Terdapat perbedaan mendasar antara SAK-ETAP dan SAK-Umum. Salah satunya dapat dilihat dari Komponen laporan keuangan. SAK ETAP masih menggunakan istilah Neraca, Laporan Laba rugi, Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas laporan Keuangan. Sedangkan SAK-Umum, Neraca berganti nama dengan Laporan Posisi Keuangan, disajikan pula Laporan Laba Rugi Komperehensif. Selain juga menyusun LAK, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Calk. Penyajian Laporan Laba Rugi Komperehensif dianggap perlu pada SAK-Umum, sedangkan tidak pada SAK-ETAP. Mengingat SAK-ETAP adalah penyederhanaan dari SAK-Umum
Perbedaan lainnya adalah pada metode pengukuran. SAK-ETAP
menggunakan historical cost dan nilai wajar. Sedangkan SAK-Umum mengunakan Historical cost, biaya kini, nilai realisasi bersih dan nilai sekarang. Selain itu, dalam penilaian Aset, SAK-ETAP hanya menggunakan Biaya historis dan baru menggunakan revaluasi kalau diizinkan. Sedangkan SAK-Umum, bisa memilih satu diantara dua diantara mana yang lebih relevan dan lebih andal.
Perbedaan terpenting adalah ada tidaknya konsep pemeliharaan modal. Pada SAK-Umum salah satu yang terpenting adalah bagaimana modal pemilik perusahaan itu terjaga. Oleh karena itu, SAK-Umum dirancang untuk bisa menyajikan kondisi
perusahaan sebenarnya untuk kepentingan Pemilik perusahaan, investor dan kreditor. Berbeda dengan SAK-ETAP, karena merupakan SAK “khusus” untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik, maka tidak diperlukan untuk menyajikan dan menggunakan konsep pemeliharaan modal yang akuntable. Oleh karena itu, SAK-ETAP tidak disajikan Catatan atas laporan keuangan mengenai modal perusahaan dan dividen secara detil.
Perbedaan berikutnya adalah masalah asset tidak berwujud. SAK-UMUM mengakui umur manfaat yang tidak terbatas, sedangkan SAK-ETAP hanya mengakui asset tidak berwujud yang memiliki umur yang terbatas. Begitu pula untuk goodwill, SAK UMUM mengakuinya, sedangkan ETAP tidak. Pengakuannya juga berbeda. SAK-Umum bisa menggunakan metode historical cost dan revaluasi. Sedangkan SAK-ETAP hanya menggunakan historical cost. SAK-Umum benar-benar memperhitungkan adanya indikasi pengurangan nilai dari asset tidak berwujud tersebut, sedangkan SAK-Etap tidak.
SAK-ETAP benar tergantung pada criteria perusahaan. Oleh karena itu, pakailah standar yang tepat untuk kapasitas yang tepat. Untuk perusahaan yang lebih baik.
Perbandingan antara PSAK dengan SAK-ETAP
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau atau The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan tandar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) (yang jumlahnya hampir dari 90% dari total perusahaan di Indonesia) dalam menyusun laporan keuangan mereka. Dimana jikalau standar ini tidak diterbitkan mereka juga harus mengikuti SAK baru (yang merupakan SAK yang sedang dalam tahap pengadopsian IFRS – konvergensi penuh tahun 2012) untuk menyusun laporan keuangan mereka. SAK berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil dan menengah untuk menerapkannya.
SAK-ETAP mengadopsi sebagian IFRS (International Financial Reporting Standards) untuk usaha kecil-menengah (IFRS for Small-Medium-sized Entities/SMEs).
Penetapan ini sehingga berdampak dikenalnya empat pilar akuntansi di Indonesia: 1. Standar Akuntansi Keuangan yang diadaptasi IFRS
2. SAK-ETAP
3. Standar Akuntansi Syari’ah
4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 24 tahun 2005 yang direvisi dalam PP 71 tahun 2010 berbasis akrual
Dalam definisi IFRS Small and Medium Entyties atau Usaha Kecil Menengah (SMEs) menurut IFRS (International Financial Reporting Standards) diartikan
sebagai :
a.perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki
akuntabilitas publik, dan
pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 namun penerapan dini diperkenankan. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 182 halaman dan 30 bab.
