46 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Temu Giring
47 Lampiran 3. (lanjutan)
48
Lampiran 3. (lanjutan). Gambar makroskopik simplisia dan serbuk simplisia rimpang temu giring
Simplisia Rimpang Temu Giring
49
Lampiran 4. Gambar mikroskopik serbuk simplisia rimpang temu giring pada perbesaran 10 x 40
Mikroskopik serbuk simplisia rimpang temu giring pada perbesaran 10 x 40
Keterangan : 1 = fragmen jaringan gabus
2 = butir pati (diperbesar)
3 = rambut penutup
4 = fragmen pembuluh kayu
5 = butir minyak atsiri
6 = fragmen parenkim
1
2
3
4
5
50 Lampiran 5. Bagan penelitian
direndam dengan etanol 96%
dibiarkan selama 5 hari sambil sering diaduk diserkai, diperas, dicuci ampas dengan etanol 96% secukupnya
dipindahkan ke dalam bejana tertutup
dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari
disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
dikeringkan dengan freeze dryer
Serbuk Simplisia
Maserat
Ekstrak Kental
51
52
Lampiran 7. Perhitungan hasil karakterisasi serbuk simplisia rimpang temu Giring
I. Perhitungan Penetapan Kadar Air
% Kadar Air = Volumeair
BeratSampelx 100%
1. % Kadar Air I = 0,4
II. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Air
No BeratSampel (g) Berat Sari (g)
% Kadar Sari Larut Etanol = BeratSari
BeratSampelx
53 Lampiran 7. (lanjutan)
2. % Kadar Sari II = 0,172
III. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Etanol
No BeratSampel (g) Berat Sari (g)
BeratSampelx
54 Lampiran 7. (lanjutan)
IV. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total
No BeratSampel (g) Berat Abu (g)
BeratSampelx100%
1. % Kadar Abu Total I = 0,0902
V. Perhitungan Penetapan Kadar Abu tidak Larut Asam
No BeratSampel (g) Berat Abu (g)
% Kadar Abu tidak Larut Asam = BeratAbu
BeratSampelx100%
1. % Kadar Abu Total I = 0,0335
2,0116x100% = 1,67%
2. % Kadar Abu Total II = 0,0352
55 Lampiran 7. (lanjutan)
3. % Kadar Abu Total I = 0,0316
2,0104x100% = 1,57%
% Kadar Abu tidak Larut Asam Rata-Rata
= 1,67%+1,75% +1,57%
3 = 1,4%
Hasil Karakterisasi Serbuk Simplisia Rimpang Temu Giring
(Depkes., RI. 1995) No Karakteristik serbuk simplisia Simplisia
Kadar (%) Persy. MMI
1 Kadar air 9,14 < 10
2 Kadar sari larut dalam air 17,18 > 16
3 Kadar sari larut dalam etanol 24,87 > 6
4 Kadar abu total 4,54 < 9
56
Lampiran 8. Perhitungan karakterisasi ekstrak etanol rimpang temu giring
I. Perhitungan Penetapan Kadar Air
No BeratSampel (g) Volume Air (ml)
BeratSampelx 100%
1. % Kadar Air I = 0,2
II. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total
No BeratSampel (g) Berat Abu (g)
BeratSampelx100%
1. % Kadar Abu Total I = 0,0080
2,0003x100% = 0,40%
2. % Kadar Abu Total II = 0,0081
57 Lampiran 8. (lanjutan)
3. % Kadar Abu Total I = 0,0088
2,0004x100% = 0,44%
% Kadar Abu Total Rata-Rata = 0,40%+0,41% +0,44%
3 = 0,42%
III. Perhitungan Penetapan Kadar Abu tidak Larut Asam
No Berat Sampel (g) Berat Abu (g)
% Kadar Abu tidak Larut Asam = BeratAbu
BeratSampelx100%
1. % Kadar Abu Total I = 0,0020
% Kadar Abu tidak Larut Asam Rata-Rata
= 0,10%+0,11% +0,10%
58
Lampiran 9. Perhitungan nilai aktivitas antioksidan metode DPPH ekstrak etanol rimpang temu giring
% Peredaman DPPH Pengukuran I
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
No, Konsentrasi Larutan Uji (ppm) Absorbansi
1, 0 1,047
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman ekstrak etanol rimpang temu giring
- Konsentrasi 20 ppm
% Peredaman = x 100%
- Konsentrasi 40 ppm
59 Lampiran 9. (lanjutan)
% Peredaman = x 100%
- Konsentrasi 60 ppm
% Peredaman = x 100%
- Konsentrasi 80 ppm
60
Lampiran 10. Perhitungan nilai IC50 metode DPPH
Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring
Tabel IC50 ekstrak etanol rimpang temu giring
X Y XY X2
X = Konsentrasi (ppm)
Y = % Peredaman
61 Lampiran 10. (lanjutan)
Nilai IC50 = Y = 0,5882X + 1,004
50 = 0,5882X + 1,004
X = 83,29
IC50 = 83,29 ppm