BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. XYZ berdiri pada tahun 1999, dengan status PMA (penanaman modal asing). Perusahaan ini bergabung dalam HSA group yang pusatnya terletak di Yaman. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan sabun yang orientasinya lebih cenderung untuk untuk kegiatan export.
Tujuan mendirikan perusahaan ini didasarkan pada kebutuhan di Negara Timur Tengah yang tidak terlayani oleh perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
PT. XYZ memperoleh sertifikat ISO 9001 pada Juni 2011 Merupakan sertificate Quality Assurance (yang menjamin kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman dan kegiatan produksi yang terkontrol). ISO 9001 ini melaksanakan prosedur-prosedur yang digariskan, yang mengatur tentang :
1. Pembelian Bahan Baku
2. Penyimpanan Bahan Baku Produk 3. Pengawasan Mutu
4. Kepuasan Pelanggan
Secara garis besar ruang lingkup bidang usaha PT. XYZ yaitu bergerak dalam pembuatan sabun.. Berbagai jenis model produk yang diproduksi oleh PT. XYZ yang kemudian dipasarkan ke daerah pemasaran dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Produk yang Dihasilkan PT. XYZ No Produk
1 Soap Noodles 2 Glycerine 3 Toilet Soap 4 Loundry soap
Sumber : PT. XYZ
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. XYZ berada di jalan Pulau Nias Selatan KIM 2 Mabar Medan, Sumatera Utara.
2.4. Daerah Pemasaran
2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Sturuktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT. XYZ adalah struktur orginisasi fungsional. Dimana kepala bagian yang satu tidak berhak memerintah kepala bagian yang lainnya tetapi dalam melakukan pekerjaannya saling terhubung, artinya bahwa pekerjaan yang satu akan mempengaruhi pekerjaan yang lain. Struktur organisasi dari PT. XYZ dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. XYZ dibagi menurut fungsi yang telah di tetapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab pada PT. XYZ dapat dilihat pada lampiran 2.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada PT. XYZ adalah sebanyak 336 orang yang terdiri atas 300 orang laki-laki dan 36 orang wanita. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah pekerja pada tingkat direktur, manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi termasuk satpam.
Jam kerja untuk tenaga kerja setiap hari adalah yaitu : 1. Karyawan Kantor dan Karyawan Bagian Produksi
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan Kantor dan Karyawan Bagian Produksi
Hari Jam Kerja
Senin–Minggu
07.00 – 15.00 WIB 15.00 – 23.00 WIB 23.00 – 07.00 WIB Sumber : Bagian Personalia PT. XYZ
2. Satuan Keamanan
Jam kerja bagian keamanan dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan Bagian Keamanan Shift Jam Kerja
I 07.00 - 15.00 WIB II 15.00 – 23.00 WIB III 23.00 – 07.00 WIB
Sumber : Bagian Personalia PT. XYZ
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Pemberian gaji pada PT. XYZ disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan. Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas:
a. Prestasi kerja
b. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
Adapun pemberian upah / gaji di PT. XYZ adalah : PT. XYZ memiliki 3 sistem pengupahan, yaitu: 1. Upah bulanan
Upah bulanan diberikan kepada karyawan yang sudah tetap. Upah ini diberikan kepada tenaga kerja pada hari pertama setiap bulan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing. Sistem pengupahannya berupa bulanan.
2. Upah borongan
Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan karyawan tersebut.
3. Upah harian
Upah harian diberikan kepada karyawan harian lepas dan pembayarannya dilakukan perhari.
PT. XYZ memiliki sistem laporan penilaian terhadap karyawan yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau upah terhadap karyawan tersebut. Sistem laporan penilaian tersebut antara lain:
1. Kualitas kerja
Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur kerja yang ada di perusahaan dan mencapai hasil yang memuaskan.
2. Kuantitas kerja
3. Pengetahuan kerja
Karyawan mampu menguasai seluk beluk pekerjaannya dengan baik. 4. Kepatuhan kerja
Karyawan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sesuai instruksi atasan. 5. Kerjasama
Karyawan dapat bekerjasama dan membina hubungan baik dengan rekan sekerja, sehingga dapat menciptakn suasana kerja yang kondusif.
6. Inisiatif
Karyawan mampu mengemukakan ide-ide dan saran yang membangun untuk kebaikan perusahaan.
7. Loyalitas kepada perusahaan
Karyawan tersebut mampu menjaga nama baik perusahaan dengan sikap teladan.
