OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Kode Etik Akuntan Profesional
•
Pemuktahiran Kode Etik IAI ‐ Kode Etik IAI 1998
•
Keputusan Menteri Keuangan No. 263/KMK.01/2014 tentang
Penetapan IAI Sebagai Organisasi Profesi Akuntan
•
IFAC Membership Obligation
•
SMO 4 – IESBA Handbook ot the Code of Ethics for
Professional Accountants
•
SMO 4 requires adoption and implementation of standards
no less stringent than the IESBA Code of Ethics
•
IAI sebagai salah satu Founding Members IFAC
LATAR
BELAKANG
LATAR
BELAKANG
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Komite Etika dibentuk 22 Desember tahun 2015 dengan 5 orang anggota
• Keputusan awal mengadopsi seluruh bagian IESBA Handbook ot the Code of Ethics for Professional Accountants 2015
• Part A – General Application of the Code
• Part B – Professional Accountants in Public Practice
• Part C – Professional Accountants in Business
• Koordinasi dengan IAPI dan IAMI agar hanya ada 1 versi adopsi IESBA Code of Ethics
• Kesepakatan dengan IAPI untuk menunda adopsi part B sampai tahun 2017
• Mengacu Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAPI 2008
• Mengacu IESBA Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants 2016 part B
• Komite Etika memutuskan mengadopsi IESBA Code of Ethics 2016 (walaupun sebetulnya baru efektif 15 Juli 2017)
• ED Kode Etik Akuntan Profesional disahkan oleh Dewan Pengurus Nasional IAI pada 27 Oktober 2016
• Public Hearing 16 November 2016
• Pengesahan Kode Etik oleh Komite Etika 30 November 2016
PROSES
PENYUSUNAN
PROSES
PENYUSUNAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL
KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL
PRINSIP DASAR ETIKA
PRINSIP DASAR ETIKA
AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK PUBLIK
AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK PUBLIK
AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS
AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS
Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA‐IFAC, termasuk bagian yang berlaku efektif pada 15 Juli 2017 (diizinkan penerapan dini)
P
RINSIP
D
ASAR
E
TIKA
P
RINSIP
D
ASAR
E
TIKA
BAGIAN A
•
•
• Seorang individu yang
merupakan anggota utama Ikatan Akuntan Indonesia. Seorang Akuntan Profesional di
Kantor Akuntan, tanpa memandang klasifikasi fungsinya
(misalnya, audit, pajak, atau konsultansi), yang menyediakan
jasa profesional.
Seorang akuntan Profesional yang bekerja atau terikat dalam
kapasitas eksekutif atau noneksekutif di berbagai bidang seperti perdagangan, industri, jasa,
sektor publik, pendidikan, sektor nirlaba, badan regulator atau organisasi profesi, atau Akuntan
Profesional yang dikontrak oleh entitas tersebut
DEFINISI
DEFINISI
AKUNTAN PROFESIONAL AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS
9 AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK
PUBLIK
Seorang Akuntan Profesional di Kantor Akuntan, tanpa memandang klasifikasi fungsinya (misalnya, audit,
Jika Akuntan Profesional dilarang oleh hukum atau peraturan untuk mematuhi bagian tertentu dari Kode Etik
ini, Akuntan Profesional tetap mematuhi bagian lain dari kode etik
Ciri Pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung jawab untuk bertindak bagi
kepentingan publik, tanggung jawab Akuntan Profesional tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau
pemberi kerja.
PENDAHULUAN DAN PRINSIP DASAR
K O D E E T I K
KERANGKA
KONSEPTUAL
KERANGKA
KONSEPTUAL
Prinsip Dasar
Etika
•
••
• Mengidentifikasiancaman
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika .
Menentukan
• Mengevaluasisignifikasi ancaman
tersebut terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika • Menerapkanperlindunganyang
tepat untuk menghilangkan dan mengurangi ancaman tersebut
sampai ke tingkat yang dapat diterima
KERANGKA
KONSEPTUAL
KERANGKA
KONSEPTUAL
IDENTIFIKASI PENERAPAN PERLINDUNGAN
12
•
•
Mengevaluasi
signifikasi
ancaman
tersebut terhadap
kepatuhan pada prinsip
dasar etika
Integritas
Lugas dan Jujur dalam semua semestinya dari pihak
lain
tingkat yang dibutuhkan
Kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh, tidak dan peraturan yang berlaku dan perilaku
apa pun yang mengurangi kepercayaan
KATEGORI ANCAMAN
Ancaman yang terkait dengan kepentingan keuangan atau kepentingan
lain yang akan mempengaruhi pertimbangan atau perilaku Akuntan Profesional secara
tidak layak
ANCAMAN KEPENTINGAN PRIBADI
ANCAMAN TELAAH PRIBADI
ANCAMAN ADVOKASI
Ancaman terjadi akibat dari Akuntan Profesional
tidak dapat sepenuhnya melakukan evaluasi atas pertimbangan yang
dilakukan
Ancaman terjadi Akuntan Profesional akan mempromosikan
posisi klien atau organisasi tempatnya bekerja sampai pada
titik yang dapat mengurangi objektivitas
Ancaman terjadi Akuntan Profesional terlalu bersimpati dengan
kepentingan klien/organisasi atau terlalu mudah menerima pekerjaan mereka karena
hubungan dekat dan berlangsung lama
Ancaman terjadi ketika Akuntan Profesional dihalangi untuk bertindak
objektif karena tekanan yang nyata dan dirasakan,
termasuk upaya memengaruhi Akuntan Profesional secara tidak
sepantasnya
PERLINDUNGAN
DICIPTAKAN OLEH PROFESI,
PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU
PERATURAN
KATEGORIPERLINDUNGAN
KATEGORIPERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
DALAM LINGKUNGAN KERJA
16
CONTOH PERLINDUNGAN DICIPTAKAN OLEH PROFESI, PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU PERATURAN
Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi;
Persyaratan pengembangan profesional berkelanjutan;
Peraturan tata kelola korporat;
Standar Profesi;
Prosedur pemantauan dan pendisiplinan oleh Ikatan akuntan Indonesia stay regulator;
17
PERLINDUNGAN
SISTEM PENGADUAN EFEKTIF DAN
TERPUBLIKASI DENGAN BAIK UNTUK
MELAPORKAN PERILAKU TIDAK ETIS DAN
TIDAK PROFESIONAL
KEWAJIBAN SECARA EKSPLISIT
UNTUK MELAPORKAN
BENTURAN KEPENTINGAN
K O D E E T I K
Benturan Kepentingan Memunculkan Ancaman Terhadap Prinsip Objektivitas Dan Prinsip Dasar Etika Yang Lain
Ancaman dapat muncul ketika :
Akuntan Profesional melakukan kegiatan professional yang terkait dengan permasalahan tertentu untuk dua pihak atau lebih yang
memiliki kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan tersebut
Kepentingan Akuntan Profesional terkait dengan permasalahan tertentu berbenturan dengan kepentingan pihak lain yang
menggunakan jasa Akuntan Profesional
AKUNTAN PROFESIONAL
DI PRAKTIK PUBLIK
AKUNTAN PROFESIONAL
DI PRAKTIK PUBLIK
BAGIAN
B
Penerapan kerangka konseptual bagi Akuntan Profesional di Praktik
Publik.
200
Bagian B mengacu pada Bagian B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh IAPI pada Oktober
2008
Jika tidak diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, maka mengacu pada Part B dari Handbook of the Code of
Ethics for Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC
•
Dari segi sistematika isi: sama dengan Handbook of the Code of Ethics for
Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC,
kecuali untuk seksi 290.
•
Seksi 290 pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah Independensi dalam
Perikatan
Assurance.
Handbook of the Code of Ethics for Professional
Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC
mengembangkan Section 290 menjadi section 290 untuk Independence
-Audit and Review Engagement, dan 291 untuk Independence – Other
Assurance Engagement
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - IAPI
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - IAPI
•
Pembahasan mengenai pemberian jasa
non-assurance
dibahas dalam
seksi 290 dan 291 sebagai bagian dari pembahasan mengenai
Independensi.
