WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM
A. PENGANTAR
Wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut, ke arah darat meliputi bagian daratan yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut dan angin laut, sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang ada di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar serta daerah yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan (Nontji, 2002). Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 27 tahun 2007, wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Menurut Yahya (2013), Pelabuhan Paotere merupakan salah satu dari tiga pelabuhan laut yang dimiliki oleh pelabuhan Makassar yang masuk dalam kategori pelabuhan ikan dan juga sebagai salah satu kawasan heritage yang ada di kota Makassar. Pelabuhan paotere terletak di Selat Makassar dengan kedudukan 05’8’’ LS dan 119o24’2’’ BT. Secara umum Pelabuhan Paotere difungsikan sebagai kawasan komersial (perdagangan), kawasan transportasi bagi kapal perintis dan kapal rakyat tradisional dengan berbagai ukuran. Pelabuhan Paotere menjadi generator pembangkit kawasan sekitarnya, seperti kegiatan pelabuhan yang menarik masyarakat untuk berdagang, melakukan transaksi, lelang ikan, bongkar muat barang dan lain sebagainya. Situasi pelabuhan Paotere yang diramaikan oleh aktivitas para nelayan dari aktivitas bongkar muat tangkapan hasil laut, menimbang barang, transaksi ikan maupun pembersihan kapal.
NAMA : NURUL AULIA AZTI AZIS
NIM : J011171533
PRODI/FAK : KEDOKTERAN GIGI
TOPIK : LINGKUNGAN
Aktivitas yang sangat padat di wilayah sekitar pelabuhan Paotere tersebut juga tidak didukung oleh lingkungan yang tidak bersih, sehingga menyebabkan beberapa hal seperti akses jalan sekitar dermaga rusak yang banyak kubangan air, saluran drainase buruk sehingga menyebabkan genangan air sekitar pelelangan yang menimbulkan polusi bau, serta banyak sampah yang berserakan disekitar pelabuhan tersebut. Selain itu, limbah hasil kegiatan bongkar muat ikan, air limbah kapal maupun limbah rumah tangga dibuang langsung ke laut karena telah menjadi kebiasaan warga sekitar membuat air laut menjadi tercemar. Dengan adanya hal tersebut, tentunya akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Pembuangan limbah kapal yang dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan penurunan kualitas air di laut dan sekitar pelabuhan Paotere baik secara fisik, kimia maupun biologi. Kondisi tersebut akan menyebabkan terganggunya keberlangsungan hidup biota laut disekitarnya dan pada akhirnya akan memberikan dampak pada penurunan tangkapan hasil laut serta berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.1
Pencemaran air laut di wilayah sekitar pelabuhan Paotere ini tentunya tidak terjadi begitu saja, tercemarnya air laut disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan juga dampak yang akan timbul bagi orang banyak. Dalam artikel ini akan dikaji apa saja penyebab dan dampak dari pencemaran laut tersebut. Selain itu juga akan dikaji mengenai seberapa jauh tingkat pencemaran air laut di wilayah sekitar pelabuhan Paotere ini.
Pelabuhan Paotere merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat banyak kegiatan maupun aktivitas yang padat oleh masyarakat sekitar, sehingga di kawasan pelabuhan Paotere tersebut juga harus mendukung aktivitas padat yang dilakukan. Oleh karenanya, dalam artikel ini bertujuan untuk membahas penyebab serta dampak yang ditimbulkan daari pencemaran laut tersebut sehingga kita dapat mengetahui hal tersebut dan tidak terjadi lagi hal-hal yang dapat menyebabkan pencemaran laut.
1 Aliyah FR. “Analisis Tingkat Pencemaran Air Laut Pada Kawasan Sekitar Pelabuhan Paotere” (Online)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle
B. METODE PENULISAN
Data yang digunakan dalam metode penulisan artikel ini ialah menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi liteatur dan penelitian yang terkait. Literatur maupun jurnal yang digunakan dalam artikel ini ialah seperti jurnal tentang tingkat pencemaran laut di pelabuhan Paotere dan juga mengambil tentang gerakan sosial masyarakat di pelabuhan Paotere.
Dalam mengambil judul bahasan ini juga karena pada saat di bangku sekolah telah turun langsung ke wilayah sekitar pelabuhan Paotere untuk melihat beberapa perumahan kumuh dan secara tidak langsung telah melihat bagaimana kondisi pelabuhan Paotere yang telah mengalami pencemaran lingkungan terutama lautnya.
