• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Strategi Sektor Publik

N/A
N/A
Tri Puji Asti

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Strategi Sektor Publik"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK

Book · October 2021

CITATIONS

0

READS

7,606

3 authors, including:

Susi Hardjati

University of Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur 28PUBLICATIONS   85CITATIONS   

SEE PROFILE

(2)

MANAJEMEN

BUKU AJAR

MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK

SUSI HARDJATI KALVIN EDO WAHYUDI

MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK

Manajemen Strategi merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah. Pada implementasinya, sektor swasta terlebih dahulu menerapkan manajemen strategi ke dalam organisasinya, hal ini karena pada sektor swasta banyak dihadapkan pada masalah ketidakpastian situasi lingkungan internal dan eksternalnya. Pada saati ini, organisasi public juga dihadapkan pada permasalahan yang sama, meskipun variable lingkungan internal dan eksternalnya berbeda. Kondisi masa depan organisasi sektor publik makin sulit diprediksi yang disebabkan oleh perubahan yang semakin pesat. Hal demikian membuat proses manajemen menjadi semakin kompleks dan memerlukan ketrampilan yang lebih mendalam untuk mengelola organisasi publik menuju masa depan ke arah yang lebih baik. Ketrampilan inilah yang merupakan inti dari manajemen strategi. Buku Ajar ini membahas tentang Manajemen Strategi pada Organisasi Sektor Publik.

Buku Ajar ini dibuat untuk menunjang matakuliah Manajemen Sektor Publik dan merupakan sebuah pengantar bagi Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Buku Ajar ini, terbagi menjadi 9 tema besar yaitu terminologi manajemen strategis, ruang lingkup dan dasar manajemen strategi sektor publik, model dan proses manajemen strategi, analisis lingkungan strategi, analisis SWOT, formula strategi, implementasi strategi, pengendalian dan evaluasi strategi dan strategi keunggulan bersaing.

BUKU AJAR MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKARDJATIKALVIN EDO WAHYUDIENDIK HIDAYAT

(3)

BUKU AJAR

MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK

SUSI HARDJATI

KALVIN EDO WAHYUDI

(4)

Susi Hardjati Kalvin Edo Wahyudi Endik Hidayat Editor :

Ananta Prathama Binti Azizatun N

Edisi Asli

Hak Cipta © 2021 pada penulis Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14 Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo Telp. : 0812-3250-3457

Website : www.indomediapustaka.com E-mail : [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Hardjati, Susi Wahyudi, Kalvin Edo Hidayat, Endik

Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik/Susi Hardjati, Kalvin Edo Wahyudi, Endik Hidayat

Edisi Pertama

—Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2021 Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018 1 jil., 17 × 24 cm, 114 hal.

ISBN: 978-623-6133-79-8

(5)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas berkat dan hidayah-NYA sehingga penyusunan buku teks “Manajemen Strategis Sektor Publik” ini dapat diselesaikan. Penulisan buku ajar ini bertujuan untuk melengkapi ketersediaan literatur untuk mata kuliah Manajemen Strategi pada sektor publik, sehingga buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah Manajemen Strategi Sektor Publik.

Buku ajar ini, terbagi menjadi 9 tema besar yaitu terminologi manajemen strategis, ruang lingkup dan konsep dasar manajemen strategi sektor publik, model dan proses manajemen strategi, analisis lingkungan strategi, analisis SWOT, formulasi strategi, implementasi strategi, pengendalian dan evaluasi strategi dan strategi keunggulan bersaing.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ajar ini. Oleh karena itu, kritik dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan banyak masukan bagi penyempurnaan substansi bahan ajar ini.

Surabaya, Oktober 2021

(6)
(7)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR GAMBAR ... VII DAFTAR TABEL ... VIII TINJAUAN MATA KULIAH ... IX ORGANISASI MATERI ... X

BAB I TERMINOLOGI MANAJEMEN STRATEGI ... 1

A. Pendahuluan ... 1

B. Materi ... 2

1.1. Manajemen Strategi : Definisi dan Karakteristik ... 2

1.2. Perbedaan Strategi dan Taktik ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Manajemen Strategi ... 6

1.4. Cara Berpikir Strategi ... 7

Rangkuman ... 9

C. Penutup ... 9

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 9

Daftar Pustaka ... 9

(8)

BAB II RUANG LINGKUP DAN KONSEP DASAR MANAJEMEN

STRATEGI SEKTOR PUBLIK ... 11

A. Pendahuluan ... 11

B. Materi ... 12

2.1. Hakikat Organisasi Sektor Publik... 12

2.2. Mengenal Manajemen Strategi Sektor Publik ... 14

2.3. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Privat ... 15

2.4. Manajemen Strategi Sektor Publik : Kendala dan Langkah Mengatasinya ... 17

Rangkuman ... 20

C. Penutup ... 20

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 20

Daftar Pustaka ... 20

BAB III MODEL DAN PROSES MANAJEMEN STRATEGI ... 23

A. Pendahuluan ... 23

B. Materi ... 23

3.1. Model Manajemen Strategi ... 23

3.2. Proses Manajemen Strategi ... 25

3.3. Tahapan Manajemen Strategi ... 27

Rangkuman ... 28

C. Penutup ... 28

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 28

Daftar Pustaka ... 28

BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ... 29

A. Pendahuluan ... 29

B. Materi ... 30

4.1. Lingkungan Umum ... 30

4.2 Hakikat Lingkungan Internal dan Eksternal ... 32

4.3. Komponen Lingkungan Internal dan eksternal ... 35

Rangkuman ... 43

C. Penutup ... 44

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 44

Daftar Pustaka ... 44

BAB V ANALISIS SWOT ... 47

A. Pendahuluan ... 47

B. Materi ... 48

(9)

5.1. Pengertian SWOT ... 48

5.2. Manfaat, Tujuan dan Fungsi Analisis SWOT ... 49

5.3. Unsur-Unsur Analisis SWOT ... 51

5.4. Matrik Analisis SWOT Dalam Pemberdayaan UKM Batik . 52 Rangkuman ... 56

C. Penutup ... 56

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 56

Daftar Pustaka ... 57

BAB VI FORMULASI STRATEGI ... 59

A. Pendahuluan ... 59

B. Materi ... 60

6.1. Mengenal Formulasi Strategi ... 60

6.2. Perumusan Visi dan Misi Strategi ... 61

Rangkuman ... 67

C. Penutup ... 67

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 67

Daftar Pustaka ... 68

BAB VII IMPLEMENTASI STRATEGI ... 69

A. Pendahuluan ... 69

B. Materi ... 70

7.1. Proses Implementasi Strategi ... 70

7.2. Prinsip Implementasi Strategi ... 77

7.3. Tujuan Implementasi Strategi ... 78

7.4. Kendala Implementasi Strategi ... 80

Rangkuman ... 81

C. Penutup ... 82

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 82

Daftar Pustaka ... 82

BAB VIII PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI ... 83

A. Pendahuluan ... 83

B. Materi ... 84

8.1. Evaluasi dan Pengendalian Strategi ... 84

8.2. Proses Evaluasi dan Pengendalian ... 85

8.3. Pengendalian Strategi Organisasi Publik ... 87

Rangkuman ... 89

C. Penutup ... 90

(10)

