• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Sediaan Gastroretentif Ranitidin Hidroklorida Sebagai Antiulkus Menggunakan Polimer Alginat-Kitosan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Sediaan Gastroretentif Ranitidin Hidroklorida Sebagai Antiulkus Menggunakan Polimer Alginat-Kitosan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DISERTASI

PEMBUATAN SEDIAAN GASTRORETENTIF RANITIDIN

HIDROKLORIDA SEBAGAI ANTIULKUS MENGGUNAKAN

POLIMER ALGINAT-KITOSAN

Oleh:

ANAYANTI ARIANTO

NIM 098116008

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ii

PEMBUATAN SEDIAAN GASTRORETENTIF RANITIDIN

HIDROKLORIDA SEBAGAI ANTIULKUS MENGGUNAKAN

POLIMER ALGINAT-KITOSAN

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Doktor dalam Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

ANAYANTI ARIANTO

NIM 098116008

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PEMBUATAN SEDIAAN GASTRORETENTIF RANITIDIN

HIDROKLORIDA SEBAGAI ANTIULKUS MENGGUNAKAN

POLIMER ALGINAT-KITOSAN

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Doktor dalam Ilmu Farmasi pada

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dibawah pimpinan Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara

Prof. Subhilhar, Ph.D.

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Ujian Terbuka Program

Studi Doktor (S-3) Ilmu Farmasi Universitas Sumatera Utara

Oleh:

ANAYANTI ARIANTO

NIM 098116008

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(4)

iv

PROMOTOR

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.

Guru Besar Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

KO-PROMOTOR

Prof. Dr. Urip Harahap, Apt. Guru Besar Ilmu Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

KO-PROMOTOR

Prof. Dr. Syafruddin Ilyas, M.Biomed Guru Besar Ilmu Biologi Molekuler

(5)
(6)

vi Telah Diuji pada Ujian Tertutup Tanggal: 29 September 2015

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua : Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. Anggota : Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.

Anggota : Prof. Dr. Syafruddin Ilyas M.Biomed Anggota : Prof. Dr. Karsono, Apt.

(7)
(8)
(9)

PEMBUATAN SEDIAAN GASTRORETENTIF RANITIDIN HCl SEBAGAI ANTIULKUS MENGGUNAKAN

POLIMER ALGINAT- KITOSAN Abstrak

Ranitidin HCl diabsorbsi di lambung dan bagian atas usus halus, memiliki waktu paruh yang singkat, dan bioavailabilitas yang rendah, sehingga pengobatan ulkus lambung dengan sediaan ranitidin HCl konvensional adalah kurang efektif. Dengan demikian, perlu dikembangkan sediaan ranitidin HCl yang lebih efektif untuk meningkatkan efek terapi dari ranitidin HCl. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan sistem penghantaran obat gastrotetentif dari ranitidin HCl menggunakan polimer alginat dan kitosan yang dapat bertahan lebih lama dalam lambung yang melepaskan ranitidin HCl secara sustained release dan memberikan efek anti ulkus yang lebih efektif. Sediaan dibuat dalam bentuk matriks sferis menggunakan variasi rasio polimer alginat dan kitosan. Pelepasan obat dan daya swelling diuji dengan alat uji disolusi metode dayung dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2. Kadar ranitidin HCl diukur menggunakan spektrofotometer ultra violet pada panjang gelombang 224,6 nm. Morfologi permukaan sediaan diperiksa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Transmision Electron Microscopy (TEM). Interaksi alginat dan kitosan diuji dengan Fourier Transform Infrared (FTIR), Differential Scanning Colorimetric (DSC) dan pengukuran konduktivitas. Uji mukoadhesif sediaan dilakukan secara in vitro dengan DuNouy tensiometer menggunakan lambung hewan percobaan. Uji gastrorerentif dilakukan pada hewan percobaan. Efek antiulkus sediaan dievaluasi dengan model induksi ulkus dengan pylorus ligation dan model induksi ulkus dengan HCl. Jumlah asam bebas dan asam total, pH, volume cairan lambung, indeks ulkus, efek proteksi dan kuratif ulkus ditentukan, selanjutnya dilakukan pengamatan makroskopis dan histopatologi dari lambung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gastroretentif ranitidin HCl yang dibuat dengan alginat dan kitosan (1:1) menunjukkan sifat-sifat swelling dan mukoadhesif paling besar, konduktivitas paling kecil. Sediaan menunjukkan pelepasan ranitidin HCl yang sustained release dan bertahan dalam lambung selama 12-24 jam. Pelepasan ranitidin HCl mengikuti model Higuchi dan mekanisme pelepasan adalah anomalous transport. Hasil analisis FTIR dan DSC menunjukkan ada interaksi antara alginat dan kitosan membentuk kompleks kitosan tetapi tidak ada interaksi antara ranitidin HCl dan matriks alginat-kitosan. Uji efek antiulkus dengan model pylorus ligation menunjukkan sediaan menaikan pH dan mengurangi jumlah asam bebas, asam total, cairan lambung, jumlah ulkus lebih efektif daripada tablet ranitidin HCl konvensional. Uji efek antiulkus model induksi dengan HCl menunjukkan bahwa sediaan gastroretentif ranitidin HCl (alginat-kitosan 1:1) lebih cepat menyembuhkan ulkus dibandingkan dengan tablet ranitidin HCl konvensional. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sediaan gastroretentif bentuk matriks sferis alginat-kitosan 1:1 yang mengandung ranitidin HCl potensial digunakan sebagai obat anti ulkus yang lebih efektif.

