• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Anak Anak Dewasa Hingga Orang Tua R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dari Anak Anak Dewasa Hingga Orang Tua R"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dari Anak-Anak, Dewasa Hingga Orang Tua: Ruang Terbuka

Hijau Sebagai Perekat Sosial Antar Generasi

(Studi Kasus, di Komunitas Warga Masayarakat RT 002/RW 004, Kelurahan Palmariam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur)1

Erik Sutanto. Sosok yang lahir di Lampung 14 November 1991 ini merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta. Ia memiliki keterkaitan tinggi terhadap kajian sosiologis dibidang politik, budaya dan agama. Sosok yang mengemari sepak bola, otomotif dan menyanyi ini dapat dihubungi melalui Email: eriks76@ymail.com, dan facebook: erick soe@ymail.com.

Abstarak2

Semua masyarakat nantinya akan mengalami yang dinamakan perubahan sosial, meskipun masyarakat tersebut menyebut dirinya sebagai masyarakat yang statis, pasti dalam aktivitasnya dan kegiatan masyarakat tersebut akan mengalami perubahan sekalipun perubahan tersebut berjalan dengan sangat pelan. Untuk dapat mengetahui perubahan sosial yang terjadi di suatu masyarakat, yaitu dengan membandingkan struktur sosial lama dengan struktur sosial yang baru yang ada pada masyarakat. Penelitian ini dilakukan guna melihat perubahan pola interaksi yang dilakukan anak-anak, remaja hingga orang tua dikomunitas warga masyarakat RT 002/RW 004, Kelurahan Palmariam, Kecamatan Matraman sebagai sebuah gejala perubahan sosial di komunitas warga tersebut. Sebagai sebuah ruang publik, ruang terbuka hijau memiliki peranan yang sangat penting bagi komunitas warga masyarakat RT 002/RW 004 dalam melakukan interaksi sosial. Keberadaan ruang terbuka hijau telah menjadi agen dari perubahan sosial yang terwujud dengan bergesernya pola interakssi antar warga dalam komunitas tersebut.

1. Pengantar

Tulisan ini bertolak dari gejala perubahan sosial yang terjadi di sebuah komunitas warga masyarakat RT 002/RW 004, Palmariam, Matraman. Perubahan sosial terlihat dalam perubahan interaksi sosial antara arga masyarakat dikomunitas RT 002/RW 004, hal ini dikarnakan keberadaan ruang publik yakni memberikan ruang interaksi lebih bagi komunitas di lingkungan tersebut. Keberadaan ruang terbuka hijau sebagai ruang publik membuat pola interaksi warga yang sebelumnya renggang menjadi erat.

Selanjutnya akan dilihat faktor-faktor dari ruang terbuka hijau yang dapat mendorong perubahan sosial dalam bentuk perubahan pola interaksi sosial antar warga. Adapaun faktor-faktor tersebut antara lain adalah peranan ruang terbuka hijau sebagai salah satu fasilitas umum. Saranan interaksi dari warga dan tempat berbagai kegiatan masayarakat. Hal tersebut

1 Tulisan ini merupakan tugas Akhir Semester dari mata kuliah Teori Perubahan Sosial.Penulis mengucapakan terima kasih kepada Allah SWT, Bapak dan Emak di Kampung, Teman-teman Asrama Mahasiswa Lampung, dan Bapak Asep Suryana selaku dosen mata kuliah TPS atas bimbingan dan saranya.

(2)

juga didukung dengan lokasi yang strategis komposisi penduduk yang beragama dari mulai anak-anak, dewasa hingga orang tua. Hal tersebut juga didukung dengan lokasi yang strategis, adanya para pedagang, serta pertambahan jumlah penduduk yang akhirnya memicu banyaknya dilakukan interaksi sosial di ruang terbuka hijau ini. Penelitian ini dilakukan karena penulis merasakan langsung bagaimana perubahan pola interaksi sosial yang terjadi dan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan data.