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 90

Daftar Pustaka ... 90

BAB IX STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING ... 91

A. Pendahuluan ... 91

B. Materi ... 92

9.1. Keunggulan Bersaing ... 92

9.2. Indikator Keunggulan Bersaing ... 93

9.3. Kajian Empiris Strategi Meraih Keunggulan Bersaing ... 94

Rangkuman ... 100

C. Penutup ... 101

Pertanyaan Evaluasi Pembelajaran ... 101

Daftar Pustaka ... 101

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik ... 5

Gambar 3.1. Proses Manajemen Strategi ... 26

Gambar 4.1. Lingkungan Internal Organisasi Publik ... 37

Gambar 4.2. Komponen Lingkungan Internal ... 37

Gambar 4.3. Komponen Lingkungan Eksternal ... 40

Gambar 4.4. Proses Analisis Lingkungan Eksternal ... 43

Gambar 5.1. Kerangka Analisis SWOT ... 49

Gambar 7.1. Hubungan Formulasi Strategi Dengan Implementasi Strategi ... 73

Gambar 8.1. Proses Evaluasi dan Pengendalian ... 86

Gambar 9.1. Keberagaman Motif Batik Semanggi Kota Surabaya ... 96

Gambar 9.2. Komponen Pembentuk Daya Saing ... 98

Gambar 9.3. Model Sinergi Triple Helix ... 100

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik ... 6

Tabel 2.1. Karakteristik Organisasi Publik ... 13

Tabel 2.2. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta ... 16

Tabel 4.1. Definisi Lingkungan Internal ... 33

Tabel 5.1. Matriks SWOT ... 53

Tabel 5.2. Matriks SWOT UKM Batik Semanggi Kota Surabaya ... 55

Tabel 6.1. Definisi Misi ... 64

Tabel 7.1. Perbedaan Implementasi Strategi dan Formulasi Strategi .... 74

(12)
(13)

Manajemen Strategi Sektor Publik

Tinjauan Mata Kuliah

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Mahasiswa mampu memahami konsep strategi dan manajemen strategi, khususnya manajemen strategi pada organisasi publik dan mampu berpikir strategis, serta dapat menganalisis persoalan-persoalan di dalam organisasi public. mahasiswa mampu menerapkan atau mengaplikasikan model, proses manajemen strategi pada organisasi dan mampu menyusun strategi bersaing pada organisasi

DESKRIPSI SINGKAT:

Mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik membahas tentang teori- teori dan konsep dasar manajemen strategi khususnya strategi pada sector publik.

Selain itu, mata kuliah ini juga membahas tentang lingkungan strategis yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, analisis SWOT, Formulasi strategi, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian, pengembangan strategi meningkatkan keunggulan bersaing.

(14)

Organisasi Materi:

(15)

Terminologi Manajemen Strategi

Bab 1

A. PENDAHULUAN

(16)

B. MATERI

1.1. Manajemen Strategi : Definisi dan Karakteristik

Manajemen Strategis ialah istilah yang sering digunakan pada sektor swasta. Seiring dengan berkembangannya teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju, organisasi sector publik juga mulai menerapkan manajemen strategis . Organisasi sektor publik ingin meraih keberhasilan seperti yang dicapai dalam organisasi swasta, yaitu dapat terwujudnya efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik atau pemerintahan.

Sebelum melakukan pembahasan lebih jauh mengenai manajemen strategis, sebaiknya harus dipahami terlebih dahulu tentang apa itu manajemen strategis ?. Terdapat banyak ahli yang mendefinisikan tentang manajemen strategi. Terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan antara satu ahli dengan ahli yang lainnya tentang definisi tersebut, Berikut ini disampaikan beberapa pengertian tentang manajemen strategis.

Manajemen strategi menurut David (2012) ialah “ilmu dan seni untuk memformulasikan (merumuskan), mengimplementasikan, dan melakukan evaluasi terhadap keputusan yang dihasilkan oleh pimpinan guna tercapainya tujuan organisasi”.

Manajemen strategi ialah proses dalam kegiatan pengambilan keputusan strategi yang dilakukan oleh manajemen untuk merumuskan (formulating), melaksanakan (implementing) dan melakukan penilaian atau evaluasi (evaluating). Definisi managemen strategi menurut pandangan David ini merupakan suatu definisi yang hampir sama dengan manajemen secara umum.

Pendapat senada yang disampaikan oleh ilmuwan lain, yang berpendapat bahwa manajemen stretegi merupakan suatu ilmu dan seni. Husein Umar (1999) mendefinisikan, “manajemen strategi ialah ialah suatu ilmu dan seni dalam proses perumusan (formulation), penerapan (Implementation) dan evaluasi (evaluating) keputusan- keputasn strategis antara fungsi yang memungkinkan suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dimasa yang akan datang”. Dari pendapat kedua pakar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen strategi ialah seni dan ilmu tentang suatu proses yang memainkan sensivitas dan kreativitas dalam menyelesaikan suatu masalah organisasi.

Manajemen strategis adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari proses manajerial suatu perusahaan dengan aspek-aspek umum yang meliputi memformulasikan tujuan, menetapkan tindakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Namun, dalam manajemen strategis terdapat komponen “strategis”

yang membedakan dengan manajemen yang secara umum.

Nawawi (2017) menjelaskan definisi manajemen strategik ialah “Proses pengambilan keputusan yang mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan dan cara pelaksanaannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam organisasi, untuk mencapai tujuannya”. Aspek penting yang

(17)

terdapat dalam definisi tersebut meliputi: a) Manajemen strategik ialah suatu proses kegiatan dalam pengambilan keputusan , b) keputusan yang ditetapkan oleh manajemen bersifat mendasar dan komprehensif, c) Dalam pembuatan keputusan melibatkan unsur manajemen puncak, d) pengimplementasian keputusan dilakukan oleh seluruh jajaran yang ada di organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, e) semua komponen yang ada dalam organisasi harus melaksanakan aktivitas atau pekerjaan serta menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh manajemen agar tujuan organisasi tercapai secara optimal

Manajemen strategi menurut David dan Wheelen (2001) ialah “serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi menurut pendapatnya adalah meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian”.

Jauch dan Glueck seperti yang dikutip oleh Purwanto dan Muhammad Nur Afandi ( 2021 ), “manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan Tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan”.

Mengacu pada definisi beberapa ahli tersebut, manajemen strategi merupakan sesuatu kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari proses manajerial suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan aspek umum yang meliputi,: perumusan tujuan, penetapan tindakan atau aktivitas, implementasi dan evaluasi. Dalam proses kegiatan manajemen strategi melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, menganalisa lingkungan yang kompetitif, menganalisa organisasi internal , mengevaluasi strategi dan memastikan bahwa manajemen mengalir keseluruh bagian dalam organisasi.

Dari beberapa pendapat para ahli yang telah disampaikan tersebut,maka dapat disimpulkan manajemen strategis ialah proses kegiatan dalam pengambilan keputusan dan mengambil tindakan yang mendasar dan menyeluruh yang dilakukan oleh manajemen puncak dan dilaksanakan oleh semua komponen yang terlibat didalam organisasi untuk mencapai tujuan dimasa depan. Manajemen strategik juga merupakan suatu sistem yang meliputi berbagai komponen dan saling berkaitan serta mempengaruhi antara satu dengan lainnya yang menjadi satu satu kesatuan serta bergerak serentak untuk pencapaiaan tujuan.

Manajemen strategik mempunyai karakteristik selalu menyikapi adanya perubahan lingkungan yang membawa dampak bagi organisasi. Oleh karena itu, manajemen strategik senantiasa untuk berupaya dalam mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan hal itu, terdapat beberapa karakteristik manajemen strategik yang perlu diperhatikan:

1. Manajemen strategik bersifat jangka Panjang.

2. Manajemen strategik bersifat dinamis

(18)

3. Manajemen strategik merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan manajemen operasional

4. Manajemen strategik harus didukung oleh elemen-elemen pada level top manajer 5. Manajemen strategik berorientasi pada masa depan

6. Dalam pelaksanaanya, manajemen strategik selalu didukung oleh seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi (Yunus, 2016)

1.2. Perbedaan Strategi dan Taktik

Secara etimologi, “strategi” berasal dari kata Yunani “strategos” yang terdiri dari : dari dua suku kata yaitu “Stratos” yang berarti Militer dan “Ag” yang artinya memimpin.

Dalam konteks awalnya, strategi secara luas diasumsikan sebagai sesuatu yang dilakukan para jenderal dalam membuat rencana menaklukkan atau mengalahkan musuh untuk mencapai kemenangan dimedan perang. Oleh karena itu, istilah strategi ini sangat erat dengan dunia militer .

Strategi dilihat dari sudut pandang militer diartikan sebagai suatu arahan perang atau rencana perang. Sun Tzu, seorang jendral yang dikenal sebagai ahli strategi perang pada zaman Cina Kuno, telah menulis sebuah karya berjudul The Art of War yang menceritakan tentang strategi dan taktik di dunia militer.

Saat ini, penerapan strategi tidak hanya diterapkan pada kalangan militer saja, strategi juga diterapkan disemua sektor seperti sektor ekonomi, politik, Kesehatan, pelayanan public dan masih banyak yang lainnya. Dengan kata lain, strategi bukan hanya digunakan pada sektor bisnis saja akan tetapi juga diterapkan pada organisasi sektor publik.

Banyak orang yang belum memahami arti strategi dan taktik. Dua kata ini ini sering dianggap memiliki arti yang sama, namun jika diperhatikan kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Salah satu cara untuk memudahkan dalam melihat perbedaan antara strategi dan taktik adalah sebagai berikut : Pada saat kita memutuskan

apa” yang semestinya atau seharusnya dilakukan, kita memutuskan sebuah strategi.

Sedangkan kalau kita memutuskan “bagaimana” untuk mengerjakan sesuatu, itulah yang disebut taktik. Wahyudi (1996) mengutip pendapat Karl Von Clausewitz, menjelaskan bahwa “strategi merupakan suatu seni yang digunakan dalam pertempuran untuk dapat memenangkan suatu perang, strategi melibatkan keputusan kritis dalam peperangan, artinya bahwa strategi mewakili keseluruhan kerja”. Sementara itu, yang dimaksud dengan taktik yaitu seni menggunakan tentara dalam pertempuran. Dengan kata lain, menurut Dracker yang dikutip oleh Wahyudi (1996), yang dimaksud dengan strategi ialah “mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the things right)”.

(19)

Ahli lainya, yaitu Whellen dan Hunger yang dikutip oleh Purwanto dan Muhamad Nur Afandi (2021) mendefinisikan strategi adalah sebagai berikut : “a strategy of corporation forms a comprehensive master plan stating how the corporation will achieve its mission and objective” yang artinya ialah strategi organisasi atau perusahaan membentuk rencana induk secara menyeluruh atau komprehensif yang menyatakan bagaimana suatu perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Sedangkan menurut Glueck dan Jauch,

“strategi adalah rencana yang terpadu, menyeluruh dan yang mengaitkan keunggulan strategi organisasi atau perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan”.

Untuk mengetahu secara lebih jelas perbedaan antara strategi dan taktik, dapat dilihat pada gambar 1.1. dibawah ini.

Gambar 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik

Sumber: Wahyudi (1996)

(20)

Perbedaan strategi dan taktik menurut pendapat Karl Von Clausewits maupun peter drucker yang dikutip oleh Wahyudi (1996) adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1. Perbedaan Strategi Dengan Taktik

Sumber: Wahyudi (1996)

Dapat disimpulkan bahwa taktik adalah bagian dari strategi. Taktik yaitu penjabaran tentang kegiatan operasional jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut bisa diterapkan. Karena strategi merupakan alat bagaimana cara untuk mencapai tujuan organisasi baik sektor privat maupun sektor public. Strategi memiliki beberapa sifat, yang meliputi:

1. Menyatu (unified), yaitu menyatukan semua bagian-bagian yang terdapat dalam organisasi publik atau manajemen pemerintahan

2. menyeluruh (comprehensif), yaitu mencakup semua komponen yang ada dalam organisasi publik atau manajemen pemerintahan

3. integral (integrated), yaitu seluruh strategi akan cocok atau sesuai untuk seluruh tingkatan (corporate, business dan functional).

1.3. Tujuan dan Manfaat Manajemen Strategi

Menurut Supanto (2019), terdapat lima tujuan manajemen strategi, yaitu :

1. Untuk mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi yang telah ditetapkan dengan cara yang efekif dan efisien.

2. Untuk melakukan peninjauan dan pengevaluasian kinerja , meninjau, mengkaji ulang dan melaksanakan penyesuaian serta melakukan koreksi apabila terdapat kekeliruan atau penyimpangan dalam pelaksanaan strategi.

3. Memperbarui strategi yang telah dirumuskan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan di lingkungan eksternal.

4. Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada.

5. Mampu melaksanakan inovasi atas produk maupun barang agar seseuai dengan selera dari pelanggan / konsumen.

(21)

Jika organisasi menerapkan menajemen strategi, maka manfaat yang didapat yaitu:

1. Memberikan arah pada tujuan jangka panjang

2. Membantu organisasi dalam melakukan adaptasi atas terjadinya perubahan.

3. Membantu Organisasi dalam mengelola sumberdaya menjadi lebih efektif.

4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif dalam lingkungan organisasi yang makin kompleks dan makin kompetitif.

5. Meningkatkan kemampuan organisasi guna mencegah munculnya masalah pada masa depan.

6. Pelibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi anggota organisasi pada tahap pelaksanaannya.

7. Dapat mengurangi aktivitas yang tumpang tindih .

Menurut David ( 2012), manajemen strategis memberikan manfaat seperti berikut ini:

1. Membantu organisasi dalam merumuskan strategi-strategi dengan menggunakan pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih baik, sistematis , logis dan rasional.

2. Memungkinkan bagi organisasi lebih produktif dan proaktif dalam membangun masa depan organisasi

3. Mencapai komitmen dan pemahaman yang sama dalam mencapai tujuan organisasi 4. Meningkatkan efektifitas anggota organisasi dengan cara melibatkannya dalam

pembuatan rencana strategis

Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategis, maka seorang manajer pada seluruh unsur yang ada dpada organisasi tersebut dapat berinteraksi dalam proses pembuatan perencanaan dan pengimplementasian . Jika menerapkan manajemen strategi dengan baik maka akan dapat membawa keberhasilan bagi organisasi, namun sebaliknya jika manajemen strategi diterapkan secara serampangan maka akan membawa kegagalan dalam pencapaian tujuan organisasi.

1.4. Cara Berpikir Strategi

Cara berpikir strategis ini sangat penting karena merupakan sebuah langkah awal untuk memahami dan mengimplementasikan manajemen strategis selanjutnya. Oleh karena itu, apabila Anda hendak menerapkan manajemen strategis, terlebih dahulu Anda harus mengubah cara berpikir dengan cara berpikir yang strategis pula. Berikut ini adalah sebuah tahapan cara berpikir strategis, yang meliputi :

1. Identifikasi masalah

Sebagai tahap awal dari cara berpikir strategis adalah berusaha untuk mengidentifikasi masalah-masalah strategis yang muncul dengan cara melihat

(22)

identik dengan masalah, sehingga mengakibatkan penyelesaian atau solusi yang diterapkan tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Proses identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan brainstorming atau polling sebagai salah satu metode.

2. Pengelompokan masalah

Dari tahapan identifikasi masalah tersebut di atas biasanya sering muncul berbagai masalah baru. Cara untuk mempermudah dalam pemecahannya, anda perlu mengelompokkan dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan sifat atau karakter dan tujuan pengelompokan masalah tersebut.

3. Proses abstraksi

Setelah dilakukan pengelompokan masalah, langkah selanjutya adalah melakukan identifikasi masalah-masalah yang crusial pada masing-masing kelompok. Langkah berikutnya, dilakukan analisis terhadap masalah crusial tersebut untuk mencari faktor penyebab yang memicu timbulnya masalah. Pada fase ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran karena dari faktor itu akan disusun bersamaan dengan metode penyelesaian masalahnya.

4. Penentuan cara pemecahan/penyelesaian masalah

Setelah menyelesaikan tahap abstraksi, tentukanlah metode yang paling tepat untuk memecahkan / menyelesaikan masalah yang telah teridentifikasi pada fase awal.

Cara menyelesaikan masalah ini perlu konkret dan lebih spesifik 5. Perencanaan untuk implementasi

Langkah-langkah berpikir strategis di atas merupakan langkah yang penting yang harus dilakukan dalam rangka penerapan metode pemecahan masalah dalam berpikir strategis

RANGKUMAN

Manajemen strategi ialah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang yang mana manajemen strategik meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategik, implementasi strategik dan evaluasi strategik serta pengendalian strategik. Manfaat yang apabila organisasi mengimplementasikan manajemen satrategi ialah meningkatkan kinerja organisasi, memperbaiki kegiatan dalam pengambilan keputusan, mempermudah organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

(23)

C. PENUTUP

PERTANTAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?

