• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permenhub No PM 32 Th 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permenhub No PM 32 Th 2011"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai kewajiban penyelenggara prasarana perkeretaapian untuk melakukan perawatan prasarana perkeretaapian;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian;

1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang

Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048);

3. Peraturan' Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

(2)

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

STANDAR DAN TATA CARA PERAW ATAN PRASARANA

PERKERETAAPIAN.

1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api.

2. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.

3. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.

4. Penyelenggara prasarana perkeretaapian adalah pihak yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.

5. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rei yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu Iintas kereta api.

6. Jalan rei adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.

7. Stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

(3)

9. Persyaratan teknis prasarana perkeretaapian adalah ketentuan teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian.

10. Perawatan prasarana perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar tetap laik operasi.

11. Tenaga perawatan prasarana perkeretaapian adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi kompetensi dan diberi kewenangan untuk melaksanakan perawatan prasarana perkeretaapian.

12. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.

13. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tug as dan tanggungjawabnya di bidang perkeretaapian.

Setiap penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib melakukan perawatan terhadap prasarana yang dioperasikan untuk mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar tetap laik operasi.

Prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:

a. jalur kereta api; b. stasiun;

c. fasilitas pengoperasian kereta api.

(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus dilakukan sesuai dengan pedoman perawatan yang disusun oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian berdasarkan jenis prasarana perkeretaapian.

(4)

Pedoman perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 paling sedikit memuat:

a. jenis perawatan; b. cara perawatan; c. personil; dan d. alat.

(1) Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dilakukan oleh tenaga perawatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dengan menggunakan peralatan perawatan sesuai dengan jenis prasarana perkeretaapian.

(2) Dalam kegiatan perawatan, penyelenggara prasarana perkeretaapian harus menyediakan suku cadang.

Bagian Pertama Jalur Kereta Api

Jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas:

a. jalan rei; b. jembatan; dan c. terowongan.

(1) Perawatan jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 terdiri dari:

a. perawatan berkala; dan

(5)

(2) Perawatan berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan tindakan pencegahan (preventif) dan/atau penggantian sesuai dengan umur teknis yang terdiri dari:

a. harian; b. bulanan; c. tahunan.

(3) Perbaikan untuk mengembalikan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan perbaikan (korektif) yang terdiri dari:

a. Klasifikasi A (berat):

Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem yang mengganggu operasional kereta api

b. Klasifikasi B (sedang):

Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem yang dapat mengganggu operasional kereta api

c. Klasifikasi C (ringan):

Perbaikan atau penggantian material, komponen, dan sistem yang tidak mengganggu operasional kereta api

(1) Perawatan jalan rei dilakukan untuk menjaga kondisi jalan rei sesuai dengan standar pengoperasian jalan rei untuk melayani sarana perkeretaapian sesuai nilai Indeks Kualitas Jalan Rei ( T r a c k Q u a lif y I n d e x ) yang telah ditetapkan.

(2) Jalan rei sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari komponen:

a. tanah dasar;

b. lapis dasar ( s u b g r a d e ) ; c. subbalas;

(6)

(1) Perawatan jembatan dilakukan untuk menjaga kondisi jembatan dapat berfungsi dengan baik dan am an untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan beban gandar serta kecepatan yang direncanakan.

(2) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan material yang digunakan terdiri dari:

a. jembatan beton; b. jembatan baja; dan c. jembatan komposit.

(3) Jembatan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) terdiri dari konstruksi:

a. konstruksi jembatan bagian atas;

b. konstruksi jembatan bagian bawah; dan c. konstruksi pelindung.

(4) Jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa:

a. jalan inspeksi;

b. tempat berlindung; dan/atau c. tempat kabel.

(1) Perawatan terowongan dilakukan untuk menjaga kondisi terowongan dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan beban yang direncanakan meliputi:

a. beban tanah atau batuan di atasnya ( o v e r b u r d e n ) ; b. beban mati dan beban hid up;

c. beban akibat tekanan air; d. beban gempa; dan

e. beban lainnya yang akan mempengaruhi konstruksi terowongan.

(2) Terowongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari komponen:

a. portal; b. in v e r t ;

c. dinding; dan

(7)

Contoh pedoman perawatan prasarana perkeretaapian jalan rei, jembatan, dan terowongan sesuai dengan lampiran 1 Peraturan ini.

Bagian Kedua Bangunan Stasiun

(1) Perawatan bangunan stasiun dilakukan untuk menjaga kondisi bangunan dapat berfungsi dengan baik dan am an untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan peruntukan dan fungsinya.

(2) Bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) terdiri dari:

a. gedung;

b. instalasi pendukung, meliputi: 1) instalasi listrik;

2) instalasi air; dan 3) pemadam kebakaran; c. peron.

(3) Perawatan bangunan stasiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang bangunan dan gedung.

Bagian Ketiga

Fasilitas Pengoperasian Kereta Api

a. Peralatan persinyalan;

b. Peralatan telekomunikasi; dan c. Instalasi listrik.

(8)

(2) Peralatan persinyalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. sinyal; b. tanda; c. marka; dan

d. peralatan pendukung.

(1) Perawatan peralatan telekomunikasi dilakukan untuk menjaga kondisi peralatan telekomunikasi dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan teknis peralatan telekomunikasi.

(2) Peralatan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:

a. pesawat telepon; b. perekam suara; c. transmisi; d. catu daya;

e. sistem proteksi; dan f. peralatan pendukung.

(1) Perawatan instalasi Iistrik dilakukan untuk menjaga kondisi instalasi Iistrik dapat berfungsi dengan baik dan aman untuk dioperasikan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan teknis instalasi listrik.

(2) Instalasi Iistrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. catu daya Iistrik; dan

b. peralatan transmisi tenaga Iistrik.

(1) Pedoman perawatan fasilitas pengoperasian mengacu kepada buku pedoman perawatan ( m a n u a l b o o k ) yang dikeluarkan oleh pabrikan.

(9)

(1) Penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib memberikan laporan hasH pelaksanaan kegiatan perawatan prasarana perkeretaapian kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

(2) Laporan perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dievaluasi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian untuk digunakan sebagai data dukung dalam memberikan sertifikat uji berkala.

(10)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Februari 2011

M E N T E R IP E R H U B U N G A N ,

t t d

S A L IN A N P e r a t u r a n in i disampaikan kepada:

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Keuangan;

3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Menteri BUMN;

5. W akil Menteri Perhubungan;

6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.

UMA RIS SH MM MH

(11)

Lampiran 1 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 32 TAHUN 2011

Tanggal : 25 FEBRUARI 2011

P E D O M A N

(12)

Buku Petunjuk Tata Perawatan Jalan Rei disusun sebagai contoh bagi Penyelenggara Prasarana dalam Menyusun Petunjuk Perawatan Jalan Rei yang pada prinsipnya adalah untuk menjamin kelaikan operasi prasarana KA.

Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar laik operasi.

Buku petunjuk perawatan jalan rei disusun sebagai acuan pelaksanaan perawatan yang tujuannya adalah untuk menilai kelaikan operasi prasarana KA.

2. Kegiatan perawatan jalan rei meliputi : a. Perawatan berkala

1) Perawatan Harian 2) Perawatan Bulanan 3) Perawatan Tahunan

3. Perawatan Berkala merupakan tindakan pencegahan (preventif) dan/atau penggantian sesuai dengan umur teknis.

A. Perawatan Harian 1) Geometri Jalan Rei

a) Ruang Bebas

Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi kereta api senantiasa bebas dari rintangan dan benda penghalang.

Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari : • Pembersihan Ruang Bebas

Peralatan yang digunakan antara lain: • Visual

(13)

Personil yang dibutuhkan, minimal: • Tenaga Perawatan.

Tata cara perawatan :

• Membersihkan benda-bend a yang menghalangi ruang bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api

b) Sambungan

Perawatan sambungan dilakukan untuk menjaga agar kondisi sambungan tetap dalam kondisi yang baik sehingga operasi kereta api dapat berjalan dengan lancar

Ruang lingkup perawatan sambungan terdiri dari : • Pengencangan baut - baut sambungan. Peralatan yang dibutuhkan antara lain : • Visual

• Kunci Inggris

Personil yang dibutuhkan, minimal: • Tenaga Perawatan

Tata Cara Perawatan

• Amati sambungan pada rei baik di lurusan maupun lengkung • Kencangkan baut - baut yang kendor pada sambungan

2) Komponen Jalan Rei a) Sistem Penambat

Perawatan sistem penambat dilakukan untuk menjaga agar penambat pada rei kereta api tetap dalam kondisi yang baik.

Ruang Lingkup perawatan sistem penambat terdiri dari : • Pengamatan Visual terhadap sistem penambat • Perbaikan terhadap sistem penambat

Peralatan yang dibutuhkan : • Visual

• Palu

(14)

Tata cara perawatan :

• Amati sistem penambat pada rei

• Kencangkan penambat yang kendor pad a rei dengan menggunakan palu

• Catat dan laporkan apabila terdapat penambat yang hilang

B. Perawatan Bulanan 1) Geometri Jalan Rei

a) Ruang Bebas

Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi kereta api senantiasa bebas dari rintangan dan bend a penghalang.

Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari : • Pembersihan Ruang Bebas

Peralatan yang digunakan antara lain: • Visual

• Alat bantu pembersihan

Personil yang dibutuhkan, minimal: • Tenaga Perawatan.

Tata cara perawatan :

• Membersihkan benda-benda yang menghalangi ruang bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api.

b) Kelurusan dan kerataan Jalan rei

Perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei dilakukan untuk menjaga agar kondisi jalan rei dapat dioperasikan sesuai kecepatan desain yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup perawatan kelurusan dan kerataan jalan rei terdiri dari:

• Lebar jalan • Kerataan jalan

Lengkung vertikal
(15)

Peralatan yang digunakan antara lain:

• Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HTT)

./ Genset +Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya ./ Dongkrak angkatan

./ Mistar angkatan + benang nilon / teropong + bak

pembacaan .

./ Timbangan dan kapur tulis

./ Penggorek balas dari kawat baja . ./ Palu besi

./ Kunci terepon

• Alat Kerja Dengan Alat Manual ./ Dongkrak angkatan .

./ Garpu balas .

./ Dandang pecuk .

./ Mistar angkatan + benang nilon / teropong + bak

pembacaan .

./ Timbangan angkatan dan kapur tUlis ./ Penggorek balas dari kawat baja ./ Palu besi / hammer .

./ Kunci terepon.

Personil yang dibutuhkan, minimal:

• Tenaga Perawatan. - Tata cara perawatan :

• Didalam perawatan Jalan Rei di Lurusan terdapat beberapa cara untuk melakukan angkatan, yaitu:

./ Angkatan Menyeluruh titik pedoman secara

sistematis harus diangkat ( umumnya 5 atau 10 mm ) ./ Angkatan Pilih-Pilih : dilaksanakan tanpa pengangkatan

titik tinggi (titik pedoman )

./ Angkatan Sambungan dibatasi pada bantalan

(16)

• Persyaratan Untuk Pekerjaan Angkatan

./ Jika perbedaan nilai pertinggian teoritis dengan nilai pertinggian nilai ukuran > 7 mm, maka jalan rei harus segera diperbaiki.

./ Jika perbedaan nilai skilu yang dihitung (pada dua titik sejarak tiga meter) lebih besar dari batasan skilu yang seharusnya, maka jalan rei harus segera diperbaiki.

• Angkatan Maksimal 30 mm

Bila lebih dari 30 mm harus dibuat seeara bertahap dengan masa penstabilan antara dua kegiatan.

• Landai Angkatan

./ Landai Peralihan Sementara : dibuat pad a daerah yang akan di peeok untuk memberi kenyamanan I keamanan Perka dengan memberi landai angkatan maksimal 2 m m /b a n ta la n .

./ Landai Peralihan Tetap dibuat pada daerah yang sudah dipeeok dan pada akhir daerah pekerjaan pemeeokan tetapi juga pada tiap akhir angkatan dengan memberi landai angkatan maksimum 1 mm/bantalan.

• Cara Meneari TP (Titik Pedoman) C

---

.•.•---

RE

o

_ _ _ _ _ - - _ _ ~ - - - - R E

Pada rentangan rei A titik tinggi adalah titik C dan hasil timbangan rei A pada titik C lebih rendah 2mm.

Pada rentangan rei B titik tinggi adalah titik C dan hasil timbangan rei B pada titik 0 lebih tinggi 5 mm.

(17)

• Angkatan Menyeluruh

./ Menyiapkan alat kerja regu di lokasi pekerjaan . ./ Menentukan lokasi angkatan atas

./ Menentukan titik benchmark (Tp) dan jarak Tp ke Tp ditentukan 18 meter sampai 30 meter idealnya 25 meter sampai 30 meter .

./ Mengerasi alat penambat. ./ Menyikukan bantalan .

./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak .

./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian belakang dan bagian muka dengan posisi 3 mm sampai 4 mm .

./ Bila tiada mistar dapat menggunakan teropong + bak pembacaan .

./ Dongkrak dipasang pada jarak 6 bantalan dari Tp dan 6 bantalan berikutnya .

./ Angkatan bisa dilaksanakan dengan cara manual atau

HTT

T P T P T P T P

~ ~ ~

-~---S-E-M -U-A-D-IA-N-G -K-A-T-I-B-E-R-U-R-U-TA-N ~

• Angkatan Bagian (Pilih - Pilih)

Pada prinsip pelaksanaan Angkatan sama dengan Angkatan Menyeluruh tapi titik pedoman tidak diangkat.

T~_:r_P T_P_~ T P

~\

• Angkatan Sambungan

(18)

./ Menentukan titik benchmark (TP) dan jarak Tp ke Tp ditentukan 6 bantalan kanan - kiri sambungan .

./ Mengerasi alat penambat.

./ Menyikukan dan mengatur jarak bantalan pada sambungan .

./ Menyiapkan posisi tempat dongkrak pada sambungan . ./ Mistar angkatan diletakkan pada Tp bagian muka dan

belakang pada posisi 3 mm - 3 mm

./ Angkatan pada sambungan lebih tinggi 2 mm

./ Angkatan bisa dilakukan dengan cara manual atau dengan HIT.

A n g k a t a n

r

D it a m b a h 2 m m

- - - 0 - 0 - 0 - 1 1 0 0 0

W j W j W : 1 W : 1 W : 1 W j ~ ~ I?}j I?}j I?}j

I---D -a e -ra -h ---~ I

• Oari keseluruhan pekerjaan angkatan yang paling perlu diperhatikan adalah adanya skilu .

./ Skilu pada jalan rei tidak saja terjadi pad a jalan lengkung I busur, namun juga terjadi pada jalan lurusan .

./ Skilu I liukan adalah : perbedaan pertinggian yang sebenarnya antara 2 titik sepanjang 3 m atau dalam praktek jarak antara 6 bantalan dari sumbu ke sumbu (60 em antara kedua sumbu bantalan yang berurutan) .

./ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya anjlok (bila ditambah dengan keadaan-keadaan buruk lainnya dari kekakuan sumbu bokes I As roda pergerakan mengayun lainnya).

c) Sambungan

(19)

Ruang lingkup perawatan

• Memeriksa kondisi pelat sam bung • Memeriksa kondisi las pada sambungan

• Memeriksa kondisi bantalan penopang sambungan • Memeriksa kondisi balas dan badan jalan

• Memeriksa kondisi IRJ - Alat yang digunakan

• Kunci inggris • Mistar baja • Ultrasonic test • Alat gorek

Personil yang dibutuhkan: • Mandor

• Tukang • Pekerja

• Operator Ultrasonic

Tata Cara Perawatan:

• Memeriksa secara visual mengenai kondisi sambungan • Mengukur lebar celah sambungan

• Melakukan pengencangan terhadap baut pelat sambung yang kendor

• Melakukan penggantian terhadap baut pelat sam bung yang hilang

• Melakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak • Melakukan pengencangan paku penambat pada bantalan

kayu

• Melakukan pemadatan balas

(20)

d) Lebar Jalan Kereta Api

Perawatan lebar kereta api dilakukan untuk menjaga agar kondisi Lebar jalan kereta api tetap dalam kondisi yang baik sehingga operasi kereta api dapat berjalan dengan lancar

Ruang Iingkup perawatan lebar jalan kereta api terdiri dari : • Listringan

• Pengukuran lebar jalan kereta api • Pengukuran keausan jalan rei • Angkatan.

Peralatan yang dibutuhkan antara lain: • Dongkrak

• M T I

HTT

• Alat ukur lebar jalan kereta api • Meteran

Personil yang dibutuhkan, minimal: • Tenaga Perawatan

Tata Cara Perawatan

• Melakukan perbaikan lebar jalan rei di lurusan maupun lengkung.

• Melakukan pelebaran jalan rei sesuai dengan standar teknis

e) Lengkung

Perawatan jalan rei pada lengkung horizontal dilakukan untuk menjaga kondisi sesuai dengan desain / kondisi awal. Perubahan kondisi diakibatkan karena gaya sentrifugal KA yang mengakibatkan pergeseran busur / anak panah atau menurunnya level jalan KA.

(21)

• Untuk lengkung (busur) pengertian lurus dan rata adalah : ,/ Lurus adalah rei diarahkan sedemikian sesuai dengan

jari-jari yang dalam pelaksanaannya dijabarkan sebagai Anak Panah (Ap).

,/ Rata adalah rei diangkat sedemikian sesuai dengan pertinggian yang telah ditentukan (h).

Ruang Iingkup perawatan yang dilakukan adalah:

• SKILU

,/ Empat roda dari suatu sumbu (bogie atau pasangan roda gerbong) harus sebidang.

,/ Bila pada suatu rei terdapat penurunan oleh karena angkatan yang tidak baik, roda yang lewat pada tempat penurunan tidak akan menyentuh rei karena roda tersebut tetap sebidang dengan tiga roda lainnya.

,/ Kerusakan ini berbahaya karena dapat menyebabkan roda anjlok (bila ditambah dengan keadaan buruk lainnya dari kekakuan sumbu bogie pergerakan mengayun dan lainnya).

