• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bongomeme

OLEH

Nama : Yurin Musa

Nim : 911 409 100

Jurusan : Pendidikan Ekonomi Program Studi : S1 Pendidikan Ekonomi Pembimbing 1 : Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si Pembimbing 2 : Supardi Nani, SE, M.Si

ABSTRAK

Yusrin Musa, Nim. 911 409 072, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Bongomeme. Skripsi, Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si (Pembimbing I) dan Bapak Supardi Nani, SE. M.Si

(Pembimbing II).

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah ““Apakah terdapat pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme ?”. tujuan penelitan ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA

(2)

Metode yang digunakan pada pelaksanaa penelitian ini adalah kuantitatif dengan

variabel yang diteliti status sosial ekonomi orang tua (Variabel X) dan motivasi

belajar siswa (Variabel Y) jumlah sampel 36 orang. Dengan teknik pengumpulan

data melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan Mencari persamaan garis regresi, Uji validitas dan reliabilitas

instrument, Uji reliabilitas instrument.

Sebagai kesimpulan hasil penelitian ini adalah Hipotesis penelitian yang berbunyi

“Terdapat pengaruh positif status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme” dapat diterima,yang didukung

dengan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: 1) diperoleh Uji koefisien

regresi Ỳ = 12,21 + 0,69� yang berarti bahwa terjadi perubahan sebesar satu

unit pada status sosial ekonomi orang tua (Variabel X), maka akan diikuti oleh

perubahan sebesar o,69 unit pada motivasi belajar siswa (Variabel Y), 2)

diperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi dan determinasi diperoleh nilai

r sebesar o,6306 dan kofisien determinasi menunjukan nilai �2 sebesar 39,76%

yang berarti pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diterima.

(3)

ABSTRACT

Yusrin Musa. Student’s ID 911 409 072. The Influence of Parent’s Social Economic Status toward Student’s Learning Motivation at XI Grade of SMA Negeri 1 Bongomeme. Skripsi. Economics Education. Faculty of Economics and Business. Universitas Negeri Gorontalo. It was supervised by Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si as the principal supervisor and Supardi Nani, SE, M.Si as the co-supervisor.

This research was conducted based on the identification problem whether the parent’s social economic status influences toward student’s learning motivation at XI Grades of SMA Negeri 1 Bongomeme or not. The research aimed to investigate and analyze the influence of parents’ social economic status toward student’s learning motivation at XI grade of SMA Negeri 1 Bongomeme.

Quantitative method was applied in this research with parent’s social economic status as X variable and student’s learning motivation as Y variable. The total numbers of sample were 36 people. The data were analyzed by using regression equation analysis, instrument’s validity and reliability test, and instrument’s reliability test.

The conclusion of this research was the hypothesis “there is a positive influence of parent’s social economic status toward student’s learning motivation in grade XI of SMA Negeri 1 Bongomeme” could be accepted , which supported by hypothesis analysis results as follow: 1) regression coefficient test Ŷ= 12,21 + 0,69x which meant that every one point change on parent’s social economic (X variable) was followed by 0,69 unit on student’s learning motivation (Y variable), 2) the result of correlation determination showed that r2 value as high as 39,76% which meant that the result of hypothesis test could be accepted.

(4)

PENDAHULUAN

Keberhasilan pendidikan di sekolah bukan hanya merupakan hasil perjuangan guru dan anak sebagai siswa, tetapi keberpihakan orang tua yang memberikan dukungan berupa perhatian, dorongan dan

pengawasan anaknya ikut memberikan andil. Dengan kata, orang tua mempunyai peranan besar terhadap yang dicapai anak di sekolah,

termasuk dalam belajar.

Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala yang

berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian orang tua

sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan motivasi belajarnya, dan membantu memaksimalkan perkembangan

kepribadian serta prestasi belajar. Perhatian yang cukup dan perlakuan orang tua yang bijaksana terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi diri anak yang melahirkan motivasi

belajar yang tinggi dan kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang

maksimal.

Lahirnya kesadaran orang tua untuk bertanggung jawab mencerdaskan anaknya secara langsung semua orang tua hanya pasif

(5)

lebih giat lagi. Orang tua yang sadar dengan tanggung jawab tersebut

akan lebih arif dalam menyediakan lingkungan yang mendukung dalam proses belajar anaknya.

Sebenarnya kalau kita melihat peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anaknya, sampai saat ini masih sangat kurang, terutama orang tua yang masih sibuk dengan aktivitasnya. Orang tua bertanggung

jawab menyediakan biaya unyuk kebutuhan pendidikan anak. Orang tua yang kondisi sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, berbeda dengan

orang tua yang status sosial ekonominya rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan sangat memerlukan sarana penunjang belajarnya, yang

kadang-kadang harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi, maka hal ini akan menjadi penghambat bagi anak dalam pembelajaran.

