Seminar Nasional
Mahasiswa S3 Matematika
REVITALISASI D A N SOSIALISASI DIRI
U N T U K B E R P E R A N A K T I F D A L A M
PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN &
PENDIDIKAN MATEMATIKA DI INDONESIA
Editor :
Muslim Ansori
Ismail Djakaria
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
MAHASISWA S3 MATEMATIKA INDONESIA 2008
EDITOR:
Muslim Ansori
Ismail Djakaria
Dhoriva Urwatul Wutsqa
Agus Maman Abadi
M. Andy Rudhito
Umu Sa’adah
Karyati
Hasih Pratiwi
PENERBIT:
JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UGM
ALAMAT:
Sekip Utara Unit III Yogyakarta
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselenggarakannya Seminar
Nasional Mahasiswa S3 Matematika Indonesia pada tanggal 31 Mei 2008 di Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan ilmiah rutin yang
diadakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa S3 Matematika Indonesia sejak tahun 2005. Seminar Nasional ini diselenggarakan dengan tujuan (1) memberikan wawasan dan
berbagi informasi diantara mahasiswa matematika/statistika dan pendidikan matematika, atau peminat matematika tentang hasil penelitian yang telah atau sedang dilakukan; (2)
mendorong terciptanya kerjasama keilmuan antara mahasiswa S3 matematika/satistika dan pendidikan matematika, atau antara mahasiswa S3 matematika/statistika/pendidikan
matematika dengan para pakar matematika/statis-tika/pendidikan matematika lainnya di Indonesia; dan (3) membentuk korps keilmuan untuk pengembangan profesi ke depan dan menjalin silaturahmi antara sesama mahasiswa dan alumni S3
matematika/statistika/pendidikan matematika se-Indonesia.
Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berjumlah 90 orang yang berasal dari
berbagai institusi/instansi, yaitu ITB, UNY, UPI, UT, UNMER Malang, UNMUL, UNNES, UM, IPB, UNIMED, USD, ITS, UNSOED, UNTAD, IAIN Antasari Banjarsari, UNISBA,
Universitas Widya Dharma Klaten, UNESA, SMA Sang Timur Yogyakarta, UBAYA, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, UNIKA Parahyangan, UNTAD,
Universitas Mahasaraswati, UI, UII, UNPAD, STAIN Purwokerto, UNHALU, UNSRAT, Universitas PGRI Palembang, UNCEN, UNPAD, STKIP YASIKA Majalengka, UNEJ,
STKIP PGRI Pontianak, UIN Syarif Hidayatullah, UNPATI, STT Garut, UNILA, Universitas Negeri Gorontalo, SMKN 2 Ygyakarta, BATAN, UBINUS, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, UNAND, SKIP Siliwangi Bandung, Sekolah Tinggi Sandi Negara, dan UGM. Di
antara peserta ini, yang membawakan makalah berjumlah 50 orang. Pembicara utama pada
fasilitas dan dukungan dananya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Forum Komunikasi Mahasiswa S3 Matematika Indonesia atas dukungan dan publikasinya. Terakhir,
terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan Panitia dan staf Jurusan Matematika FMIPA UGM atas dukungan dan kerjasamanya sehingga Seminar Nasional ini dapat
terselenggara dengan lancar.
Yogyakarta, Mei 2008
Yang terhormat Dekan Fakultas MIPA,
Yang terhormat Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas, Yang terhormat Staf Pengajar S3 Matematika FMIPA UGM, Yang terhormat Hadirin Peserta Seminar Nasional,
Assalamu ‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya kita dapat berkumpul pada acara seminar yang penting ini, yaitu
Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika se-Indonesia. Kami menyambut baik acara
yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh mahasiswa S3 Matematika karena dapat mendorong terciptanya kerjasama keilmuan antara mahasiswa S3 Matematika/Satistika dan Pendidikan Matematika, atau antara mahasiswa S3 Matematika/Statistika/Pendidikan Matematika dengan para pakar Matematika/Statistika/Pendidikan Matematika lainnya di Indonesia.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan selamat mengikuti rangkaian Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika se-Indonesia yang sangat penting ini. Semoga upaya yang kita laksanakan ini dapat menghasilkan sumbangan yang berharga dan menjadi bekal bagi kita semua dalam mencapai masyarakat Indonesia yang andal, cerdas, mempunyai komitmen moral dan semangat pengabdian.
Lebih jauh lagi, kami mengharapkan Seminar Nasional ini dapat memberikan wawasan dan berbagi informasi diantara mahasiswa Matematika/Statistika dan Pendidikan Matematika, atau Peminat Matematika tentang hasil penelitian yang telah atau sedang dilakukan.
Demikian sambutan ini kami sampaikan, atas perhatian seluruh peserta Seminar Nasional, kami ucapkan terimakasih dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkahi seluruh upaya bersama yang terus kita lakukan ini.
Wassalamu‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Yogyakarta, 31 Mei 2008
Makalah Bidang Aljabar
The Sufficient Conditions forR[x,
] to be a GCD-ring (Santi Irawati) ………1
Lapangan yang Memenuhi Sifat Unit 1-Stable Range
(Indriati Nurul Hidayah) ………..………..
10
Aljabar Max-Plus Interval (M. Andy Rudhito,Sri Wahyuni,Ari Suparwamto,
F.Susilo,SJ) ………...
14
Matriks Atas Aljabar Max-Plus Interval (M. Andy Rudhito,Sri Wahyuni,
Ari parwamto,F.Susilo,SJ) ……….………
23
Syarat Perlu dan Cukup Ideal Prime Terkait (Sufficient and Nessecary Condition of
The Associated Prime) (Suprapto,Sri Wahyuni,Indah Emilia Wijayanti,Irawati) ……
33
Makalah Bidang Analisis
Operator Integral Fraksional dan Ketaksamaan Olsen di Ruang Morrey Tak Homogen yang Diperumum (Idha Sihwaningrum,Hendra Gunawan,
dan Wono Setya Budhi) ……….………
40
Barisan Fibonacci Ditinjau dari Teori Bilangan (Sangadji) ………...……….
48
Fungsi Riemann Zeta (Sangadji) ……….
53
Konvergensi Metode Newton dan Metode Turun Tercuram dalam Menyelesaikan
Sistem Persamaan Non-Linear (Lusia Krismiyati Budiasih) ……….………
60
Representation Of SM-Operators on Classical Sequenceslp, 1 <p<(Muslim Ansori,
Soeparna Darmawijaya,Supama) ………
68
Representasi Operator-SMmodpada Ruang Barisanlp, 1 <p<(Muslim Ansori,
Soeparna Darmawijaya,Supama) ………
78
Makalah Bidang Pendidikan Matematika
Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Matematika Melalui Penggunaan Kalkulator Grafik pada Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
(Indriati Nurul Hidayah,Santi Irawati,Ipung Yuwono) ……….……….
92
Kontrol Proses Pembelajaran pada Mata Pelajaran yang Di-Ebtanas/Uan-Kan TP 2000/2001-2006/2007 pada SMPN 6 Medan (Menggunakan Pendekatan Analisis
Multivariat) (Hasratuddin) ………
103
Pemahaman Matematis dan Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran Matematika
Kriswianti Nugrahaningsih) ………
137
Peningkatan Motivasi Belajar Dan Pemahaman Keruangan Siswa Melalui Pembelajaran Geometri Berbantuan Program Komputer (MG. Erni Harmiati dan
Agustin Rahayu) ………
148
Meningkatkan Daya Matematika Siswa Melalui Paikem Berbantuan Teknologi
Multimedia (Yonandi) ……….
