• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi Bus Po. Dairi Transport Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi Bus Po. Dairi Transport Chapter III V"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang

diinginkan, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengolah

data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Pendekatan kuantitatif ini difokuskan

sebagai proses kerja yang berlangsung secar ringkas, terbatas dan memilah-milah

permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur dan dinyatakan dalam

angka-angka.

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe penilaian

deskriptif dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai

masalah-masalah yang diteliti, menginterpretasikan serta menjelaskan data secara

sistematis. Dasar penelitian ini adalah survey yaitu pembagian kuisioner kepada

responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

penelitian.

3.3 Lokasi Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PO.

Dairi Transport (DATRA) JL. Jamin Ginting No. 671 Medan. Alasan penulis

(2)

kota Medan dan diharapkan dapat mempermudah penulis untuk mendapatkan data

dan dapat efisien dalam waktu dan tenaga.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Sebagai pelengkap dalam pembahasan ini, maka diperlukan data-data

ataupun informasi baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.

Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research) atau studi dokumen, untuk

memperoleh data sekunder dipergunakan studi kepustakaan yang dilakukan

dengan cara membaca, mempelajari, mengutip dan merangkumkan data yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan, untuk memperoleh data primer dipergunakan studi lapangan

yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian,

mengadakan wawancara dengan responden yang ditentukan secara insidental

sampling , yaitu pengambilan sampel secara tunjuk.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah:

1. Data Primer, berupa hasil kuisioner, hasil observasi dan hasil wawancara.

2. Data sekunder, dalam bentuk catatan, dokumen maupun buku yang berkaitan

(3)

3.6 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pengambilan data dalam penelitian ini diambil dari para responden.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 66.064 orang. Data yang

diambil adalah dari para sampel yang mewakili populasi. Untuk itu sampel yang

dipilih dari populasi harus betul-betul mewakili.

2. Sampel

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah penumpang PO.Dairi

Transport yang minimal dua kali pernah menggunakan jasa PO. Dairi Transport.

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Slovin adalah

sebagai berikut:

� = N

1 + Ne2

Dimana:

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran populasi yaitu jumlah total pelanggan/konsumen yang

menggunakan jasa bus PO. Dairi Transport

e : Nilai Kristis (batas toleransi kesalahan)

Dalam penelitian ini jumlah populasi konsumen dengan batas kesalahan

yang diinginkan adalah sebesar 10%. Jumlah total konsumen yang menggunakan

jasa bus PO. Dairi Transport selama bulan April-September 2016 adalah 66.064

penumpang. Dapat dikatakan N = 66.064. Maka dengan mengikuti perhitungan

(4)

�= N 1 + Ne2

�= 66.064

1 + 66.064. (0,01)

�= 66.064 661,64

�= 99,84(dibulatkan menjadi 100)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability

samplig (purposive sampling). Alasan penulis memilih teknik ini adalah karena

penulis ingin menarik sampel dengan syarat yaitu minimal dua kali menggunakan

jasa bus PO. Dairi Transport. Sehingga dengan menggunakan teknik ini, penulis

yakin data yang didapat dari sampel lebih akurat daripada teknik pengambilan

sampel lainnya.

3.7 Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang telah ditemukan, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan analisis data kuantitatif. Analisis kuantitatif

merupakan analisis data yang data utamanya dalam bentuk angka-angka atau

bilangan atau data kualitatif yang diangkakan. Dimana data-data tersebut

merupakan variabel-variabel yang dianggap dapat menunjukkan pengaruh

kepercayaan terhadap loyalitas konsumen untuk menggunakan jasa transporatasi

(5)

3.8 Pengukuran Instrumen Penelitian

Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan sakala likert yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial. Adapun penilaian dalam skala ini adalah sangat setuju, setuju,

cukups etuju (netral), tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kelima penilaian

tersebut diberi bobot sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5

2. Jawaban Setuju diberi skor 4

3. Jawaban Cukup Setuju (Netral) diberi skor 3

4. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1.

Skala Likert kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan

menambahkan skor dari setiap jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari

masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval. Adapun rumus

untuk menghitung interval adalah sebagai berikut:

Interval =Nilai tertinggi−Nilai terendah Jumlah Kelas

Interval =5−1 5

Interval = 0,8(nol koma delapan)

Dari interval tersebut, skala distribusi terhadap jawaban responden adalah:

1. 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju

(6)

3. 2,61 – 3,40 = netral

4. 3,41 – 4,20 = setuju

5. 4,21 – 5,00 = sangat setuju

3.9 Metode AnalisisData

3.9.1 Uji Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen pengumpulan

data sangat menentukan benar tidaknya data karena benar tidaknya data sangat

menentukan mutu hasil penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yakni valid dan reliabel.

3.9.1.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kesasihan suatu

instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen mampu mengukur apa

yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

15.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika �ℎ�����>������, maka pertanyaan diaktakan valid 2. Jika �ℎ�����<������, maka pertanyaan dikatakan tidak valid

3.9.1.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas bertujuan untuk mengukur tingkat keandalan suatu

instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika sebuah instrumen

(7)

menghasilkan data yang sama. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS statistic 15.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ���� ℎ�>������ , maka pertanyaan dinyatakan reliabel 2. Jika ���� ℎ�<����� � , maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan

uji statistik yang digunakan adalah Cronbach Alpha dimana suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi klasik. Model regresi perlu diuji dengan asumsi klasi yang dilakukan

dengan uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji

heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, penulis memilih cara uji normalitas

dalam menguji model regresi.

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak. Alat uji yang digunakan adalah dengan analisis grafik

histogram dan grafik normal probability plot dan uji statistik dengan

Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample KS).Ghozali (2011), untuk mendeteksi normalitas data dapat

diuji dengan Kolmogorov-Smirnov, dengan pedoman pengambilan keputusan :

1. Nilai sig < 0,05, distribusi adalah tidak normal.

2. Nilai sig > 0,05, distribusi adalah normal.

Ghozali (2011), dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik

(8)

1. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi nnormalitas.

2. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana merupakan metode statistik yang

berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel

bebas(X) terhadap variabel terikat(Y) dan untuk membuktikan ada tidaknya

hubungan fungsi atau hubungan kausal anatar variabel bebas (X) dengan variabel

teriakt (Y).

Rumus : ��= �+ �11+ � Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen

�1 = Kepercayaan

�1 = Koefisien regresi variabel antara �1 dan y

ɑ -= Konstanta

c = Error Term

(9)

Dalam hal hubungan dua variabel yaitu regresi Y terhadap X, ingin

diketahui sumbangan X terhadap variasi (naikturunnya) Y secara bersama-sama.

Besarnya persentase sumbangan ini disebut koefisien determinasi berganda

(multiple coefficient ofcorrelation) dengan symbol �2.Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Untuk menentukan nilai koefisien

determinasi dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square.

Adapun rumus koefisien determinasi adalah :

R2 = (�2) x 100%

3.9.5 Koefisien Korelasi (r)

Koefisien korelasi merupakan nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya

hubungan linear antar variabel x dan variabel y dengan bantuan statistik SPSS

17.0. Dari hasil perhitungan tersebut akan memperhatikan kemungkinan , yaitu:

1. Jika r = 0 berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada

2. Jiak r = + berati kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah.

Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan

begitu juga sebaliknya.

3. Jika r = - berarti korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan.

Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan penurunan nilai Y.

(10)

Uji parsial (uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Adapun

langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

1. �0: �1 = 0, artinya variabel bebas (X) yaitu variabel kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu

loyalitas konsumen.

2. �: �1 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu variabel kepercayaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu

loyalitas konsumen.

Kriteria uji yang digunakan adalah :

1. �0diterima bila t hitung < t tabel pada � = 10%

2. �diterima bila t hitung > t tabel pada � = 10%

3.10 Definisi Konsep Variabel

1. Variabel Independen (X) yaitu:

Menurut Robbins (2011:59), kepercayaan sebagai ekspetasi atau pengharapan

positif bahwa orang lain tidak akan bertindak secara opotunistik, baik secara

kata-kata, tindakan, kebijakan.

2. Variabel Dependen (Y) yaitu:

Menurut Oliver (Yuniarti, 2015:241), loyalitas konsumen merupakan suatu

keadaan yang menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam pembelian

ulang dan penggunaan kembali barang dan jasa perusahaan

(11)

Tabel 3.1

a. Perusahaan memiliki

reputasi yang baik

b. Perusahaan memiliki

kejujuran dalam

menjalankan usahanya

c. Perusahaan memiliki

pengalaman dalam

menjalankan usahanya

2. Kepedulian

a. Perusahaan peka

terhadap kebutuhan

konsumen

b. Perusahaan antusias

dalam melayani

konsumen

c. Perusahaan berusaha

(12)

memperlakukan

konsumen dengan

penuh perhatian

3. Dapat Diandalkan

a. Perusahaan menepati

janjinya kepada

konsumen

b. Perusahaan konisten

dalam menjalankan

usahanya

c. Perusahaan baik

dalam menanggapi

keluhan konsumen

2. Variabel Terikat (Y)

Loyalitas Konsumen

1. Pembelian Ulang

2. Kebiasaan mengkonsumsi

merek tersebut

3. Selalu menyukai merek

tersebut

4. Tetap memilih merek

tersebut

5. Yakin bahwa merek

tersebut yang terbaik

6. Merekomendasikan merek

tersebut kepada orang lain

(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PO. Dairi Trasport

PO. Dairi Transport merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang jasa transportasi dan pengiriman barang yang didirikan oleh Bapak

M.Sitanggang pada tahun 2006. PO. Dairi Transport hingga saat ini berkantor

pusat di kota Medan. Pada awal berdirinya, perusahaan ini hadir dengan layanan

executive class (11 penumpang) dan mengandalkan 7 unit bus jenis L300 dengan

rute antar kota dalam provinsi (AKDP) ke sejumlah daerah di kabupaten

Sidikalang dan Pak-Pak Barat. Seiring tingginya minat penumpang menggunakan

jasa PO. Dairi Transport, pada tahun 2010 perusahaan ini mengembangkan

usahanya dengan membuka trayek antar kota antar provinsi (AKAP) ke sejumlah

daerah di Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Singkil. Namun karena persaingan

yang tidak sehat antar kompetitor sejenis, pada tahun 2011 PO. Dairi Transport

resmi menutup trayek ke Kabupaten Singkil.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2012 PO. Dairi Transport

memberikan layanan baru yaitu royal class (8 penumpang) untuk trayek

Medan-Sidikalang. Pada saat itu PO. Dairi Transport merupakan pelopor berdirinya

layanan royal class diantara kompetitornya. Kelebihan layanan ini adalah

penumpang difasilitasi dengan layanan antar jemput dan keleluasaan selama

(14)

kuat dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpangnya.

Berikut adalah armada dan jenis layanan yang dimiliki PO. Dairi Transport.

