• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Dan Penegakan Hukum mata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perlindungan Dan Penegakan Hukum mata"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN PPKN

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN

HUKUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas PPKn

Disusun Oleh :

Amiin Majiid Nugroho

14

XI Geologi Pertambangan A

SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

JURUSAN GEOLOGI PERTAMBANGAN

(2)

1. PENGERTIAN HUKUM

Hukum adalah kumpulan peraturan yang diterapkan dalam kehidupan

bermasyarakat dan bersifat memaksa orang agar menaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (hukuman) terhadap siapa saja yang

melanggarnya.

Unsur – unsur hukum yaitu :

a. Suatu peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyaraka yang berupa perintah atau larangan.

b. Dibuat oleh badan / lembaga resmi yang berwenang. c. Bersifat memaksa.

d. Adanya sanksi yang tegas jika terjadi pelanggaran.

2. TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum nasiaonal indonesia adalah ingin mengatur secara pasti hak – hak dan kewajiban lembaga tinggi negara, semua pejabat negara, dan setiap warga negara agar semuanya dapat melaksanakan kebijaksanaan dan tindakan – tindakan demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu terciptanya masyarakat yang terlindungi oleh hukum, cerdas, terampil, serta cinta dan bangga bertanah air Indonesia dalam suasana kehidupan makmur dan adil berdasarkan falsafah pancasila.

Tujuan hukum secara umum menurut para ahli.

a. Menurut Prof. Soebekti,S.H., tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.

b. Menurut Prof.I.J. van Apeldorn, hukum bertujuan untuk mengatur pergaulan hidup secara damai.

c. Menurut Van Kan, tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap – tiap manusia supaya kepentingan – kepentingan itu tidak diganggu.

d. Menurut O. Notohamidjojo, hukum memiliki 3 tujuan yaitu ; 1) Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat (segi reguler) 2) Mewujudkan keadilan (segi keadilan)

3) Menjaga agar menusia diperlakukan sebagai menusia (segi memanusiakan manusia).

Adapun tujuan yang paling hakiki dari hukum adalah memanusiakan manusia. e. Menurut Jeremy Bantham, tujuan hukum adalah mewujudkan kebahagiaan yang

sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang.

Teori Tujuan hukum :

(3)

b. Teori Utilitas , tujjuan hukum dalah untuk memberikan faedah sebanyak – banyaknya bagi masyarakat, yaitu memberikan kebahagiaan dan kenikmatan. c. Campuran , bertujuan untuk menjaga ketertiban dan untuk mencapai keadilan

dalam masyarakat.

3. PENGGOLONGAN HUKUM

No Penggolongan Hukum

Macamnya Keterangan contoh

1. Berdasarkan bentuknya

Hukum tertulis Peraturan yang tertulis dan berwujuda dalam lembaran - lembaran

UUD 1945, UU, dan PP Hukum tidak tertulis Peraturan yang tidak ditulis secara resmi

tetapi tetap dipatuhi oleh masyarakat.

(4)

2. Berdasarkan wilayah berlakunya

Hukum lokal Hukum yang hanya berlaku pada daerah atau masyarakat tertentu.

Peraturan daerah Hukum nasional Hukum yang berlaku bagi seluruh

wilayah negara.

UUD 1945

Hukum internasional Hukum yang memuat aturan – aturan dalam hubungan antar bangsa.

Statuta Roma

3. Berdasarkan fungsinya

Hukum materiel Hukum yang berisi perintah dan larangan Hukum perdata Hhukum formal Hukum yang mengatur tata cara

melaksanakan serta mempertahankan isi dari hukum materiel

Hukum acara pidana

4. Berdasarkan

waktu berlakunya Hukum positif Hukum yang berlaku sekarang (ius constitutum). UUD 1945 yang berlaku sekarang ini. Hukum yang berlaku

pada masa datang Hukum yang berlaku pada masa datang (ius constituendum). UU tentang pembuangan limbah. Hukum antar waktu

(transitor)

Hukum mengenai hubungan antar peristiwa hukum yang berlaku saat sekarang dengan hukum yang berlaku pada masa lalu.

Pasal aturan peralihan UUD 1945 sebelum amandemen. 5. Berdasarkan isi

masalahnya

Hukum privat (sipil) Hukum yang mengatur tentang hubungan personal dan mnyangkut manusia pribadi

Hukum waris

Hukum publik (negara)

Hukum yang mengatur hubungan hukum antar alat elengkapan negra serta antara negaradan warga negara yang

menyangkut kepentingan umum

Hukum tata negara.

6. Berdasarkan

sifatnya Kaidah hukum yang memaksa Hukum yang dalam keadaaan apapun harus ditaati dan memiliki daya ikat yang bersifat mutlak.

Ketentuan pasal 340 KUHP Kaidah hukum yang

mengatur atau melengkapi

Kaidah hukum yang dapat

dikesampingkan oleh pihak – pihak yang bersangkutan dengan jalan membuat ketentuan khusus dalam satu perjanjian yang mereka adakan.

Ketentuan pasal 115 KUHP

a. Hukum Perdata

Hukum yang mengatur hubungan hukum antara oarang satu dan orang lain dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan.

Ciri – ciri hukum perdata :

1) Mengatur hubungan antara orang satu dan orang lain.

2) Mengatur hukum keluarga, hukum harta kekayaan, dan hukum waris.

3) Proses pengadilan didasarkan pada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan (korban)

4) Korban berlaku sebagai penggugat, tersangka berlaku sebagai tergugat.

(5)

Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang dan orang lain maupun antara orang dan badan – badan hukum daam bidang perdagangan.

c. Hukum pidana

Hukum yang mengatur perbuatan – perbuatan yang dilarang/melanggar hukum dengan disertai sanksi-sanksi hukum yang tegas dan jelas terhadap pelanggarnya. Ciri – ciri hukum pidana :

1) Mengatur hubungan antara anggota masyarakat (warga negara) dan negara yang menguasai tata tertib masyarakat indonesia.

2) Mengatur hal – hal yang berupa pelanggaran dan kejahatan.

3) Pelanggaran terhadap peraturan hukum pidana pada umumnya segera diambil tindakan oleh pengadilan walaupun tanpa adanya pengaduan dari phak yang dirugikan.

4) Pihak yang dirugikan cukup melapor kepada yang berwajib (polisi) dan akan menjadi saksi.

5) Penggugat adalah penuntut umum (jaksa).

d. Hukum administrasi negara/hukum tata usaha negara/hukum tata pemerintahan Hukum yang mengatur segala tugas atau hak dan kewajiban pejabat – pejabat pemerintahan dari pusat sampai daerah. Contoh : UU pokok kepegawaian, UU pemilu, dan UU sistem pendidikan nasional.

4. SUMBER HUKUM

Merupakan segala hal yang menimbulkan aturan dan mempunyai kekuatan memaksa. Sumber hukum dibedakan menjadi dua yaitu sumber hukum materiel dan sumber hukum formal. Sumber hukum materiel (welborn) adalah keyakinan dan perasaan individu serta pendapat umum yang menentukan isi atau meteri hukum.

Macam – macam sumber hukum formal : a. Undang – Undang

 Arti materiel => setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi setiap warga negara.

 Arti formal => setiap peraturan yang karena bentuknya disebut sebagai undang – undang.

(6)

Adalah perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal yang sama kemudian diterima serta diakui oleh masyarakat sebagai norma bersama.

c. Yurisprudensi

Merupakan keputusan hakim terdahulu atas suatu perkara yang tidak atau belum diatur dalam undanag – undang dan dijadikan sebagai pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara serupa.

Beberapa penafsiran hakim :

1) Penafsiran secara historis adala penafsiran yang didasarkan pada sejarah terbentuknya undang – undang.

2) Penafsiran autentik adalah penafsiran yang dilakukan oleh si pembentuk undang – undang itu sendiri.

3) Penafsiran teleologis adalah metode penafsiran dengan jalan mempelajari hakikat tujuan undanag-undang yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat saat ini.

4) Penafsiran secara gramatikal dalah penafsiran yang didasarkan pada arti kata. 5) Penafsiran sistematis adalah penafsiran yang dilakukan dengan cara

menghubungkan pasal-pasal yang terdapat dalam undang-undang sehingga diharapkan ditemukan suatu kata kunci.

d. Traktat

traktat merupkan perjanjian yang dibuat oleh dua Negara atau lebih mengenai persoalan tertentu yang menjadi kepentingan Negara yangbersangkutan.

Berikut tahap pembuatan traktat pada umumnya :

1. Penetapan isi perjanjian dalam bentuk konsep.

2. Persetujuan DPR/lembaga legislative masing-masing Negara yang membuat traktat

3. Ratifikasi atau pengesahan olehkepala Negara masing-masing Negara yang berkaitan dalam traktat tersebut.

4. Pengumuman dilakukan dengan penukaran piagam perjanjian tersebut.

(7)

Doktrin adalah penadapat para ahli hokum terkemuka yang dijadikan sebagai dasar ataupun asas-asas penting dalam hokum dan penerapannya.

B. Lembaga Yang Berperan Dalam Perlindugann Dan Penegakan Hokum

Di Indonesia pelaksanaan hokum dilaksanakan oleh lembaga peradilan , hal inisesuai dengan UUD 45 ayat 1 yang berbunyi “kekuassaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan peradilan”. Adanya badan peradilan menjadi iri Negara hokum yang berfungsi untukmenciptakan keamanaan dan ketertiban dalam masyarakat. Badan peradila harus bersifat bebas dan tidak memihak, artinya memberikan perlakuan yang sama pada setiap warga Negara serta tidak terikat pada badan atau lembaga lain.

Adapun badan pelengkapan peradilan meliputi :

1. Polisi 2. Jaksa 3. Hakim

Berikut badan badan peradilan yang ada di Indonesia

A. Mahkamah Agung

Perihal tentang mahkamah agung diatur dalam UU No.3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU No.14 Tahun 1985 tentang mahkamah agung.

B. Peradilan umum

Peradilan umum adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Berikut lemaba kekuasaan kehakiman di linghkungan peradilan umum :

1. Pengadilan negri, dibentuk berdasarkan keputusan presiden. Pengadilan ini berada di kota madya atau ibukota kabupaten dan wilayah hukumnya meliputi kota madya atau kabupaten. Pengadilan negri bertugas memeriksa, memutus serta

menyelesaikanperkara pidana dan perkara perdata ditingkat pertama.

2. Pengadilan tinggi, merupakan pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di kota provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi. Berikut adalah tugas dan wewenang pengadilan tinggi :

 Mengadili perkara pidana dan perdata di tingkat banding

 Mengadili di tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan negri dalam daerah hukumnya.

 Menjaga jalannya peradilan di tingkat pengendalian negeri agar agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya

(8)

 Tugas atau kewenangan berdasar dengan undang-undang

UU No. 49 Tahun 2009 tentang peradilan umum sebagai perubahan kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 tentang peradilan umum telah meletakkan daasar kebijakan bahwa segala urusan mengenaai peradilan umum, pengawasan tertinggi, baik menyagkut teknis yudisial maupun non yudisial yaitu urusan organisasi, administrasi, dan finansial berada dibawah kekuasaan mahkamah agung.

C. Peradilan agama

Peradilan agama adalah peradilan agama islam. Hal ini diatur dalam UU No.50 tahun 2009 sebagai perubahan kedua atas UU No. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama. Peradilan agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yangberagama islam mengenai perkara perdata tertentu.tugas dan wewenang pengadilan agama adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang yang beragama islam dibidangperkawinan, kewarisan, wasiat, serta hibah yang dilakukan berdasar hokum islam serta wakaf dan sedekah.

Berikut adalah tugas dan wewenang peradilan agama :

 Mengadili perkara yang menjadi kewenangan pengadilan agama dalam tingkat banding

 Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan agama didaerah hukumnya.

 Pengadilan tingkat tinggi agama dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehattentang hokum islam kepada instansi pemerintah didaerah hukumnya apabila diminta

 Tugas dan kewenangan lainnya yang diatur di dalam UU

4. PERADILAN MILITER

Peradilan milier merupakan pelaksanaan kekuasaan kehakiman dilingkungan angkatan bersenjataa untukmenegakkan hukum dan keadilan dengan memperhatikan kepentingan penyelenggaan pertahanan keamananan negara.

Berikut adalah kewenangan pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.

a. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu melakukan tindak pidana adalah:

1. Prajurt

2. Yang berdasarkan undang-undang dipersamakan dengan prajurit 3. Anngota suatu golongan atau jawatan

4. Seseorang yang tidak masuk golongan pada nomor 1), 2) dan 3)

b. Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan bersenjata c. Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkata pidana yang bersangkutan

(9)

tindak pidana yang menjadi dasar dakwah dan sekaligus memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.

Peradilan dalam lingkungan peradilan militer terdiri dari sebagaiberikit:

a. Peradilan militer b. Peradilan militer tinggi c. Peradilan militer utama d. Peradilan militer pertempuran

5. PERADILAN TATA USAHA

Hal mengenai peradilan tata usaha negara di atur dalam UU No. 51 Tahun 2009 sebagai perubahan kedua atas UU No.5 Tahun 1986 tetnag peradilan tata usaha Negara.

Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan tata usaha negara di lakasanakan oleh Peradilan Tata Usah Negara yangmerupakan pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang merupakan peradilan tingkan banding.

Berikit beberapa permasalanah yang menjadi jangkuan Pengadilan Tata Usaha Negara.

a. Bidang HAM berupa gugatan maupun permohonan yang berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang.

b. Bidan Ekonomo berupa gugatan maupun permohonan yang berhubungan dengan pajak, merek, agraria, dan sebagainya.

c. Bidangsosial berupa gugatan pernmohonan terhadap keputusan administrasimengenai penolakan pemohonan izin.

d. Bidang function publique berupa gugatan atau permohonan yang berupa status atau kedudukan seseeorang.

6. PENGADILAN KHUSUS

Pengadilan khusus adalah pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat terbentuk yang hanya dapat di bentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada di baeah Mahkamah Agungyang di atur dalam Undang-undang.

7. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah konstitusi adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Aturan mengenai MK diatur dalam UUD 1945 pasal 24C dan UU No. 8 tahun 2011 tentang perubahan atas UU No.24 tahun 2003 tentang MK.

Prinsip dan kewenangan MK adalah checks and balances.

8. Komisi Yudisial (KY)

(10)

pasal 24B dan UU No. 18 tahun 2011 tentang perubahan atas UU No. 22 tahun 2004 tentang KY.

Dalam rangka melaksanakan wewenangnya yaitu menegakan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim KY memiliki tugas melakukan pengawasan terhadap perilaku hakim. Berikut tugas-tugasnya :

a. Menerima laporan masyarakat mengenai perilaku hakim.

b. Meminta laporan secara berkala kepada badan peradilan tentang perilaku hakim. c. Memeriksa dugaan pelanggaran perilaku hakim yang diduga melanggar kode etik

perilaku hakim.

d. Memanggil dan meminta keterangan dari hakim yang diduga melanggar kode etik perilaku hakim.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir yang berjudul “Gambaran Kebahagiaan Pemilik Shelter Hewan (Anjing atau Kucing) di DKI Jakarta dan Kabupaten

Variabel kepuasan pengguna dibentuk oleh tiga variabel laten yang meliputi kepuasan menggunakan online learning untuk mempelajari akuntansi (kp1), minat untuk mempelajari

Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis dengan memperhatikan excess zero dan overdispersi menggunakan regresi ZINB dan model regresi HNB, dimana kedua

bahwa dalam rangka pemanfaatan ruang dan sumberdaya perairan oleh masyarakat hukum adat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan

Hasil st udi ini m enunj uk k an bahw a penggunaan inst rum en EDI , capaian pendidik an di I ndonesia m encapai 0,955, sedangk an penggu naan inst rum en MDGs m encapai 0,9

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Klementina

The authors of Paramadina, Fiqih Lintas Agama, p.. receive, Non-Moslems who are not ahl al-kitâb, like Buddhist and Hindu, do not allow to enter to the mosques, even the mosque