Setiap kelompok ataupun komunitas sosial pada umumnya telah menemukan pola-pola tertentu guna melakukan interaksi sosialnya. Hal yang senada terlihat pada warga di komunitas RT 002/RW 004, Penulis bermaksud untuk menunjukan bagaiman warga membentuk pola interaksi baru dengan keberadaan ruang publik yamg merupakan sebuah kebutuhan yang mendasar dalam interaksi setiap warga dalam interaksi setiap warga dalam lingkup sebuah komunitas.

Tulisan ini akan dijelaskan dalam ketujuh bagian. Pertama, adalah pengantar yang akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta permasalahan pokok yang terdapat dalam penelitian. Kedua, adalah deskripsi lokasi ruang terbuaka hijau di komunitas warga, Palmariam, Matraman dimana ruang terbuka hijau berada. Ketiga, adalah stuktur sosial masyarakat di komunitas RT 002/RW 004, Palmariam, Matraman pada tahun 1990. Keemapat, adalah stuktur sosial masyarakat di komunitas RT 002/RW 004, Palmariam, Matraman pada tahun 2012. Kelima, adalah bagaimana ruang terbuka hijau sebagai agen perubahan. Keenam, para pedagang yang menjual barang dagangan nya yang berada di dekat ruang terbuka hijau. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yakni dengan berdasarkan kepada studi historis, observasi, dan wawancara kepada warga masyarakat di komunitas RT 002/RW004, para pengunjung ruang terbuka hijau diluar komunitas RT 002/RW 004 serta para pedagang yang berjualan di dekat ruang terbuka hijau. Selain itu digunakan pula metode deskriptif dalam penulisan ini agar perubahan sosial yang terjadi dapat terlihat dengan baik.

II. Deskripsi Lokasi

Kecamatan Matraman dimana ruang terbuka hijau berada merupakan kecamatan yang memiliki wilayah startegis karena berada di kawasan perkantoran serta sebagai akses gerbang masuk dari Jakarta Timur ke Jakarta Pusat dan sebaliknya. Kecamatan Matraman secara geografis berada pada posisi 1060 49' 35'' Bujur Timur (BT) dan 060 10' 37'' Lintang Selatan (LS). Salah satu faktor berkembang pesatnya kecamatan Matraman adalah keberadaan perkantoran, seperti adanya Bank Mandiri, Bank BCA, Gramedia Matraman dan lain-lain. Adapaun komunitas warga RT002/RW004 merupakan kumpulan masyarakat yang memiliki latar belakang pekerjaan dan etnis yang berbeda. Komposisi dari masyarakat komunitas RT 002/RW 004 sendiri terdiri dari anak-anak, dewasa dan orang tua.

Peta 1

(3)

Sumber: http://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=nl(2012)

Berdasarkan peta 1 diatas dapat kita lihat bagaimana akses menuju ruang terbuka hijau yang begitu strategis karena berdekatan dengan jalan utama Matraman. Kemudian disekitar ruang terbuka hijau juga berdekatan dengan pusat perbelanjaaan buku yakni gramedia matraman dan sekeliling jalan utama matraman juga banyak kita temui perkantoran dan perbankan di pinggir jalan. Hal inilah yang membuat ruang terbuka hijau sering dikunjungi bukan hanya warga komunitas masyarakat dari RT 002/RW 004.

Ruang terbuka hijau berdiri tepat di samping jalan Tegalan, Palmariam, Matraman. Rung terbuka hijau ini dirancang dan ada sekitar tahun 1990 oleh pegawai tata ruang pertamanan pemerintahan administratif Jakarta Timur. Ruang terbuka hijau ini didominasi oleh tanaman bunga dan pepohonan. Ruang terbuka hijau ini terbagi menjadi enam blok, setiap blok sendiri memiliki 1 buah tempat duduk panjang seperti pipa yang terbuat dari besi. Tempat duduk panjang ini memiliki fungsi sebagai tempat duduk santai masyarakat komunitas RT 002/RW 004. Kemudian juga diruang terbuka hijau ini terdapat sebuah pagar yang membatasi antara ruang terbuka hijau dengan jalan. Kemudian disisi samping ruang terbuka hijau berbatasan dengan pagar dan jalan sendiri terdapat para pedagang yang menjajakan jualan. Para pedagang tersebut antara lain: penjual gorengan, es dan lain-lain.