159
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Di Sekolah Melalui Penelitian
Tindakan Kelas (Zaenuri Mastur dan Nurkaromah Dwidayati) ………..
174
Merancang Tugas untuk Mendorong Berpikir Kreatif Siswa dalam Belajar Matematika
(Tatag Yuli Eko Siswono) ………
188
Proses Berfikir Mahasiswa dalam Mengkonstruksi Konsep Grup
(Herry Agus Susanto) ……….
201
Adversity Quotient: Kajian Kemungkinan Penginterasiannya dalam Pembalajaran
Matematika (Sudarman) ………
209
Visualisasi Geometris dalam Pemahaman Masalah Matematika (I Wayan Ponter) ……
219
Explicit Values In Statistics Education: A case of Informatics Engineering Students
(Bambang Suharjo) ………
230
Matematika Melalui Perkuliahan Berbasis Masalah (Djamilah Bondan Widjajanti) ……
240
Karakteristik Proses Kognitif dalam Pemecahan Masalah Matematika (Wilmintjie
Mataheru) ………..………..
251
Penalaran Visuospatial dalam Mengkonstruk Bentuk Bangun Geometri
(Ronaldo Kho) ………..………
263
Proses Berpikir Anak Tunanetra dalam Menyelesaikan Permasalahan Matematika
(Susanto) ………..……….
268
Analisis Kontrol Proses Pembelajaran melalui Data Ujian Nasional di SMA PGRI
Ciranjang Cianjur (Rudy Kurniawan) ……….
281
Metakognisi dalam Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual
(Mustamin Anggo) ………
296
ImplementasiLesson Studypada Matakuliah Analisis Real I (Manuharawati) ………….
310
Implementasi Pendekatan PMRI dalam Pembelajaran Materi Pecahan di Sekolah
Generator Frame Wavelet Ketat dari Kelas Box Spline Multivariate (Mahmud Yunus,
JannyLindiarni,Hendra Gunawan) ……….
334
Generalized Regression dalam Pendugaan Area Kecil (Anang Kurnia,Khairil A.
Notodiputro,Asep Saefuddin, danI Wayan Mangku) ………
346
Chain Ladder Method as a Gold Standard to Estimate Loss Reserves (Aceng K.
Mutaqin,Dumaria R. Tampubolon,Sutawanir Darwis) ……….
356
Optimalisasi Respon Ganda pada Metode Respon Permukaan (Response Surface) dengan Pendekatan FungsiDesirability(Hari Sakti Wibowo,I Made Sumertajaya,
Hari Wijayanto) ……….
365
Sifat Penaksir Simulated MLE pada Respon Multinomial (Jaka Nugraha) …………..
376
Estimasi Model Probit pada Respons Biner Multivariat Menggunakan MLE dan
GEE (Jaka Nugraha) ……….
386
Analisis Komponen Utama Temporar (Ismail Djakaria) ……….
399
PendekatanDynamic Linear ModelatauState Space Modelpada Pendugaan Area
Kecil (Small Area Estimation) (Kusman Sadik dan Khairil Anwar Notodiputro) …….
411
Pengembangan Algoritma EM untuk Data Tidak Lengkap (Incomplete Data) pada
Model Log-Linear (Kusman Sadik) ………...
422
CRUISE sebagai Metode Berstruktur Pohon (Tree-Structured) pada Data
Non-Biner (Kusman Sadik) ………...
433
ModelProportional Hazards CoxdenganMissing Covariates(Nurkaromah
Dwidayati,Sri Haryatmi,Subanar) ……….
447
Aplikasi Mixture Distribution dalam Pemodelan Resiko Aktuaria (Adhitya Ronnie
Effendie) ………
459
Analisis Komponen Utama Probabilistik pada DataMissing(Ismail Djakaria) ……..
464
Malakah Bidang Terapan
Bilangan Ramsey untuk Graf BintangS6dan Graf Bipartit LengkapK2,N,N=2,3,4
(Isnaini Rosyida) ……….
476
H-supermagic labelings ofccopies of some graphs (Tita Khalis Maryati,A.N.M.
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang (UM)
Abstract
.
Let R be a commutative ring. An element c R is called a greatest common divisor(GCD for short) ofaandbin R if (i).cRaR,bRand (ii). For anydR
ifdRaR,bRthendRcR. If each pair of elements ofRhas a GCD inR, thenR
is called aGCD-ring. A GCD-domain is an integral domain which is a GCD-ring. Gilmer proved that if D is a GCD-domain with quotient field K, then its polynomial ring D[x] is also a GCD-domain. Based on this idea, it will be investigated the sufficient conditions for a non-commutative skew polynomial ringR[x,] ={a a xa x2 ...anxn
2 1
0
a
iR}, withAut(R) satisfiesxb=(b)xfor anybRwhereRis an order in a simple Artinian ringQ, to be a GCD-ring.
Keywords:greatest common divisor, order, skew polynomial ring.
In what follows all of the rings are assumed to be commutative with nonzero identity 1. An elementuRis aunitif there existsvRsuch thatuv= 1. An elementxRis azero divisor
if there exists a nonzero elementxRsuch that either rx= 0 orxr= 0. A nonzero elementa
in a ring R is said to beregular if a is not a zero divisor. A nonzero ring R is anintegral
domain if R has no zero divisor [H: 1989]. An element c in a non commutative ring R is
called a rightgreatest common divisor(GCD for short) ofaandbinRif (i)cRaR,bRand
(ii) for any d R if dR aR,bR then dR cR. A ringR is a GCD ringif it is an integral
domain which any two elements of R have a GCD. IfR is a commutative GCD domain, it will be investigated the sufficient condition for a non-commutative skew polynomial ring
R[x,] = {a a xa x ...anxn
2 2 1
0
a
i R}, with Aut(R) satisfies xb = (b)x foranyb Rwhere Ris an order in a simple Artinian ringQ, to be a GCD-ring. We will start
with the following easy lemmas.