Sebagaimana dikatakan oleh Shochib (1998:21) yang menyatakan bahwa “Semakin tinggi pendidikan orang tua, semakin berkualitas perhatian yang diberikan kepada anaknya, semakin sibuk orang tua dalam pekerjaan, semakin sedikit perhatian yang di berikan kepada anaknya”. Semakin banyak penghasilan orang tua, semakin mudah memenuhi

kebutuhan sarana dan prasarana belajar anaknya. Sementara siswa yang berlatar belakang ekonomi rendah, kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih

(6)

Menurut Gerungan (2004:196) “status sosial ekonomi orang tua

tentulah berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anaknya, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi siswa dikelurganya itu lebih luas, ia

akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada prasarananya”. Hubungan sosial dengan keluarganya pun berlainan coraknya. Apabila orang tuanya hidup dalam status sosial yang serba cukup dan kurang mengalami tekanan fundamental seperti hal

memperoleh nafkah yang memadai, orang tuanya dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam kepada pendidikan anaknya apabila ia

tidak disulitkan perkara-perkara memenuhi kebutuhan primer kehidupan manusai. Dengan keadaan ekonomi yang serba cukup, segala keperluan

mengenai pendidikan anaknya juga akan dapat tercukupi seperti penyediaan sarana dan prasarana belajar, pembayaran biaya pendidikan dan tercukupinya berbagai kegiatan yang menunjang pendidikan seperti

kursus dan les tambahan. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 bongomeme berasal dari status

(7)

LANDASAN TEORI

Status sosial ekonomi dari tiap-tiap orang tua dalam keluarga berbeda

satu sama lain. Hal ini ditentukan oleh keadaan didalam keluarga tersebut (misalnya; jumlah anggota keluarga, komunikasi yang terjalin di dalam

keluarga, perhatian dari orang tua terhadap anak, dan hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar).

Dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

orang tua akan terlibat dengan masalah ekonomi. Dapat dan tidaknya orang tua memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tergantung pada

kondisi ekonomi yang ada di dalam keluarganya. Hal ini memberikan pengertian bahwa manusia saling berhubungan satu sama lain (makhluk sosial) yang merupakan bagian dari masyarakat dan mempunyai arti serta

peranan dalam kehidupan ekonomi.

Menurut Mardan (1994:1) “ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup yang tidak terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas guna mencapai kemakmuran”. Status ekonomi orang tua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan

kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya.

Sebagaimana dikemukakan Suryadi (2006:59) bahwa: “Orang tua

(8)

memacu kreativitas pendidikan anak diantaranya, yaitu: orang tua harus

dapat mengatur suasana emosional dalam keluarga agar dapat merangsang anak untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kecerdasannya yang sedang tumbuh

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya kondisi sosial ekonomi orang tua di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan,

jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan tempat tinggal, pemilikan kekayaan, dan parsitipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dalam hal ini urainnya dibatasi 4 (empat) faktor yang

menetukan yaitu tingkat pendididkan, pendapatan, dan kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal.

METODE PENELITIAN

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang status sosial ekonomi orang tua dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa, maka peneliti

mengambil objek penelitian di SMA Negeri 1 Bongomeme khususnya pada siswa Kelas XI IPS. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan

pertimbangan bahwa sekolah tersebut mudah dijangkau dalam proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai dengan

permasalhan yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Akademik 2012/2013.

Variabel (x) dalam penelitian ini adalah menyangkut status sosial

(9)

adalah keadaan atau latar belakang dari suatu keluarga yang berkaitan

dengan pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga, dengan indikator yang diteliti sebagai berikut: (a) tingkat pendidikan, (b) tingkat pendapatan, (c) pemilikan kekayaan atau fasilitas, dan (d) jenis tempat tinggal. Variabel

terikat (y) (Motivasi Belajar Siswa) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme. Adapun yang

dimaksud dengan motivasi belajar disini adalah aspek yang diteliti mencangkup: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dimana motivasi instrinsik dilihat dari indikator: keinginan belajar, senang mengikuti

pelajaran, mengerjakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu, memiliki kemandirin dalam mengerjakan tugas belajar, tekun dan mampu

mendisiplinkan diri secara aktif dalam belajar, mengembangkan bakat dengan segala tenaga, waktu dan kemampuan dan adanya inisiatif dan

tanggung jawab yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan. Sedangkan motivasi ekstrinsik dinilai dari indikator: ingin mendapat perhatian ingin mendapat pujian, ingin mendapat penghargaan dari orang

tua, guru dan sekolah. PEMBAHASAN

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang membahas tentang pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini

(10)

penelitian ini adalah status sosial eknomi orang tua (X) dan variabel terikat

adalah motivasi belajar siswa (Y).