Gambar 4.1

Jenis Armada PO. Dairi Transport

Executive Class Royal Class

Sumber: Penulis (2017)

Hingga saat ini PO. Dairi Transport sudah memiliki 110 unit bus dengan

jenis L300 dengan rute ke berbagai daerah di Kabupaten Dairi dan Kabupaten

Pak-Pak Barat. Berikut adalah daftar trayek dan tarif PO. Dairi Transport sampai

(15)

Tabel 4.1

Daftar Trayek dan Tarif PO. Dairi Transport

NO. Trayek Executive Class Royal Class

1. Medan-Berastagi Rp. 20.000 Rp. 25.000

2. Medan-Kaban Jahe Rp. 20.000 Rp. 25.000

3. Medan-Merek Rp. 25.000 Rp. 30.000

4. Medan-Sumbul Rp. 35.000 Rp. 45.000

5. Medan-Sidikalang Rp. 40.000 Rp. 50.000

6. Medan-Parongil Rp. 50.000 -

7. Medan-Tiga Lingga Rp. 50.000 -

8. Medan-Buntu Raja Rp. 55.000 -

9. Medan-Salak Rp. 60.000 -

Sumber : PO. Dairi Transport (2017)

4.1.2 Visi dan Misi PO. Dairi Transport

Adapun visi dan misi PO. Dairi Transport adalah sebagai berikut:

Visi PO. Dairi Transport

“Menjadi Salah Satu Peusahaan Transportasi Yang Terpercaya Yang

Berorientasi Pada Kepuasan Konsumen”.

Misi PO. Dairi Transport

“Selalu Berusaha Menjadi Penyedia Jasa Transportasi Bus Dengan

Kualitas Terbaik dan Membangun Layanan Transportasi Bus Yang Aman,

(16)

4.1.3 Struktur Organisasi PO. Dairi Transport

Gambar 4.2

Struktur Organisasi PO. Dairi Transport

Sumber: PO. Dairi Transport (2017)

4.1.4 Deskripsi Pekerjaan (Job Descripstion) PO. Dairi Transport

1. Direksi

Tugas:

a. Memimpin perusahan

b. Menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan.

Tanggung jawab: Bertanggung jawab atas segala kerugian perusahaan.

2. Koordinator

Tugas:

DIREKSI

ADMINISTRASI KOORDINATOR PERBENGKELAN

PERWAKILAN

DAERAH MANDOR

(17)

a. Memantau dan mengawasi kinerja mandor dan perwakilan di setiap daerah.

b. Berhubungan langsung dengan setiap stakeholder perusahaan.

c. Memberikan informasi dan laporan di lapangan kepada Direksi.

Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas setiap permasalahan yang terjadi di

lapangan.

3. Administrasi

Tugas:

a. Menginput data-data setiap kendaraan (pajak kendaraan, cicilan kendaraan dan

asuransi)

b. Mengelola kas perusahaan sehingga tersusun suatu laporan keuangan

perusahaan.

c. Mengatur dan mengelola data persediaan perusahaan.

Tanggung jawab: Bertanggung jawab untuk memberikan laporan keuangan setiap

bulan kepada Direksi.

4. Perbengkelan

Tugas:

a. Mengontrol perbaikan dan perawatan setiap kendaraan.

b. Mengontrol stok sparepart bengkel sesuai kebutuhan.

(18)

Tanggung jawab: Bertanggung jawab atas seluruh sarana dan prasarana bengkel.

5. Mandor

Tugas:

a. Menyusun jadwal keberangkatan bus.

b. Memberangkatkan dan membuat bukti keberangkatan (repas) setiap bus.

c. Melakukan perekrutan supir sesuai syarat dan ketentuan yang diberikan oleh

perusahaan.

d. Berkoordinasi dengan koordinator dan setiap perwakilan daerah perihal

keberangkatan bus maupun masalah yang ada di lapangan.

e. Menyusun iuran wajib setiap bus kemudian diserahkan kepada direksi setiap

harinya.

f. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh penumpang yang berada

di loket serta menjaga keamanan dan kenyamanan loket.

Tanggung jawab:

a. Bertanggung jawab atas perawatan kendaraan milik Direksi.

b. Bertanggung jawab atas segala permasalahan yang terjadi di lapangan.

c. Bertanggung jawab untuk menjaga dan menggunakan seluruh fasilitas yang ada

(19)

6. Perwakilan Daerah

Tugas:

a. Mencari dan melayani penumpang.

b. Menulis jumlah penumpang saat tiba maupun berangkat dari perwakilan daerah

ke dalam repas setiap bus.

c. Mengembangkan dan menjaga nama baik perusahaan di daerah.

d. Berkoordinasi dengan koordinator dan mandor perihal keberangkatan bus

maupun masalah yang ada di lapangan.

Tanggung Jawab:

a. Bertanggung jawab untuk mengamankan seluruh kendaraan yang mengalami

kerusakan maupun kecelakaan di perjalanan.

b. Bertanggung jawab untuk menjamin keamanan supir, kendaraan, barang, dan

penumpang saat melintasi daerah.

7. Supir

Tugas:

a. Menghantarkan penumpang ke tujuan masing-masing dengan aman dan

selamat.

b. Memberikan rasa nyaman dan aman kepada penumpang selama dalam

perjalanan.

(20)

d. Merawat dan menjaga kendaraan.

e. Memberikan setoran kepada direksi melalui mandor.

Tanggung jawab:

a. Supir bertanggung jawab atas keamanan seluruh penumpang selama perjalanan.

b. Supir bertanggung jawab atas paket kiriman yang hilang.

c. Supir bertanggung jawab atas setoran kepada Direksi.

d. Supir bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan.

8. Agen

Tugas:

a. Menyambut dan melayani penumpang pada saat tiba di loket.

b. Menyusun paket kiriman ke dalam bus.

Tanggung jawab: Bertanggung jawab atas seluruh perintah dan arahan mandor.

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengguna jasa bus PO. DATRA

yang menggunakan layanan executive class dan minimal dua kali sudah pernah

menggunakan jasa bus PO. DATRA. Hal ini sesuai dengan teknik pengambilan

sampel yaitu non probability sampling (purposive sampling) dimana setiap

anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai

(21)

Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik berdasarkan jenis

kelamin, usia, dan pekerjaan. Penggolongan ini diharapkan dapat memberikan

gambaran yang jelas mengenai responden sebagai sampel dalam penelitian ini.