C. PEMBAHASAN
Peranan pelabuhan sangat penting dalam perekonomian. Kehadiran pelabuhan yang memadai juga berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan juga menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan industry dan perdagangan serta merupakan usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan sosial. Hal ini tentunya membawa dampak terhadap pengelolaan usaha pelabuhan tersebut agar beroperasi secara efektif, efisien dan professional sehingga seluruh kegiatan di pelabuhan menjadi lancer, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan. Sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adaalah tempat pertemuan dua angkutan atau lebih dalam berbagai kepentingan yang saling terkait. 2
Salah satu pelabuhan yang ada di Makassar ialah pelabuhan Paotere. Pelabuhan ini terletak di kecamatan Ujung Tanah, kota Makassar yang diperuntukkan bagi kapal perintis dan kapal rakyat tradisional. Selain sebagai tempat persinggahan kapal, pelabuhan Paotere juga memiliki fungsi sebagai pusat pelelangan ikan dan pemukiman nelayan. Berbagai kegiatan masyarakat sekitar dari transportasi, perdagangan dan
2
kegiatan rumah tangga yang terjadi di kawasan pelabuhan Paotere dapat menjadi sumber pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya. Terutama lingkungan laut yang merupakan sumber mata pencaharian dan pusat kegiatan dari masyarakat di kawasan tersebut. Menurut Mochtar, pencemaran laut diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya zat atau energi oleh manusia baik secara langsung maupun tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang menyebabkan efek merugikan karena merusak sumber daya hayati, membahayakan kesehatan manusia, menghalangi aktivitas di laut, serta menurunkan mutu air laut.3
Kualitas air laut yang digunakan untuk pelabuhan maupun untuk biota laut secara ideal harus memenuhi standar, baik secara fisik, kimia,dan mikrobiologi. Apabila kualitas air laut melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan dalam standar baku mutu, maka tersebut dapat dikatakan menurun sesuai dengan peruntukannya, sehingga digolongkan sebagai air tercemar. Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan yang diperuntukkan bagi kapal perintis dan kapal rakyar tradisional yang terletak di bagian Utara Kota Makassar. Aktivitas pelabuhan di Pelabuhan Paotere diramaikan oleh para nelayan dan kapal-kapal yang sandar di dermaga untuk melakukan kegiatan bonkar muat barang. Aktivitas tersebut tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan, limbah cair seperti air ballast , air bilge, ceceran minyak dari kapal-kapal, peletakkan jangkar, bersihbersih kapal, dan limbah pemukiman warga dapat mempengaruhi kualitas air laut sekitar pelabuhan. Selain itu banyaknya sampah yang berserakan di sekitar perairan pelabuhan juga mengganggu estetika lingkungan.4 Berdasarkan hasil suatu penelitian bahwa tingkat pencemaran air laut di sekitar pelabuhan Paotere dengan metode yang digunakan yaitu termasuk dalam kelas B yaitu cemar ringan.
Segalabentuk aktivitas yang terjadi di sekitar pelabuhan Paotere tidak terlepas dari kehidupan modern seperti sekarang yang sulit dipisahkan dari pemanfaatan logam berat
3
Rachma SM, dkk. “Analisis dan Degradasi Senyawa Piren yang Berasal dari Sedimen di Perairan Pelabuhan Paotere dengan Oksidator KOMnO4” (Online)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/77630590.pd
f&ved=0ahUKEwini6LAlN_XAhUDTo8KHeEyDqoQFggkMAA&usg=AOvVaw1LX-bgIdwVibyplMWpIN3f Diakses pada Minggu, 26 November 2017.
4
karena berbagai bentuk kegiatan industry untuk memenuhi kebutuhan maupun segala bentu aktivitas yang dilakukan di pelabuhan Paotere seperti merkuri, kadmium, arsen, kromium dan tembaga. Beranekaragamnya penggunaan logam merkuri maka pelepasan logam dari limbah industry yang mengeluarkan limbahnya tanpa penggunaan instalasi pengolahan air limbah. Logam berat merupakan salah satu bahan pencemar yang berbahaya karena bersifat toksik jika dalam jumlah besar dan dapat mempengaruhi berbagai aspek ekologis maupun aspek biologi.5 Penyebab lain tercemarnya laut di kawasan sekitar pelabuhan Paotere ialah pembuangan limbah rumah tangga masyarakat sekitar yang langsung membuangnya ke laut tanpa penanganan atau pengolahan limbah terlebih dahulu, sehingga perairan yang ada di pelabuhan Paotere tersebut sebagai tempat bermuaranya berbagai saluran air sehingga menjaddi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliranair. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pemahaman tentang pembuangan yang limbah secara benar dan juga faktor-faktor lain seperti ekonomi karena banyak masyarakat yang tinggal di daerah tersebut ekonomi rendah sehingga tidak mempunyai cukup biaya dalam pengolahan pembuangan limbah rumah tangganya.