Lemma 1.If u is a unit of a ring R with
Aut(R), then
(u) is a unit of R.Proof.Sinceuis a unit of a ringR, there existsvRsuch thatuv= 1. Therefore, we get
Lemma 2.GCD {
(a),
(b)}=
(GCD {a,b}).Proof.Letc= GCD{a,b}. We will show that
(c) = GCD{
(a),
(b)}.SincecR
aR,bR, thena=ceandb=cf, for somee, fR.It implies
(a) =
(ce) =
(c)
(e)
(c)Rand
(b) =
(c)
(f)
(c)R.We get
(a)R,
(b)R
(c)R. LetdRsuch that
(a)R,
(b)R
dR.We will show that
( )c R dR. Since
(a)R
dRand
Aut(R), there existsgRsuch thata=
1( )
d
1( )
g
1( )
d R
. It meansaR
1( )
d R
. Dengan cara serupa,diperolehbR
1( )
d R
. Sincec= GCD{a,b},cR
1( )
d R
. Then,c=
1( )
d
1( )
t
=1
( )
dt
for sometR. We get
(c) =dtdRand hence
( )c R dR.By combination of Lemma 1 and Lemma 2, we have
Corollary 3.If GCD{a, b}=uU(R),the set of unit elements of R, thenGCD {
(a),
(b)} =
(u)U(R).LetR[x] be a polynomial ring overRin an indeterminatex. If
is an automorphismofR, we have a skew polynomial ringR[x,
] =
a
x
a
i
R
ii withxb=
(b)x. Apolynomial f(x) =
n i
i ix a 0
inR[x,
] is calledright primitive polynomialif the GCD of0
,
1,
2, ...,
na a a
a
is a unit inR[H:1989]. A finitely generated right idealIofRisprimitiveifIis contained in no proper principal right ideal ofR. Equivalently, a right idealIof R is a
primitive right ideal ifI=Af =
n iiR a 0
, for some right primitive polynomial f(x) =
n i
i ix a 0
inR[x,
].Lemma 4.Let R be aGCDdomain and I is a finitely generated right ideal of R. Then, I is
Proof.Assume thatIis primitive. LetI= 0 n i i a R
. SinceIis primitive, then GCD{
a a a
0,
1,
2, ...,
a
n} =cfor some unitcR. It means,a
i
c
.
i andc=a
i
i for some,
i i
R
. Therefore,I=0 n i i a R
= 0 n i ic R
R=cR=0
n i i i
a
R
0 n i i a R
=I. So,I=R.Theorem 5.If f(x),g(x)are right primitive polynomials in R[x,
],then the product f(x)g(x)is also a right primitive polynomial in R[x,
].Proof.Letf(x) =
n i i ix a 0
andg(x) =
m j j j
x
b
0with right GCD{
a
1,
a
2,
...,
a
n}=uU(R) andright GCD {
b
1,
b
2,
...,
b
m}=vU(R). Then we obtainAf =
n i iR a 0and Ag=
m j jR
b
0 .Sincef(x)g(x) =
m n k k kx c 0 with
n m
k j k i
j i i
k a b
c
0
) (
. By rearrangement the terms of thecoefficients off(x)g(x), we have
fg
A =
m n k kR c 0 =
m j jR
b
a
00 +
m j j
R
b
a
01
(
)
+ … +
m jj n
n
b
R
a
0)
(
=
m j jR
b
a
00 +
m j j
R
b
a
01
(
)
+ … +
m jj n
n
b
R
a
0
)
(
= a0Ag + a1
(Ag) + … +(
g)
n nA
a
=
n i g i i A a 0 ) (
LetdRAfg. We will show thatdis a unit ofR. Based on Lemma 4, we get
(
)
ig
A
=Rforany 0in. Thus, dRAfg
(
g)
ii
A
a
=a
iRimpliesdRuR=R. We obtaindis a unitinR. It means that Afg is a primitive ideal ofRand hencef(x)g(x) is a right primitive
Corollary 6.If R is a commutative GCD domain and I and J are primitive ideals of R, then IJ is a primitive ideal of R.
A nonzero polynomialf(x) inR[x] isirreducibleiff(x) is not a unit and in every factorizationf(x) =g(x)h(x), eitherg(x) orh(x) is a unit inR[x]. A nonzero polynomialf(x) in
R[x] isprimeiff(x)R[x] is a prime right ideal ofR[x], that is, the conditionf(x)R[x]
g(x)R[x]h(x)R[x] impliesf(x)R[x]g(x)R[x] orf(x)R[x]h(x)R[x].
Lemma 7. Let R is a commutative GCD domain. If f(x) is an irreducible polynomial in
R[x;], then f(x)R[x;]is a maximal element of any principal right ideal of R[x;].
Proof. If f(x)R[x;] g(x)R[x;], then either f(x)R[x;] g(x)R[x;] or f(x)R[x;] =
g(x)R[x;]. It means, that f(x)R[x;] is a maximal element of any principal right ideal of
R[x;].
Theorem 8. Let R is a commutative GCD domain. If f(x) is an irreducible polynomial in
R[x;], then f(x) is prime, that is, f(x)R[x;]is a prime right ideal of R[x;].
Proof.
We will show that if f(x) is an irreducible polynomial inR[x;], thenf(x)R[x;] is a maximal
right ideal ofR[x;] and therefore a prime right ideal ofR[x;].
Iff(x)R[x;] g(x)R[x;], then either f(x)R[x;]g(x)R[x;] orf(x)R[x;] = g(x)R[x;]. It
means that f(x)R[x;] is a maximal element of any principal right ideal of R[x;]. Now,
suppose that f(x)R[x;] I where I is a right ideal of R[x;]. Then, there exists g(x)I
-f(x)R[x;] such that f(x)R[x;] f(x)R[x;] + g(x)R[x;] I. Let f(x) = a xi i and g(x) =
j j
b x
. Since R is GCD domain, there exists a regular element c R such that c = GCD{a bi, j}. Let
a
i
c
i and bjc
j for some
i, j R. Therefore, f(x)R[x;] (a xi i)R[x;] + ( j j
b x
)R[x;] = (c x
i i)R[x;] + ( j jc
x
)R[x;] = (c x
r)R[x;] cR[x;]. The maximality off(x) impliescis a unit inR. Hence,I=Rwhich meansf(x)R[x;]
Theorem 9. Let R is a commutative GCD domain. Then any non-constant primitive polynomial in R[x,
] can be expressed as a finite product of irreducible polynomials inR[x,
].Proof.Letf(x) be a non-constant primitive polynomial inR[x,
]. If degf= 1, it is clear thatf(x) is irreducible. Assume degf > 1. Iffis irreducible, then it is proved. Now we assume
thatfis not irreducible, sayf(x) =g(x)h(x) for someg(x),h(x)R[x,
] where 0 < degg,degh< degf. Letg(x) =
0 n i i i a x
, h(x) =0 m j j i b x
, and thenf(x) =0 n m k k k c x
where , 0( )
n m ik i j
i j k k
c
a
b
. Ifgis not primitive, thenI= Ag=
a R
i cRR, for someregular elementcR. Then, for anyiwe get
a
i=cr
i, for somer
iR. It implies Af =k
c R
= i( )
i j
a
b R
= i( )
i j
c
r
b R
cRR, a contradiction. Similarly, ifhis not primitive we will get a contradiction. Therefore,gand hmust be primitive polynomials. Byhypothesis induction,gand hare products of finite irreducible polynomials inR[x;] and so
isf.
Corollary 10.Let R is a commutativeGCDdomain.Then any non-constant primitive
polynomial in R[x,
]can be expressed as a product of prime polynomials in R[x,
].Proof.Use Theorem 9 and Theorem 8.
Theorem 11.Let R is a commutativeGCDdomain.Then for any primitive irreducible
polynomials f(x),g(x)in R[x,
]such that f(x).g(x) =h(x).f(x),for some h(x)in R[x,
],thenh(x)is primitive irreducible polynomial.