,/ SKILU adalah : Perbedaan pertinggian yang sebenarnya antara 2 titik sepanjang 3 m ( dalam praktik 6 bantalan). Tetapi untuk dimengerti bahwa pada lengkung peralihan sengaja dibuat variasi pertinggian dengan rumus sebagai berikut:

/ I n

-mm/m

PLA

(22)

y / Batas-batas skilu

»

4 m m /m ( 1 2 m m /3 m - 6 bantalan) ---> V < 60 Km I Jam

» 3 m m /m (9 m m /3 m - 6 bantalan) ---> 60 K m /J a m <V< 9 0 K m /J a m

»

2.5 m m /m ( 7 m m /3 m - 6 bantalan) --->V > 90 Km I Jam

K e k o s o n g a n d i

b a w a h r o d a D

m e r U D a k a n S K IL U

• PERTINGGIAN

Kekurangan Ikelebihan pertinggian pada Jalan Kereta Api di lengkung (busur) adalah adanya penyimpangan pertinggian dari pertinggian yang telah ditentukan baik lebih besar atau lebih kecil dari yang ditentukan.

(23)

h = 6 · V

z

R

h = besar pertinggian (mm)

V= kecepatan maximum Kereta Api (Km/jam) R= Jari-:jari lengkung (busur)

Contoh lengkung (busur) dengan jari 1.000 m dan kecepatan maximum Kereta Api 70 km/jam maka besar pertinggian :

I ' o V Z

h =

-R

6 x 70kmt X 7 0 i c m /

_ ' jn... jn •••

1 . 0 0 0 m

2 . 9 4 0 ? 9 4

= -= ", m m

l n n n •

• KEKURANGAN / KELEBIHAN ANAK PANAH

Adalah adanya penyimpangan ukuran (dalam mm) dari anak panah yang ditentukan dan besarnya anak panah pada setiap lengkung (busur) tidak sama, bergantian Radius (R) / jari-jari.

[

so

Ap=R"

(24)

Contoh lengkung (busur) dengan jari-jari

=

1.000 m maka besar anak panah :

so

A p=

-R

= , o . 0 0 0 • • • • • •= 50 m m

1 . 0 0 0 m

PELEBARAN

Pelebaran pada lengkung dilakukan dengan menggeser rei dalam ke arah pusat lengkung sesuai dengan desain yang ditetapkan.

Peralatan yang dibutuhkan:

• Alat Kerja Dengan Mekanik Ringan (HIT)

~ genset + Tie temper lengkap dengan kabel-kabelnya ~ dongkrak angkatan

~ mistar angkatan + benang nilon / teropong + bak pembacaan.

~ timbangan dan kapur tulis secukupnya ~ penggorek balas dari kawat baja. ~ palu besi

~ kunci terepon

• Alat Kerja Dengan Alat Manual ~ dongkrak angkatan.

~ garpu balas. ~ dandang pecuk.

~ mistar angkatan + benang nilon atau 1 unit teropong + bak pembacaan.

~ timbangan angkatan dan kapur tulis secukupnya. ~ penggorek balas dari kawat baja

(25)

Kebutuhan Personil • mandor

• pekerja

Tata Cara Perawatan: • Persia pan di Lapangan

./ Tentukan letak titik mulai lengkung (biasanya terletak pada tempat papan busur) atau akhir lengkung (EB) sesuai dengan register .

./ Hitung dan tentukan Panjang Lengkung Peralihan (PLA) . ./ Tulis dan cat kaki rei mulai titik 0 pada awal lengkung

peralihan tiap 10m sampai akhir lengkung .

./ Ukur besar Anak Panah (Ap) dengan membentangkan benang nilon tiap 20 m (2 titik) .

./ Peninggian reI diukur pada setiap 3-4 m (6 bantalan) ./ Catat titik mati dalam arti tidak bisa digeser (BH, JPL,

W esel, dll)

• Persiapan di Kantor

./ Menggambarkan hasH di lapangan .

./ Menghitung besar geseran Anak Panah (Ap) dan pertinggian sesuai ketentuan .

./ Usahakan dalam hitungan luas bidang geseran keluar atau ke dalam seimbang .

./ Menuliskan hasil hitungan untuk dilaksanakan di lapangan.

• Pelaksanaan Perbaikan

./ Pasang patok sebagai referensi

Paku

(26)

./ Ukur berapa penggeseran yang harus dilaksanakan ./ Lakukan penggeseran seterusnya secara bertahap

sampai selesai.

./ Pelaksanaan geseran secara bertahap max 20 mm untuk keamanan PERKA selebihnya harus dipasang semboyan . ./ Pada langkah-Iangkah perbaikan lengkung di sini yang perlu juga mendapat perhatian bahwa kondisi I keadaan Jalan Rei telah lebih dulu mendapat perbaikan.

a. Bantalan-bantalan disikukan. b. Alat penambat dikencangkan

c. Untuk geseran keluar atau ke dalam ujung-ujung bantalan harus digorek.

2) Komponen Jalan Rei a. Perawatan Rei

Perawatan material rei dilakukan untuk menjaga agar kondisi material rei tetap baik

Ruang Iingkup perawatan • Pemeriksaan keausan • Pemeriksaan cacat • Pemeriksaan kerataan

Alat yang digunakan

• Rail head profile gauge • Mistar baja

• Ultrasonic test • Gerinda

Personil yang dibutuhkan: • Mandor

• Tukang • Pekerja

(27)

Tata Cara Perawatan:

• Memeriksa secara visual mengenai kondisi rei

• Mengukur profil reI dengan menggunaan rail head profile gauge

• Mengukur kerataan rei

• Mengukur lebar celah sambungan

• Memotong reI jika tidak memenuhi persyaratan teknis sambungan

• Menggerinda rei jika tidak rata

b. Perawatan W esel

W esel adalah bagian dari jalan KA yang merupakan titik rawan pada KA, maka ha-rus diperhatikan dengan seksama pemeliharaannya agar:

• Semua komponen wesel harus pada posisi yang benar, tidak rusak dan aman dilalui KA.

• Agar sedini mungkin diketahui setiap ada penyimpangan, kerusakan, kekurangan komponen cepat diatasi.

Ruang Lingkup perawatan:

• Bagian Lidah (Rei Lantak, Lidah, Stang Penghubung I Kopel, Stang Penarik, Klaw, Bandul, Sekat W esel, Akar Lidah, Peluncur Lidah, Baut Tangen, Bantalan dari Ujung Lidah s Id Akar Lidah)

• Bagian Jarum (Jarum, ReI Sayap, Rei Paksa, Klos Jarum Rei Paksa, Baut Jarum Rei Paksa, Bantalan W esel dari Akar Lidah s Id Belakang Jarum, Plat-Plat Andas)

- Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan Irevisi wesel adalah sebagai berikut:

• Dongkrak

• Alat Ukur Elevasi • Meteran

(28)

Personil yang dibutuhkan: • Mandor

• Tukang • Pekerja

Tata cara Perawatan: • Bagian Lidah W esel

~ Pengukuran terhadap jarak lidah terbuka dengan rei lantak

~ Kedudukan klaw harus siku dengan kedudukan kei-seinnya.

~ Kedudukan kedua ujung lidah dan kedua ujung reI lantak harus siku.

~ Kedudukan kaki lidah wesel harus selalu rapat dengan plat peluncurnya.

~ Lebar sepur diujung lidah dan diujung reI lantak harus sesuai dengan tipe konstruksi

~ Baut-baut tangent jangan sampai salah pasang, bila salah pasang akan mempengaruhi lebar sepur.

• Bagian Jarum W esel

~ Pemeriksaan dimensi dan toleransi sesuai dengan yang telah ditetapkan

• Dalam melakukan perawatan wesel harus berkoordinasi dengan bagian fasilitas operas; terkait.

c. Perawatan Bantalan

Perawatan bantalan dilakukan untuk menjaga fungsi bantalan sesuai dengan desain yang ditetapkan

(29)

Alat yang digunakan

• G orekan

Pengki

Palu

Pen puller

Linggis

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

• Pekerja

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual terhadap kondisi

bantalan.

• M em perbaiki jarak dan posisi bantalan

• M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak

d. Peraw atan Sistem Penam bat

Peraw atan alat penam bat dilakukan untuk m enjaga fungsi

penam bat sesuai dengan desain yang ditetapkan

R uang lingkup peraw atan

• M em eriksa kelengkapan alat penam bat

• M em eriksa kekuatan jepit

• M engganti alat penam bat yang hilang.

Alat yang digunakan

• Palu baja

• Pen puller

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

(30)

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual terhadap kelengkapan

alat pen am bat.

• M elakukan pengecekan untuk m engetahui kem ungkinan

adanya alat penam bat yang kendor.

• M em perbaiki posisi alat penam bat yang kendor

• M elakukan penggantian terhadap penam bat yang hilang

3) Peraw atan D rainase

Peraw atan drainase perm ukaan dilakukan untuk m enjaga agar

aliran air tidak m engganggu operasi angkutan kereta api

R uang Iingkup peraw atan

• M em eriksa kem iringan drainase

• M em eriksa kondisi aliran drainase

• M em eriksa keadaan bangunan drainase

Alat yang digunakan

• Serokan

• Pengki

• W ater pass

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

• Pekerja

Tata cara peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual kepada bangunan

drainase.

