• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan keperawatan pada klien gastritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan keperawatan pada klien gastritis"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI Cover

Kata Pengantar . . . .. . . ..i

BAB 1. Pendahuluan . . . . .1

1.1.Latar belakang . . . . . . . .. . . 1

1.2.Tujuan penulisan . . . ..3

1.2.1 Tujuan umum . . . 3

1.2.2 Tujuan khusus. . . .3

BAB 2. Tinjauan Teoritis . . . 4

2.1. Konsep medis. . . ..4

2.1.1. Definisi . . . .4

2.1.2. Etiologi . . . ……...4

2.1.3. Klasifikasi . . . 5

2.1.4. Patofisiologi . . . .6

2.1.5. Manifestasi Klinis . . . ..7

2.1.6. Komplikasi . . . ...7

2.1.7. Penatalaksanaan Medis . . . .. 8

2.1.8. Pencegahan………9

(2)

2.2. Konsep keperawatan . . . …...10

2.2.1. Pengkajian . . . ……....11

2.2.2. Diagnosa . . . ……...12

2.2.3. Intervensi Keperawatan . . . ……….13

BAB 3. Tinjauan Kasus………...22

3.3.1. Pengkajian Keperawatan………..23

3.3.2. Diagnosa Keperawatan………47

3.3.3. Intervensi Keperawatan ………..48

3.3.4. Implementasi Keperawatan……….51

3.3.5. Evaluasi Keperawatan ………53

BAB 4. Pembahasan………56

4. 1 Pengkajian Keperawatan………...56

4.2. Diagnosa Keperawatan………...56

4.3. Intervensi Keperawatan………..56

BAB 5 . Penutup . . . .58

5.1. Kesimpulan . . . 58

5.2. Saran . . . 58

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . ..iii

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gastritis merupakan peradangan local atau menyebar pada mukosa lambung,yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (La,Sarif .2012).

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

(4)

sekitar 10%. Sementara itu di Jepang, seperti dikutip Majalah Look Japan, setiap 4 – 5 orang di bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang yang terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.Di negara berkembang yang tingkat ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada 80 % penduduk setelah usia 30 tahun.Dari survey yang dilakukan pada masyarakat jakarta pada tahun 2007 yang melibatkan 1.645 responden mendapatkan bahwa pasien dengan masalah gastritis ini mencapai 60% artinya masalah gastritis ini memang ada dimasyarakat dan tentunya harus menjadi perhatian kita semua. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf )

Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gastritis meliputi Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer,bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.Untuk gastritis kronis yang dapat dilakukan meliputi memodifikasi diet pasien,meningkatkan istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Sudarrt,Brunner.2001).

(5)

1.2.Tujuan Penulisan 1.2.1.Tujuan Umum

Mahasiswa/I mampu memahami konsep teoritis dalam melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis serta melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada pasien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa/I mampu melakukan Pengkajian Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

b.Mahasiswa/I mampu menentukan Diagnose Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

c. Mahasiswa/I mampu menyusun Intervensi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

d.Mahasiswa/I mampu melakukan Iimplementasi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

(6)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. KONSEP TEORI

2.1.1. Pengertian

Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian mukosa (Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)

Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung (medikasto.2003 dalam Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronis (Ovedort,2002 dalam Saferi,Andra.2013).

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung (Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013).

2.1.2.Etiologi

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

(7)

Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah : a.Inflamsi bakteri H.pylori

b. Stress Akut

c.Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang d. Penyakit Kronis

(La,Sarif .2012) 2.1.3. Klasifikasi

Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,diantaranya : a. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya disebabkan oleh bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme infektif (La,Sarif).

Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila makanan pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat mengakibatkan kolic dan diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira sehari,meskipun nafsu makan mungkin menueun selama 2 atu 3 hari kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis

(8)

2.1.4.Patofisiologi

Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10 inci.Bila lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah akordion.Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara bertahap terbuka.Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal Sphinter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah makanan masuk ke lambung,sphinter menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.Ketika mkanan berada di lambung,dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang sama kelenjar-kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih menghancurkan makanan tersebut (La,Sarif.2012).

(9)

Dalam penghancuran sel mukosa oleh asam maka mengakibatkan peningkatan histamine sehingga meningkatkan permeabilitas terhadap protein meningkat kemudian plasma mengalami kebocoran di intestinum maka terjadi odem dan akhirnya plasma bocor kedalam lambung sehingga terjadi (Hematoresis dan melena).Ketika terjadi peningkatan asam klorida akan merangsang kolinergik sehingga potilitas (sekresi) pepsinogen meningkat,yang kemudian akan diubah menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi sawar dan kemudian terjadi hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi perdarahan (La,Sarif.2012) 2.1.5.Manifestasi Klinis

a)Nyeri epigastrium hebat,dan nyeri ulu hati. b)Perdarahan

c) Hematomesis d)Melena e) Anoreksia f) Mual,muntah g)Kembung

h)Rasa asam dimulut 2.1.6. Komplikasi

a. Perdarahan saluran cerna b. Ulkus

c. Perforasi

(10)

2.1.7. Penatalaksanaan 1. Gastritis Akut

Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui mulut,diet mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan secara parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasi agen penyebab.

a. Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer.

b. Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.