8. Kehadiran kerja
Karyawan selalu datang teratur sesuai dengan jadwal kerja. 9. Keselamatan kerja
Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur dan peraturan keselamatan kerja.
PT. XYZ juga menyediakan sarana untuk kesejahteraan tenaga kerja, yaitu: 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
2.6. Proses Produksi 2.6.1. Uraian Proses
Proses pembuatan sabun dapat dilihat pada gambar 2.1. diagram aliran proses pembuatan sabun di bawah ini:
Soap Drying
Oil Blending Reactor RDC Centrifuge
Soap Drying
Gambar 2.1. Diagram Aliran Proses Pembuatan Sabun
Uraian proses produksi PT. XYZ dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Continuous Soap Making
quality control. Jika sesuai spesifikasi maka bahan tersebut dipompakan untuk proses selanjutnya. Standar bahan baku dapat dilihat pada tabel 2.3.
Minyak yang terdiri dari Palm Stearine (PS), Palm Oil (PO) dan Palm Kernel Oil (PKO) atau Coconut Oil (CNO), dialirkan ke jalur pompa (dozing pump) dengan
hanya membuka valve tangkinya saja untuk direcycle kembali ke tangki. Begitu juga dengan larutan caustic Soda (NaOH) konsentrasi 48% dan larutan garam konsentrasi 22% dan air dengan pH 7-8 dialirkan `ke pompanya masing-masing untuk di recycle kembali ke tangkinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan material-material tersebut dan pompanya berjalan dengan normal sebelum proses dijalankan.
Setelah preparing awal sudah normal, dari dozing pump material- material tersebut dicampurkan kedalam reaktor dengan komposisi yang kita kehendaki sesuai dengan planning job order yang akan dijalankan. Didalam reaktor material-material tersebut diaduk sampai homogen lebih kurang 30 menit dengan temperatur reaktor mencapai 118°C-121°C selanjutnya diambil sedikit sampel untuk dianalisa di laboratorium.
Dari reaktor adonan tersebut kita sebut neat soap, neat soap yang sudah mencukupi spesifikasinya dialirkan menuju flash coller dengan bantuan pressure (tekanan) yang sudah diatur (1.8 bar-2 bar). Di flash coller neat soap tersebut diturunkan temperaturnya mencapai 90°C sampai 95°C dengan bantuan vakum.
washing coulumn, sementara spent lye yang lebih berat massanya akan turun kebawah yang kemudian dipompakan ke plant (daerah kerja) lain untuk diproses ulang menjadi produk baru yaitu Glycerine.
Washing coulumn Neat soap ditambahkan larutan fresh lye dengan konsentrasi NaOH 48% = 3%-4% dan konsentrasi NaCl 22% = 4%-5%, larutan ini ditambahkan berfungsi untuk memisahkan glycerol dari neat soap. Sama seperti di static seperator Neat soap yang lebih ringan massanya akan naik keatas lalu over flow ke vesselnya dan dipompakan ke centrifugal, sementara lye yang biasa disebut Half Spent Lye (HSL) yang lebih berat massanya turun kebawah yang selanjutnya dipompakan ke reaktor sebagai material pembantu pembuatan sabun.
Neat soap yang masuk area centrifugal memasuki tahap akhir pemisahan Neat soap dengan lye dengan bantuan mesin pemisah yang dimasukkan ke centrifiuge. Centrifuge ini mempunyai kecepatan putar 4700 rpm. Di centrifuge ini jalur terbagi dua, jalur Neat soap dan jalur lye, Neat soap dan jalur lye, Neat soap akan mengarah ke neutralizer untuk netralisasi dan lye akan mengarah kembali ke washing coulum.
Di neutralizer neat soap akan dinetralisasi PH NaOH (konsentrasi coustic) dengan menambahkan additive PKO (spesifikasinya sesuai dengan standar yang diinginkan). Setelah netral Neat soap dialirkan daerah mixer dengan bantuan tekanan (pressure).
dan tidak begitu tengik. Setelah penambahan additive selesai tersebut akan memasuki tahap pengeringan. Kemudian neat soap dipompakan ke dalam Feed Tank.