• M em perbaiki saluran drainase yang rusak

• M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.

• M elakukan pengecekan kem iringan

(31)

4) Peraw atan Perlintasan

Peraw atan perlintasan dilakukan untuk m enjaga agar m enjaga

kerataan jalur kereta api pada pertem uan jalur kereta api dan

jalan raya.

R uang lingkup peraw atan

• M em eriksa penurunan jalur kereta api dan jalan raya

• M em eriksa kondisi lingkungan.

• M em eriksa keadaan bangunan drainase

Alat yang digunakan

• Serokan

• Pengki

• W ater pass

Personil yang dibutuhkan:

• Tenaga yang dibutuhkan m andor + pekerja

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual kepada bangunan

drainase.

• M em perbaiki saluran drainase yang rusak

• M elakukan pem bersihan terhadap saluran drainase.

• M elakukan pengecekan kem iringan

c .

P e r a w a ta n T a h u n a n

1) Peraw atan Kom ponen Jalan R ei

a. Peraw atan Bantalan

Peraw atan bantalan dilakukan untuk m enjaga fungsi bantalan

sesuai dengan desain yang ditetapkan dan laik digunakan.

R uang lingkup peraw atan

• M em eriksa kondisi bantalan

• M em eriksa jarak bantalan

• M em eriksa posisi siku bantalan

(32)

Alat yang digunakan

• Palu baja

• Pen puller

• D ongkrak

M TT

H TT

Alat ultrasonic

Linggis

Kereta angkut balas/rei

PBR

Theodolite

Alat ukur kelurusan

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

Pekerja

O perator M IT

O perator H TT

O perator PBR

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual terhadap kondisi

bantalan.

• M em perbaiki jarak dan posisi bantalan

• M elakukan penggantian terhadap bantalan yang rusak

b. Peraw atan Balas

Peraw atan balas dilakukan untuk m enjaga agar kondisi balas

tetap berfungsi dengan baik.

R uang lingkup peraw atan

• M em eriksa kondisi balast

• M em eriksa profil balas

(33)

• Penam bahan balas

• Pem ecokan

• Pencucian balas

• Penggantian balas

Alat yang digunakan

• G orekan

Pengki

M esin pecok m anual

M esin pecok

Balas cleaning

Alat pengangkut balas

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

• O perator H TT

• O perator M TT

• O perator PBR

• O perator VD M

• Pekerja

• Surveyor

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan penam bahan balas di lokasi yang kurang balas.

• M enyem purnakan profil balas.

• M elakukan pencucian pada balas yang kotor

• M elakukan penggantian balas jika telah m encapai um ur

ekonom is.

c. Peraw atan R ei

Peraw atan m aterial rei dilakukan untuk m enjaga agar kondisi

(34)

R uang lingkup peraw atan

• Pem eriksaan keausan

• Pem eriksaan cacat

• Pem eriksaan kerataan

• Penggantian rei

Alat yang digunakan

• R ail head profile gauge

• M istar baja

• U ltrasonic test

• G erinda

• Alat pasang baut

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

• Tukang

• Pekerja

• O perator U ltrasonic

Tata C ara Peraw atan:

• M em eriksa secara visual m engenai kondisi rei

• M engukur profil rei dengan m enggunaan rail head profile

gauge

• M engukur kerataan rei

• M engukur Iebar celah sam bungan

• M em otong rei jika tidak m em enuhi persyaratan teknis

sam bungan

• M enggerinda rei jika tidak rata

• M elakukan penggantian rei yang tidak laik digunakan

d. Peraw atan Badan Jalan

Peraw atan badan jalan dilakukan untuk m enjaga agar badan

(35)

R uang lingkup peraw atan

• M em eriksa kondisi badan jalan

• M em eriksa pelindung erosi

Alat yang digunakan

• M eteran

Pacul

Pengki

Alat pengangkut

Alat ukur elevasi

Personil yang dibutuhkan:

• Inspektor

• Pekerja

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pem bersihan di badan jalan

• M elakukan pem eriksaan terhadap kestabilan kondisi badan

jalan

• M elakukan pem eliharaan tanam an penutup untuk

m elindungi erosi

e. Peraw atan Lingkungan

Peraw atan lingkungan diperlukan untuk m enjaga agar konstruksi

jalan KA dapat berfungsi baik sesuai dengan um ur teknisnya

R uang lingkup peraw atan

• Kebersihan di area konstruksi

• Peraw atan tanam an

Alat yang digunakan

• M esin potong rum put

• Sabit

(36)

Personil yang dibutuhkan:

• M andor

• Pekerja

Tata C ara Peraw atan:

• M elakukan pengam atan secara visual kepada tanam an yang

m engganggu operasi KA.

• M elakukan pem bersihan terhadap tanam an di sekitar jalur

(37)

N O ITEM PER AW ATAN ALAT FR EKU EN SI

1 Peraw atan G eom etri

a. R uang Bebas M eteran 1 hari

b. Sam bungan

- Pengencanoan baut Kunci Inooris 1 harian

- Pengoantian baut yang hilano Kunci Inooris 30 harian

- Pem eriksaan keretakan U ltrasonic 30 harian 2 Peraw atan Kom ponen Jalan R ei

a. Sistem Penam bat

- oenaencanaan oenam bat vane kendor Penpuller / ham m er 7 harian

- penggantian penam bat hilang Penpuller / ham m er 30 harian

PER AW ATAN BU LAN AN JALAN R EL

N O ITEM PER AW ATAN ALAT FR EKU EN SI

1 Peraw atan G eom etri

a. R uang bebas M eteran 1 bulanan

b. Kelurusan dan kerataan Jalan rei W ater Pass, Alat U kur Kelurusan, Theodolit, H IT,

- Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan, M IT, D ongkrak, Linggis, Alat 3 bulanan Lengkung Vertikal, R uang Bebas, Skilu, U ltrasonic, Kereta angkutan

balas/rei, crane, Kereta U kur, Alat Kom unikasi

c. Sam bungan

- Pem ecokan, Angkatan, Listringan,

Kunci Inggris, U ltrasonic, H IT, 6 bulanan Kerataan, Kelurusan,

M eteran, M IT, D ongkrak

- M em buka, M engukur aus dan m em perbaiki 6 bulanan plat sam bung atas dan baw ah

d. Lebar Jalan KA Alat U kur Lebar Jalan KA,

- Listringan H IT, M IT, D ongkrak. 6 bulanan e. Lengkung W ater Pass, Alat U kur

- Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan, Kelurusan, Theodolit, H IT, 3 bulanan Lengkung Vertikal, R uang Bebas M IT, D ongkrak, Linggis,

Kereta U kur, Alat Kom unikasi

2 Peraw atan Kom ponen Jalan R ei a. Peraw atan R ei

Alat U kur Suhu, M eteran, Alat

(38)

lb. Peraw atan W esel

Alat U kur Suhu, M eteran, Alat

- Lebar Jalan, Kerataan, Kelurusan, U kur Profil R ei, Alat U ltrasonic 12 bulanan Lengkung Vertikal, R uang Bebas

c. Peraw atan Bantalan Alat U kur Lebar Jalan KA,

- listringan H IT, M IT, D ongkrak, linggis 6 bulanan

- M engatur jarak bantalan dan siku-siku 6 bulanan

d. Peraw atan Ballas W ater Pass, Alat U kur

- Pem ecokan, Kelurusan, Theodolit, H IT, 6 bulanan M IT, D ongkrak, linggis,

- M elengkapi profil balas Kereta U kur, Alat 6 bulanan Kom unikasi, VD M

e. Peraw atan Sistem Penam bat Penpuller / ham m er 3 bulanan

3 P e r a w a ta n D r a in a s e

- Pengerukan 6 bulanan

4 P e r a w a ta n P e r lin ta s a n a. Perlintasan Sebidang

- konstruksi perlintasan, balas, drainase, W ater Pass, Alat U kur 6 bulanan angkatan, listringan, pem ecokan Kelurusan, Theodolit, H IT,

D ongkrak, linggis, Kereta U kur, Alat Kom unikasi

PER AW ATAN TAH U N AN JALAN R EL

N O ITEM PER AW ATAN ALAT FR EKU EN SI

1 Peraw atan Kom ponen Jalan R ei a. Peraw atan Bantalan

- Penggantian bantalan PBR , VD M , W ater Pass, Alat 30 tahun U kur Kelurusan, Theodolit, H IT,

M IT, D ongkrak, linggis, Alat U ltrasonic, Kereta angkutan balas/rei, C rane

2 Peraw atan Ballas

- Pem bersihan Balas 15 tahun

Alat Pencuci Balas, PBR , VD M , W ater Pass, Alat U kur Kelurusan, Theodolit, H IT, M IT, D ongkrak, linggis, Alat U ltrasonic, Kereta anakutan balas/rei, C rane

3 Peraw atan R ei

- Penggerindaan R ei

Alat aerinda 5 tahun

(39)

4 Peraw atan Badan Jalan

a. Peraw atan C ounter W eight

- Peraw atan M aterial 50 tahun

b. Peraw atan D inding Penahan Tanah

- Peraw atan stabilitas 50tahun

c . Peraw atan Proteksi Badan Jalan

- Peraw atan konstruksi proteksi 50 tahun

d. Peraw atan Konstruksi Badan Jalan

- Peraw atan Stabilitas 50 tahun

5 Peraw atan lingkungan

a. Peraw atan Kondisi H idrologi sekitar

- Peraw atan aliran hidrologi 25 tahun

b. Peraw atan Kondisi H idrolika sekitar

- Peraw atan hidrolika 5 tahun

c . Peraw atan konstruksi lain

(40)

hfN ~V S ~d

N V 1V M ~3d

IS N V 1S N IV W V N )

NV1V8W3rNV1VMV~3d

(41)

Jem batan Baja.

