• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sindroma Nefrotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sindroma Nefrotik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 LAPORAN KASUS

2.1. Kasus

AZ, laki-laki, 12 tahun datang ke RS Haji Adam Malik Medan pada tanggal 17 Desember 2009

dengan keluhan utama bengkak pada seluruh tubuh. Hal ini dialami sejak dua minggu yang

lalu dan memberat dalam satu minggu ini. Bengkak awalnya hanya di wajah kemudian

bengkak di badan, tangan, kaki dan alat kelamin. Riwayat bengkak di tubuh sebelumnya

pada usia sembilan tahun. Demam dialami dalam dua hari ini, tidak terlalu tinggi dan turun

dengan pemberian obat penurun panas, tidak dijumpai menggigil dan kejang. Batuk dan

sesak nafas tidak dijumpai. Muntah dan mencret tidak dijumpai. Bengkak, kemerahan dan

gatal disekitar selangkangan dialami dalam dua hari ini. Buang air kecil sedikit dalam dua

minggu ini. Tidak dijumpai air seni berwarna kemerahan, keruh dan berpasir. Sejak usia

sembilan tahun pasien telah berobat secara teratur di dokter sepesialis anak di Bagan Batu

bila tubuh pasien bengkak yang akan berkurang setelah memakan obat berwarna hijau.

Buang air besar dalam batas normal.

Riwayat penyakit terdahulu : sindroma nefrotik relaps, selulitis

Riwayat pengobatan terdahulu: prednison

Pemeriksaan fisik

Sensorium: compos mentis Temperatur: 37,1oC BB: 48 kg

Anemia (-) Ikterus (-) Dispnu (-) Sianosis (-) Edema (+)

Kepala: wajah edema, mata: refleks cahaya +/+ pupil isokor, conjungtiva palpebra pucat (-),

edema periorbita (+), telinga, hidung, mulut: dalam batas normal

Leher: dalam batas normal

(2)

FJ: 98 x/i, reguler, desah (-)

FN: 24 x/i, reguler, ronki (-)

Abdomen: distensi, peristaltik(+) normal, hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness(+)

striae (+)LPD = 88 cm LPT = 82 cm

Genital: scrotum edema (+), eritema(+)

Ekstremitas: pols 98 x/i reguler tekanan/volume cukup. Striae (+) TD: 130/90 mmHg, Edema

(+)

A: Sindroma nefrotik Relaps + selulitis

P: - IVFD D5%  10 tetes/i mikro

- Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv

- Injeksi Lasix 40 mg/8 jam/iv

- Aldactone 3x25 mg

- KSR 3x500 mg

- Aspilet 1x100 mg

- Captopril 2x25 mg

- Diet MBRG 2300 kkal dengan 50 gr protein

Hasil laboratorium:

Hb: 11,5 gr/dl Ht: 36,2% Leukosit: 17.800/mm3 Trombosit: 798.000/mm3 Ureum: 55 mg/dl Creatinin: 0,6 mg/dl Laju Filtrasi Glomerulus: 132,9

SGOT: 16 U/L SGPT: 13 U/L Bilirubin total: 0,32 mg/dl Bilirubin direk: 0,13 mg/dl

KGD ad random: 114 mg/dl Albumin: 1 gr/dl Total kolesterol: 843 mg/dl

Natrium: 136 mEq/L Kalium: 4,2 mEq/L Klorida: 111 mEq/L

Urinalisa: pH: 6,5 nitrit (-) urobilinogen (-) bilirubin (-) glukosa (-) protein (+)3 berat

(3)

Pemantauan 18 – 20 Desember 2009

S: bengkak seluruh tubuh (+)

O: Sensorium: compos mentis Temperatur: 37oC BB: 47 kg

Kepala: wajah edema, mata: refleks cahaya +/+ pupil isokor, conjungtiva palpebra pucat (-),

edema periorbita (+), telinga, hidung, mulut: dalam batas normal

Leher: dalam batas normal

Thoraks: simetris fusiform, retraksi (-)

FJ: 90 x/i, reguler, desah (-)

FN: 24 x/i, reguler, ronki (-)

Abdomen: distensi, peristaltik(+) normal, hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness(+)

striae (+) LPD = 86 cm LPT = 82 cm

Genital: scrotum edema (+)eritema(+)

Ekstremitas: pols 90 x/i reguler tekanan/volume cukup. Striae (+) TD: 130/80 mmHg Edema

(+)

