• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik Akuntan Publik di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kode Etik Akuntan Publik di Indonesia"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

OUTLINE

1. Pendahuluan

2. Kode Etik Akuntan Profesional

(4)

Pemuktahiran Kode Etik IAI ‐ Kode Etik IAI 1998

Keputusan Menteri Keuangan No. 263/KMK.01/2014 tentang

Penetapan IAI Sebagai Organisasi Profesi Akuntan

IFAC Membership Obligation 

SMO 4 – IESBA Handbook ot the Code of Ethics for 

Professional Accountants

SMO 4 requires adoption and implementation of standards 

no less stringent than the IESBA Code of Ethics

IAI sebagai salah satu Founding Members IFAC 

LATAR 

BELAKANG

LATAR 

BELAKANG

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(5)

Komite Etika dibentuk 22 Desember tahun 2015 dengan 5 orang anggota

Keputusan awal mengadopsi seluruh bagian IESBA Handbook ot the Code of Ethics for Professional Accountants 2015

Part A – General Application of the Code

Part B – Professional Accountants in Public Practice

Part C – Professional Accountants in Business

Koordinasi dengan IAPI dan IAMI agar hanya ada 1 versi adopsi IESBA Code of Ethics

Kesepakatan dengan IAPI untuk menunda adopsi part B sampai tahun 2017 

Mengacu Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAPI 2008

Mengacu IESBA Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants 2016 part B 

Komite Etika memutuskan mengadopsi IESBA Code of Ethics 2016 (walaupun sebetulnya baru efektif 15 Juli 2017)

ED Kode Etik Akuntan Profesional disahkan oleh Dewan Pengurus Nasional IAI pada 27 Oktober 2016

Public Hearing 16 November 2016

Pengesahan Kode Etik oleh Komite Etika 30 November 2016

PROSES 

PENYUSUNAN

PROSES 

PENYUSUNAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(6)

KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL

(7)

KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL

PRINSIP DASAR ETIKA

PRINSIP DASAR ETIKA

AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK PUBLIK

AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK PUBLIK

AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA‐IFAC,  termasuk bagian yang berlaku efektif pada 15 Juli 2017 (diizinkan penerapan dini)

(8)

P

RINSIP  

D

ASAR 

E

TIKA

P

RINSIP  

D

ASAR 

E

TIKA

BAGIAN A

(9)

• Seorang individu yang

merupakan anggota utama Ikatan Akuntan Indonesia. Seorang Akuntan Profesional di 

Kantor Akuntan, tanpa memandang klasifikasi fungsinya

(misalnya, audit, pajak, atau konsultansi), yang menyediakan

jasa profesional. 

Seorang akuntan Profesional yang  bekerja atau terikat dalam

kapasitas eksekutif atau noneksekutif di berbagai bidang seperti perdagangan, industri, jasa, 

sektor publik, pendidikan, sektor nirlaba, badan regulator atau organisasi profesi, atau Akuntan

Profesional yang dikontrak oleh entitas tersebut

DEFINISI

DEFINISI

AKUNTAN PROFESIONAL AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

9 AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK 

PUBLIK

Seorang Akuntan Profesional di Kantor Akuntan, tanpa memandang klasifikasi fungsinya (misalnya, audit,

(10)

Jika Akuntan Profesional dilarang oleh hukum atau peraturan untuk mematuhi bagian tertentu dari Kode Etik

ini, Akuntan Profesional tetap mematuhi bagian lain dari kode etik

Ciri Pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung jawab untuk bertindak bagi

kepentingan publik, tanggung jawab Akuntan Profesional tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau

pemberi kerja.

PENDAHULUAN DAN PRINSIP DASAR

K O D E E T I K

(11)

KERANGKA

KONSEPTUAL

KERANGKA

KONSEPTUAL

Prinsip Dasar

Etika

(12)

••

• Mengidentifikasiancaman

terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika .

Menentukan

• Mengevaluasisignifikasi ancaman

tersebut terhadap kepatuhan pada

prinsip dasar etika • Menerapkanperlindunganyang

tepat untuk menghilangkan dan mengurangi ancaman tersebut

sampai ke tingkat yang dapat diterima

KERANGKA

KONSEPTUAL

KERANGKA

KONSEPTUAL

IDENTIFIKASI PENERAPAN PERLINDUNGAN

12

Mengevaluasi

signifikasi

ancaman

tersebut terhadap

kepatuhan pada prinsip

dasar etika

(13)

Integritas

Lugas dan Jujur dalam semua semestinya dari pihak

lain

tingkat yang dibutuhkan

Kerahasiaan

Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh, tidak dan peraturan yang berlaku dan perilaku

apa pun yang mengurangi kepercayaan

(14)

KATEGORI ANCAMAN

Ancaman yang terkait dengan kepentingan keuangan atau kepentingan

lain yang akan mempengaruhi pertimbangan atau perilaku Akuntan Profesional secara

tidak layak

ANCAMAN KEPENTINGAN PRIBADI

ANCAMAN TELAAH PRIBADI

ANCAMAN ADVOKASI

Ancaman terjadi akibat dari Akuntan Profesional

tidak dapat sepenuhnya melakukan evaluasi atas pertimbangan yang

dilakukan

Ancaman terjadi Akuntan Profesional akan mempromosikan

posisi klien atau organisasi tempatnya bekerja sampai pada

titik yang dapat mengurangi objektivitas

Ancaman terjadi Akuntan Profesional terlalu bersimpati dengan

kepentingan klien/organisasi atau terlalu mudah menerima pekerjaan mereka karena

hubungan dekat dan berlangsung lama

Ancaman terjadi ketika Akuntan Profesional dihalangi untuk bertindak

objektif karena tekanan yang nyata dan dirasakan,

termasuk upaya memengaruhi Akuntan Profesional secara tidak

sepantasnya

(15)

PERLINDUNGAN

DICIPTAKAN OLEH PROFESI,

PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU

PERATURAN

KATEGORIPERLINDUNGAN

KATEGORIPERLINDUNGAN

PERLINDUNGAN

DALAM LINGKUNGAN KERJA

(16)

16

CONTOH PERLINDUNGAN DICIPTAKAN OLEH PROFESI, PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU PERATURAN

Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki  profesi;

Persyaratan pengembangan profesional berkelanjutan;

Peraturan tata kelola korporat;

Standar Profesi;

Prosedur pemantauan dan pendisiplinan oleh Ikatan akuntan Indonesia  stay regulator;

(17)

17

PERLINDUNGAN

SISTEM PENGADUAN EFEKTIF DAN

TERPUBLIKASI DENGAN BAIK UNTUK

MELAPORKAN PERILAKU TIDAK ETIS DAN

TIDAK PROFESIONAL

KEWAJIBAN SECARA EKSPLISIT

UNTUK MELAPORKAN

(18)

BENTURAN KEPENTINGAN

K O D E E T I K

Benturan Kepentingan Memunculkan Ancaman Terhadap Prinsip Objektivitas Dan Prinsip Dasar Etika Yang Lain

Ancaman dapat muncul ketika :

Akuntan Profesional melakukan kegiatan professional yang terkait dengan permasalahan tertentu untuk dua pihak atau lebih yang

memiliki kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan tersebut

Kepentingan Akuntan Profesional terkait dengan permasalahan tertentu berbenturan dengan kepentingan pihak lain yang

menggunakan jasa Akuntan Profesional

(19)

AKUNTAN PROFESIONAL

DI PRAKTIK PUBLIK

AKUNTAN PROFESIONAL

DI PRAKTIK PUBLIK

BAGIAN

B

Penerapan kerangka konseptual bagi Akuntan Profesional di Praktik

Publik.

200

Bagian B mengacu pada Bagian B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh IAPI pada Oktober

2008

Jika tidak diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, maka mengacu pada Part B dari Handbook of the Code of

Ethics for Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC

(20)

Dari segi sistematika isi: sama dengan Handbook of the Code of Ethics for

Professional Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC,

kecuali untuk seksi 290.

Seksi 290 pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah Independensi dalam

Perikatan

Assurance.

Handbook of the Code of Ethics for Professional

Accountants 2016 Edition yang dikeluarkan oleh IESBA-IFAC

mengembangkan Section 290 menjadi section 290 untuk Independence

-Audit and Review Engagement, dan 291 untuk Independence – Other

Assurance Engagement

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - IAPI

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - IAPI

(21)

Pembahasan mengenai pemberian jasa

non-assurance

dibahas dalam

seksi 290 dan 291 sebagai bagian dari pembahasan mengenai

Independensi.

