BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Nilai ekspor
Nilai ekspor ikan hias Iikan hias Indonesia dalam 3 ndonesia dalam 3 tahun terakhir ttahun terakhir tercatat sebesar ercatat sebesar US$7,3US$7,3 juta pada tahun
juta pada tahun 2007, US$8,3 juta 2007, US$8,3 juta pada tahun 2008 dan pada tahun 2008 dan US$10,0 juta pada tahun US$10,0 juta pada tahun 2009.2009. Nilai
Nilai ekspor ekspor ini ini meningkat meningkat setiap setiap tahunnya, tahunnya, namun namun dinilai dinilai masih masih belum belum cukupcukup
signifikan (Soen’an, 2010). Ikan mas komet memiliki bentuk tubuh mirip dengan ikan
signifikan (Soen’an, 2010). Ikan mas komet memiliki bentuk tubuh mirip dengan ikan
koi dan bentuk ekornya seperti ikan mas koki dengan kombinasi warna kuning, jingga, koi dan bentuk ekornya seperti ikan mas koki dengan kombinasi warna kuning, jingga, emas, dan putih (Kottleat dkk, 1993). Ikan mas komet merupakan ikan hias yang emas, dan putih (Kottleat dkk, 1993). Ikan mas komet merupakan ikan hias yang menarik, murah dan selalu memberikan konsistensi hasil yang identik dengan induknya menarik, murah dan selalu memberikan konsistensi hasil yang identik dengan induknya (Gomelsky(Gomelsky et al.et al., 2011)., 2011).
Salah satu kendala dalam budidaya ikan mas komet adalah penyakit. Unsur Salah satu kendala dalam budidaya ikan mas komet adalah penyakit. Unsur yang berperan untuk timbulnya penyakit yaitu inang, agen penyakit dan lingkungan. yang berperan untuk timbulnya penyakit yaitu inang, agen penyakit dan lingkungan. Apabila terjadi ketidak keseimbangan dari ketiga unsur tersebut, besar kemungkinan Apabila terjadi ketidak keseimbangan dari ketiga unsur tersebut, besar kemungkinan timbulnya penyakit (Mumyls, 2009). Parasit yang sering menyerang ikan mas komet timbulnya penyakit (Mumyls, 2009). Parasit yang sering menyerang ikan mas komet salah satunya adalah ektoparasit
salah satunya adalah ektoparasit Argulus japonicus Argulus japonicus.. Argulus japonicus Argulus japonicus adalah parasitadalah parasit ikan dari subklas Branchiura (Anshary, 2008).
ikan dari subklas Branchiura (Anshary, 2008). Argulus japonicus Argulus japonicus menggunakan styletmenggunakan stylet untuk menghisap darah dan merusak jaringan kulit pada inang. Ektoparasit ini untuk menghisap darah dan merusak jaringan kulit pada inang. Ektoparasit ini mengeluarkan zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah (Kearn, 2004). mengeluarkan zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah (Kearn, 2004).
Argulus
Argulus japonicusjaponicus dapat dibedakan jenis kelamin jantan dan betina.dapat dibedakan jenis kelamin jantan dan betina. Argulus Argulus japonicus
japonicus jantan memiliki jantan memiliki warna lebih warna lebih terang, ukurannya yang terang, ukurannya yang lebih kecil lebih kecil dibandingdibanding A. A. japonicus
japonicus betina dan betina dan keberadaan testis keberadaan testis (Poly, 2007).(Poly, 2007). Argulus Argulus japonicusjaponicus betina memi betina memilikiliki warna lebih gelap, ukuran tubuh lebih besar dibanding
warna lebih gelap, ukuran tubuh lebih besar dibanding A. A. japonicusjaponicus jantan, jantan, adanyaadanya spermathecae
spermathecae, memiliki ovari pada penampang membujur dari thorax sampai, memiliki ovari pada penampang membujur dari thorax sampai abdomen, mempunyai modifikasi
abdomen, mempunyai modifikasi secondary secondary sexualsexual dan mempunyai jumlah sklereitdan mempunyai jumlah sklereit pada
pada supporting rods supporting rods yang lebih banyak (Everts, 2010).yang lebih banyak (Everts, 2010).
Pengamatan hematologi pada ikan merupakan mekanisme laboratoris untuk Pengamatan hematologi pada ikan merupakan mekanisme laboratoris untuk mengetahui komponen darah normal dan abnormalitas yang terjadi pada struktur darah, mengetahui komponen darah normal dan abnormalitas yang terjadi pada struktur darah,
seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit dan faktor lain yang disebabkan oleh seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit dan faktor lain yang disebabkan oleh perubahan lingkungan atau serangan parasit (Clauss
perubahan lingkungan atau serangan parasit (Clausset al.,et al.,2008).2008).
