• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Provinsi Maluku Utara KAK (Addendum)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Provinsi Maluku Utara KAK (Addendum)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT STIKIP KIERAHA TERNATE

TAHUN ANGGARAN 2016

A. LATAR BELAKANG

Sebagai Provinsi yang terhitung baru, Provinsi Maluku Utara dituntut memiliki asilitas sarana dan prasarana pemerintahan sebagai penunjang jalannya perkembangan pembangunan yang sedang giat-giatnya berjalan, salah sataunya adalah di bidang Pendidikan. Sebagai langkah awal dalam mempercepat perkembangan/pertumbuhan daerah dalam hal ini dalam bidang pendidikan, maka Provinsi Maluku Utara harus meningkatkan mutu pendidikan baik dari tingkat dasar, menengah, sampai perguruan tinggi yang fungsinya untuk meningkatkan sumber saya manusia di daerah Provinsi Maluku Utara. Dengan adanya Rektorat STIKIP Kieraha Ternate , maka Provinsi Maluku Utara dapat bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada diindonesia dalam hal pendidikan perguruan tinggi.

Dalam kegiatan perencanaan ini, yakni Perencanaan Pembangunan Gedung Rektorat STIKIP Kieraha Ternate diharapkan menghasilkan suatu desain yang sesuai dengan kebutuhan fungsi kegiatan (kebutuhan ruang) dan kenyamanan pengguna serta ditunjang oleh keandalan struktur bangunan dan jaminan keselamatan bagi pengguna bagunan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah agar proses pengadaan perancanaan dapat terlaksana denga baik secara menyeluruh (full design), terorganisir serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian/lembaga/daerah/institusi. Konsultan perencanaan bertanggung jawab secara organisasi maupun profesi atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Secara garis besar maksud dari pengadaan penyedia jasa konsultansi pekerjaan perencanaan teknis ini, adalah untuk :

1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultan Perencanaan Pembangunan Gedung Rektorat STIKIP Kieraha Ternate ini dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang harus diikuti bagi Konsultan Perencana dalam melaksanakan pekerjaannya.

2) Membantu melakukan perencanaan bangunan secara teknis dan menyeluruh (full design) terhadap kegiatan pekerjaan perancangan dan konstruksi yang akan dibangun.

(2)

Sedangkan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan bangunan yang fungsional sesuai kebutuhan fakultas kedokteran secara menyeluruh (full design), ekonomis, kuat dan masih tetap memiliki nilai budaya serta estetis secara arsitektur. Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk menyamakan pola pikir (pandangan), pengertian dan memberikan pedoman pelaksanaan teknis dan administratif yang lebih jelas, sehingga memudahkan Konsultan Perencanaan dalam proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

C. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah :

1. Terwujudnya bangunan yang memenuhi persyaratan- persyaratan secara teknis dan fungsional sesuai kebutuhan ruang yang diperlukan, ekonomis dalam biaya, kuat dalam struktur dan konstruksinya dan masih tetap memiliki nilai budaya dan estetis secara arsitektur.

2. Produk bangunan gedung yang dapat memenuhi kebutuhan proses pengadaan baik manual maupun secara elektronik Serta dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, efisien serta akuntabel dalam pembiayaan pembangunannya.

D. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan berada di Kota Ternate yaitu terletak di Kelurahan Sasa Kampus STIKIP Ternate.

E. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi Maluku Utara, tahun anggaran 2016. Dengan Pagu Aggaran Perencanaan sebesar Rp. 56,300,000,- (lima puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah).

F. PENANGGUNG JAWAB

Penanggung jawab kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Program Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Tinggi, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara.

G. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Lingkup Tugas

Lingkup tugas perencanaan, meliputi :

(3)

b. Desain Arsitektur, Struktur, Mekanikal Elektrikal dan Plumbing yang dilakukan dengan pendekatan terhadap kesesuaian terhadap kondisi (existing) lahan bangunan dan kesesuaian terhadap fungsi dan kebutuhan bangunan.

c. Desain bangunan yang akan dibangun dapat mencerminkan bangunan ruang yang fungsional dan dapat sinergi dengan bangunan yang sudah ada disekililingnya.

