“HUKUM ISLAM”
“SUMBER-SUMBER HUKUM DIDALAM AL-HADIS” Dosen Pengampu :
Fitri Hidayat, S.H., M.H.
OLEH :
Imam Samsudin (175010101111112) Hukum Islam/C
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS HUKUM
SUMBER-SUMBER HUKUM DIDALAM AL-HADIS
1. “Dari Abi Huroiroh, telah bersabda Rasulullah SAW, Allah telah berfirman : Saya adalah orang ketiga dari dua orang dua orang yang berserikat, selama salah seorang diantaranya tidak mengkhianati yang lain. Maka apabila berkhianat salah seorang diantara keduanya. Saya keluar dari perserikatan itu.”
(H.R Abu Dawud dan Hakim) Penjelasan :Hadis di atas menjelaskan tentang persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat atau (bersero) bekerja sama dalam usaha, guna memperoleh keuntungan bagi mereka bersama dengan tidak dikehendaki adanya kecurangan. Jadi dalam bekerjasama harus menggunakan cara yang bersih artinya tidak ada pihak yang dirugikan
2. Sabda Rasulullah SAW :
“...dan jangan hendaknya laki-laki dengan laki-laki lain dalam satu selimut : jangan pula perempuan tiduk dengan perempuan lain dalam satu selimut.”
(HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi) Penjelasan : Hadis diatas menjelaskan bahwa larangan keras terhadap penyimpangan seksual. Perbuatan tesebut adalah perbuatan fahisya/keji/haram. Hadis terseebut melarang perbuatan Homoseksualitas, dimana dua orang yang sejenis saling tertarik tanpa hubungan seksual, laki-laki dengan laki-laki-laki-laki, yang disebut al-liwat dan jika wanita disebut as-sidaq atau lesbian 3. “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali satu dari tiga hal : kufur sesudah
beriman, berzinah setelah berkeluarga, dan membunuh seseorang yang benar karena semata berbuat dhalim dan permusuhan.”
(HR. Muslim) Penjelasan : Pembunuhan yang disengaja wajib diqishash sebagamana firman Allah Qs. An nissa : 93 dan dipertegas dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan HR. Muslim terkecuali orang yang kufur sesudah beriman, orang yang berzina, orang yang membunuh seseorang karena permusuhan.
4. “Sebaik-baiknya wanita (istri) ialah yang menyenangkan bila kau pandang, taat bila kau perintah dan di saat engkau pergi, ia menjaga kehormatan dirinya dan harta bendanya.”
(H.R. Tabrani dar Abdullah bin Salam). Penjelasan : Hadis tersebut menjelaskan kewajiban seorang istri kepada suami
1. Patuh dan taat kepada suami dalam batas-batas yang tidak menyimpang dari ajaran islam. Perintah suami yang menyimpang dari ajaran Islam tidak wajib ditaati. 2. Memelihara dan menjaga kehormatan dirinya dan keluarga serta harta benda suami. 3. Mengatur rumah tangga secara baik, sesuai dengan fungsinya sebagai ibu rumah
tangga
4. Memelihara anak dan mendidik anaknya.
5. Bersikap hemat cermat, ruda, syukur, dan bijaksana, tidak mempersulit atau memberatkan suami
(H.R Abu Dawud dan Ibnu Majah) Penjelasan : TALAK (Perceraian)