• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Milling Terhadap Sifat Fisis, Sifat Magnet Dan Struktur Kristal Pada Magnet Barium Heksaferit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Milling Terhadap Sifat Fisis, Sifat Magnet Dan Struktur Kristal Pada Magnet Barium Heksaferit"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WAKTU

MILLING

TERHADAP SIFAT FISIS,

SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET

BARIUM HEKSAFERIT

SKRIPSI

EKA F RAHMADHANI

130801041

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENGARUH WAKTU

MILLING

TERHADAP SIFAT FISIS,

SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET

BARIUM HEKSAFERIT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

EKA F RAHMADHANI

130801041

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT

OLEH:

NIM : 130801041 EKA F RAHMADHANI

DisetujuiOleh: KomisiPembimbing

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

NIP: 196212231991031002 NIP: 195711161983121002 (Prof. Dr Timbangen Sembiring M.Sc)(Ir. Muljadi, M.Si)

Diketahui Oleh:

Departemen Fisika FMIPA USU Pusat Penelitian Fisika-Lipi

Ketua, Kepala,

(4)

PERSETUJUAN

Judul : Pengaruh Waktu Milling Terhadap Sifat Fisis, Sifat Magnet

Dan Struktur Kristal Pada Magnet Barium Heksaferit Kategori : Skripsi

Nama : Eka F Rahmadhani Nomor Induk Siswa : 130801041

Program Studi : Sarjana (S1) Fisika Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA) Universitas SumateraUtara

Disetujui di Medan, Juli 2017

Diketahui/ disetujui oleh :

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

NIP: 196212231991031002 NIP: 195711161983121002 (Prof. Dr. Timbangen Sembiring M.Sc )(Ir. Muljadi, M.Si)

Departemen Fisika FMIPA USU

Ketua,

(5)

PERNYATAAN

PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM

HEKSAFERIT

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

(6)

PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNETIK DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET PERMANEN

BARIUM HEKSAFERIT

ABSTRAK

Telah dilakukan pembuatan Magnet Barium Heksaferit dengan bahan baku serbuk BaFe12O19 komersil. Serbuk barium heksaferit di milling dengan variasi waktu 3

jam, 6 jam, 12 jam, dan 24 jam menggunakan HEM (High Energy Milling). Bahan kemudian dikeringkan pada suhu 100℃ selama 24 jam. Selanjutnya serbuk digerus menggunakan hand mortar, setelah serbuk menjadi halus, ukuran partikel serbuk dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analysis (PSA). Dari hasil pengujian PSA diperoleh nilai partikel yang cenderung naik, tetapi pada waktu milling 24 jam, nilai partikel cenderung menurun, hal itu disebabkan karena terlalu lama waktu milling maka terjadi penggumpalan (aglomerasi). Kemudian serbuk BaFe12O19 diukur

densitas serbuk menggunakan Pycnometer. Dari pengukuran densitas serbuk diperoleh nilai yang cenderung naik, tetapi saat waktu milling 24 jam nilai densitas serbuk cenderung menurun akibat aglomerasi. Kemudian serbuk dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Dari pola XRD diperoleh fasa dominan BaFe12O19 dan fasa minor Fe pada serbuk hasil milling 3 jam, dan diperoleh fasa

dominan Fe dan fasa minor BaFe12O19 pada serbuk hasil milling 6 jam, 12 jam dan

24 jam, hal ini disebabkan karena rontoknya bola-bola besi pada saat waktu milling berlangsung. Kemudian serbuk dikarakterisasi menggunakan VSM (Vibrating Sample Magnetizer) dan diperoleh sifat magnetik permanen, sifat magnetik saturasi, remanensi, koersivitas dan energi produk yang cenderung menurun. Dari hasil VSM dapat dilihat bahwa hasil milling 3 jam memiliki sifat magnetik terbaik, kemudian dilakukan kompaksi dan sintering dengan variasi temperatur 900℃, 1000℃, 1100℃, dan 1200℃ pada serbuk BaFe12O19 dengan waktu milling 3 jam. Dari Hasil sintering

dengan variasi suhu diperoleh bulk density yang cenderung naik dan nilai fluks magnetik yang terbaik diperoleh pada suhu sintering 1100℃.

(7)

EFFECT OF MILLING TIME ON PHYSICAL PROPERTIES, MAGNETIC PROPERTIES, AND CRYSTAL STRUCTURE ON BARIUM

HEXAFERRITE MAGNET

ABSRACT

Barium hexaferrite magnet has been made with BaFe12O19 comercial powder raw

material. Barium hexaferrite powder in milling with variations of time 3 hours, 6 hours, 12 hours and 24 hours using HEM (High Energy Milling). Then the sample was dried at 100℃ for 24 hours. Then the sample was crushed using hand mortar. After a fine sample measured particle size using PSA (Particle Size Analysis). From the results of testing PSA obtained values of particles that tend to rise, but at 24 hours milling value of the particles tends to decrease due to the occurrrence of aglomeration. Then measured powder density using pycnometer. Of powder density measurements obtained values tend to rise, but when the milling 24 hours density value tends to decrease due to aglomeration. Then the powder is characterized using X-Ray Diffraction. From the XRD pattern, the dominant phase of BaFe12O19 and Fe

minor phase in the 3 hours milling powder was obtained, and the dominant phase of Fe and the minor phase of BaFe12O19 on the powder of milling 6 hours, 12 hour, and

24 hours, This is due the loss of iron ball during milling process. Then powder in characterization using VSM (Vibrating Sample Magnetizer) and obtained remanent magnetic properties, saturation magnetic properties, remanence, coercivity and product energy that tend. From VSM results can be seen that the result of 3 hours milling has the best magnetic properties, then compacted and sintered with variations of temperature 900℃, 1000℃, 1100℃, dan 1200℃ on the millingresult 3 hours. From result with temperature variation obtained by bulk density which tends to rise and best magnetic flux value obtained at 1100 temperature.

