• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Internal Auditor terhadap Penerapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan Telkom.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Internal Auditor terhadap Penerapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan Telkom."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Development company which also raises awareness of corporate social responsibility towards the environment and society around which the company operates. Competition companies increasingly stringent demands of each company to be superior, the company also vying to compete in order to get the best judgment of the community. Many things are biased to form a positive image of the company, one of them through CSR. One example of a company that already implement CSR, namely PT. Telkom Indonesia.Tbk. On the other hand the internal audit also play a role in the smooth running on the company's CSR program. Internal Audit influential in the implementation of CSR in the company generated based on the analysis carried out a questionnaire that was distributed, research methods, reviewed the literature it is known that the positive effect of internal audit in the implementation of CSR in the company.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Berkembangnya perusahaan yang juga memunculkan akan kesadaran tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dimana perusahaan itu beroperasi. Persaingan perusahaan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk menjadi yang lebih unggul, perusahaan juga berlomba-lomba untuk bersaing agar mendapatkan penilaian terbaik dari masyarakat. Banyak hal yang bias membentuk citra positif terhadap perusahaan, salah satunya melalui CSR. Salah satu contoh perusahaan yang sudah menerapkan CSR yaitu PT. Telkom Indonesia.Tbk. Dilain pihak audit internal juga berperan dalam kelancaran jalannya program CSR di perusahaan. Audit internal berpengaruh dalam penerapan CSR di perusahaan yang dihasilkan berdasarkan analisis yang dilakukan kusioner yang disebar, metode penelitian, kajian pustaka maka diketahui bahwa internal audit berpengaruh positif dalam penerapan CSR di perusahaan.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... .... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Kerangka Pikir ... 8

1.6. Metode Penelitian ... 13

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit ... 15

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.7. Bentuk dan Isi Laporan CSR (Sustainability Reporting) ... 47

2.3 Penerapan CSR Dalam Perusahaan ... 49

2.3.1. Penungkapan Sosial dan Pelaporan CSR Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan ... 50

2.3.2. Program Audit CSR ... 49

2.3.3. Ruang Lingkup CSR ... 54

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3.3.2 Audit Lingkungan ... 55

2.4 Peranan Interval Auditor Dalam Penerapan CSR ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 63

3.2. Metode Penelitian ... 63

3.2.1. Metode dan Jenis Penelitian ... 63

3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 64

3.2.2.1. Jenis Data ... 64

3.2.2.2. Sumber Data ... 65

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.4. Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian ... 67

3.4.1.Populasi ... 67

3.4.2. Teknik Sampling ... 67

3.4.3. Sampel ... 68

3.5. Operasionalisasi Variabel ... 68

3.6. Teknik Pengembangan Instrumen ... 72

3.7. Method of Succesive Interval (MSI) ... 75

3.8. Pengujian Data ... 74

3.8.1. Uji Validitas ... 74

3. 8.1.1. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 75

3. 8.1.2. Uji Validitas Variabel Penerapan CSR (Y) ... 75

3.8.2. Uji Reliabilitas ... 76

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.9.1 Uji Normalitas ... 77

3.9.2. Uji Heteroskedastisitas ... 78

3.9.3. Regresi Linear Sederhana... 79

3.9.4. Pengujian Hipotesis ... 79

3.9.4.1 Penetapan Hipotesis ... 80

3.9.4.2 Penarikan Kesimpulan ... 81

3.9.4.3 Koefisien Determinasi ... 81

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas ... 82

4.1.1 Uji Validitas ... 82

4.1.2 Uji ReliabilitasInstrumen Penelitian ... 85

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian... 86

4.2.1 Lamanya Bekerja ... 86

4.2.2 Pendidikan Terahir ... 87

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 88

4.3.1 VariabelAudit Internal (X) ... 89

4.3.1.1 Sub Variabel Independensi ... 91

4.3.1.2 Sub Variabel Tanggung Jawab ... 94

4.3.1.3 Sub Variabel Kemampuan Profesional ... 99

4.3.1.4 Sub Variabel Ruang Lingkup Audit ... 103

4.3.1.5 Sub Variabel Survei Pendahuluan ... 109

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Variabel Penerapan CSR (Y) ... 119

4.3.2.1 Sub Variabel Bagaimana motivasi PT. TELKOM dalam melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ... 122

4.3.2.2 Sub Variabel Survei Proses CSR ... 128

4.4 Pengaruh Audit Internal(X)terhadap Penerapan CSR(Y) ... 141

4.4.1 Uji asumsi klasik ... 141

4.4.1.1 Uji normalitas data ... 141

4.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 142

4.4.2 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment .. 143

4.4.3 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana .. 144

4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 145

4.4.5 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 146

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 148

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Operasionalisasi Variabel ... 71

3.2 Bobot Pertanyaan Kuesioner ... 73

4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Audit Internal(X) ... ... 82

4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan CSR(Y)... 83

4.3Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 85

4.4 Lamanya Bekerja ... 86

4.5 Pendidikan Terahir Responden ... 87

4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-Item Pertanyaan Pada Variabel Audit Internal(X) ... 89

4.7 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Independensi ... 91

4.8 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.1 ... 93

4.9 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.2 ... 94

4.10 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub VariabelTanggung Jawab ... 94

4.11 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.3 ... 96

4.12 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.4 ... 97

4.13 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.5 ... 98

4.14 Skor Jawaban Responden TerhadapItem-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Kemampuan Profesional ... 99

4.15 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.6 ... 100

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.17 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no. 8 ... 102

4.18 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Ruang Lingkup Audit ... 103

4.19 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.9 ... 104

4.20 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.10 ... 105

4.21 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.11 ... 106

4.22 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.12 ... 107

4.23 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.13 ... 108

4.24 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Survei Pendahuluan ... 109

4.25 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.14 ... 110

4.26 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.15 ... 111

4.27 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.16 ... 112

4.28 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.17 ... 113

4.29 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.18 ... 114

4.30 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Pelaksanaan Kegiatan Audit ... 115

4.31 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.19 ... 116

4.32 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.20 ... 117

4.33 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.21 ... 118

4.34 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.22 ... 119

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha 4.36 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Bagaimana motivasi PT. TELKOM dalam melakukan tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) ... 122

4.37 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.23 ... 124

4.38 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.24 ... 124

4.39 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.25 ... 125

4.40 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.26 ... 126

4.41 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.27 ... 127

4.42 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Sub Variabel Proses CSR ... 128

4.43 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.28 ... 130

4.44 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.29 ... 130

4.45 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.30 ... 131

4.46 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.31 ... 132

4.47 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.32 ... 133

4.48 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.33 ... 133

4.49 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.34 ... 134

4.50 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.35 ... 135

4.51 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.36 ... 136

4.52 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.37 ... 136

4.53 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.38 ... 137

4.54 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.39 ... 138

4.55 Persepsi Responden tentang Pertanyaan item no.40 ... 139

(11)
(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1. Diagram Frekuensi Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja ... 87

4.2 Diagram Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 88

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 142

(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corporate Sosial responbility (CSR) saat ini sudah merupakan salah satu

kewajiban bagi beberapa jenis usaha di Indonesia. Hal ini juga didukung lebih jauh oleh beberapa kota yang di Indonesia seperti kota Serang, kota Cilegon, kota Bandung, kota Tanggerang, kota Batam, kota Bogor dan kota Kalimantan timur. Yang menjadi pusat perhatia dalam pengembangan mengenai Corporate sosial Responbilty (CSR) adalah kota Bandung sesuai dengan terbitnya perda no 15.Tahun

2012.

Berbagai hal melatar belakangi dibuatnya Perda CSR, mulai dari peringatan kepada perusahaan agar konsisten melakuakan program CSR sebagai bentuk konpensasi akibat dampak yang ditimbulkan perusahaan terhadap sosial dan lingkungan, motif menghimpun dana CSR dikelola satu atap dan Pemda sebagai pelaksanannya, hingga upaya daerah dalam meningkatkan perolehan danaAPBD dengan menghimpun dana yang bersumber dari anggaran CSR.

(14)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Irfan menjelaskan, Perda CSR berlaku untuk semua perusahaan,baik swasta, BUMN, maupun BUMD, yang memiliki kewajiban memberikan CSR di jabar. Perda ini berfungsi sebagai penyaluran CSR secara merata.