Proof.By using Theorem 5, iff(x),g(x) are primitive polynomials inR[x,
] then f(x).g(x)also a primitive polynomial inR[x,
] or Afg is a primitive ideal ofR ……...(#).It implies thath(x) must be primitive since otherwise, ifh(x) =
0 m j j j
d x
thenA
h=
d R
j cRRfor some regular elementcR. If f(x) =
0 n i i i a x
0 m j j j
d x
0n i i i
a x
= 0( )
n m
j j i
j i
i j
d
a x
and then Afg= Ahf=0
( )
n m j j i i jd
a R
j
d R
cRRwhich contradicts (#). Now, suppose thath(x) is not irreduciblepolynomial. Then either,h(x) is a unit orh(x) is decomposable. Ifh(x) is a unit, thenf(x).g(x)
=h(x).f(x) implieshAf= Ahf = Afg and then Af =
1 h Ahf =
1
h
a
i
i( )
b R
j =1
( )
i
i j
a
b h R
= i( )
i j
a
b R
= Afg since1
h is also a unit inR. From Af= Afg, we
getf(x) =f(x).g(x) org(x) = 1, a contradiction. Next, ifh(x) is decomposable then by Theorem
9 there exist irreducible polynomials
d
1(x),d
2(x) , …,d
n(x) inR[x,
] such that h(x) =1
d
(x)d
2(x) …d
n(x). Therefore,f(x).g(x) =
d
1(x)d
2(x)…d
n(x)f(x)d
1(x)R[x,
] …………... (##)Since
d
1(x) R[x,
] is a prime right ideal of R[x,
] by Theorem 8 and f(x), g(x) areprimitive irreducible polynomials, then f(x), g(x)
d
1(x) R[x,
] which implies f(x)g(x) f(x)R[x,
]g(x) d
1(x) R[x,
]. This contradicts (##). So, h(x) should be an irreduciblepolynomial inR[x,
].Corollary 12.Let R is a commutativeGCDdomain.Then any non-unit primitive polynomial
f(x)in R[x,
]can be factorized as f(x) = 1 1 ( )p x 2
2 ( )
p x … n( )
n
p x where
p x
i( )
areprimes and
i0
.Theorem 13.Let R is a commutativeGCDdomain.Then for any primitive irreducible
polynomials f(x),g(x)in R[x,
],there exists a primitive polynomial h(x)in R[x,
]such thath(x)is a rightGCDof f(x)and g(x).
Proof.Letf(x) = 1 1 ( )
p x 2
2 ( )
p x … n( )
n
p x andg(x) = 1 1 ( )
p x 2
2 ( )
p x … n( )
n
p x with
( )
i
p x
are primes and
i,
i0
. If we chooseh(x) =1 1 ( )
p x 2
2 ( )
p x … n( )
n
p x with
i=For a ringR, we denote byU(R) the set of all units ofRand by
C
R(0) the set of allregular elements of R. Let Cbe a multiplicatively closed subset of a ring R. We say thatR satisfies the right Ore condition with respect to Cor thatCis called aright Ore set of Rif, for
anyaRandcC, there existbR anddCsuch that ad=cb. If C
C
R(0), then it iscalled aregular right Ore set of R. Similarly, we can define a (regular)left Ore setofR. IfC
is a (regular) right and left Ore set ofR, then it is simply called (regular)Ore setofR. LetC
be a regular right Ore set of a ringR. An overringTofRis called theright quotient ring of R
with respect to Cif (i) cU(T) for anycCand (ii) for anyqT, there existaRandc
Csuch thatq=ac1. We denote the ringTby
R
C. We note that for a multiplicative subsetCofRwithC
C
R(0), the right quotient ringR
C ofRwith respect toCexists if and only ifCis a regular right Ore set ofR([MMU]: 1997).
A subringRof a ringQis called aright order in QifQis the right quotient ring ofR
with respect to
C
R(0), and sometimes we denote the ringQbyQ(R). In particular,Ris a rightorder inQif and only if
C
R(0) is a right Ore set ofR. Similarly, we can define aleft order inQand a ring which is both a right and left order inQis called anorder in Q.
LetRbe an order in a simple Artinian ringQ. If
Aut(R), then we can extend tobe an automorphism onQby
(ab1) =
(a)
(c)-1fora,bRandbis a regular element ofR. A rightR-submoduleIofQis called aright R-idealifaR
I
bR, for some unitsa,binQ. A left R-ideal of Q is defined similarly and an R-ideal of Q, we mean a right R-ideal
which is also a left R-ideal. For A and B any subsets of a simple Artinian ring Q, we set
(A:B)l= {qR
qA
B
} and (A:B)r= {qRAq
B
}. For any rightR-ideal IofQ, we setv
I
= (R:(R:I)l)r. IfI=I
v, then we callIarightv
–(I)-idealofQ. Aleftv
–(I)-idealJofQisdefined similarly,J=vJ= (R:(R:J)r)l. AnR-idealAis said to be a
v
–(I)-idealifA
v=A=vA.Ris aright
v
-Bezout ringif there exists a regular element cQ, such thatI
v=cR for anyTheorem 14.Let R be an order in a simple Artinian ring Q. If R is commutativeGCD
domain,then any nonzero polynomial f(x)in Q[x,
]is uniquely expressible as f(x) =a
f x
1( )
,where aQ andf x
1( )
is a primitive polynomial in Q[x,
].Proof.Letf(x) =
0
n i i i
a x
,a
iQ. There existb
i,dR,d0 such thata
i =1
i
b d . Since
Ris GCD domain, we haveb= GCD {
b
i} for somebR. Then,f(x) =1 i i
b d x
=1
( )
i ib
d x
= af x
1( )
, wherea= 1bd Qand
f x
1( )
=i i x
is a a primitivepolynomial inQ[x,
]. Now, if af x
1( )
=bf
2(
x
)
witha,bQandf x
1( )
,f
2(
x
)
areprimitive polynomials inR[x,
] thenaR=a(Af1)v = (Aaf1)v= (Abf2)v=b (Af2)v=bR. Itmeansaandbdiffers by units inRand so
f
1andf
2 differs by units inR.Theorem 15.Let R be an order in a simple Artinian ring Q. If R is aGCDdomain and a right invariant ring, then R[x,
]is a rightGCD domain,that is, for any non-constantpolynomials f(x),g(x)in R[x,
],there exists h(x)in R[x,
]such that h(x)is a rightGCDoff(x)and g(x).
Proof.Letf(x) andg(x) are any non-constant polynomials inR[x,
]. By Theorem 14, wewritef(x) = a
f x
1( )
andg(x) =bf x
2( )
, for somea,bQandf x
1( )
,f
2(
x
)
are primitivepolynomials inR[x,
]. SinceRis GCD domain and by Theorem 13, there existcinRand aprimitive polynomialh(x) inR[x,
] such thatc= GCD {a,b} andh(x) = right GCD {f(x),g(x)}. We show thatch(x) is GCD off(x) andg(x).
c= GCD {a,b} cRaR a=c
a
1, for somea
1R.h(x) = right GCD {f(x), g(x)} h(x)R[x,
]f x
1( )
R[x,
]f x
1( )
=h(x)r(x), forsomer(x)R[x,
].Since We getf(x) = a
f x
1( )
= (ca
1)h(x)r(x)cR[x,
]h(x)r(x)ch(x)R[x,
]. Now, lett(x)R[x,
]f(x)R[x,
],g(x)R[x,
]. We will show thatt(x)R[x,
]ch(x)R[x,
].Lett(x) = d
t x
1( )
for somedRand primitive polynomialt x
1( )
inR[x,
].k(x) =e
k x
1( )
for someeRand primitive polynomialk x
1( )
inR[x,
]. Therefore,a
f x
1( )
=f(x) =t(x)k(x) = [dt x
1( )
] [ek x
1( )
] =de
0t x
1( )
k x
1( )
.This meansdRaRand
t x
1( )
R[x,
]f x
1( )
R[x,
]. Similarly, we getdRbRand1
( )
t x
R[x,
]f x
2( )
R[x,
]. Sincec= GCD {a,b} andh(x) = right GCD {f(x), g(x)}, thenwe obtaint(x)R[x,
]= dt x
1( )
R[x,
]ch(x)R[x,
].References:
[G] Gilmer R., Multiplicative Ideal Theory, Queen’s Papers in Pure and Applied Mathematics,90Queen’s University, 1992.
