MAKALAH
TENTANG KONJUNGSI KORELATIF
DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV KELAS X1 IPA IV
1. ANDI CEGO
2. DEA SEPWITRIANI
3. FATKHURRAHMAN MAULANA AKBAR 4. FAUZI DWI ARDIAN
5. RULLY ASMINIARTY
KATA PENG ANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. berkat limpahan dan rahmat-Nya jugalah penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tepat pada wajtu yang telah ditentukan
Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran di madrasah tanpa mengesampingkan nilai budaya yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah
yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran maupun realitas sosial,
politik, ekonomi dan budayaDalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para pelajaran di MAN I Pontianak . Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Pontianak 23 Juli 2019 Penyusun
PENGERTIAN KONJUNGSI
Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal
paragraf.
MACAM-MACAM KONJUNGSI
Secara garis besar konjungsi terbagi menjadi 3 macam, diantaranya yaitu konjungsi antar klausa, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf. Untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam konjungsi berikut silahkan simak dibawah ini.
1. Konjungsi antar Klausa
Konjungsi antar klausa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status konjuksi setara (sintaksis yang sama). Contoh:
Atau (menyatakan pemilihan). Dan (menyatakan penambahan). Tetapi (menyatakan perlawanan).
Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis yang tidak sama).
Contoh:
Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan pengandaian). Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat).
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (menyatakan pemiripan).
Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun (menyatakan konsesif)
Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
c. Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara (sintaksis yang sama).
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Contoh:
Tidak hanya …, tetapi ( …
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua buah unsur kalimat atau lebih yang memiliki kedudukan setara. dengan kata lain, kedua unsur kalimat tersebut bisa berdiri sendiri walaupun sudah dipisahkan.
Meskipun sama-sama berfungsi untuk menghubungkan dua buah unsur kalimat yang berkedudukan setara atau sederajat, konjungsi korelatif berbeda dengan konjungsi koordinatif. Hal yang membedakan antara kedua konjungsi ini ada pada kata penghubungnya.
Kata penghubung pada konjungsi koordinatif berbentuk satu kata, sedangkan kata penghubung untuk konjungsi korelatif merupakan gabungan atau pasangan beberapa kata. Meskipun begitu, keduanya merupakan jenis dari kalimat majemuk setara. Perhatikan contoh berikut ini!
Ani tetap memaksa pergi ke sekolah padahal dia sedang sakit. Ani tidak hanya pergi ke sekolah tetapi juga pergi ke pasar.
Perhatiakn contoh kalimat di atas, kalimat pertama merupakan contoh kalimat konjungsi koordinatif karena menggunakan konjungsi padahal. Sedangkan kalimat kedua merupakan contoh kalimat konjungsi korelatif karena menggunakan konjungsi korelatif, yaitu tidak hanya . . . tetapi juga
2. Konjungsi antar Kalimat
– Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu).
– Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu (menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya).
– Sebaliknya (menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya). – Sesungguhnya, bahwasannya (menyatakan keadaan yang sebenarnaya).
– Malahan, bahkan (menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya). – Akan tetapi, namun, kecuali itu (menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya). – Dengan demikian (menyatakan konsekuensi).
– Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat).
– Sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya).
3. Konjungsi antar Paragraf
Konjungsi antar paragraf adalah konjungsi (kata penghubung) yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menjadikan suatu paragraf unity, coherent, dan sistematis. Konjungsi ini biasanya berada di awal paragaraf.
Contoh:
Suatu kalimat dapat dikatan konjungsi korelatif jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Memiliki dua buah unsur kalimat yang digabungkan menajadi satu dengan konjungsi korelatif.
Contoh Kalimat Konjungsi Korelatif
Setelah mempelajari pengertian tentang pengertian kalimat konjungsi korelatif dan macam-macam konjungsi korelatif, berikut ini adalah contoh-contoh kalimat konjungsi korelatif.