• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL SPIRITUALITAS Evaluasi 2 dua buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL SPIRITUALITAS Evaluasi 2 dua buku"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL SPIRITUALITAS

Evaluasi 2 (dua) buku

Dark Side of Leadership

karangan Gary L.

McIntosh dan Samuel D. Rima dan

Emotionally Healthy

Spirituality

karangan Peter Scazzero

Diajukan Kepada Drs. Dhwi Waspodo, Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Mata Kuliah Spiritualitas Kepemimpinan pada Program Pascasarjana

Sekolah Tinggi Teologi INTI Jurusan Kepemimpinan Kristen

HUSEIN CHANDRA

NIM. 014.008.0378

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTI

BANDUNG

(2)

Evaluasi Buku Dark Side of Leadership

Ambisi pribadi dan hasrat yang berbahaya untuk memperoleh atau memiliki

sesuatu yang tidak dapat dimiliki, yaitu keberhasilan. Kita hidup di dalam budaya

yang terobsesi dengan memiliki dan berhasil. Keberhasilan yang sejati adalah suatu

status menjadi bukan memperoleh.

Banyak pemimpin Kristen terdorong secara maniak untuk memperoleh

keberhasilan. Keberhasilan diukur dari jumlah hadirin, ukuran dan fasilitas yang

dimiliki, jumlah anggota staf, banyaknya program dan besarnya anggaran.

Akibatnya, para pemimpin terdorong untuk meraih hal-hal diatas supaya berhasil

untuk mencapainya.

Hasrat untuk memiliki hal-hal ini tidak selaras dengan konsep-konsep

alkitabiah tentang gereja dan bahkan kekristenan. Jika mereka tidak memperoleh

apa-apa, mereka bukanlah apa-apa. Menjadi telah terkait erat dan tidak terpisahkan

dengan memperoleh.

Yesus melihat keberhasilan kerajaan dalam istilah menjadi, bukan dalam

arti memperoleh atau bahkan mengerjakan. Budaya sekarang cenderung kepada

memiliki lebih banyak barang dalam upaya untuk menjadi seseorang.

Sisi Gelap. Sisi gelap menunjuk kepada dorongan batin kita, tekanan,

motivasi dan disfungsi yang menggerakkan kita menuju keberhasilan atau

meremehkan pencapaian kita. Sisi gelap kita berkembang perlahan sepanjang

pengalaman hidup dan sering kali terungkap di dalam momen-momen yang

menyebabkan frustrasi atau kemarahan. Sisi gelap itu merupakan perkembangan

yang lazim dari kehidupan dan dapat menjadi agen untuk kebaikan maupun

(3)

Bahaya dari sisi gelap. Pemimpin dapat menjadi penyebab dari

keputusan-keputusan yang tidak bijaksana, beresiko, dan bahkan janggal dan berpotensi

membahayakan diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka pimpin atau

layani. Jika pemimpin tidak mau menempuh perjalanan batin untuk menggali dan

menyelesaikan isu-isu sisi gelap mereka, akan mengakibatkan kegagalan

kepemimpinan.

Orang-orang yang mengabaikan atau tidak mau mengakui sisi gelap mereka

sering kali menghadapi kegagalan besar dalam tanggung jawab kepemimpinan

mereka. Para pemimpin yang menghadapi sisi gelap mereka dan menebusnya,

melakukan yang terbaik sepanjang karirnya.

Bahan-bahan baku yang terkandung dalam sisi gelap adalah kesombongan,

keegoisan, menipu diri, dan motif-motif yang keliru. Pemimpin yang menyadari

sisi gelap mereka dan bersedia menanganinya secara terbuka dan jujur dihadapan

Allah akan dikuatkan agar lebih efektif.

Sisi gelap dari kepemimpinan tumbuh melalui pola-pola / tanda-tanda yang

dapat diprediksi dan umumnya terjadi pada pengalaman masa kanak-kanak dan

remaja yang membentuk sisi gelap kita. Tanda-tanda itu adalah dorongan untuk

berhasil, hasrat untuk diterima, ketakutan yang tidak masuk akal, kebutuhan untuk

mengendalikan, perfeksionisme, atau berbagai tekanan. Sisi gelap kita cenderung

menjadi pengganti yang berlebihan atas kebutuhan-kebutuhan yang belum

terpenuhi.