[H] Hungerford, T.W.Algebra, Springer-Verlag, New York, 1989 (Fifth printing).
dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
Abstrak
Untuk sebarang gelanggang R, pernyataan-pernyataan berikut ini ekuivalen (1)Jika a b x, , R memenuhi ax b 1 maka ada suatu u U R ( ) sehingga
( )
a bu U R . (2) Jika a b, R memenuhi aR bR R maka ada suatu
( )
u U R sedemikian hingga a bu U R ( ).(3
)Jika
a a
1,
2,...,
a
n
R
memenuhia R a R
1
2
...
a R
n
R
maka ada suatu1
, ,...,
2 n( )
u u
u
U R
sehinggaa u
1 1
a u
2 2
...
a u
n n
1
. Gelanggang Rmemenuhi sifat unit 1-stable range jika salah satu kondisi pada pernyataan di atas memenuhi dalam R. Dalam tulisan ini akan dibahas bahwa lapangan F dengan sifat tertentu memenuhi sifat unit 1-stable range. Kemudian diberikan contohnya pada lapangan bilangan kompleks dan terakhir akan diberikan bahwa Himpunan matriks atas lapangan F dengan sifat tertentu juga memenuhi sifat unit 1-stable range.
Kata kunci
:Gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range, lapangan, matriks atas lapangan F.Abstract
For any ring R, these statements are equivalent: (1) if a b x, , Rsatisfies
1
ax b then there exists u U R ( )such that a bu U R ( )(2). if
,
a bRsatisfies aR bR Rthen there exists u U R ( )such that
( )
a bu U R (3). if
a a
1,
2,...,
a
n
R
satisfies then there exist1
, ,...,
2 n( )
u u
u
U R
such thata u
1 1
a u
2 2
...
a u
n n
1
. Ring R satisfies 1-stablerange unit property if one of three conditions of those statements are satisfied in R. In this study, it will be discussed that a field F with special properties satisfies 1-stable range unit property. Moreover, it will be provided the examples of a complex field and a matrix ring over a field F with special properties that satisfy 1-stable range unit property.
Key words:
Ring R satisfies 1-stable range , field, matrix ring over a field FDalam tulisan ini akan dibahas tentang definisi gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range, keberlakuan sifat unit 1-stable range pada lapangan, contohnya dan sifat
Pendefinisian gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range berdasarkan pada teorema yang dikemukakan oleh Goodearl pada tahun 1988. Berikut ini akan dibahas definisi
tentang gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range. Pendefinisiannya berdasarkan pada teorema yang dikemukakan oleh Goodearl.
Teorema 1 :Diketahui gelanggang R. Pernyataan-pernyataan berikut ini ekuivalen:
1. Jika a b x, , R memenuhi ax b 1 maka ada suatu u U R ( ) sehingga
( )
a bu U R
2. Jika a b, R memenuhi aR bR R maka ada suatu u U R ( )sedemikian
hingga a bu U R ( ).
3. Jika
a a
1,
2,...,
a
n
R
memenuhia R a R
1
2
...
a R
n
R
maka ada suatu1
, ,...,
2 n( )
u u
u
U R
sehinggaa u
1 1
a u
2 2
...
a u
n n
1
Definisi 2 (Goodearl,1988): Gelanggang R dikatakan memenuhi sifat unit 1- stable range
jika salah satu kondisi pada teorema 1 memenuhi dalam R.
Contoh gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range adalah gelanggang
bilangan rasional dan contoh gelanggang yang tidak memenuhi sifat unit 1-stable range adalah gelanggang bilangan bulat modulo 2.
Dalam hubungan dengan gelanggang bagian , jika
S
gelanggang bagian
R
dengan
R
adalah gelanggang yang memenuhi sifat unit 1-stable range maka
S
belum
tentu memenuhi sifat unit 1-stable range, seperti pada gelanggang bilangan bulat
Z
sebagai gelanggang bagian dari gelanggang bilangan rasional yang memenuhi sifat
unit 1-stable range, tapi
Z
tidak memenuhi sifat unit 1-stable range .
Teorema 3 (Goodearl, 1988): Diketahui gelanggang R. Jika untuk setiap x y, Rada
( )
u U R sehingga x u U R ( ) dan
y u
1
U R
( )
makaR memenuhi sifat unit1-stable range.
Teorema 4 (Chen,1998) Jika R gelanggang maka pernyataan berikut ini ekuivalen:
1. R memenuhi sifat unit 1-stable range
2. Untuk sebarang x y, R ada u U R ( ) sedemikian hingga1x y u( ) U R( )
3. Jika ax b 1dalam R maka ada v U R ( ) sedemikian hingga x vb U R ( )
LapanganFmerupakan gelanggang komutatif dengan elemen identitas yang setiap unsurnya mempunyai invers. Dalam hubungannya dengan sifat unit 1-stable range, didapat
teorema sebagai berikut:
Teorema 5:Jika F lapangan dengan 2a0 untuk setiap aF , maka F memenuhi sifat unit 1-stable range.
Bukti:Akan dibuktikan aF bF F jika a0 atau b0
Akan dibuktikan
aF
bF
F
untuk a,bF dan a0 atau b0. AmbilbF
aF
bf
af
1
2
. Jelas bahwaaf
1
bf
2
F
.Akan dibuktikan
F
aF
bF
untuk a,bF dan a0 atau b0 . Ambil sebarangF
f akan dibuktikan
f
af
1
bf
2.Jika a0 atau b0 maka 2 1
fb
f
atau 1 1
fa
f
. Jika a0 dan b0 maka
1
1
(
)
a
f
a
b
f
. Jadi f aF bF.Terbukti bahwa aFbF F jika a0 atau b0.
Perlu ditunjukkan bahwa ada uU(F) F{0} sedemikian hingga abuU(F).
