• Tidak ada hasil yang ditemukan

194895404 Silabus Dan Buku Pedoman Teknik Industri Usu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "194895404 Silabus Dan Buku Pedoman Teknik Industri Usu"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEDOMAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Pedoman Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara dapat diwujudkan.

Buku pedoman ini dirasa sangat diperlukan untuk diterbitkan, sebagai pedoman bagi mahasiswa dan dosen yang berkaitan dengan aktivitas proses belajar mengajar dan proses laboratorium di Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

Akhirnya dengan ini kami mengharapkan Buku Pedoman ini dapat dijadikan petunjuk dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Medan, 1 Mei 2006

Ketua Departemen Teknik Industri

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB I VISI, MISI DAN TUJUAN DEPARTEMEN (PROGRAM STUDI) ... 4

II.1. Visi Departemen Teknik Industri FT USU ... 4

II.2. Misi Departemen Teknik Industri FT USU ... 4

II.3. Tujuan Departemen Teknik Industri FT USU ... 4

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI ... 6

III.1. Struktur Organisasi ... 7

III.2. Fasilitas dan Laboratorium... 22

III.3. Staff (Berikut Spesialiasi atau keahlian……… 23

BAB IV KURIKULUM ... 24

IV.1. Pendahuluan ... 24

IV.2. Komposisi ... 24

IV.3. Diagram Alir ... 26

(4)

BAB I PENDAHULUAN

a. Pimpinan Departemen Teknik Industri FT-USU Ketua : Ir. Rosnani Ginting, MT Sekretaris : Ir. Juliza Hidayati, MT

b. Sejarah Ringkas Tentang Departemen Teknik Industri FT-USU

Program Studi Teknik Industri didirikan tahun 1965 bersamaan dengan berdirinya Program Studi Teknik Elektro dan berada di lingkungan Fakultas Teknik Sumatera Utara.

Sesuai dengan surat Keputusan Menteri P&K No.0174/0/1983 tanggal 14 Maret 1983 dan No. 0535/0/1983 tanggal 8 Desember 1983 nama Program Studi Teknik Industri berubah menjadi Program Studi Teknik dan Manajemen Industri. Selanjutnya sesuai dengan keputusan Mendikbud No. 0218/U/1995 tertanggal 25 Juli 1995 Program Studi Teknik dan Manajemen Industri berubah kembali menjadi Program Studi Teknik Industri hingga saat ini.

Sampai saat ini jumlah mahasiswa Program Studi Teknik Industri yang masih aktif berjumlah 400 orang, yang terdiri dari 194 orang merupakan mahasiswa angkatan 1996-2000 dan 206 orang merupakan mahasiswa angkatan 2001-2003. Calon Mahasiswa Program Studi Teknik Industri berasal dari lulusan SMU dan SMU Sederajat yang penerimaannya melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan Panduan Minat dan Prestasi (PMP). Staf pengajar yang berkualitas S2-S3 sampai saat ini 94,4 % dari total staf sebanyak 35 orang.

Akreditasi yang diperoleh Program Studi Teknik Industri FT-USU adalah A (Grade A) sejak tahun 2004. Sejak tahun 2001 Program Studi Teknik Industri telah memiliki satu Jurnal Sistem Teknik Industri yang terakreditasi dengan SK No. 52/DIKTI/KEP/2002. Dukungan Perpustakaan terutama Jurnal dan Texbook untuk basis pengajaran tersedia dengannya, sehingga mempunyai kemampuan lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang lain.

(5)

Logika Pemrograman dan Lab Rancangan Teknik Industri dan ini terus akan dikembangkan.

c. Latar Belakang Pasar Kerja

Banyaknya industri baik primer, sekunder dan tersier di Sumut yang banyak menghasilkan end-product, memerlukan man power yang dapat mengawasi masyarakat terhadap hasil akhir produk tersebut dikaitkan dengan Teknik Industri. Disamping itu kebutuhan akan tenaga Sarjana Teknik Industri dari BUMN (Depkeu, PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Inalum, Depperindag) yang sepanjang tahun terus merekrut tenaga Sarjana Teknik Industri dalam jajarannya. Berhubung karena negara yang sedang dilanda krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan jumlah yang direkrut relatif sedikit.

Tenaga Sarjana Teknik Industri kebutuhannya akan diserap bukan hanya dari Depkeu saja, tetapi hampir semua Departemen membutuhkannya dan juga sektor swasta seperti perbankan, transportasi, real estate, hotel dan rumah sakit dan lain-lain.

Pertumbuhan Industri

Industri yang tumbuh pesat di Sumut, baik industri kecil, menengah dan besar masih memerlukan banyak tenaga Sarjana Teknik Industri, bila tidak cepat diantisipasi tenaga-tenaga ST dari luar akan masuk ke Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi

Walaupun sekarang Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi dan moneter, tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi untuk tahun-tahun kedepan sekitar 4-5% pertahun. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan untuk masa-masa yang akan datang akan terus berkesinambungan dengan trendnya yang meningkat dalam menuju pemulihan ekonomi, yang pada gilirannya akan menyebabkan umur harapan hidup semakin tinggi dan disertai dengan peningkatan penyakit tak menular.

(6)

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN DEPARTEMEN (PROGRAM STUDI)

II.1. Visi Departemen Teknik Industri FT-USU

Sesuai dengan Visi Universitas Sumatera Utara (USU) yakni The University for Industry, maka Visi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki integrasi kepribadian yang tinggi serta mampu bersaing secara global, bersikap terbuka dan tanggap terhadap perubahan ilmu dan teknologi dalam bidang Teknik Industri melalui upaya promotif, protektif dan preventif sehingga mampu memecahkan permasalahan Teknik Industri baik secara regional, nasional dan global.

II. 2. Misi Departemen Teknik Industri FT-USU

- Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif dan optimal dengan kemandirian fakultas.

- Melaksanakan penelitian dan berorientasi pada upaya pengembangan ilmu dan teknologi industri.