290.154 sampai 290.214 membahas mengenai pemberian jasa

non

assurance

untuk klien audit

291.138 sampai 291.147 membahas pemberian jasa

non assurance

untuk klien

assurance

PEMBERIAN JASA

NON-ASSURANCE

PEMBERIAN JASA

NON-ASSURANCE

(22)

Tanggung jawab Manajemen

Administrative Services

Penyusunan Catatan Akuntansi dan Laporan Keuangan

Jasa Penilaian

Jasa Perpajakan

Jasa Audit Internal

Jasa Sistem IT

Jasa Hukum

Jasa Perekrutan

JASA

NON-ASSURANCE

JASA

NON-ASSURANCE

(23)

A

KUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

A

KUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

BAGIAN C

Penerapan kerangka konseptual PRINSIP DASAR ETIK

bagi Akuntan Profesional di Bisnis

(24)

Hasil Pekerjaan Akuntan Profesional di Bisnis

KREDITUR PEMERINTAH

PEMBERI KERJA MASYARAKAT UMUM INVESTOR

K O D E E T I K

dapat dijadikan acuan oleh

KOMUNITAS BISNIS LAINNYA

Penyusunan dan pelaporan informasi

keuangan dan informasi lainnya Pengelolaan keuangan secara efektif

(25)

02

Adanya kekhawatiran atas keberlangsungan kerjasama

01

Kepemilikan Kepentingan Keuangan di, atau penerimaan pinjaman atau jaminan dari organisasi pemberi kerja.

03

Adanya tekanan komersial dari luar organisasi pemberi kerja

K O D E E T I K

Contoh Keadaan Yang Dapat Memunculkan

Ancaman Kepentingan Pribadi

(26)

Contoh Keadaan

Yang Memunculkan

Ancaman Telaah Pribadi

bagi Akuntan

Profesional di Bisnis

Penentuan Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Kombinasi Bisnis Setelah Yang

Bersangkutan Melakukan Studi Kelayakan Yang Mendukung Keputusan Akuisisi Bisnis

Tersebut

K O D E E T I K

(27)

02

Menerima hadiah atau perlakuan istimewa, kecuali nilainya tidak berarti dan tidak memiliki konsekuensi apa pun

01

Bertanggung jawab atas pelaporan keuangan ketika ada anggota keluarga batih atau keluarga sedarah dan semenda yang bekerja di organisasi tersebut yang membuat keputusan yang memengaruhi pelaporan keuangan

03

Memiliki hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang berpengaruh terhadap keputusan bisnis

Contoh Keadaan Yang Dapat Memunculkan

Ancaman Kedekatan

Bagi Akuntan Profesional di Bisnis

(28)

28

K O D E E T I K

ADANYA ANCAMAN PENGHENTIAN ATAU

PENGGANTIAN AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS,

AKIBAT DARI KETIDAKSEPAKATAN PENERAPAN

PRINSIP AKUNTANSI ATAU CARA PELAPORAN

INFORMASI

ADANYA PRIBADI DOMINAN YANG

BERUPAYA MEMPENGARUHI PROSES

(29)

PERLINDUNGAN

DICIPTAKAN OLEH PROFESI,

PERUNDANG-UNDANGAN, ATAU

PERATURAN

KATEGORIPERLINDUNGAN

KATEGORIPERLINDUNGAN

PERLINDUNGAN

DALAM LINGKUNGAN KERJA

K O D E E T I K

(30)

CONTOH PERLINDUNGAN DALAM LINGKUNGAN KERJA

K O D E E T I K Sistem pengawasan

Program etika;

Prosedur penerimaan staf yang menekankan pada pentingnya memperkerjakan staf yang memiliki kompetensi tinggi;

Pengendalian internal yang kuat;

Proses penegakan disiplin yang memadai;

Kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya perilaku yang beretika dan adanya keyakinan kuat bahwa staf akan bertindak secara beretika

Kebijakan dan prosedur yang mendorong dan memberdayakan pegawai untuk mengomunikasikan dengan manajemen senior mengenai semua persoalan etika yang mengganggu mereka tanpa takut akan dihukum.

Konsultasi dengan Akuntan Profesional lain yang tepat.

Kebijakan dan prosedur dalam penerapan dan pemantauan mutu kinerja staf;

Mengomunikasikan secara tepat waktu mengenai kebijakan dan prosedur organisasi, termasuk perubahannya, kepada seluruh pegawai, serta pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai kebijakan dan prosedur tersebut

300.14

(31)

03

Menyusun informasi keuangan bagi anggota manajemen tertentu dari entitas pemberi kerjayang sedang berupaya untuk melakukan pembelian atas entitas tersebut (management buyout).