Ada satu sisi baik dari sisi gelap itu yaitu sebagai mentor senyap yang

melatih kita untuk menang di dalam area yang sama dari kehidupan kita yang

(4)

melihat bahwa sisi gelap itu memiliki pengaruh yang kuat pada keberhasilan

mereka sekarang.

Sisi gelap dapat memunculkan yang baik atau yang buruk, kegembiraan

atau kesedihan, potensi atau masalah. Aspek negatif dari sisi gelap akan mencuat

ke permukaan jika menggunakannya secara egois, sebaliknya kita dapat

memanfaatkan untuk melayani maksud-maksud Allah di dalam hidup kita, tidak

hanya untuk kebutuhan kita saja.

Pemimpin yang kompulsif. Wujud dari sisi gelap adalah pertumbuhan

pemimpin yang kompulsif yang mencakup seperti sadar status, mencari dukungan

dan pujian dari mereka yang berkuasa, berusaha mengendalikan banyak kegiatan

dan mempertahankan tatanan dan biasanya gila kerja, ada kalanya moralistik, kaku

dan suka menghakimi secara berlebihan. Contohnya adalah Musa.

Pemimpin yang narsistik. Tanda-tandanya adalah terdorong untuk berhasil

oleh kebutuhannya untuk dipuji dan dikagumi, memiliki citra yang penting yang

berlebihan, ambisi yang besar dan khayalan-khayalan yang membumbung tinggi.

Di dalam hatinya ada aborsi diri dan keraguan berkenaan dengan perasaan rendah

diri yang dalam. Contohnya adalah Salomo.

Pemimpin yang paranoid. Tanda-tandanya adalah curiga, memusuhi, penuh

ketakutan dan iri hati. Takut bahwa seseorang akan meremehkan kepemimpinan

mereka, mereka hipersensitif terhadap tindakan-tindakan orang lain, mengenakan

makna-makna subyektif pada motif-motif, dan menciptakan suatu struktur yang

kaku untuk mengendalikan. Dalam hatinya ada perasaan-perasaan tidak aman dan

(5)

Pemimpin yang kodependen. Tanda-tandanya adalah pendamai yang

menyembunyikan masalah ketimbang menghadapinya, dalam suatu upaya untuk

menyeimbangkan sistem dari kelompok. Mereka menjadi sangat ramah dengan

toleransi yang tinggi terhadap perilaku yang janggal. Bersedia memikul lebih

banyak pekerjaan agar mereka tidak perlu mengatakan tidak kepada siapapun,

mereka bereaksi bukan bertindak. Di dalam hatinya ada seorang yang tertekan dan

frustrasi yang mempunyai kesulitan mengungkapkan emosi dan masalah secara

penuh dan jujur. Contohnya adalah Simson.

Pemimpin yang pasif-agresif. Tanda-tandanya adalah keras kepala, pelupa,

dan sengaja tidak efisien. Mereka cenderung mengeluh, menolak tuntutan,

menangguhkan, dan membuang-buang waktu sebagai sarana mengendalikan

lingkungan mereka dan orang-orang sekitar mereka. Di dalam hatinya ada

kemarahan dan kebencian juga rasa takut terhadap keberhasilan, karena itu akan

melahirkan tuntutan yang lebih tinggi.

Menaklukkan sisi gelap. Sisi gelap kepemimpinan tidak dapat dihilangkan

namun dapat ditaklukkan. Pemimpin dapat menerapkan suatu tingkat penataan diri

untuk memastikan sisi gelap mereka terkendali. Tidak ada rumus sederhana, tetapi

ketika kita menerapkan kebenaran Allah ke atasnya, kita dapat meminimalkan

pengaruh-pengaruh negatifnya pada hidup, karir, keluarga dan pelayanan kita.

Menaklukkan sisi gelap memerlukan disiplin, mawas diri yang terus menerus dan

upaya sepanjang hidup kita.