Terapi pendukung mencakup intubasi,analgetik dan sedative,serta cairan intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan darurat mungkin diperlukan.Pembedahan untuk mengangkat ganggren atau jaringan perforasi.Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pylorus (Suddart,Brunner.2001)

2. Gastritis Kronis

(11)

2.1.8. Pencegahan

Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis :

a. Makan secara benar

Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas,asam,gorengan atau berlemak.Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya.Makanlah dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan lakukan dengan santai.

b. Hindari Alkohol

Penggunaan alcohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung serta dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.

c. Jangan merokok

Merokok mengganggu kerja lapisan lambung,membuat lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok.Merokok juga dapat meningkatkan asam lambung sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung.

d. Lakukan olahraga secara teratur

Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.

e. Kendalikan stress

(12)

yang bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan relaksasi yang cukup.

f. Ganti Obat penghilang nyeri

Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid (AINS),obat-obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti dengan penghilang nyeri yang mengandung Acthaninophen.

g. Ikuti Rekomendasi Dokter

Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam lambung naik berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding lambung sehingga mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman yang mengandung alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera dalam jangka waktu yang panjang.melakukan olahraga teratur.

( La,Sarif.2012)

2.2. Konsep Keperawatan 2.2.1. Pengkajian

(13)

darah,dan apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).

Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti adanya gangguan sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu dimana gejala saat ini hilang dari metode yang digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala ,serta efek-efeknya juga diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001). 2.2.2. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut/ Kronis b/d Agens Cedera Biologis

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh b/d Anoreksia,masukan nutrient yang tidak adekuat.

3. Gangguan pola tidur b/d Penyakit 4. Ansietas b/d penyakit

(14)

2.2.3. Intervensi Keperawatan

Paint control 1605 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah nyeri akut pada

Paint Management 1400 Pengkajian:

1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen si,kualitas,intensitas dan factor penyebab.

2. Observasi respon nonverbal menunjukkan ketidaknyamanan terutama pada pasien yang tidak mampu berkomunikasi secara efektif

Mandiri:

1. Gunakan strategi komunikasi teraupetik untuk mengetahui nyeri dan respon pasien terhadap nyeri.

2. Tentukan dampak nyeri yang dirasakan pasien

3. Kontrol factor lingkungan yang mampu menimbulkan respon ketidaknyamanan pada pasien.

(15)

c) 160511 diharapkan masalah nyeri akut pada pasien dapat teratasi dengan indicator:

a.210201 Reported pain

b. 210206 Facial expression of pain c.210208

Restlessness

1. Ajarkan penggunaan teknik nonpharmakogi (teknik relaksasi)

2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri Kolaborasi:

1. Gambarkan keuntungan dan penggunaan teknik relaksasi dan type relaksasi yang akan digunakan.

2. Berikan deskripsi yang detail mengapa memilih intervensi relaksasi

3. Ketahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan untuk relaksasi

4. Ajak pasien untuk rileks dan rasakan sensasi yang mungkin muncul

5. Berikan waktu yang tidak mengganggu karena pasien butuh istirahat

6. Gunakan relaksasi sebagai strategi untuk memberikan medikasi nyeri

7. Evaluasi dan dokumentasi kan respon pasien dalam therapy relaksasi

Ketidaksei bangan nutrisi kurang dari

Nutritional Status : Food & Fluid Intake 1008

Setelah

Nutrition Management 7200 Intervensi:

Pengkajian :

(16)

kebutuhan

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan indicator:

a) 100801 Pasien mampu

memenuhi

kebutuhan nutrisi melalui oral. b) 100803 Pasien

mampu memenuhi

kebutuhan cairan melalui oral. c) Pasien mampu

mempertahankan Berat badan

makanan

2. Tentukan makanan yang disukai pasien 3. Tentukan jumlah kalori yang diperlukan seperti juice buah,jika perlu

6. Timbang BB pasien pada interval yang tepat 7. Monitor pemasukan nutrisi dan kalori yang

dikomsumsi oleh tubuh Penyuluhan

8. Berikan informasi tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara untuk memenuhinya.

Kolaborasi

9. Lakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi untuk menentukan program diet yang diharapkan masalah gangguan pola tidur dapat teratasi dengan indicator :

Sleep Enhancement 1850 Pengkajian:

1. Kaji adanya perasaan stress situsional sebelum istirahat

2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola istirahat terhadap pasien.

Mandiri:

(17)

a) 000401 Hour Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah gangguan pola tidur

2. Monitor kepatenan itirahat/tidur dan durasi tidur pasien.

3. Promosikan waktu yang dibutuhkanpasien untuk beristirahat

4. Persiapkan lingkungan yang nyaman untuk mendukung pola istirahat

5. Persiapkan kondisi yang

nyaman,mis:masase,posisi dan sentuhan yang efektif untuk mendukung pola tidur Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mendukung pola tidur.

2. Diskusikan dengan pasien/keluarga tentang penggunaan teknik tidur

Kolaborasi:

1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian therapy.