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh ektoparasitBagaimana pengaruh ektoparasit Argulus sp. Argulus sp. yang menyerang ikan komet yang menyerang ikan komet ((Carassius auratusCarassius auratus))
Bagaimana cara pengobatanBagaimana cara pengobatan Argulus sp. Argulus sp. yang menyerang ikan komet yang menyerang ikan komet ((Carassius auratusCarassius auratus))
1.3 Tujuan Penulisan 1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui pengaruh ektoparasitMengetahui pengaruh ektoparasit Argulus sp. Argulus sp. yang menyerang ikan komet yang menyerang ikan komet ((Carassius auratusCarassius auratus))
Mengetahui cara pengobatanMengetahui cara pengobatan Argulus sp. Argulus sp. yang menyerang ikan komet yang menyerang ikan komet ((Carassius auratusCarassius auratus))
1.4 Manfaat Penulisan 1.4 Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat mendapatkan ilmu mengenai p
Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat mendapatkan ilmu mengenai pengaruhengaruh dan cara pengobatan ektoparasit
dan cara pengobatan ektoparasit Argulus sp. Argulus sp. yang menyerang ikan komet ( yang menyerang ikan komet (CarassiusCarassius auratus
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Komet 2.1 Ikan Komet
2.1.1 Morfologi Ikan Komet 2.1.1 Morfologi Ikan Komet
Ikan komet memiliki keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhn
Ikan komet memiliki keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yangya yang unik, oleh karena itu ikan komet digemari oleh masyarakat. Morfologi ikan komet unik, oleh karena itu ikan komet digemari oleh masyarakat. Morfologi ikan komet relatif menyerupai dengan morfologi ikan mas. Karakteristik yang membedakan dari relatif menyerupai dengan morfologi ikan mas. Karakteristik yang membedakan dari ikan komet dan ikan mas adalah bentuk siripnya. Ikan komet mempunyai bentuk sirip ikan komet dan ikan mas adalah bentuk siripnya. Ikan komet mempunyai bentuk sirip yang lebih panjang dari ikan mas, meskipun jika didekatkan keduanya akan sangat yang lebih panjang dari ikan mas, meskipun jika didekatkan keduanya akan sangat mirip, oleh sebab itu diluar negeri ikan komet dijuluki sebagai ikan mas (goldfish). mirip, oleh sebab itu diluar negeri ikan komet dijuluki sebagai ikan mas (goldfish). Perbedaan ikan komet jantan dan betina. Ikan komet jantan memiliki sirip dada panjang Perbedaan ikan komet jantan dan betina. Ikan komet jantan memiliki sirip dada panjang dan tebal, kepala tidak melebar, tubuh lebih tipis (ramping), sedangkan ikan komet dan tebal, kepala tidak melebar, tubuh lebih tipis (ramping), sedangkan ikan komet betina
betina memiliki memiliki sirip sirip dada dada relatif relatif pendek pendek dan dan luar luar tipis, tipis, kepala kepala relatif relatif kecil kecil dandan bentuknya
bentuknya agak agak meruncing, meruncing, tubuh tubuh lebih lebih tebal tebal (gemuk) (gemuk) (Lingga (Lingga dan dan Heru. Heru. 2003).2003). Bentuk tubuh ikan komet agak memanjang dan memipih tegak (compressed) Bentuk tubuh ikan komet agak memanjang dan memipih tegak (compressed) mulutnya terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian ujung mulut mulutnya terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan yang memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan yang tersusun atas tiga baris dan gigi geraham secara umum. Sebagian besar tubuh ikan tersusun atas tiga baris dan gigi geraham secara umum. Sebagian besar tubuh ikan komet ditutupi oleh sisik kecuali beberapa varietas yang memiliki beberapa sisik. Sisik komet ditutupi oleh sisik kecuali beberapa varietas yang memiliki beberapa sisik. Sisik ikan komet termasuk sisik sikloid dan kecil. Sirip punggung memanjang dan pada ikan komet termasuk sisik sikloid dan kecil. Sirip punggung memanjang dan pada bagian
bagian belakangnya belakangnya berjari berjari keras. keras. Letak Letak sirip sirip punggung punggung berseberangan berseberangan dengan dengan siripsirip perut.