Pengomposan rohani. Terlibat dalam isu-isu menaklukkan sisi gelap dan

mengijinkan Allah untuk mengubah isu-isu adalah mirip dengan proses organik dari

(6)

mengubah aspek-aspek yang kurang diinginkan dari kepribadian kita dan

selanjutnya mengintegrasikan mereka kembali ke dalam kehidupan kita, ketimbang

menyangkal mereka dan mencoba membuang mereka dari kehidupan kita. Kita

dapat menyadari kebenaran tentang kuasa Kristus menjadi sempurna di dalam

kelemahan-kelemahan kita. Roh Kudus dapat mengubah kelemahan-kelemahan

kita menjadi humus rohani yang kaya, tempat hadirnya pelayanan kita yang paling

kuat dan berbuah.

Langkah-langkah penaklukkan sisi gelap:

1. Mengakui bahwa sisi gelap itu ada dan memahami bentuk yang telah

dikenakannya di dalam kehidupan anda

2. Memeriksa masa lalu anda

3. Menolak toksin dari tuntutan-tuntutan yang tidak realistik

4. Mempraktekkan disiplin pemahaman diri

5. Memahami identitas anda di dalam Kristus

Spiritualitas Yang Sehat Secara Emosi (Emotionally Healthy Spirituality)

Ada 3 kelompok orang-orang yang meninggalkan gereja:

1. Kelompok pengikut Yesus Kristus yang tulus, tetapi mengalami

pergumulan yang sama seperti orang lain, dengan pernikahan, perceraian,

persahabatan, menjadi orang tua, membujang, seksualitas, kecanduan ,

kekuatiran, keinginan untuk diterima, dan perasaan gagal dan depresi di

tempat kerja, gereja dan rumah tangga.

2. Kelompok orang-orang yang masih ke gereja tetapi tidak aktif karena

(7)

3. Kelompok orang-orang yang membuang iman mereka sepenuhnya, yang

lelah terperangkap dan menemui jalan buntu dalam perjalanan rohani

mereka.

Sepuluh tanda utama dari spiritualitas yang tidak sehat secara emosi:

1. Menggunakan Allah untuk lari dari Allah

2. Mengabaikan emosi kemarahan, kesedihan, dan ketakutan

3. Sekarat karena hal-hal yang salah

4. Menolak dampak masa lalu terhadap masa kini

5. Membagi hidup kita ke dalam sekat “sekular” dan “sakral”

6. Kehidupan yang sibuk bagi Allah tanpa kebersamaan dengan Allah

7. Merohanikan konflik

8. Menutupi kehancuran, kelemahan, dan kegagalan

9. Hidup tanpa batasan

10.Menghakimi perjalanan rohani orang lain

Definisi kesehatan emosi:

1. Bisa menyadari, mengenali, dan mengatur perasaan kita sendiri

2. Bisa menempatkan diri dan memiliki belas kasihan yang aktif bagi orang

lain

3. Bisa berinisiatif dan menjaga hubungan yang dekat juga bermakna

4. Bisa melepaskan diri dari pola yang merusak diri

5. Bisa peka terhadap dampak masa lalu kita terhadap masa kini

6. Bisa mengembangkan kapasitas untuk menyatakan pikiran dan perasaan

kita secara jelas, baik secara verbal maupun nonverbal

(8)

8. Bisa meminta apa yang kita butuhkan, inginkan, atau pilih secara jelas,

secara langsung dan dengan sikap hormat

9. Bisa secara akurat menilai sendiri kekuatan, keterbatasan, dan kelemahan

kita serta menyatakannya secara bebas kepada orang lain

10.Bisa belajar memiliki kapasitas untuk menyelesaikan konflik secara dewasa

dan merundingkan solusi yang mempertimbangkan sudut pandang orang

lain

11.Bisa membedakan dan mengekspresikan secara tepat seksualitas dan

sensualitas kita, dan

12.Bisa berduka dengan benar

Definisi kerohanian kontemplatif yang berfokus pada praktek dan perhatian :

1. Sadar dan berserah pada kasih Allah di setiap situasi

2. Mengatur diri kita untuk bisa mendengar Allah dan mengingat

kehadiranNya dalam segala sesuatu yang kita lakukan

3. Berkomuni dengan Allah, mengijinkan Dia sepenuhnya berdiam di dalam

batin kita

4. Mempraktekkan kehidupan yang tenang, teduh, dan tidak putus-putusnya

berdoa

5. Bersandar sepenuhnya di dalam hadirat Allah

6. Memahami bahwa kehidupan dunia kita merupakan sebuah perjalanan

perubahan ke arah kesatuan yang semakin besar dengan Allah

7. Menemukan esensi sejati kita di dalam Allah

(9)