Sedangkan abuU(F) jika dan hanya jika abuF dan abu 0. Pilih
1
Matriks atas gelanggang R yang dilambangkan dengan
M
n(
R
)
merupakan salahsatu contoh gelanggang. Sudah banyak buku-buku atau artikel-artikel yang menyatakan
keterkaitan sifat antara gelanggang R dengan matriks atas gelanggang R. Salah satunya
adalah yang berkaitan dengan elemen identitas, yaitu jika gelanggang R mempunyai elemen
identitas terhadap perkalian maka
M
n(
R
)
juga mempunyai elemen identitas terhadapperkalian. Namun tidak demikian halnya dengan sifat komutatif, jika gelanggang R bersifat
komutatif maka
M
n(
R
)
belum tentu bersifat komutatif..Teorema berikut ini akan menjelaskan keterkaitan antara gelanggang R dengan
gelanggang matriks atas gelanggangRdalam hal sifat unit 1-stable range, yaitu
Teorema 6 (Chen,1998) Jika gelanggang R memenuhi unit 1-stable range maka demikian
juga
M R
n( )
untuk sebarang n1.Dari teorema yang dikemukakan oleh Chen tersebut, didapat teorema akibat sebagai berikut:
Teorema Akibat: Jika F lapangan dengan 2a0, untuk setiap aF, maka
M
n(
F
)
memenuhi sifat unit 1-stable range.
Bukti: Menurut teorema 5, jika F lapangan dengan 2a0, untuk setiap aF , makaF
memenuhi sifat unit 1-stable range. Akibatnya dengan menggunakan teorema 6 maka
)
(
F
M
n juga memenuhi sifat unit 1-stable range.DAFTAR PUSTAKA
Adkins, W.a. & Weintreub, S.H. 1992,Algebra: An Approach via Module Theory, Springer-Verlag, New York.
Brown, William C.,1992,Matrices over Commutative Rings,Marcel-Dekker, New York.
Goodearl, K.R.; Menal,P.,1988, .Stable Range One for Rings with Many Units, J.Pure Appl. Algebra, 54,261-287
Mahasiswa S3 Matematika FMIPA UGM,
Staff Pengajar Jurusan PMIPA FKIP USD Paingan Maguwoharjo Yogyakarta
rudhito@staff.usd.ac.id
Sri Wahyuni
Jurusan Matematika FMIPA UGM. Sekip Utara, Yogyakarta
swahyuni@ugm.ac.id , swahyuni@indosat.net.id
Ari Suparwanto
Jurusan Matematika FMIPA UGM. Sekip Utara, Yogyakarta ari_suparwanto@yahoo.com
F. Susilo, S.J.
Jurusan Matematika FST USD. Paingan Maguwoharjo Yogyakarta
fsusilo@staff.usd.ac.id
Abstrak
Makalah ini membahas suatu aljabar himpunan semua interval dalam aljabar max-plus yang dilengkapi dengan operasi maximum dan penjumlahan. Aljabar ini merupakan perluasan aljabar max-plus dan dapat menjadi dasar pembahasan aljabar max-plus bilangan kabur melalui Teorema Dekomposisi dalam himpunan kabur.
Dapat ditunjukkan bahwa himpunan semua interval dalam aljabar max-plus yang dilengkapi dengan operasi maximum dan penjumlahan merupakan semiring idempoten komutatif. Semiring idempoten komutatif ini disebut aljabar max-plus interval. Gabungan himpunan semua interval dan himpunan semua interval tak sejati dalam aljabar max-plus yang dilengkapi dengan operasi maximum dan penjumlahan merupakan semifield. Semifield ini disebut aljabar max-plus interval tergeneralisasi.
Kata-kata kunci:
semiring , idempoten, aljabar max-plus, interval.1. Pendahuluan
Aljabar max-plus (himpunan R {}, dengan R adalah himpunan semua bilangan
real, yang dilengkapi dengan operasi maximum dan penjumlahan) telah digunakan untuk
memodelkan dan menganalisis jaringan, seperti penjadwalan proyek, sistem produksi, jaringan antrian, dan sebagainya. Pemodelan dan analisa suatu jaringan dengan pendekatan
ini dapat memberikan hasil analitis dan lebih mudah pada komputasinya, seperti dalam Bacelli, et al. (2001), Rudhito, A. (2004), Krivulin, N.K. (2001). Pemodelan tersebut
kebanyakan masih berupa model deterministik, di mana waktu aktifitas pada jaringan berupa bilangan real. Pada kenyataanya, oleh karena beberapa faktor, misalkan operator mesin,
seperti dalam Bacelli,et al. (2001) dan B. Heidergott, B., et. al. (2005). Peubah acak dalam model stokastik diasumsikan mengikuti suatu distribusi peluang tertentu. Distribusi ini
biasanya disusun berdasarkan data-data yang diperoleh setelah jaringan dioperasikan untuk jangka waktu tertentu.
Dalam masalah pemodelan dan analisa suatu jaringan di mana waktu aktifitasnya
belum diketahui, misalkan karena masih pada tahap perancangan, data-data mengenai waktu aktifitas belum diketahui secara pasti maupun distribusinya. Waktu aktifitas ini dapat
diperkirakan berdasarkan pengalaman maupun pendapat dari para ahli maupun operator jaringan tersebut. Untuk itu waktu aktifitas jaringan dimodelkan dalam suatu bilangan kabur
(fuzzy number). Akhir-akhir ini telah berkembang pemodelan jaringan yang melibatkan bilangan kabur. Untuk masalah penjadwalan yang melibatkan bilangan kabur dapat dilihat
pada Chanas, S., Zielinski, P. (2001). Sedangkan untuk masalah model jaringan antrian yang melibatkan bilangan kabur dapat dilihat pada Lüthi, J., Haring, G. (1997).
Pemodelan dan analisa suatu sistem jaringan yang melibatkan bilangan kabur, sejauh penulis ketahui, belum ada yang menggunakan pendekatan aljabar max-plus. Operasi-operasi
pada bilangan kabur dapat dilakukan menggunakan Teorema Dekomposisi dalam himpunan
kabur, yaitu melalui potongan-potongan--nya yang berupa interval-interval (Susilo, F.
2006). Untuk itu makalah ini akan membahas suatu aljabar dengan elemen-elemennya
berupa interval dengan operasi maximum dan penjumlahan yang didefinisikan di dalamnya. Aljabar ini merupakan perluasan aljabar max-plus dan dapat menjadi dasar pembahasan
aljabar max-plus bilangan kabur melalui Teorema Dekomposisi dalam himpunan kabur.
2. Aljabar Max-Plus
Dalam bagian ini dibahas konsep dasar aljabar max-plus. Pembahasan selengkapnya dapat dilihat pada Baccelli et.al (1992), Rudhito A (2003) dan Schutter (1996).
Suatusemiring(S, ,) adalah suatu himpunan tak kosong S yang dilengkapi dengan
dua operasi binerdan, yang memenuhi aksioma berikut:
i) (S,) adalah semigrup komutatif dengan elemen netral0,yaitua,b,cS:
(ab)c = a(bc) , ab = ba, a 0 =a.
(ab)c = a(bc) , a1 = 1a = a,
iii) Elemen netral0merupakan elemen penyerap terhadap operasi,yaituaS:
a0= 0a = 0.
iv) Operasidistributif terhadap, yaitua,b,cS:
(ab)c = (ac)(bc) , a(bc) = (ab)(ac) .