Music Therapy 4400 Intervensi :

(18)

Emotionally cahaya,suara,pengunjung,penelpon) saat pasien mendengar music favoritnya

6. Gunakan headphone,sesuai indikasi

7. Pastika volume adekuat dan nyaman pada pasien.

8. Evaluasi respon pasien. Ansietas b/d

factor afektif

Kontrol ansietas diri (1402)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24jam diharapkan

kecemasan teratasi dengan kriteria hasil : 1. Monitor

ointensitas dari ansietas

2. Menganjurkan istirahat yang adekuat Respon control ansietas

Mengurangi ansietas (5820) Pengkajian :

1. Kaji hal apa saja yang dapat menimbulkan ketakutan klien

2. Kaji faktor verbal dan non verbal kecemasan pasien

Mandiri :

3. Bantu pasien untuk beradaptasi dengan keadaannya

4. Dengarkan keluhan pasien 5. Ajarkan pasien untuk

menggunakan teknik

7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy jika diperlukan.

Defisiensi pengetahuan

Cognition (0900) Setelah dilakukan

(19)

b/d

kecemasan teratasi dengan kriteria hasil : a. (090005) orientassi

pengetahuan b. (090015)

komunikasi yang tepat sesuai usia c. (090006) memory

langsung

a. orientasi klien terhadap waktu tempat dan orang

b. persiapkan planning stimulasi sensory

c. sediakan tempat ataupun objek familiar dan gambarkan lingkungan pasien

Mandiri :

a. merangsang memory dengan cara memberikan pengulangan setelah menyatakan sesuatu

b. Coba berbincang bincang pada pasien

c. Gunakan memory langsung : ceklist, jadwal dan notes kecil.

d. Minta pasien mengulangi informasi

e. Gunakan komunikasi perbal dan tuliskan intruksi

f. Gunakan tv, radio, music sebagai bagian dalam program planning stimuli

Penyuluhan:

a. Berkonsultasi dengan keluarga untuk menetapkan kognitif pada pasien

(20)
(21)

BAB 3

TINJAUAN KASUS KASUS

(22)

I. IDENTITAS

A. Nama : Ny.Pinta Tarigan B. Jenis Kelamin : Perempuan

C. Umur : 73 Tahun

D. Agama : Kristen Protestan E. Status Perkawinan : Menikah (Janda) F. Pendidikan Terakhir : SD

G. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga H. Alamat Rumah : Kecamatan Sempakata

II. ALASAN KUNJUNGAN PUSKESMAS

Pasien mengatakan bahwa selama ini ia hanya mengunjungi pusat kesehatan apabila ia memiliki keluhan nyeri dan ketidaknyamanan yang serius akibat gastritis yang dialaminya .

III RIWAYAT KESEHATAN

1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini

(23)

2. Masalah Kesehatan Keluarga/Keturunan

Pasien mengatakan bahwa didalam keluarga mereka,keluarga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan misalnya hipertensi, Diabetes Mellitus maupun penyakit keturunan lainnya.

IV KEBIASAAN SEHARI-HARI A BIOLOGIS

1. Pola makan : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan makan 3 x sehari yang terdiri atas nasi,sayur mayur dan lauk pauk.Terkadang,untuk menjaga perut agar tidak kosong,pasien kerap mengkomsumsi roti yang dibeli di warung.

2. Pola Minum : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan akan cairan (minum) dapat tercukupi dengan baik,dalam kesehariannya ia mampu mengkonsumi cairan kurang lebih 3 L/hari atau sekitar 8-9 gelas/hari. 3. Pola Tidur : Pasien mengatakan ia memiliki masalah seputar

kebutuhan tidurnya,ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika malam hari dan ia juga sering terbangun pada malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00.Ia juga jarang untuk tidur pada siang hari.Sebelumnya ia tidak pernah mengkomsumsi obat tidur untuk membantu dalam memenuhi pola tidurnya.Palpebra mata klien tampak berwarna kehitaman.

(24)

5. Aktivitas sehari-hari : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki masalah tentang aktivitas sehari-hari.Pasien mampu melakukan segala aktifitas secara mandiri.

6. Rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke kampongnya di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap berkumpul bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.

B. PSIKOLOGIS 1. Keadaan emosi

Pasien mengatakan bahwa ia tergolong orang yang tenang dan mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk tetap berpikir positif dan selalu yakin ia mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

C. SOSIAL

1.Dukungan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki dukungan dari seluruh keluarga terlebih dukungan dari anak-anaknya.

2. Hubungan Antar Keluarga : Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan anggota keluarga lain tergolong harmonis,hal ini ditunjukkan apabila ia tengah sakit anggota keluarga yang lain kerap dating untuk melihat keadaannya.

(25)

D. SPIRITUAL/KULTURAL

1. Pelaksanaan Ibadah : Pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia tidak lagi mengikuti ibadah di gereja setiap minggunya dikarenakan ketidakmampuan untuk mengikuti rangkaian ibadah yang panjang di gereja.Ia kerap berdoa di rumah dan sesekali jika memungkinkan ia ,mengikuti doa lingkungan di sekitar rumahnya. 2. Keyakinan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa ia yakin ia akan sehat selalu jika ia mau mengikuti instruksi/anjuran yang diberikan oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya.