perut. Sisik Sisik dan dan sirip sirip membentuk membentuk sebuah sebuah eksoskeleton eksoskeleton (Storer (Storer and and usinger, usinger, 2008).2008). Gurat sisi pada ikan komet tergolong lengkap berada di pertengahan tubuh dan Gurat sisi pada ikan komet tergolong lengkap berada di pertengahan tubuh dan melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Partical Fish melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Partical Fish Keeping, 2013). Ikan komet sangat aktif berenang baik di dalam kolam maupun di Keeping, 2013). Ikan komet sangat aktif berenang baik di dalam kolam maupun di dalam akuarium, tidak dapat bertahan dalam ruang yang sempit dan terbatas, serta dalam akuarium, tidak dapat bertahan dalam ruang yang sempit dan terbatas, serta membutuhkan filtrasi yang kuat dan pergantian air yang rutin. Ikan komet banyak membutuhkan filtrasi yang kuat dan pergantian air yang rutin. Ikan komet banyak ditemui dengan warna putih, merah dan hitam, dapat tumbuh dan hidup hingga
2.1.2. Klasifikasi Ikan Komet 2.1.2. Klasifikasi Ikan Komet
Klasifikasi ikan komet berdasarkan ilmu taksonomi (Lingga dan
Klasifikasi ikan komet berdasarkan ilmu taksonomi (Lingga dan Susanto 2003)Susanto 2003) adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: Filum
Filum : : ChordataChordata Sub
Sub Filum Filum : : VertebrataVertebrata Kelas
Kelas : : PiscesPisces Sub
Sub Kelas Kelas : : TeleosteiTeleostei Ordo
Ordo : : OtariphisysoideiOtariphisysoidei Sub
Sub Ordo Ordo : : CyprinoidaeCyprinoidae Famili
Famili : : CyprinidaeCyprinidae
Genus :
Genus : Carassius Carassius Spesies :
Spesies :Carassius auratusCarassius auratus
2.1.3 Habitat Ikan Komet 2.1.3 Habitat Ikan Komet
Ikan komet untuk hidupnya memerlukan tempat hidup yang luas baik dalam Ikan komet untuk hidupnya memerlukan tempat hidup yang luas baik dalam aquarium maupun kolam dengan sistem aerasi yang kuat dan air yang bersih untuk aquarium maupun kolam dengan sistem aerasi yang kuat dan air yang bersih untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 20 % air aquarium atau menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 20 % air aquarium atau kolam setiap minggunya. Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan terhadap kolam setiap minggunya. Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan terhadap penyakit,
penyakit, hal hal tersebut tersebut disebabkan disebabkan karena karena kondisi kondisi air air pada pada tempat tempat pemeliharaan pemeliharaan ikanikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oleh sisa pakan dan feses dari ikan komet yang komet cepat menjadi kotor disebabkan oleh sisa pakan dan feses dari ikan komet yang banyak
banyak (kotoran). (kotoran). Ikan Ikan komet komet adalah adalah jenis jenis ikan ikan air air tawar tawar yang yang hidup hidup di di perairanperairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Untuk bagian substrat dasar dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Untuk bagian substrat dasar aquarium atau kolam dapat diberi pasir atau krikil, ini dapat membantu ikan komet aquarium atau kolam dapat diberi pasir atau krikil, ini dapat membantu ikan komet
dalam mencari makan karena ikan komet akan dapat menyaringnya p
dalam mencari makan karena ikan komet akan dapat menyaringnya pada saat memakanada saat memakan plankton.
plankton. Ikan komet Ikan komet dapat dapat hidup hidup dalam kisaran dalam kisaran suhu suhu yang luas, yang luas, meskipun meskipun termasuktermasuk ikan yang hidup dengan suhu rendah 15
ikan yang hidup dengan suhu rendah 15 –
–
20o C tetapi ikan komet juga membutuhkan 20o C tetapi ikan komet juga membutuhkan suhu yang tinggi sekitar 27suhu yang tinggi sekitar 27 –
–
30oC. Adapun konsentrasi DO di atas 5 ppm dan pH 5,5 30oC. Adapun konsentrasi DO di atas 5 ppm dan pH 5,5 - 9,0. Hal tersebut khususnya diperlukan saat ikan komet akan memijah (Partical Fish - 9,0. Hal tersebut khususnya diperlukan saat ikan komet akan memijah (Partical Fish Keeping, 2013).Keeping, 2013).