Berdasarkan hal tersebutlah DPRD kota Bandung menerapkan Perda mengenai CSR dan diambil lah salah satu contoh beberapa perusahaan BUMN yang ada dikota Bandung. Penulis memilih untuk membahas CSR yang ada pada PT. TELKOM INDONESIA sebagai objek penelitian dari fenomena yang terjadi. Karena dari tumpang tindih nya dan penyaluran yang tidak merata dari dana CSR ini kemungkinan dapat diduga terjadi penyimpagan dari pihak internal BUMN tersebut cukup besar, dan kotrol terhadap oprsional maupun keungan perusahaan khususnya CSR dilakukan oleh Audit Internal.

Bagaimanapun juga para pelaku bisnis suka atau tidak suka, mau tidak mau harus memahami bahwa sebuah perusahaan bukan hanya selalu menjadi sebuah mesin keuntungan kapitalis semata. Kita semua harus menyadari bahwa perusahaan juga wajib memiliki etika dan tanggung jawab sosial sebagaimana manusia beragama. Untuk itu harus ada sebuah sistem yang harus menjaga semua hak-hak stakeholders termasuk sosial dan pemerintah untuk tetap dijaga denga tanpa ada salah satu pihak pun yang dirugikan.

(15)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Penerapan CSR di perusahaan senjadi semaki penting dengan muncuknya konsep sustainable development yang drumuskan oleh The World Commission on Enviroment and Development sebagai “development that meets the needs of the presnt without compromissing the ability of fituregeneration to meet their on need.

Sejalan dengan perkenalannya kosep sustainbility development, maka konsep CSR pun mengalami penyesuaian dan dikembangkan dalam bingkai sustainable development. Hal ini tercermin dari definisi CSR yang diberikan oleh The Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) sebagai :

“Businees contribution to sustainable development and that corporate

behavior must not only ensure return to shereholders. Wages to employees,

and product and services to consumers, but they must respont to societal and

enviroment concern and value”,

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebakan persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan. Hal ini jelas akan menambah rumit masalah-masalah yang dihadapi manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsi pengendalian dan pengawasan kegiatan operasi perusahaan agar tercipta kegiatan operasi perusahaan yang efektif dan efisien diperlukan suatu struktur pengawasan yang baik sehingga dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

(16)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha yang lebih peting memiliki integritas dan kejujuran. Bagian ini bertugas megawasi dan mengevaluasi keefektifan setiap aktifitas pengendalian yang ada dalam perusaahan dan mejaga agar seluruh prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam perusahaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Tujuan internal audit adalah membantu anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan mereka. Internal audit berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada pemeriksaan terhadap catatan-catatan akuntansinya saja, tetapi juga harus memahami permasalahan-permasalahan dan kebijakan manajemen.

Pihak manajemen sebagai pihak pengambil keputusan memerlukan bantuan internal auditor dalam menentukan kebijakana yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan berdasarkan analisis, penilaian, saran yang objektif serta independen agar tujuan perusahaan dapat tercapai untuk menuju tercapainya tujuan perusahaan tersebut, majaemen seharusnya memperhatikan segala aspek dalam perusahaan, salah satu aspek yang perlu diperhatiakan oleh manajemen dan internal auditor itu sendiri adalah penerapan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan).

Peran profesi akuntan, termasuk internal auditor dalam membantu perusahaan menerapkan CSR adalah:

a. Memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan

(17)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha d. Pendidikan anggota masa depan berbasis lingkungan.

Peran internal auditor yang berkualitas dan mempunyai kapasitas dalam posisi yang kuat untuk membantu mengindentifikasi isu-isu bahwa perusahaan mungkin tidak akan menangani secara memadai.

Berbagai kontroversi dan protes masyarakat yang merasa dirugikan dengan adanya kegiatan operasional perusahaan dilingkungannya kian mengalir baik diluar negeri maupun indonesia sendiri. Kontroversi ini dapat dipahami jika melihat pengalaman pajang beberapa negara di dunia yang menyadarkan masyarakat umum bahawa pembangunan yang menitikberatkan kepentingan ekonomi dengan mengabaikan kepentingan konservasi dan lingkungan telah membawa malapetaka bagi lingkungan sekitarnya.

Bahasan diatas menerangkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap isu kepedulian sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini jelas berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan, khususnya dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Untuk mengawasi dan memberikan jaminan atas pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, maka perusahaan membutuhkan adanya audit internal. Apabila perusahaan tidak memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya maka masyarakat pun tidak memberikan dukungan terhadap perusahaan tersebut.