Small and Medium Entyties menurut IFRS for SMEs adalah : a.perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki
akuntabilitas publik, dan
b.menerbitkan laporan keuangan tujuan umum untuk pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yaitu:
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika:
a. entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif.
b. entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi.
2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah: a. pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha; b. kreditur; dan c. lembaga pemeringkat kredit.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010
jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang cukup ketat:
1. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP, yakni 1 January 2011
2. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya.
3. Per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
4. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK-ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali.
5. Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.
No Elemen PSAK SAK
ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang
Aset lancar
Laibilitas jangka pendek
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca
Sama dengan PSAK, kecuali informasi yang disajikan dalam
neraca, yang menghilangkan pos:
Aset keuangan
menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas)
diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1)
Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)
Kewajiban berbunga jangka panjang
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
Kepenting an
nonpengendalian 2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi komprehensif
Informasi yang disajikan dalam laporan Laba Rugi Komprehensif Laba rugi selama periode Pendapatan komprehensif lain selama periode
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan
Tidak sama dengan PSAK yang
menggunakan istilah laporan laba
rugi komprehensif , SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.
3 Penyajian Perubahan Ekuitas Sama dengan
PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.
4 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan Struktur
Pengungkapan kebijakan Akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
Sama dengan PSAK, kecuali pengungkapan mo dal.
5 Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung
Arus kas aktivitas investasi Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing
Arus kas bunga dan dividen, pajak
Sama dengan PSAK kecuali:
penghasilan, transaksi non-kas Arus kas mata uang asing, tidak diatur. 6 Laporan keuangan konsolidasi
dan terpisah
Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi
Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Lapkeu tersendiri Lapkeu gabungan
Tidak diatur (Lihat Bab 12).
7 Kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan
PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi)
Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan Akuntansi Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi
Perubahan Estimasi akuntansi Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas normal Operasi yang tidak dilanjutkan Perubahan estimasi Akuntansi Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain
SAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba atau rugi luar biasa”).
8 Instrumen Keuangan Dasar Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan
Instrumen keuangan dasar: Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke
PSAK 50 (1998).
Biaya persediaan Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian jasa Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih Pengakuan sebagai beban Pengungkapan
PSAK
10 Investasi pada perusahaan
asosiasi dan entitas anak Ruang lingkup: entitas asosiasiMetode akuntansi Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 15) Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode biaya Entitas anak :
metode ekuitas
11 Investasi pada perusahaan
asosiasi dan entitas anak and entityJointly controlled operation, asset, Metode akuntansi
Metode konsolidasi proporsional Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE)
Sama dengan PSAK kecuali metode akuntansi hanya
menggunakan metode biaya.
12 Property Investasi Metode akuntansi
Model nilai wajar Model biaya
Metode
akuntansi: model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan
komponenisasi
Pengukuran menggunakan model biaya atau model revaluasi
Pengukuran biaya perolehan
Pengakuan pengeluaran selanjutnya Penyusutan
Tidak perlu review nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja
Sama dengan PSAK kecuali:
Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)
perlu review nilai residu.
14 Asset Tidak Berwujud Prinsip umum untuk pengakuan Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya
Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun
Penurunan nilai
Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.
Menggunakan metode pembelian Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen
Tidak diatur
15 Sewa Mengatur perjanjian yang
mengandung sewa
Klasifikasi bersifat principle based Laporan keuangan lessee dan Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK)
lessor Klasifikasi
sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan
Sama dengan PSAK
16 Ekuitas Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
Sama dengan PSAK, kecuali :
Reorganis asi
Selisih penilaian kembali
17 Pendapatan Penjualan barang
Penjualan jasa Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti Lampiran kasus
pengakuan pendapatan (ED PSAK 23)
Sama dengan PSAK.
18 Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya
Biaya
pinjaman g dibebankan 19 Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai persediaan
Penurunan nilai non-persediaan Penurunan nilai goodwill
Sama dengan PSAK, kecuali:
Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset.