Semiring (S, , ) dikatakan idempoten jika operasi bersifat idempoten, yaitu a S :
aa=a, dan dikatakankomutatifjika operasibersifat komutatif. Suatu semiring komutatif
(S, , ) disebut semifield jika setiap elemen tak netralnya mempunyai invers terhadap
operasi . Jika (S, + ) merupakan semigrup komutatif idempoten maka relasi “
” yangdidefinisikan padaSdengan x
yx+y=ymerupakan urutan parsial padaS. Operasidandikatakankonsisten terhadap urutan “” dalamS bhb jikax y, makax +z y +z
danxz yz ,x,y,zS. Dapat ditunjukkan bahwa dalam semiring idempoten (S,+,
) operasi + dan konsistenterhadap urutan
dalamS.Semiring (S,,) dengan elemennetral0dikatakantidak memuat pembagi nol bhb jika xy=0 maka x=0atauy=0,x,
yS.
DiberikanR:=R{} denganRadalah himpunan semua bilangan real dan: =.
PadaRdidefinisikan operasi berikut:
a,bR,ab:= max(a, b) dan ab: =ab.
Dapat ditunjukkan bahwa (R, , ) merupakan semiring idempoten komutatif dengan
elemen netral = dan elemen satuan e = 0. Lebih lanjut (R , , ) merupakan
semifield, yaitu bahwa (R,,) merupakan semiring komutatif di mana untuk setiapa
terdapat a sehingga berlaku a (a) = 0. Kemudian (R, ,) disebut denganaljabar
max-plus, yang selanjutnya cukup dituliskan denganRmax.
Dalam hal urutan pengoperasian (jika tanda kurang tidak dituliskan), operasi
mempunyai prioritas yang lebih tinggi dari pada operasi . Karena (Rmax , ) merupakan
semigrup komutatif idempoten, maka relasi “m” yang didefinisikan padaRmaxdenganx m
yxy=ymerupakanurutan parsialpadaRmax. Lebih lanjut relasi ini merupakanurutan
konsistenterhadap urutan m, yaitua,b,cRmax, jikaa mb, makaac mbc, dan
ac m bc. Aljabar max-pusRmaxtidak memuat pembagi nolyaitux, yRberlaku:
jikaxy= makax= atauy=.
3. Aljabar Max-Plus Interval
Berikut dibahas aljabar max-plus interval yang merupakan perluasan aljabar max-plus
dan akan digunakan sebagai dasar pembahasan aljabar max-plus bilangan kabur melalui Teorema Dekomposisi. Ide pembahasan didasarkan pada analisis idempoten interval dalam Litvinov, G.L., Sobolevskii, A.N. (2001)
Definisi 1
MisalkanSadalah himpunan terurut parsial dengan relasi . Suatuinterval(tertutup) dalam
Sadalah himpunan bagianSyang berbentuk x = [
x
,x
] = {xSx
x x
}, denganx
,x
S berturut-turut disebutbatas bawahdanbatas atasinterval [x
,x
].Misalkan x dan y adalah interval dalamS. Perhatikan bahwa interval xy jika dan
hanya jika y
x
x
y
. Secara khusus x = y jika dan hanya jikax
=ydanx
=y
. Sebuah interval dengan x denganx
=x
merepresentasi suatu elemen dalamS.Contoh 1
Telah diketahui bahwaRmaxmerupakan himpunan terurut parsial dengan relasi
m. IntervaldalamRmaxberbentuk x = [
x
,x
] = {x Rmaxx
m x
mx
}. Bilanganx Rmaxdapatdinyatakan dengan menggunakan intervalx= [x,x]. Interval dalamRmaxmisalnya [2, 3], [4,
1], [0, 0] = 0 dan [,] =.
Definisi 2
Diberikan (S, +,) adalah suatu semiring idempoten dan tidak memuat pembagi nol, dengan
elemen netral0. Didefinisikan
I(S) = { x = [
x
,x
]x
,x
S,0 x
x
}{[0,0]}. PadaI(S) didefinisikan operasi dan
dengan:Teorema 1
(I(S), ,
) merupakan semiring idempoten dengan elemen netral 0I = [0, 0] dan elemensatuan 1I=[1,1]. Bukti:
Terlebih dahulu akan ditunjukkan bahwa I(S) tertutup terhadap operasi dan
seperti yang didefinisikan pada Definisi 2 di atas. Ambil sembarang x, yI(S). Jika salahsatu dari x, y sama dengan [0,0], maka x y adalah interval itu sendiri dan x
y=[0,0] , sedangkan jika keduanya sama dengan [0,0], maka x y dan x
y keduanya sama dengan[0,0]. Jika x, y keduanya[0,0], maka
x
,x
Sdan0 x
x
, y,y
Sdan0 y
y
. Karena0 x
, maka0 x
danx
0, juga karena 0 y, maka 0 ydan y0. Karena 0 + ( x + y) = x + y, maka0 x + y, dan karena
x
0dan y0maka x + y 0. Hal ini berarti 0 x + y. Karena
x
x
, y S dan S semiring idempoten, maka operasi + konsisten terhadap urutan
, makax
+ yx
+ y. Karenay
y
,x
S danSkonsisten terhadap + makax
+ y x
+y
. Oleh karena itux
+ y x
+y
. Jadi 0 x + yx
+y
, yang berarti x y I(S). Dengan cara yang sama seperti pada operasi di atas dapat ditunjukkan bahwa 0 x y. Karenax
0dan y0sertaStidak memuat pembagi nol, maka x y0. Hal ini berarti0 x y. Dengan cara yang sama seperti pada operasi di atas dapat ditunjukkan bahwa
x
y x
y
. Jadi0 x
y x
y
, yang berarti x
yI(S).Selanjutnya karena operasi-operasi dan
pada (I(S),) didefinisikan komponendemi komponen dariS,maka sifat-sifat pada (I(S), ,
) mengikuti seluruh sifat-sifat pada(S, +,) yang merupakan semiring idempoten, dengan elemen netral0dan elemen satuan1.
Dengan demikian terbukti bahwa (I(S), ,
) merupakan semiring idempoten komutatif dengan elemen netral 0I=[0,0] dan elemen satuan 1I= [1,1]. ■Teorema 2
Untuk operasi dan
yang didefinisikan pada (I(S) berlakux
y=[ x + y,x
+y
] = inf{zI(S)zx + y} dan x
y=[x
y,x
y
] = inf{zI(S)zxy},x, yI(S), di mana x + y = {tSt=x+y,xx ,yy} dan
Bukti:
Akan dibuktikan untuk operasi . Untuk operasi
dapat dilakukan dengan cara yangsama. Andaikan zI(S) sedemikian hingga x + yz. Karena x + y x + yz dan
x
+y
x + yz , maka z x+ ydanx
+y
z. Karena x+ yx
+y
, maka [x+ y,x
+
y
]z. Ambil sembarangtx + y dan misalkanxx danyy sedemikian hinggat=x+y. Menurut definisi interval di atas, berlaku x x
x
dan y y y
. Karena operasi + konsisten terhadap urutan , maka x + y x + y x +y
, sehingga x + y [x+y,x
+y
]. Jadi x
y=inf { zSzx + y} = [x + y,x
+y
]. ■Dengan kata lain Teorema di atas mengatakan bahwa [ x +y,
x
+y
] adalah intervalterkecil yang memuat himpunan x + y. Lebih khususnya batas-batas x
y termuat dalam x +y. Demikan juga untuk x
y.Karena (I(S), ) merupakan semigrup komutatif, maka relasi “
I” yangdidefinisikan pada I(S) dengan x
I y x y = y x y dan x y
merupakanurutan parsial padaI(S).