(10)

x

PREPARATION OF RANITIDINE HYDROCHLORIDE GASTRORETENTIVE DOSAGE FORM AS ANTIULCER USING

ALGINATE-CHITOSAN POLYMER Abstract

Ranitidine HCl is absorbed in stomach and the initial part of the small intestine, and has short biological half life and poor bioavailability, hence, the treatment of gastric ulcus with ranitidine HCl conventional dosage form is less effective. Therefore, it is necessary to develop the preparation of ranitidine HCl dosage form to improve the therapeutic effect of ranitidine HCl. The aim of this study was to develop a gastroretentive drug delivery system of ranitidine HCl using alginate and chitosan polymer that could be retained for longer time in stomach, gave a sustained release of ranitidine HCl, and more effective antiulcer. The spherical matrices gastroretentive of ranitidine HCl were prepared using various ratio of alginate and chitosan polymers. The release of drug and swelling degree were tested by paddle method dissolution tester in simulated gastric fluid pH 1.2. The amount of ranitidine HCl released was measured using spectrophotometer ultraviolet at 224,6 nm. The surface morphology of the spherical matrices was

determined by Scanning Electron Microscopy (SEM) and Transmision Electron

Microscoy (TEM). Interaction of Alginate and chitosan was evaluated by FTIR spectroscopy, Differential Scanning Colorimetric (DSC) thermal and conductivity measurement. In vitro Mucoadhesive test of the preparation performed by using DuNouy tensiometer using animal gastric mucosa. Gastroretentif test conducted in

experimental animal. Antiulcer effect of the preparation was evaluated by pylorus

ligation and HCl ulcer induction model. The amount of free acid and total acid,

pH, gastric fluid volume, ulcer index, protective and curative effect of ulcer were determined, then stomach macroscopic and histopathology were observed. The results showed that the ranitidine HCl gastroretentive preparations made with alginate and chitosan (1:1) showed the greatest swelling and mucoadhesive properties, and lowest conductivity. The preparation showed that the release of ranitidine HCl was sustained release and retained in the stomach for 12-24 hours. The release of ranitidine HCl followed the Higuchi model and the mechanism of drug release was anomalous transport. Results of FTIR and DSC analysis showed there was an interaction between alginate and chitosan but there was no interaction between ranitidine HCl and matrix of alginate-chitosan. Antiulkus effect evaluation with pylorus ligation model showed the preparation increase pH and decrease the amount of free acid, total acid, gastric fluid, and the ulcer index more effectively than ranitidine HCl conventional tablet. HCl induced ulcer model test showed that the gastroretentif ranitidine HCl (alginat-kitosan 1:1) preparations were more quickly heal ulcers as compared to ranitidine HCl conventional tablets. Results of this study concludes that the preparations of ranitidine HCl gastroretentif spherical matrices (alginate-chitosan 1:1) potentially be used as an more effective anti-ulcer drug.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penyusunan disertasi dengan judul Pembuatan Sediaan

Gastroretentif Ranitidin Hidroklorida sebagai Antiulkus Menggunakan Polimer

Algina-Kitosan. Disertasi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Subhilhar, PhD.,

atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan

menyelesaikan Progam Doktor.

2. Pejabat Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Ibu

Masfria, M.S., Apt yang telah menyediakan fasilitas dan kesempatan bagi

penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

3. Ketua Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas

Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., dan Sekretaris Program

Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Ibu Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt. yang memberikan dorongan,

kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan program Doktor.

4. Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., selaku Promotor , Bapak Prof. Dr.

Urip Harahap, Apt., selaku Ko Promotor, Bapak Prof. Dr. Syafruddin

(12)

xii

menyediakan waktu untuk diskusi selama penelitian dan penyusunan

disertasi ini.

5. Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc.,Apt., Prof. Dr. Basuki

Wirjosentono, M.Sc., dan Prof. Marchaban, DESS., Apt selaku penguji

yang memberikan saran dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan disertasi ini

6. Ketua peneliti Hibah Pasca Sarjana, bapak Prof. Dr. Hakim Bangun,

Apt., yang membantu dana penelitian yang berasal dari DIPA

Universitas Sumatera Utara tahun 2014 dan 2015.

7. Kepala Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas

Sumatera Utara Ibu Mariane, S.Si., M.Si, Apt. yang telah memberikan

fasilitas untuk melakukan penelitian ini.

7 Pelaksana Tugas Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Dr. Sumaiyah, M.Si., Apt. yang telah

memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian disertasi ini masih

jauh dari kesempatan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan disertasi ini, semoga disertasi ini

dapat memberikan manfaat bagi kita semua

Medan, September 2015

Penulis,

(13)

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Dra. Anayanti, M.Si., Apt

Tempat, Tangagl Lahir : Medan, 25 Juni 1953

Agama : Kristen

NIP : 1953062519862001

Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I/ IV b

Pekerjaan : Staf Pengajar Fakultas Farmasi USU

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Alamat Kantor : Jl. Tri Dharma No.5 Kampus USU,Medan

No. Telepon/Fax : (061) 8223558/(061)8219775

Alamat Rumah : Jalan Kota Baru II No.24 Medan

No. Telepon Rumah/HP : (061) 4522401 / 085270178668

Alamat E-mail

B. Riwayat Pendidikan

1958-1964 SD swasta Medan

1965-1968 SMP swasta Medan

1968-1971 SMA swata Medan

1972-1980 Sarjana Farmasi: Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan

Alam USU Medan

1980-1983 Apoteker: Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam

USU Medan

1997-2000 Magister Sains: Pasca Sarjana Kimia USU

(14)

xiv C. Riwayat Pekerjaan

1986 - 2009 Staf Laboratorium Teknologi Formulasi Steril

1986 - sekarang Staf Laboratorium Kosmetologi

2010 - sekarang Kepala Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi III

D. Publikasi Ilmiah

1. Profil Disolusi Fenilbutason dari Kapsul Kalsium Alginat. Media Farmasi

Vol. 16 Nomor 1 Juni 2010, halaman 13-17.