2. Jelaskan perbedaan antara strategi dan taktik ! berikan contohnya!

3. Apa manfaat yang yang diperoleh jika organisasi menerapkan manajemen strategi?

4. Mengapa organisasi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan Jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA

Afin. (2013). Menciptakan SDM Berkualitas. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis Konsep, Buku 1 Edisi 12, Terjemahan Dono

Sunardi, Jakarta : Salemba Empat.

Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan , Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor Publik” , Cetakan kesatu, Bandung : Refika Aditama.

Umar, Husein. 1999., Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wahyudi, Sri Agustinus. 1996., Manajemen Strategik Pengantar Proses Berpikir Strategik, Jakarta : Bina Aksara

Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategi, Yogyakarta : CV.Andi Offset.

(24)
(25)

Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik

Bab 2

A. PENDAHULUAN

(26)

B. MATERI

2.1. Hakikat Organisasi Sektor Publik

Sektor publik merupakan suatu konsep yang lebih luas. Selain unit pemerintah, sector umum termasuk semua urusan publik. Sektor public biasanya terdiri dari organisasi yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan untuk menyediakan layanan bagi warganya. Sektor publik juga dapat dimaknai sebagai suatu yang tindakan atau kegiatannya menghasilkan barang dan jasa / layanan publik untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik. Yang termasuk dalam sector publik yaitu: pertahanan nasional, keamanan tanah air, perlindungan polisi, pemadam kebakaran, perencanaan kota, Pendidikan, koreksi perpajakan, dan berbagai program sosial. (Bastian, 2016).

Menurut Margaret Rouse, yang dikutip oleh Bastian (2016) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “sector publik ialah bagian dari masyarakat yang dikendalikan oleh pemerintah pusat, pemerintah negara bagian, atau pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota”.

Dineshbakshi (2014) yang dikutip oleh Bastian (2016) memberikan definisi sector publik yang senada dengan pengertian diatas yaitu, “sector publik ialah bagian dari negara yang terkait erat dengan penyediaan barang dan jasa oleh dan untuk pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pemerintah kabupaten atau kota”.

Dengan demikian, batasan-batasan area Sektor publik antara lain: 1). Penyelenggaraan layanan atau pengadaan barang dan jasa kebutuhan masyarakat umum 2). Sektor publik bukan merupakan konsumsi individual 3). Pemerintah ikut mengendalikan kegiatan pelayanan yang dilakukan dengan didukung oleh regulasi yang mengikat 4). Harga tidak semata-mata ditentukan berdasarkan mekanisme pasar.

Aktivitas yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan dalam pemberian pelayanan umum dilakukan oleh organisasi sektor publik yang bertujuan tidak mencari keuntungan. Pendanaan untuk layanan publik biasanya diperoleh melalu berbagai cara atau metode, termasuk pajak, biaya dan melalui transfer keuangan dari tingkat pemerintahan lainnya (missal dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi atau kabupaten/kota). Bastian (2016) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “organisasi sektor publik ialah organisasi yang menggunakan dana masyarakat. Contoh organisasi sector publik yaitu: organisasi Pendidikan, seperti sekolah; organisasi LSM; Organisasi partai politik; organisasi Kesehatan, seperti: puskesmas, rumah sakit; organisasi pemerintah pusat; organisasi pemerintah daerah”. Pada hakekatnya, pemerintah sebagai organisasi sektor publik memiliki fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang bersifat mengarahkan, berorientasi pada masa depan sehingga dapat memberikan pelayanan yang professional kepada masyarakat sebagai pelanggannya.

(27)

Dari definisi tentang organisasi sektor publik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi sektor publik merupakan suatu organisasi yang tidak mencari laba dan memiliki kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat. Dengan demikian, organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi privat.

Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) menjelaskan bahwa penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Motifnya tidak mencari keuntungan 2. Berorientasi pada pelayanan

3. Adanya pertimbangan khusus dalam hal pembebanan pajak

4. Menghadapi banyak kendala dalam mengimplementasikan rencana strategi dan pencapaian tujuan

5. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan keuangan

6. Dominasi profesional

7. Pengaruh politik memiliki peran yang sangat penting

Karakteristik organisasi sektor publik menurut Julian Pratt dkk dalam Bastian (2016), bahwa “ciri-ciri organisasi sedijalankan tidak hanya dengan satu hierarki; hakikat organisasi pelayanan publik adalah menyediakan pelayanan (jasa) bukan hanya barang- barang; tujuan organisasi pelayanan publik adalah melayani masyarakat dan kepentingan umum secara keseluruhan”.

Dengan demikian, beberapa aspek penting dari karakteristik organisasi sektor publik seperti yang ada pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Karakteristik Organisasi publik

(28)

Sumber : Bastian (2016)

2.2 Mengenal Manajemen Strategi Sektor Publik

Manajemen srtrategi tidak hanya digunakan pada sektor privat saja, namun sekarang ini manajemen strategi juga digunakan pada sektor publik. Sebenarnya, penerapan manajemen strategi pada kedua entitas tersebut tidak jauh berbeda. Hanya saja pada organisasi sektor publik tidak menekankan pada tujuan organisasi untuk mencari keuntungan atau laba, namun bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat (Supanto, 2019).

Manajemen strategik pada organanisasi publik “merupakan bagian yang sangat penting dari administrasi publik, yang merupakan bidang kajian yang lebih luas karena administrasi publik tidak membatasi dirinya hanya pada pelaksanaan manajemen pemerintahan saja namun juga mencakup pada aspek politik, sosial, kultural dan hukum yang berpengaruh pada publik. Selain itu, manajemen publik berhubungan dengan fungsi dan prinsip manajemen yang berlaku baik disektor publik maupun di sector non pemerintah yang tidak mengarah pada tujuan mencari laba namun untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat”.

Nawawi (2012) memberikan penjelasan, bahwa: “manajemen strategi sector publik ialah arah keputusan dan tindakan pengambilan strategi yang efektif untuk membantu

(29)

pencapaian tujuan organisasi yaitu kesejahteraan masyarakat. Pengertian ini menekankan bahwa arah keputusan dari para pimpinan organisasi sector publik dan tindakannya berupa pelaksanaan dari keputusan tersebut harus menghasilkan satu strategi atau lebih, sehingga dapat memilih cara yang paling efektif dalam usaha untuk memaksimalkan kesejahteraan”.

Menurut Bastian (2016), “manajemen sector publik ialah rencana mengenai serangkaian aktifitas yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata dan tidak kasat mata untuk menjamin keberhasilan pencapaian kesejahteraan masyarakat”.

Bryson yang dikutip oleh Suaedi (2019) menjelaskan, “pembahsan menajamen strategi sector publik lebih ditekankan pada perkembangan dan penyelarasan visi, misi, mandat, strategi dan cara organisasi bekerja dengan acuan dari strategi utama (kebijakan, program atau kegiatan baru) sekaligus memperhatikan para stakeholder yang menjadi pusat perhatian, sumber daya serta keluaran dari organisasi”.

Manajemen startegi pada sector publik harus mampu untuk mengadaptasi tentang adanya perubahan yang terjadi dilingkungan eksternalnya. Selain itu, manajemen strategi organisasi sector publik harus mampu memecahkan masalah di organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang sehingga diharapkan akan mampu membangun organisasi yang lebih baik. Dengan demikian, manajemen strategi sector publik ialah suatu cara untuk melibatkan seluruh organisasi dan mendapatkan komitmennya guna menggapai tujuan dimasa depan.

2.3. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Privat

Kondisi organisasi yang turbulence dan berubah cepat menjadikan suatu organisasi harus mampu beradaptasi terhadap kondisi lingkungannya, hal ini dimungkinkan agar organisasi tetap dapat meningkatkan kemampuannya sehingga dapat bertahan dan bersaing di dalam kompetisi yang tinggi. Situasi perubahan yang cepat ini tidak hanya terjadi pada organisasi privat, namun hal ini juga terjadi pada organisasi publik atau pemerintahan. Oleh karena itu, manajemen strategi juga menjadi isu utama pada organisasi sektor publik.