Tidak mengatur penurunan nilai goodwill
Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK
31:Akuntansi Per bankanparagraf 16 dan 17. 20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC
Imbalan jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja
Sama dengan PSAK, kecuali untuk
manfaat pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan 21 Pajak Penghasilan Menggunakan deferred tax concept
Pengakuan dan pengukuran pajakkini Pengakuan dan pengukuran
pajaktangguhan
Menggunakan tax payable concept Tidak ada pengakuan danpengukuran pajak tangguhan
22 Mata Uang Pelaporan Mata uang pencatatan dan pelaporan Mata uang fungsional
Penentuan saldo awal Penyajian komparatif
Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan
Sama dengan PSAK Mata Uang Pelaporan
Mata uang fungsional
mata uang fungsional
Perubahan mata uang
fungsional (Pada prinsipnya sama) 23 Peristiwa setelah akhir periode
pelaporan
Peristiwa yang memerlukan penyesuaian
Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian
Sama dengan PSAK
24 Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pengungkapan
Sama dengan PSAK 7
25 Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian
Akuntansi minyak dan gas bumi Akuntansi pertambangan umum Akuntansi perusahaan efek Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransi
Tidak diatur
26 Ketentuan Transisi Retrospekt
if atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)
Perpindah an dari dan ke SAK ETAP
27 Tanggal Efektif Berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010
Dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan akuntabilitas publik (EAP).
keterbandingan (comparability) terutama oleh user dari berbagai negara. Dengan kata lain, memang gap antara SAK Indonesia dan IFRS masih tetap ada, namun konvergensi ke Full IFRS meminimalkan gap tersebut sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami laporan keuangan tersebut.
Munculnya SAK ETAP sendiri dengan maksud agar konvergensi IFRS dapat segera diwujudkan secara penuh. Sehingga perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk menerapkan SAK Penuh, dapat mengadopsi SAK ETAP sebagai standar keuangan yang lebih sederhana.
Berikut beberapa perbedaan penerapan SAK Penuh dan SAK ETAP :
SAK UMUM SAK ETAP
Penyajian Laporan Keuangan Dengan adanya ED PSAK 1 di masa depan penyajian laporan keuangan mengikuti IFRS dengan perubahan antara lain,- Tidak ada lagi pos luar biasa pada neraca- Laba Rugi komprehensive- Cash flow metode langsung (dianjurkan), dan tidak langsung.
Minimum pos yang harus ada di neraca lebih sedikit.- Silent terhadap pos luar biasa- Laporan laba rugi (tanpa harus menyajikan laba rugi komprehensive)- Cash flow dengan metode tidak langsung
Aset Tetap dan Properti Investasi 1. Memberikan pilihan metode biaya atau revaluasi untuk aset tetap.2. Metode Fair value untuk properti investasi.
Aset tetap, properti investasi
menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan pemerintah yang mengharuskan model revaluasi diterapkan.
Aset Tidak Berwujud - Saat ini aset tidak berwujud
diamortisasi selama 20th.- ED PSAK 19 (Terbit 2011)- Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas, tidak diamortisasi.
- Aset tidak berwujud diamortisasi selama 10th.- Pengukuran
menggunakan metode biaya.
Instrumen Keuangan - Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan,- Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan.- Impayment menggunakan incurred loss concept.- Derecognition- Hedging dan derivatif.
- Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu- Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu pada PSAK no 50 (1998).- Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)
Persediaan LIFO tidak lagi diijinkan(PSAK 14 revisi 2008)
LIFO tidak diijinkanKetentuan lainnya sama dengan PSAK
Penurunan nilai Aset - Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun.- Penurunan nilai non persediaan.- Penurunan nilai unit penghasil kas dan goodwill.
- Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset kecuali aset yang timbul dari manfaat pensiun.- Tidak mengatur
penurunan nilai goodwill.- Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31.
Laporan Keuangan Konsolidasian Diatur dalam PSAK 4Menggunakan metode ekuitas (entitas asosiasi) dan metode konsolidasi penuh untuk entitas anak.
Tidak DiaturBila memiliki investasi atas asosiasi maupun subsidiary menggunakan metode ekuitas ( on line cosolidation).
sewa.- Klasifikasi berifat principle based.- Laporan keuangan lessee dan lessor
mengandung sewa ( psak 8)- Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 (rule based)- Laporan keungan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa
Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjamanPengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman
Biaya pinjaman langsung dibebankan.
Imbalan Kerja Menjelaskan:- Imbalan kerja jangka pendek- Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC (Project Unit Credit)- Imbalan jangka panjang lainnya- Pesangon pemutusan kerja- Imbalan berbasis ekuitas
- Tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas- Untuk mafaat pasti mengunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan.
Pajak Penghasilan - Menggunakan deffered tax concept- Penagkuan dan pengukuran pajak kini- Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
- Menggunakan tax payable concept.- Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak ta