Gambar 1

Ruang Terbuka Hijau di Jalan Tegalan

Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis (2012)

III. Stuktur Sosial Komunitas RT 002/RW 004 Tahun 1990

Sebelum membahas mengenai bagaimana stuktur sosial yang ada pada tahun 1990, terlebih dahulu saya akan menjelaskan bagaiman kondisi fisik temat tinggal komunitas RT

(4)

002/RW 004, Palmariam, Matraman pada tahun ini, termasuk kondisi daerah sekitar secara umum. Pada tahun 1990 jumlah masyarakat yang ditinggal di komunitas RT 002/RW 004 belum banyak jumlahnya. Jumlah masyarakat komunitas di RT 002/RW 004 ini belum banyak banyak karena memang pada saat itu, wilayah Palmariam, Matraman memang belum menjadi tempat yang terlalu strategis. Selain jumlah penduduk nya juga masih sedikit, pada saat itu juga masih sedikit ruang publik yang ada. Ruang publik yang ada pada waktu itu baru ada seperti Masjid dan Pasar. Padahal diwilayah Palmariam sendiri, sepanjang jalan disamping tepi jalan Tegalan sendiri terdapat sebuah tanah kosong milik pemerintah administratif Jakarta Timur yang kosong dan terbengkalai. Dalam sejarahnya sebelum tahun 1990an, sekitar tahun 1970 tanah tersebut merupakan tanah yang akan dijadikan sebuah jalan yang luas, yang menghubungkan daerah Matraman dengan daerah Rawamangun. Meskipun begitu pada waktu itu hal tersebut tidak direalisasikan secara nyata dan rilll hingga pada tahun 1990 belum dilakukan-lakukan dan tetap saja terbengkalai.

Pada saat itu masyarakat di komunitas RT 002/RW 004 sebanarnya mengingankan sebuah ruang publik baru seperti ruang terbuka hijau ada dilingkungan mereka. Menurut mereka ruang terbuka hijau ini dapat memiliki fungsi sebagai pengurang polusi udara disekitar lingkungan tempat tinggal mereka dan diharapkan dengan adanya ruang terbuka hijau ini dapat mengurangi polusi udara dan menghasilkan udara segar diwilayah Palmarian. Selain itu berdirinya ruang terbuka hijau di Palmariam sendiri dapat dijadikan sebagai tempat sosialisasi dan berinteraksi antara warga komunitasa Palmariam, terutama bagi kalangan anak-anak, dewasa hingga para orang tua bisa berinteraksi ditempat ini secara bersama. Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Bapak Uti atau sering dipanggil babe, salah satu warga masyarakat yang tinggal di Palmariam, yang telah menetap di komunitas RT 002/RW 004 sejak tahun 1990.

“Dulu dimari masih sepi penduduk nye, soalnye palmariam belum jadi tempat yang startegis kayak sekarang. Dulu juga dimari komunikasi diantara warga masyarakat sini masih sedikit, kalaupun ade juga mungkin dimasjid atau dipasar dan pas acara syukuran doank. Tempat yang adik lihat saat ini aje, dulu nya tanah kosong terbengkalai dan kagak diurus, kami dulu masyarakat di mari pingin namanya sebuah ruang terbuka hijau yang banyak pepohonan ade di wilayah ini. Selain ruang terbuka hijau ini banyak pepohonan kan bisa bsa tempat tongkrongan juge tuh, bise buat main anak-anak, kumpulnnye orang dewase dan orang tua juga bisa kumpul dimari”3