2.2
2.2 Ar
Ar gulu
guluss sp.
sp.2.2.1
2.2.1 KlasifikasKlasifikasii Klasifikasi
Klasifikasi Argulus Argulus sp. menurut Poly (2008) adalah sebagai berikut: sp. menurut Poly (2008) adalah sebagai berikut:
Filum
Filum : : ArthopodaArthopoda
Class
Class : : MaxillopodaMaxillopoda
Ordo
Ordo : : ArguloidaArguloida
Famili : Argulidae Famili : Argulidae
Genus :
Genus : Argulus Argulus
Spesies:
Gambar
Gambar Argulus Argulus Betina dan Jantan Betina dan Jantan ((Aalberg, et al. 2016)Aalberg, et al. 2016)
2.2.2. Morfologi 2.2.2. Morfologi Argulus
Argulus adalah parasit krustasea dan berada dalam kelompok taksonomi yang adalah parasit krustasea dan berada dalam kelompok taksonomi yang sama seperti udang, udang, dan kutu air. Semua hewan dalam kelompok ini memiliki sama seperti udang, udang, dan kutu air. Semua hewan dalam kelompok ini memiliki exoskeleton kitin semi kaku untuk rigid, dan seperti pada banyak ektoparasit lainnya, exoskeleton kitin semi kaku untuk rigid, dan seperti pada banyak ektoparasit lainnya, kutu
kutu Argulus Argulus akan merusakkan exoskeleton ini saat tumbuh. Tanpa kitin, parasit air akan merusakkan exoskeleton ini saat tumbuh. Tanpa kitin, parasit air seperti
seperti Argulus Argulus sp tidak akan mampu membentuk exoskeleton, sehingga mencegah sp tidak akan mampu membentuk exoskeleton, sehingga mencegah ektoparasit berkembang menjadi dewasa (Riantono, F dkk. 2015).
ektoparasit berkembang menjadi dewasa (Riantono, F dkk. 2015). Bentuk tubuhBentuk tubuh
Argulus
Argulus sp. berbentuk oval atau bulat pipih, tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu sp. berbentuk oval atau bulat pipih, tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang menonjol pada
Cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang menonjol pada Argulus Argulus sp. sp. adalah adanya sucker yang besar pada ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae adalah adanya sucker yang besar pada ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae pertama
pertama dan dan berfungsi berfungsi sebagai sebagai organ organ penempel penempel utama utama padapada Argulus Argulus sp. selain itu sp. selain itu terdapat preoral dan probosis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang terdapat preoral dan probosis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang (Walker, 2005).
BAB III BAB III
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh
3.1 Pengaruh
Ar gulu
Ar
guluss
sp. terhadap Ikan Komet sp. terhadap Ikan Komet3.1.1 Epidemiologi 3.1.1 Epidemiologi
Argulus
Argulus sangat umum menginfestasi ikan mas dan koi, serta dapat terjadi pada sangat umum menginfestasi ikan mas dan koi, serta dapat terjadi pada banyak ikan air tawar liar
banyak ikan air tawar liar lainnya seperti golongan cyprinids, centrarchida, sallainnya seperti golongan cyprinids, centrarchida, salmonida,monida, dll. Tetapi pada budidaya ikan salmon jarang ditemukan (Stuart, 1990). Banyak dll. Tetapi pada budidaya ikan salmon jarang ditemukan (Stuart, 1990). Banyak
Argulus
Argulus yang memiliki rentang inang yang luas seperti A. foliaceus, A. coregoni, dan yang memiliki rentang inang yang luas seperti A. foliaceus, A. coregoni, dan A. japonicas. Awal mulanya A. japonicas yang berasal dari timur dan sekarang telah A. japonicas. Awal mulanya A. japonicas yang berasal dari timur dan sekarang telah menyebar ke seluruh dunia (Noga, E.J, 2010). Kutu ikan dari genus
menyebar ke seluruh dunia (Noga, E.J, 2010). Kutu ikan dari genus Argulus Argulus dianggap dianggap hanya menginfeksi ikan, tapi mereka juga terbukti menginfeksi kodok (Mayer et al hanya menginfeksi ikan, tapi mereka juga terbukti menginfeksi kodok (Mayer et al 2013).
2013).