04

Bertanggung jawab memilih pemasok bagi organisasi pemberi bekerja ketika terdapat anggota keluarga batih dari Akuntan Profesional yang akan memperoleh keuntungan keuangan dari transaksi tersebut

01

Memberikan jasa kepada dua organisasi dan memperoleh informasi rahasia dari satu organisasi yang dapat digunakan untuk menguntungkan atau merugikan organisasi yang lain

02

Melakukan kegiatan professional untuk dua pihak dalam suatu persekutuan untuk membantu mereka secara terpisah dalam proses pembubaran persekutuan

Contoh Situasi Yang Memunculkan

Benturan Kepentingan

(32)

PENYUSUNAN DAN PELAPORAN

INFORMASI

PENYUSUNAN DAN PELAPORAN

INFORMASI

F

Penyusunan dan penyajian informasi  dilakukan secara 

wajar, jujur dan sesuai dengan standar profesional yang  berlaku

Akuntan profesional penanggung jawab penyusunan  dan persetujuan laporan keuangan harus meyakini 

bahwa laporan keuangan tsb sesuai dengan standar  akuntansi keuangan yang berlaku

Informasi keuangan dan informasi manajemen: proyeksi  & anggaran, laporan keuangan, diskusi & analisis 

manajemen, surat representasi manajemen

(33)

33

K O D E E T I K

SUMBER DAYA YANG KURANG DALAM PELAKSANAAN TUGAS

DENGAN

TEPAT

BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI

ASPEK PRINSIP KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN

KEADAAN YANG MEMUNCULKAN ANCAMAN DALAM PELAKSANAAN

PRINSIP KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN :

PENGALAMAN, PELATIHAN DAN/ATAU PENDIDIKAN YANG TIDAK

MEMADAI

TIDAK BOLEH MENYESATKAN PEMBERI

KERJA MENGENAI TINGKAT

(34)

K O D E E T I K

BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI

330,4

PERLINDUNGAN UNTUK MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN

ANCAMAN, CONTOH:

NASIHAT ATAU PELATIHAN TAMBAHAN

KECUKUPAN WAKTU DALAM PELAKSANAAN TUGAS

BANTUAN AHLI

KONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN (ATASAN, AHLI

INDEPENDEN, IAI )

(35)

KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF TERKAIT DENGAN

PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kepentingan keuangan Akuntan Profesional di Bisnis dalam keadaan tertentu

dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip dasar

etika.

01

Memiliki kepentingan keuangan langsung / tidak langsung di organisasi pemberi kerja dan nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis

02

K O D E E T I K

Berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba,dan nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Akuntan Profesional di Bisnis

(36)

Contoh perlindungan dalam rangka menghilangkan atau mengurangi ancaman kepentingan

pribadi:

02

04

01

03

Mengungkapkan semua kepentingan yang relevan dari setiap program pemberian atau perdagangan saham yang dimiliki oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi ditempatnya bekerja, sesuai dengan kebijakan internal organisasi.

Berkonsultasi, ketika tepat, dengan penanggungjawab tata kelola di dalam organisasi tempatnya bekerja.

Prosedur reviu internal

K O D E E T I K

(37)

BUJUKAN

Menerima Penawaran

Akuntan Profesional di Bisnis, anggota keluarga batih, atau anggota keluarga sedarah dan semenda

mungkin ditawari bujukan dalam berbagai bentuk termasuk hadiah, layanan, perlakuan istimewa, dan

tawaran yang tidak sepantasnya berdasarkan pertemanan atau loyalitas.

Ketika Akuntan Profesional di Bisnis ditawari bujukan, maka dilakukan evaluasi atas situasi tersebut, Ancaman

intimidasi terhadap prinsip objektivitas atau kerahasiaan muncul jika bujukan tersebut diterima dan diikuti dengan

ancaman untuk mempublikasi dan merusak reputasi

Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung

pada sifat, nilai, dan maksud di balik tawaran yang diberikan.

(38)

BUJUKAN

Memberi Penawaran

Akuntan Profesional di Bisnis mungkin berada dalam situasi yang mana Akuntan Profesional di Bisnis diharapkan, atau di bawah tekanan lainnya, untuk menawarkan bujukan untuk memengaruhi pertimbangan atau proses pengambilan keputusan dari individu atau organisasi, atau untuk memperoleh informasi rahasia.