E. PEMERIKSAAN FISIK 1. Tanda Vital :

a. Keadaan Umum : Pasien tampak baik,pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri

b. Kesadaran : Tingkat kesadaran pasien compos mentis/pasien sadar penuh

c. Suhu : 36,1 C

d. Nadi : 88 x/i

e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg

f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan regular g. Tinggi Badan :

(26)

2. Kebersihan perseorangan : a. Kepala

a. Keadaan Umum : Pasien tampak bersih,rambut tampak tertata rapi dengan diikat satu,pakaian pasien tampak bersih.

b. Kesadaran : Pasien tampak sadar penuh

c. Suhu : 36,1 C

d. Nadi : 88x/i

e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg

f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan regular

g. Berat Badan : 49 Kg

b. Leher : Leher pasien tampak simetris,tidak ditemukan adanya massa dan lesi pada area sekitar leher,tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid.

c. Dada/ Thorax

a. Dada : Dada tampak simetris kiri dan kanan,tidak tampak adanya lesi tidak teraba massa.

b. Paru-paru : Suara nafas dari pasien vesikuler dan regular tidak terdengar bunyi tambahan pada area paru.

c. Jantung : Tidak tampak adanya perbesaran pada jantung,apeks jantung terletak pada ICS 5 Sternalis sinistra. d. Abdomen : Abdomen pasien tampak datar dan tidak

ditemukan adanya massa maupun lesi.Bunyi peristaltic pada pasien 15 x/i.Ditemukan adanya nyeri tekan pada abdomen. e. Muskuloskletal : Tidak tampak adanya kelainan pada area

(27)

f. Lain-lain :

-g. Keadaan Lingkungan : Lingkungan sekitar pasien tergolong cukup nyaman,pasien memiliki halaman rumah dan perabot dirumah tertata cukup rapi,meskipun rumah tergolong cukup kecil.

F. INFORMASI PENUNJANG

1. DIAGNOSA MEDIK : GASTRITIS 2. LABORATORIUM :

-3. TERAPI MEDIS :

-Target Group

I. Dimensi Biologis

1. Usia,Jenis Kelamin,Suku

Pasien adalah seorang lansia berjenis kelamin perempuan, berusia 73 tahun dan ia mengatakan bahwa ia adalah suku Batak Karo.

2. Tingkat tumbuh kembang/maturasi individu

Pasien saat ini berada pada tahap perkembangan lansia dengan tugas perkembangan ialah mempertahankan kesehatan,mempersiapkan diri dengan pendapatan yang menurun serta beradaptasi dengan kehilangan pasangan hidup.Klien tergolong mampu untuk memenuhi tugas perkembangan diatas.

3. Masalah Kesehatan utama yang lazim

(28)

yang lalu dan hingga saat ini gastritis yang dialami pasien kerap kambuh, ketika pasien terlambat untuk makan.PAsien juga mengatakan bahwa ia memiliki masalah seputar pola tidurnya.Ia memiliki kesulitan untuk tidur di malam hari dan pada siang hari pun ia jarang untuk tidur siang.

4. Imunisasi

Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat imunisasi yang telah terpenuhi sepenuhnya sejak ia kecil.

II. Dimensi Psikologis 1. Gambaran Diri

Pasien mengatakan bahwa ia memiliki gambaran diri yang positif,ia selalu bersikap tenang dan selalu berusaha untuk menyelesaikan segala masalah dengan tenang hati.Ia juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bergaul dengan sesama.

2. Keterampilan Koping

Pasien mengatakan bahwa ia mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk bersikap tenang dan berpikir positif. Ia percaya bahwa ia mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan berpikir positif.

3. Insiden dan Prevalen Masalah

Pasien mengatakan bahwa masalah yang datang jarang terjadi di dalam kehidupannya,ia selalu mencoba untuk berpikir positif bahwa semua masalah dapat terselesaikan.

4. Stressor psikologis di Dalam Masyarakat

(29)

lingkungan di sekitar rumahnya terdapat tempat bermain anak muda (bilyar) yang kerap ribut tetapi ia tidak merasa terganggu akan hal itu.

III. Dimensi Fisik 1. Lokasi/tempat

Lingkungan tempat tinggal pasien tampak cukup nyaman,didepan rumah pasien memiliki halaman,penerangan didalam rumah cukup,barang-barang tertata dengan cukup baik,pasien memiliki toileting yang memadai,serta jendela rumah yang tergolong sedikit.

2. Kondisi Lingkungan yang dapat membahayakan (polusi,pertukaran cuaca,resiko penyakit)

Kondisi lingkungan tempat tinggal pasien tergolong cukup aman,jauh dari polusi udara,dan masih cukup banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan sebagai penyaring/pembersih udara.

3. Perumahan

Pasien tinggal di perumahan yang tidak terlalu padat penduduk,disekitar rumah pasien terdapat rumah-rumah tetangga yang saling berinteraksi satu dan yang lainnya.Rumah pasien cukup nyaman meskipun tergolong cukup kecil.