•
290.154 sampai 290.214 membahas mengenai pemberian jasa
non
assurance
untuk klien audit
•
291.138 sampai 291.147 membahas pemberian jasa
non assurance
untuk klien
assurance
PEMBERIAN JASA
NON-ASSURANCE
PEMBERIAN JASA
NON-ASSURANCE
•
Tanggung jawab Manajemen
•
Administrative Services
•
Penyusunan Catatan Akuntansi dan Laporan Keuangan
•
Jasa Penilaian
•
Jasa Perpajakan
•
Jasa Audit Internal
•
Jasa Sistem IT
•
Jasa Hukum
•
Jasa Perekrutan
JASA
NON-ASSURANCE
JASA
NON-ASSURANCE
A
KUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS
A
KUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS
BAGIAN C
Penerapan kerangka konseptual PRINSIP DASAR ETIK
bagi Akuntan Profesional di Bisnis
Hasil Pekerjaan Akuntan Profesional di Bisnis
KREDITUR PEMERINTAH
PEMBERI KERJA MASYARAKAT UMUM INVESTOR
K O D E E T I K
dapat dijadikan acuan oleh
KOMUNITAS BISNIS LAINNYA
Penyusunan dan pelaporan informasi
keuangan dan informasi lainnya Pengelolaan keuangan secara efektif
・
・
・
02
Adanya kekhawatiran atas keberlangsungan kerjasama
01
Kepemilikan Kepentingan Keuangan di, atau penerimaan pinjaman atau jaminan dari organisasi pemberi kerja.03
Adanya tekanan komersial dari luar organisasi pemberi kerja
K O D E E T I K
Contoh Keadaan Yang Dapat Memunculkan
Ancaman Kepentingan Pribadi
Contoh Keadaan
Yang Memunculkan
Ancaman Telaah Pribadi
bagi Akuntan
Profesional di Bisnis
Penentuan Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Kombinasi Bisnis Setelah Yang
Bersangkutan Melakukan Studi Kelayakan Yang Mendukung Keputusan Akuisisi Bisnis
Tersebut
K O D E E T I K
・
・
・
02
Menerima hadiah atau perlakuan istimewa, kecuali nilainya tidak berarti dan tidak memiliki konsekuensi apa pun
01
Bertanggung jawab atas pelaporan keuangan ketika ada anggota keluarga batih atau keluarga sedarah dan semenda yang bekerja di organisasi tersebut yang membuat keputusan yang memengaruhi pelaporan keuangan
03
Memiliki hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang berpengaruh terhadap keputusan bisnis
Contoh Keadaan Yang Dapat Memunculkan
Ancaman Kedekatan
Bagi Akuntan Profesional di Bisnis
28
K O D E E T I K
ADANYA ANCAMAN PENGHENTIAN ATAU
PENGGANTIAN AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS,
AKIBAT DARI KETIDAKSEPAKATAN PENERAPAN
PRINSIP AKUNTANSI ATAU CARA PELAPORAN
INFORMASI
ADANYA PRIBADI DOMINAN YANG
BERUPAYA MEMPENGARUHI PROSES
PERLINDUNGAN
DICIPTAKAN OLEH PROFESI,
PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU
PERATURAN
KATEGORIPERLINDUNGAN
KATEGORIPERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
DALAM LINGKUNGAN KERJA
K O D E E T I K
CONTOH PERLINDUNGAN DALAM LINGKUNGAN KERJA
K O D E E T I K Sistem pengawasan
Program etika;
Prosedur penerimaan staf yang menekankan pada pentingnya memperkerjakan staf yang memiliki kompetensi tinggi;
Pengendalian internal yang kuat;
Proses penegakan disiplin yang memadai;
Kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya perilaku yang beretika dan adanya keyakinan kuat bahwa staf akan bertindak secara beretika
Kebijakan dan prosedur yang mendorong dan memberdayakan pegawai untuk mengomunikasikan dengan manajemen senior mengenai semua persoalan etika yang mengganggu mereka tanpa takut akan dihukum.
Konsultasi dengan Akuntan Profesional lain yang tepat.
Kebijakan dan prosedur dalam penerapan dan pemantauan mutu kinerja staf;
Mengomunikasikan secara tepat waktu mengenai kebijakan dan prosedur organisasi, termasuk perubahannya, kepada seluruh pegawai, serta pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai kebijakan dan prosedur tersebut
300.14
・
03
Menyusun informasi keuangan bagi anggota manajemen tertentu dari entitas pemberi kerjayang sedang berupaya untuk melakukan pembelian atas entitas tersebut (management buyout).04
Bertanggung jawab memilih pemasok bagi organisasi pemberi bekerja ketika terdapat anggota keluarga batih dari Akuntan Profesional yang akan memperoleh keuntungan keuangan dari transaksi tersebut01
Memberikan jasa kepada dua organisasi dan memperoleh informasi rahasia dari satu organisasi yang dapat digunakan untuk menguntungkan atau merugikan organisasi yang lain
02
Melakukan kegiatan professional untuk dua pihak dalam suatu persekutuan untuk membantu mereka secara terpisah dalam proses pembubaran persekutuan
Contoh Situasi Yang Memunculkan
Benturan Kepentingan
PENYUSUNAN DAN PELAPORAN
INFORMASI
PENYUSUNAN DAN PELAPORAN
INFORMASI
F
Penyusunan dan penyajian informasi dilakukan secarawajar, jujur dan sesuai dengan standar profesional yang berlaku
Akuntan profesional penanggung jawab penyusunan dan persetujuan laporan keuangan harus meyakini
bahwa laporan keuangan tsb sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku
Informasi keuangan dan informasi manajemen: proyeksi & anggaran, laporan keuangan, diskusi & analisis
manajemen, surat representasi manajemen
33
K O D E E T I K
SUMBER DAYA YANG KURANG DALAM PELAKSANAAN TUGAS
DENGAN
TEPAT
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
ASPEK PRINSIP KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN
KEADAAN YANG MEMUNCULKAN ANCAMAN DALAM PELAKSANAAN
PRINSIP KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN :
PENGALAMAN, PELATIHAN DAN/ATAU PENDIDIKAN YANG TIDAK
MEMADAI
TIDAK BOLEH MENYESATKAN PEMBERI
KERJA MENGENAI TINGKAT
K O D E E T I K
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI
330,4
PERLINDUNGAN UNTUK MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN
ANCAMAN, CONTOH:
NASIHAT ATAU PELATIHAN TAMBAHAN
KECUKUPAN WAKTU DALAM PELAKSANAAN TUGAS
BANTUAN AHLI
KONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN (ATASAN, AHLI
INDEPENDEN, IAI )
KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF TERKAIT DENGAN
PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepentingan keuangan Akuntan Profesional di Bisnis dalam keadaan tertentu
dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip dasar
etika.