2. Soap Drying
Setelah Feed Tank. Terisi maka neat soap memasuki tahap pengeringan (drying). Kemudian dipanaskan melalui melalui Heat Exchanger (HE) dengan speed
text
1. Laju Aliran Neat Soap 2. Temperatur Heat Exchanger
3. Tekanan Vakum
Gambar 2.2.Proses Drying
3. Soap Finishing and Packaging
Dalam proses ini soap chip dicampur dengan zat aditive, parfum, pewarna, dan anti bakteri (TCC dan Irgasan). Pencampuran bahan-bahan tersebut dilakukan dalam mixer agar diaduk menjadi adonan, kemudian masuk pada mesin Rollmill untuk digiling dan dipadatkan pada mesin Plooder. Hasil yang keluar dari mesin Plooder sudah menjadi sabun batangan, yang kemudian akan dipotong pada mesin
Cutting lalu dicetak dengan mesin Stamping.
2.6.2. Standar Mutu Bahan/Produk
PT. XYZ merupakan pabrik yang bersifat Make to Order. Untuk menunjang kriteria di atas, maka dibutuhkan standar mutu/produk yang berlaku di PT. XYZ. Kualitas sabun tergantung dari campuran bahan pembuat sabun, pewarnaan sabun, dan lama pengeringan sabun. Standar mutu produk diatur oleh Departemen Quality Control. Produk yang berkualitas tinggi dan siap dipasarkan bila produk tersebut telah lulus uji Departemen Quality Control. Standar mutu bahan baku untuk CPO (Crude palm oil) pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.4 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4. Standar Mutu Bahan Bku Untuk RBD Palm Oil
R B D Crude palm oil (RMS-QCD-003)
Parameter Target and Allowed Variance Appearance at 50o C Bright clear & light yellow Moisture and Volatile Matter 0.1 % max
FFA % (as Palmitic Acid) 0.1 % max.
Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell) 3 Red max & 30 Yellow max. Slip Melting Point 33 - 39o C
Iodine Value 50 - 55 centigram iodine / gram oil Saponification Value 190 - 209 mg KOH/gms oil
Peroxide Value 1 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg oil max.
Titer 45 - 47o C
Heavy Metal Content
- Iron 1.5 ppm max
- Copper 0.1 ppm max
- Lead 0.1 ppm max
- Arsenic 0.1 ppm max
Standar mutu bahan baku untuk RBD Stearine pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut:
Tabel 2.5. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Stearin
R B D Stearin (RMS-QCD-002)
Parameter Target and Allowed Variance Appearance at 50o C Bright clear & light yellow Moisture and Volatile Matter 0.15 % max.
FFA % (as Palmitic Acid) 0.2 % max.
Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell) 3 Red / 30 Yellow Max Slip Melting Point 46.6 - 53.80 C
Iodine Value 45.1 centigram iodine / gram oil max. Peroxide Value 1 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg
oil max.
Saponification Value 193 - 206 mg KOH/gms oil
Titer 46 - 51o C
Unsaponifiable matter 0.3 % max
(Sumber: PT. XYZ)
Standar mutu bahan baku untuk RBD Coconut Oil pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut
Tabel 2.6. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Coconut Oil R B D Coconut Oil ( RMS-QCD-003)
Parameter Target and Allowed Variance
Appearance at Room Temperature Bright clear & light yellow Moisture and Volatile Matter 0.1% max.
FFA % (as Palmitic Acid) 0.1 % max.
Tabel 2.6. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Coconut Oil (Lanjutan) R B D Coconut Oil ( RMS-QCD-003)
Parameter Target and Allowed Variance
Iodine Value 7.5 - 10.5 centigram iodine / gram oil Peroxide Value 0.8 Meq.of Peroxide Oxygen / 1 kg oil max. Saponification Value 242 - 250 mg KOH/gms oil
Titer 23 - 25o C
Unsaponifiable Matter 1 % max
(Sumber: PT. XYZ)
Standar mutu bahan baku untuk RBD Palm Kernel Oil pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut:
Tabel 2.7. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Palm Kernel Oil R B D Palm Kernel Oil ( RMS-QCD-020)
Parameter Target and Allowed Variance
Appearance at 50o C Bright clear & light yellow
FFA % (as Lauric Acid) 0.1 % max.
Slip Melting Point 28o C max.
Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell) 1.5 Red and 20 Yellow Max Moisture and Volatile Matter 0.1 % max.
Iodine Value (Cyclohexane Method) 16 - 20 centigram iodine / gram oil Peroxide Value 0.8 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg oil max. Saponification Value 240 - 225 mg KOH/gms oil
Titer 28o C max.