Jem batan Beton.

Struktur Bagaian Atas.

Struktur Bagian baw ah.

Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan siklus pem eriksaan

yang ditetapkan.

Pem eriksaan tam bahan dilakukan jika diperlukan setelah terjadi gem pa dan hujan lebat.

Pem eriksaan detail dilakukan jika dari haril pem eriksaan harian, bulanan,

tahunan serta tam bahan, ditem ukan kerusakan dengan tingkat A.

Adapun diagram alur pem eriksaan sebagaim ana tercantum pada G am bar 1.

(42)

Pem beritahuan ke Pusat Inspeksi

Struktur

Persia pan Pencatatan Inspeksi R esm i

Pelaksanaan Langkah Penanganan

M etode dan W aktu Langkah Penanganan

R e n c a n a K o n s tr u k s i :

I I

---~---~

Pem beritahuan ke U nit Peraw atan

(43)

Tingkat U raian Langkah perbaikan

AA Sangat Berbahaya Perbaikan Segera

A A1 Kritis Tindakan C epat

A2 Sedikit R usak Perbaikan Terjadw al

B H am pir Kritis Inspeksi Ekstensif

C Beresiko Perhatian Tetap

S Am an (cukup) Tanpa Tindakan

M etode peraw atan yang digunakan pada um um nya sebagai berikut:

a. Konstruksi beton:

- Perkuatan (Selim uU m anteling).

- Penggantian.

b. Konstruksi baja.

(44)
[image:44.624.102.514.267.481.2]

Interval pem eriksaan dan peraw atan bulanan, sebagaim ana tersebut dalam Tabel. 2. Interval Pem eriksaan dan Peraw atan Bulanan

Interval pem eriksaan dan peraw atan bulanan, sebagaim ana tersebut dalam Tabel. 3. Interval Pem eriksaan dan Peraw atan Tahunan.

N o . K o m p o n e n A k tiv ita s F r e k u e n s i

1. Lingkungan di Pem bersihan 3 bulanan

sekitar jem batan

2. Konstruksi bagian

atas

D rainase Pem eriksaan/norm alisasi 6 bulanan

a.

pipa/saluran air

Pem eriksaan dan peraw atan 6 bulanan

b. Andas baja Pelum asanllubrikasi (andas

6 bulanan hidup)

c. Andas beton Pem eriksaan dan peraw atan 6 bulanan

3. Konstruksi Pem eriksaan dan peraw atan 6 bulanan

pelindung

Pengukuran duga sungai 6 bulanan

4 . H idrolika sungai Pem eriksaan gerusan dasar

(45)

N o. Kom ponen Aktivitas Frekuensi

1.

Struktur bagian atas

a. Konstruksi pokok Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

Pengukuran lendutan 1 tahunan

Pem eriksaan Korosi (baja) 1 tahunan

Pem eriksaan R etakan 1 tahunan

Pem eriksaan selim ut beton 1 tahunan

Pem eriksaan tulanoan beton 5tahunan

Pem eriksaan kekuatan 5tahunan

b. Elastom er bearino Pem eriksaan 5tahunan

c. Baut/paku sum bat Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

d. C at (Baia) Penoecatan m enveluruh 5 tahunan

2. Struktur bagian baw ah

a. Pondasi Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

Pem eriksaan stabilitas 5tahunan

b. Pangkallpilar Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

Pem eriksaan Korosi (baja) 1 tahunan

Pem eriksaan R etakan 1 tahunan

Pem eriksaan selim ut beton 1 tahunan

Pem eriksaan tulangan beton 5tahunan

Pem eriksaan kekuatan 5tahunan

(46)

Tanggal Pem eriksaan,

cuaca, etc.

N om or Jem batan, Koridor

Jalur D ari O O K O O M

lai/f"lain

Tanda Tangan

Item Pem eriksaan dan Tem uan

Klasifikasi Penilaian

- - - -I

Pernyataan yang diperlukan untuk

I

penyelesaian pem eriksaaan
(47)

4 .2 . C o n to h p e n ila ia n tin g k a t k e r u s a k a n .

C ontoh Penilian tingakat kerusakan jem batan baja pada table 5 dan jem batan beton pad a table 6.

label. 5. G elagar rasuk pelat (dengan paku keling)

Kom ponen Kelainan

G elagar

U tam a

• Korosi atau pengenduran pelat penyam bung pada flens dengan sam bungan paku keling.

(48)

Tipe Kerusakan Tem pat Pem eriksaan Pem aparan Tulangan

Kerusakan Perletakan O i sekitar perletakan

Kondisi korosi baja

R em ukan beton di sekitar perletakan R etakan di sekitar ujung gelagar Stabilitas

* Karat penulangan pada seluruh perm ukaan dengan pengurangan dim ensi pada penam pang

tulangan

* Karat penulangan pad a seluruh perm ukaan tanpa pengurangan dim ensi penam pang tulangan

* Kecuali kondisi di atas

* G elagar tidak stabil (perletakan 3 titik)

* Perletakan patah atau retak (perletakan atas, perletakan baw ah)

* Baut jangkar patah atau berubah bentuk

*G elagar tidak stabil akibat kerusakan besar

*G elagar stabil tetapi ada kerusakan ringan

B

(49)

N~~NOMO~31N~1~M~3d

(50)

Pem eriksaan um um dilakukan secara berkala sesuai dengan interval pem eriksaan yang ditetapkan.

Pem eriksaan tam bahan dilakukan jika diperlukan setelah terjadi gem pa, hujan lebat dan lain-lain.

Pem eriksaan detail dilakukan jika dari hasil pem eriksaan harian, bulanan, tahunan serta tam bahan, ditem ukan tingkat kerusakan A.

(51)

· A A , A1 :P e n e n tu a n

L _. . ._. __ . ~ ~ ~ / : ) ~ p _ e _ n _ c ! : ! g ~ b ~ ! L_ _ ._ _.

R e n c a n a d a n D e s a in

(52)

Tingkat kerusakan secara um um , dapat diklasifikasikan dengan sistem A, B, C dan S, sebagaim ana tercantum dalam label 1

Tingkat Kerusakan.

Tingkat U raian Langkah perbaikan

AA Sangat Berbahaya Perbaikan Segera

A A1 Kritis Tindakan C epat

A2 Sedikit R usak Perbaikan T erjadw al

B H am pir Kritis Inspeksi Ekstensif

C Beresiko Perhatian Tetap

S Am an (cukup) Tanpa Tindakan

M etode peraw atan yang dilakukan tergantung dari jenis dan tingkat kerusakan.

Pem eriksaan dan peraw atan harian, dilakukan bagian pem eriksaan dan peraw atan jalan reI.

(53)

Interval pem eriksaan dan peraw atan bulanan, sebagaim ana tersebut dalam Taber. 2. Interval Pem eriksaan dan Peraw atan.

N o. Kom ponen Aktivitas Frekuensi

I. BU LAN AN

1. D rainase Pem eriksaan dan peraw atan 6 bulanan

- N orm alisasi pipa/saluran air II. TAH U N AN

1. D inding/Lining Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

- R em besan/kebocoran - R etakan

- PenQ elupasan

- Sam bungan

- pem bengkakan akibat tekanan

Pem eriksaan D etail 10 tahunan

- stabilitas/kekuatan

2 . Invert Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

- penurunan

- retakan

3 . Portal Pem eriksaan dan peraw atan 1 tahunan

- penurunan

(54)

4. Lain-lain:

4.1. C ontoh lem bar pem eriksaan (um um ),

C ontoh lem bar pem eriksaan sebagaim ana tercantum pad a tabel 2 dan 3.

N a m a J a I u r N a m a T e r o w o n g a n

T g I < e l t s 3 i k o o s l r u k s i N a m a D e p o t

P e r a w a t a n

N a m a S t a h o n p e n g a p i t 'G a b u n g a n h u 1 u d a n h i l i r

A r a h J a l u r 'H u l u ~ o w o n g a n ( a w a l k . a k h i r )

'H i l i r d l l .( )

L o b s i T .l I k a w a l T l h k a k h i r P a n J a n g 1 J I

P e n a m p a n g

T u n g g a l , G a n d a \ l .1 a s u k B a m b a l a , B o l O n . & t o o & r t u I a n g ,

T . till( \

P e n a l

B a t u D a t a , B o l O n . " " 'o n & r t u I a n g ,

J O l l i s L i s l r i k N O l l , D C A C K .l u a r till( \

! 3 1 1 1

B a t u D a l a . B o t o u . & t o n & r t u I a n g ,

~ B a l l a s t ."£ I = g k u n g a t a p

d i l l )

"

..

V: ::E B a t u b a t a , & t o o . B o t o n & r t u I a n g ,

r .b a l l m i n g M i n , e m - M a k s , e m D i n d i n g

d l l ( )

D I a m a s e L o n g i t u d i n a l K a n a n , K I n , T m g a h I n v M B a t u b a t a , & t o n , B o t o u B M u l a n g ,

t i l l ( ,

K o n f i g u r a S l p o r m u k a a n t a n a h R a t a . M i r i l l g P .t a T o p o g n p i A d a T i d a k

M a k s l l D u m n P o t a G o o l o g l A d a T i d a k

a O \ ~ - b u r d m

.,., R a t a - r a t a n ~ T a m p a k A t a s A d a T i d a k

:::

.3 Q .

G a m b a r

.~' E r a i P r o f i l A d a T i d a k

. . J d o s a i n

-K o n d m g .o l o g l N a m a S t r a t a P e n a m p a n g A d a T i d a k

N a m a b a t u a n F o t o A d a T i d a k

C a t a t a n P n t t i n g

~ I D N o , T a n g g a l L o b S ! S u b s t a n s i

5 E .§ 16 .... ]::: ~~

.•

"'-s !:l

t

i

l'il :.J

I D N o , l .w s P = t a u a n

J u m i a h t i l l k T a n g g a l m u I a t

T u j u a n p e m a n t a u a n p o m a l l t a u a n

(55)

I D N o . N a m a T e r o w o n g a n T u j u a n I n s p e k s i L o k a s i k e r u s a k a n t i t i k t i t i k

u\val a k h i r

( s k c t s a d c t a i l ) ( F o t o )

.J e n i s I 'e m a n t a u a n N i l a i M a k s i m u t l l

C a t a t a n I 'e n t i n g

(56)
[image:56.624.119.578.198.719.2]

C ontoh penilaian tingkat kerusakan pada terow ongan sebagim ana tercantum pada tabel. 4 sam pai dengan 8.

Indeks Penilaian R ating

Kerusakan/deform asi akibat pergerakan atau penurunan dari lining, dengan tingkat kem ajuan pesat. D im ana estim asi w aktu runtuhan ham pir sam a dengan

AA w aktu yang diperlukan untuk m elakukan usaha pencegahan terhadap

kerusakan/deform asi.

Kerusakan/deform asi yang diperkirakan m em bahayakan daerah bebas/clearance

AA terow ongan untuk pengoperasian kereta.

Lining dekat lengkungan m engalam i rekahan, terbagi m enjadi beberapa blok,

AA m enonjol, terdorong m enuju daerah interior dan cenderung untuk jatuh.

M eskipun tidak ada kem ajuan kerusakan yang berarti, liningnya telah terpisah

m enjadi beberapa blok akibat adanya sam bungan dan blok tersebut cenderung A1

untuk terkelupas (peeled off) atau jatuh akibat suatu gaya.

Kerusakan yang baru terjadi atau yang sudah terbentuk m engalam i

A2

perkem bangan yang sem akin parah.

Lining terdeform asi dan kerusakannya berlangsung lam bat, tapi tetap berlanjut. A2

U kuran dari pengelupasan (peeling-off) sangat kecil tetapi cukup m engganggu

A2

operasi kereta.

Terdapat kerusakan tetapi kem ajuannya sangat lam bat atau kem ajuannya terhenti

B tetapi ada kem ungkinan terbentuk lagi.

Perkem bangan kerusakan tidak dapat dilihat. Tetapi kerusakan yang ada cukup

be rat sehingga, jika kerusakan tersebut terbentuk kem bali, m aka operasi kereta B akan terganggu.

Terdapat kerusakan tetapi tidak ada perkem bangan. D an pem bentukan ulang

(57)

T a b e l 5 . In d e k K e p u tu s a n D a la m In s p e k s i D e ta il

(a k ib a t k u a lita s m a te r ia l m e m b u r u k )

Indeks Penilaian R ating

Lining dekat lengkungan atap cenderung untuk jatuh akibat m em buruknya

AA

m aterial lining.

M aterial lining m em buruk dan cenderung terkelupas (peeled off) atau terpisah

A

1

dengan sedikit gaya luar. Kondisi tersebut dapat m enyebabkan pengaruh serius. Kekuatan secara penam pang berkurang akibat pengelupasan (peeling off) lining

A

1

dan/atau m aterial yang m em buruk.

Kekuatan secara penam pang berkurang sam pai tingkat tertentu akibat

A

2

pengelupasan (peeling off) lining dan/atau m aterial yang m em buruk.

Kerusakan m aterial lining terbentuk dengan penyebab yang belum jelas, tetapi

A

2

ada kem ungkinan kerusakan akan m engalam i perkem bangan yang cepat.

Pengelupasan (peeling-off) dan kerusakan m aterial lining dapat dikenali, tetapi

B

tidak terdapat kem ungkinan untuk m engalam i perkem bangan lebih lanjut.

T a b e l 6 . In d e k K e p u tu s a n D a la m In s p e k s i D e ta il

(te r k a it d e n g a n in te r v a l te r p e n d e k p e r a w a ta n track)

Indek penilaian R ating

Pada daerah beraliran listrik, rem besan air dari bagian lengkungan atap

AA

terow ongan langsung ditransfer m enuju kabel trolley dan insulator

Penaikan lum pur atau pengangkatan pada alas jalan m enyebabkan

ketidakteraturan pada track atau pengurangan interval peraw atan, m enghasilkan

A

1

tidak am annya pengoperasian kereta.

(58)

R ating Perpindahan Upsetting Lebar(w ) dan panjang(l) rekahan

~1 O m m /tahun atau

AA w ~5m m and 1~1O m

~2m m /bulan ~3m panjang

( longitudinal) w ~3m m keeuali untuk

A1 3-10m m /tahun

AA,A2

A2 1-3m m /tahun

<3m panjang

5m m >w ~3m m dan 5m ~1 ( longitudinal)

C atatan Jika m engalam i pereepatan, perlu dipertim bangkan untuk m enaikkan rating

R ating Ketebalan aktual dari lapisan Pengelupasan, Kedalam an sam bungan

(untuk desain) Pem isahan batubata yang tak terikat

AA 1/2> t > ukuran batu bata

-A1 2/3> t ~1/2 ::::ukuran batu bata

> 1O em kedalam an

A2 - ::::agregat

C atatan

D iasum sikan bahw a lining m em punyai kekuatan 15N /m m2.

M E N T E R I P E R H U B U N G A N ,

ttd

F R E D D Y N U M B E R I

SALI N AN sesuai den

KEPALA SIR

(59)

Lampiran 2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 32 TAHUN 2011

Tanggal : 2 5 FEBRUARI 2 0 1 1

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan)

FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERSINYALAN ELEKTRIK

Stasiun : Pejabat

Lintas PPKA

.

Tanggal : Paraf :

Periode Perawatan : Harian Perawat Paraf :

Paraf

.

HASIL PERAW ATAN

OK NOK KETERANGAN A. Ruangan Peralatan

1 Kondisi AC, Suhu ruangan ER(°C). Range (20 - 25) 2 Kebersihan Ruangan

3 Kondisi dan fungsi sistem kontrol power suplai

4 Catat nilai- nilai yang terukur pada sistem kontrol power (GDI) 5 Catat tegangan tiap cell dan fungsi battery bank

6 Kondisi, fungsi genset dan battery starternya 7 Catat Jam kerja genset

8 Kondisi grounding, catat nilai tahanan tanah dan arrester 9 Kondisi perkabelan dan terminasinya

10 Kondisi, fungsi modul-modul dan relay interlocking 11 Kondisi UPS

12 Kondisi Blocking Sistem 13 Kondisi Data Logger B. Meja Pelayanan

1 Kondisi fisik perkabelan, kebersihan dan fungsi push button 2 Lampu-Iampu panel, label nama dan catat nilai-nilai data counter C. W esel dan Motor W esel

1 Lebar sepur ( 1 4 3 5 / 1 0 6 7 )

2 Kedua lidah wesel rata plat landas

3 Ganjalan 3 mm lidah tidak bisa rapat dan lidah kembali ke

kiri kedudukan semula dan indikator di LCP kedip

kanan

4 Ganjalan 2 mm lidah bisa rapat dan indikator di LCP tidak

kiri berkedip

(60)

kanan

6 BauUMur/pengikat pada kesen/lockbox lengkap dan kokoh 7 Baud penambat motor, plat landas kokoh

8 Kondisi perkabelan

D.

SINYAL

1 Kondisi tiang sinyal, kebersihan, lurus dan kokoh

2 Jarak tampak dan fokus

3 Perkabelan dan terminasi

E.

Pendeteksl Kefeta Api

1 Kondisi, pelindung, klem kabel

2 LED power evaluator

3 Kondisi IRJ

4 Kabel Bonding

5 Perkabelan dan terminasi

6 Axle Counter/Penghitung Gandar

F. Uraian

No Keg iata n Keterangan

1 Hasil Penilaian (BaikITidak baik)

(61)

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERSINYALAN ELEKTRIK

Stasiun : Pejabat :

Lintas PPKA

.

Tanggal : Paraf

Periode Perawatan

.

Bulanan Perawat :

Bulan Paraf

.

Paraf

HASIL TINOAKAN PERAW ATAN PERAW ATAN

OK NOK A. Ruangan Peralatan

1 Kondisi AC, Suhu ruangan ER(°C). Range (20 - 25)

(Termometer :... 0C)

2 Kondisi dan fungsi sistem kontrol power suplai (Multimeter :... VA)

3 Catat nilai- nilai yang terukur pada sistem kontrol power (GO!)

4 Catat tegangan tiap cell dan fungsi battery bank (Voltmeter: ... Volt)

5 Kondisi, fungsi genset dan battery starternya

6 Catat Jam kerja genset ( ... jam)

7 Kondisi grounding, catat nilai tahanan tanah dan arrester (Grounding Tester :... ohm

8 Kondisi perkabelan dan terminasinya (Ohmmeter :... ohm)

9 Kondisi, fungsi modul-modul dan relay interlocking

10 Kondisi UPS

11 Kondisi Blocking Sistem

12 Kondisi Data Logger B. Meja Pelayanan

1 Kondisi fisik perkabelan, kebersihan dan fungsi push button

2 Lampu-Iampu panel, label nama dan catat nilai-nilai data counter

C.

W esel dan Motor W esel

1 Lebar sepur (1435/1067)

2 Kedua lidah wesel rata plat landas dan di lumasi

3 Ganjalan 3mm lidah tidak bisa rapat dan lidah

kembali ke kedudukan semula dan indikator di LCP kiri kedip (menggunakan plat ganjal)

kanan

4 Ganjalan 2mm lidah bisa rapat dan indikator di LCP

kiri tidak berkedip (menggunakan plat ganjal)

(62)

5 Panjang kait/arrow pada kesen/lockbox (Mistar

kiri :... mm)

kanan

6 Baut/Mur/pengikat pada kesen/lockbox lengkap dan

kokoh

7 Baud penambat motor, plat landas kokoh

8 Kondisi bagian dalam bersih, perkabelan

D.

SINYAL

1 Kondisi tiang sinyal, kebersihan, lurus dan kokoh

2 Jarak tampak dan fokus (Fokus :... m)

3 Perkabelan dan terminasi (FO atau Coax)

E.

Pendeteksl Kereta Api

1 Kondisi, pelindung, klem kabel 2 LED power evaluator (LCP test)

3 Kondisi IRJ 4 Kabel Bonding

5 Perkabelan dan terminasi

6 Axle Counter/Penghitung Gandar

F. Penilaian Harian

No. HarilTanggal Hasil Penilaian Penggantian Tindakan Keterangan

(BaikITidak Baik) Komponen Perawatan

1

3 0

(63)

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERSINYALAN ELEKTRIK

Stasiun

.

Pejabat

.

Lintas PPKA :

Tanggal Paraf

Periode Perawatan

.

Tahunan Perawat

.

Paraf :

Paraf :

No.

Bulan Hasil Penilaian Penggantian Tindakan Keterangan

(baikltidak baik) komponen/elemen Perawatan 1

Bulan 1

2 Bulan 2

3 Bulan 3

4 Bulan 4

5 Bulan 5

6 Bulan 6

7 Bulan 7

8 Bulan 8

9 Bulan 9

10 Bulan 10

11 Bulan 11

12 Bulan 12

(64)

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERSINYALAN MEKANIK

Stasiun Pejabat :

Lintas PPKA

.

Tanggal : Paraf

Perawat :

Periode Perawatan

.

Harian Paraf

Paraf

.

HASIL PERAW ATAN

OK NOK KETERANGAN

A. Perkakas Hendel dan Lemari Mistar

1 Periksa kondisi dan kelengkapan plombir-plombir 2 Kondisi fisik dan kebersihan

3 Kondisi fisik dan fungsi kruk-kruk 4 Kondisi fisik dan fungsi hendel-hendel

5 Plat-plat petunjuk pelayanan dan nomor-nomor poros

6 Kondisi handle sinyal ditarik tanpa membalik kruk 7 Kondisi Rantai Handle

B. Lemarl Blok

1 Kondisi fisik, perkabelan, kebersihan dan fungsi pesawat Siok 2 Periksa kondisi dan kelengkapan plombir-plombir

3 Plat-plat petunjuk pelayanan

c . Saluran Kawat

1 Kondisi fisik, kebersihan dan fungsi termasuk pipa-pipa, selubung bawah tanah

2 Kondisi fisik, kebersihan, pelumasan dan fungsi roda, kekokohan, palang, patok

3 Tegangan kawat tarik ulur, penegang kawat dan sambungan/

(65)

HASIL PERAW ATAN

OK NOK LOKASI

D.

W esel

1 Lebar sepur ( 1 4 3 5 / 1 0 6 7 )

2 Lidah rapat apakah rapat pad a lantaknya 3 Kedua lidah wesel rata plat andas

4 Ganjalan 5 mm lidah tidak bisa rapat kiri kanan 5 Ganjalan 3 mm lidah bisa rapat kiri

kanan

6 Panjang kait pada kusen kiri

kanan 7 Baut/Mur pad a kesen lengkap dan kokoh

8 Posisi arrow menyiku pada cowakannya 9 Bak steller bersih dan tidak tergenang air

10 Posisi tanda wesel kedudukan nya baik dan benar 11 Stang wesel kedudukannya baik dan murnya kokoh E. Sinyal

1 Tiang sinyal lurus dan kokoh

2 Posisi lengan tegas 3 Rangka lengan kokoh

4 Kebersihan, cat dan schotligt sinyal dan tiang sinyal. F. Uraian

No. Kegiatan Keterangan

1 Hasil Penilaian (baikltidak baik)

(66)

Logo Instansi Perawatan

(N am a In stan si P eraw atan ) F O R M U L IR P E R A W A T A N B E R K A L A

P E R S IN Y A L A N M E K A N IK

S tasiu n P ejab at

L in tas P P K A

T an g g al P araf

P erio d e P eraw atan B u lan an P eraw at

B u lan P araf P araf

HASIL TINDAKAN

PERAW ATAN

OK NOK PERAW ATAN

A.

P erkakas H en d el d an L em ari M istar

1 Periksa kondisi dan kelengkapan plombir-plombir 2 Kondisi fisik dan kebersihan

3 Kondisi fisik dan fungsi kruk-kruk 4 Kondisi fisik dan fungsi hendel-hendel

5 Plat-plat petunjuk pelayanan dan nomor-nomor poros 6 Kondisi handle sinyal ditarik tanpa membalik kruk 7 Pelumasan Rantai Handle

B.

L em ari B lo k

1 Kondisi fisik, perkabelan, kebersihan dan fungsi pesawat Slok 2 Periksa kondisi dan kelengkapan plombir-plombir

3 Plat-plat petunjuk pelayanan

C.

S alu ran K aw at

1 Kondisi fisik, kebersihan dan fungsi termasuk pipa-pipa, selubung bawah tanah dan Pelumasan

2 Kondisi fisik, kebersihan, pelumasan dan fungsi roda, kekokohan, palang, patok

3 Tegangan kawat tarik ulur, penegang kawat dan sambungan/ C Stuk

H A S IL T IN D A K A N

P E R A W A T A N

O K N O K L O K A S I P E R A W A T A N

D.

W esel

1 Lebar sepur (1435/1067)

2 Lidah rapat apakah rapat pad a lantaknya dan Pelumasan

3 Kedua lidah wesel rata plat andas

(67)

kanan

5 Ganjalan 3 mm Iidah bisa rapat (menggunakan kiri plat ganjal)

kanan

6 Panjang kait pad a kusen kiri

kanan

7 BauUMur pad a kesen lengkap dan kokoh 8 Posisi arrow menyiku pada cowakannya 9 Bak steller bersih dan tidak tergenang air

1 0 Posisi tanda wesel kedudukan nya baik dan benar

1 1 Stang wasel kedudukannya baik dan murnya kokoh

E.

Sinyal

1 Tiang sinyallurus dan kokoh

2 Posisi lengan tegas (Busur derajat :...0 )

3 Rangka lengan kokoh

4 Kebersihan, cat dan schotligt sinyal dan tiang sinyal.

F. Penilaian Harian

No. HarilTanggal Hasil Penilaian Penggantian Tindakan Keterangan

(BaikITidak Baik) Komponen Perawatan

1

30

Kesimpulan Akhir Bulan:

(68)

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERSINYALAN MEKANIK

Stasiun : Pejabat :

Lintas PPKA

Tanggal : Paraf :

Periode Perawatan : Tahunan Perawat : Paraf

Paraf :

No.

Bulan Hasil Penilaian Penggantian Tindakan Keterangan

(baik/tidak baik) komponen/elemen Perawatan 1

Bulan 1

2 Bulan 2

3 Bulan 3

4 Bulan 4

5 Bulan 5

6 Bulan 6

7 Bulan 7

8 Bulan 8

9 Bulan 9

10 Bulan 10

11 Bulan 11

12 Bulan 12

(69)

Logo Instansi Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PINTU PERLINTASAN

No. JPL IPetak

Pejabat

: :

Jalan Lintas PPKA :

Tanggal : Paraf :

Pemeriksa

Periode Perawatan : Harian Paraf :

Paraf :

HASIL ]

! !

PERAW ATAN

OK NOK

I

KETERANGAN A. Palang &Tlang Statip

I

1 Kondisi fisik, cat,dan kekokohan

r

-Kondisi kabel dan fungsi Lampu-Iampu palang dan XC !

i

2

i

i 3 Kondisi kelengkapan baut mur i

\

4 Kondisi alarm & speaker i

B. Barler

i

i 1 Kondisi fisik, kebersihan, cat,dan kekokohan

i

I, ,

i 2 Kondisi gear dan pelumasan I i

3 Kondisi motor pintu

I

i

I

i 4 Kondisi pengereman I

I 5 Kondisi terminasi & perkabelan

i

I

l-I ~

I 6 Kondisi nok pembatas

\ !

i 7 Kondisi bandul pintu I \

I

8 Kondisi kontak poros

I ,

C.

Kondlsi Fisik dan Kekokohan Pagar PefindUng

D.

Peralatan Komunlkasl

i 1 Kondisi dan Fungsi Telepon Penjaga Pintu perlintasan

I

!

I

2 Kondisi dan Fungsi Radio Utility

I E. Meja Pelayanan

1 Kondisi fisik, cat, kebersihan dan fungsi

i

i

I 2 Lampu indikator pelayanan i i

I

i 3 Indikator tegangan !

i 4 Kondisi saklar

r-5 Modul sensor KA \

i i

I

6 Buzzer J

(70)

IF.

C a t u d a y .

I 1 Kondisi fisik, cat, kebersihan

I 2 Check tegangan input PLN

' - - 3 - Check tegangan output rectifier

Check tegangan battere tiap cell Check total output tegangan battere Check kebersihan kutub-kutub cell battere Check kondisi perkabelan & terminasi Check level air aki

Check modul battere charger G. Uraian

No Kegiatan Keterangan

1 Hasil Penilaian (BaikITidak baik)

(71)

Logo

lnatansl Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PINTU PERLINTASAN

No. JPL IPetak

Pejabat

: :

Jalan Lintas PPKA :

Tan99al : Paraf :

Periode Perawatan : Bulanan Perawat :

Bulan Paraf : Paraf :

I HASIL Tindakan

" PERAW ATAN

OK NOK Perawatan

L

i

I A. Palang & TIang Statlp

: 1 Kondisi fisik, cat,dan kekokohan

I

2 Kondisi kabel dan fungsi Lampu-Iampu palang dan XC

I I

I

3 Kondisi kelengkapan baut mur

4 Kondisi alarm & speaker B. Barier

I 1 Kondisi fisik, kebersihan, cat,dan kekokohan I

2 Kondisi gear dan pelumasan (Menggunakan Oli)

,

'I 3 Kondisi motor pintu 1

-I 4 Kondisi pengereman

i 5 Kondisi terminasi & perkabelan I

I, 6 Kondisi nok pembatas

I

i

I 7 Kondisi bandul pintu

1 - - - - ~ - - - ~ - ~ - - r

-'I 8 Kondisi kontak poros

I c . Kandlsl fisik clan KekOkohan Pagar peUndung

i D. Peralatan Komunikasl

I,

1 Kondisi dan Fungsi Telepon Penjaga Pintu perlintasan

2 Kondisi dan Fungsi Radio Utility I

I

E. Meja Pelayanan

,

1 Kondisi fisik, cat, kebersihan dan fungsi

I

2 Lampu indikator pelayanan I

!

3 Indikator tegangan j

I

i Kondisi saklar

I

4

I

I 5 Modul sensor KA

i

6 Buzzer

I

7 Modul oscilator

(72)

I I I 1 Kondisi fisik, cat, kebersihan

! !

I

I 2 CheckteganganinputPLN (Voltmeter = ... V)

i

I

3 Check tegangan output rectifier (Voltmeter = ... V) !

"

~ ---,---,- -,-- I

i 4

Check tegangan battere tiap cell (Voltmeter = ... V)

I

i 5 Check total output tegangan battere(Voltmeter = ... V)

:

I 6 Check kebersihan kutub-kutub cell battere I

7 Check kondisi perkabelan & terminasi

!

I 8 Check level air aki I

I

9 Check modul battere charger (Voltmeter = ... V)

, I

G . P en ilaian H arian

N o . H arilT an g g al H asil P en ilaian P en g g an tian T in d akan K eteran g an

(B aikIT id ak B aik) K o m p o n en P eraw atan

1

30

(73)

Logo Instansl Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PINTU PERLINTASAN

No. JPL IPetak

Pejabat

: :

Jalan Lintas PPKA :

Tanggal : Paraf :

Periode Perawatan : Tahunan Pemeriksa : Paraf :

Paraf :

No. Bulan Hasil Penilaian Penggantian Tindakan Keterangan (baikltidak baik) Komponen Perawatan

1 Bulan 1

2 Bulan 2

3 Bulan 3

4 Bulan 4

5 Bulan 5

6 Bulan 6

7 Bulan 7

8 Bulan 8

9 Bulan 9

10 Bulan 10

11 Bulan 11

12 Bulan 12

(74)

Logo Instansl Perawatan

(Nama Instansi Perawatan) FORMULIR PERAW ATAN BERKALA

PERALATAN TELEKOMUNIKASI

Stasi un : Pejabat :

Lintas

PPKA

Tanggal : Paraf :

Perawat :

Periode Perawatan : Harian Paraf :

Paraf :

PERAW ATAN HASIL KETERANGAN

OK NOK A. Komunikasi Operasi KA

1 . Telepon Langsung Antar Stasiun

a . Kondisi dan Fungsi Pesawat Induk (Master) b . Kondisi dan Fungsi Pesawat Cabang (Slave)

c . Kondisi, Kebersihan ruangan PPKA

2. Kondisi dan Fungsi Teiepon Penjaga Jalan Perlintasan

3. Telepon Trainsdispatching

a . Kondisi dan Fungsi Pesawat Console b . Kondisi dan Fungsi Pesawat cabang stasiun

c . Kondisi dan Fungsi Pesawat cabang lokomotif d . Kondisi dan Fungsi Base station

e . Kondisi dan Fungsi Tower

f. Kondisi dan Fungsi Antena

g . Kondisi, Kebersihan ruangan PK

B.

Komunikasi Langsiran KA

1 . Kondisi dan Fungsi Talkback (Master/Slave) 2 . Kondisi dan Fungsi Handy Talky

Kondisi dan Fungsi Perekam Suara Kondisi dan Fungsi Media Transmisi 1 . Kabel Tembaga

2 . Kabel FO 3 . Kabel LCX 4 . Radio Microwave

5 . Trunked Mobile Radio/PM

c . Slstim Proteksi

1 . Kondisi Batang Penangkal Petir (Eksternal) 2 . Kondisi dan Fungsi Arrester/Fuse/MCB (Internal) 3 . Kondisi Batang Pentanahan

D.

Peralatan pendukung

1 . Kondisi dan Fungsi Komunikasi audio 2 . Kondisi dan Fungsi Komunikasi visual 3 . Kondisi dan Fungsi Jam induk (Master Clock) 4 . Kondisi dan Fungsi Jam anak (Slave Clock) 5 . Kondisi dan Fungsi Remote Termina

Gambar

Interval pemeriksaandan perawatanIntervalbulanan,sebagaimanatersebutdalamTabel. 3.Pemeriksaandan PerawatanTahunan.
tabel. 4 sampai dengan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan persentase ketidakseimbangan tegangan dari data yang diperoleh dengan menggunakan alat yang dibuat dan alat ukur milik PLN ditunjukkan pada Gambar

Solusi yang dapat digunakan adalah penanganan perkara tindak pidana anak adalah dengan model pendekatan keadilan restoratif, yaitu proses penyelesaian yang dilakukan

Memang tak dapat dipungkiri, bahwa dengan ditetapkannya Sertifikat Standar Lingkungan Intemasional mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tingkat pertumbuhana dan

bersangkutan diharpkan hadir sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh Pokja,. Apabila saudara tidak hadir dalam batas waktu yang di tentukan maka perusahan

Gambar 2,18 Contoh Launcher yang telah di modifikasi 56 Gambar 2.19 Membuat Launcher yang dijaiankan melalui Terminal 56 Gambar 2.20 Contoh file yang dijaiankan melalui Launcher

Arnoldus Penfui Kupang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam: (1) membuat dan mengembangkan alat peraga matematika khususnya alat peraga bangun datar untuk

Bagi para orang tua hendaknya tetap mempertahankan pola asuh otoritatif yang sudah diterapkan dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang status gizi

Laporan skripsi yang telah penulis buat berjudul “ Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Wisudawan Berprestasi oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah