yang dikembalikan ke donor.

Penerbitan SP4HL disesuaikan dengan tanggal dan tahun

pengembalian ke donor.

Contoh:

Terima Hibah Rp.100, Dibelanjakan Rp.80, dikembalikan ke

Donor Rp.20, telah diterbitkan SP2HL Belanja Rp.80, Pendapatan Rp.100, sisa dana Rp.20. maka KL harus menerbitkan SP4HL

sebesar Rp.20.

(25)

Sisa Hibah disetor ke Kas Negara

Dalam hal dana hibah belum pernah dilakukan pengesahan:

maka pengajuan pengesahan (SP2HL), pendapatan

dicatat sebesar nettonya.

• Kemudian Sisa dana hibah disetorkan ke Kas Negara

melalui Bank Persepsi dengan SSBP Kode Akun 43XXXX (sama dengan kode pendapatan yang di SP2HL), Kode BA.999.02, Kode Satker 960186

Keterangan “penyetoran sisa dana hibah langsung tahun 2011”. SSBP kemudian dikirim ke DJPU.

Contoh:

(26)

Hibah yang telah dilakukan pengesahan sebesar yang diterima seluruhnya maka:

maka sisa dana hibah disetorkan ke Kas Negara

melalui Bank Persepsi dengan SSBP Kode Akun 43XXXX (sama dengan kode pendapatan yang di SP2HL), Kode BA.999.02, Kode Satker 960186

Keterangan “penyetoran sisa dana hibah langsung tahun 20XX”. SSBP dikirim ke DJPU.

Kemudian untuk keperluan pembukuan maka

satker wajib membuat SP4HL dengan dilampiri copy SSBP. Dokumen SP4HL juga harus

disampaikan ke DJPU.

Tahun SSBP harus sama dengan tahun

SP4HL/SP3HL.

(27)

Contoh:

Terima Hibah Rp.100, Dibelanjakan Rp.80, disetor

ke Kas Negara Rp.20, telah diterbitkan SP2HL

Belanja Rp.80, Pendapatan Rp.100, sisa dana

Rp.20. maka KL menyetor Rp.20 ke Bank

Persepsi dan juga harus menerbitkan SP4HL

sebesar Rp.20. .

(28)

Sisa Hibah dipergunakan di

tahun berikutnOa

Apabila sisa dana hibah tidak dikembalikan ke

Donor dan/atau tidak disetor ke Kas Negara

(masih di rekening Kementerian/Lembaga), sisa

dana hibah langsung dapat digunakan pada

tahun berikutnya.

Kementerian/Lembaga mengajukan Revisi DIPA.

(29)

Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah

Langsung

(30)

Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Langsung Bentuk

Barang/Jasa/Surat Berharga

Penandatanganan BAST dan

penatausahaan dokumen pendukung

lainnya

No. Register dan Pengesahan

Pendapatan Hibah ke DJPU

Tidak Perlu Ijin Rekening

Tidak Perlu Revisi DIPA

(31)

BAST

Pimpinan K/L/Satker yang menerima

hibah dalam bentuk B/J/S membuat dan

menandatangani BAST bersama

dengan Pemberi Hibah.

BAST sekurang-kurangnya memuat:

Tanggal serah terima;

Pihak Pemberi dan Penerima;

Nilai nominal;

Bentuk hibah;

Tujuan BAST; dan

(32)

Pengajuan Permohonan Nomor

Register

Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala

Kantor/Satker selaku PA/Kuasa PA mengajukan

surat permohonan nomor register kepada

DJPU c.q. Direktur EAS, dilampiri:

− Perjanjian Hibah atau dokumen lain yang dipersamakan; dan

− Ringkasan hibah (Grant Summary).

Dalam hal tidak terdapat dokumen diatas,

dilampiri dengan:

Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH)

− SPTMHL.

(33)

Pengesahan ke DJPU

PA/Kuasa PA mengajukan Surat Perintah

Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Bentuk

Barang/Jasa/Surat berharga (SP3HL-BJS) dalam

rangkap 3 kepada DJPU c.q. Direktur EAS dengan

dilampiri:

− BAST; dan

(34)

Nilai Barang/Jasa/Surat

Berharga

Nilai B/J/S dalam mata uang asing, dikonversi

ke Rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada

tanggal BAST.

Dalam BAST/dokumen pendukung lainnya tidak

terdapat nilai B/J/S, Menteri/Pimpinan Lembaga/

Kepala Kantor/Satker selaku PA/Kuasa PA

penerima hibah melakukan estimasi nilai wajar

atas B/J/S yang diterima.

(35)

Pengesahan ke DJPU

DJPU mengesahkan SP3HL-BJS dalam rangkap 3

dengan ketentuan:

− Lembar ke-1, untuk PA/Kuasa PA;

− Lembar ke-2, untuk PA/Kuasa PA guna dilampirkan pada pengajuan MPHL-BJS; dan

(36)

Pencatatan Hibah Bentuk Barang/Jasa/

Surat Berharga ke KPPN

PA/Kuasa PA mengajukan Memo Pencatatan

Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat

berharga (MPHL-BJS)

Untuk keperluan pencatatan:

− Belanja Barang untuk Pencatatan Persediaan dari Hibah

− Belanja Jasa untuk Pencatatan Jasa dari Hibah

− Belanja Modal untuk Pencatatan Aset Tetap atau Aset Lainnya dari Hibah

− Pengeluaran Pembiayaan untuk Pencatatan Surat Berharga dari Hibah dan;

− Pendapatan Hibah Langsung bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga

(37)

PA/Kuasa PA membuat dan menyampaikan

MPHL-BJS ke KPPN dengan dilampiri:

− SPTMHL;

− SP3HL-BJS lembar kedua; dan

− SPTJM.