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Pengertian Magnet 6

2.2 Medan Magnetik 7

2.3 Sifat-sifat magnet permanen 10

2.3.1 koersivitas 10

(9)

2.3.3 Temperatur curie

2.3.4 Medan anistropi

2.4Bahan Magnetik 11

2.4.1Bahan diagmatik

2.4.2 Bahan paramagnetik

2.4.3 Bahan Ferromagnetik

2.4.4 Anti Ferromagnetik

2.4.5 Bahan Ferrimagnetik

2.5Material magnet Lunak dan Keras 12

2.5.1 Magnet lunak(soft magnetic) 13

2.5.2 Magnet keras (hard magnetik) 14

2.6Magnet Keramik

2.7Mechanical Milling 16

2.7.1 Tipe Milling 16

2.7.2 Bahan Baku 17

2.7.3 Bola Giling 17

2.7.4 Wadah Penggilingan

2.7.5 Kecepatan Milling

2.7.6 Waktu Milling

2.8 Proses Kompaksi (penekanan) 19

2.9 Proses Sintering

2.10 Karakterisasi Material Magnet 20

2.10.1 Sifat Fisis 20

2.10.2 XRD (X-Ray Diffraction) 22

2.10.3 PSA (Particle Size Analysis)

2.10.4 VSM (Vibrating Sample Magnetometer) 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 30

3.1.1 Tempat Penelitian 30

(10)

3.2 Alat dan Bahan 30

3.2.1 Bahan 30

3.2.2 Alat 30

3.3 Variabel Eksperimen 31

3.4 Diagram Alir Penelitian 33

3.5Prosedur Penelitian 34

3.5.1 Penentuan komposisi serbuk 34

3.5.2 Proses Milling 34

3.6Pengujian 34

3.6.1 Sifat fisis 35

3.6.2 Karakterisasi Serbuk 35

3.6.3 Analisa struktur kristal 36

3.6.4 Analisa sifat magnet 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1 Karakterisasi Sifat Fisis

4.1.1 Densitas serbuk 38 38

4.2 Analisa ukuran diameter partikel serbuk BaFe12O19

4.3 Analisa Struktur Kristal serbuk Magnet BaFe

39

12O19

4.3.1 Pengujian XRD 40 40

4.4 Karakterisasi sifat magnet dengan VSM 42

4.5 Densitas Bulk BaFe12O19

4.6 Pengujian kuat medan magnet dengan Gaussmeter 45 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

1. Hasil Pengujian densitas serbuk BaFe12O19

2. Hasil Pengukuran PSA untuk serbuk BaFe

38

12O19

3. Besaran magnetisasi dan medan magnet dengan pengaruh

39

waktu milling 42

4. Hasil pengujian Densitas Bulk magnet BaFe12O19

5. Hasil Pengukuran Kuat medan magnet serbuk BaFe

44

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

1. Momen Magnetik dari sifat paramagnetik 9

2. Momen Magnetik dari sifat Ferromagnetik 10

3. Arah domain dalam bahan ferromagnetik 10

4. Arah domain dalam bahan anti ferrimagnetik 11

5. Kurva Histerisis Magnet Lunak 12

6. Kurva Histerisis Magnet Keras 13

7. Struktur Kristal 15

8. Diagram Alir Penelitian 33

9. Grafik Densitas serbuk dari setiap waktu milling 38

10. Grafik Hasil Pengukuran PSA 40

11. Grafik Hasil Pengujian XRD 41

12. Kurva Histerisis serbuk BaFe12O19

13. Grafik Densitas Bulk BaFe

42

12O19

14. Grafik Fluks Magnetik terhadap Suhu Sintering dengan

40

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lamp

1. Peralatan dan Bahan Penelitian 51

2. Data – Data Hasil Pengukuran Densitas 54

Referensi

Dokumen terkait

Adapaun hasil yang diharapkan dari CSR program green economic batik ini yaitu masyarakat menjadi terampil dalam memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan alami

Undang-undang ini mengesahkan perpindanan organ tubuh dari mayat termasuk otak dalam kondisi tertentu untuk tujuan transplartasi/ pencangkokan-' Undang-undarrg No.l04

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan serta memahami sepenuhnya apa yang akan dilakukan dan didapatkan pada penelitian yang berjudul Variasi Dosis Anestesi Lokal

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi keaktifan mahasiswa dan variabel nilai akhir laboratorium

[r]

Kunango Jantan merupakan sebuah perusahaan industri yang berada di Sumatera Barat yang menghasilkan produk pipa beton dan tiang listrik.. Dalam menjalankan

ATS adalah singkatan dari Automatic Transfer S witch, yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulang/sumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara

BERBICARA SEKARANG TIDAK ADA MAKA HAK ANGKET DIGULIRKAN//.. KMP intervensi Golkar. KMP mengajukan hak angket untuk mengetahui dan menginvestigasi SK Menkumham. Pemerintah