• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Tumbuhan Hutan sebagai Obat Tradisional Masyarakat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat T2 422012119 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Tumbuhan Hutan sebagai Obat Tradisional Masyarakat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat T2 422012119 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

6

II.

Tinjauan Pustaka

A.

Pengertian Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang baik

beberapa bagian atau keseluruhan dari bagiannya

memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat

dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.

Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat

aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau

tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung

efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi

menyembuhkan. Tumbuhan obat bila digunakan secara

tepat, tidak menimbulkan efek samping bila

dibandingkan dengan mengkonsumsi obat

modern/sintesis (Achmad, 2004). Hal ini membuat

banyak orang memilih untuk menggunakan tumbuhan

obat tradisional dengan proses pengobatan yang murah

dan mudah untuk memperolehnya dan lebih mudah

diterima oleh tubuh kita. Penggunaan sebagai obat

dapat dilakukan dengan cara diminium, ditempel,

(2)

7

memenuhi konsep kerja reseptor sel tubuh dalam

menerima senyawa kimia atau rangsangan.

B.

Pengertian Etnobotani

Aleron (1984, dalam Triatmojo, 2001)

mendefenisikan etnobotani sebagai suatu cabang ilmu

yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan.

Oleh karena itu ilmu ini secara interdisipliner

mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam budaya

suatu kelompok masyarakat tertentu termasuk

tumbuhan sebagai bahan pangan, tanaman pertanian,

bahan baku bangunan rumah, pakaian, obat-obatan

serta bahan yang digunakan dalam budaya dan

upacara agama (Purwanto dan Waluyo, 1995 dalam

Muyapa, 2000).

Beberapa cabang ilmu yang berhubungan erat

dengan etnobotani adalah botani, zoologi, biologi, kimia,

entomologi, antropologi, geografi, arkeologi, ilmu

bahasa (linguistik), sejarah dan farmakolog, sehingga

etnobotani dalam aplikasinya menggabungkan teknik

dan metode penelitian dari bidang-bidang yang

disebutkan. Selain bidang-bidang yang disebutkan

akhir-akhir ini etnobotani juga membicarakan

pelestarian tumbuhan karena hampir punahnya

beberapa spesies langka dalam kelompok etnis, dan

(3)

adat-8

istiadat, kepercayaan serta mulai hilangnya kebiasaan

pewarisan pengetahuan etnobotani dari satu generasi

ke ganerasi berikutnya (Martin,1995).

C.

Sejarah Tanaman Obat

Tumbuhan obat sudah dikenal pada zaman

dahulu. Beberapa negara seperti Mesir, Yunani, Cina

dan Indonesia telah menggunakan dan merasakan jasa

tumbuhan ini. Banyak khasiat yang telah terbukti dari

pemanfaatan tumbuhan ini. Hal tersebut dapat di

jelaskan pada tulisan di bawah ini.

1. Mesir kuno

Pada zaman Mesir kuno (sekitar tahun 1550

SM) para budak diberi ransum bawang. untuk

membantu menghilangkan banyak penyakit demam,

dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Sejak

itulah catatan pertama tentang penulisan pertama

tanaman obat dan khasiatnya telah dikumpulkan

oleh orang-orang Mesir kuno. Pada saat itu, para

pendeta Mesir kuno telah melakukan pengobatan

herbal (www.babalgonesia.com).

2. Yunani kuno

Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan

catatan mengenai penggunaan tanaman obat yang

dibuat oleh Hyppocrates (tahun 466 SM),

(4)

9

(tahun 100 SM) dalam bentuk keterangan terinci

mengenai ribuan tanaman obat. Orang-orang Yunani

kuno juga telah melakukan pengobatan herbal.

3. Cina

Penggunaan tanaman obat di Cina telah

berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika

dilakukan penyembuhan kerapuhan tulang oleh

dukun Wu. Pada waktu itu, penyakit ini diyakini

disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut

dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk

mengusir kekuatan jahat itu, bahkan bahan

penyembuhan bahan tertua dalam sejarah

ditemukan di Cina, berupa gulungan sutra berisi

daftar 247 tumbuhan dan bahan yang digunakan

dalam penyembuhan penyakit

(Nadjeeb.wondprees.com).

4. Inggris

Di Inggris penamaan tanaman obat

dikembangkan bersamaan dengan berdirinya

biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara-biara memiliki obat

masing-masing yang digunakan untuk merawat para

pendeta atau penduduk setempat. Di beberapa

daerah khususnya Wales dan Skotlandia,

(5)

10

mengunakan obat-obatan dalam perayaan agama

dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat

semakin berkembang dengan terciptanya mesin

cetak pada abad ke -15, sehingga penulisan

mengenai tanaman-tanaman obat dapat dilakukan

(Nadjeeb. Wondprees.com).

