Fahrur Rohman
Iis Jamilah
Muhammad Wardi
Nina Yulina
Rianti
DEFINISI
Macam-macam infeksi pada mata dan
telinga :
MATA
1. Keratitis
2. Konjungtivitis
3. Blefaritis
4. Endoftalmitis
Peradangan
pada kelopak
mata
Peradangan
pada bola mata
DEFINISI
TELINGA
1. Otitis Eksterna
2. Otitis Media Akut
DEFINISI
Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan
konjungtiva akibat suatu proses infeksi
atau respon alergi. (Corwin, 2001).
Otitis Media Akut
Stadium OMA :
1. Stadium hiperemis
(Presupurasi)
Etiologi
Konjungtivitis :
1. Infeksi oleh virus (adenovirus,herpessimplex
virus(HSV),varicella-zoster virus (VZV), dan
human immunodeficiency virus (HIV) dan Bakteri
(Streptococcus, Staphylococcus)
2. Reaksi alergi terhadap debu, bulu binatang
3. Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara
lainnya, sinar ultraviolet.
Otitis Media Akut :
1.Kuman kokus seperti : Streptokokus,
Staphylokokus, pneumokokus dan
diplokokus.
2.Kuman anaerob : Bacteroides
Fragiles
Manifestasi Klinis konjungtivitis
1.
Mata merah, bengkak, sakit, panas,
gatal, dan seperti kelilipan
2.
Bila infeksi bakteri maka akan terdapat
rasa lengket, sekret mukopurulen
3.
Bila infeksi karena virus maka akan
bersifat sangat mudah menular apalagi
pada mata sebelahnya
ManifestasiKlinis oma
1. Demam
2. Telinga terasa penuh
3. Membrane tymphani merah
4. Otorrhea, bila terjadi rupture
membrane tymphani
Pemeriksaan Diagnostik
Konjungtivitis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
OMA :
1.Otoskopis
Penatalaksanaan medis
Konjungtivitis :
1. Kompres air hangat pada mata
2. Konjungtivitis bakterial diobati dengan tetes
mata antibiotika
Contoh : Polymyxin, Bacitrain, Garamycin
3. Konjungtivitis karena pemakaian lensa kontak
maka harus melepas lensa kontaknya.
Penatalaksanaan medis
Terapi OMA tergantung pada stadiumnya:
1.
Pada stadium presupurasi.
Diberikan antibiotik. Contoh: penisilin atau eritromisin.
Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi
dengan asam klavunalat atau sefalosporin
Terapi medis obat analgesik.
Bila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya
dilakukan miringotomi (pembukaan bedah dari gendang
telinga untuk melepaskan tekanan pada telinga tengah)
Lanjutan...
2.
Pada stadium supurasi
.
Antibiotik
Miringotomi bila membran timpani masih utuh.
Analgesik
3.
Pada stadium perforasi.
Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari
Antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
4.
Stadium resolusi
PENGKAJIAN
1. Identitas diri pasien
2. Identitas penanggung jawab
3. Keluhan utama
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA
a. Konjungtivitis
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri
karena proses peradangan
2. Ansietas berhubungan dengan resiko penyebaran
infeksi ke orang lain
b. Otitis Media Akut
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan
telinga tengah
INTERVENSI
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri karena proses peradangan
Tujuan : Pasien merasa nyaman kembali
Kriteria Hasil : Dalam waktu 2x24 jam pasien merasa nyaman kembali, ditandai dengan skala nyeri yang berkurang, pasien tampak lebih tenang NO INTERVENSI RASIONAL
1. Anjurkan klien untuk mengompres
mata dengan air hangat Kompres air hangat dapat meningkatkan rasa nyaman 2. Ajurkan pasien untuk tidak
menggosok-gosok mata yang sakit terutama dengan tangan
Menggosok-gosok mata degan tangan hanya akan memeperparah proses peradangan karena di tangan terdapat banyak sekali kuman
3. Ukur skala nyeri Untuk mengetahui tingkat ketidaknyamanan yang di derita pasien karena nyeri
Lanjutan Intervensi...