Penjelasan Thomas A Fenik yang dikutip oleh Suaedi (2019) menjelaskan bahwa

“manajemen strategis sejatinya merupakan proses dalam dunia privat yang bertujuan untuk melakukan aktivitas kewirausahaan demi pembaharuan, pertumbuhan dan perkembangan serta transformasi organisasi”. Seiring dengan berjalannya waktu, organisasi sektor publik juga menerapkan manajemen strategi. Perbedaan yang terdapat dalam sektor publik ialah kata strategi dimaknai sebagai suatu sarana untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam melakukan pelayanan publik, bukan untuk melakukan kompetisi demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya .

(30)

Sebelum membahas perbedaan sektor publik dan sektor privat, terlebih dahulu kita bahas tentang persamaan sektor publik dan sektor privat. Menurut Suaedi (2019), persamaan sektor publik dan sektor privat adalah: a. Pimpinan sama-sama fokus pada penguatan dan pengembangan organisasi; b. kegiatan planning dan pengalokasian sumber daya dilakukan secara rasional; c. terdapat sistem seleksi, pelatihan serta pengembangan kualitas pegawai.

Berdasarkan persamaan tersebut, dijelaskan oleh Renyowijoyo (2012) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “sektor publik adalah sebuah organisasi entitas ekonomi negara untuk menjalankan tugas sebagai pengendali masyarakat menuju kesejahteraan.

Kendali tersebut berupa penyediaan layanan yang bermanfaat untuk publik. Secara kelembagaan, wilayah publik meliputi organisasi non laba pemerintahan dan organisasi non laba nonpemerintahan. Badan-badan pemerintah seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah lainnya, merupakan bentuk organisasi pemerintah. Sedangkan bentuk organisasi non laba nonpemerintah ialah organisasi sukarelawan, rumah sakit swasta, sekolah tinggi dan universitas swasta, yayasan, LSM, BUMN/BUMD, organisasi keagaamaan, organisasi politik, dan lain sebagainya”.

Sedangkan yang dimaksud dengan sektor swasta atau privat menurut Renyowijoyo (2012) ialah “sektor privat ialah organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Faktor-faktor yang mempengaruhi sektor swasta berbeda dengan sektor publik, seperti tujuan organisasi, sumber pendanaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan terakhir ada sistem akuntansi. Untuk sumber pendanaan sektor swasta berasal dari pembiayaan internal, modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva, pembiayaan eksternal, utang bank, obligasi, dan penerbitan saham”.

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui perbedaan organisasi publik dan swasta dapat dilustrasikan seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta

Unsur Pembeda Organisasi Publik Organisasi Swasta

Tujuan Organisasi Non Provit oriented Provit oriented Sumber Pendanaan Laba BUMN/BUMD, Pajak

Retribusi, Utang Luar Negeri, dll Pembiayaan Internal dan Pembiayaan Eksternal Pertanggungjawaban Kepada DPR/DPRD dan Publik Kepada pemegang saham dan

kreditor

Struktur Organisasi Birokratis, hierarki dan kaku Fleksibel,pyramid, lintas fungsional

Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik Sumber : Renyowijoyo (2012)

(31)

Berdasarkan persamaan dan perbedaan sektor publik dan sektor swasta seperti tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa antara sektor publik dan sektor swasta tidaklah sama. Namun demikian, seorang manajer atau pimpinan organsiasi baik di sektor publik maupun di sektor swasta tetap harus bisa memenangkan kompitisi untuk mencapai tujuan organisasi.

2.4. Manajemen Strategi Sektor Publik: Kendala dan Langkah Mengatasinya

Kendala dalam melaksanakan manajemen strategis di sektor publik, terjadi karena karakteristik sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Kendala tersebut didefinisikan sebagai kondisi tetap yang cenderung ada untuk beberapa periode waktu yang suatu organisasi dan manajemen harus beradaptasi dan mengatasi masalah atas kendala tersebut. Adapun kendala yang terjadi di sektor publik dalam penerapan manajemen strategis ialah:

1. Karena adanya perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya. Sektor publik menggunakan konstitusi negara tersebut, sedangkan sektor privat sangat fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan tersebut, menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu program kegiatan, harus melakukan cross check dengan undang-undang yang telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai prosedur instansi tersebut.

2. Karena organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang mengusung aspirasi rakyatnya, maka organisasi publik lebih terbuka untuk lingkungan eksternal dibanding swasta.

3. Adanya budaya yang sangat melekat dan menjadi karakteristik umum organisasi publik yaitu birokrasi. Yaitu prosedur pemerintah yang kadang rumit, berjenjang dan kaku, sehingga memerlukan waktu lama dalam menyelesaikan suatu tugas/

masalah.

4. Proses pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih sulit apabila dibandingkan dengan pengukuran kinerja pada sektor swasta. Output dan tujuan sektor swasta jelas yaituproduk atau jasa dijual sehingga memperoleh keuntungan sedangkan pemerintah memiliki cakupan kerja yang lebih luas dan rumit dalam mengukur tujuannya dan mengukur hasilnya (outcome dan impact).

5. Keterbatasan informasi bahkan asimetri informasi juga menjadi kendala bagi organisasi untuk dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas.

Hal ini biasanya muncul karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait penerapan manajemen strategi.

(32)

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam penerapan manajemen strategi pada organisasi sektor publik ialah sebagai berikut:

1. Mengurangi sentralisasi

Sentralisasi yang terlalu berlebihan pada organisasi sektor publik akan menghambat kemajuan organisasi, karena seluruh kewenangan dan tanggung jawab berada pada pimpinan puncak

2. Peningkatan Kinerja

Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil dari tujuan organisasi.

Suatu organisasi dapat dikatakan memiliki kinerja yang optimal, karena organisasi tersebut mampu memberikan sesuatu yang menguntungkan organisasi. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian kinerja yang optimal, yaitu Ability (kemampuan) dan motivation (motivasi)

3. Pengembangan karier

Setiap pegawai yang bekerja pada organisasi sektor publik selalu menginginkan adanya peningkatan karier dalam pekerjaannya. Pengembangan karier itu sendiri merupakan proses implementasi perencanaan karier. Setiap manajer harus memliki sistem manajerial dalam mengelola pegawai, salah satunya adalah sistem pengembangan karier bagi pegawai dengan cara yang obyektif dan transparan.

4. Service quality

Kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjaga keberhasilan dan keberlangsungan suatu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan merupakan suatu pelayanan yang berkualitas. Terdapat beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, terdapat beberapa faktor kunci yang mempengaruhinya, yaitu: a. mengenali apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ; b. mengembangkan suatu kerangka ke arah kepuasan pelanggan; c. memperhatikan perangkat penunjang pelayanan, dengan perangkat penunjang tersebut akan sangat mendukung kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan.

5. Peningkatan SDM

SDM (sumber daya manusia) ialah personil atau pegawai yang bekerja dalam organisasi. Peningkatan SDM bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian kontribusi pada suatu organisasi melalui perbaikan, pengembangan dan peningkatan kemampuan pegawai dalam melakukan pekerjaan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara optimal.

(33)

Tolak ukur keunggulan organisasi yang menjalankan implementasi manajemen strategi (Nawawi, 2017), antara lain:

1. Profitabilitas

Keunggulan profitabilitas menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan diselenggarakan secara efektif dan efisien dengan penggunaan anggaran yang hemat dan tepat, sehingga tidak terjadinya pemborosan.

2. Produktivitas Tinggi

Keunggulan ini menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan (kuantitatif) yang dapat diselesaikan cenderung meningkat, selain itu kekeliruan dan kesalahan dalam bekerja semakin berkurang dan kualitas hasilnya semakin tinggi, serta yang terpenting proses dan hasil memberikan pelayanan umum yang mampu memuaskan masyarakat.

