• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH SINGKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH SINGKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH SINGKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Asep Kurniawan,M.PdI

Di susun oleh:

Lilik ‘Ainurrasyidah (NIM: 1693044073) Lely Sansiska (NIM: 1693044074)

Uswatun Kholidah (NIM: 1693044071) M. Hafizh Ashari (NIM: 1693044072)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI Tebuireng - Jombang

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia , yang telah memberi ilmu dan pengarahan dalam makalah ini.

2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa sehingga makalah ini dapat terselesaikan. 3. Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sebagai balasan atas amal baik dari semua pihak yang telah disebutkan di atas. Sadar akan kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki, kami mohon maaf jika ada penulisan yang kurang berkenan di hati bapak dosen dan juga pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jombang, 15 September 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan...

BAB II PEMBAHASAN...

A. Sejarah Singkat Bahasa Indonesia...

B. Fungsi Bahasa Indonesia...

C. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional...

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.

Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat beragam. Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar kita menggunakan bahasa.

2. RUMUSAN MASALAH

a) Bagaimana sejarah singkat Bahasa Indonesia? b) Bagaimana sejarah nama Indonesia?

c) Apa fungsi bahasa?

d) Apa fungsi Bahasa Indonesia?

e) Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional?

3. TUJUAN

a) Untuk mengetahui sejarah singkat Bahasa Indonesia b) Untuk mengetahui sejarah nama Indonesia.

(5)

d) Untuk mengetahui fungsi bahasa Indonesia e) Untuk mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH SINGKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Singkat Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berada di bawah payung bahasa Austronesia lebih khususnya lagi yakni bahasa melayu polinesia ,Bahasa Indonesia termasuk bahasa melayu

polinesia barat. Dalam kelompok melayu polinesia barat itu semuanya terdapat 175 bahasa, dan satu di antaranya adalah bahasa yang saat ini kita gunakan, yakni bahasa Indonesia.

Adapun bahasa-bahasa yang termasuk dalam kelompok bahasa melayu polinesia barat adalah melayu polinesia Filipina dan Indonesia barat di dalamnya juga termasuk bahasa Chamorro dan Palauan mikronesia barat, bahasa-bahasa chamic di daratan asia tenggara dan malagasi. Indonesia barat dalam konteks bahasa-bahasa ini mencakup bali, Lombok, Sulawesi, Sumbawa barat. Yang di maksud bahasa melayu polinesia tengah timur adalah bahasa-bahasa kelompok melayu polinesia tengah dan melayu polinesia timur yang termasuk melayu polinesia timur adalah bahasa-bahasa di wilayah Halmahera selatan, new guinea dan kelompok oseanik. Penting untuk di ketahui bahwa bahasa indonesia sesungguhnya berada di bawah payung bahasa Austronesia dan secara lebih khusus lagi adalah bahasa melayu polinesia.

Bahasa Austronesia memiliki sejumlah kesamaan kosakata dan struktur kebasaan, hal itu terjadi akibat persentuhan atau perkontakan antar bahasa. Kontak bahasa itulah yang kemudian melahirkan inovasi kebahasaan, yang tidak jarang memunculkan sejumlah persamaan dan keserupaan.

(6)

Sesungguhnya memberikan roh bagi perawatan , pemeliharaan , dan pengembangan bahasa Indonesia dalam konstelasi bahasa-bahasa lainnya.

B.

Sejarah nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869). Orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia at au Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name).

Sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis : … the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, “bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini?” Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

(7)

istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia .

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan : Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia , which is merely a shorter synonym for the IndianIslands or the Indian Archipelago.

Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama ” Indonesia ” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880.

Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah ” Indonesia ” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah ” Indonesia ” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah ” Indonesia ” itu dari tulisan-tulisan Logan

(8)

C. Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa sendiri adalah komunikasi dan interaksi menurut halliday seorang linguis yang sangat ternama menunjukkan tujuh fungsi bahasa yaitu:

a) Fungsi instrumental : melayani lingkungannya, bahasa juga dapat di gunakan untuk melayani lingkungan. Bahasa juga dapat dihasilkan tindakan-tindakan komunikatif tertentu yang juga akan menghasilkan kondisi-kondisi komunikasi tertentu pula.

b) Fungsi regulatif : mengatur serta mengendalikan peristiwa tertentu dalam masyarakat

c) Fungsi interaksional : menjamin terjadinya interaksi, memantapkan

interaksi dan mengukuh kan komunikasi antar warga masyarakat itu sendiri d) Fungsi personal: mengekspresikan maksud pribadi atau personal atau

menyatakan emosi, untuk mengungkapakn perasaan dan maksud-maksud personal lainnya.

e) Fungsi heuristik :bahasa berkaitan erat dengan bahasa untuk mempelajari pengetahuan, mencari ilmu mengembangkan teknologi rumusan yang bersifat pertanyaan. Tulisan-tulisan di karangan ilmiah lazimnya memanfaatkan fungsi heuristic bahasa ini. Lemahnya penelitian di

Indonesia, dalam hemat saya, banyak terjadi karena fungsi heuristikini tidak benar-benar dinyatakan dengan baik sejak anak usia dini. Maka

sesungguhnya upaya untuk mewujudkan fungsi heuristic dari bahasa. f) Fungsi imajinatif: fungsi yang berkenaan dengan penciptaan imajinasi,

fungsi bahasa ini dapat dilihat dari sering difungsikan abhasa mendongeng, membuat cerita, menciptakan khayalan, mimpi, dan seterusnya.

g) Fungsi representasional: fungsi bahsa untuk membuat pernyataan

menyampaikan fakta-fakta dan menjelaskan peristiwa, melakukan sesuatu dan seterusnya.

Sedangkan fungsi bahasa Indonesia sendiri yaitu:

a. Bahasa resmi kenegaraan

b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan

(9)

d. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

D. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. Hal ini merupakan suatu terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh persatuan pemuda-pemuda Indonesia.mereka menjadikan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Nasional Bangsa Indonesia. Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu sudah terjadi berabad-abad sebelumnya.Dengan adanya kondisi semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Sebalikanya, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khususnya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi tersebut. "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya bahasa nasional. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1.

Lambang Kebanggaan Nasional

Sebagai lambang kebanggan nasional, Bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur Bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan Bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya, kita harus menjunjungnya, kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap Bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri melainkan kita harus berbangga hati menggunakan dan memelihara Bahasa indonesia.

(10)

Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan lambang Bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan Bahasa indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, peringai, dan watak kita sebagai Bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercemin di dalamnya. Jangan sampai Bahasa Indonesia tidak menunjukan gambaran Bangsa Indonesia yang sebenarnya.

3.

Sebagai Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda Latar

belakang Sosial, Budaya dan Bahasanya.

Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai suku bisa bersatu padu. Dengan Bahasa Indonesia akan merasa serasi dan aman hidupnya karena mereka tidak merasa dijajah oleh suku bangsa lain. Ditambah lagi adanya fakta bahwa identitas dan nilai-nilai budaya dari suku lain masih tercemin pada bahasa daerah masing-masing, bahkan diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia.

4.

Sebagai Penghubung Antar Budaya Antar Daerah

.

Warga Indonesia terkenal dengan keragaman penduduknya yang berasal dari berbagai suku bangsa yang memiliki adat berbeda. Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu walupun berasal dari suku bangsa yang berbeda. Kita dapat mempelajari ataupun mengetahui kebudayaan dari daerah lain karena sudah ada media komunikasi formal yang menjebatani kita sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik.

(11)

A. Kesimpulan

1. Sejarah Singkat Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berada di bawah payung bahasa Austronesia lebih khususnya lagi yakni bahasa melayu polinesia ,Bahasa Indonesia termasuk bahasa melayu

polinesia barat. Dalam kelompok melayu polinesia barat itu semuanya terdapat 175 bahasa, dan satu di antaranya adalah bahasa yang saat ini kita gunakan, yakni bahasa Indonesia.

2. Sejarah nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869). Orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

D alam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan

memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia .

3. Fungsi Bahasa

(12)

c. Bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepintingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan

d. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

5. Fungsi kedudukan bahasa Indonesia

a. Lambang Kebanggaan Nasional b. Lambang Identitas Nasional

c. Sebagai Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda Latar belakang Sosial, Budaya dan Bahasanya

d. Sebagai Penghubung Antar Budaya Antar Daerah.

B. SARAN

Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.

Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahasan diatas maka kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari apalagi dilingkungan yang berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri, agar kita dapat dipandang baik oleh orang lain, disamping itu sebagai calon seorang guru kita harus lebih tau tentang fungsi bahasa itu untuk bekal mengajar peserta didik agar kemampuan berbahasa mereka lebih matang dan untuk menumbuhkansikap positif dalam berbahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

(13)

2) Rahardi, kunjana.2009. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi.Jakarta; ERLANGGA

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Science, Environment, Technology and Society (SETS), siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep koloid tetapi siswa

Sementara bagi pengurus Lembaga Muslimah WI yang belum menikah kesemuanya berada pada umur yang merupakan usia dimana seorang wanita harusnya telah menikah yaitu sekitar 25-28

Guru-guru saya di pondok pesantren Al-Ihsan, pondok pesantren Nihayatul Amal, pondok pesantren Mursyidul Falah, dan pondok pesantren Rumah Quran Indonesia yang

4) Pendapatan nasional (PN) atau National Income (NI) adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu

Selanjutnya penulis mengharapkan dan menyarankan untuk kedepannya penerapan metode promethee dapat dilakukan inovasi dan pengembangan kasus karena masih banyaknya kasus

Matematika dikenal sebagai Mother of Science, karena matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan

Tujuan penelitian dalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk membuat formulasi kontras fotometri hilal. 2) Untuk mengetahui batasan kontas visibilitas hilal

Penqqabunqan dari susunan lokasi berbaqai fasilitas Pada beberapa negara sedang berkembang, mereka lebih memilih membangun suatu pusat pelayanan umum yang ba- ru bagi daerah