• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep. doc"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penguasaan konsep merupakan jantungnya proses belajar, proses belajar akan diawali oleh tercapainya pengenalan dan pemahaman akan nama dan makna / pengetahuan hingga fungsi dari berbagai hal, dari bentuk kongkrit hingga abstrak. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu bidang studi secara material menuntut penguasaan dan mengarah pada pengembangan unsur kecakapan dasar umum siswa. Melalui kegiatan perencanaan serta pada tingkat pengimplementasian strategi pengajaran konsep yang dikembangkan guru, dapat membantu siswa dalam membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara mandiri. Oleh karena itu strategi belajar mengajar konsep dalam pembelajaran Pendidikan IPS di SD merupakan keterampilan metodologis yang penting dikuasai oleh guru.

Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalahmasalah sosial tersebut. B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diterapkan antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian strategi pembelajaran IPS? 2. Apa saja prinsip – prinsip pembelajaran IPS?

3. Apa saja macam – macam strategi pembelajaran IPS di SD? 4. Bagaimana strategi pembelajaran IPS di SD?

5. Apa saja metode – metode pembelajaran IPS?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

(2)

3. Mengetahui apa saja macam – macam strategi pembelajaran IPS di SD 4. Mengetahui bagaimana strategi pembelajaran IPS di SD

5. Mengetahui apa saja metode – metode pembelajaran IPS D. Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis, belajar menyusun makalah dan lebih mengetahui serta memahami Strategi Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

2. Bagi kalangan akademik, diharapkan penyusunan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan studi perbandingan serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

3. Bagi kalangan umum, diharapkan penyusunan makalah ini nantinya dapat bermanfaat dan dapat dipertimbangkan pengembangannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran IPS

(3)

atau kegiatan guru dan siswa yang mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran (Raka Joni, 1980).

Strategi pembelajan instruksional adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar yang digunakan guru dalam menggunakan informasi, memilih sumber-sumber, dan mendefinisikan peranan siswa-siswa. (Gerlach dan Ely (1980). Strategi instruksional tersebut mencakup praktik-praktik khusus yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Strategi instruksional tersusun atas metode-metode dan teknik-teknik yang akan memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

B. Prinsip – prinsip Pemilihan Strategi Pembelajaran IPS SD

Prinsip-prinsip ini merupakan suatu landasan dalam memilih strategi seperti apa yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar. Karena dalam menentukan sebuah strategi pembelajaran IPS SD kelas awal ini harus memperhatikan apa-apa saja yang berhubungan dengan siswa.

1. Bermakna (meaningful) 2. Integratif (integrative) 3. Berbasis nilai (value based) 4. Menantang (challenging) 5. Aktif (Active)

6. Pengembangan berbagai potensi dasar siswa SD a. Dorongan ingin tahu (sense of curiosity) b. Minat-perhatian (sense of ineterst)

c. Dorongan membuktikan kenyataan (sense of reality) d. Dorongan menemukan sendiri (sense of discovery) e. Dorongan bertualang (sense of adventure)

(4)

C. Macam – macam strategi pembelajaran IPS di SD a. Pembelajaran Kemampuan Berpikir

Penanaman konsep merupakan penunjang kemampuan berpikir siswa,Konsep merupakan keadaan lingkungan ( abstraksi ) dari kesamaan dari jumlah benda atau fenomena. Contoh konsep yakni tanah, sungai, gunung, uang, cuaca dan lain-lain. Pengajaran konsep mengembangkan kemampuan kognitif dari yang terendah sampai tingkat tinggi.

Pengajaran konsep dapat dilakukan melalui dua pendekatan:

1. Pendekatan induktif dilakukan dengan mengkaji fenomena-fenomena sosial untuk mendapatkan informasi yang selanjutnya dikembangkan menjadi fakta. Fakta-fakta tersebut dirangkai sehingga menunjukkan adanya suatu kategori atau kesamaan tertentu.

2. Pendekatan deduktif pengajaran dimulai dengan pemberian konsep dan diteruskan untuk menemukan fakta-fakta yang menjadi bagian konsep.

Pembelajaran kemampuan berpikir termasuk juga didalamnya yaitu suatu kajian terhadap peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi ( studu kasus) tertentu yang terjadi di tempat tertentu dan berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia di masa lalu, masa kini atau masa yang akan datang (S. Hamid Hasan, 1996:192). Sebuah peristiwa dapat dikatakan sebuah kasus atau kejadian karena peristiwa itu unik serta terbatas pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tersebut dan tidak terulang di tempat yang lain. Contohnya, peristiwa kelahiran.