Heavy Metal Content
- Iron 1.5 ppm max
- Copper 0.1 ppm max
Tabel 2.7.Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Palm Kernel Oil (Lanjutan) R B D Palm Kernel Oil ( RMS-QCD-020)
Parameter Target and Allowed Variance
- Arsenic 0.1 ppm max
Unsaponifiable matter 0.3 % max
(Sumber: PT. XYZ)
Standar mutu produk pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.3 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.8. Standar mutu produk pada PT. XYZ TFM (Total Fatty Matter) 75-78 %
NaCl 0,06 %
Kandungan air 11-13 %
Free Caustic 0,05 %
EDTA 0,15 %
TIO2 0,2 %
(Sumber: PT. XYZ)
Tabel 2.9. Frekuensi Analisis Kualitas Pada PT. XYZ
Sample Parameter Frekuensi
Fresh Lye
Salt Content 1 kali Per shift
Free Alkali Content 1 kali Per shift
Salt Content Setiap 2 jam
Free Alkali Free Alkali
Setiap 2 jam
Soap Chips
Moisture Content Setiap 2 jam
Salt Content Setiap 4 jam
Free Alkali Acid Content Setiap 2 jam
TFM 2 kali per shift
Titer Setiap 1 kali seminggu
Glycerol Content Setiap 2 jam
FinishedProduct
Moisture Content Setiap 4 jam
Salt Content 1 kali per shift
Free Alkali Acid Content Setiap 4 jam
TFM 1 kali per shift
Alcohol Insoluble Matter 1 kali per minggu
Color Setiap 2 jam
Wrapper/ Sealing Setiap 2 jam
Cracking 1 kali sehari
2.6.3. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam untuk mempelancar terjadinya proses
produksi di PT. XYZ dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan
tambahan.
2.6.3.1. Bahan Baku
Bahan Baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Pada umumnya, bahan baku adalah bahan utama yang persentasenya tinggi dalam penggunaannya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. XYZ yaitu CPO (Crude Palm Oil), CPS (Crude Palm Stearin), dan PKO (Palm Kernel Oil)
2.6.3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit., tanpa adanya bahan ini maka proses produksi tetap berjalan. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bahan Pengisi (Talcum Powdder Kaolin) Fungsinya menambah berat sabun
Fungsinya menyatukan bahan baku sehingga dapat lebih homogen 3. Parfume
Fungsinya sebagai pemberi aroma pada sabun 4. Pewarna
Fungsinya sebagai pembentuk warna pada sabun dan memberikan daya tarik sabun, dan menutupi warna sabun yang kurang baik
5. Vaselin / petroleum Jelly
Fungsinya melicinkan permukaan dan pengkilatkan permukaan sabun, sehingga kelihatan licin dan berkilat
6. TCC (Three Chloro Carbon) dan Irgasan
Fungsinya Sebagai anti bakteri pada sabun kesehatan
2.6.3.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. Adapun yang menjadi bahan tambahan antara lain :
1. Asam Phospat (H3PO4)
Asam folat digunakan pada unit deguming (pengjhilangan getah) yang berfungsi untuk menghilangkan getah-getah (gum), yang terdapat pada bahan baku (CPO, PKO) dan juga digunakan pada section Gly-pretretment yang gunanya untuk mengkoagulasikan minyak dalam gliserin.
Caustic Soda ini digunakan pada seksi penguapan yang gunanya untuk
mengikat asam lemak yang terikat pada gliserin dan juga digunakan pada seksi destilasi gliserin yang gunanya sebagai penstabil pH.
3. Katalis Nikel (Ni)
Katalis nikel ini digunakan pada seksi hidrogenasi yang gunanya untuk mempercepat pemutusan ikatan rangkap oleh atom H pada fatty acid tak jenuh dan pemamfaatan panas yang menyebabkan panas bertambah.
4. Karbon aktif
Karbon aktif digunakan pada seksi destilasi gliserin yang gunanya untuk pemucatan warna dan menghilangkan rasa bau.
5. Gas Hidrogen
Gas hidrogen dari unit utility (elektroiser), hidrogen digunakan pada section hidrogenasi yang berfungsi sebagai addisi (pemutus) ikatan tak jenuh pada
asam lemak tak jenuh. Kemurniaan Hidrogen yang digunakan 99.9 %. 6. Gas Nitrogen
Nitrogen merupakan gas inert, yang pemamfaatannya sangat banyak di lapangan, seperti untuk pembersihan jalur, mixing produk dan lain-lain. 7. Filter Aid
Saringan pembantu (filter aid) ini digunakan pada seksi hidrogenasi yang gunanya untuk memfiltrasi katalis.
