• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kadar HbA1C dengan morfologi katarak pada pasien diabetes melitus tipe 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan kadar HbA1C dengan morfologi katarak pada pasien diabetes melitus tipe 2"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KADAR HbA1C DENGAN MORFOLOGI

KATARAK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Oleh

DIAN WIKANINGTYAS NIM : 107110011

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

(2)

HUBUNGAN KADAR HbA1C DENGAN MORFOLOGI KATARAK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Spesialis Mata dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Mata pada

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

DIAN WIKANINGTYAS NIM : 107110011

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang

bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DIAN WIKANINGTYAS

NIM : 107110011

Program Studi : Ilmu Kesehatan Mata

Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk

memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti

Non-eksklusif (Non Exclusif Free Right) atas tesis saya yang berjudul :

“HUBUNGAN KADAR HbA1C DENGAN MORFOLOGI KATARAK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas

royalti Non eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan,

mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk database, merawat

dan mempublikasikan tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 14 Juni 2017

Yang Menyatakan

(4)

ABSTRAK

Latar belakang : Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,dimana pada keadaan normal jernih. katarak merupakan salah satu komplikasi dari diabetes mellitus. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) yang tinggi atau tidak terkontrol diduga beresiko mengalami katarak tipe kortikal dan campuran.

Metode : Suatu penelitian observasional dengan studi potong lintang. Sampel penelitian terdiri dari 41 mata, dimana subjek penelitian menderita katarak dengan diabetes melitus tipe 2. Diambil data kadar HbA1c minimal 3 bulan terakhir dari rekam medis penderita kemudian diperiksa tipe morfologi kataraknya dengan menggunakan slit lamp berdasarkan kriteria LOCS III.

Hasil : Jenis morfologi katarak terbanyak dengan nilai rata-rata HbA1c sebesar 9.185 ± 2.289 % adalah katarak campuran dan katarak kortikal sebanyak 17 mata (41,5%). Dari hasil uji nilai koefisien korelasi r = 0,916. Hasil ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara HbA1c dengan morfologi katarak dimana katarak kortikal dan campuran ditemukan lebih sering.

Kesimpulan : Adanya hubungan dengan kekuatan yang sangat kuat antara kadar HbA1c dengan morfologi katarak pada pasien DM tipe 2.

(5)

ABSTRACT

Background: Cataract is a clouding that occurs in the lens of the eye, which in normal circumstances is clear. Cataract is one of the complications of diabetes mellitus. In type 2 diabetes mellitus patients with glycated hemoglobin levels (HbA1c) that high or uncontrolled was implicated at risk of cortical cataract and mixed cataract.

Methods: An observational study with cross sectional study. The sample consisted of 41 eyes, where the study subjects suffering from cataracts with diabetes mellitus type 2. The data of HbA1c levels of at least 3 months taken from medical records were then examined morphological types of cataracts by using slit lamp based on LOCS III (Lens Opacties Classification System III) criteria.

Results: Most types of cataract morphology with the mean value of HbA1c is 9,185 ± 2,289 were mixed cataracts and cortical cataract was 17 eyes (41.5%). From the test results value of correlation coefficient r= 0.916. This results indicate a very strong correlation between HbA1c with cataract morphology which is cortical and mixed cataract were found more frequent.

Conclusion: There was a very strong association between HbA1c level with cataract morphology in patients with type 2 diabetes mellitus

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat ridho

dankarunia-Nya penulisan tesis akhir ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Mata.

Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak

kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar

harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam

menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang:

“ Hubungan kadar HbA1c dengan Morfologi Katarak pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 “

Dengan selesainya penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang setingginya-tingginya kepada

yang terhormat

1. Rektor Universitas Sumatera Utara DR. Runtung Sitepu

SH,M.Hum, dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara DR.dr.Aldy Safruddin Rambe, SpS(K) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti

Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran USU

Medan.

2. Dr.Hj. Aryani A. Amra, Mked(Oph), SpM (K) selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK-USU Medan; dr.Fithria

(7)

Kesehatan Mata FK-USU Medan; Dr.dr.Masitha Dewi Sari, Mked

(Oph), SpM(K) dan dr.Delfi, Mked(Oph), SpM(K) sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan MataFK-USU yang

telah sangat banyak membantu, membimbing dan mengarahkan

saya menjadi dokter Spesialis Mata yang siap mengamalkan

spesialisasi tersebut kepada masyarakat.

3. Dr.Delfi, Mked(Oph), SpM(K) dan Dr.dr. Dharma Lindarto,

SpPD-KEMD, sebagai pembimbing yang telah memberikan dorongan dan

bimbingan, serta telah meluangkan waktu untuk berdiskusi

sehingga memberikan kemudahan dan kelancaran dalam

pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

4. Kepada Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, yang telah meluangkan

waktu dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji

statistik tesis ini.