2. Lingkup Pekerjaan

Kegiatan perencanaan yang harus dilakukan oleh Konsultan adalah :

a. Persiapan atau konsepsi perencanaan, seperti mengumpulkan data primer maupun sekunder, survey kondisi lahan yang ada (existing site). Membuat laporan survey, menyusun program kerja perencanaan untuk kemudian dijadikan konsep perencanaan bangunan, hasil akhir untuk dikonsultansikan dengan pemberi tugas dan bidang-bidang yang terkait.

b. Penyusunan gambar kerja perencanaan pembangunan, yaitu : Rencana arsitektur. (tata letak ruang dan penataan ruang luar) Rencana struktur. (pemakaian bahan struktur dan konstruksinya) Rencana Plumbing (air bersih, air kotor, kotoran dan air hujan) Rencana Hydrant

Rencana Pengkondisian Udara

Rencana sistem kelistrikan dan penerangan Rencana sistem elektronika (Telepon dan CCTV) Perencanaan tata ruang luar/pertamanan (landscape) Pembuatan pagar bangunan gedung

Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya (RAB) pekerjaan konstruksi (Engineer Estimate), dan menyusun laporan perencanaan.

H. METODE PEKERJAAN

Metode pekerjaan yang akan digunakan dalam perencanaan pekerjaan ini adalah :

1. Studi literatur, mengumpulkan referensi bahan-bahan yang berkaitan dengan pembangunan gedung rektorat baik secara aspek teknik substansial maupun kebijakan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan\pembangunan, dan pengawasan pembangunan, yang mengacu pada peraturan-peraturan yang ada diantaranya :

(4)

b) Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Gedung Umum dan Lingkungan ( Kepmen PU Nomor : 468/ KPTS/ 1998 ).

c) Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ( Kepmen PU No. 10/ KPTS/ 2000 ).

d) Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan ( KepMen PU Nomor : 11/ KPTS/ 2000 ).

e) Referensi mengenai pembangunan yang berkelanjutan yang tidak merusak lingkungan sekitar.

f) Referensi tentang bagunan rektorak.

g) Peraturan kepala lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah No : 002/PRT/KA/VII/2009 tentang Pedoman Pembentukan UNIT LAYANNAN PENGADAAN (ULP) barang/jasa pemerintah.

h) Perpres 54 tahun 2010 pasal 7 tentang organisai pengadaan dan perangkat organisasi.

i) Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi elektronik.

j) UU No 11 Tahun 2008 Tentang informasi dan trasaksi elektronik peringatan

Yang kesemuanya itu berguna untuk mencari pendekatan analisis dan perencanaan organisasi dan kebutuhan ruang dalam bangunan

2. Melakukan survey dan kunjungan lapangan, untuk melakukan pengukuran dan penelitian topografi tentang lokasi dan daya dukung tanah.

3. Melakukan konsultansi dan diskusi, dengan pihak-pihak terkait di tempat yang telah ditentukan selanjutnya, serta pihak-pihak yang berkompeten dalam proses pembangunan.

I. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN 1. Tanggung Jawab Profesional

Konsultan Perencanaan bertanggungjawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik dan tata laku profesi yang berlaku.

2. Tanggung Jawab Umum

Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah sebagai berikut :

a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar dan peraturan-peraturan hasil karya perencanaan yang berlaku.

(5)

c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standard, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

J. HASIL YANG DIHARAPKAN (KELUARAN)

Keluaran yang diminta dari Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :

1. Tahap Persiapan

a. Daftar Personil Tenaga Ahli

Tenaga Team Leader Ahli Arsitektur 1 (satu) orang Tenaga Ahli Bangunan Gedung 1 (satu) orang b. Tenaga pendukung

Tenaga Drafter/cad operator 1 (satu) orang Tenaga Surveyor 1 (satu) orang

Tenaga Administrasi 1 (satu) orang 2. Jadwal kerja

a. Susunan dan alokasi target waktu kerja perencanaan, mencakup keterlibatan personil dan target produk yang akan dihasilkan.

b. Alokasi waktu koordinasi dengan pemberi tugas dan pihak-pihak yang terkait. 3. Data Acuan Perencanaan

a. Hasil survey lokasi, survey arsitektural, struktural, mekanikal dan elektrikal bangunan, serta pengukuran – pengukuran.

b. Hasil survey mengenai informasi dan peraturan bangunan pada kota Ternate, keterangan rencana tata kota, master plan Universitas STIKIP Kieraha Ternate dan data-data lain yang mendukung kegiatan perencanaan.

c. Hasil survey sumber air, sumber listrik dan sarana drainase lingkungan. d. Gambar kerja dan detail-detailnya.