Maka dari itu uraian mengenai karakteristik responden akan diuraikan pada

table-tabel dibawah ini:

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin seperti yang ada pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Pria 47 47%

Wanita 53 53%

Total 100 100%

Sumber: Hasil data penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan jenis

kelamin wanita lebih banyak dibanding responden dengan jenis kelamin pria yaitu

pria sebanyak 47 orang (47%) dan wanita sebanyak 53 orang (53 %). Hal ini

menunjukkan bahwa penumpag PO. DATRA dominan adalah berjenis kelamin

wanita.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh karakteristik responden

(22)

Tabel 4.3

Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

<30 33 33%

30-40 46 46%

>40 21 21%

Total 100 100%

Sumber: Hasil data penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden dengan usia<30

tahun berjumlah 33 orang (33%), usia 30-40 tahun berjumlah 46 orang (46%), dan

usia >40 tahun berjumlah 21 orang (21%). Hal ini menunjukkan bahwa jasa PO.

DATRA digunakan oleh seluruh usia yang digolongkan oleh penulis dan

didominasi oleh penumpang dengan usia 30-40 tahun.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh penggolongan karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan. Penggolongan ini didasarkan berdasarkan jenis

pekerjaan penumpang yang biasa menggunakan jasa PO. DATRA seperti yang

ada pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Pengelompokan Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase

Petani 5 5%

Wirausaha 41 41%

PNS 21 21%

Lain-lain 33 33%

Total 100 100%

Sumber: Hasil data penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang bekerja

(23)

(41%), sebagai PNS sebanyak 21 orang (21%) dan pekerjaan lain-lain sebanyak

33 orang (33%). Penumpang yang bekerja sebagai wirausaha merupakan

penumpang dengan frekuensi terbanyak menggunakan jasa PO. DATRA. Hal ini

dikarenakan kegiatan ekonomi di Kabupaten Dairi yang terus berjalan. Oleh

karena itu penumpang yang menjalankan usahanya di Kabupaten Dairi setiap

harinya menggunakan jasa PO. DATRA untuk berbelanja barang dagangan untuk

dipasarkan di Kabupaten Dairi.

4.3 Analisis dan Pembahasan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen PO. DATRA

4.3.1 Kepercayaan Pada PO. DATRA

Berdasarkan tanggapan responden sebanyak 100 orang mengenai

kepercayaan pada PO. DATRA melalui indikator-indikator yang dijabarkan dalam

bentuk pernyataan, maka didapat gambaran tanggapan responden. Untuk

menghitung kategori jawaban responden pada tiap indikator, digunakan penilaian

dengan interval sebagai berikut:

Panjang kelas interval

=

skor maksimum −skor minimum

Banyak kelas interval

=

500−100 5

= 80

Dimana :

Skor maksimum : Bobot tertinggi × Jumlah responden

: 5 × 100 = 500

(24)

: 1 × 100 = 100

Sehingga skor jawaban responden dari tiap pernyataan dapat dikategorikan

sebagai berikut :

420 – 500 = Sangat Baik

Analisis Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kepercayaan

Pernyataan Frekuensi Nilai

Indeks

Ket

1 2 3 4 5

PO. DATRA memiliki reputasi

yang baik 0 0 0 41 59 459

Sangat Baik

PO. DATRA memiliki kejujuran

dalam menjalankan usahanya 0 0 3 57 40 437

Sangat Baik

PO. DATRA sudah

berpengalaman dalam

menjalankan usahanya

0 0 0 37 63 463 Samgat Baik

PO. DATRA peka terhadap

kebutuhan konsumen 0 0 2 46 52 450

Sangat Baik

Konsumen dilayani dengan

antusias oleh karyawan PO.

DATRA

0 0 1 48 51 450 Sangat Baik

Perusahaan berusaha untuk

mempertahankan hubungan

dengan konsumen

0 0 1 39 60 459 Sangat Baik

Perusahaan memperhatikan sisi

emosional konsumen 0 0 1 42 57 456

(25)

Tabel 4.5 (Lanjutan)

Analisis Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kepercayaan

Dalam melayani konsumen, PO.

DATRA memprioritaskan

kebutuhan konsumen

0 0 5 49 51 451 Sangat Baik

PO. DATRA memperlakukan

konsumen dengan penuh

perhatian

0 0 0 33 67 467 Sangat Baik

PO. DATRA menepati janjinya

kepada konsumen 0 0 4 34 62 458

Sangat Baik

PO. DATRA konsisten dalam

menjalankan usahanya 0 0 1 56 43 442

Sangat Baik

PO. DATRA menanggapi keluhan

konsumen dengan baik 0 0 3 37 60 457 Nilai Indeks Rata-rata

( ∑ Nilai Indeks / ∑ Indikator ) 454,08

Sumber: Hasil data penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan tanggapan

responden mengenai kepercayaan pada PO. DATRA tergolong sangat baik. Hal

ini dapat dilihat dari nilai indeks rata-rata keseluruhan tanggapan responden

terhadap pernyataan yang diajukan adalah sebesar 454,08 (Sangat Baik).

Hal ini menunjukkan bahwa PO. DATRA sudah mendapatkan

kepercayaan yang tinggi dari konsumen. Usaha yang selama ini dilakukan PO.

DATRA untuk membangun kepercayaan konsumen menuai hasil yang positif dari

para penumpang.

Dalam membangun kepercayaan konsumen, PO. DATRA mengutamakan

(26)

dilayani dengan baik tanpa pandang bulu. Hal ini didasari oleh pengalaman

perusahaan dalam menjalani bisnis transportasi dimana perusahaan memiliki

strategi khusus untuk mendapat simpati penumpang kemudian timbul rasa percaya

penumpang terhadap perusahaan.

Selain itu dalam upaya membangun kepercayaan penumpangnya,

perusahaan ini memilih nama Dairi Transport sebagai nama yang tertera di setiap

kendaraan dan loket. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi mindset

penumpang bahwa PO. DATRA

Seluruh bagian dalam perusahaan sudah diberikan tugas dan tanggung

jawab masing-masing. Perusahaan tegas dalam menindak bawahannya yang tidak

menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini menunjukkan

perusahaan konsisten dalam menjalankan usahanya.