5. Kepada guru-guru saya, Prof. dr. H. Aslim D. Sihotang, SpM

(8)

Zaldi, SpM; dr. Elly TE Silalahi, SpM; dr. Novie Diana Sari Sari, SpM; dr. Herna Hutasoit, SpM; dr. Nova Arianti, SpM; dr. Laszuarni, SpM; dr. Erfitrina, M.Ked(Oph), SpM; dr. Soraya Fasya, M.Ked(Oph), SpM, saya haturkan hormat dan terima kasih yang tak terhingga atas perhatian, kesabaran, bimbingan, dan

kesediaan berbagi pengalaman selama mendidik saya di bagian

Ilmu Kesehatan Mata.

6. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan

kesempatan dan sarana kepada saya untuk bekerja sama selama

mengikuti pendidikan di Departemen Ilmu Kesehatan Mata

7. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan, Kepala SMF Penyakit Dalam

dan Kepala SMF Ilmu Kesehatan Mata RSU Dr. Pirngadi Medan

yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada saya

untuk bekerja selama mengikuti pendidikan di Departemen Mata

dan bekerja sama dalam penyelesaian penelitian saya.

8. Direktur RSU Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

kesempatan dan sarana kepada saya untuk bekerja selama

mengikuti pendidikan di departemen Ilmu Kesehatan Mata.

9. Rekan-rekan PPDS yang sangat baik, dr. Erma dardanella Nst; dr.

Vera Avliwani; dr. Ayrika yuliani, dr. Muti lestari; dr erli nur, dr

Amelia Rizar, dr Julia Sari , dr Dwi maysaroh Arsa, dr M Faisal, dr

Putri Amryani, dr Sri ulina, dr Serly Indah, dr Julham Alandy, dr

Zulfahri lubis, dr Hendra Gunawan, dr Elyani Rahman, dr Franky

Frans Sihombing, dr Ratu Windi, dr Dedy Saputra, dr Cut Apriliza,

dr Tari Adrian, dr Faiza Sofia Sari, dr Erick Yudistira; saya

menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang

(9)

masa pendidikan, kenangan indah selama pendidikan ini akan saya

ingat selamanya.

10. Khusus untuk genk 8 ,dr. Faisal Bustami, dr. Citra wulandari, dr.

Deza Yumardika, dr Wina Fuad lubis, dr Hera kesumawati S, dr.

Eka safriati, dr. Iridha Wahyumi, banyak kenangan kita lalui

bersama, terima kasih atas segala kebersamaan, perhatian, kasih

sayang, semangat dan dorongan, semoga persahabatan kita selalu

terjaga selamanya.

11. Dokter Muda, Paramedis, karyawan / karyawati, serta para pasien

di Departemen Ilmu Kesehatan mata FK USU / RSUP. H. Adam

Malik – RSUD. Dr. Pirngadi Medan,RS Universitas Sumatera

Utara, RS. Sahudin kutacane, RS. Kisaran yang daripadanya

saya banyak memperoleh pengetahuan baru, terima kasih atas

kerja sama dan saling pengertian yang diberikan kepada saya

sehingga dapat sampai pada akhir program pendidikan ini.

Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga saya

sampaikan kepada kedua Orang Tua saya yang tersayang dan terkasih,

Ayahanda dr.Widirahardjo Soewondo,Sp.P(K) dan Ibunda Ir.Hj. Sulistia

Endang Panuladsih, M.Sc yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan penuh kasih sayang dari sejak

kecil hingga kini, memberi contoh yang baik dalam menjalani hidup serta

memberikan motivasi dan semangat kepada saya selama mengikuti

pendidikan ini. Semoga Allah Swt selalu memberi berkah kepada

ayahanda dan ibunda.

Kepada mertua saya Ayahanda Helmi Nazli, BA dan Ibunda Aslizar

terimakasih atas segala motivasi dan semangat kepada saya selama

mengikuti pendidikan ini. Semoga Allah Swt selalu memberi berkah

(10)

Buat suami yang tercinta dan tersayang, dr.Muhammad Ginanjar, Sp.JP tiada kata lain yang bisa saya sampaikan selain rasa terima kasih atas

kesabaran, dorongan, semangat, perhatian, pengorbanan dan doanya

sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini.

Buat kedua buah hatiku yang kucintai dan kusayangi kedua putriku

tercinta Meysha Indi Nafeeza dan Shafina Alesha. Mohon maaf sebesar-besarnya atas segala waktu yang terbuang selama ibunda menyelesaikan

pendidikan ini, terimakasih atas segala pengertian ananda, kalian

merupakan inspirasi dan pendorong motivasi serta pemberi semangat

ibunda untuk menyelesaikan pendidikan ini.

Kepada abangda dan adinda dr.Endi Prilansa Mahadi, Sp.BU, Endi Dwi

Setyotomo, ST, dr.Dian Maulisa Fitriani, Muhari Amd, dan Marfiah Mulia,

SE serta seluruh keluarga besar terima kasih atas bantuan dorongan

semangat dan doa yang telah diberikan selama ini.

Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya

sebutkan namanya satu persatu, baik secara langsung maupun tidak

langsung, yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun

materil, saya ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita

semua.

Amin Ya Rabbal ’Alamin.

Medan, Juni 2017

(11)

DAFTAR ISI

1.3 TUJUAN PENELITIAN ... 4

1.4 MANFAAT PENELITIAN ... 4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 5

2.1 KATARAK ... 5

2.1.1 DEFINISI ... 5

2.1.2 EPIDEMIOLOGI ... 5

2.1.3 ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA ... 6

2.1.4 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO ... 7

2.1.5 TIPE KATARAK ... 8

2.1.6 KLASIFIKASI ... 10

2.1.7 DIAGNOSIS ...12

2.1.8 PENATALAKSANAAN ...13

2.2 DIABETES MELITUS (DM) ... 14

2.2.1 DEFINISI ... 14

2.2.2 EPIDEMIOLOGI ... 14

2.2.3 PATOGENESIS ... 15

2.2.4 KLASIFIKASI ... 15

(12)

2.2.6 KRITERIA DIAGNOSTIK ... 16

2.2.7 HBA1C ... 17

2.3 KATARAK PADA DM ... 18

2.4 MEKANISME KATARAK PADA DM ... 18

2.5 KERANGKA TEORI ... 20

2.6 HIPOTESA ... 20

2.7 KERANGKA KONSEP ... 21

2.8 DEFINISI OPERASIONAL ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 DESAIN PENELITIAN ... 22

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ... 22

3.3 POPULASI PENELITIAN ... 22

3.4 BESAR SAMPEL ... 22

3.5 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI ... 23

3.6 IDENTIFIKASI VARIABEL ... 23

3.7 BAHAN DAN ALAT ... 24

3.8ALUR PENELITIAN DAN CARA KERJA ... 24

3.9 ANALISIS DATA ... 25

3.10 PERTIMBANGAN ETIKA ... 25

3.11 PERSONAL PENELITIAN ... 26

3.12 BIAYA PENELITIAN ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN... 27

BAB V PEMBAHASAN... 32

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Anatomi Lensa ... 7

Gambar 2 : Katarak Kortikal ... 10

Gambar 3 : Katarak Nuklear ... 10

Gambar 4 : Katarak Subkapsularis Posterior ... 11

Gambar 5 : Foto standar LOCS III pada pemeriksaan slitlamp... 13

Gambar 6 : Kerangka Teori ... 20

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional ... 21

Tabel 4.1 Distribusi sampel berdasarkan karakteristik ... 27

Tabel 4.3 Morfologi katarak berdasarkan usia ... 28

Tabel 4.4 Morfologi katarak berdasarkan Lama DM ... 29

Tabel 4.6 Morfologi katarak berdasarkan kadar gula darah puasa ... 30

Tabel 4.7 Morfologi katarak berdasarkan kadar HbA1c ... 30

:

(15)

DAFTAR SINGKATAN

ADA = American Diabetes Association

AGEs = advance glycosylation end products

C = Cortical Cataract

DM = Diabetes melitus

ECCE = Ekstra Capsular Catarac Ekstraction

HBA1C = Hemoglobin A1C

ICCE = Intra CapsularCatarac Extraction IDDM = Insulin Dependent Diabetes Mellitus

IDF = International Diabetes Federation LOCS III = Lens Opacity Classificassion System III NIDDM = Noninsulin Dependent Diabetes Mellitus

NC = Nuclear Cataract

NO = Nuclear Opalescence

P = Posterior Subcapsular Cataract

PERKENI = Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PSC = Posterior Sub Capsular ROS = Reactive Oxygen Species

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

SICS = Small incision catarac surgery

TTGO = toleransi glukosa oral

WHO = World health Organization

Gambar

Gambar 1 : Anatomi Lensa ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penenlitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 menggunakan pendekatan kontekstual materi

[r]

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA FAKULTAS SYARIAH.

Diagnosis of Pediatric Mycobacterial Lymphadenitis Using Fine Needle Aspiration Biopsy.. Pediatr Infect Dis

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SAMARINDA FAKULTAS SYARIAH.. Kampus I

Berdasarkan indikator CV, harga emas pada holding period 20 hari memiliki tingkat risiko yang tertinggi dimana setiap hari berfluktuasi naik atau turun sebesar 0,27% dari

Aisyiyah dan Muslimat berbasis Islam, sedangkan Kanisius ialah organisasi pendidikan berbasis