2. Perbandingan Disolusi antara Sediaan Fero Sulfat Lepas Segera dan Lepas

Lambat. Media Farmasi Vol. 16 Nomor 2 Desember 2010, halaman 50-55.

3. Study of The Effects of Tween 80 and Palm Kernel Oil on In Vitro Ascorbic

Acid Penetration Through Rabbit Skin. International Journal of PharmTech

Research.Vol. 5 No. 3 July 2013, pp 965-972.

4. The Comparison of Swelling, Mucoadhesive, and Release of Ranitidine from

Spherical Matrices of Alginate, Chitosan, Alginate-Chitosan, and Calcium

Alginate-Chitosan. International Journal of PharmTech Research Vol.6, No.7

2014, pp 2054-2063.

5. Effect of Alginate Chitosan Ratio on the Swelling, Mucoadhesive, and

Release of Ranitidine from Spherical Matrices of Alginate-Chitosan.

(15)

DAFTAR SINGKATAN

SR : Sustained Release

UV : Ultra Violet

AUC : Area Under Curve

SEM : Scanning Electron Microscopy

TEM : Transmission Electron Microscopy

FT-IR : Fourier Transform Infrared Spectroscopy

DSC : Differential Scanning Calorimetric

(16)

xvi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN DISERTASI ... v

PENGESAHAN DISERTASI………. vii

PERNYATAAN ORISINALITAS……….. viii

ABSTRAK……… ix

ABSTRACT……….. x

KATA PENGANTAR………. xi

RIWAYAT HIDUP………. xii

DAFTAR SINGKATAN………. xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 8

1.4 Hipotesis ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.5.1 Tujuan Umum ... 10

(17)

1.6 Manfaat Penelitian ……… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Ulkus Peptikum ... 12

2.2 Lambung ... 13

2.2.1 Mukosa ... 14

2.2.2 Kardia ... 15

2.2.3 Korpus dan Fundus ... 15

2.2.4 Cairan Lambung ... 16

2.2.5 Fisiologi Sekresi Lambung……… 16

2.3 Sistem Pelepasan Obat Sustained Release ... 18

2.3.1 Pelepasan Obat dari Matriks ... 21

2.3.2 Pengamatan Kinetika Pelepasan Obat yang Lambat ... 22

2.4 Gastroretentif ... 25

2.4.1 Sistem Mengembang ... 27

2.4.2 Sistem Mengapung (Floating) ... 28

2.4.3 Sistem Bioahesif ... 29

2.4.4 Bentuk Sediaan-Sediaan Gastroretentif yang telah dite- liti……… 31

2.5 Bahan-bahan Polimer dan Bahan Obat yang Digunakan dalam Penelitian ... 37

2.5.1 Bahan-bahan Polimer ... 37

2.5.1.1 Natrium Alginat ... 37

2.5.1.2 Kitosan ... 38

2.5.2 Interaksi Alginat dan Kitosan ... 39

(18)

xviii

2.5.3.1 Spesifikasi Ranitidin Hidroklorida…………... 40

2.5.3.2 Uraian Ranitidin Hidroklorida……… 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Desain Penelitian ... 42

3.2 Bahan dan Alat ... 43

3.2.1 Bahan-bahan ... 43

3.2.2 Alat-alat ... 43

3.3 Tempat Penelitian ... 44

3.4 Pembuatan Sediaan Gastroretentif Ranitidin Menggunakan Polimer Alginat dan Kitosan……….. 44

3.4.1 Pembuatan Akuades Bebas Karbondioks……… 44

3.4.2 Pembuatan Larutan Kalsium Klorida 0,15 M ... 44

3.4.3 Cara Pembuatan Sediaan Gastroretentif Ranitidin HCl 44 3.5 Uji In Vitro Pelepasan Ranitidin HCl dari Sediaan Gastrore- tentif Ranitidin HCl………. ... 46

3.5.1 Pembuatan Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2.. 46

3.5.2 Pembuatan Larutan Iinduk Baku Ranitidin HCl dalam medium cairan lambung buatan ... 46

3.5.3 Pembuatan Kurva Serapan Ranitidin Hidroklorida dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2 ... 46

3.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Ranitidine Hidroklorida dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2…….. 46

3.5.5 Prosedur Uji Pelepasan Ranitidin HCl dari Sediaan Gastroretentif Ranitidin HCl……… 47

3.5.5.1 Pengukuran Kadar Ranitidin HCl secara Spektrofotometri Ultra Violet……….. 47

(19)

3.7 Analisis Kinetika Pelepasan Ranitidin Hidroklorida dari Matriks ... 48

3.8 Uji Pengembangan Sediaan Gastroretentif yang Mengandung Ranitidin HCl ... 48

3.9 Karakterisasi Morfologi Permukaan dan Struktur Bentuk dari Matriks ... 49

3.10 Analisis Gugus Fungsional dengan FTIR ... 49

3.11 Analisis Termal DSC (Differential Scanning Calorimetri) .. 49

3.12 Pengukuran Potensial Zeta dan Konduktivitas dari Matriks 49

3.13 Pengujian In Vitro Daya Mukoadhesif dari Sediaan Matriks Gastroretentif Ranitidin HCl ... 50

3.14. Uji In Vivo Sifat Bertahan dalam Lambung dari Sediaan Matriks Gastroretentif yang Mengandung Ranitidin HCl (Formula F3 alginat-kitosan 1:1) ... 50