3. Posisi Kompetitif

Keunggulan ini terlihat pada eksistensi organisasi non profit yang diterima, dihargai dan dibutuhkan masyarakat, sehingga setiap peraturan yang ditetapkan tentang pemberian pelayanan umum dan pelaksanaan pembangunan di bidang masing- masing, selalu dipatuhi, baik peraturan tentang cara melaksanakannya oleh personil di dalam organisasi maupun peraturan tentang cara memperoleh pelayanan bagi masyarakat yang memerlukan jasa sebagai produk organisasi non profit. Sifat kompetitif ini terletak pada produknya yang memuaskan masyarakat.

4. Keunggulan Teknologi

Semua tugas pokok berlangsung lancar, dalam arti pelayanan umum dilkasanakan secara cepat, tepat waktu, sesuai kualitas berdasarkan tingkat keunikan dan kompleksitas tugas yang harus diselesaikan dengan tingkat kekeliruan rendah, hal ini dikarenakan mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini.

5. Keunggulan SDM

Di lingkungan organisasi non profit dikembangkan budaya organisasi yang menempatkan manusia sebagai faktor sentral, atau sumber daya penentu keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, SDM yang dimiliki terus dikembangka dan ditingkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikapnya terhadap pekerjaannya sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang dihadapi organisasi non profit pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang timbul sebagai pengaruh globalisasi di masa yang akan datang.

(34)

6. Iklim Kerja

Tolak ukur ini menunjukkan bahwa dalam bekerja terlaksana dan dikembangkan etika dan tanggung jawab sosial yang tinggi, dengan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan/atau organisasi.

RANGKUMAN

Kondisi perubahan lingkungan organisasi yang bergerak begitu cepat, menuntut seorang manajemen atau pimpinan organisasi untuk mampu melakukan antisipasi terjadinya perubahan yang datang, sebab perubahan yang terjadi pada organisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari.

Strategi dalam sektor publik semakin populer karena strategi ialah suatu metode untuk mengatasi perubahan yang terjadi pada organisasi di sektor publik. Banyak pemimpin pada sektor publik telah menyadari bahwa permasalahan yang komplek dan rumit pada organisasi dapat diselesaikan dengan menerapkan manajemen strategi. Hal ini karena manajemen strategis mampu menjawab segala permasalah pada organisasi dengan mengarahkan, meningkatkan kemampuan serta memotivasi para anggota dalam organisasi. Jadi, penerapan manajemen strategi pada sektor publik merupakan alat yang ampuh untuk mengatasi masalah-masalah dalam organisasi.

C. PENUTUP

PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Jelaskan perbedaan organisasi sector public dan organisai sector swasta!

2. Jelaskan dan sebutkan karakteristik organisasi sector publik!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen sector publiK!

4. Mengapa Sektor publik memerlukan manajemen strategi?

5. Jelaskan hambatan atau kendala yang terjadi dalam penerapan manajemen strategi pada organisasi sector publik!

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2016, Strategi Manajemen Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat

Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan , Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor

(35)

Renyowijoyo, Muindro. ,2012. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi 3.

Bogor : Mitra Wacana Media

Supanto, Fajar. 2019., Manajemen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang : Empatdus Media

Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.

(36)
(37)

Model dan Proses Manajemen Strategi

Bab 3

A. PENDAHULUAN

Capaian Pembelajaran :

1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Langkah dasar dari manajemen strategi melalui model manajemen startegi.

2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses manajemen strategi

B. MATERI

3.1. Model Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan istilah yang lebih luas yang tidak hanya mencakup pada tahap-tahap yang telah diidentifikasi tetapi juga pada tahap-tahap sebelumnya dalam

(38)

menetapkan visi , misi serta tujuan organisasi dalam konteks lingkuingan eksternalnya.

Langkah awal manajemen strategi dapat dilihat melalui penggunaan model manajemen strategi.

Model manajemen strategis mengidentifikasi konsep strategi dan elemen-elemen yang diperlukan untuk mengembangkan strategi organisasi dalam meraih misinya.

Model manajemen strategi digunakan untuk membuat penentuan strategi, melalui pendekatan-pendekatan strategis. Menurut Supanto (2019) Tinjauan model manajemen sgrategis utama menunjukkan bahwa semua mereka termasuk elemen-elemen berikut:

1. Melakukan analisis lingkungan 2. Menentukan arah organisasi 3. Menetapkan strategi organisasi

4. Mengevaluasi dan mengendalikan strategi

5. Manajemen strategi merupakan proses yang berkelanjutan dan dinamis. Oleh karen itu, harus dipahami bahwa setiap elemen berinteraksi dengan elemen lainnya dan bahwa interaksi ini sering terjadi secara bersamaan.

Beberapa model disajikan secara singkat dibawah ini:

1. Model Glueck

William F Glueck mengembangkan beberapa model manajemen strategis berdasarkan proses pengambilan keputusan umum. Fase model ini adalah sebagai berikut :

• Elemen manajemen strategis : “…untuk menentukan misi, sasaran dan nilai perusahaan dan pembuat keputusan utama”.

• Analisis dan diagnosis : “…untuk mencari lingkungan dan mendiagnosis dampak dari ancaman dan peluang”.

• Pilihan : “…untuk mempertimbangkan berbagai alternatif dan memastikan bahwa strategi yang tepat dipilih”.

• Implementasi : “…untuk mencocokkan rencana, kebijakan, sumber daya, struktur dan gaya administrasi dengan strategi”.

• Evaluasi : “…untuk memastikan strategi dan implementasi akan mencapai tujuan “.

Sebagai kontribusi besar untuk proses manajemen strategis, Glueck mempertimbangkan dua elemen, yaitu: “tujuan perusahaan atau tujuan organisasi yang meliputi misi dan tujuan organisasi, strategi organisasi”. Selain itu , Glueck memerinci proses perencanaan menjadi fungsi dan analisis dan diagnosis, pilihan, implementasi dan evaluasi. Model ini juga memperlakukan factor kepemimpinan, kebijakan dan organisasi. Namun, Glueck menghilangkan kegiatan perencanaan strategi jangka menengah dan jangka pendek yang penting.

(39)

2. Model Thompson dan Strickland

Thompson dan Strickland (2001), Fenik (2001), Suaedi (2019) mengembangkan beberapa model manajemen strategis. Menurut pendapatnya, “manajemen strategis ialah proses yang berkelanjutan, artinya tidak ada yang final dan semua tindakan dan keputusan sebelumnya tunduk pada modifikasi masa depan”. Terdapat enam elemen utama manajemen strategi yang terdiri dari:

• Set a mission and goals (menentukan misi dan tujuan)

• Assess the environment (menilai lingkungan)

• Appraise company capability (mengukur kapabilitas dari organisasi)

• Craft the strategy (menysusun strategi)

• Implement the strategy (mengimplentasikan strategi)

• Evaluate and control the strategy (mengevaluasi dan mengendalikan strategi.

Secara umum, model tersebut menyoroti hubungan antara misi organisasi, tujuan jangka Panjang dan jarak dekat dan strategi.

3.2. Proses Manajemen Strategi

Ismail (2012) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan proses manajemen strategi ialah rangkaian proses dalam aktivitas pengambilan keputusan strategis yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi dalam mendukung pencapaian tujuan. Pada kegiatan proses manajemen strategik, seorang manajer melakukan tahap mengolah input . input tersebut diperoleh dari evaluasi terhadap visi, misi, tujuan dan strategi yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan pada saat ini, serta melakukan analisis terhadap linkungan internal organisasi. Pada tahap pengolahan input ini, visi dan misi perusahaan atau organisasi dapat dirumuskan, selain itu dengan melakukan analisis internal maka organisasi atau perusahaan akan dapat melakukan identifikasi terhadap sejumlah ancaman dan peluang yang ada sehingga dapat mencapai daya saing yang strategis.

Proses manajemen strategis merupakan seperangkat lengkap dalam membuat keputusan, tindakan dan komitmen yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Proses manajemen strategis berarti aktivitas yang dilakukan dalam menentukan strategi organisasi, sebuah proses yang mana para manajemen membuat pilihan strategi bagi organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih unggul. Tahap dalam proses manajemen strategi meliputi:

1. Pemindaian Lingkungan (Environmental Scanning)

Pemindaian lingkungan merupakan tahap awal dalam proses manajemen strategi.