5. Indonesia

Penggunaan tanaman obat sebagai obat asli

Indnesia, sudah ada sejak zaman nenek moyang kita

(Nusantara) yaitu digunakan dalam upaya

memelihara kesehatan dan mengobati penyakit.

Kemudian pengetahuan ini diwariskan secara

turun-temurun dari generasi ke generasi.

Pemanfaatan tanaman sebagai obat di

Indonesia telah berlangsung sejak ribuan tahun

yang lalu. Pada pertengahan abad ke-17 seorang ahli

Botani bernama Jacobus Rontius (1592-1631)

mengumumkan khasiat tumbuhan dalam bukunya

De India Natural et Medica.

Meskipun hanya 60 jenis tumbuhan yang

diteliti, tetapi bukunya merupakan dasar dari

penelitian obat oleh N.A. Van Rheede tot Draakestein

(1637-1691), dalam bukunya Hortus Indicus

(6)

11

Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki

bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam

tumbuhan yang dapat digunakan untuk

obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi

mengenai khasiat tanaman dan obat-obatan

semakin berkembang.

Pengetahuan tanaman obat yang ada di

wilayah Nusantara bersumber dari pewarisan

pengetahuan secara turun-temurun, dan

terus-menerus diperkaya dengan pengetahuan dari luar

Nusantara, khususnya dari Cina dan India. Tetapi

dengan masuknya pengobatan modern di Indonesia,

dengan didirikan sekolah dokter di Jakarta pada

tahun 1904, secara bertahap dan sistematis

penggunaan tanaman sebagai obat telah

ditinggalkan (www.herbababalgoldinesia.com).

D.

Potensi

Tumbuhan

sebagai

Obat

Tradisional

Keterikatan kehidupan masyarakat tradisional

dengan alam lingkunganya sangat kuat, Manusia

bersifat sosial budaya, ekonomis dan mempunyai

interaksi yang kuat dengan sumber daya alam yang

berada di lingkungannya. Sejak ratusan tahun yang

(7)

12

jamu dan obat-obatan tradisional. Beberapa jenis

tumbuhan, akar-akaran dan bahan-bahan alamiah lain

diracik sebagai ramuan obat tradisional untuk

menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan

itu digunakan untuk menjaga kondisi badan agar tetap

sehat, mencegah penyakit dan sebagian untuk

mempercantik diri. Kemudian cara meracik

bahan-bahan itu diwariskan nenek moyang kita secara

turun-temurun, dari generasi ke generasi berikutnya, hingga

ke zaman kita sekarang.

Indonesia sebenarnya merupakan gudang

tanaman obat di dunia karena ribuan jenis tanaman

tumbuh subur hampir di setiap pulau Indonesia. Hal

ini didukung oleh kondisi geografi Indonesia yang

terdiri atas ribuan pulau dan beragam suku yang

mempunyai pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat

yang bervariasi dalam hidup masyarakat (Hembing

2000).

Wahid dkk. (1995) mengemukakan bahwa dengan

selalu bertambahnya jumlah industri obat mendorong

perkembagan agroindustri tanaman obat. Faktor-faktor

yang mendorong industri tanaman obat adalah

tersedianya sumber daya alam dan sumber daya

manusia, banyaknya pemilik modal yang masih tertarik

(8)

13

obat ke arah fitofarmaka. Faktor penghambat adalah

budi daya masih dilakukan dalam jumlah sedikit dan

masih tersebar, dana penelitian terbatas dan

kurangnya tenaga ahli dalam uji klinik. Oleh sebab itu

diperlukan pemanfaatan sistem kelembagaan yang

menciptakan kondisi yang menguntungkan petani dan

pengelolahnya.

E.

Pentingnya Penelitian Tentang Tumbuhan

Hutan sebagai Obat

Soemetri (1995) mengungkapkan bahwa

kesehatan adalah hal yang selalu diperlukan oleh setiap

orang agar dapat hidup sehat, sejahtera dan produktif.

Biaya kesehatan ternyata semakin mahal sehingga

manusia berusaha untuk tidak menjadi sakit dengan

menempuh usaha kesehatan preventif. Sejalan dengan

perkembangan pengobatan modern yang ada

pengobatan tradisional dianggap perlu untuk

dikembangkan karena pengobatan dengan tumbuhan

obat mempunyai efek samping yang kecil, sehingga

mendorong masyarakat untuk menggunakannya.