3.15. Uji In Vivo Efek Antiulkus dari Sediaan Matriks Lambung Gastroretentif yang Mengandung Ranitidin HCl (Formula F3 alginat-kitosan 1:1) ... 51

3.15.1 Uji Efek Anti Ulkus Model InduksiUulkus dengan Pyrolus Ligation ... 51

3.15.1.1 Pembuatan Ppreparat untuk Pemeriksaan Histopatologik ………... 52

3.15.2 Uji Efek Anti Ulkus Model Induksi Ulkus dengan Pemberian HCl ………... 54

3.15.2.1 Penginduksian Ulkus Lambung dengan Pemberian 1 mL Larutan HCl 0,6 N…….. 54

3.15.2.2 Pembuatan Preparat untuk Pemeriksaan Histopatologik………... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Pembuatan Sediaan Gastroretentif yang Mengandung Ranitidin HCl Menggunakan Polimer Alginat dan Kitosan 56

(20)

xx

4.2.1 Pengaruh Penambahan Kitosan pada Matriks Sediaan Gastroretentif terhadap Pelepasan Ranitidin HCl dalam Medium Cairan Lambung pH 1,2 ... 59

4.2.2 Pengaruh Penambahan Alginat pada Matriks Sediaan Gastroretendif terhadap Pelepasan Ranitidin hidroklorida dalam Medium Cairan Lambung pH 1,2 64

4.3 Pengaruh Lama Perendaman (Curing Time) Larutan Kalsium klorida 0,15 M Terhadap Jumlah Rantidin HCl yang Terjerat pada Matriks Sediaan Gastroretentif Alginat-kitosan 1:1 ... 71

4.4 Perbandingan Profil Pelepasan ranitidin HCL dari Matriks Alginat-Kitosan 1:1 (Tanpa Perendaman) dengan Perendaman 5, 25 dan 35 menit dalam Larutan Kalsium klorida 0,15 M ... 72

4.5 Perbandingan Pelepasan Ranitidin HCl antara Formula Sediaan dari matriks Alginat, Kitosan, Alginat-kitosan (1:1), Kalsium-Alginat-kitosan, dan Tablet Konvensional dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2 ... 76

4.6 Analisis Mekanisme Pelepasan Ranitidin Hidroklorida dari Matriks ... 80

4.7 Uji Pengembangan Sediaan Matriks Gastroretentif Ranitidin HCl ... 80

4.7.1 Pengaruh Penambahan Kitosan pada Matriks Sediaan Gastroretentif Ranitdin HCl terhadap Daya Mengembang dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2 ... 80

4.7.2 Pengaruh Penambahan Alginat pada Matriks Sediaan Gastroretentif Ranitidin HCl terhadap Daya Mengembang dalam Medium Cairan Lambung Buatan pH 1,2 ... 83

4.8 Perbandingan Daya Mengembang Sediaan Gastroretentif Ranitidin HCl (Matriks Alginat, Alginat kitosan dan Kalsium Alginat-kitosan) dalam Medium Cairan Lambung buatan pH 1,2 ... 88

(21)

4.10 Analisis Gugus Fungsional dengan FTIR ... 95

4.11 Analisis Termal DSC (Differential Scanning Calorimetri) .. 107

4.12 Uji Daya Mukoadhesif ... 112

4.13 Pengukuran konduktivitas dari matriks ... 116

4.14 Uji Gastroretentif (sifat bertahan) dalam Lambung dari Sediaan Matriks Gastroretentif Ranitidin HCl Formula F3 (alginat-kitosan 1:1)……… ... 120

4.15 Uji In Vivo Efek Anti Ulkus dari Sediaan Gastroretentif yang Mengandung ranitidin HCl Formula F3 (alginat-kitosan 1:1) ……… 123

4.15.1 Uji Efek Antiulkus dari Sediaan Gastroretentif Ranitidin HCl dengan Metode Induksi Ulkus dengan Pylorus Ligation ……… 123

4.15.2 Uji Efek Antiulkus dengan Metode Induksi Ulkus dengan Pemberian Oral 1 ml HCl 0,6 N………. 133

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141

5.1 Kesimpulan ... 141

5.2 Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 143

(22)

xxii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Eksponen difusi (n) dan mekanisme teoritis pelepasan obat dari sistem penyampaian terkontrol polimerik bentuk sferis .. 25

Tabel 2.2 Sediaan-sediaan gastroretentif yang telah diteliti………. 33

Tabel 3.1 Komposisi sediaan gastroretentif yang mengandung ranitidin Hidroklorida (10 matriks) ... 45

Tabel 4.1 Spesifikasi dari sediaan matriks gastroretentif yang mengandung rantidin HCl dengan berbagai formula ... 56

Tabel 4.2 Data pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap uji pelepasan ranitidin HCl dalam medium cairan lambung pH 1,2 ... 59

Tabel 4.3 Data pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap rata-rata AUC dan waktu pelepasan rantitidin HCl 80% dalam cairan lambung buatan pH 1,2 ... 62

Tabel 4.4 Nilai koefisien regresi (R2) dari kurva pelepasan ranitidin HCL dari matriks alginat dan alginat-kitosan (1:1; 1:3; dan 1:5) ... 64

Tabel 4.5 Data pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam cairan lambung pH 1,2 ... 65

Tabel 4.6 Data pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap rata-rata AUC dan waktu pelepasan rantidin HCl 80% dalam cairan lambung pH 1,2.. ... 67

Tabel 4.7 Nilai koefisien regresi (r2) dari kurva pelepasan ranitidin HCL dari matriks kitosan dan alginat-kitosan ... 70