Pada tahap ini, dilakukan proses pengumpulan, meneliti serta menyediakan informasi untuk tujuan strategis. Dalam langkah ini, digunakan untuk melakukan analisis faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi.

(40)

Setelah melaksanakan proses analisis lingkungan, selanjutnya manajemen harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan dan berusaha untuk melakukan perbaikan.

2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi atau strategy formulation adalah “proses menentukan tindakan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Setelah melakukan pemindaian lingkungan, manajer merumuskan strategi perusahaan, bisnis dan fungsional.

Perumusan Strategi ini meliputi kegiatan pengembangan Visi dan Misi organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi serta membuat sejumlah strategi alternative untuk organisasi dan kemudian memilih strategi tertentu yang cocok untuk digunakan”.

3. Penerapan Strategi (Strategy Implementation)

Penerapan strategi atau Strategy Implementation ini “menerapkan strategi yang telah dirumuskan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Langkah ini menempatkan strategi yang telah dipilih oleh organisasi ini menjadi tindakan yang nyata. Penerapan atau Implementasi strategi ini juga termasuk merancang struktur organisasi, mendistribusikan sumber daya, mengembangkan proses pengambilan keputusan dan mengelola sumber daya manusia”.

4. Pengevaluasian Strategi (Strategy Evaluation)

Pengevaluasian strategi atau Strategy Evaluation adalah “langkah terakhir dari proses manajemen strategi. Kegiatan evaluasi strategi utama adalah menilai faktor- faktor internal dan eksternal yang merupakan akar dari strategi ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan-tindakan perbaikan. Evaluasi ini memastikan bahwa strategi organisasi beserta penerapannya telah memenuhi tujuan organisasi”.

Gambar 3.1. Proses manajemen Strategi

Sumber : Thompson (2001)

(41)

Komponen-komponen tersebut merupakan Langkah-langkah yang dilakukan dalam urutan kronologis, Ketika membuat rencana manajemen strategis baru. Organisasi yang telah membuat rencana manajemen strategis, akan Kembali ke Langkah-langkah ini sesuai dengan persyaratan situasi, sehingga membuat perubahan penting.

3.3. Tahapan Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategi merupakan pendekatan logis, sistematis, dan obyektif untuk menentukan arah masa depan perusahaan atau organisasi. Terdapat 3 tahapan dalam proses manajemen strategi, yaitu : formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.

1. Formulasi Strategi

Formulasi strategi atau perumusan strategi adalah proses pembentukan visi, misi dan tujuan organisasi serta memilih diantara strategi alternatif. Kadang-kadang perumusan strategi ini juga disebut sebagai perencanaan strategi. Perumusan strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka panjang untuk pengelolaan yang efektif melalui analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi. Pada tahap formulasi strategi ini meliputi penetapan visi, misi, tujuan, strategi dan penetapan kebijakan (Wheelen dan Hunger, 2012)

2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi merupakan proses menerjemahkan strategi dan kebijakan kedalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran biaya dan prosedur.

Proses ini mencakup adanya perubahan-perubahan dalam budaya, struktur dan sistem manajemen secara komprehensif dalam organisasi. (Wheelen dan Hunger, 2012)

3. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi merupakan bagian akhir dari dari manajemen strategi yang perlu dilaksanakan karena keberhasilan yang dicapai saat ini tidak bisa menjadi jaminan bagi kesuksesan di masa mendatang. Evaluasi merupakan tahap akhir dari manajemn strategi yang memiliki 3 kegiatan pokok yaitu : mengkaji ulang faktor internal dan eksternal organisasi yang menjadi dasar perumusan strategi yang diterapkan saat ini ; mengukur kinerja dan melakukan tindakan korektif. (Wheelen dan Hunger, 2012)

(42)

RANGKUMAN

Manajemen strategi adalah istilah yang lebih luas yang mencakup tidak hanya tahap-tahap yang telah diidentifikasi tetapi juga lagkah-langkah sebelumnya dalam menentukan visi , misi dan tujuan organisasi dalam konteks lingkuingan eksternalnya. Model manajemen strategis mengidentifikasi konsep strategi dan elemen-elemen yang diperlukan untuk pengembangan strategi yang memungkinkan organisasi untuk meraih misinya. Model manajemen strategi digunakan untuk membuat penentuan strategi. Proses manajemen strategi meliputi empat Langkah, yaitu : pemindaian lingkungan, perumusan strategi, penerapan strategi dan pengevaluasian strategi.

C. PENUTUP

PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Jelaskan pengertian proses manajemen strategi!

2. Sebutkan komponen-komponen yang ada dalam tahapan-tahapan manajemen strategi!

3. Jelaskan proses manajemen strategi dan buatlah gambarnya!

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2016, Strategi Manajemen Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat

Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan , Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor Publik” , Cetakan kesatu, Bandung : Refika Aditama.

Renyowijoyo, Muindro. ,2012. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi 3.

Bogor : Mitra Wacana Media

Suaedi, Falih., 2019.Dinamika Manajemn Strategis Sektor Publik Di Era Perubahan, Penerbit : Airlangga University Press

Supanto, Fajar. 2019., Manajemen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang : Empatdus Media

Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.

(43)

Analisis Lingkungan Strategi

Bab 4

A. PENDAHULUAN

Capaian Pembelajaran :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakkukan analisis lingkungan organisasi

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan analisis lingkungan internal organisasi

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan analisis dan lingkungan eksternal

4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan

komponen lingkungan internal dan eksternal

(44)

B. MATERI

4.1. Lingkungan Umum

Sebelum membahas mengenai lingkungan internal dan lingkungan ekternal organisasi secara lebih mendalam, terlebih dahulu akan dibahas mengenai lingkungan organisasi secara umum. Lingkungan umum organisasi atau yang sering disebut dengan general merupakan lingkungan yang telah dipetakan kedalam cakupan yang lebih luas.

Lingkungan umum atau lingkungan general merupakan salah satu unsur penting yang mendukung keberhasilan organisasi dalam persaingan.

Pada organisasi sektor publik, lingkungan umum ini akan berpengaruh pada pencapaian tujuan organisasi, karena menurut Hitt, Duanne & Robert dalam Suaedi (2019) dijelaskan bahwa lingkungan umum atau general berkaitan secara langsung dengan publik.

Lingkungan umum atau general yang disebut dengan lingkungan jauh merupakan unsur-unsur dalam masyarakat di lingkungan tersebut yang bersumber dari luar organisasi. Lingkungan umum ini dapat memberi dampak secara langsung pada organisasi. Analisis lingkungan Umum atau global merupakan bagian dari analisis lingkungan yang komprehensif, hal ini digunakan oleh perencana strategi untuk mengantisipasi kemungkinan peluang dan membuat rencana serta melakukan tanggapan pilihan terhadap peluang ini. Analisis lingkungan umum ini menggambarkan lingkungan makro suatu organisasi.

Analisis lingkungan umum diperlukan oleh manajemen puncak agar dapat mengerti dan memahami situasi lingkungan organisasi secara menyeluruh sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan. Selain itu, agar manajemen memiliki kemampuan dalam merespon setiap isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi atau perusahaan.

Purwanto dan Afandi (2021), menjelaskan unsur-unsur lingkungan umum meliputi : Sosio-ekonomi, teknologi dan kebijakan pemerintah.

1. Unsur sosio-ekonomi

Unsur sosio-ekonomi terdiri dari faktor ekonomi, iklim, serta sosial yang dapat membantu ataupun menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya. Ketiga factor tersebut, saling terkait satu dengan lainnya dan merupakan suatu rangkain factor yang sulit untuk dipisahkan. Kondisi ekonomi suatu negara dapat memberikan dampak terhadap organisasi publik dan organisasi privat yang ada didalam negara tersebut. Berbagai segi ekonomi yang harus dipertimbangkan yaitu perkembangan ekonomi global; pelesterian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi ; hadirnya korporasi mulitinasional ; serta pendanaan. Dalam suatu pemerintahan, factor ekonomi ini merupakan factor yang sangat penting, hal ini karena factor ekonomi

(45)

berhubungan dengan masalah pembiayaan dan kesejahteraan. Faktor ekonomi yang mampu mempengaruhi pemerintahan terutama dari sisi kebijakan publik.

