• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT BAG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT BAG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU WICARA

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL

BERBASIS ANDROID

Ilona Damayanti Sami Waskito1. Moch. Alfan Rosid, S.Kom.,M.Kom2 Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Jl. Raya Gelam 250, Candi-Sidoarjo Ilonadamayanti@gmail.com/

Abstract

Sign language Indonesia is the cue-cue words which was originally taken from the

cue-cue deaf children who submitted could be accepted as a word or words in the Indonesian

Language, sign language has been standardized by the name of SIBI (System Gestures

Indonesian Language). SIBI is one of the media in the form of books, is able to help fellow

deaf House of communication within the community. In reality this is a systematic settings

about a set of fingers, hands, and various movements which symbolize Indonesia language

vocabulary.

Learning can be defined as the systematic and deliberate effort to created in the

activities of the educational interaction between two parties, i.e. between learners and

educators who conduct learning activities. Users of mobile devices as a companion tool in

daily activity for most people. Some of the phone has the sophistication that is commonly

called a smartphone. Android as the operating system has the ability can install applications

that are required by the user and Sqlite to store application data in it.

The results of this research in the form of the application of learning sign language for

the Deaf Speech Sufferers Using Media images and Audio Visual-based Android can provide

information and learning can help users to learning sign language obtained chiefly the

introduction said.

Abstrak

Bahasa Isyarat Indonesia adalah isyarat-isyarat kata yang pada mulanya diambil dari

isyarat-isyarat yang disampaikan anak tunarungu yang bisa diterima sebagai kata atau kosa

kata dalam Bahasa Indonesia, Bahasa isyarat ini telah dibakukan dengan nama SIBI (Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia). SIBI merupakan salah satu media yang berbentuk buku, mampu

membantu komunikasi sesama kaum tunarungu di dalam masyarakat. Nyatanya adalah tataan

yang sistematis tentang seperangkat jari, tangan, dan berbagai gerakan yang melambangkan

kosa kata bahasa Indonesia.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya yang sistematik dan sengaja untuk

diciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik

dan pendidik yang melakukan kegiatan belajar. Pemanfaat perangkat handphone sebagai alat

pendamping dalam kegiatan sehari-hari bagi sebagian besar orang. Beberapa dari handphone

memiliki kecanggihan yang biasa disebut smartphone. Android sebagai sistem operasi

memiliki kemampuan dapat di instal aplikasi-aplikasi yang diperlukan oleh pengguna dan

Sqlite untuk menyimpan data-data aplikasi di dalamnya.

Hasil penelitian ini berupa Aplikasi Pembelajaran Bahasa Isyarat Bagi Penderita

Tunarungu Wicara Mengunakan Media Gambar Dan Audio Visual Berbasis Android dapat

memberikan informasi dan pembelajaran dapat membantu pengguna untuk mendapakan

pembelajaran bahasa isyarat terutama dapat pengenalan kata.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kaum tunarungu mempunyai kelainan berupa kehilangan sebagaian atau keseluruhan fungsi pendengaran. Hal tersebut menyebabkan mereka mengalami kesulitan berkomunikasi. Untuk mengatasi hal itu kaum tunarungu berupaya melakukan komunikasi dengan komunikasi bibir, isyarat, dan ekspresi atau dikenal dengan komunikasi total. Dengan komunikasi total kemampuan tunarungu untuk berkomunikasi menjadi lebih baik sehingga mampu mengikuti pendidikannya yang lebih tinggi sekalipun.(Tadjudin;1996).

Bahasa isyarat ini telah dibakukan dengan nama SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). SIBI merupakan salah satu media yang berbentuk buku, mampu membantu komunikasi sesama kaum tunarungu di dalam masyarakat. Nyatanya adalah tataan yang sistematis tentang seperangkat jari, tangan, dan berbagai gerakan yang melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Media buku agaknya kurang dapat dipahami dengan mudah oleh pemakainya, sehingga perlu adanya suatu aplikasi yang mampu memberikan suatu gambar yang bersifat bergerak, sehingga mempermudah dalam mempelajari bahasa isyarat tersebut.

.

Dalam rangka membantu dan

mengabdi kepada masyarakat maka penulis berencana untuk membuat Aplikasi Pembelajaran Bahasa Isyarat Bagi Tunarungu Wicara Menggunakan Media Gambar dan Audio Visual Berbasis Android

.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Pengertian Pembelajaran

Sudjana (2004:28) “Pembelajaran

dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan

membelajarkan”.

2.2 Pengertian Bahasa Isyarat

Lingkup Sistem Isyarat Bahasa Indonesia Berdasarkan pembentukannya, isyarat dapat dibedakan mnjadi 3 macam yaitu : a. Isyarat Pokok

Isyarat Pokok ialah isyarat yang melambangkan sebuah kata / konsep. Isyarat ini dibentuk dengan berbagai macam penampil, tempat, arah, dan frekuensi.

b. Isyarat Tambahan

Isyarat Tambahan ialah isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel.

c. Isyarat Bentukan

Isyarat Bentukan ialah isyarat yang dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat

imbuhan dan dengan

menggabungkan 2 isyarat pokok /lebih. (Dwidjosumarto,1995).

2.3 Pengertian Hewan Herbivora

Tunarungu merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan keadaan kehilangan pendengaran yang dialami oleh seseorang. Secara umum tunarungu dikategorikan kurang dengar dan tuli, sebagimana yang diungkap Hallahan dan Kauffman (1991:26) bahwa Tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar yang meliputi keseluruhan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar.

2.4 Pengertian media gambar

Menurut Oemar Hamlik

(1986:43) berpendapat bahwa “

gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan

perasaan atau pikiran”.

2.5 Pengertian audio visual

(3)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SLB Gedangan dan masyarakat tunarungu di desa Sawotratap. Penelitian dilakukan setelah proposal penelitian mendapat persetujuan untuk di laksanakan sampai data terpenuhi.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi Metode Pengumpulan data ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat yaitu tentang pembelajaran bahasa isyarat.

2. Studi Pustaka Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan yang digunakan sebagai acuan-acuan dalam proses pengumpulan data.

3. Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan merupakan proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan mengenai masalah dari suatu sistem pengambilan keputusanr, bahan pengetahuan ini dapat diambil dari literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah tersebut, seperti buku-buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. 4. Browsing

3.3 Flowchart Program

Start

Pilih Video atau Gambar

Katagori

Angka, Huruf, Kata

Apakah File = Sudah Ada

Melihat Gambar Atau Video Contoh Soal

Apakah anda Yakin dalam menjawab?

Gambar 3.1 Flowchart Program

3.4 Use Case Diagram

Diagram use case dari media Aplikasi Penggolongan Jenis-Jenis Hewan Pada diagram diatas terdiri dari 1 aktor dan 6 use case. Didalam diagram ini terdapat sebuah extend yang digunakan untuk menunjukkan bahwa 1 use case merupakan tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi tertentu terpenuhi.

3.5 Strory Board

Storyboard berfungsi untuk

mempermudah dalam pembuatan aplikasi.

Susunan dari sebuah aplikasi yang telah dibuat

dapat dilihat melalui storyboard

Aplikasi

Masukan Kata Masukan Kata

Soal

menu gambarvideo menu gambar video menu gambar video

Penegrtian X

(4)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Splash Screen

Gambar 4.1 Splash Screen

Splash Screen adalah halaman ketika memulai aplikasi pertama kali dibuka.

2. Main Menu

Gambar 4.2 Main Menu

Halaman Main Menu adalah halaman yang berisi menu-menu antara lain : Kuis, Bahasa Isyarat, Bantuan, Tentang. Kemudian Tab menu terdapat tab menu gambar dan menu video.

4. Halaman Tab menu Gambar

Halaman ini terdapat search pencarian untuk mencari angka,huruf, dan kata.

Gambar 4.3 Halaman Tab Menu Gambar Dan Pencarian Kata.