Tabel 4.8 Pengaruh perendaman dalam larutan kalsium klorida 0,15 M ranitidin HCl terhadap jumlah ranitidin HCl yang terjerat pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl ... 71

(23)

Tabel 4.10 Pengaruh perendaman dalam larutan kalsium klorida 0,15 M pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap niilai AUC dan waktu pelepasan ranitidin HCl 80% dalam cairan lambung pH 1,2 ………. 75

Tabel 4.11 Perbandingan pelepasan rantidin HCl dari sediaan formula F1 (alginat), F2 (kitosan), F3 (alginat-kitosan 1:1), F 10 (kalsium alginat-kitosan), dan tablet ranitidin HCl konvensional ... 76

Tabel 4.12 Nilai koefisien korelasi (R2) dan nilai n pelepasan ranitidin HCl dari semua sediaan matriks gastroretentif. ... 78

Tabel 4.13 Pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap % pertambahan berat dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... 80

Tabel 4.14 Pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap % pertambahan diameter dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... 81

Tabel 4.15 Pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap % pertambahan berat dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... 83

Tabel 4.16 Pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap persen pertambahan diameter dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... 84

Tabel 4.17 Pengaruh rasio alginat dan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap persen pertambahan berat dalam medium cairan lambung buatan ... 86

Tabel 4.18 Perbandingan % pertambahan berat dan % pengurangan berat dari sediaan gastroretentif ranitidin HCL (matriks kitosan, alginat, alginat-kitosan 1:1 dan kalsium-alginat kitosan) dalam medium cairan lambung ... 88

Tabel 4.19 Perbandingan persen pertambahan diameter dalam medium cairan lambung dari sediaan gastroretentif ranitidin HCl (matriks alginat, alginat-kitosan dan kalsium alginat-kitosan) dalam medium cairan lambung ……... ... 89

Tabel 4.20 Pergeseran pita serapan FTIR untuk pembentukan komplek

Alginat-kitosan ... 104

(24)

xxiv

Tabel 4.22 Nilai kekuatan mukoadhesif berbagai formula sediaan (N=3) 113

Tabel 4.23 Pengaruh rasio alginat dan kitosan terhadap kekuatan mukoadhesi ... 113

Tabel 4.24 Data hasil pengukuran konduktivitas dan zeta potensial matriks alginat, kitosan dan alginat-kitosan 1:1 dalam medium air dan asam HCL pH 1.2 ... 117

Tabel 4.25 Pengaruh rasio alginat-kitosan terhadap konduktivitas dari matriks dalam medium air ... 118

Tabel 4.26 Data konduktivitas dari matriks dengan variasi rasio alginat terhadap kitosan dalam medium HCl pH 1,2 ... 119

Tabel 4.27 Berat sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl setelah 12

jam di lambung tikus……… 120

Tabel 4.28 Berat sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl setelah 24

jam di lambung tikus………. 121

Tabel 4.29 Data hasil pengukuran volume, pH, asam bebas dan asam total dari cairan lambung tikus percobaan ………... 123

Tabel 4.30 Nilai indeks ulkus dan % Proteksi ulkus yang diinduksi dengan pylorus ligation ………... 131

(25)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Diagram kerangka pikir penelitian ... 6

Gambar 2.1 Gambaran potongan lambung dan struktur histologi ... 13

Gambar 2.2 Mekanisme sekresi asam lambung dan faktor-faktor yang mempengaruhi ... 17

Gambar 2.3 Matriks dengan pori-pori ... 24

Gambar 2.4 Sistem penghantaran obat tertahan di lambung ... ... 26

Gambar 2.5 Struktur kimia alginat ... 37

Gambar 2.6 Bentuk konformasi “ kotak telur” kalsium alginat ... 38

Gambar 2.7 Struktur kimia kitosan………. 39

Gambar 2.8 Kompleks polielektrolit alginat dan kitosan………... 39

Gambar 2.9 Rumus bangun ranitidin HCl……….. 40

Gambar 4.1 Sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl ... 57

Gambar 4.2 Grafik pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... ... 61

Gambar 4.3 Grafik plot orde nol pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan dari ranitidin hidroklorida dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... ... 63

Gambar 4.4 Grafik plot orde pertama pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan dari ranitidin hidroklorida dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... ... 63

(26)

xxvi

Gambar 4.6 Grafik pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif terrhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 66

Gambar 4.7 Grafik plot orde nol pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan dari ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... …. . 68

Gambar 4.8 Grafik plot orde pertama pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan dari ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 69

Gambar 4.9 Grafik plot model Higuchi pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan dari ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 69

Gambar 4.10 Grafik Pengaruh lama perendaman terhadap jumlah ranitidin HCl yang terjerat pada matriks sediaan gastroretentif dalam medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... ... 71

Gambar 4.11 Grafik pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 73

Gambar 4.12 Grafik plot orde nol pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium pH 1,2. ... 73

Gambar 4.13 Grafik plot orde pertama pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 74

Gambar 4.14 Grafik plot model Higuchi pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam medium pH 1,2 ... ... 74

Gambar 4.15 Grafik Korsmeyer Peppas dari semua formula sediaan gastroretentif ranitidin HCl ... ... 79

Gambar 4.16 Grafik pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap persen pertambahan berat dalam medium pH 1.2 ... ... 81

(27)

Gambar 4.18 Pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap persen pertambahan berat dan pengurangan berat dalam medium cairan

lambung buatan ;pH 1,2 ... ... 84

Gambar 4.19 Pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif ranitidin HCl terhadap persen pertambahan diameter medium cairan lambung buatan pH 1,2 ... ... 85

