• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI RIBA MACAM MACAM RIBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEFINISI RIBA MACAM MACAM RIBA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DEFINISI RIBA, MACAM-MACAM RIBA DAN LANDASAN NORMATIF

makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Bunga Bank dan Riba

Dosen Pengampu : Ibu Umul Baroroh

Disusun Oleh :

Lugy Mia Astriana (131311003)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO

(2)

I. Pendahuluan

Sejak tahun 1960-an, larangan bunga bank telah menjadi pembicaraan menarik dikalangan umat islam. Pembicaraan ini membawa konsekuensi logis terhadap anggapan bahwa bunga bank yang umumnya berlaku dalam system dunia perbankan dewasa ini adalah termasuk riba.

Pendapat pertama berasal dari mayoritas umat islam, yang mengadopsi dari interpretasi para fuqaha tentang riba sebagaimana tertuang dalam fiqh (hukum islam). Dan pandangan kedua mengatakan, bahwa larangan terhadap riba dipahami sebagai suatu upaya eksploitasi yang secara ekonomis menimbulkan dampak yang merugikan dalam masyarakat. Maka dari itu dalam makalah ini akan di bahas tentang riba dalam islam.

II. Rumusan Masalah

(3)

III. Pembahasan A. Definisi Riba

Istilah riba berasal dari akar kata r-b-w, yang digunakan dalam al-qur’an sebanyak dua puluh kali. Didalam al-qur’an term riba dapat dipahami dalam delapan macam arti , yaitu pertumbuhan (growing), peningkatan (increasing), bertambah (swelling), meningkat (rising), menjadi besar (being big), dan besar (great), dan juga digunakan dalam pengertian bukit kecil (hillock).1

Dalam laman dinarfist.org, menurut Qadi Abu Bakar ibnu Al Arabi dalam bukunya “Ahkamul Quran” menyebutkan defenisi riba adalah setiap kelebihan antara nilai barang yang diberikan dengan nilai barang yang diterimana. Dan jika dibuat lebih sederhana, riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi maupun pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan ajaran islam.

Pada dasarnya islam melarang seorang muslim untuk memakan riba, hal ini seperti yang tercantum di dalam surat Al-Baqarah ayat 278 yang artinya: “Hai orang –orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang yang beriman” (Q.S. Al Baqarah: 278).2

Allah melarang seseorang memakan riba dikarenakan akan diberikannya siksaan yang amat pedih bagi orang-orang yang memakan riba. Hal ini sudah disampaikan oleh Firman Allah dalam Al-Quran salah satunya di dalam surat An-Nisa ayat 161, yaitu: “Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami menyediakan untuk orang-orang kafir diantara mereka itu siksa yang amat pedih” (Q.S An-Nisa: 161).

Sementara menurut pendapat para ahli fiqih berkaitan dengan pengertian riba, antara lain sebagai berikut. Menurut Al-Mali pengertian riba adalah akad yang terjadi atas pertukaran barang atau komoditas tertentu yang tidak diketahui perimbagan menurut syara’, ketika berakad atau mengakhiri penukaran kedua belah pihak atau salah satu dari keduanya. Menurut Abdul Rahman Al-Jaziri, pengertia riba adalah akad yang terjadi dengan pertukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut syara’ atau terlambat salah satunya. Adapula pendapat

1 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, (Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti, 2007), hal.9.

(4)

lain dikemukakan oleh syeikh Muhammad Abduh bahwa pengertian riba adalah penambahan-penambahan yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan.3

Perlu diketahui riba ini tidak hanya dilarang oleh agama Islam tetapi agama lain yaitu Hindu, Budha, Yunani, dan Kristen pun melarang perbuatan keji dan kotor ini. Sebagai contohnya, yaitu kristen pada perjanjian baru Injil Lukas ayat 34 menyebutkan: “Jika kamu menghutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya, maka di mana sebenarnya kehormatanmu, tetapi berbuatlah kebaikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya, karena pahala kamu akan sangat banyak”.

B. Macam-macam Riba

Berdasarkan beberapa sumber secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua yaitu riba hutang piutang dan riba jual beli, dimana masing-masing kelompok memiliki pembagian jenis ribanya tersendiri.

1. Jenis Riba Hutang Piutang (Riba Ad-Duyun) a. Riba Jahiliyah

Riba ini terdapat pada hutang yang dibayar melebihi dari pokoknya, hal ini dikarenakan si peminjam tidak mampu untuk membayarnya pada waktu yang telah ditetapkan. Adapun penambahan hutang yang dibayarkan akan semakin bertambah besar bersamaan dengan semakin mundurnya waktu pelunasan hutang. Sistem ini dikenal juga dengan istilah riba mudha’afah (melipatgandakan uang).

Contohnya: Fulan meminjam uang dengan Fulana sebesar Rp 500.000 dengan tempo dua bulan. Saat waktunya tiba Fulana meminta uang yang dipinjam, akan tetapi Fulan berkata bahwa ia belum dapat membayar uang yang dipinjam dan meminta waktu tambahan satu bulan. Fulana menyetujui dengan memberikan syarat bahwa uang yang harus dibayar menjadi Rp 560.000. Penambahan jumlah tersebut termasuk kategori Riba Jahiliyah. b. Riba Qrdh

(5)

Riba jenis ini memiliki pengertian adanya manfaat yang disyaratkan oleh pemilik dana kepada yang berhutang.

Contohnya: Fulan ingin meminjam uang kepada Fulana sebesar Rp 500.000. Fulana menyetujui namun dengan syarat ketika Fulan hendak mengembalikan uang, maka uang yang harus dikembalikan Fulan adalah sebesar Rp 550.000. Kelebihan Rp 50.000 tersebut termasuk kedalam Riba Qardh.

2. Jenis Riba Jual Beli (Riba Al-Buyu’) a. Riba Nasi’ah

Riba jenis ini memiliki pengertian yaitu adanya penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan barang ribawi lainnya. Riba ini muncul dikarenakan adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.

Contohnya: Fulana membeli dan mengambil emas seberat 3 gram pada bulan ini, akan tetapi uangnya diserahkan pada bulan depan. Hal ini termasuk kedalam riba Nasi’ah, hal ini dikarenakan harga emas pada bulan ini belum tentu dan pada umumnya akan berubah di bulan depan.

b. Riba Fadhl

Riba Fadhl memiliki pengertian apabila terjadi pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan termasuk kedalam barang ribawi.

Contoh: Seseorang menukarkan 10 gram emas (jenis 916) dengan 12 gram emas (jenis 750). Pertukaran seperti ini tidak diperbolehkan, walaupun jenis 750 lebih berat dibandingkan jenis 916. Hal ini dikarenakan sebaiknya dalam pertukaran keduanya memiliki berat timbangan dan jenis yang sama.4

C. Landasan Normatif Tentang Riba

Seperti yang sudah dijelaskan dalam definisi riba dalam al-qur’an, maka landasan normatif riba juga terdapat dalam al-qur’an, hadits dan as-sunnah.

(6)

Larangan riba yang terdapat dalam Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, melainkan diturunkan dalam empat tahap.5

1. Menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zahir-nya seolah-olah menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah “Dan ,sesuatu riba(tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan, apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat-gandakan (pahalanya)” (ar-Ruum: 39)

2. Riba digambarkan sebagai suatu yang buruk. Allah SWT mengancam akan memberi balasan yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba. “Maka, disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas mereka(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih. “ (an-Nisa: 160-161)

3. Riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat ganda. Para ahli tafsir berpendapat bahwa pengambilan bunga dengan tingkat yang cukup tinggi merupakan fenomena yang banyak dipraktikkan pada masa tersebut. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. “(Ali-Imran: 130)

Sedangkan Larangan Riba dalam Hadits yaitu “Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu dan Dia pasti akan menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba. Oleh karena itu, utang akibat riba harus dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan.” Selain itu, masih banyak lagi hadits yang menguraikan masalah riba. Diantaranya, Diriwayatkan oleh Aun bin Abi

(7)

Juhaifa, “Ayahku membeli seorang budak yang pekerjaannya membekam (mengeluarkan darah kotor dari kepala). Ayahku kemudian memusnahkan peralatan bekam si budak tersebut. Aku bertanya kepada ayah mengapa beliau melakukannya. Ayahku menjawab bahwa Rasulullah saw melarang untuk menerima uang dari transaksi darah, anjing, dan kasab budak perempuan. Beliau juga melaknat pekerjaan penato dan yang minta ditato, menerima dan memberi riba serta beliau melaknat para pembuat gambar.” (HR Bukhari no 2084 al-Buyu).6

IV. Kesimpulan

Riba berasal dari akar kata r-b-w, yang digunakan dalam al-qur’an sebanyak dua puluh kali. Didalam al-qur’an term riba dapat dipahami dalam delapan macam arti , yaitu pertumbuhan (growing), peningkatan (increasing), bertambah (swelling), meningkat (rising), menjadi besar (being big), dan besar (great), dan juga digunakan dalam pengertian bukit kecil (hillock). Banyak definisi riba lainnya seperti yang telah dijelaskan di atas.

(8)

Sedangkan macam-macam Riba Tambahan Dalam Jual Beli (Riba Fadl), islam melarang riba (bunga) atas jual beli atau perniagaan, pengertian riba tambahan dalam jual beli (riba fadl) adalah jual beli satu jenis barang dari barang-barang ribawi dengan barang sejenisnya dengan nilai (harga) lebih, misalnya: misalnya, jual beli satu kwintal beras dengan satu seperempat kwintal beras sejenisnya, atau jual beli satu sha’ kurma dengan satu setengah sha’ kurma, atau jual beli satu ons perak dengan satu ons perak dan satu dirham dan Riba Dalam Utang Piutang (Riba Nasi’ah).

Dan seperti yang sudah dijelaskan dalam definisi riba dalam al-qur’an, maka landasan normatif riba juga terdapat dalam al-qur’an, hadits dan as-sunnah.

DAFTAR PUSTAKA

Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam, (Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti, 2007).

Iqbal, Zamir & Mirakhor, Abbas, Pengantar Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008).

Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani, 2009).

Referensi

Dokumen terkait

(5) Pembelajaran kompetitifindividual, menjadi pembelajaran kolaboratif yang terbukti mampu memfasilitasi kegiatan saling membelajarkan antar siswa. Model

Hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian mengidentifikasi makna caring perawat pada pasien trauma dengan kondisi kritis (P1) di ruang IGD RSUD Tarakan- Kalimantan Utara

Berdasarkan beberapa pengetian yang telah diuraikan tersebut maka secara umum riba adalah pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya

Dalam artikel ini, berbagai macam program pendeteksi celah keamanan aplikasi website telah diperiksa dan dievaluasi secara terperinci untuk mengetahui program scanner

Islam adalah yang tercakup dalam objek material filsafat, ya itu. mencari keterangan secara radikal mengenai Tuhan, manusia, dan

Pada aplikasi ini menggunakan Smart Glasses (kacamata pintar) yang berjenis Epson Moverio untuk mengenali citra wajah pengguna dengan kamera yang sudah dikenali

Dari beberapa evaluasi, itu dilaporkan kepada menteri kesehatan dan menteri kesehatan pada saat memberikan laporan terkait dengan perkembangan, bagaimana dinamika pembahasan