• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Hukum Atas Surat Ketetapan Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Hukum Atas Surat Ketetapan Pajak"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA HUKUM ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK 1. Pasal 16 UU KUP (sifatnya redaksional, kesalahan ketik atau hitung): Pembetulan ketetapan pajak karena salah tulis, salah hitung, atau salah menerapkan ketentuan tertentu.

2. Pasal 25 UU KUP (sifatnya material)

3. Pasal 36 UU KUP (sifatnya material, tidak dapat diajukan banding atau gugatan):

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar; atau

d. membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

1. penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; atau 2. pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENAGIHAN

 Tindakan pelaksanaan penagihan diawali dengan pengeluaran Surat teguran sampai pelaksanaan lelang.

 Namun demikian, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak, pemberitahuan melalui telepon, surat atau cara lain sebelum lewat saat jatuh tempo pembayaran hendaknya dilakukan.

 Tindakan pelaksanaan penagihan harus dilaksanakan sampai tuntas, dengan hasil akhir berupa pelunasan hutang pajak.  Urutan Pelaksanaan Penagihan :

- Penerbitan surat teguran; - Penerbitan surat paksa;

- Penerbitan surat perintah melakukan penyitaan; - Pelaksanaan penyitaan;

- Pengajuan/permintaan jadual waktu dan tempat pelelangan; - Pengumuman lelang;

- Pelaksanaan lelang. Catatan :

a. Apabila wajib pajak melunasi hutang pajaknya sebelum pelaksanaan penyitaan, maka surat perintah melakukan penyitaan tersebut dicabut. b. Apabila wajib pajak melunasi hutang pajaknya serta biaya-biaya lainnya

(2)

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PENAGIHAN

 Kegiatan tindakan pelaksanaan penagihan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan pengajuan permintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangan meliputi jangka waktu paling cepat 39 hari. Penentuan jangka waktu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :  Penerbitan Surat Tegoran sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan

pajak dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam STP;

 Apabila Surat Tegoran tidak dipenuhi oleh Wajib Pajak/Penanggung Pajak, maka diterbitkan Surat Paksa. Jangka waktu penerbitan Surat Paksa paling lambat 21 hari sejak tanggal Pengeluaran Surat Tegoran.

 Surat Paksa memuat perintah kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk melunasi hutang pajaknya dalam waktu 1 x 24 jam sejak tanggal pemberitahuan Surat Paksa. Jika dalam jangka waktu tersebut hutang pajak tidak dilunasi oleh Wajib Pajak/Penanggung Pajak maka diterbitkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan.

 Pengajuan permintaan penetapan tanggal dan tempat pelaksanaan lelang dilakukan paling

cepat 10 sejak tanggal pelaksanaan penyitaan. Dalam jangka waktu tersebut dilakukan persiapan-persiapan yang menyangkut kelengkapan-kelengkapan :

- dokumen-dokumen piutang pajak (tindakan STP);

- dokumen-dokumen yang menyangkut tindakan pelaksanaan penagihan (Surat Tegoran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan, Berita Acara Penyitaan dan lain-lain

PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS

Berdasarkan Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan Pasal 1 angka (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.03/2010 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penagihan Seketika dan Sekaligus adalah tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak.

(3)

dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak,dan Tahun Pajak. Dalam kondisi normal, Penagihan dilaksanakan setelah jatuh tempo pembayaran, didahului dengan penerbitan Surat Teguran, dilanjutkan tindakan penagihan lainnya, namun

dalam hal terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya

atau berniat untuk itu;

b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan,

atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia;

c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha, atau menggabungkan usaha, atau memekarkan usaha, atau dilaksanakan secara langsung oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak. Dalam hal diketahui oleh Jurusita Pajak bahwa barang milik Penanggung Pajak akan disita oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan, atau Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya, memekarkan usaha, memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya, Jurusita Pajak segera melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus dengan melaksanakan penyitaan terhadap sebagian besar barang milik Penanggung Pajak setelah Surat Paksa diberitahukan.

ALASAN DIBERIKAN IMBALAN BUNGA BAGI WAJIB PAJAK Imbalan bunga diberikan karena Dirjen Pajak:

1. Terlambat menerbitkan SPMKP (Surat Perintah Melakukan Pembayaran) 2. Terlambat menerbitkan SKPLB

3. Kelebihan pembayaran akibat dikabulkannya keberatan/banding

4. Kelebihan pembayaran akibat pengurangan sanksi administrasi psl 14 (4) dan/ psl 19(1)

Contoh penghitungan:

Kelebihan pembayaran akibat dikabulkannnya keberatan/ banding

(4)

Jumlah bulan 24/04/05 s.d. 12/01/06 = 9 bulan Imbalan bunga = 2%X 9 X Rp100 juta = Rp18 juta Uang yg sudah dibayarkan = Rp100 juta Lebih bayar = Rp150 juta Total uang yang diterima = Rp268 juta.