(18)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul:

Peranan Internal Auditor Terhadap Penerapan Corporate Social

Responbility (CSR) pada Perusahaan TELKOM INDONESIA”

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis pada khususnya, civitas akademika dan masyarakat pada umumnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah fungsi internal audit telah dilaksanakan oleh perusahaan secara memadai?

2. Bagaimana kah penerapan CSR diperusahaan?

3. Bagaimana kah peranan internal auditor terhadap penerapan CSR di perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan data-data empiris untuk mengetahui sejauh mana peran internal audit dalam membantu perusahaan untuk mewujudkan penerapan CSR dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah internal audit yang dilaksanakan oleh perusahaan telah memadai.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR di perusahaan.

(19)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas penulis berharap bahwa hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun pihak-pihak yang kiranya dapat memanfaatkan hasil penelitian ini adalah

a. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan mengenai peranan internal auditor dalam penerapan CSR pada perusahaan-perusahaan milik negara Indonesia.

b. Bagi Dunia Penelitian dan Akademis

Dapat menambah literatur mengenai peranan internal auditor dalam penerapan CSR pada perusahaan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian lainnya yang lebih baik mengenai peran Internal Audit dalam penerapan CSR pada masa yang akan datang.

c. Bagi Masyarakat

Dapat memberi gambaran mengenai peranan internal auditor dalam penerapan CSR pada perusahaan di Indonesia, sehingga masyarakat bisa tahu tentang bagaimana perusahaan BUMN memperhatikan masalah sosial dan lingkungan.

d. Bagi Perusahaan

(20)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha dijalankan secara efisien dan efektif, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.

1.5 Kerangka Pikir

Menurut Jim Key yang dikutip dari internal auditor yang masuk kedalam nilai kepada gerakan CSR adalah melaui tata kelola dan manajemen resiko, harus memberikan jaminan yang wajar bahwa organisasi dapat memenuhi tujuan strategis. “ oleh karena itu, kegiatan audit internal harus memberikan jaminan dan layanan

konsultasi untuk manajemen dan para pengambil keputusan lainnya untuk menilai seberapa baik organisasi dalam mencapai tujuan CSR “, jelasnya.

Terjadinya peningkatan sesadaran nasional di Indonesia bahwa pembangunan ekonomi umumnya, perang terhadap kemiskinan khususnya tidak terpisahkan dari isu lingkungan.

Kotler dan Lee (2005) memberi rumusan definisi mengenai tanggung jawab

sosial yatu :

corporate sosial responbility is commitment to improve comunity well being

trough discretionary buisnees practice and contribution of corporate

resources”

(21)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Dalam definisi tersebut, Kotler dan Lee memberikan penekanan pada kata disrectionary yang berarti kegiata CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara sukarela untuk turut meningkatkan kesejahtraan komunitas dan bukan merupakan aktifitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan seperti kewajban membayar untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenaga kerjaan. Kata disrectionary juga memberikan nuansa bahwa perusahaan yang melakukan aktifitas CSR harus lah perusahaan yang telah menaati hukum dan pelaksanaan bisnisnya. Hal tersebut berarti sangatlah tidak tepat apabila kegiatan CSR yang dilakukan perusaan hanya menjadi semacam kosmetik menyembunyikan praktik perusahaan yang tidak baik dalam memperlakukan karyawan atau melakukan berbagai kecurangan baik dalam pembuatan laporan keuangan maupun kecurangan terhadap lingkungan.

Robbins dan Coutler (2003) menggabarkan CSR dala sebuah ontinium

(22)

Bab I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha para konsituen dalam suatu lingkungan yang spesifik dimana konsituen tersebut biasanya merupakan masyarakat setempat yang terkena dampak secara lansung oleh oprasional perusahaan didaerah tempat mereka tinggal. Pada tahap keempat, perusahaan tidak hanya mengembangkan CSR kepada masyarakat setempat melainkan mencakup pula masyarakat luas. Para manajer memandang bisnis mereka sebagai bagian dari publik dan mereka merasa bertanggung jawab untuk melakukan berbagai kebijakan kepada publik.