3.1.2 Patogenesis 3.1.2 Patogenesis
Gejala klinis spesies ikan yang terinfeksi secara alami dengan
Gejala klinis spesies ikan yang terinfeksi secara alami dengan Argulus Argulus adalah adalah gerakan yang tidak menentu, berenang yang tidak
gerakan yang tidak menentu, berenang yang tidak menentu, menggosok diri di dindingmenentu, menggosok diri di dinding kolam, sirip yang berjumbai, makanan mati, terdapat goresan, lendir meningkat dan kolam, sirip yang berjumbai, makanan mati, terdapat goresan, lendir meningkat dan pertumbuhan
pertumbuhan yang yang buruk buruk serta nserta noda oda darah darah di di permukaan permukaan tubuh tubuh dan dan siripnya. siripnya. Tanda- Tanda-tanda ini terjadi karena aktivitas attachment d
tanda ini terjadi karena aktivitas attachment dan feeding darian feeding dari Argulus Argulus (Saha, M. 2015) (Saha, M. 2015).. Kutu ikan ini akan memasukkan oral (stylet) ke dalam inang dan menghisap cairan Kutu ikan ini akan memasukkan oral (stylet) ke dalam inang dan menghisap cairan tubuh ikan (darah) dengan mulut. Ikan dapat berenang tak menentu dengan kejam atau tubuh ikan (darah) dengan mulut. Ikan dapat berenang tak menentu dengan kejam atau kelainan perilaku lainnya yang tidak biasa dikarenakan adan
kelainan perilaku lainnya yang tidak biasa dikarenakan adan ya iritasi yang disebabkanya iritasi yang disebabkan oleh stylet. Kulit ikan rusak oleh tindik yang berulang-ulang oleh stylet, yang oleh stylet. Kulit ikan rusak oleh tindik yang berulang-ulang oleh stylet, yang menyuntikkan enzim beracun dan menyebabkan iritasi. Kait dan juri sebagai pelengkap menyuntikkan enzim beracun dan menyebabkan iritasi. Kait dan juri sebagai pelengkap dapat menyebabkan kerusakan mekanis (Kabata, 1988). Iritasi ini dapat menyebabkan dapat menyebabkan kerusakan mekanis (Kabata, 1988). Iritasi ini dapat menyebabkan pendarahan
pendarahan fokal fokal atau atau hiperpigmentasi. hiperpigmentasi. Ikan Ikan mungkin mungkin mengalami mengalami anemia.anemia. Argulus Argulus
juga
1983). Kutu ikan dapat menjadi host perantara untuk beberapa nematode parasit ikan, 1983). Kutu ikan dapat menjadi host perantara untuk beberapa nematode parasit ikan, termasuk family Anguillicolidac, Skrjabillanidae, dan Dracunculoidea (Lester and termasuk family Anguillicolidac, Skrjabillanidae, dan Dracunculoidea (Lester and Hayward, 2006). Satu atau dua parasit biasanya tidak menyebabkan tanda klinis pada Hayward, 2006). Satu atau dua parasit biasanya tidak menyebabkan tanda klinis pada ikan besar, namun kutu ikan memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, seringkali ikan besar, namun kutu ikan memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, seringkali menghasilkan eskalasi infestasi yang cepat. (Noga, E.J, 2010)
menghasilkan eskalasi infestasi yang cepat. (Noga, E.J, 2010)
3.1.3. Siklus Hidup 3.1.3. Siklus Hidup
Siklus hidup argulidae langsung dan berlangsung dalam 40 sampai 100 hari, Siklus hidup argulidae langsung dan berlangsung dalam 40 sampai 100 hari, tergantung pada spesies dan suhu air (Barbara, et al. 2001). Berlimpah biasanya di tergantung pada spesies dan suhu air (Barbara, et al. 2001). Berlimpah biasanya di musim panas. Seluruh siklus hidup biasanya 30 hari atau lebih. Telur diletakkan di musim panas. Seluruh siklus hidup biasanya 30 hari atau lebih. Telur diletakkan di vegetasi atau benda lain yang bertindak sebagai formites, biasanya menetas menjadi vegetasi atau benda lain yang bertindak sebagai formites, biasanya menetas menjadi juvenile dalam
juvenile dalam 10-50 hari 10-50 hari (Paperna, 1991). (Paperna, 1991). Di iklim Di iklim dingin, telur dingin, telur bisa tahan bisa tahan terhadapterhadap musim dingin. Juvenile (1-3 mm) yang terlihat seperti dewasa tanpa