(5)

pendapat. Perbedaan pendapat muncul dari perbedaan pandangan seseorang terhadap sebuah fakta.

b. Strategi Pembelajaran Kemampuan Proses 1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Dalam pengajaran IPS SD kelas di persekolahan guru dapat mendorong siswa untuk belajar memecahkan masalah dengan menggunakan metode pendekatan pemecahan masala (problem solving).

Dengan cara pendekatan akan terjalin sebuah komunikasi yang baik antara guru dengan siswa sehingga antara guru dan siswa tidak ada pembatas. Yang mana jika tidak ada pembatas antara guru dan siswa akan dengan mudah untuk mencari atau mengetahui jalan keluar dari suatu permasalahan.

2. Inkuiri

Inkuiri ialah siswa mampu menemukan jawaban sendiri dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Pengajaran inkuiri merupakan bentuk pengajaran yang mengenalkan konsep-konsep secara induktif. Perbedaaan yang mendasar antara pengajaran inkuiri dengan pemecahan masalah yakni pengajaran inkuiri lebih menekankan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu bukan pada masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Portofolio

Kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif.

c. Pembelajaran Kooperatif

(6)

belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.

D. Strategi Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Strategi pembelajaran IPS harus dirancang sebaik mungkin agar mendapatkan proses belajar yang mudah dimengerti. IPS merupakan pelajaran sosial yang meliputi berbagai aspek, seperti kehidupan dimasyarakat, lalu ada pula struktur yang ada di bumi, dan lain sebagainya. Aspek tersebut cukup banyak sekali rinciannya, oleh karena itu guru harus pintar untuk merancang bagaimana agar para siswa dapat memahami segala materi meskipun itu butuh nalar yang besar. Ketika guru tidak memiliki sebuah rancangan untuk mengajar, maka yang diberikan guru hanya sebuah teori saja. Ilmu pendidikan sosial juga ad praktek untuk mendukung kegiatan tambahan belajar, dengan begitu anak-anak akan mengerti dan bisa mencoba berbagai hal yang mencangkup dalam IPS.

Beberapa strategi pembelajaran IPS yang bisa dilakukan adalah, yang pertama pasti membuat rancangan model untuk proses belajar di kelas. Dalam model tersebut, sang guru bisa memilih berbagai jenis model yang sudah ditetapkan, dan model tersebut harus seimbang dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian setelah menetapkan model, guru membuat alat peraga untuk ditampilkan di depan kelas. Misalnya untuk materi yang membahas wilayah di Indonesia, bisa menggunakan peta bergambar yang saat ini sudah banyak diperjual belikan di pasar. Ada juga materi yang membahas Negara-negara yang terdapat di seluruh bumi, untuk materi tersebut guru harus menggunakan globe agar siswa mengerti Negara tersebut ada dibagian mana. Setiap sekolah pasti mempunyai globe, jadi siswa tidak perlu membawa globe lagi.

(7)

intruksional, 5) aspek penilaian, 6) aspek penunjang fasilitas, waktu, tempat, perlengkapan, dan7) aspek ketenagaan.

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar diharapkan untuk membina generasi penerus (anak) agar dapat memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati tuntunan keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan serta dilingkungannya sebagai insane sosial dan warga Negara yang baik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis untuk menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat di masa yang akan datang yang akan dihadapi oleh peserta didik. Pembelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (permndiknas No. 19 tahun 2005).

(8)

memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati tuntunan keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan serta dilingkungannya sebagai insan sosial dan warga Negara yang baik.

E. Metode – metode Pembelajaran IPS 1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan (introduction) pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran. Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat, berkisar antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik, sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran peserta didik sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama.

(9)

Melaksanakan penilaian awal dapat dilakukan dengan cara lisan atau tulisan berupa kuis singkat pada beberapa peserta didik yang dianggap mewakili seluruh peserta didik, bisa juga penilaian awal ini dalam prosesnya diintegrasikan melalui apersepsi.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik (learning experiences). Pengalaman belajar tersebut bisa dalam bentuk kegiatan tatap muka di kelas atau di luar kelas dan kegiatan nontatap muka. Pengalaman belajar tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan peserta didik, sedangkan pengalaman belajar nontatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar lain yang bukan kegiatan interaksi langsung guru-peserta didik.

Kegiatan inti dalam pembelajaran bersifat situasional, dalam arti perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat proses pembelajaran itu berlangsung. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru adalah memberitahukan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis-garis besar materi/bahan pembelajaran yang akan dipelajari. Hal ini perlu dilakukan agar peserta didik mengetahui sejak awal kemampuan-kemampuanapa saja yang akan diperolehnya setelah proses pembelajaran berakhir.

(10)

Kegiatan lainnya di awal kegiatan inti pembelajaran terpadu yaitu menjelaskan alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan kepada peserta didik tentang kegiatankegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema/ topik, atau materi pembelajaran PKn atau IPS terpadu. Kegiatan belajar yang ditempuh peserta didik dalam pembelajaran IPS terpadu lebih diutamakan pada terjadinya proses belajar yang berkadar aktivitas tinggi. Pembelajaran berorientasi pada aktivitas peserta didik, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, sehingga prinsip-prinsip belajar dalam teori konstruktivisme dan teori Kolb dapat diterapkan.

Dalam menyajikan materi/bahan pembelajaran harus diarahkan pada suatu proses perubahan pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku peserta didik. Mengingat PKn dan IPS syarat dengan nilai maka strategi yang tepat digunakan adalah membangkitkan rasa, karsa dan karya yang dapat membentuk kepribadian, karakter dan jati diri sebagai manusia. Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep mata pelajaran lainnya. Dalam hal ini, guru harus berupaya menyajikan bahan pelajaran dengan strategi mengajar yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan pengetahuan baru. Kegiatan pembelajaran bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran secara klasikal, kelompok, dan perorangan. 3. Kegiatan Penutup dan Tindak Lanjut

(11)

waktu seefisien mungkin. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu di antaranya:

a. Melaksanakan dan mengkaji penilaian akhir

b. Melaksanakan tindsk lanjut pembelajaran melalui kegiatan pemberian tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca materi pelajaran tertentu, dan memberikan motivasi atau bimbingan belajar.

c. Mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang, dan menutup kegiatan pembelajaran.

4. Penilaian

Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satu dengan lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar.

F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar IPS di SD 1. Konsep Dasar Media Pembelajaran

(12)

berupa alat ataubahan saja,akan tetapi hal-hal yang lain yang memungkinkan siswa dapatmemperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach secara umum media itumeliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisiyang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dansikap.Dari dua pengertian diatas, maka tampak pengertian terkaitpengertian yang dikemukakan gerlach lebih luas dibandingkan denganpengertian yang pertama.Adapula yang berpendapat bahwa mediapengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak(software).

2. Pentingnya Media Pembelajaran

Media sangat penting dalam suatu pembelajaran karena dapatmembantu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehinggatujuan pembelajaran dapat tercapai. Misalnya untuk mempelajaribagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin gurumembimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelahdada manusia hanya umtuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia,seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah. Jadi media disinidapat dikatakan sebagai alat peraga pembelajaran yang membantu prosesbelajar.Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkanpengalaman belajar bagi siswa, Edgard Dale melukiskannya dalam sebuahkerucut kemudian dinamakan kerucut pengalaman cone of experiment.

Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale memberikangambaraqn bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melaluiproses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, prosesmengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan prosesmendengarkan melalui bahasa.Uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan dalamkerucut akan dijelaskan berikut ini :

(13)

b. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda ataukejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.

c. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisidan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) denganmenggunakan scenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

d. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasimelalui peragaan.

e. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungansiswake suatu objek yang ingin dipelajari

f. Pengalaman melalui pameran artinya pameran disini adalah usaha untukmenunjukkan hasil karya

g. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung sebabtelevisi merupakan perantara.

h. Pengalaman melalui gambar Hidup dan film merupaka rangkaian gambarmati yang diproyeksikan pada layar dengan kecepatan tertentu.

i. Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar.

j. Pengalaman melalui lambing-lambang visual seperti grafik, gambar, danbagan.

k. Media melalui lambing verbal merupakan pengalaman yang sifatnya lebihabstrak.

Dari gambaran kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebihkongkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung, melaluibenda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demonstrasi wisata danmelalui pameran.

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

(14)

dalam kata tersebut sehingga dapat menimbulkan kesalahanpersepsi siswa.Olehnya itu sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswamenjadi lebih kongkret, pesan yang ingin di capai, dilakukan melaluikegiatan yang dapat mendekatkan siswa.Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal selaindapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswauntuk menangkap pesan akan semakin berkurang, karena siswa kurangdi ajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan, padahal untukmemahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.Media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk :

a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentuPeristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikandengan foto, film, atau direkam melalui video atau radio. Kemudianperistiwa tersebut disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.Misalnya guru dapat menjelaskan gerhana matahari yang langka melaluihasil rekaman video.

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentuDengan media pembelajaran bahan pelajaran yang bersifat abstrakakan menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapatmenghilangkan verbalisme.Media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yangterlalu besar dan objek yang terlalu kecil. Untuk menampilkan objektersebut, pendidik atau guru dapat memanfaatkan film slide, foto-foto,atau gambar. Benda-benda kecil dapat ditampilkan pula denganmemanfaatkan mikroskop dan microprojector.Untuk memanipulasi keadaan, juga media pembelajaran dapatmenampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulitdiikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, atau sebaliknyadapat mempercepat gerakan-gerakan yang lambat seperti gerakanpertumbuhan tanaman.

