• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan SAK dan ETAP. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbedaan SAK dan ETAP. docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Terdapat perbedaan mendasar antara SAK-ETAP dan SAK-Umum. Salah satunya dapat dilihat dari Komponen laporan keuangan. SAK ETAP masih menggunakan istilah Neraca, Laporan Laba rugi, Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas laporan Keuangan. Sedangkan SAK-Umum, Neraca berganti nama dengan Laporan Posisi Keuangan, disajikan pula Laporan Laba Rugi Komperehensif. Selain juga menyusun LAK, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Calk. Penyajian Laporan Laba Rugi Komperehensif dianggap perlu pada SAK-Umum, sedangkan tidak pada SAK-ETAP. Mengingat SAK-ETAP adalah penyederhanaan dari SAK-Umum

Perbedaan lainnya adalah pada metode pengukuran. SAK-ETAP

menggunakan historical cost dan nilai wajar. Sedangkan SAK-Umum mengunakan Historical cost, biaya kini, nilai realisasi bersih dan nilai sekarang. Selain itu, dalam penilaian Aset, SAK-ETAP hanya menggunakan Biaya historis dan baru menggunakan revaluasi kalau diizinkan. Sedangkan SAK-Umum, bisa memilih satu diantara dua diantara mana yang lebih relevan dan lebih andal.

Perbedaan terpenting adalah ada tidaknya konsep pemeliharaan modal. Pada SAK-Umum salah satu yang terpenting adalah bagaimana modal pemilik perusahaan itu terjaga. Oleh karena itu, SAK-Umum dirancang untuk bisa menyajikan kondisi

perusahaan sebenarnya untuk kepentingan Pemilik perusahaan, investor dan kreditor. Berbeda dengan SAK-ETAP, karena merupakan SAK “khusus” untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik, maka tidak diperlukan untuk menyajikan dan menggunakan konsep pemeliharaan modal yang akuntable. Oleh karena itu, SAK-ETAP tidak disajikan Catatan atas laporan keuangan mengenai modal perusahaan dan dividen secara detil.

Perbedaan berikutnya adalah masalah asset tidak berwujud. SAK-UMUM mengakui umur manfaat yang tidak terbatas, sedangkan SAK-ETAP hanya mengakui asset tidak berwujud yang memiliki umur yang terbatas. Begitu pula untuk goodwill, SAK UMUM mengakuinya, sedangkan ETAP tidak. Pengakuannya juga berbeda. SAK-Umum bisa menggunakan metode historical cost dan revaluasi. Sedangkan SAK-ETAP hanya menggunakan historical cost. SAK-Umum benar-benar memperhitungkan adanya indikasi pengurangan nilai dari asset tidak berwujud tersebut, sedangkan SAK-Etap tidak.

(2)

SAK-ETAP benar tergantung pada criteria perusahaan. Oleh karena itu, pakailah standar yang tepat untuk kapasitas yang tepat. Untuk perusahaan yang lebih baik.

Perbandingan antara PSAK dengan SAK-ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau atau The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan tandar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) (yang jumlahnya hampir dari 90% dari total perusahaan di Indonesia) dalam menyusun laporan keuangan mereka. Dimana jikalau standar ini tidak diterbitkan mereka juga harus mengikuti SAK baru (yang merupakan SAK yang sedang dalam tahap pengadopsian IFRS – konvergensi penuh tahun 2012) untuk menyusun laporan keuangan mereka. SAK berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil dan menengah untuk menerapkannya.

SAK-ETAP mengadopsi sebagian IFRS (International Financial Reporting Standards) untuk usaha kecil-menengah (IFRS for Small-Medium-sized Entities/SMEs).

Penetapan ini sehingga berdampak dikenalnya empat pilar akuntansi di Indonesia: 1. Standar Akuntansi Keuangan yang diadaptasi IFRS

2. SAK-ETAP

3. Standar Akuntansi Syari’ah

4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 24 tahun 2005 yang direvisi dalam PP 71 tahun 2010 berbasis akrual

Dalam definisi IFRS Small and Medium Entyties atau Usaha Kecil Menengah (SMEs) menurut IFRS (International Financial Reporting Standards) diartikan

sebagai :

a.perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki

akuntabilitas publik, dan

(3)

pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 namun penerapan dini diperkenankan. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 182 halaman dan 30 bab.

Small and Medium Entyties menurut IFRS for SMEs adalah : a.perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki

akuntabilitas publik, dan

b.menerbitkan laporan keuangan tujuan umum untuk pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yaitu:

1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; dan Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika:

a. entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif.

b. entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi.

2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statements) bagi pengguna eksternal.

Contoh pengguna eksternal adalah: a. pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha; b. kreditur; dan c. lembaga pemeringkat kredit.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010

(4)

jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.

Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang cukup ketat:

1. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP, yakni 1 January 2011

2. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya.

3. Per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.

4. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK-ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali.

5. Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan.

Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.

