8 2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu, berikut penulis jabarkan berbagai pendapat menurut para ahli:
2.1.1. Definisi Sistem
Definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
Menurut Gordon B.Davis dalam Zakiyudin (2011:1) menerangkan bahwa
“Sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep
dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama”.
Sedangkan menurut Raymond McLeod Jr dalam Zakiyudin (2011:1)
„Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan”.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Menurut Zakiyudin (2011:2) suatu sistem memiliki karakter atau sifat-sifat tertentu yanmg mencirikan sebagai suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (component) atau subsistem-subsistem.
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). 3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). 4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam memiliki akhir tujuan yang berbeda.
Menurut Koniyo (2007:7) dalam bukunya mengatakan bahwa “Suatu
sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut”:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, atau yang disebut dengan human machine system. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung probabilitas. 4. Sistem Terbuka dan Tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
Dari definisi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah bentuk kesatuan antara satu komponen yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang yang memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut.
2.1.4. Definisi Informasi
Informasi sangat penting pada suatu organisasi/instansi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Zakiyudin (2011:5) “Mendefinisikan informasi sebagai data
yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seorang
yang menggunakan data tersebut”.
Sedangkan Menurut Koniyo (2007:7), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk,
ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.
2.1.5. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Menurut Ladjamudin (2013:14), dalam bukunya mengatakan bahwa
“sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi bersifat manajerial, kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Koniyo (2007:8), “Untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas maka dibuatlah system informasi”.
Menurut Susanto (dalam Aprianti Winda dan Umi Maliha 2016:21)
non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
bearti dan berguna”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan untuk melaporkan informasi.
2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan bagi pembuat keputusan yang dibutuhkan perusahaan, yang meliputi komponen people, procedure, data, software, information technology infrastructure. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner
dengan menggunakan skala ordinal.
Sistem informasi akuntansi menurut Jones dan Rama (dalam Henny
Hendarti dkk 2008:89) “sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian
dari MIS (Managenent Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta informasi yang diperoleh dari proses transaksi
akuntansi secara rutin”.
2.1.7. Definisi Penjualan
mendapatkan sumberdaya lainnya seperti kas atau janji untuk membayar
(piutang)”.
Sedangkan menurut Mcleod Raymond, (dalam Widharta, dkk:2013). “Definisi dari sistem penjualan, suatu proses melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan
kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang disertai dengan pembuatan
faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku”.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang menyediakan dan memperjual belikan barang dan jasa kepada pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:
2.2.1. Unifed Modelling Languange (UML)
Unifed Modelling Languange (UML) adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada objek.
Pengertian Unifed Modelling Languange (UML) menurut Gornik (dalam
Edgar Winata dan Johan Setiawan 2013:37) “Unifed Modelling Languange
develover dan software analyst sebagai suatu bahasa yang cocok untuk
mempresentasikan grafik dari suatu relasi antar entitas-entitas software”.)
Menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti 2016:94) “Unifed Modelling
Languange (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh mata-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan sistem perangkat lunak, khususnya
sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek”.
2.2.2. Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukkan kelakuan atau kebiasaan sistem.
Pengertian Use Case Diagram menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti
2016:95) “Use Case Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan
fungsional sebuah sistem. Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah
narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (dalam Aprianti Winda dan Umi Maliha
2016:23) “Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antar satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
Tabel II.1
Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskription
Use Case Fungsional yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit dan aktor.
Aktor/Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi.
Asosiasi / Association Komunikasi antar aktor dan Use Case yang sendiri walau tanpa Use Case tambahan.
Generalisasi /generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah Use Case yang mana fungsi yang satu lebih umum dari yang lainnya.
Menggunakan Include / Use Case <<Include>>
Uses
Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use Case dimana Use Case yang ditambahkan memerlukan Use Case ini untuk menjalankan fungsinya.
Sumber : Winda Apriant dan Umi Maliha (2016:23)
2.2.3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya.
Pengertian Activity Diagram Menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti
2016:95) “Acitivity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logica
procedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini
memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah digram ini mendukung behavior
paralel”.
Sedangkan menurut Hofmeister, Nord dan soni (dalam Winata dkk:2013)
logic, dan work flow. Bisa dipakai untuk menjelaskan teks use case dalam notasi
grafis dengan menggunakan notasi yang mirip flow chart, meskipun terdapat
sedikit perbedaan notasi”.
1. Nodes, menandakan intial dan final node, final node boleh lebih dari 1 2. Activity, aktivitas sistem dapat berupa aktivitas fisik juga bagi user. 3. Flowledge, arah sebuah proses.
4. Fork, awal sebuah proses paralel. 5. Join, akhir proses paralel.
6. Condition, kondisi yang dituliskan dalam bentuk teks. 7. Decision, implementasi if dan then.
8. Merge, penyatuan beberapa flow.
9. Partition, siapa atau apa yang menjalankan aktivitas.
Tabel II.2
Simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Setatus Awal Setatus awal aktivitas pada sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah setatus awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan Asosiasi percabangan diamana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan Asosiasi Penggabungan diamana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memilki sebuah setatus akhir.
2.2.4. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram) menurut Rosa dan
Shalahuddin (2013:50) “ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.
Sedangkan menurut Koniyo (2007:99) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan”.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ERD adalah suatu pemodelan basis data yang menghubungkan/merelasikan antar entitas.
Berikut ini beberapa komponen ERD, yaitu: 1. Entitas
Entitas objek yang mempunyai data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh komputer.
Gambar II.1 Entitas Sumber: Ladjamuddin (2013:149)
2. Atribut
Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
Gambar II.2 Atribut
Sumber: Ladjamuddin (2013:149)
3. Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
Gambar II.3 Relasi Sumber: Ladjamuddin (2013:149)
4. Garis atau Link
Garis berfungsi sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
atribut kunci primer field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses recordyang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)
Atribut multinilai / multivalue field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
Relasi Relasi yang menghubungkan antar
entitas;biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian
kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:50)
2.2.5. Logical Record Structure (LRS)
LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”.
Sedangkan menurut Ladjamuddin (2013:159) “Logical Record Structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD dan LRS yang melalui proses kardinilitas dan menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi”.
Terdapat tiga buah jenis relasi antar tabel didalam ERD menurut Pratama (2014:49), tersebut yaitu:
Nama_atribut_prime
Nama_atribut
Nama_relas
1. One to One (Satu ke Satu)
Relasi ini menggambarkan tentang hubungan satu field pada tabel pertama kesatu field pada tabel kedua.
2. One to many (Satu ke Banyak)
Relasi ini menggambarkan tentang hubungan satu field pada tabel pertama kedua atau beberapa buah field pada tabel kedua.
3. Many to many (Banyak ke Banyak)
Sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru dan siswa didalamnya. Sisem informasi ini memiliki sebuah database bernama sisposekolah dengan tiga buah tabel didalamnya.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
2.2.6. Basis Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Pengertian basis data menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:43) “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
tersedia saat dibutuhkan”.
memiliki sejumlah objek basis data (seperti file table, indeks, dan lain-lain). Di samping berisi, menyimpan data, setiap basis data juga mengandung atau menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara
detail)”.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Basis Data adalah suatu tempat untuk memelihara dan menyimpan data agar mudah digunakan dan ditampilkan kembali oleh pemiliknya.
2.2.7. MySQL ( My Struktur Query Languange )
Dalam pembahasan ini MySQL adalah software database yang lazim disandingkan dengan PHP. Berikut ini pengertian MySQL menurut dua para ahli, yaitu:
Menurut Kadir (dalam Ruhul Amin 2017:115) “MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat open source”.
Sedangkan menurut Saputra dan Agustin (dalam Hinsa dan Ahmad Ishag 2016:65) MySQL bukan termasuk bahasa pemrograman. MySQL merupakan salah satu database populer dan mendunia. MySQL bekerja menggunakan SQL Languange (Structure Query Languange). Itu dapat diartikan bahwa MySQL
merupakan standar penggunaan database di sunia untuk pengolahan data”.
2.2.8. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam rekayasa perangkat lunak, metodologi pengembangan perangkat
lunak atau metodologi pengembangan sistem adalah suatu kerangka kerja yang digunakan
untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan
suatu sistem informasi.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) ”Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis, desain, pengkodean, dan tahap pendukung (support)”.
Berikut adalah gambar model air terjun:
Gambar II.5 Waterfall Model
Sumber :Rosa dan Shalahuddin (2013:29)
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:29) yang terbagi menjadi lima tahapan yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Sistem / Rekayasa Informasi
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2.9. Visual Basic 6.0
pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visua Basic merupakan salah satu Development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek (Object Oriented Programming , OOP) (Koniyo 2007:171).
IDE Visual Basic 6.0 dibagi menjadi delapan bagian besar, yaitu menu, toolbar, toolbox, project explorer, properties windows, form layout, window, form, dan kode editor. Untuk melihat IDE Visual Basic 6.0, dari menu Star – Programs – Microsoft Visual Basic 6.0 dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0. 1. Menu
Pada bagian menu terdapat 13 menu utama, yaitu menu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows, dan Help.
Untuk menggunakan menu itu Anda tinggal mengklik pada menu utama dan
kemudian memilih submenu sebelumnya.
2. Toolbar
Toolbar memiliki fungsi yang sama dengan menu, hanya saja pilihannya berbentuk ikon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan, anda tinggal mengklik ikon
yang sesuai dengan proses yang anda inginkan.
3. Toolbox
Toolbox adalah tempat dimana kontrol-kontrol diletakkan. Kontrol-kontrol yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi. Objek kontrol
yang dibuat pada form aplikasi diambil dari kontrol-kontrol yang ada pada toolbox
4. Project Explorer
Project explorer adalah tempat untuk melihat daftar form dan modul yang digunakan dalam proyek. Melalui project explorer anda juga dapat memilih form yang akan dipakai.
5. Properties Window
Properties window adalah tempat properti setiap objek kontrol. Properties window juga dipakai untuk mengatur properti dari objek kontrol yang dipakai. Dengan
Properties window anda dapat mengubah properti yang nantinya akan dipakai sebagai default objek kontrol pada waktu program pertama kali dieksekusi.
6. Form Layout Window
Berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada waktu program
dieksekusi. Untuk menggeser posisi form, klik dan geser form pada form layout window sesuai dengan posisi yang anda inginkan.
7. Form
Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interfacc) bagi program aplikasi
anda. Pada form anda dapat meletakkan atau menambahkan objek kontrol.
8. Kode Editor
Kode editor adalah tempat dimana anda meletakkan atau menuliskan kode program
dari program aplikasi anda.
2.2.10. Pengkodean
Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim
dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan
menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner
Menurut Fathansyah (2007:105) pengkodean adalah “cara yang ditempuh untuk
menyatakan suatu data dalam bentuk lain”. Ada 3 jenis bentuk pengkodean yang dapat
dipilih menurut Fathansyah (2007:105), yaitu:
1. Sekuensial
Dimana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan dan dengan kode terurut
(biasanya berupa bilangan asli dan abjad).
2. Mnemonic
Dimana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang
ingin dikodekan.
3. Blok
Dimana pengkodean dinyatakan data format tertentu.
2.2.11. Sequence Diagram
Menurut Martin Flower (dalam Surmayanti 2016:95) “Sequence Diagram
adalah diagram yang menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini dalam use case”.
Sedangkan menurut Hofmeister, Nord dan Soni (dalam Edgar Winata dan
Johan Setiawan 2013:39) “Sequence Diagram menjelaskan interaksi obyek-obyek