Gambar 4.20 Grafik rasio alginat terhadap kitosan pada matriks sediaan gastroretentif ranitdin HCl versus persen pertambahan berat dalam medium cairan lambung buatan ... ... 86

Gambar 4.21 Hasil uji pengembangan dari sediaan gastroretentif ranitidin HCl dalam cairan lambung buatan pH 1,2 selama 600 menit ... ... 87

Gambar 4.22 Hasil uji erosi (120 menit) dan pengembangan sediaan gastroretentif ranitidin HCl dalam cairan lambung buatan pH 1,2 selama 600 menit ... ... 87

Gambar 4.23 Foto SEM matriks alginat (perbesaran 2000 x) ... ... 90

Gambar 4.24 Foto SEM matriks kitosan (perbesaran 2000 x) ... ... 91

Gambar 4.25 Foto SEM matriks alginat-kitosan 1:1(perbesaran 2000x).. 91

Gambar 4.26 Foto SEM dari matriks kalsium alginat-kitosan (perbesaran 2000 x) ... ... 91

Gambar 4.27 Foto TEM dari matriks alginat ... ... 92

Gambar 4.28 Foto TEM dari matriks kitosan ... ... 92

Gambar 4.29 Foto TEM dari matriks alginat-kitosan 1:1 ... ... 92

Gambar 4.30 Foto TEM dari matriks kalsium alginat-kitosan ... 93

Gambar 4.31 Foto SEM sediaan formula F1 (alginat) setelah disolusi... 94

Gambar 4.32 Foto SEM sediaan formula F2 (kitosan) setelah disolusi .... 94

Gambar 4.33 Foto SEM sediaan formula F3 (alginat-kitosan 1:1) setelah disolusi ... 95

(28)

xxviii

Gambar 4.35 Spektrum FTIR dari matriks alginat ... 95

Gambar 4.36 Spektrum FTIR dari matriks kitosan ... 97

Gambar 4.37 Perbandingan spektrum FT-IR antara matriks alginat, kitosan , dan alginat-kitosan 1:1 ... 98

Gambar 4.38 Perbandingan spektrum FT-IR antara matriks alginat, kitosan , dan alginat-kitosan 1:1 ... 100

Gambar 4.39 Perbandingan spektrum FT-IR antara matriks alginat, kitosan , dan alginat-kitosan 1:1 ... 101

Gambar 4.40 Perbandingan spektrum FT-IR antara matriks alginat, kitosan, dan alginat-kitosan 3:1………... 102

Gambar 4.41 Spektrum FTIR dari matriks alginat, kitosan, dan

alginat-kitosan 5:1……… 103

Gambar 4.42 Spektrum FTIR dari matriks kalsium alginat-kitosan…….. 104

Gambar 4.43 Spektrum FTIR ranitidin HCl murni dan Sediaan formula

F3……….. 105

Gambar 4.44 Kurva DSC dari natrium alginat………... 107

Gambar 4.45 Kurva DSC dari kitosan………... 108

Gambar 4.46 Kurva DSC matriks alginat, kitosan, dan Alginat-kitosan

1:1………. 109

Gambar 4.47 Kurva DSC matriks alginat, kitosan, alginat-kitosan (1:1 ;

1:3 ; dan 1:5)……… 109

Gambar 4.48 Kurva DSC matriks alginat, kitosan, alginat-kitosan (1:1 ;

3:1 ; dan 5:1)……… 110

Gambar 4.49 Kurva DSC ranitidin HCl murni dan sediaan gastroretentif ranitidin HCl (alginat-kitosan 1:1)………. 111

Gambar 4.50 Grafik rasio alginat terhadap kitosan versus daya

mukoadhesif………. 114

(29)

Gambar 4.52 Grafik rasio alginat terhadap kitosan versus konduktivitas dalam medium HCl pH 1,2……….. 119

Gambar 4.53 Sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl yang akan diberikan ke tikus percobaan………... 120

Gambar 4.54 Sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl setelah 12 jam dalam lambung tikus………. 122

Gambar 4.55 Sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl setelah 24 jam dalam lambung tikus percobaan ……….. 124

Gambar 4.56 Makroskopis lambung tikus kelompok 1 kontrol normal (tanpa pylorus ligation)……… 126

Gambar 4.57 Histologi lambung tikus kelompok 1 kontrol normal (tanpa pylorus ligation), pewarnaan Hematoxylin-eosin…. 128

Gambar 4.58 Makroskopis lambung tikus kontrol negatif (pylorus

ligation)……… 127

Gambar 4.59 Mikroskopis (histologi) lambung tikus kontrol negatif (pylorus ligation), pewarnaan hematoxylin-eosin………… 127

Gambar 4.60 Makroskopis lambung tikus yang diberi tablet ranitidin

konvensional………. 128

Gambar 4,61 Mikroskopik (histopatologi) lambung tikus yang diberi tablet ranitidin konvensional, pewarnaan

hemotoxylin-eosin………. 128

Gambar 4.62 Makroskopis lambung tikus yang diberi sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl……….. 129

Gambar 4.63 Mikroskopik (histopatologi) lambung tikus yang diberi sediaan gastroretentif rantidin HCl., pewarnaan

hematoxylin-eosin……… 130

Gambar 4.64 Perbandingan jumlah ulkus lambung tikus kelompok kontrol negatif, tablet ranitidin HCl dan sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl (model induksi dengan pylorus ligation)………... 131

Gambar 4.65 Perbandingan indeks ulkus lambung tikus kontrol negatif, tablet ranitidin HCl, dan sediaan gastroretentif ranitidin HCl (model induksi ulkus dengan pylorus