No Elemen PSAK SAK

ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan

Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang

Aset lancar

Laibilitas jangka pendek

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan

(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca

Sama dengan PSAK, kecuali informasi yang disajikan dalam

neraca, yang menghilangkan pos:

Aset keuangan

(5)

menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas)

diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1)

Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)

Kewajiban berbunga jangka panjang

Aset dan kewajiban pajak tangguhan

Kepenting an

nonpengendalian 2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi komprehensif

Informasi yang disajikan dalam laporan Laba Rugi Komprehensif Laba rugi selama periode Pendapatan komprehensif lain selama periode

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan

Tidak sama dengan PSAK yang

menggunakan istilah laporan laba

rugi komprehensif , SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.

3 Penyajian Perubahan Ekuitas Sama dengan

PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.

4 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan Struktur

Pengungkapan kebijakan Akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Modal (ED PSAK 1)

Pengungkapan lain

Sama dengan PSAK, kecuali pengungkapan mo dal.

5 Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung

Arus kas aktivitas investasi Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing

Arus kas bunga dan dividen, pajak

Sama dengan PSAK kecuali:

(6)

penghasilan, transaksi non-kas Arus kas mata uang asing, tidak diatur. 6 Laporan keuangan konsolidasi

dan terpisah

Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi

Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Lapkeu tersendiri Lapkeu gabungan

Tidak diatur (Lihat Bab 12).

7 Kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan

PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi)

Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan

Kesalahan Mendasar

Perubahan kebijakan Akuntansi Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi

Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi

Perubahan Estimasi akuntansi Kesalahan.

Pos luar biasa

Laba atau rugi dari aktivitas normal Operasi yang tidak dilanjutkan Perubahan estimasi Akuntansi Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan

Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain

SAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba atau rugi luar biasa”).

8 Instrumen Keuangan Dasar Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan

Instrumen keuangan dasar: Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan

Impairment menggunakan incurred loss concept

Derecognition

Hedging dan derivatif

Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu

Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke

PSAK 50 (1998).

(7)

Biaya persediaan Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain-lain

Biaya persediaan pemberian jasa Teknik pengukuran biaya

Rumus biaya

Nilai realisasi bersih Pengakuan sebagai beban Pengungkapan

PSAK

10 Investasi pada perusahaan

asosiasi dan entitas anak Ruang lingkup: entitas asosiasiMetode akuntansi Metode biaya

Metode ekuitas

Model nilai wajar (ED PSAK 15) Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak

Metode akuntansi

Entitas asosiasi : metode biaya Entitas anak :

metode ekuitas

11 Investasi pada perusahaan

asosiasi dan entitas anak and entityJointly controlled operation, asset, Metode akuntansi

Metode konsolidasi proporsional Metode ekuitas

Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE)

Sama dengan PSAK kecuali metode akuntansi hanya

menggunakan metode biaya.

12 Property Investasi Metode akuntansi

Model nilai wajar Model biaya

Metode

akuntansi: model biaya

13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan

komponenisasi

Pengukuran menggunakan model biaya atau model revaluasi

Pengukuran biaya perolehan

Pengakuan pengeluaran selanjutnya Penyusutan

Tidak perlu review nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja

Sama dengan PSAK kecuali:

Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi.

Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)

(8)

perlu review nilai residu.

14 Asset Tidak Berwujud Prinsip umum untuk pengakuan Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya

Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun

Penurunan nilai

Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.

Menggunakan metode pembelian Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen

Tidak diatur

15 Sewa Mengatur perjanjian yang

mengandung sewa

Klasifikasi bersifat principle based Laporan keuangan lessee dan Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK)

lessor Klasifikasi

sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13

Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan

Sama dengan PSAK

16 Ekuitas Penjelasan

Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT

Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT

Reorganisasi

Selisih penilaian kembali

Sama dengan PSAK, kecuali :

Reorganis asi

Selisih penilaian kembali

17 Pendapatan Penjualan barang

Penjualan jasa Kontrak konstruksi

Bunga, dividen dan royalti Lampiran kasus

pengakuan pendapatan (ED PSAK 23)

Sama dengan PSAK.

18 Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya

Biaya

(9)

pinjaman g dibebankan 19 Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai persediaan

Penurunan nilai non-persediaan Penurunan nilai goodwill

Sama dengan PSAK, kecuali:

Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset.

Tidak mengatur penurunan nilai goodwill

Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK

31:Akuntansi Per bankanparagraf 16 dan 17. 20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC

Imbalan jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja

Sama dengan PSAK, kecuali untuk

manfaat pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan 21 Pajak Penghasilan Menggunakan deferred tax concept

Pengakuan dan pengukuran pajakkini Pengakuan dan pengukuran

pajaktangguhan

Menggunakan tax payable concept Tidak ada pengakuan danpengukuran pajak tangguhan

22 Mata Uang Pelaporan Mata uang pencatatan dan pelaporan Mata uang fungsional

Penentuan saldo awal Penyajian komparatif

Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan

Sama dengan PSAK Mata Uang Pelaporan

Mata uang fungsional

(10)

mata uang fungsional

Perubahan mata uang

fungsional (Pada prinsipnya sama) 23 Peristiwa setelah akhir periode

pelaporan

Peristiwa yang memerlukan penyesuaian

Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian

Sama dengan PSAK

24 Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Pengungkapan

Sama dengan PSAK 7

25 Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian

Akuntansi minyak dan gas bumi Akuntansi pertambangan umum Akuntansi perusahaan efek Akuntansi reksa dana

Akuntansi perbankan dan asuransi

Tidak diatur

26 Ketentuan Transisi Retrospekt

if atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)

Perpindah an dari dan ke SAK ETAP

27 Tanggal Efektif Berlaku efektif

untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010

Dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan akuntabilitas publik (EAP).