8. Water (H2O)
9. Brine Solution (Larutan garam)
Brine solution (larutan garam) digunakan untuk proses saponifikasi yang
berfungsi membantumembersihkan sisa safonifikasi dan juga dapat berfungsi untuk membantu menaikkan kadar air pada sabun.
10. EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat)
EDTA digunakan sebagai anti oksidan untuk mencegah dan memperlambat reaksi oksidasi pada minyak, sehingga minyak tidak mudah tengik.
11. Pembungkus
Bahan pembungkus digunakan untuk membungkus produk akhir, sehingga memberikan daya tarik kepada setiap orang yang melihat produk ini. Pembungkus juga dapat berfungsi sebagai alat pencegah kerusakan langsung pada saat pemuatan ataupun pengangkutan.
2.6.4. Mesin Dan Peralatan Produksi
PT. XYZ dalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya menggunakan teknologi yaitu selain tenaga manusia juga mengunakan tenaga mesin dan peralatan lainya. Adapun mesin – mesin produksi dan peralatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi sabun di lantai produksi pada PT. XYZ yaitu:
1. Mixer
Berfungsi untuk mencampur Noodle dan additive untuk sabun Merk/Type : Mazzoni LB
Kapasitas : 1250 kg/batch Frekuensi : 50Hz
Drive motor kW : 80 2. Rollmill/Simplex Plodder
Merk/Type : Mazzoni LB
Model : RMH-250
Roll Length : 700 mm Rolls diam : 250 mm Production : 1000 kg/hr
Power : 15 kW
Jumlah : 5 Mesin
3. Refiners and Plodder
Merk/Type : Mazzoni LB
Model : B 200
Production : 200 kg/hr
Power : 30 kW
Fungsi : Menegepress/menekan adonan menjadi batangan 4. Cutter Machine / Chiller Machine
Merk/Type : Mazzoni
Model : TVE
Tolerance : 2 %
Jumlah : 5 Mesin
Fungsi : Memotong batangan sabun sesuai dengan size yang akan di produksi
5. Stamping Machine
Merk/Type : Mazzoni
Model : STUR 10
Max speed : 60
Die Cavities : 10 (Horizontal)
Bpm : 600
Jumlah : 5 Mesin
Fungsi : Mencetak merk/jenis sabun yang akan di produksi 6. Wrapping Machine
Merk/Type : Mazzoni
Model : ACMA 770
Capacity : 600 bpm Effeciency : 97 %
Jumlah : 5 Mesin
Fungsi : Membungkus/mengemas sabun yang telah di cetak 7. Heat Exchanger
Jumlah : 3 buah
Fungsi : untuk mengurangi kadar air (H2O)
Tekanan : 19,3345 psi 8. Vapour Liquid Separator (VLS)
Fungsi : untuk mengurangi kadar air (H2O) Jumlah : 1 buah
Bentuk : Sillinder tegak dengan alas berbentuk kerucut dan tutup berbentuk ellipsoidal
Tekanan : 20,4849 psi 9. Vacuum Spray Chamber (VSC)
Fungsi : Untuk mengurangi kadar air (H2O)
Bentuk : Sillinder tegak dengan alas berbentuk kerucut dan tutup berbentuk ellipsoidal
Tekanan : 20,3970 psi 10. Fraction Unit
Fungsi : Menyaring kotoran atau sampah sebelum masuk ke kolom 11. Drier Heater
Fungsi : Alat Pemanas lanjut 12. Drier Column
Fungsi : Column Pengering 13. Flush Drum
Fungsi : Tempat air pendingin untuk first fractination Column Disamping itu peralatan yang digunakan adalah sebgai berikut :
1. Tangki Penampungan Minyak
2. Pompa
Fungsi : Mengalirkan bahan baku dan bahan tambahan Tipe : Pompa sentrifugal
3. Conveyer
Fungsi : membawa produk yang telah dikemas ke dalam master karton ke gudang produk jadi
4. Silo
Fungsi : Tempat penyimpanan glyserin sementara 5. Forklift
Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat dan bahan lainnya yang baru tiba atau akan dipindahkan dari truck ke gudang bahan baku dan menyusun master karton di gudang produk jadi serta membawa produk ke kontainer.
6. Trolley
Fungsi : memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume tidak terlalu besar dan berat ke ruang produksi.
7. Boiling Tank
Fungsi : Tempat pencampuran bahan baku dengan bahan-bahan
tambahan
Fungsi : Tempat penampungan sementara Neat Soap yang sudah dicampur dengan fatty acid (CNO)
9. Crutcher Tank