Setelah di klik salah satu kata yang

di inginkan misalkan “Ragu” akan

muncul tampilan pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Halaman Tampilan Gambar Terdapat gambar dan penjelasan kata bahasa isyarat yang sudah dipilih. 5. Halaman Tab menu Video

(5)

Gambar 4.5 Halaman Tab Menu Video Dan Pencarian Kata.

Setelah di klik salah satu kata yang

di inginkan misalkan “Ragu” akan

muncul tampilan pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Halaman Tampilan Video Terdapat video dan penjelasan kata bahasa isyarat yang sudah dipilih.

6. Halaman Kuis

Halaman ini berisi kuis yang erisi contoh soal yang sudah disediakan

Gambar 4.7 Halaman Kuis

7. Halaman Bahasa isyarat

Halaman ini berisi tentang penjelasan bahasa isyarat.

Gambar 4.7 Halaman Bahasa Isyarat

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

(6)

2. Pembelajaran bahasa isyarat dapat lebih memperjelas deskripsi gambar gerak penggunaan bahasa isyarat itu sendiri.

3.

Dengan menggunakan peraga bahasa isyarat dapat menampilkan gerak bibir dan mimik wajah yang dibutuhkan oleh penyandang tuna rungu untuk lebih memperjelas kata yang akan mereka sampaikan

.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan peneliti adalah :

1. Aplikasi ini memiliki kelemahan pada video yaitu kurang jernih,

2. Untuk mendapat pembelajaran kata yang lebih banyak lagi dapat ditambahkan pada aplikasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah Yuli, dkk. 2012. Aplikasi Kamus Eletronik Bahasa Isyarst Bagi Tuna

Rungu Dalam Bahasa Indonesia

Berbasis Web . Yogyakarta: UPN

“Veteran”.

Gunawan AR Imas, Dra, Kamus Umum

Bahasa Isyarat Indonesia. Lembaga

Komunikasi Total Indonesia, Jakarta. 1996

Haviluddin, 2011. Memahami Penggunan UML (Unified Modelling Languages).

Jl. Barong Tongkok No. 5 Kampus Unmul: Universitas Mulawarman.

Hidayat, Erzi. 2013. Rancang Bngun Mobile

Phone Positioning System Pada

Platform Android. Riau Pekan Baru:

Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim.

Muktiaji, Rofiandaru. 2012. Sistem Pembelajaran Bhasa Isyarat (SIBI)

Menggunakan Metode Komunikasi

Total Untuk Pemyandang Tunarungu Di

SLB Semarang . Semarang: Universitas

Dian Nuswantoro.

Safaat, Nazaruddin. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan

Tablet PC. Informatika Bandung, Bandung.

2015

Widianti, Santi. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Budaya Untuk Anak Sekolah Dasar Berbasis Android.

Gambar

Gambar 4.3 Halaman Tab Menu Gambar  Dan Pencarian Kata.
Gambar 4.7 Halaman Kuis

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam Statuta UNWIRA Tahun 1995, disebutkan bahwa organisasi universitas terdiri dari 6 unsur utama (Statuta UNWIRA Tahun 1995, Bab V), yaitu :.. 1) Dewan penyantun, yaitu

Digunakan untuk mendapatkan informasi atau data-data yang berkaitan dengan wewenang penghulu, peraturan pencatatan nikah, dan data empiris yang dalam hal ini yakni

Pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah tidak, sehingga menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan persalinan tidak

Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 % dari

Dengan berpegang pada ordonansi-ordonansi itu pemerintah Hindia Belanda telah membentuk -- kadang secara paksa, seperti halnya di Belitung -- daerah-daerah baru yang diberi

Hal ini sesuai dengan pendapat Lamminmaki (2008) yang menyatakan Hotel yang memiliki kualitas lebih tinggi akan memiliki sistem manajemen yang lebih

Hasil penelitian maka hipotesis yang berbunyi adanya perbedaan atau tidak antara return yang diharapkan dan yang dihasilkan dari Jensen, Sharpe dan Treynor dengan