Tekanan tersebut dapat berasal dari dalam kantor, misalnya, dari rekan sejawat atau atasan. Tekanan juga dapat berasal dari individu atau organisasi pemberi kerja yang menyarankan tindakan atau keputusan bisnis yang akan menguntungkan bagi organisasi tersebut, yang mungkin memengaruhi Akuntan Profesional di Bisnis secara tidak pantas.

Akuntan Profesional di Bisnis tidak menawarkan bujukan untuk memengaruhi secara tidak pantas keputusan profesional dari pihak ketiga.

Ketika tekanan untuk menawarkan bujukan yang tidak beretika berasal dari dalam organisasi tempatnya bekerja, maka Akuntan Profesional mengikuti prinsip dan panduan mengenai penyelesaian benturan etika

(39)
(40)

Ketidakpatuhan pada Hukum dan peraturan

Ketidakpatuhan

Tindakan kelalaian atau perbuatan jahat

yang disengaja maupun tidak disengaja

yang dilakukan oleh organisasi pemberi

kerja

360.2

(41)

RUANG LINGKUP

Undang Undang dan Peraturan yang umumnya memiliki dampak langsung terhadap

penentuan jumlah dan pengungkapan yang material dalam laporan keuangan

organisasi tempatnya bekerja

Undang Undang dan Peraturan lain yang tidak memiliki dampak langsung terhadap

penentuan jumlah dan pengungkapan yang material dalam laporan keuangan

organisasi tempatnya bekerja, tetapi kepatuhan terhadap Undang-Unfang dan

peraturan tersebut mungkin fundamental bagi aspek operasi dari usaha organisasi

tempatnya bekerja, kemampuannya untuk melanjutkan usaha atau terhindar dari

hukuman yang material

(42)

Akuntan Profesional

Merespons adanya ketidakpatuhan.

a. Mematuhi prinsip integritas dan

perilaku profesional;

b.   Mengingatkan manajemen atau

jika sesuai penanggung jawab tata

kelola di organisasi pemberi kerja;

c.    Mengambil tindakan lebih lanjut

yang sejalan dengan kepentingan

umum.

03

02

01

(43)

TANGGUNG JAWAB DARI MANAJEMEN DAN PENANGGUNG JAWAB

TATA KELOLA DI ORGANISASI TEMPATNYA BEKERJA

K O D E E T I K

Memastikan bahwa kegiatan

usaha organisasi tempatnya

bekerja dilakukan

Mengidentifikasi dan mengatasi setiap

ketidakpatuhan yang dilakukan oleh

organisasi tempatnya bekerja atau

individu yang bertanggung jawab oleh

tata kelola entitas

(44)

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PROFESIONAL DI BISNIS

MEMPEROLEH PEMAHAMAN ATAS PERMASALAHAN

MENGATASI PERMASALAHAN

MENENTUKAN PERLU TIDAKNYA TINDAKAN LEBIH LANJUT

MENENTUKAN APAKAH MENGUNGKAPKAN PERMASALAHAN KEPADA OTORITAS BERWENANG

DOKUMENTASI

(45)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Grha Akuntan

Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310

www.iaiglobal.or.id

iai‐info@iaiglobal.or.id

Tel (021) 3190 4232

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut tidak dapat dikategorikan besar, namun lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan di kawasan hutan mangrove Subelen, Siberut

a. Perhitungan Akuntansi Biaya Menurut Jenis Layanan/Standar Biaya Biaya atau beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas

(skirt pile) dan dianggap terpancang dengan tumpuan.fixed. • Type brace yang digunakan adalah K-bracing. );;> Hasil analisa pada geladak tidak ditinjau, yang ditinjau

After a short historic introduction, Chapter I l l examines particularly the list and defi nitions of the war crimes under the Rome Statute of the International Criminal

Tahap remaja adalah berpusat kepada siapa saya, dengan identitas apa sebetulnya saya. Perubahan pubertas memerlukan remaja untuk mengubah.. konsep fisik mereka,

Kecepatan angin terbesar pada desa Klirong yang didapatkan adalah 4,7 m/s. pada suhu 27 °C dengan tekanan udara 97,78x Pa yang menghasilkan

[9] Rifadil, Mochammad Machmud Rifadil, Era Purwanto, Arman Jaya, Gigih Prabowo, “Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Kincir Angin Sumbu Vertikal untuk

Dengan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah diharapkan mahasiswa lebih mendalami materi bimbingan dan konseling serta dapat mengembangkannya dan dapat