Dari keterangan bapak Uti tersebut bisa dilihat betapa pada waktu tersebut masyarakat komuniats RT 002/RW 004 Palamariam, Matraman sangat kekurangan saranan ruang publik. Kalaupaun ada pada waktu itu sarana publik masih sedikit. Masyarakat membutuhkan sarana publik seperti ruang terbuka hijau untuk melakuakn interaksi sosial dan sosialisasi. Pada saat itu, meskipun masyarakat saling mengenal, lebih dikarnakan karena terdapat sarana publik lain namun hal itu juga masih belum menunjang ke efektifan interaksi dan sosialisasi diantara mereka. hal ini yang membuat banyak warga masyarakat yang melakukan aktivitas secara individual dalam rumah, tidak banyak kegiatan yang dilakukan secara kolektif bersama warga lainnya.

1V. Struktur Sosial Komunitas RT 002/RW 004 Tahun 2012

(5)

Berikutnya akan dibahas mengenai bagaimana struktur sosial komunitas warga masyarakat RT 002/RW 004 pada tahun 2012. Terlebih dahulu saya akan mencoba menjelaskan bagiman kondisi fisik komuniats RT 002/RW 004 Palmariam, Matraman secara umum pada tahun 2012. Pada tahun 2012 ini kondisi fsik rumah yang ada di komunitas RT 002/RW 004 Palmariam, Matraman telah menjadi lebih baik, berbagai sarana dan prasarana telah dibangun diperumahan ini. begitupun kodisi kecamatan Matraman, seiring bertambahnya umur maka kecamatan ini berkembang menjadi sebuah kecamatan yang lebih tertata. Akses jalan tegalan telah diperbaiki. Sedangkan pemukiman di kecamatan Palmariam telah semakin sesak dan padat. Ditambah lagi dengan banyaknya perkantoran dan pusat pembelajan buku yang muncul di kecamatan Matraman seperti: Gramedia, Bank Mandiri, Bank bukopin dan lain-lain. Hal inilah yang membuat tempat ini menjadi tujuan hunian dan wirausaha yang sangat strategis.

Pada saat ini komunitas RT 002/RW 004 Palmariam, Matraman seperti telah disebutkan sebelumnya telah dihuni oleh semakin banyak warga. Lokasi tempat tinggal komunitas RT 002 /RW 004 dianggap sangat strategis yang membuat orang tertarik tinggal ditempat ini sebagai sarana hunian mereka.

Gambar 2

Suasana Ruang Terbuka Hijau di Jalan Tegalan

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Gambar diatas menjelaskan bagimana suasana ruang terbuka hijau pada waktu sore. Dapat kita lihat kondisi ruang terbuka hijau tersebut yang terdapat anak-anak, dewasa dan para orang tua. Hal ini mengidikasikan bahwa pada waktu tersebut banyak sekali pola interakasi dan sosialisasi yang terjadi antara masyarakat dikomunitas RT 002/RW 004. Ada anak-anak yang bermain, ada para orang dewasa dan orang tua yang sekedar duduk-duduk, kemudian ada orang yang juga orang yang cuma singgah sebentar Di area ruang terbuka hijau ini. Hal ini mengidifikasi yang datang di ruang terbuka hijau bukan hanya komunitas masyarakat RT 002/RW 004.

(6)

komunitas RT 002/ RW 004. Kemudian juga di ruang terbuka hijau ini terdapat sebuah pagar yang membatasi antara ruang terbuka hijau dengan jalan. Kemudian disisi samping ruang terbuka hijau berbatasan dengan pagar dan jalan sendiri terdapat para pedagang yang menjajakan jualan mereka disitu. Para pedagang tersebut antara lain: para penjual gorengan, es dan lain-lain.

Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Chandra, salah seorang karyawan yang bekerja di Gramedia Matraman dan sering mengunjungi ruang terbuka hijau ini:

Kalau saya duduk santai diruang terbuka hijau ini mah sering, biasanya saya ma teman saya atau sama pacara saya, ngobrolnya disini selepas kerja. Alasannya disini mah tempatnya lumayan bagus, udaranya bagus, pepohonannya rindang, bisa santai sambil melihat orang lewat ditepi jalan. Dan berdekatan dengan tempat kerja saya”4

Dari penuturan Chandra diatas, dapat dilihat bagaimana ada kemunculan antusiasme yang tinggi terhadap ruang terbuka hijau ini, tidak hanya dari yang tinggal pada masyarakat komunitas RT 002/RW 004 saja namun orang-orang dari luar komunitas tersebut pun juga senang berda ditempat ruang ruang terbuka hijau ini. Pada tahun 2012 sudah banyak aktivitas warga yang kolektif, berdasarkan pantauan penulis. Keberadaan salah satu blog diruang terbuka hijau yang tidak memiliki pohon menjadi sangat berguna, banyak kegiatan bermain anak-anak-anak di tempat ini.

Gambar 3

Stuktur Sosial dan Pola Interaksi di Ruang Terbuka Hijau di Jalan Tegalan

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Gambar tersebut memperlihatkan stuktur sosial serta pola interaksi komunitas warga masyarakat RT 002/RW 004. Stuktur serta pola interaksi tersebut ditunjukan dari adanya sekumpulan interakasi yang dilakukan anak-anak, orang dewasa hingga orng tua dilakukan di tempat ruang terbuka hijau ini. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan interkasi dilakukan ditempat ini dari anak-anak, dewasa dan orang tua.

(7)

V. Ruang Terbuka Hijau di jalan Tegalan Sebagai Agen Perubahan Interaksi Sosial

Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Adanya ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah. Kemudian Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota. Ruang Terbuka hijau yang ada di wilayah komunitas RT 002/RW 004 termasuk dalam ruang binaan publik makro. Alasannya karena ruang terbuka hijau yang ada dikomunitas RT 002/RW 004 berada di samping ruang jalan dan daerah pemukiman.

Sekalipun pada dasarnya ruang terbuka hijau pada dasarnya merupakan tempat yang dijadikan hutan kota, namun ruang terbuka hijau juga memiliki fungsi sosial, yakni tempat berlangsungnya proses interaksi. Proses interaksi ini terjadi diantara warga masyarakat komunitas RT 002/RW 004 dari mulai anak-anak, dewasa hingga para orang tua sekalipun ada ditempat ini. berbagai proses pola interaksi tersebut sebelumnya jarang atau malah bisa dikatakan tidak ada ketika ruang terbuka hijau ini belum ada atau masih menjadi tanah kosong.

Pola interaksi yang sering terjadi di ruang terbuka hijau tidak jarang melahirkan kesadaran kolektif komunitas warga masyarakat RT 002/RW 004. Kesadaran kolektif itu muncul akibat dari interaksi yang sering dilakukan baik dari anak-anak dengan anak-anak, orang dewasa dengan orang dewasa, orang tua dengan orang tua ataupun dari interaksi dari semuanya secara bersama ditempat ini. Kemudian kesadaran kolektif melahirkan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakuakn secara bersama. Kegiatan sosial tersebut seperti jalan sehat, bersih-bersih bersama, fun bike dan lain-lain diwaktu-waktu tertentu. Meskipun kegiatan kolektif tersebut tidak dilakukan di ruang terbuka hijau tetapi paling tidak ide atau gagasan yang mucul tersebut disebabkan dari pola interaksi yang terjadi di ruang terbuka hijau ini. dan hal inilah yang menjadikan interaksi warga masyarakat komunitas RT 002/RW 004 yang semakin kuat.

Banyaknya pola interaksi di ruang terbuka hijau membuat kepadatan jumlah penduduk yang tinggal di komunitas RT 002/RW 004 bertambah dari tahun ke tahun.

Diagram Tabung 1

(8)

Mahasiswa tidak Berbisnis MLM Mahasiswa Berbisnis MLM keluarga di komunitas RT002/RW004 Palmariam, Matraman periode 1990 sampai dengan 2012. Dimana pada tahun 1990 jumlah kepala keluarga sebanyak 40 KK, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 70 KK. Ini menandakan bahwa komunitas mayarakat RT 002/RW004, Palmariam, Matraman saat ini telah memiliki keragaman dan stuktur sosial yang tinggi.

Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan stuktur sosial, pola perilaku dan interaksi sosial6. Ketiga hal tersebutlah yang terjadi pada warga mayarakat komunitas RT 002/ RW 004, Palmariam, Matraman. Perubahan stuktur sosial ditandai dengan berubahnya komposisi penduduk yang semakin padat, jumlah etnisitas yang semakin beragam dan mata pencaharian penduduknya. Hal ini disebabkan oleh karna lokasi palmariam saat ini dianggap strategis karena adanya ruang terbuka hijau dan pusat perkantoran, sehingga hal ini memicu padatnya komuniatas masyarakat di RT 002/RW 004 sebagai tujuan hunian mereka.

Sedangkan perubahan pola perilaku dan interaksi sosial disebabkan oleh keberadaan sebuah ruang publik, yakni ruang terbuka hijau. Keberadaan ruang publik berupa ruang terbuka hijau telah merubah pola interaksi antar warga. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, diruang terbuka hijau ini banyak kegiatan interaksi yang sering dilakukan antara warga komunitas RT 002/RW 004, dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Dan hal ini tidak terlihat ketika ruang terbuka hijau ini belum ada.

Sebuah rukun tetangga (RT) merupakan masyarakat dengan lingkungan atau ruang lingkup yang terbatas. Apabila suatu kelompok yang mendiami suatu wilayah ternyata bertambah besar, maka kemungkinan besar frekuensi interaksi antara anggota-anggotanya semakin menurun. Namun hal ini tidak terjadi pada warga masyarakat komunitas RT 002/RW 004, Palmariam, Matraman. Sekalipun jumlah penduduk menjadi bertambah dan komposisinya semakin beragam, namun keberadaan ruang terbuka hijau dengan segala interaksinya dapat membuat warga komunitas RT 002/RW 004 menjadi memiliki hubungan yang erat. Justru sebaliknya ketika jumlah warga komunitas di RT 002/RW004 ini sebelum adanya ruang terbuka hijau dan Palmariam, Matraman menjadi tempat yang strategis serta jumlah penduduknya masih sedikit, pola interaksi sosialnya masih kurang dan tidak seerat seperti hari ini.

5 Hasil Wawancara Dengan Pegawai Kelurahan Palmariam, Matraman dengan ibu Siti pada tanggal 1 Maret 2012

(9)

Perlu dijelaskan bahwa perubahan interaksi sosial yang terjadi tidak hanya satu kalangan saja. Namun lintas generasi kalangan dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua berinteraksi dan bersosialisasi di tempat ini. Berikut ini adalah wawancara dengan ibu Minah atau sering dipanggil dengan sebutan Empok meskipun sudah berusia 61 tahun, salah satu seorang orang tua yang tinggal di komunitas RT 002/RW 004 yang menaggapi kegiatan interaksi yang ada diruang terbuka hijau:

“ Gini nak kalau ngelihat sekarang sama dulu tuh berbeda, dulu jarang orang-orang berkumpul diluar rumah, kalaupun ada mungkin sedikit gak terlalu banyak jumlahnya seperti sekarang. Kegiatan bersama-sama juga jarang kita lakukan”7

Dari penuturan ibu Minah diatas dapat kita lihat bagaimana perubahan yang terjadi dikomunitas RT 002/RW 004 semenjak keberadaan ruang terbuka hijau. Penjelasan ibu Minah diatas seolah mempertegas bahwa perubahan interaksi sosial benar-benar terjadi di tempat ini yang dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa hingga orang tua.

