• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efek Menonton Tutorial Dian Pelangi di Youtube terhadap Minat Menggunakan Hijab Modern pada Komunitas Hijabers Salatiga T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efek Menonton Tutorial Dian Pelangi di Youtube terhadap Minat Menggunakan Hijab Modern pada Komunitas Hijabers Salatiga T1 BAB II"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa

suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengaturan atau menyediakan satu cetak biru untuk untuk melakukan beberapa tindakan

selanjutnya.1

2.1 Komunikasi

Pengertian komunikasi secara umum menurut Uchjana (1992:3) dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan bersumber juga dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

2. Pengertian komunikasi secara terminologis Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Everett Rogers dalam Cangara (1998:20), komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka”. Sedangkan menurut Arni (2005:5), komunikasi didefinisikan sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara

1

(2)

10

lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima), sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan dilaksanakan.

Untuk memahami pengertian kmunikasi sehigga dapat dilancarkan secara efektf, para peminat komunkasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structureand Function

of Communiction in Society, Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says

What in Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari ertanyaan yang diajukan, yakni :

- Komunikator (communicator, source, sender) - Pesan (Message)

- Media (channel, media)

- Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient) - Effect (effect, influence)

Dalam penelitian ini peneliti lebih fokuskan kepada unsur komunikator (source) karena peneliti ingin melihat bagaimana komunikator disini adalah pihak KPU Wonosobo dalam melakukan strategi komunikasi yang dilakukan untuk mereka penyandang difabel. Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Secara ilmu-ilmu lainnya , ilmu komunikasi pun menyelidiki gejala komunikasi, tidak hanya dengan pendekatan secara ontologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis (bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan).

Menurut Denis McQuail (dalam Sasa Djuarsa 2001:39), secara umum

kegiatan/ proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :

(3)

11

informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf. Misalnya berfikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dan lain-lain.

- Komunikasi antar-pribadi yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya. Misalnya, percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon dan sebagainya.

- Komunikasi dalam kelompok yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap

individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota, bukan besifat pribadi. Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid dikelas.

- Komunikasi antar-kelompok/asosiasi yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua tau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.

- Komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.

- Komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :

 Komunikasi massa

Yaitu komunikasi melalui media massa sepeti radio, surat kabar, TV, dan sebagainya.

(4)

12 2.2 Efek Media

Menurut Schramm (1990;110), efek Media adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Sedangkan menurut McQuail (2002: 425-426), bahwa efek media massa memiliki typologi yang mana terdiri dari empat bagian yang besar. Pertama, efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa

sendiri ataupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai penyebaran informasi. Kedua, efek media massa yang tidak

direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-benar diluar kontrol media, diluar kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Jadi pada efek kedua ini, efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat dikontrol. Ketiga, efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan dan keras memengaruhi seseorang masyarakat. Keempat, efek media massa berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga memengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan-persoalan perubahan budaya.

Efek media massa yang tidak diharapkan (cenderung merusak) memiliki andil dalam hal pembentukan sikap, perilaku, dan keadaan masyarakat

1. Penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke modern, dari modern ke post-modern, dan dari taat beragama ke sekuler.

2. Media massa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan budaya tradisional di masyarakat yang mestinya dipelihara.

3. Terjadinya perilaku imitasi yang kadang menjurus ke hal-hal buruk dari

apa yang dilihat dan didengar dari media massa.

(5)

13

5. Penyebaran pemberitaan pornomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan norma seks keluarga di masyarakat bahkan memicu terbentuknya perilaku penyimpangan seksual di masyarakat.

6. Cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek media massa menindas rakyat bahkan, dalam skala luas, media massa menjadi alat kolonialisme modern, dengan memihak kepada suatu negara adidaya,

dan menjadi genderang perang untuk memerangi Negara-negara kecil dan miskin.

Menurut Anderson (Rakhmat, 2005: 52) efek media dapat diukur melalui indikator frekuensi, durasi, dan atensi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Frekuensi penggunaan media

Frekuensi penggunaan media berkaitan dengan mengumpulkan data khalayak tentang keajegan khalayak dalam menonton siaran televisi, mendengarkan radio atau membaca sebuah berita di media cetak, apakah itu berita harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

2. Durasi penggunaan

Pengukuran durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari) atau berapa lama (menit) waktu yang dihabiskan khalayak dalam membaca. 3. Atensi penggunaan media

Perhatian yang diberikan ketika menonton atau memperhatikan isi pesan serta informasi melalui alat indra.

2.3 Minat

(6)

14

adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

Bedasarkan definisi tersebut, indikator minat mengacu pada Slameto (2003) dan Djaali (2008). Adapun indikator minat meliputi :

1. Memperhatikan 2. Mengenang

3. Rasa lebih suka 4. Rasa ketertarikan.

2.4 Hijab

Pengertian hijab sendiri dalam kamus Bahasa Indonesia adalah: tirai, tutup, penghalang, dsb (Kurniawan, 2001). Dalam kamus ilmiah (Burhani, 2000) definisi kata hijab adalah suatu tirai atau tabir.

2.4.1 Karakteristik Hijab

Menurut Mutahari (1997), karakteristik suatu pelaksaan hijab pada perempuan, yaitu:

1. Perempuan yang menggunakan sistem hijab memakai pakaian muslim serta jilbab yang berukuran besar hingga menutupi dada dan perut mereka serta longgar (tidak ketat/press body).

2. Perempuan yang menggunakan sistem hijab menjaga perilaku mereka dengan tidak memamerkan perhiasan/bentuk tubuh mereka. 3. Perempuan yang menggunakan sistem hijab mempunyai batasan

wilayah kontak/bersinggungan (menghindari bersentuhan antar tubuh/anggota tubuh dengan lawan jenis) dengan pihak pria lain kecuali suami maupun sanak saudaranya.

2.4.2 Bentuk Hijab

(7)

15

jilbab yang dipakai oleh wanita muslimah bermacam-macam. Bisa kita bagi secara umum menjadi 3 macam hijab, yaitu:

1. hijab Besar hijab besar adalah hijab syar‟i, yaitu hijab yang menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah. Pakaian syuhrah

adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal (yang dipakai

seseorang untuk berbangga dengan dunia & perhiasannya) maupun pakaian yang bernilai rendah (yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya‟). (Imam Asy Syaukani dalam Nailul Athar II/94).

2. Hijab Biasa Adapun hijab biasa adalah sama dengan di atas, namun dengan ukuran yang sedang, tidak sebesar hijab di atas. Hukum hijab seperti ini adalah tidak mengapa, asal sifat-sifat yang ada pada jenis pertama (menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah) masih bisa dipertahankan.

3. Hijab Gaul adalah hijab yang lagi booming tahun 2014 lalu. Contoh-contohnya adalah ,memakai kerudung dengan menggunakan bawahan rok yang hanya sebetis/kain yang dipakai berbelah di depan (split), ada yang hanya mengikatkan kerudung pada kepala tanpa menutup dada, ada yang memakai bawahan hanya pas pada mata kaki dan tanpa kaos kaki, ada juga yang memakai baju berlengan panjang hingga pergelangan tangan ,tanpa decker/kaos tangan, sehingga jika diangkat tangannya maka akan terlihat

(8)

16

yang menghiasi hijab dengan renda dan asesoris yang mencolok seperti bros, yang terakhir, ada yang hijab “nyekek leher” lalu luarnya ditambah kerudung/kain yang berbeda warna dengan yang di dalamnya.

2.5 Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Penulis : Erni Supriyanti

Judul : representasi identitas perempuan muslim didalam program tayangan Grand Final Sunsilk Hijab Hunt 2016 di Trans7

Program tayangan Grand Final Sunsilk Hijab Hunt 2015 tidak merepresentasikan identitas perempuan muslim sesuai dengan ajaran agama Islam, karena ia menggambarkan hijab berdasarkan fashion. Selain itu, media menawarkan „identitas baru‟ bagi muslimah dengan hijabnya yang sebenarnya berbeda dengan ajaran Islam, yaitu hiperrealitas.

Hiperrealitas tersebut dibangun untuk memberikan kesenangan bagi penonton, terutama muslimah untuk menjadi lebih fashionable.

2. Penulis : Puspa (2013)

Judul : Pengaruh Media sosial Terhadap Minat Menggunakan Hijab

Pengaruh media sosial saat ini sangat memberikan inspirasi, dari banyaknya media

(9)

17

menggunakan gaya berhijab.

2.6 Pembentukan Hipotesis

Pengaruh media sosial saat ini sangat memberikan inspirasi, dari

banyaknya media khususnya youtube sangat berperan untuk mengeksplor tren baju maupun hijab gaya terbaru saat ini, banyak pula sebagian orang meniru dan memperagakan gaya berhijab yang di contohkan pada media internet tersebut, melalui video dari youtube yang berupa beberapa foto yang di gabungkan menjadi satu, sehingga terlihat gambar yang bergerak yang memperlihatkan bagaimana caranya menggunakan gaya berhijab. Berawal dari situlah banyak perempuan awalnya tidak menggunakan hijab menjadi tertarik untuk menggunakannya entah hanya ingin untuk bergaya ataupun terketuk harinya karena perintah ALLAH SWT.

Salah satu tutorial hijab di Youtube yang saat ini sedang popular adalah tutorial hijab Dian Pelangi. Dian Pelangi adalah seorang perancang muda yang ikut ambil bagian dalam memperkenalkan mode jilbab modern atau hijab kepada wanita-wanita muslim di Indonesia. Dian Pelangi resah setiap mendengar wanita pemakai jilbab atau hijab dicitrakan kuno, tua, dan kampungan. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan minat kaum muslimah muda yang awalnya tidak tertarik menggunakan hijab, karena telah terbentuk persepsi bahwa hijab adalah sesuatu yang kuno, membosankan dan kampungan. Tetapi lewat tutorial hijab Dian Pelangi di Youtube yang dibentuk oleh Dian Pelangi diharapkan semakin banyak lagi kaum muslimah yang mau menutup auratnya dan mengikuti apa yang menjadi

(10)

18

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat ditarik hipotesa penelitian sebagai berikut:

Ha = Terdapat efek menonton tutorial hijab Dian Pelangi di Youtube terhadap

minat menggunakan hijab modern pada Komunitas Hijabers Salatiga

Ho = Tidak terdapat efek menonton tutorial hijab Dian Pelangi di Youtube

(11)

19 2.7 Kerangka Berfikir.

Gambar 3

Bagan Kerangka Berfikir

Dengan adanya tutorial hijab di Youtube seperti yang dilakukan Dian Pelangi akan menyebabkan perempuan awalnya tidak menggunakan hijab menjadi

berminat untuk menggunakannya entah hanya ingin untuk bergaya ataupun terketuk harinya karena perintah ALLAH SWT. Selain itu perempuan yang mempunyai gaya hijab yang biasa saja menjadi lebih lebih trendi untuk berhijab dan tidak kuno karena adanya tutorial yang di lihat melalui akses-akses internet khususnya youtube yang mereka buka dan mereka contoh.

MEDIA

NEW MEDIA

YOUTUBE DIAN PELANGI

MINAT MENGUNAKAN

HIJAB PADA KOMUNITAS HIJABERS SALATIGA

Memperhatikan

Mengenang

Rasa Suka

Rasa Tertarik MENONTON

Durasi

Frekuensi

Atensi

(12)

Gambar

Gambar 3 Bagan Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Desain penelitian yang digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey untuk memperoleh hubungan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif

For the adjusted analyses, complete information about duration of exclusive breastfeeding, infectious diseases, and all confounders until the age of 6 months was available for

an tersebut, peneliti mengambil peneliti- an dengan judul hambatan dan faktor pe- nyebabnya prakerin ditinjau dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi sis- wa smk

Seperti kasus kebakaran hutan jati yang terjadi di Desa Grobokan merupakan kebakaran yang sangat di sengaja oleh manusia dan adanya faktor alam, meskipun dalam

Setiap masyarakat yang menggunakan jasa pencucian mobil pada Perusahaan Ros3 Group pada dasarnya merupakan konsumen, sebagaimana diatur dalam kententuan Pasal 1

Bagi siswa, sebagai bahan masukan mengenai kesulitan dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk belajar lebih

ini adalah menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja.. Puskesmas Bungus

Pemberian BLSM kepada rakyat miskin oleh pemerintah se bagai upaya mengemban ama nah negara kesejah teraan yang dianut negara Indonesia, yang dituangkan dalam tujuan