IV. Dimensi Lingkungan Sosial

1. Sikap Komunitas Terhadap Target : Pasien mengatakan bahwa lingkungan dan sesama bersikapbaik terhadap dirinya,terbukti ketika ia sakit ,sesama di sekitar rumah kerap datang mengunjungi nya di rumah.

(30)

memenuhi kebutuhan hidupnya.Ia mengatakan bahwa pendapatan nya tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus menyusahkan anak-anak atau pun keluarganya.

3. Pendidikan : Pasien mengatakan bahwa ia hanya menyelesaikan pendidikan hingga tamat SD.

4. Pekerjaan : Pasien mengatakan sebelumnya ia adalah seorang pedagang kebutuhan pokok di salah satu pasar di kota medan,akan tetapi karena kondisi tubuh yang semakin menurun ia tidak lagi berjualan dan menjadi ibu rumah tangga yang berpendapatan dari hasil kontrakan yang dimilikinya.

5. Pelayanan Kesehatan yang Bersifat protektif :

-6. Transportasi : Pasien mengatakan bahwa selama ini jika ia hendak bepergian dari rumah ia kerap diantar oleh keluarga atau menaiki angkutan umum.

V. Dimensi Prilaku

1. Kebutuhan Nutrisi : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi,ia makan 3 x sehari yang terdiri atas nasi,sayur-mayur,lauk-pauk dan terkadang mengkomsumsi buah.Pada waktu-waktu tertentu pasien juga kerap mengkomsumsi roti yang dibeli di warung untuk tetap mengisi perutnya.

2. Merokok : Pasien mengatakan bahwa ia tidak merokok.

3. Gerak Badan : Pasien mengatakan bahwa gerak badan pasien tergolong cukup,pasien memenuhi ADL secara mandiri dan masih mampu melakukan aktifitas sehari-hari seperti mencuci pakaian nya sendiri.

4. Aktifitas/rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke kampongnya di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap berkumpul bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.

(31)

-VI. Dimensi Kesehatan

1. Pelayanan Yang dibutuhkan : Pasien mengatakan bahwa ia membutuhkan pusat pelayanan keehatan seperti puskesmas dan Rumah Sakit untuk tetap memantau dan mengatasi masalah kesehatan dirinya khususnya penyakit gastritis yang dideritanya.

2. Sikap terhadap kesehatan dan Pelayanan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa pasien cenderung bersikap menjaga kesehatannya,ia berusaha untuk mengikuti instruksi dari dokter maupun tenaga kesehatan lainnya untuk tetap mempertahankan status kesehatannya

3. Jaminan Kesehatan Masyarakat : JAMKESMAS Pengkajian Fokus Lansia

1. INDEKS KATZ

A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan ,mandi

B. Kemandirian dalam satu hal , kecuali satu dari fungsi tersebut

C. Kemandirian dalam satu hal ,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan

E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil dan satu fungsi tambahan

F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan

(32)

2. BARTHEL INDEKS

NO Item yang dinilai Dengan bantuan mandiri

1. Makan 5 10

2. Aktivitas Toilet 5 10

3. Berpindah dari

tempat tidur ke kursi

roda dan

sebaliknyatermasuk duduk di tempar tidur

5 - 10 15

4. Kebersihsn diri

termasuk mencuci muka, menyisir rambut, menggosok gigi

0 3

5. Mandi 0 5

6. Berjalan

dipermukaan datar

5 10

7. Naik turun tangga 5 10

8. Berpakaian 5 10

9. Mengontrol defekasi 5 10

10. Mengontrol kemih 5 10

Total 100=98

Penilaian : 98

0-20= ketergantungan

21-61= ketergantungan berat / sangat tergantung 62-90= = ketergantungan berat

91-99= ketergantungan ringan 100= mandiri

(33)

No Item yang dinilai Keterangan Nilai

1. Berdiri dengan

postur normal

4

2. Berdiri dengan

postur normal, menutup mata

6. Berdiri, lateral dan fleksi trunk

4

7. Berjalan,

tempatkan tumit salah satu kaki

11. Berjalan mundur 4

12. Berjalan mengikuti 14. Berjalan dengan

ujung jari

(34)

Keterangan

4=Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap 3= Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan 2= Mampu melakukan aktivitas dengan maksimal 1= Tidak mampu melakukan aktivitas

Nilai

42-54= Mampu melakukan aktivitas

28-41= Mampu melakukan aktivitas bantuan

14-27= Mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal <14= Tidak mampu melakukan aktivitas

Kesimpulan : nilai : 46 Pasien mampu melakukan aktivitas

Pengkajian Kognitif /Afektif

1. Short portable mental status questionnaire.(SPMSQ)

NO Pertanyaan

Tanggal berapa hari ini?

Benar Salah

1. Hari apa

sekarang?

Benar 2. Apa nama tempat

ini?

Benar

3. Dimana alamat

anda?

Benar

4. Berapa umur

anda?

Benar 5. Kapan anda lahir? Benar 6. Siapa presiden

Indonesia

(35)

sekarang?

7. Siapa presiden sebelumnya?

Salah 8. Siapa nama ibu

anda?

Salah

9. Berapa 20

dikurang 3?(begitu seterusnya hingga bilangan yang terkecil.

Benar

10. Jumlah 8 2

Keterangan

Kesalahan 0-2= Fungsi intelektual utuh Kesalahan 3-4= Kerusakan intelektual ringan Kesalahan 5-7= Kerusakan intelektual sedang Kesalahan 8-10= Kerusakan intelektual berat

Kesimpulan : Nilai pasien : 2 Fungsi intelektual utuh

2. Mini Mental State Exam (MMSE)

NO Aspek

kognitif

Nilai max Nilai klien

Kriteria

1. Orientasi 5 Menyebutkan

dengan benar:

1 Tahun

1 Musim

1 Tanggal

(36)

1 Bulan

2. Orientasi

registrasi

4 Dimana sekarang

klien berada?

1 Negara

1 Provinsi

1 Kabupaten

Sebutkan 3 nama objek (kursi, meja.

Kertas)kemudian ditanyakan kepada klien menjawab:

1  Kursi

1  Meja

1  Kertas

3.perhatian kalkulasi

3 Meminta klien

berhitung mulai

dari 100,

kemudian

dikurang 7-5 tingkat +1. 100, 93,………

4. Mengingat 3 Meminta klien

untuk

(37)

objek pada poin 2:

1  Kursi

1  Me ja

1  Kaca

5. Bahasa 9 Menanyakan

kepada klien untuk

menyebutkan objek pada benda(sambil menunjukan benda tersebut)

1 Jendela

1 Jam dinding

Meminta klien untuk

mengulangi kata berikut

“tidak ada jika dan atau tetapi”. Meminta klien untuk

mengulangi kata berikut yang terdiri dari 3 langkah ambil ballpoint

(38)

1  Ambil ballpoint

1  Ambil

kertas

1  Lihat

buku Perhatikan klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah

nilai 1

point)”tutup mata anda”

1 1. Klien

menutup mata . Perhatikan pada klien untuk menulis atau kalimat dan menyalin gambar

Total 26

Penilaian :

Nilai 24-30= Normal

Nilai 17-23= Probable gangguan kognitif Nilai 0-16= Defenitif gangguan kognitif Kesimpulan : Nilai 26 = Pasien normal

Pengkajian Depresi

(39)

Skore URAIAN A .Kesedihan

3 Saya sangat sedih atau tidak sangat

bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya

2 Saya galau/sedih sepanjang waktu

dan saya tidak dapat keluar darinya

1 Saya merasa sedih atau galau

0 Saya merasa tidak sedih

B .pesimisme

3 Saya merasa bahwa masa depan

adalah sia sia kalau sesuatu tidak dapat membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa

apa untuk memandang ke depan 1 Saya merasa terkecil hati mengenai

masa depan

0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil

hati tentang masa depan C. Rasa kegagalan

3 Saya merasa benar benar gagal

sebagai orang tua (suami-istri)

2 Bila melihat kehidupan kebelakang,

semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan

1 Saya merasa telah gagal melebihi

orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal

D .ketidakpuaasan

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan

kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya

gunakan

0 Saya tidak merasa tidak puas

E. Rasa bersalah

(40)

buruk dan tidak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah

1 Saya merasa buruk/tak berharga

sebagai tangan dan waktu yang baik

0 Saya tidak merasa benar bersalah

F. Tidak menyukai diri sendiri

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya

tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak mempunyai pikiran

pikiran mengenai membahayakan diri sendiri

H.Menarik diri dari social

3 Saya telah kehilangan semua minat

saya pada orang lain dan tidak perduli pada semua

2 Saya telah kehilangan semua minat

saya pada orang lain dan tidak peduli pada semua

1 Saya telah kehilangan semua minat

saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perhatian pada mereka

0 Saya tidak kehilangan minat pada

orang lain I.Keragu raguan

(41)

sama sekali

2 Saya tidak mempunyai banyak

kesulitan dalam membuat keputusan

1 Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan dengan

baik J.Perubahan gambaran diri

3 Saya merasa bahwa saya jelek dan tampak menjijikkan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan

perubahan yang permanen dalam penampilan fisik membuat saya tidak manis

1 Saya kwatir bahwa saya tampak tua

atau tak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya

tampak lebih buruk dan pada sebelumnya

K.Kesulitan kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan

sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya

sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu

1 Saya memerlukan upaya tambahan

untuk melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira kira sebaik sebelumnya

L.Keletihan

3 Saya sangat lelah untuk melakukan

sesuatu

2 Saya merasa lelah untuk

melakukukan sesuatu

1 Saya merasa lelah dari yang biasanya

(42)

yang biasanya M.Anoreksia

3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu

makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat memburuk

sekarang

1 Nafsu makan saya tidak sebaik

sebelumnya

0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya

Penilaian

0-4= Depresi tidak ada atau minimal 5-7= Depresi ringan

8-19= Depresi sedang 17>= Depresi berat

Kesimpulan : Nilai : 4 = Depresi tidak ada/minimal

Pengkajian Sosial a. APGAR

1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya (adaptasi) : 2

2. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan masalah dengan saya (hubungan) : 2

3. Saya puas bahwa cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi saya seperti marah, sedih atau atau mencintai (afek) : 2 4. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan aktivitas (pertumbuhan) : 2

5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama sama : 2

Penilaian

(43)

Selalu (poin 2)

Kadang kadang (poin 1) Hamper tidak pernah (0)

Kesimpulan : Pasien mampu bersosialisasi dengan baik

3.1. Analisa Data

Tanggal Analisa Data Etiologi Masalah

05 sep 2014 1. S : Pasien mengatakan ia memiliki masalah seputar kebutuhan tidurnya,ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika malam hari dan ia juga sering terbangun pada malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00 bahkan terkadang pasien sering terbangun pada pukul 02.00 kemudian mencoba kembali beristirahat hingga pagi hari (tidur ayam) .Sebelumnya ia tidak pernah mengkomsumsi obat tidur untuk membantu dalam memenuhi pola tidurnya.

O:Pasien tampak antusias

Perubahan hormone terkait jenis kelamin

(44)

menceritakan keluhan bahwa ia mengalami kesulitan untuk tidur, Pasien tampak mengatakan bahwa mereka akan berupaya untuk meningkatkan kesehatan keluarga,pasien juga mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan Rabu,05 Nov

2014

Imsomnia b/d perubahan hormone terkait jenis kelamin ditandai dengan Pasien mengatakan ia

(45)

memiliki masalah seputar kebutuhan tidurnya,ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika malam hari dan ia juga sering terbangun pada malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00 bahkan terkadang pasien sering terbangun pada pukul 02.00 kemudian mencoba kembali beristirahat hingga pagi hari (tidur ayam).Pasien tampak antusias menceritakan keluhan bahwa ia mengalami kesulitan untuk tidur, Pasien tampak lemas/tidak bergairah,Palpebra klien tampak berwarna kehitaman

Rabu,05 Nov 2014

Kesiapan Meningkatkan manajemen kesehatan diri b/d peningkatan kesehatan ditandai dengan Pasien dan keluarga mengatakan bahwa mereka akan berupaya untuk meningkatkan kesehatan keluarga,pasien juga mengatakan ia memiliki keinginan yang kuat untuk selalu menjaga kesehatannya agar penyakit gastritis yang diderita pasien dapat dikontrol dengan baik.Pasien dan keluarga tampak antusias dalam mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh kelompok dan berniat untuk mengikuti saran yang diberikan oleh kelompok

Kelompok 4

1.3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA NOC NIC

(46)

Perubahan hormone terkait jenis kelamin

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan masalah insomnia pasien dapat teratasi dengan indicator:

a. 000401 Jam tidur b. 000402 Observasi

waktu tidur

c. 000404 Kualitas Tidur

d. 000407 Kebiasaan Tidur

Pengkajian:

1. Kaji adanya perasaan stress situsional sebelum istirahat 2. Tentukan efek medikasi dari

kepatenan pola istirahat terhadap pasien.

4. Persiapkan lingkungan yang nyaman untuk mendukung pola istirahat

5. Persiapkan kondisi yang nyaman,mis:masase,posisi dan sentuhan yang efektif untuk mendukung pola tidur

Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mendukung pola tidur. 2. Diskusikan dengan

pasien/keluarga tentang penggunaan teknik tidur

(47)

1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian therapy.

Knowledge Health Behaviour 1805 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan

KesiapanMeningkatkan Manajemen Keseharan dapat dipertahankan dengan indicator : a. 180501 Praktek

nutrisi kesehatan b. 180503 Strategi

untuk menangani stress

Activity Therapy 4310 Pengkajian :

1. Tentukan komitmen pasien untuk menjalani program Mandiri :

1. Membantu memilih aktifitas yang sesuai dengan kemampuan fisik ,psikologis dan social.

2. Membantu pasien

mengidentifikasi kegiatan yang bermakna

3. Memonitor

emosi.fisik,social,dan spiritual terhadap respon aktifitas

4. Manentukan komitmen pasien untuk meningkatkan kegiatan 5. Mengeksplorasi perasaan pasien

dari kegiatan yang disukai. Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien /keluarga untuk melibatkan gerakan fisik,social,spiritual dan kognifif dalam meningkatkan fungsi dan kesehatan.

(48)

1. Berkerja sama dengan ahli okupasi dalam perencanaan dan pengawasan sebuah kegiatan yang diberikan kepada pasien.

2.2.4.Implementasi

Tanggal Implementasi Keperawatan Tanda Tangan

05 sep situasional sebelum pasien istirahat.

R/p : pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki masalah yang dapat mengganggu pola tidurnya.

2. Menganjurkan pasien untuk merilekskan diri sebelum tidur dan memastikan kenyamanan pada lingkungan (tempat tidur).

R/p : pasien mengatakan ia menerima saran dan akan mencoba untuk lebih meningkatkan kenyamanan pada lingkungan.

3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat setiap ada waktu luang yang kosong untuk memenuhi pola tidur.

R/p : Pasien mengatakan selama ini ia tidak terbiasa dan sulit untuk tidur pada siang hari,akan tetapi ia akan mencoba untuk tidur saat ada waktu kosong.

(49)

11.48 WIB

11.52 WIB

4. Menganjurkan pasien untuk mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum ia tidur

R/p :Pasien mengatakan bahwa ia selalu mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum tidur

5. Menganjurkan pasien untuk berolahraga kecil setiap pagi untuk melatih rentang gerak pasien dan merangsang kebiasaan tidur pada pasien.

R/p : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia melakukan olahraga kecil pada pagi hari dengan berjalan di sekitar area rumah. DX 2

R/p : Pasien mengatakan ia akan berupaya untuk tetap mematuhi instruksi yang diberikan untuk mempertahankan kesehatannya.

2. Menganjurkan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya tepat waktu untuk menghindari peningkatan asam lambung. R/p : Pasien mengatakan bahwa ia akan berupaya

selalu makan tepat pada waktunya.

(50)

12.03 WIB

R/p : Keluarga pasien mengatakan bahwa sebisa mungkin mereka akan selalu memperhatikan ibunya dan membantu untuk memenuhi kebutuhan beliau.

4. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga.

R/p : Klien dan keluarga mengatakan bahwa mereka akan mencoba semakin meningkatakan kenyamanan dan keamanan lingkungan

2 .2.5.Evaluasi Keperawatan

Tanggal Evaluasi Keperawatan Tanda Tangan

05 sep 2014

12.20 WIB

S : Pasien mengatakan bahwa ia akan mencoba untuk menerapkan saran yang diberikan terhadapnya agar ia mampu memenuhi kebutuhan tidurnya.

O : Klien tampak antusias dengan penjelasan yang diberikan oleh kelompok dan bersedia untuk mengikuti instruksi

A : Masalah Insomnia masih belum teratasi

P : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan oleh klien dan keluarga

K

(51)

12.25 WIB kesehatan keluarga dengan mengikuti saran yang telah diberikan terhadap mereka.

O : Keluarga dan klien tampak antusias dan memperhatikan penjelasan yang diberikan.

A : Rencana Kesiapan meningkatkan

Manajemen kesehatan diri dipertahankan

P : Intervensi dilanjutkan oleh klien dan keluarga.

K E L O M P O K

(52)

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Pengkajian

Secara teori dan lapangan ditemukan perbedaan antara lain : a.Pengkajian

Menurut teori ditemukan dalam pengkajian ialah selama pengumpulan riwayat ditemukan nyeri uluhati, tidak dapat makan,mual atau muntah dan gejala berhubungan dengan ansietas,stress, alergi makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat dan pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit, membrane mukosa kering). Tetapi pada kasus nyata hanya ditemukan nyeri pada abdomen,mual,dan muntah pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen.

b. Etiologi

Menurut teori penyebab gastritis ialah Inflamsi bakteri H.pylori,Stress Akut Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang dan penyakit kronis tetapi pada kasus nyata penyebab gastritis pada klien ialah Proses degenerative dan sering terlambat makan

c. Manifestasi

(53)

2. Diagnosa

Pada konsep teori diagnose dari gastritis ialah : Nyeri Akut/ Kronis Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh, Gangguan pola Tidur, Ansietas, dan Kurang pengetahuan.Tetapi pada kasus didapatkan diagnose klien ialag gangguan pola tidur,dan kesiapan manajemen pemeliharaan kesehatan.

3. Intervensi Keperawatan

(54)

BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

(55)

Daftar Pustaka

Herdman,Heather.2012.Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan defenisi dan Klasifikasi 2012-2014.Jakarta : EGC

Moorhead,Sue. 2008.Nursing Outcomes Classification.St.Louis: Mosby Mc,Joanne.2008.Nursing Intervention Classification.St.Louis : Mosby

Brunner,Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2.Jakarta : EGC

Saferi,Andra.2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogjakarta: Nuha Medika

La,Sarif.2012. Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogjakarta: Nuha Medika

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa nilai konstanta sebesar 14.097 memiliki arti, meskipun tidak ada pengaruh dari variabel kompensasi dan motivasi, dosen di Lingkungan Universitas Pamulang tetap

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya Mahkamah Konstitusi menafsirkan ketentuan Pasal 53 ayat (3) UU 30/2014 sehingga harus dibaca sebagai berikut: “Apabila dalam batas waktu

Cooperative Learning yaitu pembelajaran yang mengarahkan anak untuk saling bekerja sama secara terarah dengan teman kelompoknya, guna tercapai pembelajaran yang efektif

U svezi s konceptualnim ili strategijskim aspektom menadžerske percepcije ljudskih potencijala istraživanje je pokazalo da ispitanici/rukovoditelji raspolažu dostatno razvijenom

(A) Fluktuasi suhu udara yang ekstrim (B) Terdapat pusat tekanan rendah (C) Tekanan udara yang bervariasi (D) Curah hujan yang sangat tinggi (E) Perubahan

Ariani Ketua Penguji Bibin Heryano Penguji Utama Desvia Sagita W Penguji Utama Nanda Febrinawati Penguji Utama Agung Harits Riadin Ketua Penguji Eny Nuraini Ketua Penguji Sri

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan

Untuk itu harus ditetapkan suatu standar/baku mutu terhadap pelaksanaan kegiatan industri yang dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan seperti