(30)

xxx

Gambar 4.66 Perbandingan persentase proteksi ulkus lambung tikus tablet ranitidin HCl dan sediaan gastroretentif ranitidin HCl (model induksi ulkus dengan pylorus

ligation)……… 132

Gambar 4.67 Makroskopik lambung tikus kontrol normal ……….. 134

Gambar 4.68 Mikroskopik lambung tikus kontrol normal……… 134

Gambar 4.69 Makroskopik lambung tikus kontrol negatif……… 135

Gambar 4.70 Mikroskopik lambung tikus kontrol negatif………. 135

Gambar 4.71 Makroskopik lambung tikus yang diberi tablet rantidin konvensional ……… 136

Gambar 4.72 Mikroskopik lambung tikus yang diberi tablet ranitidin HCl (pewarnaan hematoxylin-eosin)……… 136

Gambar 4.73 Makroskopik lambung tikus yang diberi sediaan matriks gasroretentif ranitidin HCl ………. 137

Gambar 4.74 Mikroskopik lambung tikus yang diberi sediaan gasroretentif ranitidin HCl ………. 137

Gambar 4.75 Perbandingan jumlah ulkus tikus kelompok kontrol ulkus, tablet ranitidin HCl, dan sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl (model induksi ulkus dengan 1 ml HCl 0,6 N)……….. 139

Gambar 4.76 Perbandingan indeks ulkus kelompok tikus kontrol ulkus, tablet ranitidin HCl, dan sediaan gastroretentif ranitidin HCl (model induksi ulkus dengan 1 ml HCl 0,6 N)………. 139

(31)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Sertifikat analisis ranitidin HCl ... 151

Lampiran 2 Kurva serapan larutan ranitidin HCl dalam medium HCl pH 1,2 ... 152

Lampiran 3 Kurva kalibrasi ranitidin HCl ... 153

Lampiran 4 Foto Alat SEM Phenom Pro X………. 154

Lampiran 5 Foto alat FTIR……….. 155

Lampiran 6 Foto alat DSC (SDT Q 600)………. 154

Lampiran 7 Foto alat pengukur konduktivitas dan potensial zeta (Beckman Coulter Delsa TM Nano)………. 157

Lampiran 8 Foto alat Du Noey tensiometer……… 158

Lampiran 9 Contoh perhitungan % kumulatif pada uji pelepasan ranitidin HCl dari sediaan gastroretentif formula F1 (alginat)……… 159

Lampiran 10 Uji pelepasan ranitidin HCl dari sediaan gastroretentif formula F1 (alginat) dalam medium pH 1,2………. 160

Lampiran 11 Rata-rata % kumulatif ranitidin HCl dari sediaan gastroretentif formula 1 (alginat) dalam medium HCl pH 1,2 ……… ... 162

Lampiran 12 Data % kumulatif pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan rnaitidin HCl dalam cairan lambung pH 1,2………... 164

Lampiran 13 Statistik pengaruh penambahan kitosan pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl dalam cairan lambung buatan pH 1,2 ... 166

(32)

xxxii

Lampiran 15 Statistik pengaruh penambahan alginat pada matriks sediaan gastroretentif terhadap pelepasan ranitidin HCl

dalam cairan lambung buatan pH 1,2 ... 169

Lampiran 16 Contoh perhitungan penentuan kadar ranitidin yang terjerat dalam formula sediaan pada perendaman 10 menit dalam larutan CaCl2l……… 172

Lampiran 17 Data % kumulatif pelepasan ranitidin hidroklorida (matriks alginat-kitosan 1:1) tanpa perendaman dan perendaman dalam larutan kalsium klorida selama 5, 25, dan 35 menit ……… 172

Lampiran 18 Statistik perbandingan laju pelepasan ranitidin HCl antara sediaan gastroretentif ranitdin HCl alginat-kitosan 1:1 (tanpa perendaman) dengan perendaman dalam laruatn kalsium klorida 0,15 M ... 174

Lampiran 19 Spektrum FTIR matriks alginat ... 177

Lampiran 20 Spektrum FTIR matriks kitosan ... 178

Lampiran 21 Spektrum FTIR dari matriks alginat-kitosan 1:1 ... 179

Lampiran 22 Spektrum FTIR dari matriks alginat-kitosan 1:3 ... 180

Lampiran 23 Spektrum FTIR matriks alginat-kitosan 1:5 ... 181

Lampiran 24 Spektrum FTIR matriks alginat-kitosan3:1 ... 182

Lampiran 25 Spektrum FTIR dari matrik alginat-kitosan 5:1 ... 183

Lampiran 26 Spektrum FTIR dari matriks kalsium alginat-kitosan ... 184

Lampiran 27 Spektrum FTIR dari Ranitidin HCl ... 185

Lampiran 28 Spektrum FTIR dari Formula F3 (alginat-kitosan 1:1) ... 186

Lampiran 29 Kurva DSC dari matriks alginat-kitosan 1:1 ... 187

Lampiran 30 Kurva DSC dari matriks alginat-kitosan 1:3 ... 188

Lampiran 31 Kurva DSC dari matriks alginat-kitosan 1:5 ... 189

Lampiran 32 Kurva DSC dari matriks 3:1 ... 190

(33)

Lampiran 34 Data hasil uji mukoadhesif dari sediaan gastroretentif ranitidin HCl………... . 192

Lampiran 35 Data pengukuran konduktivitas dan potensial zeta dari matriks alginat dalam cairan lambung buatan HCl pH 1,2 . 194

Lampiran 36 Data pengukuran konduktivitas dan potenzial zeta dari matriks kitosan dalam cairan lambung buatan HCl pH 1,2 . 195