- Berperan aktif mengembangkan sistem informasi Teknik Industri yang handal dan mengembangkan metode pemecahan masalah keteknikan.

II.3. Tujuan Departemen Teknik Industri FT-USU

a. Menghasilkan Sarjana Teknik yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.

b. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan.

c. Bersikap terbuka, tanggap terhadap perbahan dan kemajuan ilmu dan teknologi khususnya dibidang Teknik Industri dan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat pada umumnya.

d. Menghayati pembangunan dibidang keteknikan sebagai bagian dari pembangunan nasional.

(7)

BAB III

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Pimpinan mengadakan evaluasi terhadap semua staf baik edukatif maupun non edukatif setiap tahunnya untuk persyaratan kenaikan pangkat, antara lain Loyalitas, Tanggung jawab, Kreatifitas, Kerjasama, Kejujuran dan Kepemimpinan, disamping tugas mengajar, penelitian dan pengabdian (khusus staf edukatif). Mahasiswa dapat berkomunikasi langsung dengan dosen maupun tenaga non edukatif untuk konsultasi maupun tutorial.

Dosen juga terlibat dalam Tugas Akhir (TA) untuk ketiga bidang, yaitu Rekayasa Sistem Manufaktur,Manajemen Rekayasa dan Produksi, serta Ergonomi dan Dasar Perancangan. Setelah menyelesaikan KP maka melaksanakan Tugas Akhir. KP dilaksanakan di Instansi-instansi pemerintah dan swasta seperti pabrik yang terkait sesuai dengan bidang peminatnya.

Rekrutment dari staf pengajar diambil dari S1 berbagai disiplin ilmu dan alumni, sampai sekarang kualifikasi S2 dan S3 staf pengajar adalah 94,4% dimana 3 (tiga) orang berkualifikasi S3 dan 1 (satu) orang staf sekarang sedang melanjutkan program S3 dan umumnya masih berusia muda antara 35-40 tahun. Staf pengajar ini berasal dari berbagai suku seperti Tapanuli Selatan, Karo, Minangkabau, Aceh, Jawa dan hampir seluruhnya program S1 nya didapat dari Universitas Sumatera Utara, sedangkan S2 di dapat dari Amerika, Jepang, Inggris dan Thailand selebihnya dari dalam negeri seperti ITB, ITS dan USU.

Penelitian-penelitian juga sudah banyak dilakukan, dan bahkan dilakukan dengan Head-JICA dan ini akan dilanjutkan lagi dengan negara-negara lain di dalam IMT-GT Region.

Terdapat badan kerjasama Teknik Industri se Indonesia (BKS-TMI) yang merupakan koordinasi antar 5 (lima) Teknik Industri PTN se Indonesia berkedudukan di Jakarta.

(8)

III.1. Struktur Organisasi Departemen Teknik Industri USU.

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran dari Departemen Tenik Industri harus didukung oleh struktur organisasi dan staf-staf yang tepat dan mampu mewujudkan visi dan misi tersebut.

Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi. Struktur Organisasi Program Studi Teknik Industri adalah seperti Gambar berikut :

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

(9)

POSISI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

Ketua 1. Menyusun rencanan pengembangan strategi 3 tahunan sesuai dengan Visi dan Misi Departemen Teknik Industri yang akan disetujui melalui rapat seluruh staf pengajar.

2. Menyusus program kerja setiap awal tahun ajaran dan melakukan evaluasi dan pertanggungjawaan tahunan pada akhir tahun ajaran sesuai dengan rencana pengembangan strategi.

3. Mempersiakan dan mengelola anggaran keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran.

4. Secara proaktif menyusun dan melaksanakan aktivitas yang dianggap perlu dalam rangka peningkatan kesejahteraan cicitas akademia Departemen Teknik Industri.

5. Secara berkesinambungan meningkatkan kualitas dan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian).

6. Menjadikan Laboratorium dan perpustakaan Departemen sebagai salah satu pusat aktivitas yang harus terus ditingkatkan.

7. Menjamin dan menjaga pengembangan profesionalisme dari pengajar dan staf pegawai departemen.

8. Mengembangkan atmosfer organisasi Departemen kearah yang positif dalam rangka pemberdayaan staf jurusan berdasarkan konsep pemberdayaan (empowerment), pembelajaran organisasi (learning organization), dan kualitas kerja (quality worklife)

(10)

10. Memprioritaskan kepentingan kemajuan Departemen Teknik Industri dari pada lembaga pendidikan lainnya diluar USU.

Sekretaris Departemen 1. Membantu Ketua Departemen dalam menyusun Rencana Pengembangan 3 Tahunan dan program kerja dan mengelola anggaran keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran 2. Mewakili ketua Departemen jika ketua karena

satu dan lain hal berhalangan melaksanakan tugasnya.

3. Menyusun sistem dokumentasi dan instruksi kerja.

4. Memantau segala Aktivitas Departemen yang berkaitan dengan Administrasi.

Management Representative

1. Menerapkan dan mengkoordinasikan sistem mutu

2. Memantau pelaksanaan sistem di perusahaan 3. Menyiapkan Agenda Rapat Tinjauan Manajemen 4. Mengendalikan semua dokumen mutu

5. Menunjuk Lead Auditor dan Anggota Auditor 6. Menyusun jadwal AMI dan melaksanakan AMI 7. Mengendalikan form Tindakan Koreksi dan

Tindakan Preventif

8. Menindaklanjuti masalah-masalah yang ditemukan

Document Control 1. Menyiapkan segala document yang diperlukan dalam sirkulasi aktivitas Departemen.

2. Membantu Management Representative dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan document.

Administrasi Program Studi

1. Bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan administrasi Departemen Teknik Idustri.

2. Menjamin keberlangsungan dan kelancaran administrasi.

(11)

Pendidikan 1. Mempersiapkan absensi disetiap kegiatan perkuliahan dan ujian

2. Menuntun dan membuat Surat Keputusan Kerja Praktek dan Tugas Akhir.

3. Mempersiapkan kelengkapan administrasi seminar dan sidang tugas sarjana.

4. Merekap hasil ujian khusus.

Keuangan 1. Bertanggungjawab terhadap rekapitulasi honor bulanan.