Dx 2 : Gangguan konsep diri atau body image menurun berhubungan dengan perubahan pada mata
Tujuan : Gangguan konsep diri meningkat
Kriteria Hasil : Dalam waktu 1x24 jam gangguan konsep diri meningkat, pasien mampu menerima perubahan yang terjadi akibat penyakit yangn dialaminya
No Intervensi Rasional 1. Ajak klien mendiskusikan keadaan
atau perasaan yang dialami
Membantu pasien untuk memulai menerima
2. Catat jika ada tingkah laku yang menyimpang
Kecermatan akan memberika pilihan intervensi yang sesuai pada waktu individu menghadapi rasa duka dalam berbagai cara yang berbeda
3. Jelaskan perubahan yang terjadi berhubungan dengan penyakit yang dialami
Lanjutan Intervensi...
Dx 1: Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan telinga tengah Tujuan : Nyeri yang dirasakan klien berkurang atau hilang.
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam awalnya skala 4-5, setelah dilakukan tindakan skala 0-2 dari rentang skala 0-10
No Intervensi Rasional
Kaji tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum.
Peningkatan tanda-tanda vital merupakan salah satu akibat dari nyeri.
Kaji skala nyeri Untuk mengetahui tingkat nyeri yang diderita pasien
Anjurkan klien untuk mengahlikan suasana dengan melakukan metode relaksasi
Metode pengalihan suasana degan melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita klien.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik
Lanjutan Intervensi...
Dx 2 : Gangguan komunikasi berhubungan dengan kehilangan
pendengaran
Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang atau hilang
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24
jam, diharapkan gangguan komunikasi berkurang atau hilang
No
Intervensi
Rasional
1.
Kaji apa metode komunikasi
yang diinginkan dan catat
pada rencana perawatan
metode yang digunakan
klien
Dengan mengetahui metode komunikasi
yang diinginkan oleh klien maka
metoode yang akan digunakan dapat
disesuaikan dengan kemampuan dan
keterbatasan klien
2.
Gunakan faktor-faktor yang
meningkatkan pendengaran
dan pemahaman, bicara
dengan jelas menghadap
individu.
Memungkinkan komunikasi dua arah
antara perawat dan klien dapat berjalan
dengan baik , dan klien menerima
IMPLEMENTASI
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri
karena proses peradangan.
1. Menganjurkan klien untuk mengompres mata dengan air hangat
2. Menganjurkan pasien untuk tidak menggosok-gosok mata yang sakit
terutama dengan tangan
3. Mengukur skala nyeri
4. Melakukan terapi relaksasi
Dx 2
: Gangguan konsep diri atau body image menurun
berhubungan dengan perubahan pada mata
1.Mengajak klien mendiskusikan keadaan atau perasaan yang dialami
2.Mencatat jika ada tingkah laku yang menyimpang
3.Menjelaskan perubahan yang terjadi berhubungan dengan penyakit yang
IMPLEMENTASI
Dx 1
: Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan telinga
tengah
1. Mengkaji skala nyeri
2. Menganjurkan klien untuk mengahlikan suasana dengan melakukan
metode relaksasi
3. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat
Dx 2
: Gangguan komunikasi berhubungan dengan kehilangan
pendengaran
1. Mengkaji apa metode komunikasi yang diinginkan dan catat pada
rencana perawatan metode yang digunakan klien
Evaluasi
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri karena proses peradangan.
S = Pasien mengatakan rasa nyaman bertambah O = Pasien tampak lebih tenang
A = Masalah teratasi sebagian P = Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Dx 2 : Gangguan konsep diri atau body image menurun berhubungan dengan perubahan pada mata
S = Pasien mengatakan sudah memahami dan menerima perubahan yang terjadi terhadap dirinya akibat dari penyakit yang dialaminya.
O = Pasien tampak lebih ceria A = Masalah teratasi
Evaluasi
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan telinga tengah
S = Pasien merasakan nyeri berkurang
O = Pasien nampak lebih tenang
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi 1,2
Dx 2 : Gangguan komunikasi berhubungan dengan kehilangan pendengaran
S = Pasien mengatakan penedengaran mulai membaik
O = Pasien nampak mampu mendengar suara yang lebih jauh
A = Masalah teratasi sebagian