• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN YANG BERFO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN YANG BERFO (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini sangatlah ketat seiring dengan semakin meningkat dan berkembangnya dunia bisnis modern. Dengan bertambahnya jumlah pelaku bisnis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik berupa barang atau jasa, para pelaku bisnis memiliki tantangan untuk mendapatkan pangsa pasar yang ada. Pada zaman moderen seperti saat ini, perkembangan di berbagai bidang usaha sangat cepat terjadi. Seperti halnya di bidang teknologi informasi yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan sangat pesat tapi juga bidang-bidang lainnya yang bertujuan untuk pemuasan dan pemenuhan kebutuhan dan gaya hidup konsumen. Lingkungan ekternal maupun internal perusahaan selalau berkembang dan bersifat dinamis, sehingga menimbulkan kesempatan-kesempatan atau hambatan-hambatan bagi pertumbuhan perusahaan tersebut. Penyebab lainnya adalah keputusan yang dibuat oleh pihak manajemen. Manajemen perusahaan bertugas membuat keputusan, tetapi tugas ini merupakan aspek kritis dari tugas tersebut yang menuntut kemampuan managerial untuk mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai elemen yang relevan ke dalam situasi perusahaan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya pihak manajemen akan menyangkut waktu, menghadapi resiko yang mungkin mengancam stabilitas perusahaan, dan keputusan terebut harus mampu dikomunikasikan pada pihak pelaksana (petugas operasional perusahaan).

(2)

langkah-langkah strategi yang harus dipilih dalam manajemen perusahaan, maka akan dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan strategi.

Menurut Glueck (1998:6), strategi adalah satu-kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi organisasi dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin agar tujuan organisasi tercapai.

Menurut Robson (1997:5) strategi merupakan pola keputusan dari alokasi sumber yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategi merupakan keputusan memilih strategi dan bagaimana merencanakan strategi tersebut akan memberikan dampak untuk kemajuan organisasi melalui ktivitas analisis, pemilihan dan implementasi strategi yang telah ditetapkan (Johnson and Scholes (1993:153).

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan pokok bahwa strategi :

Pertama, merupakan satu-kesatuan rencana organisasi yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kedua, penyusunan strategi diperlukan analisis lingkungan, karena lingkungan akan menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi. Ketiga, pencapaian tujuan organisasi dihadapkan pada berbagai pilihan alternatif strategi yang harus dipertimbangkan. Keempat, strategi yang dipilih akan diimplementasikan oleh organisasi dan memerlukan evaluasi.

(3)

implementasi strategi yang telah dipilih dengan menetapkan sistem dan personel yang akan diberdayakan dalam lembaga tersebut, kemudian membuat struktur organisasi untuk kemudian merencanakan dan mengalokasikan sumber-sumber yang telah tersedia.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap strategi perusahaan

2. Mengetahui strategi perubahan dari power ke empowerment 3. Memahami peran teknologi informasi perusahaan

4. Mengetahui transformasi informasi sebagai pengetahuan 1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh dari penggunaan teknologi informasi terhadap strategi perusahaan ?

2. Apa yang dimaksud dengan strategi perubahan dari power ke empowerment ?

3. Bagaimanakah peran teknologi informasi perusahaan ?

4. Apakah yang dimaksud dengan transformasi informasi sebagai pengetahuan ?

BAB II PEMBAHASAN

(4)

Teknologi informasi (TI) secara potnsial merupakan suatu strategi, hal ini mengandung arti bahwa kekuatan teknologi merupakan gambaran dari strategi bersaing perusahaan untuk mampu berkompetsi melalui perubahan struktur industri. Lingkungan komunitas TI memandang bahwa aplikasi TI merupakan suatu bagian strategi perusahaan, karena berkaitan dengan fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen organisasi perusahaan. Untuk lebih mengoptimalkan TI tersebut, bagaiamana TI dapat menghasilkan keuntungan strategis dan bagaimana bentuk desain atau prinsip yang tersedia untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan keuntungan yang stratgeis.

Gambar 3.3 Sistem Informasi Strategis Sumber : Martin, 1999

(5)

ditetapkan oleh eksekutif. Manajer tingkat menengah membutuhkan informasi untuk melakukan fungsi pengendalian manajemen.