2. Bertanggungjawab terhadap rekapitulasi honor seminar, sidang, tugas akhir, dan koperasi. Perlengkapan

Mahasiswa

1. Merawat dan memeriksa kondisi seluruh kelengkapan Departemen Teknik Industri.

2. Mengajukan permohonan perlengkapan ke Fakultas.

Personalia 1. Mengendalikan segala administrasi yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademis (Surat, Traskrip Nilai, Jadwal Perkuliahan, Perwalian, soal-soal ujian, dan rekapitulasi nilai). 2. Menjalankan Prosedur Penerimaan, Pelatihan,

dan Penilaian seluruh sivitas akademika.

3. Membuat laporan hasil kerja setiap akhir bulan untuk dilaporkan kepada Ketua Departemen. 4. Membantu Ketua Departemen dalam proses

penilaian karyawan.

Umum/Arsip 1. Menyusun dan merapikan seluruh arsip Departemen.

2. Merekap seluruh surat yang keluar dan yang masuk.

Koordinator Ekstension 1. Mengkoordinir segala aktivitas akademis untuk Program Pendidikan Sarjana Ekstension.

(12)

Koordinator Konsultasi Bisnis

1. Mencari peluang bisnis dan mempersiapkan pembentukan usaha yang menguntungkan bagi Departemen dengan memperhatikan kekuatan sumberdaya Departemen

2. Mengelola seluruh usaha/bisnis yang dimiliki oleh Departemen

3. Membina hubungan dan kerjasama dengan berbagai industri dan Perguruan Tinggi dalam upaya pengembangan bisnis.

Koordinator Pengembangan Laboratorium

1. Menyusun rencanan pengembangan strategi Laboratorium 3 tahunan sesuai dengan Visi dan Misi Departemen Teknik Industri yang akan disetujui melalui rapat seluruh staf pengajar. 2. Menyusun program kerja setiap awal tahun

ajaran dan melakukan evaluasi dan pertanggungjawaban tahunan pad aakhir tahun ajaran

3. Mengkoordinir dan mengevaluasi aktivitas seluruh Laboratorium.

4. Membuat Ketentuan-ketentuan baku yang dapat dijadikan rujukan utama dalam pelaksanaan kegiatan operasional masing-masing laboratorium.

5. Mensingkronkan aktivitas-aktivitas dari masing-masing laboratorium sehingga antara laboratorium yang satu dengan yang lain saling terintegrasi dengan baik.

6. Melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas laboratorium secara berkesinambungan. Koordinator Kerja

Praktek

1. Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan Kerja Praktek.

2. Menerima pendaftaran mahasiswa dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan akademis dan administrative.

(13)

dalam menyusun usulan proposal kerja praktek, memberikan persetujuan atas usulan kerja praktek yang diajukan.

4. Memberikan nilai Kerja Praktek berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Koordinator Tugas Sarjana

1. Menerima pendaftaran mahasiswa dan memeriksa seluruh kelengkapan persyaratan akademis dan administrasi.

2. Mempelajari dan menyetujui judul Tugas sarjana yang diajukan mahasiswa.

3. menilai dan menyetujui institusi objek tugas sarjana (perusahaan) yang diusulkan mahasiswa.

4. Menentukan Tim Tugas Sarjana (Pembimbing dan Pembanding).

5. Merekomendasikan pembuatan surat penjajakan perusahaan kepada Departemen/Fakultas. 6. Merekomendasikan pembuatan Surat Keputusan

tentang Tugas Sarjana mahasiswa.

7. Melakukan pemantauan keberlangsungan tugas akhir mahasiswa

Koordinator Pustaka dan Publikasi / Jurnal

1. Mendata dan memelihara seluruh karya mahasiswa baik laporan Kerja Praktek maupun Tugas Akhir.

2. Mendata dan memelihara seluruh karya Dosen berupa Jurnal Teknik Industri.

3. Mendata, memelihara, dan menambah buku-buku dan segala dokumentasi perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh civitas akademis.

4. Menjadikan perpustakaan sebagai sebagai sumber informasi yang selalu Up to Date dan sebagai taman bacaan seluruh civitas akademis.

(14)

Koordinator Bidang Rekayasa Sistem Manufaktur.

1. Menentukan mata Kuliah, silabus perkuliahan, referensi yang digunakan yang sesuai dengan bidang Rekayasa Sistem manufaktur.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kualitas Bidang ini pada setiap aktivitas perkualiahan.

3. Melakukan tindakan peningkatan dan pengembangan Bidang sesuai dengan perkembangan bidang yang up to date, dengan selalu melakukan comparasi (studi banding) pada universitas lain dan menyesuaikan dengan tuntutan dunia industri.

Koordinator Bidang Manajemen Rekayasa dan Produksi

1. Menentukan mata Kuliah, silabus perkualiahan, referensi yang digunakan yang sesuai dengan bidang Manajemen Rekayasa dan Produksi. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara

berkala terhadap kualitas Bidang ini pada setiap aktivitas perkualiahan.

3. Melakukan tindakan peningkatan dan pengembangan Bidang sesuai dengan perkembangan bidang yang up to date, dengan selalu melakukan comparasi (studi banding) pada universitas lain dan menyesuaikan dengan tuntutan dunia industri.

Koordinator Bidang Ergonomi dan

Perencanaan Sistem Kerja

1. Menentukan mata Kuliah, silabus perkualiahan, referensi yang digunakan yang sesuai dengan bidang Ergonomi dan Perencanaan Sistem Kerja.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kualitas Bidang ini pada setiap aktivitas perkualiahan.