Tetang pengendalian itern menurut COSO dikutip dari William F Messier, Jr (2000) mengemukakan :

internal control isa process, effected by an entitys board of directoy,

management and other personal, designed to provide reasonable assurance

regarding the achievement of abjectives in the following categories :

a. Effectiveness and efficiency of operations

b. Reliability of financial reporting

c. Compliance with applicabe laws regalation

Yang dapat diartikan bahwa pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh aturan direksi, manajemen, personalia, lainya yang disusun untuk memberi jaminan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan berikut ini

a. Effektifitas dan efisiensi operasi b. Dapat dipercaya laporan keungan

(23)

Bab I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha Meurut standar profesi akuntansi akuntan publik (2001) pengendalian intenal terdiri dari 5 komponen yang saling terkait berikut ini :

1. Lingkungan pegendalian menetapkan corak suatu organisasi mempengruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar unuk semua komponen pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap penaksiaran risiko yang relevan untuk mencapai tujuan, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

3. Aktifitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan

4. Informasi dan komuniksi adalah pengindentifikasi, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka

5. Pemantauan adalah proses menetukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Agar pengendalian intern dilaksankan sebagaimana mestinya, maka dipelukan adannya audit internal yang sifatnya independen. Menurut The Istitute Of Intrnal Auditor yang dikutp oleh Boynto, johnson dan kell (2001) :

Internal audit is an independent, objective assurance and consulting actifity

designed to value and improve and organization’s operations. It helps and

(24)

Bab I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha approach to evaluate improve the effeciveness of risk manajement,control,

and governance processes”.

Bahwa audit internal merupakan fungsi penilaian yang dilakukan secara independen yang dibangun dalam organisasi perusahaan. Keterbatasan waktu dan kemampuan pimpinan menyebabkan diperlukannya staff auditor interal yang dapat menurunkan nilai independensinya. Oleh karena itu peran internal auditor sangantlah penting dalam membantu manajemen dalam meneliti dan mengawasi apakah prosedur, metode dan teknis yang menjadi dari pengendalian itu sudah dilaksanakan. Dalam kedudukannya yang bebas dari kegiatan oprasional, internal audit dapat memeberikan informasi yang benar dan objektif yang menyangkut keakuratan data yang akan dijadikan dasar bagi manajemen dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Internal auditor yang memadai pada perusahaan

Terdapat pengaruh positif dari auditor yang memadai terhadap penerapan Corporate Social Responbility

3 aspek dalam corporate sosial responbility

(25)

Bab I Pendahuluan 13

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan studi khusus. Menurut Moh. Nazir (1999,63) metode descriptif yaitu :

“Metode dalam menelit sekelompok manusia, suatu subjek, suatu

kondisi,suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang”

Dengan demikian tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan pendekatan studi kasus menurut Moh. Nazir (1999;63) adalah :

“Penelitian yang ditunjukan untuk menyelidiki secara terperinci

aktifitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang”

Dalam tehnik pengumpulan data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

(26)

Bab I Pendahuluan 14

Universitas Kristen Maranatha a. Observasi, metode pengumpulan data dengan cara peninjauan lansung

kelapangan atas aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan.

b. Wawancara, proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara penulis (pewawancara) dengan pihak perusahaan (sebagai penjawab).

c. Kuesioner, proses memperoleh data dengan cara mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan dan penyebaran angket kepada para repondeng. Dari jawaban tersebut diharapka dapat diketahui reaksi dan pendapat mereka secara langsung sehingga dapat memudahkan penulis dalam menganalisis apa yang menjadi topik dalam penelitian.

2. Penelitian Keperputakaan (library Reearch)

Yaitu penelitia yang dilakukan dengan mempelajari berbagai ilmu literatur, catatan perkuliahan maupun sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan skripsi, guna memperoleh data yang akan dijadikan landasan teiri dalam penulisan skripsi.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(27)

148 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai “Pengaruh Peranan Internal Auditor Terhadap Penerapan Corporate Social Responbility (CSR) pada PT. TELKOM INDONESIA Jl. Japati No. 1 Bamdung”, maka penulis dalam bab ini

dapat menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Audit Internal, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Audit Internal termasuk dalam kategori baik karena besar persentaase nya diantara 68% sampai dengan 84%.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Peranan CSR, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Peranan CSR termasuk dalam kategori baik karena besar persentaase nya diantara 68% sampai dengan 84%.

(28)

Bab V Simpulan dan Saran 149

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

1. Profesionalisme merupakan suatu kredibilitas yang harus dipunyai pada auditor. Selain itu profesionalisme merupakan salah satu kunci sukses dalam menjalankan sebuah organisasi. Profesionalisme akan meningkat dengan sendirinya seiring dengan perkembangan sikap mental dan internal auditor itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya baik dalam dalam diisi sendiri maupun bekerja sama dengan divisi lainnya.