9. Mengembangkan ritme kehidupan yang seimbang dan harmonis, yang

memampukan kita peka terhadap hal yang kudus di seluruh hidup ini

10.Menerapkan praktek-praktek kerohanian yang pernah dipakai dalam sejarah

yang masih bisa diterapkan hingga saat ini

11.Mengijinkan hidup kita sebagai orang Kristen dibentuk oleh ritme

penanggalan Kristen dari pada budaya kita, dan

12.Hidup penuh komitmen dalam komunitas yang berhasrat kuat untuk

mengasihi Yesus lebih dari yang lainnya.

Kombinasi dari kesehatan emosi dan kerohanian kontemplatif bisa menjawab apa

yang bagi saya merupakan bagian yang hilang dalam kekristenan kontemporer.

Kesehatan emosi dan kerohanian kontemplatif menawarkan tiga anugerah

utama:

- Anugerah untuk melambatkan diri

- Anugerah untuk berfokus pada kasih Allah, dan

- Anugerah untuk terbebas dari semua ilusi

Bagaimana mendapatkan jalan menuju spiritualitas yang sehat secara

emosi? Kita harus mengenal diri sendiri untuk dapat mengenal Allah. Salah satu

halangan terbesar kita dalam mengenal Allah adalah kurangnya pengenalan akan

diri sendiri.

Ada 3 godaan besar yang mengancam kita:

1. Prestasi

2. Harta

(10)

Berikut ini ada 4 kebenaran praktis untuk mulai membuat transisi radikal dari hidup

dengan setia bagi diri kita sebenarnya dalam Kristus:

1. Mendengarkan batin anda dalam keheningan dan kesunyian

2. Temukan sahabat yang bisa dipercaya

3. Keluar dari zona aman anda

4. Berdoa minta keberanian

Ada 2 kebenaran Alkitab yang penting terkait dengan perlunya kita untuk melihat

ke masa lalu untuk dapat melangkah ke depan:

1. Berkat dan dosa dari keluarga kita dalam dua atau tiga generasi yang lalu

memiliki dampak yang menentukan terhadap siapa kita sekarang ini

2. Pemuridan membutuhkan usaha untuk meninggalkan pola-pola dosa dari

keluarga asal kita dan mempelajari kembali cara hidup yang Allah inginkan

dalam sebuah keluarga Allah.

Bagaimana caranya melangkah maju ke masa depan dengan melihat ke

masa lalu? Kita bisa melihat dari kehidupan Yusuf:

1. Yusuf memiliki kepekaan yang kuat akan kebesaran Allah

2. Yusuf secara jujur mengakui rasa kehilangan dan sedih terhadap

keluarganya

3. Yusuf menulis kembali naskah hidupnya menurut Kitab Suci

4. Yusuf bekerja sama dengan Allah untuk menjadi berkat

Proses melihat ke masa lalu untuk melangkah ke masa depan pasti membuat

(11)

Pertumbuhan ke arah kedewasaan dalam Kristus mengharuskan kita

berjalan menembus tembok itu dengan tahapan-tahapan iman :

Tahap 1: Kesadaran akan Allah yang mengubah hidup

Tahap 2: Pemuridan / Pembelajaran

Tahap 3: Hidup yang aktif / Pelayanan

Tahap 4: Perjalanan Batin

Tahap 5: Perjalanan Lahiriah (dari hidup batin saya)

Tahap 6: Diubahkan ke dalam kasih

John of the Cross mengatakan ada tujuh kekurangan rohani yang mematikan

bagi pemula yang harus dimurnikan yaitu Kesombongan, Ketamakan, Kemewahan,

Kemarahan, Kerakusan rohani, Iri hati rohani dan Kemalasan.