Pada tingkat yang paling bawah merupakan tanggung jawab para manajer operasi dengan melalukan fungsi dan monitoring setiap kegiatan perusahaan. Artinya, tanggung jawab yang dilakukan ialah transaksi harian, oleh karena itu jenis kebutuhan sistem informasi seharusnya dapat memberikan fasilitas kegiatan yang dapat diambil secara tepat. Bagian ini disebut Transaction Processing System.

Untuk lebih mengoptimalkan strategi teknologi informasi, maka arsitektur rancangan yang dibutuhkan agar tujuan strategi teknologi informasi dapat tercapai. Arsitektur rancangan kerja teknologi terdiri dari empat elemen sebagai berikut:

1. Pemrosesan data menjadi informasi melalui hardware dan hubungannya dengan sistem informasi software (computing).

2. Komunikasi merupakan hubungan dan adanya keterkaitan antar kerja atau informasi.

3. Data merupakan aset perusahaan yang dapat digunakan, diakses, dikontrol dan disimpan.

4. Sistem aplikasi utama merupakan penerapan dan penggunaan data menjadi lebih bernilai informatif. Arsitektur teknologi informasi tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar berikut :

Gambar 3.4 Arsitektur Teknologi Informasi

Gambar diatas menunjukkan adanya interdipendensi bahawa setiap elemen saling mempengaruhi satu sama lainnya. Untuk melakukan restrukrisasi teknologi informasi pada sebuah perusahaan perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk lebih mengabsahakan prinsip-prinsip ataupun faktor-faktor yang

Computing Communication

(6)

mempengaruhinya ke dalam bentuk parameter, skema, kebijakan dan rencana-rencana. Oleh karena itu, tindakan secara arsitektural sering kali dihubungkan dengan perubahan-perubahan manajemen sumber informasi.

Terdapat empat level yang merupakan pedoman rancagan kerja teknologi, keempat level tersebut mmebentuk rancangan kerja sebagai berikut:

1. Parameters, merupakan parameter lisan secara umum bagi setiap elemen arsitektur. Parameter tersebut memperlihatkan kebutuhan yang esensi, batasan dan priferensi atas waktu dalam mencapai tujuan secara keseluruhan.

2. Schemas, merupakan logika fisik dan model yang dibutuhkan bagi setiap elemen arsitektur dan bagaimana seharusnya bekerja.

3. Policies, merupakan pernyataan praktis dan nyata bagaimana setiap elemen teknologi dikirim, dengan memasukkan unsur kebijakan teknlogi, pedoman prosedur maupun standar.

4. Plan, setiap perusahaan membuat sejumlah perencanaan dengan tujuan masing-masing dimana setiap pelaksnaan rencana terdiri dari beberapa tahapan, kemudian pelaksanaan tersebut menunjukkan pergerakan dari tahapan sebelumnya ke tahapan berikutnya yang disebut dengan evolusi. 2.2 Strategi Perubahan Dari Power Ke Empowerment

Perubahan merupakan kunci dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan turbulens. Semakin intensnya perkembangan teknologi, persaingan global, krisis ekonomi dan lingkungan serta perkembangan kondisi-kondisi makro ekternal lainnya, setiap perusahaan akan melakukan perubahan dalam situasi yang unpredictable dan uncertainty. Sementara, Gehani menyarankan enam tindakan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan agile-based management strategy yaitu meliputi:

1. Lintas berbagai fungsi tim (Cross Functional Team Sharing),

2. Pemberdayaan garis keputusan (Empowerment Front Line Decision Making)

3. Modul integrasi teknologi availabel (Modular Integration of Available Technology)

4. Membuat spesifikasi desain (Delayed Specifcation Design)

(7)

6. Pengembangan/pelebaran integrasi pembelajaran (Entreprice Wide Integration of Learning)

Di samping tu, perlu memahami 3 paradigma evolusi informasi, yakni :

1. Pemberlakuan informasi dengan segala bentuknya sebagai komoditas atau aset ajar dengan (Man, Money, Material)

2. Pemberlakuan tatanan yang ditimbulkan oleh keberadaaan dinamika informasi sebagai ekosistem tersendiri yang identik dengan eks sistem fisik-biologis

3. Perkembangan teknologi informasi yang diberlakukan sebagai pemberday organisasi perusahaan disamping sumber daya manusia.