Independensi merupakan aspek terpenting bagi profesionalisme. Sikap profesionalisme yang tinggi diyakini akan dapat memberikan kontribusi positif yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Lemahnya independensi dan profesionalisme pada akhirnya berujung pada rendahnya kualitas audit yang dihasilkan

- Menurut Tjukria P. Tawat, audit internal harus mempunyai sikap mental dan tanggung jawab profesi yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat dipertanggung jawabkan.

- Menurut sawyer, audit internal harus menjaga reputasinya agar tetap objektif dan bebas dari bias, tidak hanya dalam kenyataan tetapi juga dalam persepsi. - Menurut saya, profesionalisme tidak akan berjalan dengan baik jika auditor

(29)

Bab V Simpulan dan Saran 150

Universitas Kristen Maranatha yang dinamis antar divisi. Hal ini tidak saja berlaku kepda divisi CSR saja melainkan saya berharap hubungan dengan divisi lainnya juga baik.

(30)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Amin W. Tunggal,2000, Intenal Auditing (suatu pengantar), Jakarta: Harvindo. Amin W. Tunggal 2000, COSO Base Auditing, Jakarta: Harvindo.

Arens, Alvin A,; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S., 2006, Auditing and Assurance Servicean Integrated Approch, 11 Edition, New Jersey: Pearson Education inc. Upper Saddle River

Courtemace, Gill 1989, The New Internal Auditing, New York: Johon Willey and Sons Inc. Editor Hiro Tugiman, 1997, Pandangan Baru Internal Auditing, Yogyakarta, Kanisius

Hiro, Tugiman, 1997, Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta: Kanisius

Irwan, Sfwan : “Peran Internal Auditor dalam Perkembangan Organisasi menjelang

abad 21”, bahan pelatihan audit tingakat manajerial, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, desember 1997

James E. Post, Anne T. Lawrence, James Weber, 2002, Businees and Society, Coraporte Strategy, Public Policy, Etnics

Jan, Hoesada : “Corporate Sosial Responbility & Sustainability Reporting

(CSR&SR), modul 1,2, dan 3, Seminar IAI goes to campus, Bandung, September 2007.

Konsorsium Organisasi Porofesi Audit Internal, 2004, Standar Profesi Audit Internal, Jakarta

Moeller, Roberson and Witt, Herbert N, 1999, Brink’s Modern Internal Auditing, Fifth Edition, New York: John Wiley and Sons Inc.

Pusat Penelitian dan Pengapdian Masyarakat STIE PERBANAS Surabaya Koesioner Penelitain, xa.yimg.com/kq/groups/.../kuesioner%20CSR.docx Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi keenam. Jakarta : Salemba Empat.

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. (2005).Sawyer’s Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta :Salemba Empat.

(31)

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006) . Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Tawat, Tjukria P. 1999. Audit Intern Bank. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. www.wikipedia-indonesia.com\csr.html (2010)

1989 (www.thewordpress.com (2008).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara yag dilakukan kepada beberapa responden mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak PT Toba Pulp Lestari sangat bagus sekali dalam memberikan pelayanan

a. Kode Etik Profesi, dalam menjalankan tugasnya auditor telah berpegang pada kode etik. Auditor internal menghargai nilai-nilai kepemilikan atas informasi yang mereka terima dan

Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

Di Indonesia perkembangan peran internal auditor juga semakin dirasakan pentingnya oleh pihak manajemen perusahaan di samping peran dari auditor eksternal, tetapi

corporate social responsibility , persentase kepemilikan manajemen, profil perusahaan, dan variabel-variabel yang berinteraksi dalam riset ini memiliki pengaruh

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Independensi auditor internal terhadap GCG bernilai cukup baik, sehingga masih terdapat auditor yang berpihak dalam pelaksanaanya sebagai

Bank Negara Indonesia termasuk dalam kategori baik, dan berperan signifikan antara auditor internal dan penerapan manajemen risiko perbankan, sebesar 20,3% dan sisanya 79.7% pemberian

HASIL Peran Auditor Internal Dalam Manajemen Risiko / Hasil Auditor internal memiliki dua peran penting dalam perusahaan yaitu assurance memberikan pendapat atau penilaian secara