01
Memiliki kepentingan keuangan langsung / tidak langsung di organisasi pemberi kerja dan nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis
02
K O D E E T I K
Berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba,dan nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis
Contoh perlindungan dalam rangka menghilangkan atau mengurangi ancaman kepentingan
pribadi:
02
04
01
03
Mengungkapkan semua kepentingan yang relevan dari setiap program pemberian atau perdagangan saham yang dimiliki oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi ditempatnya bekerja, sesuai dengan kebijakan internal organisasi.
Berkonsultasi, ketika tepat, dengan penanggungjawab tata kelola di dalam organisasi tempatnya bekerja.
Prosedur reviu internal
K O D E E T I K
BUJUKAN
Menerima Penawaran
Akuntan Profesional di Bisnis, anggota keluarga batih, atau anggota keluarga sedarah dan semenda
mungkin ditawari bujukan dalam berbagai bentuk termasuk hadiah, layanan, perlakuan istimewa, dan
tawaran yang tidak sepantasnya berdasarkan pertemanan atau loyalitas.
Ketika Akuntan Profesional di Bisnis ditawari bujukan, maka dilakukan evaluasi atas situasi tersebut, Ancaman
intimidasi terhadap prinsip objektivitas atau kerahasiaan muncul jika bujukan tersebut diterima dan diikuti dengan
ancaman untuk mempublikasi dan merusak reputasi
Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung
pada sifat, nilai, dan maksud di balik tawaran yang diberikan.
BUJUKAN
Memberi Penawaran
Akuntan Profesional di Bisnis mungkin berada dalam situasi yang mana Akuntan Profesional di Bisnis diharapkan, atau di bawah tekanan lainnya, untuk menawarkan bujukan untuk memengaruhi pertimbangan atau proses pengambilan keputusan dari individu atau organisasi, atau untuk memperoleh informasi rahasia.
Tekanan tersebut dapat berasal dari dalam kantor, misalnya, dari rekan sejawat atau atasan. Tekanan juga dapat berasal dari individu atau organisasi pemberi kerja yang menyarankan tindakan atau keputusan bisnis yang akan menguntungkan bagi organisasi tersebut, yang mungkin memengaruhi Akuntan Profesional di Bisnis secara tidak pantas.
Akuntan Profesional di Bisnis tidak menawarkan bujukan untuk memengaruhi secara tidak pantas keputusan profesional dari pihak ketiga.
Ketika tekanan untuk menawarkan bujukan yang tidak beretika berasal dari dalam organisasi tempatnya bekerja, maka Akuntan Profesional mengikuti prinsip dan panduan mengenai penyelesaian benturan etika
Ketidakpatuhan pada Hukum dan peraturan
Ketidakpatuhan
Tindakan kelalaian atau perbuatan jahat
yang disengaja maupun tidak disengaja
yang dilakukan oleh organisasi pemberi
kerja
360.2
RUANG LINGKUP
Undang Undang dan Peraturan yang umumnya memiliki dampak langsung terhadap
penentuan jumlah dan pengungkapan yang material dalam laporan keuangan
organisasi tempatnya bekerja
Undang Undang dan Peraturan lain yang tidak memiliki dampak langsung terhadap
penentuan jumlah dan pengungkapan yang material dalam laporan keuangan
organisasi tempatnya bekerja, tetapi kepatuhan terhadap Undang-Unfang dan
peraturan tersebut mungkin fundamental bagi aspek operasi dari usaha organisasi
tempatnya bekerja, kemampuannya untuk melanjutkan usaha atau terhindar dari
hukuman yang material
Akuntan Profesional
Merespons adanya ketidakpatuhan.
a. Mematuhi prinsip integritas dan
perilaku profesional;
b. Mengingatkan manajemen atau
jika sesuai penanggung jawab tata
kelola di organisasi pemberi kerja;
c. Mengambil tindakan lebih lanjut
yang sejalan dengan kepentingan
umum.
03
02
01
TANGGUNG JAWAB DARI MANAJEMEN DAN PENANGGUNG JAWAB
TATA KELOLA DI ORGANISASI TEMPATNYA BEKERJA
K O D E E T I K