• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyakit paru obstruktif kron menahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "penyakit paru obstruktif kron menahun"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH SAMPAH INDUSTRI SANDAL SPONS TERHADAP LINGKUNGAN

(untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar)

Oleh,

GANDI SUKMA NUGRAHA C.14201.13.058

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Telp. (0265) 2350982 Tasikmalaya

(2)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunianya yang berlimpah. Dengan segala ridho Mu proses penelitian ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengelolaan sampah industry yang terdapat di lingkungan sekitar. Dalam memperoleh data yang objektif maupun subjektif penulis bekerjasama dengan pihak-pihak yang bersangkutan dan atas persetujuan bersama. Segala kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan penelitian ini semata-mata atas kekurangan penulis, untuk itu segala kritik dan saran kami terima semoga dapatmenyempurnakan penelitian ini.

Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Tasikmalaya, 20 Juni 2014

(3)

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ...……… 1

1.2 Rumusan masalah ...………... 2

1.3 Tujuan penelitian ...……… 2

1.4 Manfaat penelitian ...……….. 2

1.5 Metode penelitian ..………. 3

1.6 Tempat penelitian ………... 3

1.7 Hipotesis ………. 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Industri ...………... 4

2.2 Sampah ...………... 5

2.3 Sampah Industri ...………... 6

2.4 Dampak limbah industry pada lingkungan ...………. 7

2.5 Dampak limbah dari industry pangan ...………. 7

2.6 Dampak limbah dari industry sandang ...………... 8

2.7 Dampak limbah dari industry kimia ...………... 8

2.8 Dampak limbah dari industry logam, elektronika dan pelumas…………. 9

2.9 Jenis-jenis limbah industry……… 10

(4)

PENUTUP

4.1 Kesimpulan ……….. 17

4.2 Rekomendasi ……… 17

LAMPIRAN Pedoman wawancara ………. 19

Pedoman observasi ……… 20

EVENT CONSENT ………... 21

FOTO ………. 23

DAFTAR PUSTAKA ……….. 24

BAB I

PENDAHULUAN

(5)

Seiring bertambahnya kebutuhan manusia maka banyak diciptakan barang penunjang kehidupan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sangat besar setiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa dari proses pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa inilah (limbah/sampah industri) bila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama maka dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.

Kemudian masyarakat sebagai konsumenpun akan “mengeluarkan” sampah sebagai hasil penggunaan barang produksi tersebut. Sampah ini dinamakan sampah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih “aman”, tidak berarti membiarkan sampah ini dibuang begitu saja. Karena sampah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan pengaruh besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan sampah industry maupun sampah rumah tangga

1.2 Rumusan Masalah

Menggali lebih dalam pengetahuan tentang sampah industry dan pengaruhnya terhadap lingkungan yang tercemar oleh sampah industry serta pengelolaan dan penanggulanga terhadap sampah industry tersebut.

(6)

 Tujuan Umum : menggali pengetahuan masyarakat yang terkait dengan sampah industry

 Tujuan Khusus :

1. Pengertian sampah industry

2. Pengetahuan tentang pencemaran oleh sampah industry 3. Mengetahui pengelolaan terhadap sampah industry

4. Mengetahui tentang pencemaran yang timbul akibat sampah industri

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi tentang limbah industri yang sering dijumpai di lingkungan.

1.5 Metoda Penelitian

- Wawancara - Observasi

1.6 Tempat Penelitian

Industry Sandal Spons Sukamaju Kecamatan Tamansari Gobras Tasikmalaya

1.7 Hipotesis

(7)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Industri

Pengertian industry dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian dalam arti sempit dan arti luas.

(8)

Dalam arti sempit, industri adalah usaha manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barag jadi.

b. Industry dalam Arti Luas.

Dalam arti luas, sebagaimana terdapat dalam pada Undang-Undang Republik Indonesia Nmor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yang dimaksud industry adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/barang jadi menjadi barang jadi barang nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk rancang bangun dan perekayasaan industi.

Dalam pengertian ini termasuk :

- Pabrik-pabrik prodiksi bahan

- Sumber-sumber alam misalnya sumber energy - Perusahaan kimia

- Perusahaan kayu - Perusahaan logam

- Tempat pengolahan air kotor/air minum (tempat usaha pengolahan air minum atau pengolahaan air kotor dari kota dan juga pengolahaan air kotor industry)

- Dan lain-lain kegiatan industry, baik yang hanya bersifat distribusi, ataupun memproses suatu bahan mentah.

Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering, abu, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus dan sampah berbahaya.

(9)

Berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memproduksi barang dari sumber daya alam. Disamping menghasilkan barang yang akan dikonsumsi manusia dihasilkan pula bahan buangan yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.

Bahan buangan yang semakin hari semakin bertambah banyak, hal ini erat hubunganya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dan disuatu pihak ruang hidup manusia relatif tetap. Bahan buangan ini dikenal denga istilah “sampah” (wastes) yang wujudnya berbentuk padat,cair dan gas.

Sampah (wates ) diartikan sebagai benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang, berdasarkan masalah dan cara-cara penaganannya, wastes di golong-golongkan:

1. Solid wastes atau refuse, yaitu sampah padat.

2. Liquid wastes atau wastes water, yaitu sampah cair atau air buangan. 3. Atmospheric wates, yaitu sampah gas

4. Human wastes atau excreta disposal, yaitu kotoran manusia. 5. Manure, yaitu kotoran hewan.

6. Special wastes, yaitu sampah berbahaya.

2.3 Sampah Industri

(10)

dirumuskan bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakan lingkungan, kehidupan dan sumber daya.

Bahan beracun dan berbahaya dapat dijumpai sehari-hari baik sebagai sampah rumah tangga maupun sampah industry besar ataupun industry rumahan yang tidak terkelola dengan baik. Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.

2.4 Dampak limbah industri terhadap lingkungan

Jika dilihat ukuran dan materinya, dampak limbah industri lebih berbahaya dibandingkan dengan limbah domestik. Akan tetapi jika limbah domestik menjadi massal karena jumlahnya juga bisa berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya karena secara kuantitas memang besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat yang sama. Dapat di ilustrasikan bahwa sebuah pabrik menghasilkan suatu produk secara terus menerus bahkan 24 jam, maka selamanya kandungan limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola dengan baik, maka lingkungan akan menanggungnya secara terus menerus. Oleh karena itulah maka limbah industri lebih berbahaya.

(11)

Industry pangan adalah suatu usaha yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan juga termasuk dalam salah satu penghasil limbah industri. Beberapa industry pangan yang menghasilkan pencemaran lingkungan antaranya adalah industri tempe dan tahu. Limbah ini dihasilkan ketika proses pencucian atau pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan oleh kegiatan industri pangan dapat berupa sejenis garam, mineral, karbohidrat, lemak dan protein. Jika pengolahan limbah ini tidak benar, maka dapat menyebabkan pencemaran terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran ini umumnya bau yang menyengat dan menusuk hidung. Hal ini akan lebih berbahaya lagi jika industri pangan tersebut menggunakan bantuan zat kimia yang menghasilkan limbah berupa alkohol, insektisida dan energi panas. Jadi jika tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka dapat mengganggu ekosistem air.

2.6 Dampak limbah dari industri sandang

Limbah dari industri sandang ini tidak kalah serius ancamannya bagi lingkungan daripada industri pangan. Misalnya dalam kegiatan penyamakan kulit, batik printing dan bahan sandang lainnya tidak dapat dihindari proses pencelupan yang menggunakan zat kimia. Dalam proses tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar hingga sisa buangannya pun banyak sekali.

(12)

adalah pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan manusia secara keseluruhan.

2.7 Dampak limbah dari industri kimia

Industri kimia dan bahan bangunan dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungsan makhluk hidup, baik dalam skala besar atau skala kecil. Sebagai contoh, untuk memproduksi alkohol, dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam industri sandang, limbah dari produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam jumlah besar. Dalam limbah cair ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik dan mikroorganisme serta bahan berbahaya lainnya. Ketika proses produksi selesai, pencucian peralatan dapat membuang hasil CaSO4 yang dilepaskan ke aliran air. Dalam proses produksi, limbah ini secara tidak langsung atau langsung dapat mengancam kelangsungan makhluk hidup. Salah satuya adalah keracunan, seperti keracunan CO dalam jumlah besar dapat berujung kepada kematian. Sementara keracunan air raksa, asbes, timbal, arsen dan lain sebagainya dampaknya akan terasa dalam jangka panjang setelah menumpuk dalam tubuh.

2.8 Dampak limbah dari industri logam, elektronika dan pelumas

(13)

dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan ancaman kesehatan bagi makhluk hidup. Industri logam juga penyumbang polusi suara berupa kebisingan yang dalam jarak tertentu dapat melebihi batas toleransi yang diterima oleh pendengaran manusia. Baik industri logam atau industri elektronika menghasilkan gas buang yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah karbon monoksida atau CO. Seperti yang disebutkan diatas, dalam kadar tertentu, gas ini berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain CO, ada juga gas belerang yang dihasilkan dari industri baja dan elektronika dapat mengganggu ekosistem lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

2.9 Jenis-jenis limbah industri

(14)
(15)

BAB III

1. Apakah yang Anda ketahui tentang sampah industry spons?

a. “Sampah spon yang sudah

tidak dipakai

b. “Potongan spon yang

dibuang”

2. Mengapa bisa terjadi sampah industry spons?

a. “sisa dari spon, potongan spon yang dibuang dan tidak

dipakai lagi” 2. Mengetahui sikap individu

terhadap sampah industri

3. Apakah dampak dari sampah industry spons yang dirasakan? a. “tidak ada, tapi tidak tahu

(16)

b. “tidak ada yang dirasakan oleh saya karena biasa” 4. Bagaimana cara pembuangan

sampah industry spons? a. “dibuang saja inimah”

b. “dibakar langsung pada

malam hari”

3 Mengetahui pengelolaan sampah industry

5. Bagaimana cara pengolahan atau penangulangan sampah industry spons?

a. “tidak ada pengolahan tapi langsung dibuang da

dibakar”

6. Menurut Anda seberapa

pentingnya pengolahan sampah industry spons?

a. “ya penting karena kalau tidak akan menumpuk” 7. Apakah sampah industry ini

berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan?

a. “tidak, tidak ada yang dirasakan”

b. “pada tanaman singkong

terasa agak pait”

(17)

timbul akibat sampah industry akibat sampah spons?

a. “udara, karena asapnya hitam

dan tercium baukaret.”

3.2 Observasi

No Indikator Hasil Observasi

1. Keadaan sekitar pabrik 1. Pabrik membuat sendiri tempat pembuangan sampah di dekat pabrik, namun berpengaruh terhadap lingkungan sekitar telihatkumuh dank tor akibat pembuangan dan pembakaran spon bekas

2. Aktivitas warga sekitar 1. Warga sekitar terlihat

beraktivitas seperti biasa karena mungkin telah terbiasa dengan lingkungan pabrik

3. Penyebab dan dampak yang dapat dikasi secra objektif

1. Tumpukan sampah spon yang telah dibakar menimbulkan bau dan berpengaruh pada tanah da tanaman sekitar.

(18)

Secara umum buruh dan masyarakat tahu apa itu sampah industry dan merasakan dampak dari sampah tersebut. Namun mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut dan masih tetap melakukan pembakaran sampah di dekat pabrik yang berdampak langsung pada tanaman, tanah dan kesehatan walaupun demikian buruh pekerja dan masyarakat sekitar pabrik sandal spons sukamaju kecamatan Tamansari masih tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Padahal menurut teori sampah hasil dari pengolahan tersebut sangat tidak baik apabila dikelola dengan seadanya, pengelolaan sampah yang hanya dibakar menyebabkan asap yang hitam pekat, bau karet yang tercium dan kadang batuk-batuk akibat mencium bau tersebut. Sampah spons yang hanya dibakar itu apabila dilakukan secara terus menerus membutuhkan oksigen dan air yang cukup besar, hal inilah yang menyebabkan sampah dari bahan zat kimia disebut sangat berbahaya dan beracun.

(19)

Namun warga disekitar pabrik spon merasa sudah biasa dengan keadaan tersebut karena mereka telah beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Narasumber R menyatakan lebih baik spons hasil pengolahan sandal tersebut di olah kembali atau apabila dibuang lebih baik mencari tempat yang aman dan jauh dari pemukiman agar tidak menimbulkan dampak yang negative bagi warga dan lingkungan sekitar.

BAB IV

PENUTUP

(20)

 Sampah industry spons sebagai hasil dari proses produksi pembuatan sandal spons mrupakan suatu bahan berbahaya yang member efek negative terhadap lingkungan, kesehatan, serta mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

 Pemcemaran adalah rusaknya lingkungan yang di akibatkan dari limbah dari pengolahan barang industry yang mengandung zat kimia yang berbahaya dan beracun jika tidak dikelola dengan benar.

 Pencemaran yang ditimbulkan dari proses pengolahan spons dan pembuatan sandal spons berupa pencemaran udara yang dirasakan dan bau karet sebagai bahan utama pembuatn spons yang diolah sebagai sandal  Pengolahan dan pengelolaan sampah spons sangat penting dilakukan

untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan menurut narasumber R, dan lebih baik jika sampah spons itu diolah kembali, apabila di buang dilakukan dengan cara yang aman yang tidak menggangu aktivitas masyarakat sekitar.

4.2 Rekomendasi

(21)

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Meminta persetujuan 4. Memberikan pertanyaan

(22)

- Apakah yang Anda ketahui tentang sampah industry? - Mengapa bisa terjadi sampah industry?

b. Mengetahui sikap individu terhadap sampah industry

- Apakah dampak dari sampah industry yang dirasakan? - Bagaimana cara pembuangan sampah industry

c. Mengetahui pengelolaan sampah industry

- Bagaimana cara pengolahan atau penangulangan sampah industry? - Menurut Anda seberapa pentingnya pengolahan sampah industry? - Apakah sampah industry ini berpengaruh pada kesehatan dan

lingkungan?

d. Mengetahui pencemaran yang timbul akibat sampah industry - Apa saja pencemaran yang timbul akibat sampah spons? 5. Mengucapkan terimakasih

6. Mengucapkan salam

Pedoman Observasi

1. Mengamati jawaban responden

2. Mengamati keadaan sekitar pabrik dan membandingan dengan jawaban responden

3. Megamati aktivitas warga sekitar pabrik

(23)

EVENT CONSENT

Penelitian “Pengaruh Sampah Industri Sandal Spons Terhadap Lingkungan”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Gandi Sukma Nugraha NIM : C.14201.13.058

(24)

Telah melakukan wawancara yang diperlukan dalam pembuatan makalah penelitian di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya.

Demikian surat permohonan wawancara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, Juli 2014 Narasumber,

……… EVENT CONSENT

Penelitian “Pengaruh Sampah Industri Sandal Spons Terhadap Lingkungan”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Gandi Sukma Nugraha NIM : C.14201.13.058

(25)

Telah melakukan wawancara yang diperlukan dalam pembuatan makalah penelitian di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya.

Demikian surat permohonan wawancara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, Juli 2014 Narasumber,

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Buku perpustakaan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya : PEMBUANGAN SAMPAH AKADEMI PENILIK KESEHATAN TEKNOLOGI SANITASI (APK

– TS), DEPARTEMEN KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN, PROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TENAGA SANITASI PUSAT 1987

(27)

M. Ahas, Haris Endang, Aripin Zaenal.2010.Pendidikan Lingkugan Hidup.Jakarta:ERLANGGA.

http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga/ http://id.wikipedia.org/wiki/limbah beracun

Referensi

Dokumen terkait

• Apakah Pseudomonas aeruginosa lebih sering ditemukan pada PPOK derajat berat yang mengalami

Dimana orang yang mempunyai kebiasaan merokok lebih berisiko 7 kali terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kebiasaan

2 Nitrogen Dioksida NO2 yang bersifat lebih sukar dalam air maka akan berefek pada saluran bagian bawah dengan mekanisme terjadi kerusakan pada silia, gangguan sekresi mukus,

Walaupun hasil deskriptif menunjukkan angka kejadian pada PPOK di daerah peruntukkan lebih tinggi angkanya dibandingkan dengan bukan peruntukkan, namun secara keseluruhan

Subjek penelitian adalah pasien yang telah terdiagnosis asma dan PPOK yang berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 46 sampel dengan masing-masing kelompok sebanyak

Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang bertumpu di Puskesmas sampai di rumah sakit pusat rujukan masih jauh dari fasilitas pelayanan untuk penyakit

Kesimpulan: Terdapat kecenderungan nilai growth hormone / IGF-1 lebih rendah dan nilai testosteron lebih tinggi pada pasien PPOK stabil dibanding orang sehat yang setara umur

Sejalan dengan penelitian Ahmar yang menyatakan kualitas pelayanan farmasi rawat inap pada dimensi bukti langsung/fisik tangible memiliki kualitas yang baik 53,9% dengan kepatuhan