Perkembangan di bidang manajemen organisasi dalam 10 tahun terakhir merupakan produk global evolusi informasi. Hal ini berupa dampak aplikasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) dan Pemberdayaan Organisasi (Learning Organization). Teknologi informasi, Mnajemen Pengetahuan, Pembelajaran Organisasi yang berbasis informasi atau asset, merupakan garapan jika sebuah perusahaaan-perusahaan besar di negara maju sebagai salah satu syarat dalam menguasai aset 3 M (man, money, material). Penguasaan 3 M tersebut sebagai aset memiliki power, sedangkan penguasaan informasi atau pengetahuan sebagai aset disebut Empowerment. Kepemilikan power bersifat vertical, artinya semakin keatas maka organisasi semakin kuat. Di sisi lain kepemilikan power bersifat horizontal, artinya semakin luas empowerment maka organisasi semakin kuat. Kenyataan yang terjadi bahwa dalam proses globalisasi yang kurang begitu disadari oleh berbagai kalangan bahwa siapapun yang memiliki empowerment mampu mengungguli mereka yang hanya mengandalkan power.

2.3 Peran Teknologi Informasi

(8)

sebagai hasil transformasi informasi, transformasi yang dimaksud adalah produk manusia dengan atau tanpa bantuan teknologi informasi.

Peningkatan pengetahuan secara esponensial tersebut mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit bagi perusahaan, tetapi di sisi lain justru menjadi beban bagi para manajer perusahaan . beban tersebut berupa adaptasi manajemen perusahaan terhadap ekosistem informasi yang penuh turbulensi, kompleksitas dan ketidakpastian. Oleh karena itu peran teknologi informasi sangat dibutuhkan, tanpa bantuan teknologi informasi yang memadai maka eksistensi perusahaaanpun akan terancam. Hal ini dimungkinkan karena dengan keberadaan teknologi informasi akan membantu kuantitas pekerjaan sumber daya manusia secara transaksional, geografikal, otomatisasional dan sekuensial.

Fenomena teknologi informasi secara praktek kurang mampu dihanyati oleh para manajer puncak perusahaan, pimpinan maupun para pengambil keputusan karena terdapat sekelompok sebagian orang dalam perusahaan bahwa keberadaaan teknologi informasi “ditakuti” karena terlalu canggih. Hal ini disebabkan bahwa sosialisasi teknologi informasi kurang memunculkan aspek edukatif.

(9)

memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global.

Keberadaan perpustakaan digital semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Di Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi (PT), ketersediaan bahan jenis ini semakin dirasakan manfaatnya oleh sivitas akademika yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir dalam bidang mereka. Disamping itu, proses transfer informasi dalam tingkat tertentu berubah karena produser dan pengguna sudah saling terkoneksi melalui Internet. Pengertian perpustakaan digital berkembang menjadi sebuah organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk didalammya staff khusus, bertugas memilih, menyusun, dan menawarkan akses intelektual, menerjemahkan, mendistribusikan, memelihara integritas, menjamin keutuhan dari waktu ke waktu hasil koleksi digital sehingga karya-karya tersebut dapat dibaca dan secara ekonomis tersedia untuk dimanfaatkan oleh comunitas tertentu maupun sekumpulan komunitas. (Waters,1998). Disampaikan oleh Cleveland (1998), bersumber pada beberapa jurnal dan hasil diskusi sebelumnya maka definisi karakteristik perpustakaan digital antara lain :

1. Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang mewakili perpustakaan traditional yang menyediakan baik koleksi digital dan koleksi tradisional, termasuk koleksi media. Sehingga perpustakaantersebut memangkas biaya koleksi elektronik dan biaya kertas.

2. Perpustakaan digital juga termasuk didalamnya adalah materi digital yang sebenarnya berada diluar perpustakaan secara fisik namun memiliki link dari perpustakaan digital lainnya.

(10)

Digital Library Research Lab menggunakan OAI_PMH dan PHP based harvester.Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Ada tiga alasan menyatakan bahwa perpustakaan digital lebih menguntungkan, yaitu:

1. Institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal.

2. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik.

3. Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.

2.4 Tranformasi Informasi Sebagai Pengetahuan

Informasi dapat ditransformasikan menjadi pengetahuan (knowledge) setelah informasi yang satu dengan yang lainnya dipahami dalam kerangka pola maupun prinsip keterkaitannya. Metode mentransformasikan informasi individu tergantung kepada hasil pembelajaran sebelumnya dalam bentuk pengalaman kognitif, psikomotor dan afektif.

Kualitas dan kuantitas trasformasi informasi menjadi pengetahuan merupakan masalah pokok dalam era globalisasi karena pengetahuan yang ditransformasikan menjadi kebijakan dalam proses pengambilan keputusan. Setalah informasi menjadi pengetahuan memiliki enam karakteristik yakni kepraktisan, kontekstual, eksperiesial, sejarah, sosial dan individu. Saat ini pengetahuan sudah diakui dalam organisasi sebagai aset yang sejajar dengan 3M, walaupun masih bersifat tidak berwujud. Secara kumulatif untuk kepentingan audit, maka pengetahuan disebut sebagai modal intelektual yang dapat diidentifikasi, didokumentasikan dan diukur.

(11)

Beberapa strategi pelaksanaan yang berkembang dengan pesat mengenai praktek manajemen pengetahuan adalah: benchmarking, downsizing, outsourcing, micro manajement, bussiness process reenginering (BPR), dan internet data mining. Strategi-strategi tersebut pada garis besarnya membuat organisasi lebih ramping atau horizontal, kompetensi intinya lebih jelas, kontrol yang terdistribusi, mekanisme yang terpusat di semua unsur organisasi. Salah satu metode alternatif teknologi agar perusahaan mendapat hasil yang empowered yaknimelalui revolusi total yang dilaksanakan secara sistematik dengan menganut pola manajemen pengetahuan melalui rekayasa ulang proses bisnis. Menurut Obolensky (1994) reformasi total adalah upaya sebuah perusahaan untuk merubah proses dan kendali internalnya dari suatu hirarki vertikal fungsional yang bersifat tradisional, menjadi struktur yang lebih ramping dan horizintal, lintas fungsional serta kerja sama tim yang berfokus pada proses kepuasan dan kenyamanan pelanggan.

BAB III PENUTUP 3.4 Kesimpulan

(12)

Dalam strategi yang berfokus mana depan memerlukan sistem teknologi informasi. Teknologi Informasi (TI) telah berperan penting bagi kehidupan

manusia saat ini. Perkembangan teknologi informasi telah

mengikuti dengan

berjalannya pula perkembangan manusia. Perkembangan

teknologi informasi

Gambar

Gambar 3.3 Sistem Informasi Strategis
Gambar 3.4 Arsitektur Teknologi Informasi

Referensi

Dokumen terkait

Dari sudut pandang manajemen strategi, setiap keputusan strategis yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dalam dakwahnya di segala macam kondisi lingkungan internal

I NDOSAT CUKUP TEPAT DALAM MEMILIH STRATEGI BISNIS MENGHADAPI KRISIS EKONOMI YANG MELANDA I NDONESIA PADA SAAT INI , YANG SESUAI DENGAN STRATEGI JANGKA PANJANG I NDOSAT

Menghadapi persaingan dan tantangan tersebut perusahaan yang menghasilkan produk barang maupun jasa harus menggunakan strategi pemasaran yang tepat maka perusahaan

Menghadapi persaingan dan tantangan tersebut perusahaan yang menghasilkan produk barang maupun jasa harus menggunakan strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan tersebut

Melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selaku pihak yang bertanggung jawab atas manajemen strategi pengelolaan sampah untuk melakukan penambahan TPA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi manajemen Suara Merdeka untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam menghadapi media kompetitor di

Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Strategi Kesantrian: Manajemen strategi kesiswaan/kesantrian adalah pendekatan yang digunakan oleh lembaga pendidikan, baik sekolah formal maupun

Strategi adaptasi sebagai solusi dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang dialami oleh mahasiswa baru asal Sumatera Utara untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di Palangka