Kita bisa mengetahui bahwa kita sedang mengalami perkembangan atau

mungkin sudah berada di balik tembok dengan empat dinamika yang perlu

pertimbangan :

1. Tingkat kehancuran hati yang lebih besar

2. Penghargaan yang lebih besar terhadap misteri kudus

3. Kemampuan yang lebih dalam untuk menantikan Allah

4. Keterpisahan yang lebih besar dari dunia

Beberapa pertahanan diri yang umum yang dapat menghalangi

pertumbuhan kita secara rohani dan emosi:

 Penyangkalan (atau melupakan secara selektif)

 Sikap mengecilkan

(12)

 Menyalahkan diri sendiri

 Mencari-cari alasan

 Memberi penjelasan pintar

 Mengalihkan perhatian

 Sikap bermusuhan

Lima tahap berbeda yang ada di dalam Alkitab untuk berduka:

1. Memberi perhatian

2. Menunggu dalam waktu penantian

3. Menerima keterbatasan sebagai berkat

4. Mendaki tangga kerendahhatian

5. Biarlah yang lama melahirkan yang baru sesuai waktu Tuhan

Dua disiplin dalam sejarah umat Allah yang sangat penting bagi kehidupan

doa yang lebih dewasa dan spiritualitas yang sehat secara emosi yaitu Ibadah Harian

dan Sabat.

Ibadah Harian dan Sabat menawarkan kita suatu ritme yang sangat kuat

sehingga membuat kita memiliki jangkar dalam menghadapi badai besar apapun

yang mengamuk dalam hidup kita dan kita bisa merasakan adanya suatu tali (yaitu

Allah sendiri) yang membawa kita kembali ke rumah. Inti dari Ibadah Harian dan

Sabat adalah berhenti untuk berserah pada Allah dalam kepercayaan. Kegagalan

melakukan hal ini merupakan inti dari dosa yang terjadi di Taman Eden!

Ada empat unsur yang harus ada dalam setiap Ibadah Harian:

1. Berhenti sejenak

(13)

3. Berdiam

4. Alkitab

Tujuan dari Ibadah Harian adalah mengingat Allah dan bersekutu dengan

Dia sepanjang hari-hari kita.

Empat kualitas dasar dalam Alkitab mengenai Sabat yang sangat membantu

dalam membedakan suatu hari “libur” dengan Sabatnya Alkitab:

1. Berhenti

2. Istirahat

3. Bersuka

4. Kontemplasi

Bertumbuh menjadi orang dewasa secara emosi memiliki tingkatan2 emosi

yaitu emosi bayi, emosi anak kecil, emosi remaja dan emosi orang dewasa.

Unsur-unsur dari Aturan Hidup:

DOA

1. Kitab Suci

2. Berdiam Diri dan Menyendiri

3. Ibadah Harian (Doa)

4. Belajar

ISTIRAHAT

5. Sabat

6. Kesederhanaan

7. Bermain dan Rekreasi

(14)

8. Pelayanan dan Misi

9. Merawat Tubuh Jasmani

RELASI

10.Kesehatan Emosi

11.Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Kemungkinan yang terjadi adalah karena kekuatan dan jarak pusat gempa yang jauh dari stasiun radio yang digunakan dan juga adanya rugi-rugi propagasi dalam pemancaran

Mereka menggabungkan komponen-komponen dan komposisi yang sudah dipelajari membentuk karakter baru yang mirip dengan yang seharusnya, namun tidak ada dalam sistem

Pengusaha-pengusaha tambang di Australia bergerak melalui komunitas pertambangan yang ada di Australia melalui saluran-saluran seperti misalnya demonstrasi, media massa serta

Perspektif ketiga dan perspektif yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis proses ratifikasi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura

• Uap air yang dihasilkan dari proses pengeringan dimanfaatkan kembali oleh kondensor untuk menghasilkan air, yang dapat dimanfaatkan lagi sebagai input air pada proses ekstraksi.

1) Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang hasil membaca teks hasil observasi dan teks tanggapan deskriptif. 2) Peserta didik bercerita manfaat dan mengemukakan

Lantip Diat Prasojo dkk, Supervisi Pendidikan ,hlm.84.. pemberian petunjuk tentang cara memajukan proses belajar mengajar di Kabupaten Cirebon. Pengawas PAI diharapkan dapat

Gampong Kumba Gampong Blang Mirou Gampong Beurasan Gampong Cot Keng Gampong Krueng Kiran Gampong Asan Kumbang Gampong Pulo Gapu Gampong Cot Geureufai Gampong Alue Sane