Selain itu PO. DATRA juga terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Hal ini dapat dibuktikan karena PO. DATRA merupakan pelopor

munculnya layanan executive class dan royal class diantara kompetitor sejenis

PO. DATRA. Hal ini menunjukkan kepedulian PO. DATRA terhadap kebutuhan

konsumennya sangat tinggi.

Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan penelitian di PO.

DATRA, perusahaan melayani dan memperlakukan penumpang dengan sistem

kekeluargaan. Misalnya dalam berkomunikasi dengan penumpang yang berasal

dari suatu daerah tertentu, pihak perusahaan menggunakan bahasa daerah asal

penumpang tersebut dengan tujuan agar penumpang tersebut merasakan suatu

(27)

penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berupaya untuk

mempertahankan hubungan dengan konsumen.

PO. DATRA memiliki komitmen yang kuat dalam melayani

penumpangnya. Karena penumpang yang puas dengan pelayanan perusahaan

akan memberikan suatu kepercayaan terhadap perusahaan. Dapat dikatakan

bahwa penumpang PO. DATRA sudah dilayani dengan baik oleh perusahaan. Hal

ini dapat dibuktikan oleh tingkat kepercayaan penumpang yang sangat tinggi

terhadap perusahaan.

4.3.2 Loyalitas Konsumen Pada PO. DATRA

Berdasarkan tanggapan responden sebanyak 100 orang mengenai loyalitas

konsumen pada PO. DATRA melalui indikator-indikator yang dijabarkan dalam

bentuk pernyataan, maka didapat gambaran tanggapan responden. Untuk

menghitung kategori jawaban responden pada tiap indikator, digunakan penilaian

dengan interval sebagai berikut:

Panjang kelas interval

=

skor maksimum −skor minimum

Banyak kelas interval

=

500−100 5

= 80

Dimana :

Skor maksimum : Bobot tertinggi × Jumlah responden

: 5 × 100 = 500

Skor minimum : Bobot terendah × Jumlah responden

(28)

Sehingga skor jawaban responden dari tiap pernyataan dapat dikategorikan

sebagai berikut :

420 – 500 = Sangat Baik

Analisis Tanggapan Responden Mengenai Variabel Loyalitas

Pernyataan Frekuensi Nilai

Indeks

Ket

1 2 3 4 5

Saya bersedia untuk

menggunakan jasa PO. DATRA

pada waktu yang akan datang

0 0 3 44 53 450 Sangat Baik

Saya sudah terbiasa menggunakan

jasa PO. DATRA 0 0 2 49 49 447

Sangat Baik

Saya selalu berminat untuk

menggunakan jasa PO. DATRA 0 0 1 39 60 459

Samgat Baik

Saya yakin bahwa PO. DATRA

merupakan perusahaan yang

terbaik disbanding perusahaan

sejenis lainnya

0 0 1 54 45 444 Sangat Baik

Saya bersedia untuk

merekomendasikan PO. DATRA

kepada orang lain

0 0 1 34 65 464 Sangat Baik

(29)

Tabel 4.6 (Lanjutan)

Analisis Tanggapan Responden Mengenai Variabel Loyalitas

Nilai Indeks Rata-rata

( ∑ Nilai Indeks / ∑ Indikator ) 452,8

Sangat Baik

Sumber: Hasil data penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan tanggapan

responden mengenai loyalitas konsumen pada PO. DATRA tergolong sangat baik.

Hal ini dapat dilihat dari nilai indeks rata-rata keseluruhan tanggapan responden

terhadap pernyataan yang diajukan adalah sebesar 452,8 (Sangat Baik).

Dalam menjalankan usahanya, PO. DATRA tak terlepas dari adanya

persaingan bisnis. Hal ini biasa dan umum terjadi pada usaha kecil maupun besar.

Salah satu cara untuk dapat dan terus bersaing adalah membangun dan

mempertahankan loyalitas konsumen. Hal itu merupakan salah satu modal

penting perusahaan dalam bersaing.

Berdasarkan tabel diatas, PO. DATRA memiliki tingkat loyalitas

konsumen yang sangat tingi. Artinya PO. DATRA sudah memiliki modal yang

kuat dalam bersaing. Jika loyalitas konsumen yang tinggi terhadap PO. DATRA,

sudah seharusnya pengaruh persaingan tidak terlalu mempengaruhi terhadap

kelancaran usaha PO. DATRA.

Sesuai dengan motto PO. DATRA yaitu “Anda Puas Beritahu Teman,

Anda Tidak Puas Beritahu Kami, PO. DATRA fokus dan konsentrasi akan

kebutuhan konsumen dalam memberikan kepuasan. Salah satu cara adalah terus

memperhatikan kondisi kendaraan apakah sudah layak untuk direhap atau tidak.

(30)

sudah dipenuhi. Sehingga penumpang akan terbiasa dan berminat menggunakan

jasa PO. DATRA pada waktu yang akan datang.

Selama penulis melakukan penelitian di loket PO. DATRA, penulis

memperhatikan cara kerja agen. Agen-agen tersebut ditugaskan untuk berdiri di

pintu masuk loket untuk menyambut penumpang. Setiap penumpang yang turun

dari mobil, angkot maupun kendaraan umum lainnya disambut dengan cara

menanyakan tujuan penumpang lalu membawa seluruh barang milik penumpang

kemudian dituntun ke tempat pembelian tiket. Hal itu menunjukkan bahwa

penumpang dilayani dengan baik sebelum melakukan perjalanan.