(11)

keterbandingan (comparability) terutama oleh user dari berbagai negara. Dengan kata lain, memang gap antara SAK Indonesia dan IFRS masih tetap ada, namun konvergensi ke Full IFRS meminimalkan gap tersebut sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami laporan keuangan tersebut.

Munculnya SAK ETAP sendiri dengan maksud agar konvergensi IFRS dapat segera diwujudkan secara penuh. Sehingga perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk menerapkan SAK Penuh, dapat mengadopsi SAK ETAP sebagai standar keuangan yang lebih sederhana.

Berikut beberapa perbedaan penerapan SAK Penuh dan SAK ETAP :

SAK UMUM SAK ETAP

Penyajian Laporan Keuangan Dengan adanya ED PSAK 1 di masa depan penyajian laporan keuangan mengikuti IFRS dengan perubahan antara lain,- Tidak ada lagi pos luar biasa pada neraca- Laba Rugi komprehensive- Cash flow metode langsung (dianjurkan), dan tidak langsung.

Minimum pos yang harus ada di neraca lebih sedikit.- Silent terhadap pos luar biasa- Laporan laba rugi (tanpa harus menyajikan laba rugi komprehensive)- Cash flow dengan metode tidak langsung

Aset Tetap dan Properti Investasi 1. Memberikan pilihan metode biaya atau revaluasi untuk aset tetap.2. Metode Fair value untuk properti investasi.

Aset tetap, properti investasi

menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan pemerintah yang mengharuskan model revaluasi diterapkan.

Aset Tidak Berwujud - Saat ini aset tidak berwujud

diamortisasi selama 20th.- ED PSAK 19 (Terbit 2011)- Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas, tidak diamortisasi.

- Aset tidak berwujud diamortisasi selama 10th.- Pengukuran

menggunakan metode biaya.

Instrumen Keuangan - Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan,- Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan.- Impayment menggunakan incurred loss concept.- Derecognition- Hedging dan derivatif.

- Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu- Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu pada PSAK no 50 (1998).- Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)

Persediaan LIFO tidak lagi diijinkan(PSAK 14 revisi 2008)

LIFO tidak diijinkanKetentuan lainnya sama dengan PSAK

Penurunan nilai Aset - Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun.- Penurunan nilai non persediaan.- Penurunan nilai unit penghasil kas dan goodwill.

- Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset kecuali aset yang timbul dari manfaat pensiun.- Tidak mengatur

penurunan nilai goodwill.- Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31.

Laporan Keuangan Konsolidasian Diatur dalam PSAK 4Menggunakan metode ekuitas (entitas asosiasi) dan metode konsolidasi penuh untuk entitas anak.

Tidak DiaturBila memiliki investasi atas asosiasi maupun subsidiary menggunakan metode ekuitas ( on line cosolidation).

(12)

sewa.- Klasifikasi berifat principle based.- Laporan keuangan lessee dan lessor

mengandung sewa ( psak 8)- Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 (rule based)- Laporan keungan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa

Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjamanPengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman

Biaya pinjaman langsung dibebankan.

Imbalan Kerja Menjelaskan:- Imbalan kerja jangka pendek- Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC (Project Unit Credit)- Imbalan jangka panjang lainnya- Pesangon pemutusan kerja- Imbalan berbasis ekuitas

- Tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas- Untuk mafaat pasti mengunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan.

Pajak Penghasilan - Menggunakan deffered tax concept- Penagkuan dan pengukuran pajak kini- Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan

- Menggunakan tax payable concept.- Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak ta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan asumsi tidak berjalannya kompetisi sepakbola di Pengcab PSSI Sleman dan belum diketahuinya tingkat pemahaman peraturan permainan sepakbola

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disumpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh secara simultan antara model pembelajaran training within industry

Sukabumi ; --- - Bahwa Terdakwa membawa Narkotika jenis shabu=shabu tersebut ke pantai Villa Amanda Ratu, setelah mendapat pemberitahuan dari saksi Nima Moradian Pour

tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah (Berita Negara Republik

Untuk mengetahui, menilai sekaligus mengevaluasi pertanggung jawaban pelaksanaan misi organisasi pemerintah daerah khususnya kewenangan di bidang kependudukan dan

Atas pertanyaan tersebut Anis menjelaskan beberapa alasannya diantaranya bahwa Tanah Abang adalah daerah yang padat dimana tidak hanya sebagai tempat jual beli tetapi

Pada model pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan cara menghubungkan satu topik ke topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain,

(5) Di Yogyakarta pernah terjadi gempa yang menewaskan banyak orang Gejala-gejala alam abiotik terdapat pada nomor. Bergerak, bernapas, peka terhadap rangsang, serta tumbuh