Beberapa aspek ekonomi yang menjadi pertimbangan, terdiri dari : defisit anggran pemerintah, pola konsumsi masyarakat, tren pengangguran, nilai kurs mata uang, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal, kebijakan moneter, perbedaan penghasilan menurut kelompok umur dan daerah, kebijakan negara-negara donor , tren pasar saham, tarif pajak, factor ekspor/impor dan sebagainya.

2. Unsur teknologi

Unsur teknologi dapat memberi peluang yang besar untuk meningkatkan hasil dan pencapaian tujuan organisasi. Perubahan yang terjadi pada teknologi dan ilmu pengetahuan dapat mengubah cara pandang pemerintah terhadap aktivitas dalam menjalankan tugas-tugasnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat membantu pemerintah dalam hal pelayanan publik kepada masyarakat yang secara optimal.

3. Unsur kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh secara langsung terhadap keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan melalui peluang dan ancaman yang ditimbulkan. Kebijakan pemerintah seperti kebijakan dibidang produksi, perizinan usaha, investasi, kebijakan fiscal, kebijakan moneter, harga, undang- undang dan lain-lain akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kegagalan dan keberhasilan perusahaan atau organisasi melalui ancaman dan peluang yang muncul.

Menurut Suwarsono (1994) Terdapat pendekatan utama dalam melakukan analisis lingkungan umum, yaitu:

1. Irregukar approach (Pendekatan tidak regular).

Pada dasarnya, pendekatan ini ialah pendekatan dadakan. Analisa lingkungan umum hanya dibuat ketika terjadi suatu peristiwa tertentu yang kemungkinan dapat mempengaruhi prospek perusahaan atau organisasi.

2. Regulara pproach (pendekatan regular)

Pendekatan regular berusaha untuk memperbaharui dan melengkapi sejumlah variabel lingkungan makro secara periodik. Variabel-variabel yang dianggap relevan dan signifikan dipilih secara selektif

3. Continuous approach ( Pendekatan kontinyu)

Pendekatan ini dilakukan secara ajek menganalisa sejumlah variabel lingkungan makro yang digunkan sebagai masukan penyususnan perencanaan korporat.

(46)

Tahapan-tahapan untuk melakukan analisis lingkungan umum, teridiri dari :

1. Mengidentifikasi dan menyeleksi variabel atau indikator dari lingkungan makro yang relevan dan secara signifikan dianggap berpengaruh terhadap prospek perusahaan atau organisasi.

2. Mengetahui karakter masing-masing indikator yang telah terseleksi

3. Mengetahui implikasi manajerial, secara langsung maupun tidak langsung yang dapat dan mungkin bisa ditimbulkan oleh masing-masing indikator atau kombinasi antar indikator. Implikasi yang hendak dicari biasanya berkaitan dengan berbagai manajemen fungsional yang telah lazim dikenal, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

4. Setelah implikasi manajerial yang ditimbulkan dapat diketahui oleh manajemen, kemudian dirumuskan berbagai langkah antisipasi strategi oleh manajemen.

(Suwarsono, 1994)

Tahapan tersebut diatas merupakan standar prosedur analisis lingkungan umum.

Hendaknya, seorang perencana strategi memilah indikator yang cenderung membuka peluang bisnis dan indikator lain yang dapat menimbulkan ancaman bagi pengembangan organisasi. Setelah mengatahui indikator-indikator yang dapat mengancam organisasi, maka barulah diambil tindakan selanjurnya yaitu mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Dengan melakukan pengambilan keputusan yang tepat, maka akan dapat mengubah sebuah ancaman menjadi peluang.

Analisis lingkungan umum dibutuhkan oleh organisasi pada sektor publik , dengan adanya analisis lingkungan umum maka organisasi sektor publik akan dapat memilih strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Hal ini diperlukan agar organisasi sektor publik dapat menentukan tindakan preventif dan antisipatif atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga organisasi sector publik bisa secara cepat beradaptasi terhadap terjadinya perubahan-perubahan tersebut sehingga menjadi organisasi yang mampu bertahan pada situasi dan kondisi lingkungan yang sangat rumit.

4.2. Hakikat Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal

Lingkungan yang ada didalam organisasi disebut dengan lingkungan internal.

Lingkungan internal memiliki pengaruh langsung pada suatu organisasi. Komponen utama dalam lingkungan internal ialah kekuatan dan kelemahan organisasi. Beberapa definisi tentang lingkungan internal, ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

(47)

Tabel 4.1. Definisi Lingkungan Internal

Sumber: Hasil Penelitian di olah

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan internal merupakan suatu cerminan tentang kekuatan dan kelemahan dari suatu organisasi dan dapat menunjukkan keahlian serta kemampuan manajemen dalam mengelola organisasi. Proses

(48)

awal yang dilakukan oleh manajemen dalam menentukan kekuatan dan kelemahan yaitu melalui proses identifikasi terhadap lingkungan internal organisasi tersebut. Hal ini harus dirumuskan dengan tepat hal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi.

Kesalahan dalam membuat perumusan, maka akan berdampak pada kesalahan dalam menentukan strategi apa yang akan dilakukan dalam melaksanakan atau menjalankan kegiatan organisasi.

Analisis lingkungan internal suatu proses sangat penting dan dibutuhkan bagi organisasi untuk dapat membuat formulasi strategi agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini juga dapat mencerminkan kekuatan sumber daya organisasi yang meliputi semua aspek material atau non material yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan aktivitas organisasi. Lingkungan internal pada orgasnisasi sektor publik terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sturuktur organisasi dan budaya organisasi.

Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berasal dari faktor-faktor luar organisasi yang dapat mempengaruhi proses kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal juga sering disebut sebagai Menurut Jauch dan Glueck (2003) mendefinisikan lingkungan eksternal ini sebagai “faktor-faktor luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman”. Lingkungan eksternal sifatnya makro, mencakup hal yang lebih luas dan skala lebih besar. Lingkungan ekstrnal ini biasanya lebih sulit untuk diubah karena berasal dari luar organisasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Sedangkan menurut Griffin dan Ebert yang dikutip oleh Buchory dan Djaslim (2010) mengemukakan bahwa “Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu diluar batas- batas organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu manajer/

pemimpin harus memahami lingkungan secara lingkup dan akurat dan selanjutnya berusaha untuk beroperasi dan bersaing di dalamnya”.

Sedangkan menurut Glueck yang dikutip oleh Buchory dan Djaslim Saladin (2010) “Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor yang berada di luar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan peluang-peluang (opportunities) atau ancaman-ancaman (threat) pada perusahaan”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa “lingkungan eksternal ialah segala sesuatu diluar batas-batas organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu manajer/pemimpin harus memahami lingkungan secara lingkup dan akurat dan selanjutnya berusaha untuk beroperasi dan bersaing di dalamnya”.

Dikuti

Gambar

Gambar 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik
Tabel 1.1. Perbedaan Strategi Dengan Taktik
Tabel 2.1.  Karakteristik Organisasi publik
Tabel 2.2. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kinerja membawa banyak dampak positif dalam organisasi sektor publik, yang pada akhirnya membawa implikasi pada penguatan manajemen strategis yaitu: membawa ke arah

a) Pengertian Sistim Pengendalian Manajemen Sektor Publik.. Sistem Pengendalian Manajemen adalah merupakan suatu proses untuk menentukan suatu sasaran agar

Lingkungan eksternal dan internal dalam menetapkan strategi, adalah salah satu stategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah Organisasi (sekolah) memiliki

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau

Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansisebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal

Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal

Tantangan dan Hambatan Penerapan Strategi Manajemen Berbasis Nilai- Nilai Islam pada Organisasi Publik Dalam beberapa tahun terakhir, telah tumbuh minat untuk mengeksplorasi strategi