Keadaan suatu lingkungan di suatu wilayah juga turut mempengaruhi kondisi kesehatan orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut seperti timbulnya beberapa penyakit-penyakit akibat lingkungannya. Penyakit berbasis lingkungan adalah penyakit yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat, yang berakar atau berhubungan erat dengan kependudukan dan kondisi lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal dan beraktivitas dalam jangka waktu tertentu. Pada masyarakat pulau relative lebih berisiko terhadap munculnya masalah kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan seperti sanitasi serta minimnya prasarana kesehatan yang tidak digunakan secara optimal. Hal inilah yang disebut dengan faktor risiko kesehatan. Risiko berasal dari kata risk yang artinya probability untuk mendapatkan sakit. Faktor risiko kesehatan adalah semua variabel atau
5 Angriyani M, dkk. “
faktor yang berperan dalam proses kejadian timbulnya sakit (Achmadi, 2011). Perilaku hidup tidak sehat masyarakat pulau seperti membuang sampah di laut, buang air besar di sembarang tempat dan perilaku penggunaan air bersih dan air minum yang buruk menjadi faktor risiko kejadian penyakit diare di pulau-pulau kecil. masyarakat di daerah pesisir sangat rentan terhadap risiko kesehatan lingkungan. Secara nasional, sanitasi dasar atau bahaya yang muncul dari permasalahan lingkungan dan faktor-faktor risiko kebersihan serta perilaku yang tidak higienis atau berisiko, menyumbang 19% kematian di dunia akibat penyakit-penyakit infeksi.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa pelabuhan mempunyai peranan penting dalam perekonomian, terutama di pelabuhan Paotere yang merupakan tempat terjadinya segala aktivitas masyarakat sekitar mulai dari perdagangan, bongkar muat barang maupun tempat persinggahan kapal-kapal perintis yang melewati pelabuhan tersebut. Oleh karena di kawasan sekitar pelabuhan Paotere ini banyak terjadi segala aktivitas sehingga mengakibatkan adanya pencemaran laut akibat limbah atau pembuangan yang langsung ke laut oleh segala bentuk aktivitas yang telah dilakukan disekitar pelabuhan tersebut. Pencemaran laut tersebut kemudian dapat mengundang datangnya berbagai penyakit sebagai akibat dari pencemaran laut tersebut.
E. DAFTAR PUSTAKA
1. Aliyah FR. “Analisis Tingkat Pencemaran Air Laut Pada Kawasan Sekitar
Pelabuhan Paotere”(Online)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unhas.ac
.id/bitstream/handle/123456789/15279/JURNAL%2520ALIYAH.pdf%3Fsequence%
3D1&ved=0ahUKEwi-yq-jlN_XAhXLtY8KHWG-B0QQFggpMAA&usg=AOvVaw2qamWhqlJOk2ri853D9YCw Diakses pada
Minggu, 26 November 2017.
3. Masnawan RS, dkk. “Analisis dan Degradasi Senyawa Piren yang Berasal dari
Sedimen di Perairan Pelabuhan Paotere dengan Oksidator KOMnO4” (Online)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/downlo
ad/pdf/77630590.pdf&ved=0ahUKEwini6LAlN_XAhUDTo8KHeEyDqoQFggkMA
A&usg=AOvVaw1LX-bgIdwVibyplMWpIN3f Diakses pada Minggu, 26 November
2017.
4. Mangampe A, dkk. “Analisis Risiko Merkuri (Hg) dalam Ikan Kembung dan Kerang
Darah pada Masyarakat di Wilayah Pesisir Kota Makassar” (Online)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unhas.ac
.id/bitstream/handle/123456789/10410/ANGRIYANI%2520MANGAMPE%2520K1
1110118.pdf%3Fsequence%3D1&ved=0ahUKEwjU_fGrld_XAhVIRY8KHfP0ABU
QFggkMAA&usg=AOvVaw2JsJtJSWciWAjL1ccD2wdf Diakses pada Minggu, 26