Bahkan keberadaan ruang terbuka hijau ini tidak hanya sebagai agen perubahan interaksi sosial bagi warga masyarakat komuniats RT 002/RW 004 saja. Dengan letaknya yang strategis ditambah dengan kondisi ruang terbuka hijau ini yang dianggap nyaman dan sebagai tempat santai, ruang terbuka hijau ini juga membuka interaksi antar warga dengan warga diluar komunitas RT 002/RW 004, terutama ketika siank atau malam, dengan kondisi ruang terbuka hijau yang rame setiap harinya maka mucul pula pedagang yang menangis rezeki dari keberadaan warga yang interaksi diruang terbuka hijau ini. Dan para pedagang yang berjualan ini bisa dikatakan sebagi faktor pendukung yang membuat ruang terbuka hijau ini menjadi ramai dikunjungi setiap harinya.

VI. Penutup

Berbagai hal yang telah diuraikan ditas telah memperlihatkan bagaiman perubahan interkasi sosial yang terjadi yang terjadi dikomunitas RT 002/ RW 004, Palmariam, Matraman. Perubahan interaksi sosial terjadi dikarnakan keberadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai sebuah ruang publik. Keberadaan ruang terbuka hijau ini telah membuat interaksi sosial warga yang sebelumnya jarang menjadi sebuah rutinitas baru di komunitas ini. Dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua menjalin interaksi ditempat ini. kesadaran kolektif pun akhirnya muncul ditempat ini akibat dari interaksi yang sering dilakukan baik dari anak-anak dengan anak-anak, orang dewasa dengan orang dewasa, orang tua dengan orang tua ataupun dari interaksi dari semuanya secara bersama. Hingga kegiatan kolektif pun saat ini lahir dan saat ini sering dilakukan, hal ini sangat berbeda dengan kondisi ketika ruang terbuka hijau ini belum berada.

Semakin banyaknya manfaat dari ruang terbuka hijau ini membuat keberadaaannya sebagai ruang publik menjadi penting. Tanpa adanya ruang terbuka hijau maka interaksi sosial antar warga dapat menjadi renggang. Begitu pula komposisi penduduk yang berubah. Jika tidak disertai dengan adanya sebuah ruang publik untuk aktivitas kolektif maka akan muncunya sebuah jeda antar waraga semakin beragam. Selain itu begitu strategisnya ruang terbuka hijau ini yang berdekatan dengan daerah perkantoran membuat ruang terbuka hijau ini membuka peluang terjadinya interaksi sosial dengan orang diluar komunitas warga masyarkat RT 002/RW 004. Kemudian banyaknya pengunjung yang datang di ruang terbuka

(10)

hijau ini, memunculkan para pedegang yang berjualan di samping ruang terbuka hijau ini. Dan para pedagang ini bisa dikatakan faktor pendukung yang membuat ruang terbuka hijau ini menjadi ramai dikunjungi setiap harinya.

Daftar Pustaka

Bahan Bacaan

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2011. Teori Sosiologi Modern: Edisi ke-6. Jakarta : kencana. Dialihbahasakan oleh Alimandan.

Setiadi, M. Elly.2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.

Sunarto, Kamanto. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Internet

http://rustam2000.wordpress.com/ruang-terbuka-hijau.

http://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=nl(2012)

Gambar

Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3

Referensi

Dokumen terkait

adalah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi pembelajaran yang baik di TK dimaksudkan untuk lebih

Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya,

Beberapa ikatan kimia antara logam yang terdapat di dalam sedimen sungai (baik yang terdapat di dalam senyawa organik, maupun senyawa anorganik) dengan larutan asam yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis enzim yaitu pada konsentrasi enzim selulase 5% v/v selama 12 jam pada hidrolisat asam sulfat 1%

Manfaat dari kerja sama yang saling ketergantungan antarsiswa di dalam pembelajaran kooperatif berasal dari empat faktor diungkapkan oleh Slavin (dalam Eggen dan Kauchak, 2012:

Ada beberapa cara yang dapat di lakukan oleh masyarakat awam untuk membedakan jamur beracun dengan jamur yang tidak beracun, umumnya jamur beracun mempunyai warna yang mencolok

Peranan modal intelektual sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan dalam jangka panjang akan mempengaruhi kinerja organisasi, karena modal intelektual

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008