(15)

Koordinator SAP +Kuliah+Ujian dan Evaluasi Dosen

1. Bertanggungjawab pada penyusunan Kurikulum Teknik Industri yang sistematis dan integratif dengan berdasarkan hasil evaluasi dan perkembangan dunia Teknik Industri.

2. Melakukan evaluasi berkala dari kurikulum yang ada

3. Merancang metode pembelajaran terbaik untuk diterapkan dengan berdasarkan filosofis konsep pendidikan kekinian.

4. Bertanggungjawab atas perancangan silabus mata kuliah dan memastikan penggaplikasiannya pada kegiatan belajar.

5. Melakukan upaya – upaya peningkatan kualitas dan kapabilitas staf pengajar dan sistem belajar secara berkesinambungan.

6. Mendistribusikan staf pengajar pada setiap matakuliah sesuai dengan bidang dan kapabilitasnya.

7. Melakukan evaluasi dan proyeksi pada staf pengajar dalam proses belajar mengajar dan aktifitas keilmuan lainnya.

Kepala Laboratorium Sistem Produksi

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Sistem Produksi. 2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

(16)

Kepala Laboratorium Perancangan Tata Letak Fasilitas.

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Perancangan Tata Letak Fasilitas.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

8. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Perancangan Tata Letak Fasilitas.

Kelapa Laboratorium Pengukuran dan Statistik

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Pengukuran dan Statistik.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Pengukuran dan Statistik Kepala Laboratorium

Komputasi

(17)

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Komputasi.

Kepala Laboratorium Core

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Core.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Core.

Kepala Laboratorium Teknik Keselamatan Kerja dan Lingkungan hidup.

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Teknik Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

(18)

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Teknik Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

Kepala Laboratorium Studio Audio Visual dan Menggambar Teknik.

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Studio Audio Visual dan Menggambar Teknik.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

5. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Studio Audio Visual dan Menggambar Teknik Sistem Produksi.

Kepala Laboratorium Ergonomi dan Analisa Perancangan Kerja.

1. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Ergonomi dan Analisa Perancangan Kerja.

2. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

3. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 4. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

(19)

praktikan.

6. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

7. Membuat rencana program kerja.

8. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 9. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

10. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Kerja

Kepala Laboratorium Proses Manufaktur .

11. Mengkoordinir, mengawasi, bertanggungjawab atas kegiatan Laboratorium Proses Manufaktur . 12. Mengevaluasi kegiatan praktikum.

13. Memeriksa peralatan dan bahan laboratorium. 14. Memeriksa dan mensyahkan hasil praktikum

praktikan setiap modul dan kelompok.

15. Menentukan dan mensyahkan nilai praktikum praktikan.

16. Membuat permintaan bahan dan peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

17. Membuat rencana program kerja.

18. Membuat rencana pengembangan laboratorium. 19. Mengangkat dan memberhentikan asisten

laboratorium.

20. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan Laboratorium Proses Manufaktur .

III. 2. Fasilitas dan Laboratorium. a. Fasilitas Fisik

Bangunan akademik terdiri dari 11 ruang kuliah yang dilengkapi dengan 250 unit meja dan 400 unit kursi dan 6 unit OHP. Fasilitas lain dengan luas masing-masing dapat dilihat pada tabel 2.

b. Fasilitas Laboratorium

(20)

orang. Lab. Komputasi dengan luas 85,00 dengan kapasitas 60 orang. Lab. Proses Manufaktur dengan luas 180,00 dengan kapasitas 60 orang. Lab. Teknik Keselamatan Kerja dengan luas 77,80 dengan kapasitas 60 orang. Lab Ergonomi & Analisa Perancangan Kerja dengan luas 200,00 dengan kapasitas 60 orang. Lab. Studio Audio Visual/Gambar Teknik dengan luas 155,52 dengan kapasitas 60 orang. Core Laboratory Human Factor Engineering dengan luas 160,00 dengan kapasitas 60 orang. Fasilitas laboratorium dapat dilihat pada tabel 2.

c. Fasilitas Perpustakaan

Fasilitas perpustakaan terutama disediakan oleh Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara, namun Teknik Industri USU mempunyai ruang baca khusus dengan luas 168 m2 dengan koleksi buku-buku teks yang kebanyakan terbitan 5 tahun yang lalu. Kebijakan koleksi perpustakaan dengan penambahan buku-buku teks terutama terbitan luar negeri terbentuk karena mahalnya harga buku-buku tersebut. Demikian juga halnya dengan majalah yang ada sebagian besar adalah terbitan 5 (lima) tahun yana lalu. Beberapa buku referensi dapat ditambah dengan bantuan buku-buku dari mahasiswa yang menyumbangkan buku-bukunya ke perpustakaan setelah mereka tamat.

Transaksi perpustakaan berfluktuasi sesuai dengan kegiatan mahasiswa setiap semester. Transaksi perpustakaan meningkat pada masa-masa sebelum ujian semester dan masa-masa penulisan skripsi yaitu pada bulan Mei dan Oktober. Jam pelayanan perpustakaan sesuai dengan jam kerja pegawai negeri yaitu dari jam 8.00 s/d 14.00 Wib. Staf dan mahasiswa diperbolehkan meminjam buku-buku teks, majalah dan buku-buku referensi.

III.3. Staf (berikut spesialisasi atau keahlian)

(21)

BAB IV

KURIKULUM DEPARTEMEN

4.1. Pendahuluan

Dasar Penyusunan Kurikulum 2006-2011 Departemen Teknik Industri USU, adalah :

1. Kurikulum ABET 2000

2. Peraturan BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia) tentang mata kuliah wajib sebagai Kurikulum Inti Teknik Industri.

3. Peraturan Fakultas berdasarkan Kep. Dirjen PT. No. 38/Dikti/Kep/2002, tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi.

4. Mata Kuliah pendukung atau tambahan yang menjadi kurikulum kompetensi Teknik Industri Fakultas Teknik USU berdasarkan visi dan ketersediaan resources.

5. Pengelompokan Mata Kuliah Sarjana berdasarkan Kepmendiknas No.232/U/2000 : MPK, MKK, MKB, MPB dan MBB.

6. Standard minimum Laboratorium Program Sarjana Teknik Industri dari Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005.

7. Pengelompokan Mata Kuliah berdasarkan Kepmen. No.045/V/02 tentang Kompetensi Lulusan / Sarjana yang dihasilkan

8. Pohon Kurikulum untuk melihat keterkaitan/prasyarat antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya.

Berdasarkan Kurikulum tahun 2000-2006 yang berpedoman pada kurikulum ABET 2000, maka kurikulum 2006-2011 Departemen Teknik Industri tetap melaksanakan 3 (tiga) bidang keilmuan, yaitu :

1. Rekayasa Sistem manufaktur 2. Manajemen Rekayasa dan Produksi

3. Ergonomi dan Dasar Perancangan Sistem Kerja

(22)

memperbaiki system integral yang teridiri dari orang, material, informasi, peralatan dan energi serta mampu mengintegrasikan sistem menggunakan pendekatan analitik, komputasional dan eksperimen yang sesuai. Kemudian ABET menjelaskan keluaran dari program pendidikan engineering yang menjelaskan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku lulusan yang harus dihasilkan program pendidikan engineering. Acuan ini, beserta dengan defenisi dari disiplin teknik industri, dipakai sebagai kerangka untuk merumuskan kompetensi dasar dari seorang lulusan program sarjana teknik industri, yaitu berkompetensi untuk :

• Merancang sistem integral

• Memperbaiki dan meningkatkan performansi sistem integral

• Memasang serta mengoperasikan rancangan dan perbaikan sistem integral

Kurikulum Teknik Industri diarahkan untuk menciptakan seorang sarjana Teknik Industri yang memiliki kompetensi pada perancangan, rekayasa, fabrikasi, perbaikan dan pengoperasian sistem integral yang terdiri dari manusia, peralatan, bahan, energi dan informasi.

Dalam penyusunan Kurikulum 2006, Departemen Teknik Industri mengikuti aturan yang ditetapkan BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia), dimana dari 144 – 160 sks beban studi yang dipersyaratkan untuk program sarjana, maka 110 sks sebagai kurikulum inti diatur BKSTI. Sedangkan selebihnya menjadi kurikulum kurikulum institusional yang diatur Departemen Teknik Industri berdasarkan visi, ketersediaan resouces dan potensi daerah.

BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia) yang terbentuk pada 9 Juli 1996 di Bandung berperan dalam :

• Penyusunan Kurikulum Inti Teknik Industri

• Pengembangan kemampuan assessment untuk keperluan akreditasi

• Exchange program • Dosen magang

• Joint activity: pengajaran dan penelitian

(23)

Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU ditetapkan sebagai

Koordinator Wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam (NAD), terbentuk pada 17 Januari 2006.

Peraturan Fakultas dan Rektor USU berdasarkan Kep. Dirjen PT. No. 38/Dikti/Kep/2002, tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi. Acuan kurikulum berdasarkan pasal 37 ayat 2 UU no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan pasal 9 ayat 2 PP no.19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, mewajibkan mata kuliah berikut harus ada pada kurikulum masing-masing program studi, yaitu :

1. Bahasa Indonesia (2 SKS) : Semester 1 2. Bahasa Inggris (2 SKS) : Semester 2 3. Pend. Kewarganegaraan (2 SKS) : Semester 7

4. Agama (2 SKS) : Semester 1

5. Etika (2 SKS) : Semester 2

Ke lima mata kuliah wajib ini dilaksanakan dan ditanggungjawabi Fakultas dalam bentuk kuliah bersama mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan standard minimal laboratorium untuk Program Studi Teknik Industri didasarkan pada beberapa peraturan perundangan yang berlaku, yaitu meliputi :

1. Undang-Undang Republik Indonesia, No.20 tahun 2003

2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No.176/U/2001

3. Rekomendasi Inspektorat Jenderal Depdiknas pada temu ahli WASRIK-Ditjen Dikti tahun 2002

4. Surat Keputusan Mendiknas No.045/U/2000 dan No.232/U/2000

Praktikum-praktikum minimal yang harus dilaksanakan adalah :

Praktikum dasar; yaitu praktikum yang menjadi dasar bagi pendidikan engineering sebagai pembentukan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku seorang sarjana teknik. Praktikum ini

(24)

praktikum fisika), praktikum logika pemrograman komputer, dan

menggambar teknik.

Praktikum pendukung keteknik-industrian; meliputi praktikum untuk memberikan kemampuan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data, pemodelan masalah dalam formulasi matematik serta pencarian solusinya dengan menggunakan perangkat lunak.

Praktikum pendukung keteknik-industrian ini adalah statistik,

proses manufaktur, ergonomi dan praktikum sistem produksi.

Praktikum keteknik-industrian; yaitu praktikum utama yang membentuk kompetensi teknik industri. Kelompok ini terdiri dari praktikum-praktikum yang mengarah kepada pembentukan kemampuan perancangan sistem integral ketiga tingkatan yang dijelaskan sebelumnya. Praktikum ini adalah praktikum

Rancangan Teknik Industri dan Tata Letak Pabrik.

4.2. Komposisi

Komposisi mata kuliah pada kurikulum inti dan tambahan dititikberatkan kepada pemantapan bidang dasar ilmu teknik indutri yang mencakup tiga bidang, yaitu :

ƒ Operational Science: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengaturan perilaku dan pengelolaan kelompok kerja seperti Penelitian Operasional, Perancangan Organisasi, Sistem Informasi Manajemen, Analisis Ekonomi, dan lain-lain;

ƒ Ergonomics/Human Factors Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemberdayaan manusia dalam sistem integral seperti Ergonomi, Perancangan Kerja (WorkDesign), Administrasi Penggajian (Wage Administration), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan lain-lain;

ƒ Production Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkenaan dengan perancangan dan pengelolaan proses manufaktur serta

(25)

B e h a v i o ra l a n d

S o c i a l S c i e n c e L if e S c i e n c e P h y s i c a l S c i e n c e M a t h e m a t i c s I n d u s t ri a l E n g i n e e ri n g

S c i e n c e

G e n e r a l E n g in e e r i n g S c i e n c e

In d u s t r i a l E n g in e e r i n g F u n c t io n s :

1 . P ro d u c t i o n E n g i n e e ri n g 2 . O p e r a t i o n a l S c i e n c e

3 . E r g o n o m ic s /H u m a n F a c t o rs E n g i n e e r in g

Penyusunan dan pengelompokan mata kuliah pada kurikulum 2006-2011 mengikuti aturan dari Keputusan Menteri No.232/U/2000 yang menetapkan

kurikulum pendidikan tinggi terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum instutisional.

Dalam Keputusan Menteri No.045/U/2002 diatur perbandingan beban ekivalen

antara kompetensi utama dengan pendukung serta kompetensi lain dalam

kurikulum berkisar antara nilai-nilai 40%-80%, 20%-40% dan 0%-30%.

Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional (BKSTI), dan sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.

Kurikulum instutional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti dan disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan, serta ciri khas perguruan tinggi bersangkutan.

Komposisi antara mata kuliah yang termasuk dalam kurikulum inti dan mata kuliah yang termasuk dalam kurikulum tambahan atau instutisional berdasarkan kelompok pengetahuan ditampilkan pada tabel berikut :

(26)

Analisis Numerik (2) Dasar Optimisasi (2) Teori Probabilitas (2)

2. Basic Sciences Fisika Dasar (4) Fisika Lanjut (2)

Kimia Dasar(2)

Kimia Industri (2) Prakt Kimia Dasar (1)

Prakt Fisika (1)

3. A.General

Enginering Science

Prakt Menggambar Teknik (1) Menggambar Teknik (2) Pengetahuan Bahan (2) Mekanika Teknik (2) Konversi Energi (3) Elemen Mesin (2)

Rangk Listrik & Elektronika (3) Otomasi Sistem Produksi (2) Logika Pemrograman (2)

Prakt Logika Pemrograman (1)

B.Industrial Engineering Science Riset Operasi I (2)

Riset Operasi Ii (2) Proses Manufaktur (4) Prakt Proses Manufaktur (1) Statistik Industri (2)

Prakt Statistik (1) Ekonomi Teknik (3) Analisis Biaya (2)

Pemodelan & Simulasi Sistem (2) Tambahan : Pengendalian, Kualitas

4. Industrial Engineering Science Pengantar Teknik Industri (2)

Analisa Perancangan Kerja & Ergonomi (4) Prakt Ergonomi Dan Apk (1)

Sistem Produksi (2) Ranc. Teknik Industri I (2) Prakt Ranc.Teknik Industri (1) Prakt Sistem Produksi (1) Tata Letak Pabrik (2)

Prakt Tata Letak Pabrik (1) Rancangan Teknik Industri Ii (2)

Manajemen Proyek (2)

Perancangan Organisasi (2)

(27)

5. Industrial Eng Specialization Kurikulum Tambahan:

Tugas Akhir (4)

Manajemen Pemasaran (2)

Konversi Energi (2) Satuan Operasi (2)

Perancangan Eksperimen (2)

Perancangan Perkakas&Alat Bantu (2)

Manajemen Teknologi (2)

Profesional Eng Practice

Studi Kelayakan (2)

Kewirausahaan & Pengemb Bisnis (2) Kerja Praktek (2) B. Art, Humanities, Comunication

Agama (2)

Bahasa Indonesia (2)

Bahasa Indggris (2)

Metodologi Penelitian (2)

Persentase setiap kelompok pengetahuan disajikan pada tabel berikut :

PENGELOMPOKAN KURIKULUM 2006 - 2011 BERKOMPETENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK USU

Kelompok No. Kelompok Pengetahuan

Mata Kuliah

SKS % Kompetensi Lulusan (*) 1 Mathematics/Basic Science (1

& 2)

MKK 28 19 a, b, c, f

2 Engineering Prenciples 7 Information Technology (General, IE) (3)

MKK/MPB 42 30 a, b, c, d, f

3 Engineering Design Projects & Profesional Engineering Practice 4 & 6)

MKB/MPB 25 17 b, c, d, f, e, g, h, i, j, k

4 Engineering Dishipline Specialization

MKB/MPB 33 23 c, d, f, i,

5 General Studies MPK/MPB/MBB 16 11 h, i, j

Total 144 100

Keterangan :

(*) Kriteria Menurut Kep.Men No. 045/U/02

a. Mahasiswa mampu menerapkan sistem manajemen mutu, teknik pengendalian dan perencanaan produksi.

(28)

c. Mahasiswa mampu memahami pengetahuan tentang perancangan eksperimen, pengumpulan data, analisis statistik untuk persoalan-persoalan

dunia industri.

d. Mahasiswa mampu memahami aspek-aspek ekonomis dan akuntansi

e. Mahasiswa mampu memilih, menerapkan, mengkritik, beradaptasi atau mengembangkan teknik analisis Teknik Industri

f. Mahasiswa mampu mendisain sistem, komponen atau proses untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan.

g. Mahasiswa mampu memahami adanya kebutuhan belajar yang berkelanjutan.

h. Mahasiswa mampu menumbuhkan kemampuan untuk memahami dampak industri dari teknologi terhadap masyarakat.

i. Mahasiswa mampu berkomunikasi secara efektif dan bekerjasama dalam kelompok yang bersifat multidisiplin baik dengan anggota maupun pimpinan.

