BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
4.3. Komponen Lingkungan Internal dan eksternal
Lingkungan internal terdiri dari variable-variabel kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam lingkungan organisasi. Lingkungan internal organisasi sektor publik terdiri dari empat komponen. Menurut Hunger & Wheelen (2003) komponen atau variable-variabel lingkungan internal itu meliputi :
1. Sumber Daya Manusia
Salah satu elemen penting dalam organisasi ialah sumber daya manusia karena SDM merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organsasi dalam usaha mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi organisasi.
Menurut Susilo (2002) organisasi bergerak karena digerakkan oleh manusia yang menjadi anggota didalam organisasi . Organisasi berkembang dan maju karena dikembangkan dan dimajukan oleh pelaku organisasi yang terlibat didalamnya.
Dengan demikian, SDM merupakan faktor yang penting dalam sebuah organisasi, baik itu organisasi publik maupun organisasi privat. Oleh karena itu, dalam memformulasikan strategi, faktor sumber daya manusia harus dianalisis secara cermat.
Penilaian atas tidak tercapainya peningkatan kinerja pegawai yang menyebabkan rendahnya produktivitas organisasi, maka identifikasi harus ditujukan kepada beberapa aspek penting, yaitu rekrutmen, seleksi , promosi, jumlah karyawan, pendidikan, keahlian dan gaji.
2. Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan merupakan unsur penting yang kedua setelah unsur sumber daya manusia. Suatu organisasi jika tidak didukung oleh menajemen keuangan yang baik, maka tujuan organisasi yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tidak akan tercapai secara optimal.
Pada organisasi publik, sumbaer daya keuangan dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari pajak, retribusi, laba BUMN / BUMD, bantuan pemerintah pusatd dalam bentuk DAU dan DAK, dari pinjaman.
Keuangan yang efisien merupakan kekuatan bagi organisasi sebaliknya jika keuangan tidak dapt dikendalikan akan menjadi kelemahan bagi organisasi.
3. Struktur organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi mengandung komponen-komponen spesialisasi keputusan dan besarnya satuan kerja. Dengan struktur organisasi, pembagian tugas masing-masing departemen dan wewenang, serta tanggung jawab, akan didistribusikan dengan baik, yang akhirnya dapat dilakukan dengan efektif.
Perubahan yang sangat cepat dalam berbagai bidang memerlukan struktur organisasi yang fleksibel. Terdapat banyak bentuk struktur organisasi yang dapat digunakan oleh organisasi, sperti misalnya bentuk sturuktur organisasi horisontal, vertikal dan piramida. Tugas seorang perencana strategi yaitu melakukan analisa struktur organisasi yang paling tepat untuk digunakan oleh organisasi.
4. Budaya organisasi
Budaya organisasi ialah “aturan main yang terdapat dalam organisasi yang akan dijadikan pegangan dari sumber daya manusia dalam menjalankan tugas dan kewajibannya”. (Schein dalam Purwanto, 2021). Yang dimaksudkan budaya organisasi disini adalah aturan main dalam suatu organisasi.
Analisis terhadap budaya organisasi ini ialah untuk mengidentifikasi apakah budaya organisasi merupakan bagian dari kekuatan organisasi atau bahkan sebaliknya.
Jika ternyata budaya organisasi ini kurang mendukung terhadap kinerja serta produktivitas kerja organisasi, maka seorang perencana strategi perlu melakukan pengkajian kembali, apakah dalam pembentukan budaya organisasi yang kurang tepat sehingga tidak cocok dengan kondisi lingkungan organisasi.
Gambar 4.1. Lingkungan Internal Organisasi Publik
Sumber : Purwanto (2021)
Komponen-komponen lingkungan internal menurut Hitt dan kawan (2002), Nugraha (2018) bisa digambarkan seperti dibawah ini :
Gambar 4.2. Komponen Lingkungan Internal
Sumber : Nugraha (2018)
Gambar tersebut tidak menunjukkan sebuah urutan komponen yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi rangkaian pada gambar tersebut menunjukkan keterkaitan antar semua komponen. Berikut ini adalah penjelasan komponen-komponen gambar tersebut;
1. Sumber Daya
Sumber daya merupakan komponen penting yang menjadi modal setiap organisasi guna mencapai tujuannya. Sumber daya diidentifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
• Sumber daya yang berwujud ialah sumber daya yang secara langsung dapat dilihat, dapat di identifikasi dan di evaluasi. Dalam kontek pemerintahan, sumber daya yang berwujud dapat dikatakan sebagai faktor pokok dalam pemerintahan dan dapat dikatakan sebagai sumber pendapatan yang tercermin dalam APBN / APBD, para pegawai, sarana dan prasarana seperti ; gedung dan struktur organisasi yang menjelaskan pola hubungan didalam pemerintahan tersebut.
• Sumber daya tak berwujud, seperti misalnya teknologi dan inovasi. Dalam pemerintahan, inovasi perlu dilakukan agar kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan menjadi tinggi. Inovasi tersebut dapat berupa penggunaan metode-metode yang digunakan, penggunaan teknologi dan sebaginya. Dengan menggunakan metode dan teknologi yang baik, maka roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan reputasi yang baik pula. Reputasi yang baik akan membwa dampak positif tentang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan akan berdampak pula pada kepercayaan investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan investasinya.
2. Capability (kemampuan)
Capability menunjukkan kapasitas kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya yang terintegrasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kemampuan ini merupakan interaksi antara sumber daya yang berwujud dan sumber daya yang tak berwujud. Kemampuan ini meliputi : struktur organisasi, budaya organisasi, pemasaran, keuangan, riset dan pengembangan, operasi atau manufaktur, sumber daya manusia dan sistem informasi (Hunger dan Wheelen (2003).
Kemampuan tersebut merupakan kemampuan dari seluruh komponen atau unsur-unsur organisasi yang mencerminkan kemampuan suatu pemerintahan.
Kemampuan dapat dibentuk apabila ada kerjasama yang terjalin antara sumber daya yang satu dengan sumber daya yang lainnya yang dimiliki oleh organisasi.
3. Core Competence (Kompetensi inti)
Kemampuan inti ialah sekumpulan ketrampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu organisasi menyediakan manfaat tertentu pada pelanggannya. Kemampuan inti merupakan sumber daya dan kemampuan organisasi yang dapat menjadi keunggulan bersaing dari organisasi lainnya . Kriteria yang digunakan oleh manajer puncak untuk menentukan kemampuan inti, yaitu:
• Kemampuan yang bernilai, ialah kemampuan yang menolong organisasi untuk dapat memanfaatkan peluang serta meminimalisir ancaman yang berasal dari lingkungan eksternalnya
• Kemampuan langka, merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh sedikit pesaing.
• Kemampuan yang tidak bisa ditiru dengan sempurna, merupakan suatu kemampuan yang tidak bisa dikembangkan secara mudah oleh organisasi lain.
• Kemapuan yang sulit atau tidak dapat diganti, ialah kemampuan yang tidak memiliki ekuivalen strategis. Artinya semakin tidak dapat dilihat suatu kemampuan, maka semakin sulit bagi organisasi merumuskan pengganti dan semakin sulit untuk meniru strategi penciptaan nilai.
4. Keunggulan bersaing, yaitu suatu keunggulan yang khas yang dimiliki organisasi.
Dengan memiliki keunggulan bersaing, maka organisasi pemerintah akan memiliki daya saing yang strategis yang pada akhirnya membuat pemerintah dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyrakat.
Komponen Lingkungan Eksternal
Hunger dan Wheelen (2010) menyebutkan bahwa variabel lingkungan eksternal meliputi peluang dan tantangan yang berasal dari luar organisasi. Variable-variabel tersebut mempengaruhi jalannya roda kehidupan organisasi.
Lingkungan eksternal mempunyai 2 unsur yaitu Lingkungan kerja dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan sosial adalah kekuatan umum yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung, misalnya kekuatan sosio kultural, kekuatan ekonomi, hukum, politik dan teknologi. Dalam prosesnya, lingkungan sosial biasanya mempengaruhi lingkungan kerja, baru kemudian lingkungan kerja yang mempengaruhi organisasi secara langsung. Adapun lingkungan kerja dalam sektor publik berbeda dengan sektor privat. Misalnya disektor privat ada ada competitor dan supplying, sedangkan di sector public tidak ada dan sebagainya.
2. Lingkungan industri atau lingkungan dekat merupakan lingkungan eksternal berpengaruh secara langsung terhadap lingkungan organisasi. Lingkungan industri atau lingkungan dekat biasa disebut dengan lingkungan bisnis. Variabel-variabel lingkungan industri meliputi : pesaing, penyandang dana, pemasok dan pelanggan (konsumen).
Gambar 4.3. Komponen Lingkungan Eksternal
Sumber : Hunger dan Wheelen, 2010
Secara teori, lingkungan dekat ini berkembang pada lingkungan bisnis. Namun pada perkembangannya, sektor publik dan pemerintahan juga mengadaptasi variabel-variabel atau komponen lingkungan dekat .
Komponen-komponen lingkungan dekat pada sektor publik meliputi:
1. Pertama ialah pesaing.
Apakah pemerintah mempunyai pesaing ? bisa di identifikasi, yang menjadi pesaing bagi pemerintah ialah sektor swasta dan pemerintah itu sendiri. Selanjutnya, mengapa sektor swasta menjadi pesaing bagi pemerintah? sebelumnya telah dijelaskan, bahwa pada awalnya manajemen strategi berkembang di organisasi swasta yang selanjutnya diterapkan pada organisasi sektor publik. Dalam buku mewirausahakan birokrasi dijelaskan bahwa pada intinya ialah mengurangi peran aktif pemerintah dalam pemberian pelayanan publik serta menyuntikkan persaingan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah hanya berperan sebagai regulator atau wasit. Hal ini dapat memberi ruang gerak kepada sektor privat atau swasta untuk berkecimpung atau terjun pada sektor pelayanan publik. Contohnya, dahulu pengiriman barang atau paket hanya dapat dikirimkan melalui pos, namun saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan swasta nasional
maupun internasional, sehingga masyarakat disuguhi beberapa pilihan dalam satu jenis layanan.
Pesaing berikutnya ialah dari pemerintahan dari negara lain yang juga menyediakan produk atau jasa sejenis. Contohnya, salah satu produk unggulan dari pemerintah Indonesia ialah sektor pariwisata. Sektor ini diharapkan akan mampu memberikan devisa yang cukup tinggi bagi pemerintah. Namun , pada akhir-akhir ini negara tetanga Malaysia juga melakukan promosi sektor pariwisata dengan gencar. Tentu saja hal ini menjadi peringatan dan menjadi ancaman bagi pemerintah Indonesia.
Dengan demikian, pemerintah indonesia harus memberikan kepercayaan kepada para wisatawan yang akan melkukan kunjungan wisata ke Indonesia. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas pelayanannya dan harus memberikan jaminan tentang faktor keamanan dalam negeri.
2. Kedua ialah penyandang dana.
Penyandang dana diistilahkan sebagai individu ataupun kelompok yang mempunyai kekuatan ekonomi yang sangat besar dan bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Penyandang dana dari lembaga internasional seperti misalnya IMF, World Bank, Paris Club dan lain sebagainya. Dengan ketergantungan keuangan seperti ini, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus disesuaikan dengan kebijakan pemberi paket pinjaman dana.
3. Ketiga ialah pelanggan dan pasar tenaga kerja.
Bagi pemerintah, pasar tenaga kerja bukan menjadi suatu permasalahan karena banyaknya pelamar untuk menjadi pegawai pemerintahan. Yang menjadi salah satu faktor permasalahan ialah dalam proses rekrutmen pegawai, karena sering dibumbui dengan permasalahan KKN.
4. Keempat ialah pelanggan
Pelanggan dalam pemerintahan diartikan sebagai masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari pemerintah.
Terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh organisasi sektor publik dalam menentukan peluangnya. Menurut De Bono dalam Nugraha (2018) Hambatan tersebut antara lain :
1. Pada tingkat organisasi, dalam hal ini ialah pimpinan organisasi dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi ;
2. Pada lingkungan organisasi itu sendiri, ialah birokrasi yang rigid atau kaku, masuknya unsur politik dan keterlibatan para politikus dalam organisasi. Hal itulah yang sering menimbulkan hambatan unsur mencari peluang.
Proses Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Buchory dan Djasmin Saladin (2010), Suaedi (2019) mengemukakan bahwa komponen analisis lingkungan eksternal meliputi:
1. Scanning.
Mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan dan trend. Scanning dapat membuat organisasi bisa mendeteksi adanya tanda-tanda terjadi perubahan dalam lingkungan organisasi. Dalam melakukan scanning, ada baiknya jika organisasi memiliki tim khusus untuk mengumpulkan data-data di lapangan untuk meningkatkan ketepatan dalam melakukan analisis. Proses scanning harus berdasarkan data dan fakta di lapangan.
2. Monitoring
Monitoring atau pemantauan dilakukan untuk mendeteksi dan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses pemindaian atau scanning lingkungan. Tahap pemantauan atau monitoring ini digunakan untuk membuat organisasi agar dapat memperkirakan atau memprediksi perubahan yang terjadi pada masa yang mendatang.
3. Forcasting
Scanning dan monitoring sangat terkait dengan tren yang terjadi pada perubahan lingkungan pada kurun waktu tertentu. Namun forcasting ialah peramalan mengenai hal-hal apa yang akan terjadi dan seberapa cepat hal tersebut akan terjadi, sebagai hasil dari pendeteksian terhadap perubahan tren pada scanning dan monitoring.
4. Assessing
Assessing dutujukan untuk menentukan waktu dan pentingnya perubahan lingkungan pada manajemen strategi perusahaan atau organisasi. Jika scanning, monitoring dan forcasting dapat memberikan pemahaman tentang suatu perubahan lingkungan, assessing merupakan suatu proses yang selangkah lebih maju. Assessing ialah penentuan dampak yang terjadi akan perubahan dilingkungan organisasi. Suatu organisasi harus menilai apakah tren perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah ancaman atau peluang bagi organisasi. Melalui assessing, maka organisasi dapat mengetahui apakah strategi yang digunakan sudah sesuai atau tidak.
Gambar 4.4. Proses Analisis Lingkungan Eksternal
Sumber : Hunger dan Wheelen, 2010
Hasil analisis lingkungan eksternal ini akan menghasilkan peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Untuk melihat apakah trend peluang dan ancaman merupakan hal yang perlu ditindaklanjuti atau tidak, maka perlu dibuat skala prioritas yang dilihat dari seberapa besar kemungkinan peluang atau ancaman tersebut terjadi dan seberapa besar kemungkinan peluang atau ancaman tersebut berpengaruh terhadap kinerja atau lingkungan internal organisasi.
RANGKUMAN
Analisis lingkungan merupakan salah satu aspek penting bagi organisasi dalam mencapai keberhasilan manajemen strategis. Analisis lingkungan strategis ini dibutuhkan agar perusahaan terhindar dari strategi ini adalah untuk menentukan tindakan pencegahan dan mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan di lingkungan organisasi, sehingga organisasi dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Lingkungan strategi dibedakan menjadi lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi yang penting untuk formulasi strategi, dengan melakukan analisis lingkungan internal akan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan organisasi. Komponen lingkungan internal pada organisasi sektor publik meliputi : Sumber daya manusia, Sumber daya keuangan, struktur organisasi dan
budaya organisasi. Lingkungan eksternal ialah lingkungan yang berasal dari faktor- faktor di luar organisasi yang dapat mempengaruhi proses kegiatan organisasi yang menimbulkan peluang dan ancaman bagi organisasi. Proses analisis lingkungan eksternal terdiri dari empat tahap yaitu : scanning, monitoring, forcasting dan assesing.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan general manajemen strategi?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan berikan contohnya!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal, dan berikan contohnya!
4. Jelaskan peran analisis lingkungan bagi organisasi atau perusahaan !
5. Bagaimana cara melakukan analisis lingkungan internal dalam suatu organisasi?
DAFTAR PUSTAKA
Buchory, Herry Achmad dan Dajslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran, Linda Karya, Bandung.
Glueck, William F, dan Lawrence R, Jauch. 2003. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta : Erlangga.
Hitt, M.A, Ireland, RD and Hoskisson (2002), Strategic Management and Strategic Competitveness , Nelson Thompson Learning
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. (2010). Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi Offset.
Nugraha, Qudrat. (2018) . Manajemen Strategik Organisasi Publik, Jakarta : Universitas Terbuka
Pearce, John A dan Richard B Robinson, 2013. Manajemen Strategis : Formulasi, Implementasi dan Pengendalian , Edisi 12 Buku 1, Penerjemah : Nia Pramita Sari, Jakarta : Salemba Empat.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhammad Nur Afandi. 2021. Manajemen Strategi Sektor Publik, Bandung : PT Refika Aditama.
Suaedi, Falih., 2019.Dinamika Manajemn Strategis Sektor Publik Di Era Perubahan, Penerbit : Airlangga University Press
Suwarsono. 1994. Manajemen Strategis dan Kasus, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.
Williams, Chuck. (2001). Manajemen. Buku 1. Diterjemahkan oleh: Sabarudin Napitupulu. Salemba Empat, Jakarta.
Wispandono. 2010. Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Kinerja Pengrajin Industri Batik Di Kabupaten Bangkalan, Jurnal Mitra Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, Universitas Trunojoyo, Vol. 1, (2), 152-162 ISSN 2087-1090.
Analisis SWOT
Bab v
A. PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian Analisis SWOT
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Manfaat dan tujuan Analisis SWOT
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Unsur-Unsur Analisis SWOT
4. Mahasiswa dapat menjelaskan matrik SWOT dan mampu
memetakan unsur internal dan eksternal organisasi
B. MATERI
5.1. Pengertian SWOT
Analisis SWOT yang adalah singkatan atau akronim dari 4 yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT merupakan salah satu cara yang dipakai untuk menyusun analisis organisasi publik dan organisasi privat dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang suatu organisasi (Fahmi, 2015).
Analisis SWOT ialah bentuk analisis situasi dan keadaan yang merupakan suatu metode untuk membuat perencanaan yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu kegiatan proyek atau suatu spekulasi keputusan organisasi.
Disebutkan oleh beberapa ahli, bahwa analisis SWOT merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membuat perencanaan strategis dan untuk memperkirakan cara yang terbaik dalam menentukan suatu strategi. Intrusmen ini membatu para praktisi untuk memudahkan dalam menentukan apa yang akan dicapai dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Thompson & Strickland (2007) mendefinisikan, “Analisis SWOT (Strength, Weakness ,Opportunity , Threat) adalah analisis yang dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi organisasi perusahaan. Pendekatan ini merupakan penilaian atau evaluasi untuk menyeimbangkan kelemahan dan kekuatan yang merupakan faktor internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan faktor eksternal.”
Rangkuti (2015), analisis SWOT adalah “identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa analisis SWOT tidak hanya digunakan oleh sektor swasta namun juga dipergunakan oleh organisasi sektor publik untuk mengidentifikasi berbagai aspek yang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi. Pendekatan analisis ini didasarkan pada upaya untuk memaksimalkan strenght (kekuatan) dan opportunities (peluang) sekaligus untuk meminimalisir weakness (kelemahan) dan threats (ancaman). Sehingga, hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk membuat formulasi perencanaan strategi organisasi. Hal ini karena analisa SWOT dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh organisasi, sehingga organisasi memiliki gambaran tentang keputusan strategis yang akan diambil. Secara sederhana kerangka analisis SWOT bida digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 5.1. Kerangka Analisis SWOT
Sumber: Rangkuti, 2015
5.2. Manfaat, Tujuan dan Fungsi Analisis SWOT Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu metode analisis yang digunakan unuk mengidentifikasi aspek internal dan aspek eksternal organisasi secara komprehensif. Analisis ini merupakan suatu analisis yang paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu permasalahan dari empat sudut pandang yang berbeda. Analisis SWOT biasanya menghasilkan suatu hal yang berupa arahan ataupun rekomendasi guna mempertahankan kekuatan dan untuk meningkatkan keuntungan dari sisi peluang yang ada, sambil meminimlkan kekurangan serta untuk menghindari ancaman.
Jika suatu organisasi mempergunakan analisis SWOT secara benar, maka analisis ini dapat membantu untuk melihat unsur-unsur yang intangiable selama ini. Analisis SWOT merupakan alat yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. “Analisis SWOT berperan sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi (Mariantha, 2018)”.
Menurut Fahmi (2014), analisis SWOT memilik manfaat sebagai berikut :
1. Dapat memberikan gambaran pada organisasi dari empat sudut pandang, yaitu Kekuatan (strengths), kelemhan (weaknesses), peluang (opportunity), dan ancaman (threats). Sehingga , pengambilan keputusan dapat ditetapkan dengan melihat dari keempat dimensi tersebut secara menyeluruh.