4. Tahap Konsepsi Rancangan

a. Konsep program ruang dan modul serta organisasi hubungan ruang. b. Konsep sistem dan material struktur bangunan .

c. Konsep Sistem Mekanikal, Elektrikal, Plumbing dan Sanitasi Bangunan. 5. Tahap Pra Rencana

a. Pengembangan konsep desain

Penerapan konsep dengan skala yang lebih terukur. Gambar-gambar rencana tapak dan denah setiap lantai.

(6)

b. Presentasi desain

Membuat gambar pra rencana yang memvisualisasikan / mencerminkan rencana pembangunan gedung rektorat.

c. Preliminary Desain Perkiraan biaya awal.

Outline spesifkasi material bangunan. Laporan Pendahuluan

6. Tahap Pengembangan Rencana a. Rencana Arsitektur.

Gambar-gambar denah, tampak, potongan dan sejenisnya dalam skala 1 : 100, 200. Gambar-gambar detail kerja (basetek) dalam skala 1 : 20, 10 dan 50.

b. Rencana Struktur

Out line sistem struktur.

Perhitungan dan analisa stuktur (bila perlu) c. Rencana Instalasi

Sistem kelistrikan, sistem penerangan, jaringan instalasi listrik, fire protection system, fire alarm system, tata suara, telepon, CCTV (bila diperlukan), paging adress dan lain lain.

Sistem pengkondisian udara (jika diperlukan) Sistem Penangggulangan bahaya kebakaran.

Sistem air bersih, pembuangan air kotor/ bekas dan air hujan. d. Gambar-gambar rancangan dengan skala yang lebih besar dan detail.

e. Sinkronisasi elemen – elemen bangunan sehingga lebih terintegrasi dengan (Struktur, Utilitas dan Mekanikal/Elektrikal/Plumbing).

f. Draft Engineering Estimate.

g. Draft Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan spesifikasi teknis. 7. Tahap Detail Rencana

a. Gambar-gambar detail berupa gambar kerja Arsitektur, Struktur, Mekanikal/Elektrikal/Plumbing, Prasarana dan Civil Work serta instalasi Mekanikal Elektrikal diluar gedung.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat ( RKS ).

c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan ( Bill of Quantity/ BoQ ). d. Rencana Anggaran Biaya ( Engineering Estimate/ EE ).

e. Laporan Akhir Perencanaan (arsitektur, struktur, Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing). 8. Dokumen yang dihasilkan Keluaran / hasil pekerjaan yang diminta berdasarkan pengarahan

(7)

1. Gambar Kerja 5 rangkap

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat 5 rangkap 3. Estimate Enginer (EE) 5 rangkap

Dimana tercakup dalam Dokumen pengadaan barang/jasa.

K. TENAGA AHLI DAN PERSONIL 1. Tenaga Ahli :

a. Team Leader, 1 (satu) orang, Ahli Teknik Arsitektur, pengalaman kerja minimal 4 tahun (Strata 1) dan memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA)

b. Ahli Teknik Sipil, 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 3 tahun (Strata 1) dan memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA)

2. Tenaga Pendukung :

a. Tenaga Juru Gambar / Cad Operator, 1 (satu) orang. pengalaman kerja minimal 3 tahun, (STM/D3)

b. Tenaga Surveyor, 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 3 tahun, (STM/D3) c. Tenaga Administrasi,1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 3 tahun, (SMU) d. Tenaga pendukung dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan

L. KRITERIA

1. Persyaratan Tata Bangunan

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

Menjamin bangunan gedung didirikan pada lokasi yang sesuai dengan peruntukannya berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.

b. Persyaratan Arsitektur :

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya setempat sehingga seimbang serasi dan selaras dengan lingkungannya ( fisik, sosial dan budaya ).

Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

c. Persyaratan Dampak Lingkungan :

Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

(8)

Persyaratan Teknis Sistem Kelistrikan.

Persyaratan Teknis dan Design Sistem Tata Suara (bila diperlukan). Persyaratan Teknis dan Design Sistem Tata Udara.

Persyaratan Teknis sistem perparkiran dan sirkulasi kendaraan. 2. Persyaratan Keandalan Bangunan :

a. Persyaratan Keselamatan

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban gempa yang timbul akibat perilaku alam dan manusia, termasuk gempa, angin dan petir.

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mampu memproteksi secara aktif dan pasif terhadap bahaya kebakaran, sehingga :

o Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

o Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk

memadamkan api.

o Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

b. Persyaratan Kesehatan

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai sirkulasi udara yang mencukupi dan sehat bagi penghuninya.

Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup dan sehat, baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam gedung.

Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam gedung sesuai dengan fungsinya.

Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.

Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi dengan baik. c. Persyaratan Kemudahan/Aksesibilitas

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai aksesbilitas horizontal dan vertikal yang efisien, nyaman dan memadai yang dapat menunjang terselenggaranya kegiatan didalamnya.

Menjamin tersedianya akses evakuasi bagi penghuni yang dalam keadaan darurat dapat menyelamatkan diri apabila terjadi bencana kebakaran, gempa, atau bencana lainnya.

d. Persyaratan Kenyamanan

(9)

Menjamin tersedianya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami, maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan.

M. ASAS-ASAS

Konsultan harus memperhatikan ;

1. Desain harus fungsional, efesien, menarik tapi tidak berlebihan.

2. Tidak menggangu kenyamanan pengguna serta pemeliharaannya mudah dan murah. 3. Hasil desain harus mudah dikerjakan serta dapat dikerjakan dalam waktu yang pendek. 4. Hasil desain yang direncanakan harus meningkatkan kualitas lingkungan lokasinya.

N. KEGAGALAN BANGUNAN 1. Kegagalan

Yakni mengatur tentang tanggung jawab penyedia jasa perencanaan, dalam terjadi kegagalan bangunan yang telah diserah terimakan baik oleh karena kelalaian maupun kesengajaan.

2. Penilai Ahli

Kegagalan dapat ditetapkan oleh Penilai Ahli Independent yang menelitii mungkin kegagalan terjadi akibat Penyedia Jasa Perencanaan atau Pengawasan atau Pelaksana Pemborongan atau kesalahan pengguna jasa dalam pemanfaatannya.

O. PROGRAM KERJA

1. Jadwal kegiatan terperinci

2. Alokasi tenaga yang lengkap sesuai disiplin ilmu

P. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan dan hal lain yang menyangkut pelaksanaan pekerjaaan perencanaan Pembangunan Gedung Rektorat STIKIP Kieraha Ternate adalah 22 (dua puluh dua) hari kalender terhitung setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja/Kontrak dan diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

(10)

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

2. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Kerangka Acuan Kerja ini dari Panitia Pengadaan Barang/ Jasa, konsultan agar segera membuat Usulan Teknis dan Biaya sesuai dengan KAK ini, dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Rektorat STIKIP Kieraha Ternate Tahun Anggaran 2016.

Dibuat Oleh

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan struktur komunitas dan indeks ekologi makrobenthos dengan kualitas perairan yang ada di Rumah Mangrove Wonorejo, Surabaya dari hasil perhitungan Principal Component

If you really want to drive your techie friends nuts, the next time you have a problem with your computer, tell them that the hassles occur when you’re “running Microsoft.” They

Jawab:.. auditor dapat menetukan materialitas tuntutan hukum tersebut dan pengungkapan yang tepat dalam laporan keuangan. Keterbukaan dalam laporan keuangan akan tergantung

dengan Motivasi Guru di SMP Negeri se-Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo ”.

Yang selanjutnya hasil- hasil evaluasi yang diperoleh dari kegiatan pemantauan dapat dibuatkan rekomendasi- rekomendasi yang berguna bagi pengambil keputusan dalam mengelola

Pembelajaran inovatif dapat diterapkan dengan beberapa asas sebagai berikut: 1) Berpusat pada peserta didik, maksudnya paradigma guru sebagai pusat pembelajaran dan peserta didik

[r]

2. PPK dalam menetapkan Tewas harus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini dan digunakan sebagai dasar dalam