Catatan :

1. MPK (mata kuliah pengembangan keperibadian) 2. MKK ( mata kuliah keilmuan dan ketrampilan) 3. MPB (mata kuliah prilaku berkarya)

4. MKB (mata kuliah keahliah berkarya) 5. MBB (mata kuliah berkehidupan bersama)

4.3. Diagram Alir

Mata kuliah pada kurikulum 2006-2011 disusun dengan mempertimbangkan aliran jenjang masing-masing mata kuliah. Aliran tersebut dapat dilihat pada diagram berikut (terdapat dalam versi cetak).

4.4.Struktur

Struktur kurikulum 2006-2011 Departemen Teknik Industri dipaparkan pada table berikut TKF 101 KALKULUS I & ANALISIS

GEOMETRIK I 4 TKF 102

KALKULUS II & ANALISIS GEOMETRIK II 4 UNI 102 AGAMA KATHOLIK TDI 108 TEORI PROBABILITAS 2 UNI 103 AGAMA PROTESTAN UNI 108 BAHASA INGGRIS 2 UNI 104 AGAMA BUDHA TDI 110 LOGIKA PEMROGRAMAN 2 TDI 101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 2 TDI 112 PRAKT. MENGGAMBAR

TEKNIK 1 TKF 104 PRAKT. KIMIA DASAR 1 TDI 114 PRAKT. LOGIKA

(29)

TKF 105 PRAKT. FISIKA 1 20

TDI 201 ERGONOMI & ANALISIS

PERANC. KERJA 4 TDI 202 PROSES MANUFAKTUR 4 TDI 203 RANGKAIAN LISTRIK DAN

ELEKTRONIK 3 TDI 204 ANALISIS BIAYA 2 TDI 215 PRAKT. STATISTIK 1 TDI 216 RANCANGAN TEKNIK

INDUSTRI I 2 TDI 301 PERENC. & PENGEND.

PRODUKSI 3 TDI 302 EKONOMI TEKNIK 3 TDI 303 RANCANGAN TEKNIK INDUSTRI

II 2 TDI 304 MANAJEMEN TEKNOLOGI 2 TDI 305 RISET OPERASI II 2 TDI 306 PSIKOLOGI INDUSTRI 2 TDI 307 PENGENDALIAN KUALITAS 2 TDI 308 SATUAN OPERASI 2 TDI 309 TATA LETAK PABRIK 2 TDI 310 PEMODELAN DAN

SIMULASI SISTEM 2 TDI 311 MEKANIKA TEKNIK 2 TDI 312 PERANC. PERKAKAS DAN

ALAT BANTU 2 TDI 313 KIMIA INDUSTRI 2 TDI 314 MANAJEMEN PROYEK 2 TDI 315 PERANCANGAN EKSPERIMEN 2 TDI 316 METODOLOGI

PENELITIAN 2 TDI 317 PRAKT. RANCANGAN TEKNIK

INDUSTRI 1 TDI 318 ELEMEN MESIN 2 UNI 106 PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN 2 KULIAH PILIHAN 4 3 TDI 403 MANAJEMEN PEMASARAN 2 TDI 402 OTOMASI SISTEM

(30)

Kuliah pilihan untuk ke 3 (tiga) bidang adalah sebagai berikut :

BIDANG REKAYASA SISTEM MANUFAKTUR

SEMESTER VII

TDI 407 RANCANGAN SISTEM MANUFAKTUR (WAJIB) TDI 409 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

TDI 411 REKAYASA KUALITAS

TDI 413 CONCURRENT ENGINEERING

TDI 415 ENTERPRISES RESEARCH PLANNING TDI 417 PENJADWALAN PRODUKSI/MESIN TDI 419 TATA LETAK PABRIK LANJUTAN

SEMESTER VIII

TDI 408 JIT (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) TDI 410 REKAYASA SISTEM MANUFAKTUR TDI 412 REKAYASA NILAI

TDI 414 SISTEM PAKAR & KECERDASAN BUATAN TDI 416 SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI

KOMPUTER

TDI 418 ANALISIS PRODUKTIVITAS

BIDANG MANAJEMEN REKAYASA DAN SISTEM PRODUKSI

SEMESTER VII

TDI 421

RANCANGAN SISTEM INDUSTRI

(WAJIB) TDI 423 MANAJEMEN REKAYASA PRODUKSI

TDI 425 MANAJ. SUMBER DAYA MANUSIA

TDI 427

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAJ.

TDI 429 EKONOMI METRIK

TDI 431 MANAJEMEN MUTU TERPADU TDI 433 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TDI 435 MANAJEMEN OPERASI

SEMESTER VIII

TDI 420 MANAJEMEN PERAWATAN TDI 422 MANAJEMEN STRATEGIS

TDI 424 MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) TDI 426 INOVASI TEKNOLOGI

TDI 428 MANAJEMEN KEUANGAN

TDI 430 SISTEM DINAMIS

BIDANG ERGONOMIK DAN DASAR PERANCANGAN SISTEM KERJA

SEMESTER VII

(31)

TDI 439 TEKNIK KESELAMATAN KERJA TDI 441 ERGONOMIKA PERKANTORAN

TDI 443 PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA TDI 445 ERGONOMIKA MAKRO

TDI 447 ERGONOMIKA INDUSTRI TDI 449 BIOMEKANIKA KERJA

SEMESTER VIII

TDI 432 ANALISA PERANCANGAN KERJA LANJUTAN TDI 434 SISTEM KENDALI MANUSIA MESIN

TDI 436

TEKNOLOGI INSTRUMENTASI & PENGEND. PROSES

TDI 438 ERGONOMI TERAPAN TDI 440 ERGONOMIC LANJUT

TDI 442 MANAJEMEN LINGKUNGAN.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232/U/2000, mata kuliah dikelompokkan atas mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), mata kuliah keilmuwan dan ketrampilan (MKK), mata kuliah prilaku berkarya (MPB), mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dan mata kuliah berkehidupan bersama (MBB). Pengelompokan mata kuliah pada kurikulum 2006-2011 disajikan pada table berikut :

(32)

MPK SKS MKK SKS MPB SKS

Pengendalian Produksi 3

Teknik Industri

(33)

MKB SKS MBB SKS (M.K. Keahlian Berkarya) (M. K. Berkehidupan Bersama)

1. Menggambar Teknik 2 1. Kewirausahaan & Pengembangan Bisnis

2

2. Prakt. Menggambar Teknik 1 2. Bahasa Indonesia 2

3. Proses Manufaktur 4 3. Bahasa Inggris 2

4. Pengantar Teknik Industri 2 5. Logika Pemrograman 2 6. Prakt. Logika Pemrograman 1 7. Statistik Industri 2

8. Elemen Mesin 2

9. Kerja Praktek 2

10. Metodologi Penelitian 2

11. Tugas Akhir 4

12. Mekanika Teknik 2

13. Satuan Operasi 2

(34)

Lampiran:

KURIKULUM SARJANA DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK USU

Semester I

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1

TKF 101

KALKULUS I & ANALISA

GEOMETRIK I MKK 4

KALKULUS II & ANALISA

GEOMETRIK II MKK 4

PEMROGRAMAN MKB 1

TOTAL 20

Semester III

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1 TDI 201

ERGONOMI & ANALISIS

PERANC. KERJA MPB 4

2 TDI 217 PRAKT. ERGONOMI & A. P. K. MPB 1

3 TDI 203

RANGKAIAN LISTRIK DAN

ELEKTRONIK MKK 2

4 TDI 205 KONVERSI ENERGI MKB 2

(35)

6 TDI 209 KONSEP TEKNOLOGI MKB 2

PERENC. & PENGEND.

PRODUKSI MPB 3

2 TDI 303

RANCANGAN TEKNIK

INDUSTRI II MPB 2

3 TDI 317

PRAKT. RANCANGAN TEKNIK

INDUSTRI MPB 1

4 TDI 305 RISET OPERASI II MPB 2

5 TDI 307 PENGENDALIAN KUALITAS MPB 3

6 TDI 309

PERANCANGAN TATA LETAK

FASILITAS MPB 2

7 TDI 319

PRAKT. PERANC. TA LETAK

FASILITAS MPB 1

PERANC. PERKAKAS DAN

(36)

7 TDI 314 MANAJEMEN PROYEK MPB 2

Semester VIII

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS Daftar Mata Kuliah Pilihan Semester Ganjil

Semester VII

Bidang Rekayasa Sistem Manufaktur

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

SISTEM PAKAR DAN

KECERDASAN BUATAN MPB 3

7

TATA LETAK PABRIK LANJUTAN

(37)

Semester VII

Bidang Manajemen Rekayasa dan Sistem Produksi

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

MANAJ. SUMBER DAYA

MANUSIA MPB 3

4 TDI 427

MANAJEMEN LOGISTIK &

SUPPLY CHAIN MANAJ. MPB 3

Bidang Ergonomik dan Dasar Perancangan Sistem Kerja

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1 TDI 437

PERENC. PENGUKURAN & PEMBAKUAN SISTEM KERJA

(P3SK) (WAJIB) MPB 3

PERKANTORAN MPB 3

4 TDI 443

Daftar Mata Kuliah Pilihan Semester Genap

Semester VIII

Bidang Rekayasa Sistem Manufaktur

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1 TDI 408

JIT (SISTEM PRODUKSI

TEPAT WAKTU) MPB 3

PRODUK/MESIN MPB 3

5 TDI 416

SISTEM MANUFAKTUR

TERINTEGRASI KOMPUTER MPB 3

(38)

Semester VIII

Bidang Manajemen Rekayasa dan Sistem Produksi

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1 TDI 420 MANAJEMEN PERAWATAN MPB 3

2 TDI 422 MANAJEMEN STRATEGIS MPB 3

3 TDI 424

MULTI CRITERIA DECISION

MAKING (MCDM) MPB 3

4 TDI 426 INOVASI TEKNOLOGI MPB 3

5 TDI 428 MANAJEMEN KEUANGAN MPB 3

6 TDI 430 SISTEM DINAMIS MPB 3

Semester VIII

Bidang Ergonomik dan Dasar Perancangan Sistem Kerja

NO KODE MATA KULIAH KEL. SKS

1 TDI 432

ANALISA PERANCANGAN

KERJA LANJUTAN MPB 3

2 TDI 434

SISTEM KENDALI MANUSIA

MESIN MPB 3

3 TDI 436

TEKNOLOGI INSTRUMENTASI

& PENGEND. PROSES MPB 3

4 TDI 438 ERGONOMI TERAPAN MPB 3

5 TDI 440 ERGONOMIC LANJUT MPB 3

Referensi

Dokumen terkait

Uji Beda SPSS 16.0.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa   Argulus   Argulus sangat umum sangat umum menginfestasi ikan mas dan koi, serta dapat terjadi pada banyak ikan air

Terjadinya reaksi termokimia pada bahan bakar tersebut, baik reaksi eksotermik maupun endotermik, akan menyebabkan peleburan matrik Al, kemudian leburan matrik Al

Dari data yang dikumpulkan dari kuesioner yang telah disebarkan oleh perusahaan kepada pelanggan, maka diperoleh penilaian dari pelanggan terhadap kinerja paket tur PT. Golden

Simuth mengungkapkan pada masa Kesultanan Demak penyebaran agama islam di jawa berhadapan dengan dua jenis lingkungan budaya, yaitu lingkungan budaya istana (majapahit) yang

melaksanakan fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut serta dalam perumusan kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan sebagiananggotanya pada lembaga

Pada hari ini Kamis tanggal dua puluh satu bulan Juni tahun dua ribu dua belas (21-06-2012), kami yang bertanda tangan di bawah ini Panitia Pengadaan

Ringkasan Satu Kalimat: Sirkus Pohon karya Andrea Hirata berkisah tentang perjalanan seorang guru muda yang menginspirasi murid-muridnya di sebuah sekolah terpencil di