Atas dasar MPHL-BJS, KPPN menerbitkan

Persetujuan MPHL-BJS dalam rangkap 3 dengan

ketentuan:

− Lembar ke-1, untuk PA/Kuasa PA;

− Lembar ke-2, untuk DJPU c.q. Dit. EAS dengan dilampiri copy MPHL-BJS; dan

− Lembar ke-3, untuk pertinggal KPPN.

(38)

Akuntansi

Pendapatan Hibah dalam bentuk

Barang/Jasa/Surat Berharga dan Belanja

untuk Pencatatan Barang/Jasa/Surat

Berharga dari hibah merupakan transaksi

non kas sehingga dilaporkan secara

terpisah dengan transaksi kas di dalam

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan

tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas

(LAK).

(39)

PELAPORAN

LRA Belanja bersumber dari hibahAset pada Neraca

LRA Belanja bersumber dari hibahAset pada Neraca

SATKER

SATKER

LRA Pendapatan HibahLRA Belanja Hibah

LRA Pendapatan HibahLRA Belanja Hibah

DJPU

DJPU

LRA Pendapatan HibahLRA Belanja Hibah

LRA Belanja bersumber dari hibahLAK

LRA Pendapatan HibahLRA Belanja Hibah

LRA Belanja bersumber dari hibahLAK

KPPN

KPPN

LRA Pendapatan Hibah • LAK

• LRA Pendapatan Hibah • LAK

Dit.PKN

(40)

REKONSILIASI ADALAH PROSES

PENCOCOKAN DATA TRANSAKSI

KEUANGAN YANG DIPROSES DENGAN

BEBERAPA SISTEM/SUBSISTEM YANG

BERBEDA BERDASARKAN DOKUMEN

SUMBER YANG SAMA

(41)

DJPU

DONOR

DONOR

K/L

KPPN

Dit.

PKN

Dit.

PKN

Rekonsiliasi

(42)

REKONSILIASI HIBAH

-

DJPU melaksanakan rekonsiliasi atas penerimaan hibah

dengan Kementerian/Lembaga setiap

triwulan

.

- Kementerian/Lembaga melaksanakan rekonsiliasi atas

belanja yang bersumber dari hibah dengan KPPN

setiap

bulan

.

-

DJPU melaksanakan rekonsiliasi atas penerimaan hibah

dengan Kementerian/Lembaga setiap

triwulan

.

- Kementerian/Lembaga melaksanakan rekonsiliasi atas

belanja yang bersumber dari hibah dengan KPPN

setiap

bulan

.

Dokumen sumber untuk Rekonsiliasi :

SP2HL/SPHL

• SP4HL/SP3HL

• Rekening koran (untuk hibah uang)

• SP3HL-BJS/Memo Pencatatan Barang/Jasa/Surat Berharga • BAST (untuk hibah barang/jasa/Surat Berharga).

Dokumen sumber untuk Rekonsiliasi :

SP2HL/SPHL

• SP4HL/SP3HL

• Rekening koran (untuk hibah uang)

(43)

Sanksi

Kementerian/Lembaga yang menerima

hibah dalam bentuk uang, barang, jasa

dan surat berharga yang tidak

mengajukan register dan/atau

pengesahan diberikan sanksi administrasi.

Hibah yang diterima langsung yang tidak

dikelola sesuai Peraturan Menteri

(44)

Ketentuan Lain-lain

Hibah Ineligible:

Dalam hal terjadi klaim dari pihak pemberi donor

atas hibah yang tidak diajukan register dan/atau

pengesahan oleh K/L, maka pengeluarannya

tidak ditanggung oleh Negara.

Namun terhadap hibah yang telah diajukan

register dan pengesahan oleh K/L, dapat

ditanggung oleh Negara melalui DIPA K/L ybs.

(45)

PERAN APIP

Membantu menginventarisasi

Hibah yang diterima baik terencana

maupun langsung

Memastikan satker yang menerima

hibah mengikuti ketentuan yang

berlaku

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjawab tantangan di atas dan mencermati perkembangan pembelajaran matematika di dunia dewasa ini, maka perlu suatu Revolusi Belajar melalui Pembelajaran Aktif,

6.5 Ibu, bapa atau penjaga yang masuk ke dalam dewan hendaklah memakai pakaian formal yang bersesuaian dengan majlis.. SAHSIAH DAN

a. Deret geometri tak hingga suku pertamanya 3. Tentukan suku ketiga dan rasio deret tersebut. Tentukan suku pertama deret tersebut. Jumlah suku-suku nomor ganjil dari suatu

Kalbar Tahun Anggaran 2017 terhadap penawaran saudara untuk Pelelangan Pengawasan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Pemukiman pada Kawasan Pedesaan Potensial,

Karyawan pada perusahaan ini kurang menunjukan loyalitas kepada perusahaan yang dapat dilihat dari prestasi kerja dan kepeduliannya terhadap perusahaan. Selain

Hotel Transit Ambassador Transit Lounge Ambassador A B C B Lantai 3 Lantai 2 Lantai 2 Ruang Transit Keberangkatan (Daerah Transit) Ruang Transit Keberangkatan (Daerah

Karena dengan adanya santri yang belum bisa menaati peraturan, target pencapaian belajar untuk pembelajaran kitab qiroati menjadi terhambat karena pengajar dituntut

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh