NAMA: FREDY NATHANAEL
KELAS: X.MIPA 5
1.Alat Musik Doli Doli
2.Alat Musik Panggora
Alat Musik Panggora Jika aramba dan faritia adalah gong berukuran kecil, maka panggora ini adalah gong yang berukuran amat besar. Gong ini memiliki diameter > 36 cm dengan ketebalan > 6 cm. Karena dibuat dari logam seperti besi, kuningan, atau perunggu, suara yang dihasilkan panggora amat nyaring dan keras. Panggora tidak digunakan secara khusus dalam sebuah pertunjukan seni musik tradisional Sumatera Utara, melainkan hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja.
3.Alat Musik Garantung
Alat Musik Garantung atau Kolintang Garantung atau garattung adalah alat musik khas Batak Toba yang dibuat dari susunan 8 lempengan kayu yang dipadukan dengan seutas tali. Garantung menghasilkan nada melodis saat dipukul
menggunakan alat pemukul khusus., Sumatera Utara yang merupakan pembawa melodi yang terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada. Cara memainkan garantung sama seperti cara memainkan gamelan. Tangan kanan digunakan untuk memukul, sementara tangan kiri digunakan untuk mengatur ritme nada yang
4.Tari Tor-Tor Tujuh Cawan
Lewat turun temurun, tarian tujuh cawan dianggap sebagai tarian paling unik karena sang penari harus menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan kanan dan kiri tiga serta satu di kepala.Kegunaan lain dari tarian ini adalah untuk membuang semua penghalang bagi orang yang hadir disitu, tentunya bagi yang percaya. Biasanya manusia punya kegagalan karna ada penghalang bawaan dari lahir, karma, guna-guna, atau akibat perbuatan sendiri. Dari segi
budaya, tarian ini merupakan tarian spiritual tertinggi di Danau Toba. Sekarang tarian ini juga digunakan untuk pelantikan menteri, walikota, bupati dll. Dari dulu tarian ini sudah menjadi kebanggan di kalangan orang Batak. Tarian ini juga dulunya digelar di opera Batak. Gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang)
yangdimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang,suling, terompet batak, dan lain-lain.
5.Tari Moyo (Tari Elang)
Tari moyo atau tarian elang juga merupakan tarian yang biasa digunakan untuk penyambutan tamu agung yang dilakukan secara adat. Tarian ini biasanya
6.Nada Lagu Sumatera Utara
.
7.Alat Musik Ole-Ole
8.Alat Musik Sarune Bolon
Alat Musik Sarune Bolon Pengaruh budaya Melayu Aceh dalam kehidupan
masyarakat Batak dapat dibuktikan denganadanya alat musik ini. Ya, seruni bolon adalah hasil akulturasi Serune Kalee khas Aceh dengan kebudayaan Batak.
Instrumen melodis ini dimainkan dengan cara ditiup. Yang unik, sarune bolon akan tetap menghasilkan suara baik karena ditiup maupun ditarik napas. Oleh karenanya cara kerja alat musik ini tergolong circular breathing atau pernafasan dua arah.
9.Tari endeng-endeng
Endeng-endeng dapat dikategorikan sebuah perpaduan tarian dan pencak silat. Tradisi ini lazimnya dilakukan masyarakat yang sedang menggelar pesat khitanan (sunat rasul) atau malam pesta perkawinan oleh masyarakat.Tari ini
10.Tari Balanse Madam
Tari Balanse Madam sebuah tari tradisional yang terdapat di Seberang Palinggam Kota Padang, yang menjadi milik dan warisan budaya masyarakat Suku Nias Kota Padang. Tari Balanse Madam merupakan sebuah kesenian tari yang berupa peninggalan budaya lama yang telah ditransmisikan secara turun temurun dalam masyarakat suku Nias di Seberang Palinggam.
Sejarah keberadaan Tari Balanse Madam tidak terlepas dari kehadiran bangsa Portugis di pantai barat pulau Sumatera pada abad ke enam belas. Kedatangan bangsa Portugis ke Kota Padang telah membawa dampak terhadap tumbuhnya kesenian di Padang waktu itu, diantaranya tari Balanse Madam dan Musik Gamad. Nosafirman (1998: 2) menjelaskan seabad sebelum tanggal 7 Agustus tahun 1669, Namun kampung ini mulai ramai sejak orang-orang Portugis dan Aceh berdatangan untuk berdagang ke Kota Padang pada masa itu.Menilik kehadiran bangsa Portugis ke Padang sebagai pedagang, maka bersamaan itu pula berdatangan penduduk imigran dari pulau Nias untuk bekerja sebagai buruh atau pembantu di pelabuhan bagi bangsa Portugis. Dengan dipekerjakannya orang-orang Nias yang berada di Padang oleh Portugis, maka terjadilah relasi sosial budaya antara kedua suku bangsa tersebut, sehingga menularkan suatu bentuk kesenian yakni tari Balanse Madam. Awal lahirnya Tari Balanse Madam adalah akibat seringnya terjadi kontak (hubungan) sosial antara bangsa Portugis sebagai majikan dengan orang Nias sebagai bawahan atau