musim dingin. Juvenile (1-3 mm) yang terlihat seperti dewasa tanpa penghisap, merekapenghisap, mereka harus menemukan inang dalam 2-3 hari atau akan mati. Dewasa dapat bertahan tanpa harus menemukan inang dalam 2-3 hari atau akan mati. Dewasa dapat bertahan tanpa inang selama beberapa hari. (Noga, E.J, 2010)
inang selama beberapa hari. (Noga, E.J, 2010)
3.1.4 Diagnosis 3.1.4 Diagnosis
Diagnosis mudah dilakukan dengan identifikasi morfologis parasit. Diagnosis mudah dilakukan dengan identifikasi morfologis parasit. Branchiurans dibedakan dari copepod caligoid dengan memiliki penghisap dan mata Branchiurans dibedakan dari copepod caligoid dengan memiliki penghisap dan mata majemuk besar. Kutu ikan sering berpindah ke inang dan terlihat berenang saat berada majemuk besar. Kutu ikan sering berpindah ke inang dan terlihat berenang saat berada di akuarium. Mereka sering tetap menempel saat inang dikeluarkan dari air, namun di akuarium. Mereka sering tetap menempel saat inang dikeluarkan dari air, namun dapat dibujuk untuk bergerak dengan dorongan lembut dengan probe tumpul. Kutu dapat dibujuk untuk bergerak dengan dorongan lembut dengan probe tumpul. Kutu ikan terlihat seperti ikan yang bergerak. (Noga, E.J, 2010)
ikan terlihat seperti ikan yang bergerak. (Noga, E.J, 2010)
3.2 Pengobatan ikan yang terserang
3.2 Pengobatan ikan yang terserang
Ar
Ar gulus
gulus
Parasit individu dapat dikeluarkan dari ikan dengan mnggunakan forsep, namun Parasit individu dapat dikeluarkan dari ikan dengan mnggunakan forsep, namun hal ini tidak menghilangkan parasit di lingkungan dan individu yang lebih kecil hal ini tidak menghilangkan parasit di lingkungan dan individu yang lebih kecil
merupakan pengobatan yang e
merupakan pengobatan yang efektif (Paperna and Overstreet 1981). Kutu ikan dewasafektif (Paperna and Overstreet 1981). Kutu ikan dewasa terus molting, membuat mereka rentan terhadap inhibitor sintesis kitin, seperti terus molting, membuat mereka rentan terhadap inhibitor sintesis kitin, seperti diflubenzuron. Oral enamectin juga efektif (Hakalahti et al. 2004). Waktu yang diflubenzuron. Oral enamectin juga efektif (Hakalahti et al. 2004). Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus hidup bervariasi, tapi biasanya sekitar 2 bulan. dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus hidup bervariasi, tapi biasanya sekitar 2 bulan. Oleh karena itu, perlu untuk membersihkan kolam yang terkontaminasi telur dengan Oleh karena itu, perlu untuk membersihkan kolam yang terkontaminasi telur dengan desinfektan atau dengan membiarkan kolam mongering secara menyeluruh selama desinfektan atau dengan membiarkan kolam mongering secara menyeluruh selama beberapa hari. Jika tidak, beberapa perawatan kimia mungkin diperlukan. Pada kolam, beberapa hari. Jika tidak, beberapa perawatan kimia mungkin diperlukan. Pada kolam, mengeluarkan semua benda keras dan menambahkan substrat keras (papan, dll) yang mengeluarkan semua benda keras dan menambahkan substrat keras (papan, dll) yang dapat digunakan untuk mengumpulkan telur yang kemudian harus dibersihkan dari dapat digunakan untuk mengumpulkan telur yang kemudian harus dibersihkan dari semua telur setiap minggu atau lebih. Hal ini mungkin tidak akan menghilangkan semua telur setiap minggu atau lebih. Hal ini mungkin tidak akan menghilangkan infestasi tapi akan mengurangi beban parasit. Mosquitofish dilaporkan dapat digunak infestasi tapi akan mengurangi beban parasit. Mosquitofish dilaporkan dapat digunak anan sebagai control biologis di kolam (Langdon 1992). Angelfish tawar dan sticklebacks sebagai control biologis di kolam (Langdon 1992). Angelfish tawar dan sticklebacks juga memangsa mereka (Lester and Hayward 2006)
BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Argulus Argulus sangat umumsangat umum menginfestasi ikan mas dan koi, serta dapat terjadi pada banyak ikan air tawar liar menginfestasi ikan mas dan koi, serta dapat terjadi pada banyak ikan air tawar liar lainnya seperti golongan cyprinids, centrarchida, salmonida, dll.