TINDAK PIDANA PAJAK 1.Tidak Disengaja:

- Tidak menyampaikan SPT.

- Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar / tidak lengkap / melampirkan keterangan yang isinya tidak benar

- Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya dipidana

dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan / atau denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang.

- Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya dipidana

dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan / atau denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang.

2. Disengaja:

- Tidak mendaftarkan diri sebagai WP/ PKP, atau menyalahgunakan / menggunakan tanpa hak NPWP / Pengukuhan PKP.

- Tidak menyampaikan SPT.

- Menyampaikan SPT / keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap. - Menolak untuk dilakukan pemeriksaan.

- Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu / dipalsukan seolah-olah benar.

(5)

- Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong / dipungut. Delik Aduan Dan Sanksinya

Setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas di bidang perpajakan, dilarang mengungkapkan kerahasiaan WP yang

menyangkut masalah perpajakan. Pelanggaran atas larangan mengungkapkan kerahasiaan WP tersebut dapat diancam sanksi pidana sebagai berikut :

1. Pejabat yang karena kealpaanya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan masalah perpajakan Wajib Pajak antara lain: Surat Pemberitahuan, laporan keuangan, dan lain-lain yang dilaporkan oleh Wajib Pajak, data yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan, dokumen dan/atau data yang

diperoleh dari pihak ketiga yang bersifat rahasia, dan dokumen dan/atau rahasia Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkenaan, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

2. Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban merahasiakan masalah

perpajakan Wajib Pajak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). WAKIL DAN KUASA PAJAK

Dalam menjalankan hak dan kewajiban perpajakan dikenal ada tiga istilah, yaitu: diri sendiri, wakil, dan kuasa.

Diri sendiri. Hanya Orang Pribadi yang bisa secara langsung menjalankan hak dan kewajibannya.

Wakil. Untuk WP Badan, tidak mungkin perusahaan jalan sendiri ke kantor pajak untuk mlaksanakan keajiban perpajakannya, sehingga dia butuh adanya wakil. Dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, Wajib Pajak diwakili, dalam hal:

a. Badan oleh pengurus

b. Badan dalam likuidasi oleh likuidator, sedang badan yang pailit oleh kurator c. Warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli waris, pelaksana wasiat, atau yang mengurus harta peninggalannya

d. Anak yang belum dewasa /berada dalam pengampuan oleh wali/pengampunya.

Termasuk pengertian PENGURUS adalah orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijakan dan/atau mengambil keputusan dalam bisnis. Hal ini berarti tidak hanya direktur dan komisaris sebagaimana

tercantum dalam akte notaris, tetapi juga bisa stingkat General Manager. Wakil WP bertanggung jawab secara pribadi dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecuali secara meyakinkan dapat dibuktikan bahwa mereka dalam kedudukannya benar-benar tidak mungkin untuk

(6)

Kuasa. WP dapat menunjuk seorang kuasa yang bukan pegawainya dengan suatu Surat Kuasa Khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya, dengan syarat:

a. menyerahkan Surat Kuasa Khusus asli, satu Surat Kuasa untuk satu jenis pajak dan satu masa/tahun pajak

b. memiliki ijin praktek sebaghai Konsultan Pajak

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain metode adsorpsi yang telah sukses dikembangkan untuk mengurangi zat warna remazol brilliant blue memiliki kelemahan diantaranya proses adsorpsi tidak

Data-data sekundernya adalah karya-karya lain yang berbicara langsung atau tidak langsung tentang puasa di daerah kutub, seperti penelitian Susiknan Azhari (1998)

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Estu (2005), tentang pembuatan minuman kesehatan ubi jalar ungu dengan starter yoghurt ( Lactobacillus Bulgaricus dan

Rumah juga tidak saja menjadi tempat beristirahat bagi orang yang telah meninggal tetapi juga rumah menjadi tempat pertemuan antara keluarga yang masih hidup baik itu

Dari uaraian diatas, maka untuk mendukung pegembangan pariwisata terutama sarana akomodasi di kawasan Rawapening khususnya dan Kabupaten Semarang pada umumnya, dibutuhkan adanya

You’ll need to define several properties for the main object (which is called pr for parent rollover), the ID of the navigation list, the height of the navigation (which is also the

Faktor utama yang paling berpengaruh adalah faktor masyarakat dan penegak hukum. Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang kosmetik akan menimbulkan resiko pada

yaitu faktor keluarga dan faktor individu. Faktor keluarga disebabkan oleh kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua