AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
LAPORAN ARUS KAS
MODUL 13 & 14
DOSEN : RATNA MAPPANYUKI, SE, Msi, AK
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PERKULIAHAN
KELAS
KARYA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKART
1. Tujuan Laporan Arus Kas
a. Memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas entitas selama suatu periode.
b. Menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan entitas atas dasar kas.
Manfaat Laporan Arus Kas
a. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.
b. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan dari mana kas itu berasal. Karyawan, kreditor pelanggan dan pemegang saham memiliki kepentingan akan laporan karena menunjukkan arus kas yang terjadi di perusahaan.
c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Angka laba bersih merupakan hal penting karena memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya.
d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama satu periode.
Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aktiva selain dari produknya) dan kegiatan pembiayaannya (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik, dan
Penggunaan Neraca Lajur
o Metode tidak langsung vs.
Langsung
o Masalah khusus dalam
penyiapan laporan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
distribusi kepada pemilik), pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama satu periode.
2. Klasifikasi Utama Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Berikut merupakan penjelasan dari setiap kegiatan tersebut:
a. Kegiatan operasi yang melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
b. Kegiatan investasi yang melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup pemberian serta penagihan pinjaman dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang.
c. Kegiatan pembiayaan yang melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas dan pengembalian dari investasinya.
Beberapa arus kas yang terkait dengan kegiatan investasi dan pembiayaan diklasifikasikan sebagai kegiatan operasi misalnya penerimaan laba investasi (bunga dan dividen) dan pembayaran bunga kepada kreditor diklasifikasikan sebagai kegiatan operasi.
Sebaliknya, beberapa arus kas yang terkait dengan kegiatan operasi diklasifikasikan sebagai kegiatan investasi dan pembiayaan. Keuntungan atau kerugian atas pembayaran (pelunasan) hutang umumnya juga akan menjadi bagian dari arus kas keluar yang terkait dengan pembayaran kembali hutang dengan demikian dianggap sebagai kegiatan pembiayaan.
Dasar yang direkomendasikan FASB untuk laporan arus kas adalah “ kas dan ekuivalen kas “ yang sebenarnya. Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat segera dikonversi menjadi sejumlah kas yang pasti dan hamper mendekati jatuh temponya sehingga mempunyai risiko yang tidak signifikan akibat perubahan suku bunga.
Umumnya hanya investasi dengan jatuh tempo awal tiga bulan atau kurang yang masuk dalam definisi ini. Contoh ekuivalen kas adalah surat berharga komersial dan pemerintah serta dana pasar uang yang dibeli dengan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
KLASIFIKASI ARUS KAS MASUK DAN ARUS KAS KELUAR YANG UMUM
Klasifikasi penerimaan serta pembayaran kas yang umum dari sebuah entitas bisnis berdasarkan kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan.
Operasi
Arus kas masuk
Dari penjualan barang dan jasa
Dari pengembalian atas pinjaman (bunga) dan sekuritas
ekuitas (deviden)
Arus kas keluar
Kepada pemasok persediaan Pos-pos
Kepada karyawan untuk jasa yang diberikan Laporan Kepada pemerintah untuk membayar pajak Laba-Rugi Kepada kreditor untuk membayar bnga
Kepada pihak lain untuk membayar beban Investasi
Arus kas masuk
Dari penjualan property, pabrik dan peralatan
Dari penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas Umumnya
lain Pos-pos
Dari penagihan pokok pinjaman yang diberikan kepada Aktiva Jangka entitas lain
Arus kas keluar Panjang
Untuk membeli properti, pabrik dan peralatan
Untuk membeli sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain Untuk memberikan pinjaman kepada entitas lain
Pembiayaan Arus kas masuk
Dari penjualan sekuritas ekuitas
Dari penerbitan hutang (obligasi dan wesel) Umumnya Pos-
Arus kas keluar pos kewajiban
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II 3. Format Laporan Arus Kas
Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali kemudian disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Arus masuk dan arus keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus masuk dan arus keluar. Arus kas keluar dari pembelian property dilaporkan terpisah dadri arus kas masuk atas penjualan property. Arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam neraca komparatif.
Berikut ini merupakan contoh format laporan arus kas
COMPANY NAME Laporan Arus Kas Periode Yang Dicakup
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih xxx
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba
Bersih terhadap kas bersih yang disediakan oleh kegiatan
operasi : (daftar masing-masing pos) xx xx Arus kas bersih dari kegiatan operasi xxx Arus kas dari kegiatan investasi
(Daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan investasi xxx Arus kas dari kegiatan pembiayaan
(Daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan pembiayaan xxx
Kenaikan (penurunan) bersih kas xxx
Saldo kas awal periode xxx
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II 4. Perbedaan Antara Laba Bersih Dengan Arus Kas Bersih Dari Kegiatan
Operasi
Laba bersih atas dasar akrual harus disesuaikan untuk menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi karena beberapa beban dan kerugian tidak menyebabkan arus kas keluar serta beberapa pendapatan dan keuntungan tidak memberikan arus kas masuk.
5. Langkah-Langkah Dalam Penyiapan Laporan Arus Kas
Informasi untuk menyiapkan laporan ini biasanya berasas dari tiga sumber:
a. Neraca komparatif yang menyajikan jumlah perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari awal hingga akhir periode.
b. Laporan laba-rugi periode berjalan berisi data yang membantu pembaca menentukan jumlah kas yang diterima dari atau digunakan oleh operasi selama periode berjalan.
c. Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan informasi tambahan terinci yang dibutuhkan untuk menentukan bagaimana kas diterima dan digunakan selama periode berjalan.
Dalam menyiapkan laporan arus kas dari sumber-sumber data di atas melibatkan tiga langkah utama:
a. Langkah 1. Menentukan perubahan kas.
Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo kas awal dan akhir dapat dengan mudah dihitung dengan memeriksa neraca komparatif.
b. Langkah 2. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Prosedur ini rumit karena melibatkan analisis atas laporan laba-rugi tahun berjalan dan neraca komparatif serta data transaksi tertentu.
Untuk mendapatkan jumlah arus kas bersih dari kegiatan operasi diperlukan pelaporan pendapatan dan beban atas dasar kas. Hal ini dilakukan dengan mengeliminasi pengaruh transaksi laporan laba-rugi yang tidak menimbulkan kenaikan atau penurunan kas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
Konversi laba bersih menjadi arus kas bersih dapat dilakukan dengan menggunakan sebagai berikut:
o Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung menyesuaikan laba bersih dari pos-pos yang mempengaruhi pelaporan laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas. Untuk menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi, pembebanan nonkas dalam laporan laba-rugi akan ditambahkan kembali ke laba bersih sementara kredit nonkas akan dikurangkan.
Keunggulan metode tidak langsung metode ini berfokus pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Artinya metode tidak langsung memberikan hubungan yang bermanfaat antara laporan arus kas dan laporan laba-rugi serta neraca.
Banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuangan berpendapat bahwa lebih murah untuk menyesuaikan laba bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi (tidak langsung) dari pada melaporkan penerimaan dan pembayaran kas operasi kotor (langsung).
Perusahaan yang menggunakan metode tidak langsung diharuskan untuk mengungkapkan secara terpisah perubahaan persediaan, piutang dan hutang guna merekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Selain itu bunga yang dibayar (setelah jumlah yang dikapitalisasi) dan pajak penghasilan yang dibayar juga harus diungkapkan terpisah pada laporan keuangan atau catatan yang menyertainya.
Suatu penyajian alternatif yang dapat diterima menurut metode tidak langsung adalah melaporkan arus kas bersih dari kegiatan operasi sebagai satu pos dalam laporan arus kas dan menyajikan rincian rekonsiliasi secara terpisah pada laporan keuangan.
Penambahan dan pengurangan yang ada pada tabel berikut merekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi, yang menggambarkan alasan mengapa metode tidak langsung juga dikenal
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Operasi Metode tidak langsung
ILUSTRASI PENYESUAIAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENENTUKAN ARUS KAS BERSIH DARI KEGIATAN OPERASI-METODE TIDAK LANGSUNG
o Metode Langsung
Melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi. Selisih di antar kedua jumlah tersebut adalah arus kas bersih dari kegiatan operasi. Metode langsung mengurangi penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas secara ringkas.
Keunggulan metode langsung:
Menyajikan penerimaan dan pembayaran kas operasi. Metode ini lebih konsisten dengan tujuan laporan arus kas untuk menyediakan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dibandingkan dengan metode tidak langsung yang tidak melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas operasi.
Laba Bersih
Penambahan: Pengurangan:
Beban penyusutan Amortisasi premi obligasi Amortisasi aktiva tak berwujud dan Penurunan kewajiban pajak
beban yang ditangguhkan penghasilan yang ditangguhkan Amortisasi diskonto obligasi Laba atas investasi dalam saham biasa
Kenaikan kewajiban pajak penghasilan dengan metode ekuitas
yang ditangguhkan Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik Kerugian atas investasi dalam saham biasa Kenaikan piutang usaha
dengan menggunakan metode ekuitas Kenaikan persediaan
Kerugian atas penjualan aktiva pabrik Kenaikan beban dibayar di muka Kerugian penghapusan aktiva Penurunan hutang usaha
Penurunan piutang usaha Penurunan kewajiban akrual Penurunan persediaan
Penurunan beban dibayar di muka Kenaikan hutang usaha
Kenaikan kewajiban akrual
=
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Operasi Metode langsung
ILUSTRASI KELOMPOK UTAMA PENERIMAAN KAS DAN PEMBAYARAN KAS
Penerimaan Kas Dikurangi Pembayaran Kas Sama Kas Bersih
Dengan yang
Diterima
Dari Kegiatan Operasi
c. Langkah 3. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan investasi dan pembiayaan.
Semua perubahan lain dalam akun-akun neraca harus dianalisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap kas.
Dari penjualan
barang dan jasa ke
pelanggan
Dari panerimaan
bunga dan deviden
atas pinjaman serta
investasi
Kepada
pemasok
Kepada
karyawan
Untuk pajak
Untuk beban
operasi
Untuk bunga
Kas bersih yang
diterima dari kegiatan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II Rumus untuk menghitung penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan kas dari
pelanggan
Pendapatan
+ penurunan piutang usaha
Penjualan
atau
- kenaikan piutang usaha
Pembayaran
kas kepada
pemasok
Harga pokok
+ kenaikan persediaan
+ penurunan
Penjualan atau
hutang usaha
- Penurunan persediaan atau
- kenaikan utang
usaha
Pembayaran
kas untuk
beban operasi
+ kenaikan beban
+ penurunan hutang
beban
dibayar dimuka
beban akrual
operasi
atau
atau
-
penurunan beban
- kenaikan hutang
dibayar dimuka
beban akrual
Rumus menghitung pembayaran kas untuk beban operasi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II 6. Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas
Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyiapan laporan arus kas adalah:
a. Neraca komparatif menyediakan informasi dasar untuk menyiapkan laporan arus kas. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisis atas akun-akun spesifik juga dimasukkan.
b. Suatu analisis atas akun laba ditahan adalah penting. Kenaikan atau penurunan bersih laba ditahan tanpa penjelasan apapun merupakan jumlah yang kurang berarti dalam laporan karena hal tersebut dapat mencerminkan pengaruh laba bersih, dividen yang diumumkan, apropriasi laba ditahan, atau penyesuaian periode sebelumnya.
c. Laporan arus kas mencakup seluruh perubahan yang melibatkan kas atau menimbulkan kenaikan atau penurunan kas.
d. Penghapusan, pembebanan amortisasi dan ayat jurnal ”buku” yang
sejenis seperti penyusutan aktiva pabrik, dianggap baik sebagai arus kas masuk maupun arus kas keluar karena tidak berpengaruh terhadap kas. Akan tetapi karena hal itu telah diperhitungkan dalam penentuan laba bersih, maka harus ditambahkan kembali ke atau dikurangkan dari laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
7. Aturan-Aturan Khusus Menerapkan Metode Langsung dan Tidak Langsung
Apabila menggunakan metode langsung diharuskan pada tingkat yang minimum untuk melaporkan secara terpisah kelompok penerimaan dan pembayaran kas operasi sebagai berikut:
Penerimaan:
a. Kas yang ditagih dari pelanggan. b. Bunga dan dividen yang diterima.
c. Penerimaan kas operasi lainnya, jika ada.
Pengeluaran:
Kas yang dibayar kepada karyawn dan pemasok atas barang serta jasa yang diterima seperti:
a. Bunga yang dibayar
b. Pajak penghasilan yang dibayar
c. Pembayaran kas operasi lainnya, jika ada.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II 8. Masalah-Masalah Khusus Dalam Pembuatan Laporan Arus Kas
Masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan penyiapan laporan arus kas dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Penyesuaian yang mirip dengan penyusutan
Beban penyusutan adalah jenis penyesuaian yang paling umum terhadap laba bersih yang dilakukan untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Namun, terdapat beberapa pos beban dan pendapatan nonkas lainnya.
Contoh-contoh pos beban yang harus ditambahkan kembali ke laba bersih adalah amortisasi aktiva tak berwujud dan amortisasi biaya yang ditangguhkan.
Pembebanan ini melibatkan pengeluaran yang dilakukan selama periode sebelumnya yang saat ini telah diamortisasi dan mengurangi laba bersih tanpa mempengaruhi kas periode berjalan.
Selain itu , amortisasi diskonto atau premi obligasi atas hutang obligasi jangka panjang juga mempengaruhi jumlah beban bunga, tetapi tidak mengubah kas. Akibatnya, amortisasi atas pos-pos tersebut harus ditambahkan kembali ke (diskontro) atau dikurankan dari (premi) laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Sedangkan penyesuaian umum lainnya adalahperubahan yang terkait dengan investasi dalam saham biasa jika laba atau rugi diakrualkan menurut metode ekuitas.
b. Piutang usaha (bersih).
c. Perubahan modal kerja lainnya.
Seluruh perubahan dalam pos-pos modal kerja (pos-pos aktiva lancar dan kewajiban lancar) telah diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap laba bersih untuk menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
d. Rugi bersih
Jika perusahaan melaporkan rugi bersih dan bukan laba bersih maka rugi bersih tersebut harus disesuaikan dengan pos-pos yang tidak menimbulkan arus kas masuk atau arus kas keluar.
Kerugian bersih setelah penyesuaian pembebanan atau pengkreditan yang tidak mempengaruhi kas dapat menghasilkan arus kas negative atau positif dari kegiatan operasi.
e. Keuntungan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
keuntungan itu harus dikurangkan dari laba bersih untuk menghindari perhitungan ganda. Pertama sebagai bagian dari laba bersih dan sekali lagi sebagai bagian dari kas yang dihasilkan dari penjualan peralatan. f. Opsi saham.
Jika suatu perusahaan mempunyai opsi saham maka beban kompensasi akan dicatat selama periode saat karyawan memberikan jasa-jasanya. Meskipun beban kompensasi didebet dan ekuitas pemegang saham (akun modal disetor) dikredit, namun kas tetap tidak terpengaruh oleh jumlah beban itu. Karenanya, laba bersih harus ditambahkan oleh jumlah beban kompensasi dari opsi saham untuk menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi.
g. Biaya tunjangan pensiun.
Jika perusahaan menanggung biaya pension maka beban pension yang dicatat selama suatu periode akan lebih tinggi daripada dana kas (jika terdapat kewajiban yang belum didanai) atau lebih rendah daripada dana kas (jika terdapat biaya pensiun dibayar di muka atau ditangguhkan).
Bila beban pensiun lebih tinggi atau lebih rendah dari kas yang dibayarkan maka laba bersih harus disesuaikan dengan selisih antara kas yang dibayarkan dan beban yang dilaporkan dalam menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi.
h. Pos-pos luar biasa.
Arus kas dari transaksi luar biasa dan kejadian lainnya yang berpengaruh terhadap laba bersih tetapi tidak berhubungan dengan operasi perusahaan harus dilaporkan sebagai kegiatan investasi atau kegiatan pembiayaan.
i. Transaksi nonkas yang signifikan.
Transaksi nonkas yang signifikan yang merupakan kegiatan investasi atau pembiayaan telah dihilangkan dari laporan arus kas karena laporan arus kas hanya melaporkan pengaruh kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan.
Beberapa dari transaksi nonkas tersebut yang lebih umum dan harus dilaporkan atau diungkapkan dalam beberapa cara adalah:
o Akuisisi aktiva dengan menciptakan kewajiban atau dengan menerbitkan sekuritas ekuitas.
o Pertukaran aktiva non monetar.
o Pembiayaan kembali hutang jangka panjang.
o Konversi sekuritas hutang atau saham preferen menjadi saham biasa. o Penerbitan sekuritas ekuitas untuk melunasi hutang.
9. Penggunaan Neraca Lajur
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
Neraca lajur merupakan alat yang berguna dalam penyiapan laporan arus kas, penggunaannya bersifat opsional.
Pedoman penting dalam menggunakan neraca lajur yaitu:
a. Dalam kelompok akun neraca, akun dengan saldo debet dicantumkan secara terpisah dari akun yang bersaldo kredit. Artinya akumulasi penyusutan dicantumkan dengan saldo kredit dan bukan sebagai akun kontra dengan saldo debet. Saldo awal dan akhir dari setiap akun dimasukkan dalam kolom yang sesuai.
Transaksi-transaksi yang menyebabkan perubahan saldo akun selama tahun berjalan dimasukkan sebagai pos-pos rekonsiliasi pada dua kolom tengah. Setelah semua pos-pos rekonsiliasi dimasukkan, setiap baris yang berhubungan dengan akun neraca harus dijumlah silang atau ke samping. Yaitu saldo awal ditambah atau dikurangi pao-pos rekonsiliasi harus sama dengan saldo akhir. Apabila semua akun neraca sudah sesuai maka semua perubahan saldo akun telah direkonsiliasi.
b. Bagian bawah neraca lajur terdiri dari kelompok kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Maka bagian ini memberikan informasi yang diperlukan untuk menyiapkan laporan arus kas formal.
Arus kas masuk dicantumkan sebagai debet dalam kolom rekonsiliasi dan arus kas keluar dimasukkan sebagai kredit dibawah judul arus kas keluar dari kegiatan investasi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
FORMAT NERACA LAJUR UNTUK PENYIAPAN LAPORAN ARUS KAS
ABC COMPANY
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir
Saldo Akhir
Pos-pos Rekonsiliasi
Saldo Akhir
Akun-akun Neraca
Tahun Sebelumnya
Debet Kredit
Tahun
Berjalan
Debet saldo akun
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Total
xxx
xxx
Kredit saldo akun
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Total
xxx
xxx
Pengaruh Laporan Arus Kas
Kegiatan operasi
Laba bersih
xx
Penyesuaian
xx
xx
Kegiatan investasi
Penerimaan dan pembayaran
xx
xx
Kegiatan pembiayaan
Penerimaan dan pembayaran
xx
xx
Total
xxx
xxx
Kenaikan (penurunan) kas
(xx)
xx
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II 10. Penyusunan Neraca Lajur
Penyusunan neraca lajur melibatkan serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:
a. Langkah 1. Masukkan akun-akun neraca dan saldo awal serta akhirnya dalam kelompok akun neraca.
b. Langkah 2. Masukkan data yang menjelaskan perubahan akun neraca (selain kas) dan perngaruhnya terhadap laporan arus kas dalam kolom rekonsiliasi di neraca lajur.