lainnya seperti golongan cyprinids, centrarchida, salmonida, dll. Argulus Argulus dapat menjadi dapat menjadi host perantara untuk beberapa nematode parasit ikan
host perantara untuk beberapa nematode parasit ikan, termasuk family Anguillicolidac,, termasuk family Anguillicolidac, Skrjabillanidae, dan Dracunculoidea. Diagnosis dilakukan dengan identifikasi Skrjabillanidae, dan Dracunculoidea. Diagnosis dilakukan dengan identifikasi morfologis parasit. Pengobatan dapat dilakukan dengan bahan kimia seperti oral morfologis parasit. Pengobatan dapat dilakukan dengan bahan kimia seperti oral enamectin, diberi disinfektan, proses pengeringan, maupun dengan control biologis enamectin, diberi disinfektan, proses pengeringan, maupun dengan control biologis menggunakan ikan yang memangsa parasit tersebut seperti Mosquitofish, Angelfish menggunakan ikan yang memangsa parasit tersebut seperti Mosquitofish, Angelfish tawar dan sticklebacks.
tawar dan sticklebacks. 4.2 Saran
4.2 Saran
Sebelum melakukan pengobatan terhadap ikan yang sakit, sebaiknya Sebelum melakukan pengobatan terhadap ikan yang sakit, sebaiknya diperlukan untuk mengidentifikasi parasit yang menginfestasi ikan budidaya. Dari diperlukan untuk mengidentifikasi parasit yang menginfestasi ikan budidaya. Dari identifikasi tersebut maka pembudidaya dapat melakukan tahap pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Aalberg, K., Koščová, L., Šmiga, Ľ.1, Košuth, P., Koščo, J., Oros, M., Barčák, D.,
Aalberg, K., Koščová, L., Šmiga, Ľ.1, Košuth, P., Koščo, J., Oros, M., Barčák, D.,
Lazar, P. 2016. A STUDY OF FISH LICE (ARGULUS SP.) Lazar, P. 2016. A STUDY OF FISH LICE (ARGULUS SP.) INFECTION IN FRESHWATER FOOD FISH. FOLIA INFECTION IN FRESHWATER FOOD FISH. FOLIA VETERINARIA, 60, 3: 54VETERINARIA, 60, 3: 54
—
—
59,59,Ashry, N. 2007. Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang
Ashry, N. 2007. Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang Terminalia cattapuTerminalia cattapu untukuntuk Pencegahan dan Pengobatan Ikan Patin
Pencegahan dan Pengobatan Ikan Patin Pangansionodon hypophtalmus Pangansionodon hypophtalmus Pangansionodon
Pangansionodon hypophtalmushypophtalmus yang Terinfeksi Bakteriyang Terinfeksi Bakteri Aeromonas Aeromonas hydrophila
hydrophila. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut,. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut, Pertanian Bogor, Bogor. Hal 9.
Pertanian Bogor, Bogor. Hal 9.
BARBARA A. W, C. A. HARMS., J. D. GROVES,1 AND M. R. LOOMIS. 2001. BARBARA A. W, C. A. HARMS., J. D. GROVES,1 AND M. R. LOOMIS. 2001.
Treatment of
Treatment of Argulus Argulus sp. Infestation of River Frogs. Americansp. Infestation of River Frogs. American Association for Laboratory Animal Science vol. 40 no. 6
Association for Laboratory Animal Science vol. 40 no. 6
Clauss, T. M., A. D. M. Dove., J. E. Arnold. 2008 Hematologic Disorders of Fish, Clauss, T. M., A. D. M. Dove., J. E. Arnold. 2008 Hematologic Disorders of Fish, Veterinary Clinics:Veterinary Services and Conservation Medicine, 11 Veterinary Clinics:Veterinary Services and Conservation Medicine, 11 (10): 445-462.
(10): 445-462.
Everts, L. A. M. 2010. Sustainable Production of Healthy Fish Tackling Parasitic Everts, L. A. M. 2010. Sustainable Production of Healthy Fish Tackling Parasitic Threats with Knowledge on Their Ecology. Dissertation. University of Threats with Knowledge on Their Ecology. Dissertation. University of Johannesburg. Netherland. 75 p.
Johannesburg. Netherland. 75 p.
Gomelsky, B., Schneider, K. J., Alsaqufi, A.S. 2011. Inheritance of Long Fins in Gomelsky, B., Schneider, K. J., Alsaqufi, A.S. 2011. Inheritance of Long Fins in Ornamental Koi Carp. North American Journal of Aquaculture Ornamental Koi Carp. North American Journal of Aquaculture 73:49-52.
52.