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo, dengan menggunakan teknik anilsis reresi linear, maka

diperoleh Ỳ = 12.21+0.69. hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan

sebesar satu unit pada status sosial ekonomi orang tua (Variabel X) akan menyebabkan peningkatan motivasi belajar siswa (variabel Y) demikian

pula sebaliknya. Sedang untuk nilai r =0.6306 dengan mengkuadratkan

koefisien korelasi yaitu (r²)= 39.76% hal ini menunjukkan pengaruh status

sosial orang tua terhadap motivasi belajar siswa di kelas XI SMA Negeri 1

Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo.

Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (Ha)

yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari Fhitung ≥ Fdaftar pada taraf signifikan α = 0,01. Adapun hipotesis yang diajukan adalah status sosial

ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme.

(11)

penelitian dalam bentuk angket sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan. yang

diberikan untuk 36 responden. Status sosial ekonomi orang tua sebagai variabel X memperoleh skor sebagai berikut: untuk modus (Mo) = 35.5,

median (Me) = 34.7 rata-rata (X) = 34.5 dan simpangan baku (S) = 6.

Selain itu juga diperoleh harga X2 hitung = 6.06 untuk dk = 6-3=3 dan taraf kesalahan 0.01 diperoleh X2 tabel = 11.3. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X (status sosial ekonomi orang tua) berdisitribusi normal yaitu X2 hitung ≤ X2 tabel atau (6.06 ≤ 11.3).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terpengaruh (Y) adalah

motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme. Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 36 orang.

Motivasi belajar siswa sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai

berikut: untuk modus (Mo) = 6.11, median (Me) = 35.82 rata-rata (X) = 35.22 dan simpangan baku (S) = 6.79, selain itu juga diperoleh harga X2 hitung = 4.82 untuk dk = 6-3=3 dan taraf kesalahan 0.01 diperoleh X2 tabel =

11.3. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) berdisitribusi normal yaitu X2

(12)

belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 bongomeme Kecamatan

Bongomeme Kabupaten Gorontalo, dengan Asumsi bahwa faktor-faktor diluar dari pada variabel-variabel yang diteliti dianggap konstan atau tidak berubah . hal ini dapat membuktikan bahwa status sosial ekonomi orang

tua siswa yang baik maka motivasi belajar yang dimiliki siswa juga baik.

simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalis

status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme” Sebagai kesimpulan hasil penelitian ini adalah Hipotesis penelitian yang berbunyi “Terdapat pengaruh positif status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bongomeme” dapat diterima, yang didukung dengan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: 1) diperoleh Uji koefisien regresi Ỳ =

12,21 + 0,69� yang berarti bahwa terjadi perubahan sebesar satu unit pada status sosial ekonomi orang tua (Variabel X), maka akan diikuti oleh

perubahan sebesar 0,69 unit pada motivasi belajar siswa (Variabel Y), dilihat dari perhitungan koefisien korelasi dan determinasi diperoleh nilai

r sebesar 0,6306 dan kofisien determinasi menunjukan nilai �2 sebesar

39,76% yang berarti pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diterima.

5.2 Saran

(13)

penelitian. Saran tersebut antara lain:karena adanya pengaruh status

sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa, maka bagi orang tua yang status sosial ekonominya kurang mampu atau rendah dalam hal ini tingkat pendapatanya selalu berusaha untuk meningkatkan

pendapatan, misalnya dengan mencari pendapatan tambahan lain agar pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya dapat tercukupi, sehingga

dapat memotivasi anak untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2002. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara

Ahmad, Abu. 1992. Sosiologi pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu

Ahmadi, Abu. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke cipta

Arifin, zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran (prinsip, teknik, prosedur). Jakarta: Remaja Rosdakarya

Gerungan, E.A. 2004. Psikolog Sosial. Bandung: Eresco

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

&hwa daam upa/a pemtaan pehbnaai dai pennqkalan mllu quru d pandang pefu u|tuk meakukan penerapan quru protes o.a bag guru Raudalu Alhtal(RA). b b "

Rp240.399.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan. Puluh Sembilan

 Paket Pekerjaan : Konsultansi Perencanaan Rehab Ruang Rawat Inap Bedah, Rehab Kamar Bedah III (Ruang Operasi), Rehab Poli Klinik III, Rehab Selasar dan Siring Selasar Utama

adalah baik atau tidaknya mutu produk yang dihasilkan dengan membandingkan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah mutu

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Gambaran proses pembelajaran dalam menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel

Jika perkaranya demikian…bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE PADA PERMAINAN HOKI FIELD.. (Studi Deskriptif Peserta Unit Kegiatan Mahasiswa Hoki Universitas