(15)

atas maka media pembelajaran memiliki nilaipraktis sebagai berikut:

1) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa

2) Media dapat mengatasi batas ruang kelas

3) Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antarapeserta dengan lingkungan

4) Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat

6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untukbelajar dengan baik

7) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru 8) Media dapat mengontrol kecepatan belaajar siswa

9) Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-halyang kongkret sampai yang abstrak.

4. Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasitergantung dari sudut melihatnya

a. Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam : 1) Media auditif

2) Media visual 3) Media audiovisual

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi ke dalam : 1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentakseperti

radio dan televisi.

2) Media yang mempunyai daya liut yang terbatas oleh ruangdan waktu seperti film slide, foto dsb.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi ke dalam :

(16)

5. Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan mediapada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media pembelajaranAgar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkansiswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :

a. Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untukmencapai tujuan pembelajaran.

b. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan

dankondisi siswa.

d. Media yang digunakan memerhatikan efektivitas dan efesien. e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoperasikannya. 6. Sumber Belajar

Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yangdapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan danpengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.Dalam pengajaran tradisional, guru sering hanya menetapkan bukusebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran yang dianggapmodern sesuai tuntutan standar proses pendidikan dan sesuaiperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologiinformasi, maka sebaiknya guru memanfaatkan sumber lainnya selainbuku.Beberapa sumber balajar yang bias dimanfaatkan oleh gurukhsusunya dalam setting proses pembelajaran didalam kelas diantaranya adalah :

a. Alat dan bahan pengajaran b. Berbagai aktivitas dan kegiatan c. Lingkungan atau setting

(17)

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang digunakan oleh guru di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Dalam pola tersebut tentu terkandung bentuk- bentuk rangkaian perbuatan atau kegiatan guru dan siswa yang mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran (Raka Joni, 1980).

Strategi pembelajaran IPS harus dirancang sebaik mungkin agar mendapatkan proses belajar yang mudah dimengerti. IPS merupakan pelajaran sosial yang meliputi berbagai aspek, seperti kehidupan dimasyarakat, lalu ada pula struktur yang ada di bumi, dan lain sebagainya. Aspek tersebut cukup banyak sekali rinciannya, oleh karena itu guru harus pintar untuk merancang bagaimana agar para siswa dapat memahami segala materi meskipun itu butuh nalar yang besar. Ketika guru tidak memiliki sebuah rancangan untuk mengajar, maka yang diberikan guru hanya sebuah teori saja. Ilmu pendidikan sosial juga ad praktek untuk mendukung kegiatan tambahan belajar, dengan begitu anak-anak akan mengerti dan bisa mencoba berbagai hal yang mencangkup dalam IPS.

B. Saran

Dari pembuatan makalah ini kami menyarankan pada pembaca untuk memberikan masukan atau kritik dan saran yang bersifat membangun untuk yang lebih baik lagi kedepannya.

(18)

Tanpa nama. 2008. Strategi Pembelajaran IPS. [Online]. Tersedia di: http://www.informasi-pendidikan.com/2014/08/ strategi - pembelajaran -ips

.html. Diakses pada 29 Maret 2016

Susanto Hadi. 2013. Pembelajaran IPS di SD. [Online]. Tersedia di: https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/16/ pembelajaran - ips - di - sd /. Diakses pada 27 Maret 2016

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Piutang Negara mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara,

Dalam hal ini, puisi itu sarat dengan gagasan tasawuf Wahdatul Wujud, yang menunjukkan berpadunya eksistensi manusia dengan eksistensi Tuhan, berpadunya dimensi insaniyah dengan

Saya akan mempertimbangkan secara serius untuk menjalani bedah kosmetik apabila pasangan saya akan mengganggap saya menjadi lebih menarik. Bedah kosmetik dapat meningkatkan citra

Penelitian ini bertujuan untuk menguji (1) perbedaan kemampuan mengapresiasi cerita pendek antara kelompok siswa yang diajar dengan metode pembelajaran reciprocal

Melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang dilakukan guru bimbingan konseling dengan materi kesiapan menikah pada siswa, siswa siswi tersebut memahami

Pada artikel ini, didefinisikan ruang topologi lembut kabur yang merupakan generalisasi dari teori ruang topologi atas suatu himpunan lembut kabur, serta didefinisikan juga

Peningkatan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana terjadi karena adanya peningkatan seluruh dimensi penerapan keselamatan pasien yang meliputi dimensi

Manfaat lain dari penelitian ini ialah jika pada ekosistem yang produktivitasnya tinggi dengan keanekaragaman spesies tumbuhan tinggi, maka melalui pemanfaatan gas