Kearn. 2004. Leeches.Lice and Lampreys.http://www.springerlink.com/15 /april/ Kearn. 2004. Leeches.Lice and Lampreys.http://www.springerlink.com/15 /april/
2011. 4 page. Diakses [15 Februrari 2014] 2011. 4 page. Diakses [15 Februrari 2014]
Kottleat,M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S.Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater of Kottleat,M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S.Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions. Hong Kong. Page Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions. Hong Kong. Page 344.
Lester, R. J. G., Hayward, C. J., 2006: Phylum Arthropoda. In
Lester, R. J. G., Hayward, C. J., 2006: Phylum Arthropoda. In Fish Fish Diseases Diseases andand Disorders.
Disorders. Volume 1: Protozoan and metazoan infections, 2nd edn.,Volume 1: Protozoan and metazoan infections, 2nd edn.,
UK, King’s Lynn, 466—
UK, King’s Lynn, 466—
565.565.Lingga, P dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Lingga, P dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Mayer, J. 2013. THE USE OF LUFENURON TO TREAT FISH LICE (
Mayer, J. 2013. THE USE OF LUFENURON TO TREAT FISH LICE ( ARGULUS ARGULUS
SP) IN KOI (
SP) IN KOI (CYPRINUS CARPIOCYPRINUS CARPIO). Journal of Exotic Pet Medicine 22,). Journal of Exotic Pet Medicine 22, pp 65
pp 65
–
–
6969Mumyls. 2009. Penyakit Pada
Mumyls. 2009. Penyakit Pada Ikan. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/j-kim-vol3-no1-Ikan. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/j-kim-vol3-no1-oka%20ap.pdf/13/april/ 2011. 25 hal. Diakses [10 Februari 2014]
oka%20ap.pdf/13/april/ 2011. 25 hal. Diakses [10 Februari 2014] Partical Fish Keeping. 2006. Biologi Ikan Hias. Agromedia: Jakarta
Partical Fish Keeping. 2006. Biologi Ikan Hias. Agromedia: Jakarta Partical Fish Keeping. 2006. Biologi Ikan Hias. Agromedia: Jakarta Partical Fish Keeping. 2006. Biologi Ikan Hias. Agromedia: Jakarta
Poly, W, J. 2007 Global diversity of fishlice (Crustacea: Branchiura: Argulidae) in Poly, W, J. 2007 Global diversity of fishlice (Crustacea: Branchiura: Argulidae) in
freshwater. Journal of Hydrobiologia, 10 (595):209-212. freshwater. Journal of Hydrobiologia, 10 (595):209-212.
Poly, W.J. 2008. Global diversity of fishlike (crustacean: Branchiura: Argulidae) in Poly, W.J. 2008. Global diversity of fishlike (crustacean: Branchiura: Argulidae) in
Fresh water. Hydrobiologia 1; 209-212 Fresh water. Hydrobiologia 1; 209-212
Riantono, F., Kismiyati dan L. Sulmartiwi. PERUBAHAN HEMATOLOGI IKAN Riantono, F., Kismiyati dan L. Sulmartiwi. PERUBAHAN HEMATOLOGI IKAN
MAS KOMET (
MAS KOMET (Carassius auratus auratusCarassius auratus auratus) AKIBAT INFESTASI) AKIBAT INFESTASI
Argulus japonicus
Argulus japonicus JANTAN DANJANTAN DAN Argulus japonicus Argulus japonicusBETINA.BETINA. Jurnal Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2,
Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2,
Saha, M and P.K.Bandyopadhyay. 2015. First report of three species of
Saha, M and P.K.Bandyopadhyay. 2015. First report of three species of Argulus Argulus
(Crustacea: Branchiura) infesting on redcan Oranda gold fish (Crustacea: Branchiura) infesting on redcan Oranda gold fish ((Carassius auratus auratusCarassius auratus auratus) in India. Biolife vol 3 issue 4) in India. Biolife vol 3 issue 4
Soen’an, H.P., 2010.
Soen’an, H.P., 2010.
Mendulang devisa dari ikan hias.Mendulang devisa dari ikan hias.Stuart, H. 1990. Cultural identity and diaspora. Jonathan Rutherford (ed), Identity: Stuart, H. 1990. Cultural identity and diaspora. Jonathan Rutherford (ed), Identity:
Community, culture, difference. London: Lawrence & Wishart. Community, culture, difference. London: Lawrence & Wishart.
Walker, P. 2005. Problematic Parasites, Department Animal Of Ecology and Walker, P. 2005. Problematic Parasites, Department Animal Of Ecology and
Echophysiology Redboud University Nijmegen. Netherlands Echophysiology Redboud University Nijmegen. Netherlands