2. Dapat dugnakan sebagai rujukan dalam pembuatan rencana dan dalam membuat keputusan jangka panjang.
3. Mampu memberikan pemahaman kepada stakeholders yang ingin bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.
Menurut Suryatama (2014) beberapa manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut : 1. Sebagai panduan bagi organisasi untuk menyusun berbagai macam kebijakan
strategis yang terkait dengan rencana dan pelaksanaan di masa depan.
2. Sebagai bahan bagi pimpinan untuk mengevaluasi sistem perencanaan dan implementasi kebijakan strategis sebuah organisasi.
3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.
4. Memberikan informasi kepada manajemen tentang kondisi perusahaan.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa analisis SWOT merupakan strategi yang mendasar bagi para stakeholder (pemangku kepentingan) dalam menetapkan tujuan di masa depan. Selain itu, analisis SWOT bermanfaat jika secara jelas sudah ditentukan kemana arah organisasi untuk mencapai tujuan di masa depan serta apa saja ukuran- ukuran yang dipergunakan untuk menilai manajemen dalam mewujudkan visi dan menjalankan misinya.
Tujuan Analisis SWOT
Penggunaan analisis SWOT bagi suatu organisasi bertujuan untuk untuk menyusun strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan organisasi dapat tercapai optimal.
Selain itu, tujuan penggunaan analisis SWOT menurut Isniati dan Fajriansyah (2019) ialah “untuk memberikan gambaran hasil secara menyeluruh tentang analisis kekuatan atau keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan pemilihan alternatif tindakan strategis yang akan diambil dalam perencanaan.” Lebih lanjut dijelaskan pada proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan penentuan misi, tujuan dan merumuskan kebijakan strategi organisasi atau perusahaan yang realistis
Fungsi Analisis SWOT
Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
Analisis SWOT tidak hanya diberlakukan untuk organisasi swasta namun juga unt organisasi sektor publik untuk keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.
Menurut Rangkuti (2012), Analisis SWOT merupakan “salah satu tolak ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan atau dengan kata lain salah satu pendekatan dalam menentukan atau mengukur keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi dapat dilihat dari seberapa tinggi positioning perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya”. Adapun fungsi analisis SWOT, adalah sebagai berikut : 1. Dapat menempatkan organisasi didalam posisi yang strategis, sehingga pada
perkembangannya akan selalu berada dalam posisi yang menguntungkan.
2. Dapat menentukan unsur-unsur strategi organisasi, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang dapat digunakan untuk memformulasikan strategi organisasi.
3. Dapat meminimalkan ancaman ataupun menghilangkan impact sebagai akibat dari adanya ancaman lingkungan sehingga perusahaan dapat diawasi atau dikontrol demi kepentingan perkembangan organisasi.
4. Dapat digunakan untuk mengetahui kondisi internal organisasi yang secara umumn masih berada dalam kendali manajemen dan lingkungan eksternal suatu organisasi yang pada umumnya sulit dikendalikan oleh manajemen.
5.3. Unsur-Unsur Analisis SWOT
Sedangkan Pearce and Robinson (2007) mengatakan bahwa analisa SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis tersebut terbentuk atas asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. Sebagai contoh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Strengths (kekuatan), merupakan suatu kondisi yang menjadi sebuah kekuatan bagi organisasi. Kekuatan juga merupakan suatu sumber daya yang membuat organisasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya.
2. Weakness (kelemahan), merupakan sebuah kondisi yang menjadi kekurangan ataupun kelemahan yang ada pada suatu organisasi. Kelemahan ini bisa disebabkan oleh sarana dan prasarana yang terbatas, lemahnya SDM organisasi, output pada produk yang belum bisa bersaing dengan produk dari perusahaan lainnya dan sebagainya.
Yang terpenting adalah, bagaimna sebuah organisasi dapat membangun suatu kebijakan sehingga bisa meminimalisir kelemahan yang ada.
3. Opportunities (peluang), merupakan kondisi lingkungan eksternal organisasi yang menguntungkan bagi organisasi, bahkan hal ini dapat digunakan menjadi sebuah senjata untuk memajukan organisai. Peluang dapat terjadi dari sisi ekonomi dan