31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMP Kristen Satya Wacana atau lebih dikenal denga nama SMP
LABORATORIUM terletak di Jalan Diponegoro No.52-60 Salatiga.
Bagunan sekolah ini berada di kawasan kampus Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga, karena dibawah badan penyelenggara yang sama pula
yaitu YPTK Satya Wacana. SMP Kristen Satya Wacana memiliki Visi
yang berbunyi “UNGGUL DALAM LAYANAN, SANTUN DALAM
SIKAP ATAS DASAR IMAN DAN KASIH MENUJU SEKOLAH
BERKUALITAS INTERNASIONAL”. Serta misi dari sekolahan tersebut
adalah:
1) Melaksanakan pembangunan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.
2) Melaksanakan peningkatan kualitas layanan tenaga pendidik.
3) Melaksanakan peningkatan layanan proses pembelajaran.
4) Melaksanakan peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
5) Melaksanakan pembangunan dalam pembentukan sikap dan
perilaku santun berdasarkan iman dan kasih.
6) Mengupayakan keunggulan dalam penguasaan ketrampilan dan
32 7) Mengupayakan keunggulan dalam pengembangan ekstrakurikuler.
8) Melaksanakan pengembangan kepeduluian terhadap lingkungan.
B. Fasilitas Sekolah
Gedung SMP Kristen Satya Wacana berada satu tempat dengan
gedung SMA Kristen Satya Wacana yang mempunyai 4 lantai, dan letak
SMP Kristen Satya Wacana berada di lantai 4.
Berbeda dengan sekolah lain yang menggunakan bangku dan meja
belajar tradisional sehingga menuntut pemakaian ruang kelas yang luas
dan tidak mudah diubah susunannya, namun SMP Kristen Satya Wacana
menggunakan “bangku kuliah” dengan keuntungan:
1) Hemat ruang dan tidak menuntut ruang kelas yang luas.
2) Praktis dan mudah dipindah atau diubah tata letaknya sehingga
suasana kelas dapat bervariasi.
3) Melatih siswa dalam suasana di dalam ruang kuliah pada perguruan
tinggi nantinya.
Setiap ruang kelas bersebelahan dengan ruang guru dan pada salah
satu sisi dindingnya dibatasi dengan kaca ”one way” (satu arah).
SMP Kristen Satya Wacana mempunyai 9 ruang kelas, 5 ruang
guru, ruang multimedia, lab bahasa, ruang TU, ruang Kepala Sekolah,
33
C. Deskripsi Kondisi Awal
Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dibutuhkan sebagai dasar
untuk pengembangan materi, hal ini sangat dipengaruhi oleh metode
pembelajran yang digunakan. Keaktifan pembelajaran disini yang
dimsksud adalah siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun
sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukan kegairahan
belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan siswa percaya diri.
Keaktifan pembelajaran dikelas VIII C masih kurang karena siswa masih
sering menerima model pembelajan ceramah, mereka mendengarkan apa
yang dijelaskan oleh guru, sehingga keaktifan pembelajaran siswa di
dalam kelas masih kurang. Agar mendapat keaktifan pembelajaran yang
maksimal, pembelajaran di dalam kelas harus menggunakan model-model
yang inovatif dan menyenangkan. Model pembelajaran ceramah membuat
siswa jenuh dengan pembelajaran sehingga berpengaruh pada hasil
pembelajarannya.
Kondisi awal hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII C
terdapat 7 siswa (27%) yang belum tuntas dan 19 siswa (73%) tuntas.
Paparan hasil belajar siswa pada tahap Pra Siklus dapat dilihat dari
34 Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Pra Siklus
NO. Nama Nilai KKM = 70
25. PAN. 60 Belum Tuntas
26. SE. 70 Tuntas
Jumlah 1960
Hasil belajar siswa pada tahap Pra Siklus ini belum menggunakan
model pembelajaran picture and picture. Dari tabel 1. Diperoleh data
35 sebanyak 7 siswa, sedangkan yang sudah tuntas sebanyak 19 siswa. Nilai
rata-rata kelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal
No. Aspek Nilai
1. Rata-rata Klasikal 75,4
2. Nilai Terendah 60
3. Nilai Tertinggi 85
4. Presentase Ketuntasan (%) 73%
Grafik I. Nilai Klasikal Kondisi awal
Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas VIII
C pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata klasikal sebesar 75,4,
nilai terendah 60, nilai tertinggi 85, dan ketuntasan klasikal 73%, sehingga 0
Hasil Belajar Pra Siklus
36 dapat jelas terlihat bahwa metode yang digunakan belum maksimal dan
ada beberapa siswa yang belum mecapai nilai KKM.
D. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I
Sebelum melaksanakan pembelajaran siklus I peneliti terlebih
dahulu melakukan Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I yang
dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa kemampuan siswa setelah memahami materi yang
akan diajarkan. Pada perencanaan tindakan ini peneliti melakukan
berbagai persiapan antatara lain:
a. Menyusun RPP Siklus I yang digunakan sebagai petunjuk dan
pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran
berjalan lebih efektif dan lebih terarah.
b. Menyiapkan gambar untuk pembelajaran picture and picture.
c. Menyiapkan lembar kerja kelompok.
d. Menyusun lembar observasi.
e. Menyiapkan ringkasan materi dan buku paket.
f. Menyiapkan soal evaluasi.
Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu 1 Februari 2017 pukul jam 11.10 – 11.50, kemudian dipotong
istirahat 25 menit, dan dilanjutkan kembali pada pukul 12.15 – 12.55.
Pembelajaran diawali dengan pembukaan dan salam dari guru. Setelah itu
guru menjelaskan materi dan membagikan gambar yang diajarkan pada
37 Pembangunan Nasional Indonesia, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan model pembelajaran yang akan digunakan. Guru memulai dengan
menjelaskan materi yang telah disiapkan dengan media ceramah, tanya
jawab dan diskusi hingga materi yang diajarkan dapat sepenuhnya
tersampaikan dan telah dipahami oleh seluruh siswa dengan baik.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 6 Februari 2017 pukul
11.00 – 12.20, guru mulai membagi kelas menjadi 5 kelompok diskusi,
setelah itu guru membagikan lembar kerja kelompol, kelompok 1
mendiskusikan lembar kerja kelompok yang berkaitan dengan hakikat
pembangunan nasional, kelompok 2 mendiskusikan lembar kerja
kelompok yang berkaitan dengan sumber daya alam sebagai modal dasar
pembangunan, kelompok 3 mendiskusikan lembar kerja kelompok yang
berkaitan dengan sumber daya energi non-renewable yang dieksplorasi
sejak dahulu, kelompok 4 mendiskusikan lembar kerja kelompok yang
berkaitan dengan sumber daya alam logam yang populer di Indonesia yang
mempunyai komparasi dengan negara lain, kemudian kelompok 5
mendiskusikan lembar kerja kelompok yang berkaitan dengan sumber
daya alam non logam yang populer di Indonesia yang mempunyai
komparasi dengan negara lain. Setelah semua kelompok selesai
mendiskusikan lembar kerja kelompok, setiap kelompok dipersilahkan
mempresentasikan hasil diskusi mereka, kemudian salah satu siswa
diminta menyimpulkan materi yang telah diajarkan dibantu oleh guru.
38 pukul 12.00 -12.20 untuk mengetahui hasil pembelajaran menggunakan
model picture and picture yang telah dilaksanakan.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I,
dilakukan penilaian terhadap hasil jawaban lembar evaluasi. Untuk lebih
39 Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
40 Berdasarkan hasil penelitian siklus I ini, subjek yang mengikuti
proses belajar mengajar dan evaluasi sebanyak 24 siswa dari 26 siswa
keseluruhan kelas VIII C. Hal ini dikarenakan 2 orang siswa sedang sakit
tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga nilai 0 pada hasil
belajar siklus I. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4 berikut:
Tabel 4. Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus I
No. Aspek Nilai Peningkatan
Pra Siklus Siklus I
1. Rata-Rata Klasikal 75,4 81,3 5,9
2. Nilai Terendah 60 64 4
3. Nilai Tertinggi 85 88 3
4. Prosentase Ketuntasan (%) 73% 91,7% 18,7
Hasil evaluasi kelas VIII C pada siklus I dengan pokok bahasan
sumber daya alam strategis sebagai modal dasar pembangunan nasional
Indonesia ini sudah menerapkan model pembelajaran picture and piture.
Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Tabel
41 Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Pra siklus dan Siklus I Dengan
Grafik
Perolehan nilai Pra siklus yang ditinjukan pada grafik 2, untuk
rata-rata klasikal adalah 75,4 dan 81,3 pada siklus I, untuk rata-rata-rata-rata klasikal
siklus I ini mengalami peningkatan sebanyak 5,9. Nilai terendah Pra Siklus
sebesar 60 dan 64 pada siklus I, untuk nilai terendah siklus I ini mengalami
peningkatan sebanyak 4. Nilai tertinggi Pra Siklus sebesar 85 dan 88 pada
siklus I, untuk nilai tertinggi siklus I ini mengalami peningkatan sebanyak
3. Sedangkan ketuntasan klasikal Pra Siklus sebesar 73% dan 91,7% pada
Siklus I, untuk ketuntasan klasikal siklus I ini mengalami peningkatan
sebanyak 18,7%. Berhasil meningkatnya perolehan nilai siswa kelas VIII
C tak lepas dari tertariknya siswa dengan model pembelajaran picture and
picture. Siswa sangat senang saat mereka mendapatkan gambar mengenai
materi sumber daya alam strategis sebagai modal dasar pembangunan 0
Rata-Rata Klasikal Nilai Terendah Nilai tertinggi Ketuntasan
Pra Siklus
42 nasional Indonesia, siswa lebih faham karena mereka tidak hanya faham
materi tapi juga mengetahui bentuk dari contoh gambar yang berkaitan
dengan materi sumber daya alam strategis sebagai modal dasar
pembangunan nasional Indonesia. Dan siswa juga sangat tertarik saat
mereka mendapatkan lembar kerja kelompok yang berisi gambar yang
berkaitan dengan topik yang telah setiap kelompok dapat dan mereka harus
membahasnya. Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja kelompok mereka sambil
menunjukan contoh gambar sesuai topik yang mereka bahas, pada saat
setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka,
kelompok lain banyak yang bertanya dan kelompok yang sedang
presentasi menjawab pertanyaan tersebut. Setelash selesai pemebelajaran
peneliti menanyakan kepada siswa apakah pembelajaran yang
menggunakan model picture and picture yang diterapkan peneliti ini
bermanfaat dan mudah untuk dipahami, berbagai tanggapan siswa
disampaikan ke peneliti, mereka mengatakan bahwa mereka senang karena
mereka tidak hanya faham materi tetapi juga bisa mengetahui
bentuk-bentuk asli materi karena mereka mendapatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi sumber daya alam strategis sebagai modal dasar
pembangunan nasional Indonesia, mereka juga meminta dipertemuan
berikutnya lebih banyak gambar yang diberikan lagi. Hal ini menunjukkan
43 mendapatkan hasil nilai yang cukup baik meskipun ada beberapa siswa
yang belum mencapai target ketuntasan (KKM).
Pada saat yang sama, observer melakukan pengamatan dengan
mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi: lembar pengamatan
kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar pengamatan kegiatan guru
dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture. Hasil
observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I dapat
dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Sikus I
No Aspek yang diamati Baik Sekali
Baik Cukup Kurang
1. Keaktifan dalam pembelajaran.
3
2. Memperhatikan penjelasan guru.
3
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru.
4
4. Memahami tugas masing-masing .
2
5. Berpartisipasi dalam pembelajaran.
3
44 Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dapat digambarkan
sebagai berikut: keaktifan siswa dalam pembelajaran baik, siswa saat
memperhatikan penjelasan guru juga baik, siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru sudah baik sekali, siswa memahami tugas
masing-masing masih cukup karena didalam kelompok masih ada yang bingung
apa tugas masing-masing anggoa di dalam kelompok, siswa berpartisipasi
dalam pembelajaran mendapatkan nilai baik, dan apabila mengalami
kesulitan, siswa berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain
mendapatkan nilai baik, dan kelancaran pada saat presentasi sudah baik
sekali. Dari hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I mendapatkan hasil
rata-rata untuk kriteria baik sekali sebesar 1,14, kemudian untuk rata-rata
kriteria baik mendapatkan hasil sebesar 1.71, dan rata-rata untuk kriteria
cukup sebanyak 0,29. Dilihat dari rata-rata hasil observasi kegiatan siswa
pada siklus I ini, pembelajaran dengan picture and picture siklus I ini
sudah baik.
Hasil observasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar siklus
45 Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No. Kegiatan Baik
Sekali
Baik Cukup Kurang
A. Pendahuluan
1. Apersepsi. 4
2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
3
3. Menjelaskan materi. 3
4. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
6. Mengawasi jalannya diskusi kelompok.
3
7. Menumbuhkan
partisispasi aktif siswa dalam presentasi
9. Memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa.
3
C. Kegiatan Penutup
46 Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru dapat digambarkan
sebagai berikut: guru dalam memberikan apersepsi sudah baik sekali, guru
menyampaikan tujuan yang akan dicapai sudah baik, guru pada saat
menjelaskan materi sudah baik, guru pada saat menjelaskan
langkah-langkah picture and picture kepada siswa sudah baik, guru dalam
membzgi siswa dalam kelompok juga sudah baik, guru mengawasi jalanya
diskusi kelompok sudah baik, pada saat guru menumbuhkan partisipasi
aktif siswa dalam presentasi kelompok masih cukup karena belum semua
angotta kelompok aktif dalam presentasi kelompok, guru memberikan
bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan sudah baik, guru
memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa sudah baik, guru
menyimpulkan materi pelajaran dengan melibatkan siswa sudah baik, pada
saat guru memberikan tes sudah baik, dan pada saat guru menutup
pelajaran masih cukup karena guru hanya mengucapkan terima kasih. Dari
hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I mendapatkan hasil rata-rata
untuk kriteria baik sekali sebesar 0,33, kemudian untuk rata-rata kriteria
baik mendapatkan hasil sebesar 2,25, dan rata-rata untuk kriteria cukup
sebanyak 0,33. Diakhir proses belajar mengajar, guru membagikan lembar
angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pelajaran IPS dengan
menggunakan model picture and picture. hasil angket respon siswa
terhadap model pembelajaran picture and picture pada siklus I dipaparkan
47 Tabel 7. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1. Apakah guru kalian menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Picture and Picture
100%
2. Apakah pembelajaran Picture and Picture menyenangkan?
100%
3. Apakah dengan pembelajaran Picture and Picture membuat kamu mudah memahami pelajaran?
90% 10%
4. Apakah dengan pembelajaran Picture and Picture mendorong kamu lebih kreatif?
98% 2%
5. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran Picture and Picture? and Picture memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran? and Picture membosankan?
100%
10. Apakah pembelajaran Picture and Picture telah dilakukan sebelumnya?
100%
48 Hasil rata-rata angket respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran picture and picture kegiatan belajar mengajar pada siklus I
sudah cukup baik, karena 100 % siswa menganggap pembelajaran
picture and picture menyenangkan, 90% siswa lebih mudah memahami
materi dengan model pembelajaran picture and picture, dan 98% siswa
beranggapan bahwa model pembelajaran picture and picture mendorong
mereka lebih kreatif.
Pada siklus I ini terdapat peningkatan dalam kemampuan belajar
siswa, namun peneliti belum merasa berhasil karena nilai rata-rata
klasikal belum mencapai indikator kerja (>90). Selain itu, belum semua
siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan masih terdapat siswa
yang merasa kesulitan belajar dengan model picture ad picture, hal itu
ditunjukan dengan ada beberapa siswa yang kurang faham dengan
gambar yang dibagi oleh guru, sehingga guru harus menjelaskan lagi
kepada siswa yang kurang faham degan gambar tersebut. begitu juga
dengan kurang aktifnya beberapa siswa dalam diskusi lembar kerja
kelompok. Oleh karena itu, peneliti perlu melaksanakan siklus II dengan
memperbaiki strategi pembelajaran dengan lebih memanfaatkan lebih
banyak gambar mengenai materi dalam pembelajaran picture and picture
49 Kelebihan dan kekurangan pada siklus I
a. Kelebihan:
1) Siswa lebih mudah memahami materi dengan model
pembelajaran picture and picture.
2) Proses belajar mengajar menggunakan model picture and
picture berjalan dengan baik.
3) Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran, karena siswa
tidak hanya faham dengan materi, tetapi siswa juga
mengetahui bentuk-bentuk asli dari materi tersebut karena
siswa mendapatkan banyak contoh gambar.
4) Hasil belajar meningkat dengan baik.
b. Kekurangan:
1) Dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang pasif.
2) Masih ada siswa yang belum faham tuganya di kelompok.
3) Contoh gambar masih kurang banyak.
4) Masih ada siswa yang belum mencapai KKM (70).
E. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II
Sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II peneliti terlebih
dahulu melakukan Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II yang
dikembangkan berdasarkan hasil studi siklus I. Pada perencanaan
50 a. Menyusun RPP Siklus I yang digunakan sebagai petunjuk dan
pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran
berjalan lebih efektif dan lebih terarah.
b. Menyiapkan gambar untuk pembelajaran picture and picture.
c. Menyiapkan lembar kerja kelompok.
d. Menyusun lembar observasi.
e. Menyiapkan ringkasan materi dan buku paket.
f. Menyiapkan soal evaluasi.
Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu 8 Februari 2017 pukul jam 11.10 – 11.50, kemudian dipotong
istirahat 25 menit, dan dilanjutkan kembali pada pukul 12.15 – 12.55.
Pembelajaran diawali dengan pembukaan dan salam dari guru. Setelah itu
guru menjelaskan materi dan membagikan gambar yang diajarkan pada
siklus II yaitu tentang sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam
pembangunan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan digunakan. Guru memulai dengan menjelaskan
materi yang telah disiapkan dengan media ceramah, tanya jawab dan
diskusi hingga materi yang diajarkan dapat sepenuhnya tersampaikan dan
telah dipahami oleh seluruh siswa dengan baik. Pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Senin 13 Februari 2017 pukul 11.00 – 12.20, guru
mulai membagi kelas menjadi 5 kelompok diskusi, setelah itu guru
membagikan lembar kerja kelompol, kelompok 1 mendiskusikan lembar
51 dalam kehidupan masyarakat, kelompok 2 mendiskusikan lembar kerja
kelompok yang berkaitan dengan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam
kehidupan masyarakat, kelompok 3 mendiskusikan lembar kerja kelompok
yang berkaitan dengan 2 bentuk interaksi asosiatif yaitu: asimilasi dan
akulturasi, kelompok 4 mendiskusikan lembar kerja kelompok yang
berkaitan dengan 2 bentuk interaksi asosiatif yaitu: asimilasi dan
akulturasi, kemudian kelompok 5 mendiskusikan lembar kerja kelompok
yang berkaitan dengan bentuk-bentuk interaksi disosiatif. Setelah semua
kelompok selesai mendiskusikan lembar kerja kelompok, setiap kelompok
dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi mereka, kemudian salah satu
siswa diminta menyimpulkan materi yang telah diajarkan dibantu oleh
guru. Setelah aktivitas kelompok selesai guru memberikan soal evaluasi
pada pukul 12.00 -12.20 untuk mengetahui hasil pembelajaran
menggunakan model picture and picture yang telah dilaksanakan.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II,
dilakukan penilaian terhadap hasil jawaban lembar evaluasi. Untuk lebih
52 Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No. Nama Hasil
dibandingkan dengan siklus I. Seluruh siswa mampu menyelesaikan
53 yang sangat memuaskan dan semua siswa tuntas dari standar nilai KKM
(70) ini menyatakan bahwa siklus II berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh guru. Berikut nilai klasikal antara siklus I dengan siklus
II disajiakan pada tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No. Aspek Nilai Peningkatan
Siklus I Siklus II
1. Rata-Rata Klasikal 81,3 91,1 9,8
2. Nilai Terendah 64 72 8
3. Nilai Tertinggi 88 96 8
4. Prosentase Ketuntasan (%) 91,7% 100% 8,3
Hasil evaluasi kelas VIII C pada siklus II dengan pokok bahasan
sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan
menggunakan model pembelajaan picture and picture sudah sangat
memuaskan. Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil
54 Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II Dengan Grafik
Perolehan nilai siklus I yang ditinjukan pada grafik 9, untuk
rata-rata klasikal adalah 81,3 dan 91,1 pada siklus II, untuk rata-rata-rata-rata klasikal
siklus II ini mengalami peningkatan sebanyak 9,8. Nilai terendah siklus I
sebesar 64 dan 72 pada siklus II, untuk nilai terendah siklus II ini
mengalami peningkatan sebanyak 8. Nilai tertinggi siklus I sebesar 88 dan
96 pada siklus II, untuk nilai tertinggi siklus II ini mengalami peningkatan
sebanyak 8. Sedangkan ketuntasan klasikal siklus I sebesar 91,7% dan
100% pada siklus II, untuk ketuntasan klasikal siklus II ini mengalami
peningkatan sebanyak 8,3%. Pengamatan terhadap kegiatan siswa pada
siklus II tetap dilaksanakan oleh observer. Hasil observasi kegiatan siswa
dalam proses belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut: 0
20 40 60 80 100 120
Rata-rata Klasikal Nilai terendah Nilai Tertinggi Prosentase Ketuntasan (%)
Siklus I
55 Tabel 10. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Baik Sekali
Baik Cukup Kurang
1. Keaktifan dalam pembelajaran.
4
2. Memperhatikan penjelasan guru.
4
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru.
4
4. Memahami tugas masing-masing .
4
5. Berpartisipasi dalam pembelajaran.
4
6. Apabila mengalami kesulitan, berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain.
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1. Baik Sekali 1,14 4
2. Baik 1,17 0
3. Cukup 0,29 0
56 Tabel 11 diatas dapat digambarkan dengan grafik 4 sebagai berikut:
Grafik 4
Perbandingan Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada siklus II
mengalami peningkatan, hal ini ditunjukan bahwa Hasil pengamatan
terhadap kegiatan siswa pada siklus I yang mendapatkan nilai rata-rata
baik sekali sebesar 1,14, kemudian untuk rata-rata nilai baik sebesar 1,17,
dan 0,29 untuk rata-rata niali cukup. Hasil pengamatan terhadap siswa
pada siklus II menunjukan bahwa siswa semakin aktif dalam
pembelajaran, memahami tugas masing-masing, mampu mengerjakan
tugas yang diberikan guru tepat waktu. Dalam pembelajaran siswa juga
mulai berani bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan, secara
keseluruhan siswa sudah mampu berpartisipasi mengikuti pembelajaran 0
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Siklus I
57 (tanpa rasa canggung), siswa berani atau sudah tidak merasa malu-malu
serta sangat lancar dalam presentasi sehingga mampu memperoleh nilai
rata-rata 4
Hasil observasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar siklus
58 Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No. Kegiatan Baik
Sekali
Baik Cukup Kurang
A. Pendahuluan
1. Apersepsi. 4
2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
4
3. Menjelaskan materi. 4
4. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
6. Mengawasi jalannya diskusi kelompok.
4
7. Menumbuhkan
partisispasi aktif siswa dalam presentasi
9. Memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa.
4
C. Kegiatan Penutup
59 Nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I dan siklus II disajikan
pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Rata- Rata Nilai Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1. Baik Sekali 0,33 4
2. Baik 2,25 0
3. Cukup 0,33 0
4. Kurang 0 0
Dari tabel 11 di atas, maka dapat dibuat dengan grafik 5 dibawah ini:
Pada siklus II ini guru telah menunjukan peningkatan, dalam siklus
I guru mendapatkan nilai rata-rata baik sekali sebesar 0,33, nilai rata-rata 0
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Siklus I
60 baik sebesar 2,25, dan untuk nilai rata-rata cukup sebesar 0,33. Pada siklus
II dalam mengelola kelas. Guru dapat berinteraksi dengan siswa sehingga
mampu memberikan motivasi untuk menumbuhkan partisipasi siswa
dalam permainan dengan baik dan mencapai nilai rata-rata 4. Guru juga
sudah mampu mengatur waktu dan strategi dalam pembelajaran sehingga
proses pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan.
Diakhir proses belajar mengajar, guru membagikan lembar angket
untuk mengetahui respon siswa terhadap pelajaran IPS dengan
menggunakan model picture and picture. hasil angket respon siswa
terhadap model pembelajaran picture and picture pada siklus II dipaparkan
61 Tabel 13. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1. Apakah guru kalian menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Picture and Picture
100%
2. Apakah pembelajaran Picture and Picture menyenangkan?
100%
3. Apakah dengan pembelajaran Picture and Picture membuat kamu mudah memahami pelajaran?
100%
4. Apakah dengan pembelajaran Picture and Picture mendorong kamu lebih kreatif?
100%
5. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran Picture and Picture? and Picture memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran? and Picture membosankan?
100%
10. Apakah pembelajaran Picture and Picture telah dilakukan sebelumnya?
100%
62 Hasil angket respon siswa pada siklus II memperlihatkan bahwa
adanya peningkatan yang signifikan. Diperoleh hasil 100% dapat
mendorong siswa lebih semangat dalam pembelajaran, 100% siswa
berhasil memahami materi dengan model pembelajaran picture and
picture, dan hanya sedikit siswa yang mengalami kesulitan dengan
pembelajaran dengan penerapan model picture and picture yaitu hanya
2%.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-Rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran picture
and picture telah mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan
oleh nilai yang telah diperoleh, dimana nilai rata-rata klasikal dari tiap
siklus mengalami kenaikan yang signifikan. Berikut nilai keseluruhan
rata-rata klasikal dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 16. Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No.
Aspek
Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Rata-rata Klasikal 75,4 81,3 91,1
2. Nilai Terendah 60 64 72
63 Tabel 16 akan lebih jelas dengan grafik 6 dibawah ini:
Grafik 6
Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pada grafik 6. Menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan
rata-rata klasikal pada Pra Siklus yaitu 75,4 menjadi 81,3 pada Siklus I
dengan prosentase 5,9%. Pada Siklus II rata-rata klasikal meningkat
menjadi 91,1 yang berarti terdapat peningkatan lagi sebesar 9,8%.
Nilai terendah pada Pra Siklus yaitu 60 meningkat menjadi 64 pada
Siklus I dengan prosentase 4%. Pada Siklus II kembali meningkat
menjadi 72 dengan prosentase kenaikan lagi sebesar 8%. Begitu juga
dengan perolehan nilai tertinggi, pada Pra Siklus yaitu sebesar 85
meningkat menjadi 88 pada Siklus I dengan prosentase kenaikan
sebesar 3%. Sedangkan pada Siklus II nilai tertinggi meningkat 0
20 40 60 80 100 120
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Pra Siklus
Siklus I
64 menjadi 96 dengan prosentase kenaikan sebesar 8%. Peningkatan
rata-rata klasikal pada setiap Siklus menunjukan bahwa pembelajaran
model picture and picture sangat berpengaruh bagi siswa serta
terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan minimum kelas dari
setiap siklus yang berlangsung mengalami peningkatan yang
signifikan.
Prosentase ketuntasan siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya
Wacana pada mata pelajaran IPS dapat dilihat pada tabel 17. berikut:
Tabel 17. Prosentase Ketuntasan Siswa Kelas VIII C SMP Kristen
Satya Wacana Pada Mata Pelajaran IPS
No. Tahap Perbaikan Prosentase
Belum Tuntas Tuntas
1. Pra Siklus 27% 73%
2. Siklus I 8,3% 91,7%
3. Siklus II 0% 100%
65 Grafik 8. Prosentase Ketuntasan Klasikal
Dilihat dari prosentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar
73% mengalami peningkatan menjadi 91,7% pada Siklus I dengan
peningkatan prosentase sebesar 18,7%, sedangkan pada Siklus II
mengalami peningkatan lagi menjadi 100% dengan prosentase
peningkatan sebesar 8,3%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran model picture and picture dalam mata pelajaran IPS
dikelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana untuk meningkatkan hasil
belajar siswa telah berhasil.
2. Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Picture and Picture
Berdasarkan hasil observasi siswa yang telah dilaksanakan pada 2
Siklus yang telah berlangsung, menunjukan aktivitas siswa saat
66 Pada siklus I nilai rata-rata partisipasi siswa untuk kriteria sangat baik
mendapat nilai 1,14, kemudian untuk kriteria nilai baik sebesar 1,17,
dan untuk kriteria nilai cukup mendapatkan nilai 0,29, sedangkan pada
Siklus II meningkat menjadi baik sekali atau dengan nilai 4. Hal ini
menunjukan bahwa pada Siklus I masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung,
sedangkan pada Siklus II telah terjadi perbaikan serta model picture
and picture sehingga siswa mampu memahami dan mengerti
pembelajaran picture and picture dengan sangat baik.
3. Aktivitas Kegiatan Guru
Observer yang dilakukan oleh Guru pengampu mata pelajaran IPS
kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana yaitu Dra. Tuti Hemawati
yang bertindak sebagai observer menyatakan bahwa aktivitas guru
selama pembelajaran pada Siklus I maupun Siklus II dinilai sudah
baik. Karena guru telah berperan sebagai pembimbing atau fasilitator
yang mampu membawa siswa memahami materi pelajaran dengan
baik serta dinilai mampu memberikan suasana pembelajaran dan
menerapkan model pembelajaran yang belum pernah dilakukan
didalam kelas tersebut.
4. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Model Picture and Picture
Setelah selesai pembelajaran model picture and picture diterapkan
di dalam kelas siswa memberikan respon dan tanggapan yang sangat
67 beberapa siswa mengatakan bahwa pembelajaranya menyenangkan,
tidak membuat bosan karena kita diajak aktif belajar dan dengan
memahami gambar bersama teman di lembar kerja kelompok, siswa
juga mengatakan mereka akhirnya tau bentuk asli materi karena telah
melihat gambar yang telah mereka dapat.
5. Kendala Saat Proses Pembelajaran Picture and Picture Berlangsung
Pada Siklus I terdapat kendala atau kekurangan yaitu antara lain
masih ada siswa yang pasif, masih ada siswa yang belum faham
tugasnya di kelompok, contoh gambar masih kurang banyak,
sedangkan pada saat pelaksanaan Siklus II relatif berjalan sesuai