• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program dan Pengelolaan Pendidikan docx'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program dan Pengelolaan Pendidikan docx'"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Program dan Pengelolaan Pendidikan Jenis Progrgram Pendidikan

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan (UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 9). Program pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah terdiri atas :

- Pendidikan Umum - Pendidikan Kejuruan - Pendidikan Luar Biasa - Pendidikan Kedinasan - Pendidikan Keagamaan

Kurikulum Program Pendidikan

Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curir berarti “pelari” dan Curere artinya “tempat berpacu ”. Kurikulum kemudian diartikan “jarak yang harus ditempuh”oleh pelari (Nana Sujana, 1989: 4). Kurikulum dalam pendidikan

dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik “berlari” untuk mencapai “finis” berupa ijazah, diploma atau gelar (Zais, 1976 yang dikutip oleh Mohammad Ansyar dan H.Nurtain, 1992: 7)

Dalam hubungan dengan pembangunan nasional, kurikulum pendidikan nasional berisi upaya pembentukan sumber daya manusia untuk pembangunan. Kurikulum mengandung dua aspek yaitu :

- Aspek kesatuan nasional, yang memuat unsur-unsur penyatuan bangsa.

- Aspek lokal, yang memuat sifat-sifat kekhasan daerah, baik yang berupa unsur budaya, sosial maupun lingkungan alam, yang menghidupkan sifat kebhinekaan dan merupakan kekayaan nasional.

Kurikulum Nasional

Tujuan pendidikan nasional dinyatakan di dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3, yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(2)

1. Tujuan institusional, yang menggambarkan berbagai kemampuan (pengetahuan, keterampilan , nilai, dan sikap) yang harus dikuasai oleh peserta didik dari suatu satuan pendidikan.

2. Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang pelajaran yang perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai serangkaian kemampuan yang disebut struktur program kurikulum.

3. Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih, biasa disebut GGPP atau silabi.

4. Panduan dan buku-buku pelajaran yang disusun untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran (pedoman guru dan buku paket belajar).

5. Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang dialami oleh peserta didik, yaitu strategi belajar mengajar.

Kurikulum Muatan Lokal

Dakam Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah. Keanekaragaman budaya, lingkungan sosial, dan kondisi alam itu merupakan kekayaan hidup bangsa Indonesia, oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui upaya

pendidikan. Karena itu program pendidikan sekolah harus bermuatan unsur-unsur lingkungan.

Kesungguhan pemerintah dalam merealisasikan pemikiran mengenai muatan lokal yang dimulai pada sekolah dasar, diwujudkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0412/U/1987 Tanggal 11Juli 1987 tentang Penerapan Muatan Lokal Sekolah Dasar. Kemudian disusul dengan penjabaran pelaksanaannya dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 173/C/Kep/M/87 Tanggal 7 Oktober 1987. Dalam kata sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Buku Petunjuk Penerapan Kurikulum Sekolah Dasar “Dalam hal ini harus diingat bahwa adanya muatan lokal dalam kurikulum bukan bertujuan agar anak terjerat dalam lingkungannya semata-mata. Semua anak sekolah berhak mendapat kesempatan guna lebih terlibat dalam mobilitas yang melampaui batas lingkungannya sendiri.”

Tujuan dilaksanakannya muatan lokal dalam kurikulum SD dapat dilihat dari segi kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalam hubungannya dengan

kepentingan nasional, tujuan muatan lokal, yaitu :

1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah.

2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang positif.

Dari sudut kepentingan peserta didik, tujuan muatan lokal :

1. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungannya (lingkungan alam, sosial, dan budaya).

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan penelitian ini meliputi beberapa sampel jamu pelangsing yang diduga mengandung bahan kimia obat, kemudian dilakukan pengembangan metode secara kromatografi

Responden dalam penelitian hubungan dukungan sosial keluarga dengan kemampuan sosialisasi adalah cognitive impairment children ringan usia SD dan orang tua dari

Layanan yang masih rendah dalam pengananan pengaduan ini ada di: Graha literasi, Layanan Keanggotaan dan Bimbingan Pemustaka, Layanan Anak, Layanan Naskah Nusantara,

Jamur dapat bersifat saprotrop dengan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang mati, bersifat parasit dengan mengisap nutrisi dari organisme hidup,

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flowcompressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga

Razia yang dipimpin oleh Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Kebumen Ipda Ratimin berhasil menindak sebanyak 100 pelanggar lalu lintas, “Sebagian besar para pelanggar tidak

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi potensi bungkil biji jarak pagar yang memiliki kandungan asam fitat dalam menurunkan kadar logam

Hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi aplikasi Core Banking memiliki pengaruh hubungan yang signifikan