Upaya melestarikan dan mengembangkan

pengobatan tradisional di Indonesia tidak terlepas dari

kondisi bangsa Indonesia yang kaya akan bahan-bahan

(9)

14

modern dikenal terutama oleh masyarakat pedesaan.

Pijakan dari upaya pengembangan ini yaitu kenyataan

akan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap

pengobatan tradisional dapat dipertangung jawabkan

dan terus dibina untuk peluasan pemerataan

pelayanan kesehatan. Oleh kerena itulah dipandang

sangat perlu dilakukan pengembangan terhadap

pengobatan tradisional, termasuk sebagai antisipasi

mengadapi era globalisasi.

Bagaimanapun perkembangan pengobatan

modern, masyarakat tetap membutuhkan pengobatan

tradisional. Saat ini lebih dituntut pengobatan yang

dianggap rasional, efektif, aman, dan dijangkau oleh

berbagai kalangan ekonomi, (Elvina Herdiani, 2012).

Hal ini menunjukan penilaian sepihak karena

pengobatan tradisional dengan memanfaatkan

tumbuhan berkhasiat obat, belum semua jenis

tanaman itu kita ketahui pasti manfaat dan khasiatnya.

Untuk itu masih terbuka peluang, untuk mendapatkan

informasi dari hasil penelitian ilmiah baik mengenai

jenis, maupun peranan tumbuhan untuk bahan dasar

(10)

15

F.

Prospek dan Potensi Tumbuhan

Obat-Obatan

Menurut Achmad, (2004), tumbuhan obat-obatan

umum diartikan sebagai semua tumbuhan yang

memiliki khasiat obat yang telah dibuktikan kandungan

senyawa aktifnya yang digunakan sebagai bahan baku

dalam pembuatan obat. Tumbuhan obat di Indonesia

memiliki potensi yang cukup baik, hal ini dipengaruhi

oleh adanya ketersediannya baik dari segi kualitas

maupun kuantitas. Dari segi kualitas tumbuhan obat

memiliki potensi yang baik karena mutunya yang baik

dan banyak tersedia di alam; sedangkan dari segi

kuantitas, tanaman obat dapat ditemukan dalam

jumlah yang banyak di hutan-hutan primer.

Prospek tumbuhan obat di Indonesia berkembang

pesat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya akibat samping

dari obat-obat kimiawi, meningkatnya jumlah

penduduk dan berkembangnya industri obat

tradisional. Tumbuhan obat di Indonesia belum banyak

dibudidayakan sehingga diperlukan eksplorasi di

berbagai daerah yang potensial.

G.

Faktor Peningkatan Tanaman Obat

Di abad modern pengobatan berbagai jenis

(11)

16

samping, sehingga mendorong masyarakat lebih

cenderung untuk mengunakan obat tradisional (back to

nature) yang semakin meningkat. Masyarakat mulai sadar dan memahami bahwa alam ini kaya dan

bermanfaat bagi kebutuhan hidup karena tersedianya

semua tumbuhan beranekaragam untuk dapat

dipergunakan dalam kebutuhan hidup masyarakat

(www. Herbalbalgoldinesia.com).

Kemauan masyarakat meningkat terhadap

pengunaan obat tradisional didasari oleh beberapa

faktor yaitu: (1) pada umumnya harga obat-obatan

buatan pabrik sangat mahal, sehingga masyarakat

mencari alternatif pengobatan yang lebih murah, (2)

efek samping yang diimbulkan oleh obat tradisional

sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik,

(3) obat kedokteran modern banyak mengandung zat

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat hidayah dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “ Redesign

Tahun 2014 aparatur pemerintah desa dipimpin oleh kepala desa atau yang disebut dengan.. nama lain dan dibantu oleh perangkat desa atau disebut dengan

Berdasarkan surat penetapan penyediaan barang dan jasa Nomor 20/PPJB.04.01/III/2015 tanggal 27 Maret 2015, dengan ini pejabat pengadaan barang dan jasa Dinas pertanian

Jenis material yang digunakan adalah material isotropik atau orthotropik dengan analisis bidang plane stress atau plane strain , yang memiliki perhitungan matriks

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai hubungan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung terhadap kemampuan bantingan bahu pada Atlet gulat putra

Fungsi teoritis hipokampus pada pembelajanèdapat menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah in gatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Artinya,

Beberapa aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google Play dan di toko aplikasi lainnya secara ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan Android, dan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang antena cetak LPDA dengan melakukan reduksi dimensi antena untuk aplikasi penerima siaran tv digital, sebagai penerima