Lampiran 37 Data pengukuran konduktivitas dan potensial zeta dari matriks alginat-kitosan 1:1 dalam cairan lambung buatan HCl pH 1,2 ... 196

Lampiran 38 Data pengukuran konduktivitas dan potensial zetal dari matriks alginat-kitosan 1:3 dalam cairan lambung buatan pH 1,2 ... 197

Lampiran 39 Data pengukuran konduktivitas dan potensial zeta dari matriks alginat-kitosan 3:1 dalam cairan lambung buatan pH 1,2 ……….. 198

Lampiran 40 Surat rekomendasi persetujuan etik……….. 199

Lampiran 41 Tabel konversi dosis untuk berbagai jenis hewan dan

manusia (Donatus dan Nurlaila, 1986)………. 200

Lampiran 42 Perhitungan dosis tablet ranitidin HCl dan sediaan matriks gastroretentif ranitidin HCl untuk tikus………… 201

Lampiran 43 Gambar Tikus percobaan………. 202

Lampiran 44 Tabel jumlah asam bebas dalam cairan lambung tikus pada pengujian efek antiulkus………... 203

Lampiran 45 Statistik data jumlah asam bebas dalam cairan lambung tikus pada uji efek antiulkus ……… 204

Lampiran 46 Tabel jumlah asam total cairan lambung tikus pada pengujian antiulkus……….. 207

Lampiran 47 Statistik data jumlah asam total dalam cairan lambung tikus pada uji efek antiulkus ……… 208

Lampiran 48 Tabel volume dan pH cairan lambung tikus pada pengujian antiulkus ………... 212

Lampiran 49 Statistik volume cairan lambung tikus pada uji efek

(34)

xxxiv

Lampiran 50 Statitistik pH cairan lambung tikus pada uji efek antiulkus (model pylorus ligation)………... 216

Lampiran 51 Tabel jumlah ulkus dan induk ulkus lambung tikus pada uji efek antiulkus model induksi ulkus pylorus ligation….. 220

Lampiran 52 Statitistik indeks ulkus lambung tikus pada uji efek antiulkus model pylorus ligation………. 221

Lampiran 53 Statitistik persentase proteksi ulkus lambung tikus pada uji efek antiulkus model pylorus ligation………. 223

Lampiran 54 Makroskopik lambung tikus kontrol normal……… 225

Lampiran 55 Mikroskopik (histologi) lambung tikus kontrol

normal………... 226

Lampiran 56 Makroskopik lambung tikus kontrol negatif (Pylorus

ligation)……… 226

Lampiran 57 Mikroskopik lambung tikus kontrol negatif (pylorus

ligation)……… 229

Lampiran 58 Makroskopik lambung tikus yang diberi tablet ranitidin HCl (pylorusLigation)………... 232

Lampiran 59 Mikroskopik lambung tikus yang diberi tablet ranitidin HCl (pylorus ligation)……….. 231

Lampiran 60 Makroskopik lambung tikus yang diberi sediaan gastroretentif ranitidin HCl (pylorus ligation)……… 234

Lampiran 61 Mikroskopik lambung tikus yang diberi sediaan gastroretentif ranitidin HCl (pylorus ligation)………. 235

Lampiran 62 Makroskopik lambung tikus kontrol normal ………... 237

Lampiran 63 Mikroskopik lambung tikus kontrol normal………. 238

Lampiran 64 Makroskopik lambung tikus kontrol ulkus (induksi ulkus dengan 1 ml HCl 0,6 N)………... 240

Lampiran 65 Mikroskopik lambung tikus kontrol ulkus (induksi ulkus dengan 1 ml HCl 0,6 N………. 242

(35)

Lampiran 67 Mikroskopik lambung tikus yang diberi tablet ranitidin HCl (induksi ulkus dengan 1 ml HCl 0,6 N)……… 244

Lampiran 68 Makroskopik lambung tikus yang diberi sediaan gastroretentif rantidin HCl (induksi ulkus dengan 1 ml

HCl 0,6 N) ………... 246

Lampiran 69 Mikroskopik lambung tikus yang diberi sediaan gastroretentif rantidin HCl (induksi ulkus dengan 1 ml

HCl 0,6 N)……… 247

Lampiran 70 Tabel rata-rata jumlah ulkus, indeks ulkus dan persentase kuratif ulkus lambung tikus (induksi ulkus dengan pemberian 1 ml HCl 0,6 N)………... 249

Lampiran 71 Statitistik indeks ulkus lambung tikus pada percobaan efek antiulkus model induksi dengan pemberian 1 ml HCl 0,6

N………... 250

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan aturan turunannya serta memperhatikan hasil evaluasi/penilaian dokumen penawaran dan kualifikasi untuk

Penulis dalam penulisan ilmiah ini akan menggunakan Microsoft Visual Basic 6, untuk membuat aplikasi MP-3 Player yang dapat digunakan di dalam komputer. Dengan aplikasi yang

Berdasarkan tahapan dan jadwal seleksi pekerjaan ''Flekssibility Study (Study Kelayakan Tenaga Listrikan)'' yang telah ditetapkan, dengan ini kami mengundang Saudara untuk

Pada aplikasi ini di dalamnya terdapat berbagai informasi mengenai cara mengenal dan mengucapkan kata-kata buah-buahan, hewan dan berbagai macam sebutan bagi keluaraga yang

451.948.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah) Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah, maka dengan ini

Of the common lipid risk factors, serum triglycerides and HDL-C differed between the gymnasts and the nonathletic controls, but when BMI was used as a covariate, the

[r]

Pasien wanita, usia 52 tahun datang dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan memberat sejak 1 hari yang lalu.. Keluhan datang tiba-tiba dan dirasakan terus menerus