Contoh 2
Telah diketahui (R,, ) merupakan semiring idempoten dan tidak memuat pembagi nol,
dengan elemen netral. Didefinisikan
I(R)= { x = [x,
x
] x,x
R,
m x
mx
}{[,]}.PadaI()didefinisikan operasi dan dengan:
x y = [ x y,
x
y
] dan x y = [xy,x
y
] ,x, yI(R).Misalnya [1, 1] [1, 3] = [1, 3] dan [1, 1] [1, 3] = [0, 4].
Menurut Teorema 2 di atas (I(R),,) merupakan semiring idempoten dengan elemen
netral = [, ] dan elemen satuan 0 = [0, 0]. Lebih lanjut karena (R, , ) merupakan
semiring idempoten komutatif, maka (I(R),,) merupakan semiring idempoten
komutatif. Selanjutnya (I(R),,) disebut dengan aljabar max-plus intervalyang cukup
Semiring idempoten komutatif (I(R),,) bukan merupakan semifield, karena tidak
setiap elemen tak netralnya mempunyai invers. Elemen satuan, yaitu 0 = [0, 0] berupa bilangan real. Elemen tak netral yang mempunyai invers hanya elemen yang berupa bilangan
real x = [x, x], dengan x 0. Sementara untuk x = [x,
x
] dengan
m x
mx
tidakmempunyai invers. Perhatikan untuk x = [
x
, x], didapat bahwa x (x) = [x(
x
),x
x] , yang berupa interval dengan panjang 2x
2x.Karena (I(R),) merupakan semigrup komutatif idempoten, maka relasi “
Im” yangdidefinisikan pada I(R)max dengan x
Im y x y = y merupakan urutan parsial padaI(R)max. Perhatikan bahwa x y = y x
m y danx
my
. Relasi “
Im” ini bukanmerupakan urutan total, karena terdapat x = [1, 3] dan y = [0, 1] dengan xy = [1, 3]
[0, 1] = [0, 3] , sehingga xyy dan xyx.
Berikut didefinisikan pengertian interval taksejati (improper interval) yang akan
berperan sebagai invers terhadap . Hal ini diharapkan akan mempermudah dalam
pengoperasian interval.
Definisi 3
MisalkanSadalah himpunan terurut parsial dengan relasi . Suatuinterval tak sejati dalam
S adalah suatu bentuk [
x
,x
] , denganx
,x
Sdanx
x
. Suatu interval tak sejati [x
,x
] dalamS kadang akan cukup dituliskan dengan x*, di mana x*= [x
,x
].Interval x = [
x
,x
]I(S) disebut denganinterval sejati.Definisi 4
Diberikan (S, +,) adalah suatu semiring idempoten dan tidak memuat pembagi nol, dengan
elemen netral0. Didefinisikan
I(S) = { x = [
x
,x
]x
,x
S,0 x
x
} dan I(S)*= I(S)I(S).Teorema 4
Bukti:
Dengan operasi yang serupa dengan operasi padaI(S), jelas bahwa (I(S)*, ,
) merupakan semiring komutatif , dengan elemen netral 0 = [0, 0] dan elemen satuan 1 = [1, 1]. Untuksetiap [
x
,x
][0, 0], karena (S, +,) adalah suatu semifield, maka terdapatx
1,
x
1S,
sehingga
x
+ (x
1) =1dan
x
+ (x
1) =1. Dengan demikan untuk setiap [
x
,x
][0,0](I(S)* , terdapat [
x
1,
x
1] sehingga [
x
,x
]
[x
1,
x
1] = [1, 1]. Jadi (I(S)*, ,
)merupakan semifield. ■
Untuk setiap interval x = [
x
,x
] anggota semifield interval I(S)*, [x
, x
] disebutlawan(oppsite)dari x dan dilambangkan denganopp(x). Dengan demikian diperoleh bahwa
x opp(x) = [0,0].
Akibat 5
AljabarI(R)*max= (I(R)*,,) merupakan semifield.
Bukti:
Telah diketahui (R, , ) merupakan semifield, sehingga (I(R)*,,) merupakan
semifield. Untuk setiap [
x
,x
][0, 0]I(R)*max, terdapat [x
, x
]I(R)*max sehingga[
x
,x
] [x
,x
] = [0,0]. ■Semifield I(R)*maxseperti di atas disebut aljabar max-plus interval tergeneralisasi.
Dengan demikian untuk interval a, bI(R)*max, persamaan aljabar max-plus interval a x
= b mempunyai penyelesaian interval x = b opp(a). Hal ini karena berlaku bahwa a (b
opp(a)) = (a opp(a)) b = 0 b.
Contoh 3
Persamaan interval max-plus [1, 2] [
x
,x
] = [3, 5] mempunyai penyelesaian interval x= [3, 5] opp([1, 2]) = [3, 5] [1, 2] = [2, 3]. Perhatikan bahwa [2, 3] memenuhi
persamaan interval di atas, yaitu bahwa [1, 2] [2, 3] = [3, 5].
4. Penutup
menyatakan waktu aktifitas antar titik pada jaringan tersebut. Pemodelan waktu aktifitas jaringan dengan menggunakan bilangan kabur dengan pendekatan aljabar max-plus akan
terkait dengan matriks yang unsur-unsurnya berupa bilangan kabur. Lebih lanjut dapat dibahas matriks atas aljabar max-plus interval, di mana operasi-operasinya merupakan perluasan dari operasi-operasi pada aljabar max-plus interval.
Daftar Pustaka
Bacelli, F.,et al. 2001.Synchronization and Linearity. New York: John Wiley & Sons.
Boom, T.J.J.,et al.2003. , Identification of stochastic max-plus-linear systems. Proceedings of the 2003 European Control Conference (ECC'03),Cambridge, UK, 6 pp., Sept. 2003. Paper 104.
B. Heidergott, B.,et. al.(2005). Max Plus at Work. Princeton: Princeton University Press.
Chanas, S., Zielinski, P. 2001. Critical path analysis in the network with fuzzy activity times.
Fuzzy Sets and Systems.122 (2001) 195–204.
Litvinov, G.L., Sobolevskii, A.N. 2001. Idempotent Interval Anaysis and Optimization Problems.Reliab. Comput.,7, 353 – 377 (2001); arXiv: math.SC/010180.
Lüthi, J., Haring, G. 1997. Fuzzy Queueing Network Models of Computing Systems.
Proceedings of the 13th UK Performance Engineering Workshop, Ilkley, UK, Edinburgh University Press, July 1997.
Rudhito, Andy. 2003.Sistem Linear Max-Plus Waktu-Invariant. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Schutter, B. De., 1996, Max-Algebraic System Theory for Discrete Event Systems, PhD thesis Departement of Electrical Enginering Katholieke Universiteit Leuven, Leuven.
Mahasiswa S3 Matematika FMIPA UGM,
Staff Pengajar Jurusan PMIPA FKIP USD Paingan Maguwoharjo Yogyakarta
rudhito@staff.usd.ac.id
Sri Wahyuni
Jurusan Matematika FMIPA UGM. Sekip Utara, Yogyakarta
swahyuni@ugm.ac.id , swahyuni@indosat.net.id
Ari Suparwanto
Jurusan Matematika FMIPA UGM. Sekip Utara, Yogyakarta ari_suparw