A: Sindroma Nefrotik Relaps + selulitis

P: - IVFD D5%  10 tetes/i mikro

- Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv

- Injeksi Lasix 40 mg/8 jam/iv

- Siklofosfamid 1x100 mg

- Diet MBRG 2300 kkal dengan 50 gr protein

Proteinuria : +3

(4)

pH: 7,445, pCO2: 35,6 mmHg, pO2: 89,3 mmHg, bikarbonat: 23,9, total CO2: 25, Base exces:

0,1, Saturasi O2: 97%

Pemantauan 21 – 23 Desember 2009

S: bengkak seluruh tubuh berkurang

O: Sensorium: compos mentis Temperatur: 37oC BB: 46kg

Kepala: wajah edema, mata: refleks cahaya +/+ pupil isokor, conjungtiva palpebra pucat (-),

edema periorbita (+), telinga, hidung, mulut: dalam batas normal

Leher: dalam batas normal

Thoraks: simetris fusiform, retraksi (-)

FJ: 90 x/i, reguler, desah (-)

FN: 24 x/i, reguler, ronki (-)

Abdomen: distensi, peristaltik(+) normal, hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness(+)

striae (+) LPD = 84 cm LPT = 80 cm

Genital: scrotum edema (+)eritema(+)

Ekstremitas: pols 90 x/i reguler tekanan/volume cukup. Striae (+) TD: 130/90 mmHg Edema

(+)

A: Sindroma Nefrotik Relaps +selulitis

P: - IVFD D5%  10 tetes/i mikro

- Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv

- Injeksi Lasix 60 mg/8 jam/iv

(5)

- Aspilet 1x100 mg

- Diet MBRG 2300 kkal dengan 50 gr protein

Proteinuria : +3

Pemantauan 24 - 28 Desember 2009

S: bengkak seluruh tubuh berkurang

O: Sensorium: compos mentis Temperatur: 37oC BB: 42 kg

Kepala: mata: refleks cahaya +/+ pupil isokor, conjungtiva palpebra pucat (-), edema

periorbita (+), telinga, hidung, mulut: dalam batas normal

Leher: dalam batas normal

Thoraks: simetris fusiform, retraksi (-)

FJ: 96 x/i, reguler, desah (-)

FN: 24 x/i, reguler, ronki (-)

Abdomen: soepel, peristaltik(+) normal, hepar dan lien tidak teraba, striae (+)

LPD = 84 cm LPT = 78 cm

Genital: scrotum edema (-)

Ekstremitas: pols 96 x/i reguler tekanan/volume cukup. Striae (+) TD: 110/70 mmHg Edema

(-)

A: Sindroma Nefrotik Relaps

P: - IVFD D5%  10 tetes/i mikro dihentikan 28 Desember 2009

- Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv  dihentikan 28 Desember 2009

- Injeksi Lasix 60 mg/8 jam/iv  dihentikan 28 Desember 2009 diganti dengan Lasix

2x20 mg

- Aldactone 3x25 mg

- KSR 3x500 mg

- Captopril 2x25 mg

(6)

- Prednison 6-6 (AD)

- Siklofosfamid 1x100 mg

- Aspilet 1x100 mg

- Diet MBRG 2300 kkal dengan 50 gr protein

Proteinuria : +3

Pasien pulang berobat jalan pada tanggal 28 Desember 2009 dan dianjurkan untuk kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Indikator Kinerja Kegiatan 001 Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara di tingkat Pertama dan banding di Lingkungan Peradilan Umum yang tepat waktu. 002 Jumlah Penyelesaian

Refleksi dilakukan dengan mengunakan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran make a match. Refleksi ini dilakukan setiap siklus

Pada Tabel 6 berikut ini menggambarkan viabilitas semen beku kerbau setelah thawing, terlihat bahwa perlakuan pemberian 1mM glutathione dan penggantian plasma semen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kombinasi konsentrasi BAP dan IAA yang baik adalah perlakuan kombinasi antara BAP 3,0 ppm dan

Kelainan yang nyeri sekali ini dapat terjadi pada semua usia dan tidak ada hubungan dengan ada/tidaknya hemoroid interna Kadang terdapat lebih dari satu trombus.. Keadaan ini

Bahan makanan untuk  Main  Main Course Course adalah bahan yang berasal dari bahan adalah bahan yang berasal dari bahan hewani, seperti daging, unggas (ayam,

Tidak dapat dipungkiri, sejak awal berdirinya lembaga ombudsman di Indonesia masyarakat pada umumnya kurang mengenal keberadaan dari lembaga ini, bahkan banyak yang belum

Pantun; storytelling; west Java; Sundanese; Baduy; minority; performative aspects; music; rajah; kacapi; oral literature; audiovisual..2. 405 , Some notes on the