Tidak hanya kondisi kendaraan, PO. DATRA juga memperhatikan

kenyamanan penumpang saat berada di loket. PO. DATRA membangun loket

dengan ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas pendukung lainnya seperti

TV, kipas angin, toilet yang bersih dll. Selama penulis melakukan penelitian di

loket PO. DATRA, banyak didapati penumpang yang baru tiba di Medan untuk

merayakan pesta menggunakan toilet untuk mandi. Hal ini merupakan salah satu

alasan penumpang untuk memilih PO. DATRA dibanding perusahaan sejenis

lainnya.

Dalam menanggapi keluhan konsumen, PO. DATRA mencantumkan

nomor pengaduan konsumen di setiap bus. Selain memberikan layanan

pengaduan konsumen, cara ini ditujukan agar setiap supir tetap fokus untuk

melayani penumpang selama diperjalanan. Sehingga setiap pelayanan yang

dilakukan PO. DATRA sebelum berangkat tidak sia-sia oleh ketidakdisiplinan

(31)

pihak perusahaan dengan menghubungai penumpang dan menindak supir dengan

sanksi berupa denda ataupun skors.

Hal itu menunjukkan PO. DATRA terus berupaya untuk meningkatkan

kedisiplinan setiap karyawannya. Tujuan akhir dari seluruh upaya PO. DATRA

adalah membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen. Karena PO.

DATRA menyadari loyalitas yang tinggi merupakan asset penting bagi

kelangsungan usaha ditengah persaingan yang sangat ketat.

4.4 Pengujian Instrumen Penelitian

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas akan menguji ketepatan instrumen penelitian terhadap apa

yang sebenarnya diukur. Seluruh variabel dalam penelitian ini yang memuat 17

pernyataan diuji ketepatannya. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan software

SPSS 17.0 for windows. Suatu instrument dinyatakan valid apabila ℎ�����>������. Dari 100 responden dengan tingkat kesalahan 10% maka didapat r tabel sebesar

0,165. Berikut disajikan hasil pengujian validitas pada tabel 4.7 dibawah ini:

(32)

Pernyataan

Corrected Item - Total Correlation

Keterangan Variabel Kepercayaan (X)

1 PO. DATRA memiliki reputasi yang baik 0,346

Valid

2.

PO. DATRA memiliki kejujuran dalam

menjalankan usahanya

0,415

Valid

3. PO. DATRA sudah berpengalaman dalam

menjalankan usahanya

0,279

Valid

4. PO. DATRA peka terhadap kebutuhan

konsumen

0,458

Valid

5. Konsumen dilayani dengan antusias oleh

karyawan PO. DATRA

0,467

Valid

6. Perusahaan berusaha untuk mempetahankan

hubungan dengan konsumen

0,387

Valid

7. Perusahaan memperhatikan sisi emosional

konsumen

0,333

Valid

8. Dalam melayani kosnumen, PO. DATRA

memprioritaskan kebutuhan konsumen

0,403

Valid

9. PO. DATRA memperlakukan konsumen

dengan penuh perhatian

0,413

Valid

10. PO. DATRA menepati janjina kepada

konsumen

0,448

Valid

11. PO. DATRA konsisten dalam menjalankan

usahanya

0,419

Valid

12. PO. DATRA menanggapi keluhan

konsumen dengan baik

0,510

Valid

(33)

Sumber: Data SPSS 15 for windows, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 diatas seluruh item pernyataan untuk menjelaskan

variable dinyatakan valid karena r hitung dari setiap pernyataan lebih besar

daripada r tabel yaitu 0,165. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pernyataan sudah tepat dalam menjalankan fungsinya untuk mengukur variabel

kepercayaan (X) dan variabel loyalitas (Y).

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur tingkat kestabilan jawaban

responden terhadap seluruh instrument penelitian. Pengujian ini menggunakan

bantuan software SPSS 15 for windows. Berikut akan disajikan hasil pengujian

realibilitas melalui tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial (Y)

Saya bersedia untuk menggunakan jasa

trasnportasi PO. DATRA pada waktu yang

akan dating

0,653

Valid

Saya sudah terbiasa menggunakan jasa PO.

DATRA

0,491

Valid

Saya selalu berminat untuk menggunakan

jasa PO. DATRA

0,610

Valid

Saya yakin bahwa PO. DATRA merupakan

perusahaan yang terbaik disbanding

perusahaan sejenis lainnya

0,587

Valid

Saya bersedia untuk merekomendasikan PO.

DATRA kepada orang lain

0,542

(34)

Instrumen Variabel NilaiCronbachs

Alpha Keterangan

Variabel X (Kepercayaan) 0,676 Reliabel

Variabel Y (Loyalitas) 0,720 Reliabel

Sumber : Data SPSS 15 For Windows, 2017

Berdasarkan tabel diatas, kedua variabel dinyatakan reliabel karena nilai

cronbachs alpha lebih besar daripada 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel kepercayaan (X) dan variabel loyalitas (Y) dinyatakan reliabel.

4.5 Analisis Statistik

4.5.1 Uji Asumsi Klasik

Jenis uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Alat uji yang digunakan adalah dengan

menggunakan pendekatanKolmogorov-Smirnov, dengan melihat penyebaran data

(titik) pada kertas peluang normal dan dengan melihat diagram distribusi data

berbentuk lonceng. Berikut akan disajikan hasil pengujian normalitas dengan

bantuan SPSS 15 for windows:

Gambar 4.3

(35)

Unstandardize d Predicted

Value

N 100

Normal Parameters(a,b) Mean 22,6400000

Std. Deviation ,74884264

Most Extreme Differences

Absolute ,134

Positive ,062

Negative -,134

Kolmogorov-Smirnov Z 1,336

Asymp. Sig. (2-tailed) ,056

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Berdasarkan output uji normalitas diatas, dapat dilihat bahwa data telah

terdistribusi dengan normal. Berarti asumsi normalitas data terpenuhi. Hal ini

dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,056 lebih besar daripada

0,05. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4

Normal Probability Plot

Berdasarkan gambar diatas, bahwa data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal menuju pola distribusi normal. Maka dapat

(36)

dapat disimpulkan bahwa variabel independent dan variabel dependent memiliki

distribusi data yang normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilihat pada

histogram dibawah ini:

Gambar 4.5

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan gambar hasil uji normalitas diatas, pola distribusi dikatakan

normal karena pola garis membentuk sebuah lonceng. Dapat disimpulkan pula

bahwa data kedua variabel dalam penelitian ini sudah terdistribusi dengan normal.

(37)

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan sebab akibat dari variabel

kepercayaan dan variabel loyalitas, pada penelitian ini penulis menggunakan

analisis regresi linear sederhana dengan model persamaan sebagai berikut:

Rumus : ��= �+ �11+ � Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen

�1 = Kepercayaan

�1 = Koefisien regresi Kepercayaan

ɑ -= Konstanta

c = Error Term

Berikut dapat dilihat hasil pengolahan analisis regresi linear sederhana

dengan menggunakan bantuan software SPSS 15 for windows dibawah ini:

Gambar 4.6

Hasil Analisis Linear Sederhana

Coefficients(a)

a Dependent Variable: LOYALTAS

Berdasarkan gambar diatas, maka didapat persamaan regresi linear

sederhana sebagai berikut:

(38)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai aadalah sebesar 6,604.

Artinya bahwa pada saat variabel kepercayaan (X) bernilai 0, maka variabel

loyalitas (Y) bernilai sebesar 6,604. Selain itu nilai b didapat sebesar 0,294 yang

menunjukkan bahwa variabel loyalitas (Y) akan naik sebesar 0,294 satu satuan

ketika variabel kepercayaan (X) mengalami kenaikan sebesar satu satuan.

4.5.3 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kepercayaan (X) dalam

terhadap variabel loyalitas (Y), digunakan analisis koefisien determinasi. Berikut

akan disajikan hasil dari analisis koefisien determinasi melalui software SPSS 15

for windows:

Gambar 4.7

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

a Predictors: (Constant), KEPECAYAAN

Dari gambar diatas, dapat dilihat R Square bernilai sebesar 0,242. Artinya

variabel kepercayaan (X) mempengaruhi variabel loyalitas (Y) sebesar 24,2%.

Sedangkan sisanya sebesar 75,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

4.5.4 Koefisien Korelasi

Uji ini ditujukan untuk mengukur seberapa kuat suatu hubungan antar

variabel kepercayaan (X) dengan variabel loyalitas (Y) dengan menggunakan

analisis product moment. Berikut hasil uji koefisien korelasi melalui software

(39)

Gambar 4.8 Hasil Koefisien Korelasi Correlations

KEPECAYAAN LOYALITAS

KEPECAYAAN Pearson Correlation 1 ,492(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 100 100

LOYALITAS Pearson Correlation ,492(**) 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (r)

adalah sebesar 0,492. Untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara variabel

kepercayaan (X) dan variabel loyalitas (Y), maka digunakan pedoman interpretasi

product moment sebagai berikut:

Tabel 4.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment

Derajat Hubungan Arti

Kurang dari 0,2 Hubungan rendah sekali

0,20 – 0,40 Hubungan rendah tapi pasti

0,41 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71 – 0,90 Hubungan tinggi / kuat

Lebih dari 0,90 Hubungan sangat tinggi / kuat sekali

Sumber :Sugiyono (2012:250)

Mengacu pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pengaruh

kepercayaan terhadap loyalitas konsumen menggunakan jasa transportasi bus PO.

Dairi Transport berada pada kategori yang cukup berarti karena memiliki nilai

sebesar 0,492 dan berada pada derajat hubungan 0,41 – 0,70.

(40)

Untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan (X) berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel loyalitas (Y), maka digunakan

langkah-langkah berikut ini:

3. �0: �1 = 0, artinya variabel bebas (X) yaitu variabel kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu

loyalitas konsumen.

4. �: �1 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu variabel kepercayaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y), yaitu

loyalitas konsumen.

Berikut disajikan hasil pengujian statistik dengan tingkat signifikansi sebesar 10%

menggunakan software SPSS 15 for windows :

Gambar 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficients(a)

a Dependent Variable: LOYALITAS

Berdasarkan hasil uji parsial diatas, didapat t hitung adalah sebesar 5,599.

Sedangkan dengan tingkat signifikansi sebesar 10% (α= 0,1) dan derajat bebas 98

(100-2) maka didapat nilai t tabel adalah sebesar 1,290. Karena t hitung (5,599) >

t tabel (1,290) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat dikatakan bahwa variabel

kepercayaan (X) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

(41)

4.6 Pembahasan

4.6.1 Kepercayaan Konsumen Terhadap PO. Dairi Transport

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijabarkan diatas, maka didapat

tingkat kepercayaan konsumen terhadap PO. Dairi Transport berdasarkan nilai

indeks rata-rata sebesar 454,08 berada pada kategori sangat baik. Hal ini

menunjukkan konsumen memberikan rasa percaya terhadap seluruh usaha PO.

DATRA dalam membangun kepercayaan konsumen.

Hasil penelitian diatas didukung oleh teori menurut Farida (2009:164)

yang mengatakan bahwa ada tiga faktor yang membentuk kepecayaan seseorang

terhadap yang lain yaitu:

1. Kemampuan (ability): seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan

hasl yang diinginkan oleh konsumen. Dengan kata lain kemampuan penjual untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Dalam upaya untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tanggapan

konsumen terhadap kepercayaan pada PO. DATRA, maka penulis menambahkan

pernyataan “PO. DATRA peka terhadap kebutuhan konsumen” pada kuesioner

penelitian. Berdasarkan hasil pengujian didapat bahwa tanggapan responden atas

pernyataan tersebut berada pada kategori sangat baik dengan nilai indeks 450.

Hal ini dapat membuktikan bahwa PO. DATRA memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen dalam membangun kepercayaan konsumen.

2. Kebaikan Hati (benevolence): Merupakan kesediaan penjual untuk melayani

(42)

Dalam upaya mendapatkan gambaran yang jelas tentang tanggapan

responden mengenai kepercayaan terhadap PO. DATRA, maka pernyataan yang

sesuai dengan teori diatas adalah “Dalam melayani konsumen, PO. DATRA

memprioritaskan kebutuhan konsumen”. Berdasarkan hasil pengujian, didapat

nilai indeks pernyataan tersebut adalah sebesar 451 dan berada pada kategori

sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa PO. DATRA sudah memiliki kebaikan

hati dalam membangun kepercayaan konsumen.

3. Integritas (integrity): Seberapa besar keyakinan seseorang terhadap kejujuran

penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada

konsumen.

Dalam upaya mendapatkan gambaran yang jelas tentang tanggapan

responden mengenai kepercayaan terhadap PO. DATRA, maka pernyataan yang

sesuai dengan teori diatas adalah “PO. DATRA memiliki kejujuran dalam

menjalankan usahanya”. Berdasarkan hasil pengujian, didapat nilai indeks

pernyataan tersebut adalah sebesar 437 dan berada pada kategori sangat baik. Hal

ini menunjukkan PO. DATRA memiliki kredibilitas yang baik sehingga

konsumen memberikan kepercayaan yang sangat tinggi kepada PO. DATRA.

Berdasarkan teori tentang faktor-faktor yang membentuk kepercayaan

diatas, dapat dilihat bahwa PO. DATRA sudah memenuhi ketiga faktor diatas.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa PO. DATRA

memiliki tingkat kepercayaan yang sangat baik.

(43)

Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh kepercayaan terhadap

loyalitas konsumen, menunjukkan nilai t sebesar 5,599 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,1. Hal tersebut manandakan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Hasil ini didukung oleh teori menurut Lau dan Lee dalam Tjiptono

(2014:398) yang mengatakan bahwa faktor trust terhadap suatu merek merupakan

aspek krusial dalam pembentukan loyalitas, karena sebagai kesediaan konsumen

untuk mempercayai atau mengandalkan produk/jasa dalam situasi resiko

dikarenakan adanya ekspetasi bahwa produk/jasa yang bersangkutan akan

memberikan hasil yang positif.

Selain itu hasil pengujian tersebut didukung oleh penelitian terdahulu oleh

Khotimah (2013) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kepercayaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah menabung pada

(44)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kepercayaan terhadap

loyalitas konumen menggunakan jasa transportasi bus PO. Dairi Transport, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai indeks rata-rata variabel kepercayaan, dapat diketahui bahwa

variabel kepercayaan memiliki nilai indeks sebesar 454,08 atau berada pada

kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan

konsumen terhadap PO. Dairi Transport berada pada kategori sangat tinggi.

Artinya seluruh usaha yang dilakukan PO. Dairi Transport untuk membangun

kepercayaan konsumen mendapatkan rasa percaya yang sangat tinggi dari

konsumen.

2. Variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen. Hal ini dibuktikan dengan pengujian parsial (Uji-t)

dimana t hitung sebesar 5,599 lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 1,290.

Variabel kepercayaan berpengaruh sebesar 24,2 % terhadap loyalitas

konsumen menggunakan jasa transportasi bus PO. Dairi Transport.

Sedangkan sisanya sebesar 75,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian. Berdasrkan uji korelasi, hubungan antara

(45)

dengan nilai 0,492 yang berada pada derajat 0,41-0,70. Dapat disimpulkan

bahwa Ha dalam penelitian ini diterima dan Ho ditolak.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran sebagai pelengkap hasil penelitian:

1. PO. Dairi Transport perlu untuk meremajakan beberapa armada yang sudah

cukup berumur. Karena kualitas armada yang baik akan memberikan

kepuasan bagi penumpang dan akan mendorong adanya pembelian ulang

sehingga dapat membentuk loyalitas konsumen.

2. Sebaiknya PO. Dairi Transport lebih selektif dalam melakukan penerimaan

supir. Karena peran supir sangat berpengaruh dalam memberikan pelayanan

penumpang. Ketidakdisiplinan seorang supir akan dapat merusak

kepercayaan penumpang terhadap perusahaan.

3. Dalam membangun loyalitas konsumen, sebaiknya PO. Dairi Transport

memberikan layanan pembelian tiket online. Hal ini selain dapat

memudahkan konsumen dalam pembelian tiket juga dapat dijadikan sebagai

Gambar

Tabel 3.1                 Definisi Operasional Variabel
Gambar 4.1 Jenis Armada PO. Dairi Transport
Tabel 4.1 Daftar Trayek dan Tarif PO. Dairi Transport
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PO. Dairi Transport
+7

Referensi

Dokumen terkait

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil, bimbingan, pengarahan, nasihat

Dengan demikian, berdasarkan penyelesaian kontrol opti- mal terhadap model pengendalian persediaan yang dikaji dalam penelitian ini, pada kondisi yang sesuai,

Salah satu alat penangkapan ikan yang di gunakan masyarakat nelayan untuk bekerja yaitu jaring..

Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pemecahan masalah melibatkan sifat-sifat

Variasi corak kantong berupa bintik-bintik merah, sayap dan renda bervariasi, kantong atas tidak bersayap, yang bersayap umumnya kantong bawah dan ber- renda,

Dalam jurnal internasional Cost-Volume-Profit Analysis Incorporating The Cost of Capital yang ditulis oleh Robert Kee (2007) mendefinisikan titik impas adalah volume penjualan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budidaya penggemukan kepiting bakau yang dipelihara pola kawasan mangrove dengan rasio jantan dan betina berbeda menghasilkan

Pada penderita DM pemeriksaan dapat dilakukan pada mereka yang memiliki risiko untuk terkena DM seperti usia lebih dari 45 tahun, Berat Badan Relatif (BBR) &gt;120%, dengan