DRAF PROPOSAL
METODOLOGI PENELITIAN
OLEH
Sentika Rana K.
2011310169
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-nyalah sehingga penulis dapat menyeleseikan proposal skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit yang dilaporkan“.
Tujuan penyusunan pengembangan ide riset ini untuk menempuh dan memenuhi salah satu syarat penyeleseian mata kuliah Seminar Akuntansi untuk starata satu (S1) Jurusan Akuntansi STIE PERBANAS SURABAYA.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dan membantu penulis selama menjalani perkuliahan dan penyusunan proposal skripsi ini, yaitu :
1. Ibu Dyah Pujiati selaku dosen pengajar mata kuliah Metodologi Penelitian yang berperan besar dan membantu atas proses penyusunan, penyeleseian proposal skripsi ini melalui proses arahan dan penegetahuanya kepada penulis.
DAFTAR ISI
2.2 Landasan Teori...19
2.2.1 Teori Personalitas (Personality Theory)...19
2.2.2 Kualitas Audit...20
2.2.3 Kompetensi...22
2.2.4 Independensi...23
2.2.5 Hubungan Antara Independensi Terhadap Kualitas Audit...26
2.2.6 Hubungan Antara Kompetensi Dengan Kualitas Audit...27
2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...30
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...32
3.6 Metode Pengumpulan Data...32
3.7 Teknik Analisis Data...33
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini Jasa audit untuk memeriksa laporan keuangan menjadi jasa yang paling dikenal oleh masyarakat luas dibanding jasa lainnya dan paling banyak di gunakan jasanya oleh banyak perusahaan dan pihak lain yang memiliki kepentingan pada jasa ini sebagai salah satu bentuk penilaian perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan tujuan perusahaan.
Akuntan public dapat menjadi pihak ketiga atau perantara yang menghubungkan antara manajemen perusahaan dengan pihak luar yang memiliki kepentingan untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dipercaya sebagai dasar dalam membuat keputusan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan public inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan public memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan public semakin besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan akuntan publik.
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi dan sebagai salah satu bagian dari pengawasan, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari hasil audit inilah, kemudian auditor menarik kesimpulan dan memberikan pendapat berupa opini dengan menyampaikan kesimpulanya kepada pemakai yang berkepentingan yaitu perusahaan.
Melakukan audit harus di lakukan oleh auditor harus di dasarkan pada standar audit yang telah ditetapkan oleh Ikatan Publik Indonesia (IAPI) mengenai standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan serta kode etik yang harus di miliki oleh seorang auditor seperti intergritas tinggi, obyektifitas, independensi, kompetensi auditor dan pengalaman auditor, profesionalisme (IAI, 2001[ CITATION Ika01 \l 1033 ]). Karena hal ini dapat berpengaruh pada hasil kualitas audit yang dilaporkan bisa terjadi kesalahan dalam mengungkapkan opini auditor dan tidak tepatnya dalam mengambil keputusan.
indicator berupa sikap yang harus dimiliki auditor untuk dapat menjamin kualitas audit yang dilaporkan dapat dipercayai. Karena dengan tidak adanya independen maka berpengaruh terhadap kualitas hasil audit yang dilaporkan rendah dan kemungkinan ketidakmampuan auditor dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi dalam memeriksa laporan keuangan klien.
2012), (Restu, 2013) bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit yang dilaporkan. Jadi kompetensi merupakan salah satu indicator yang mendukung untuk menciptakan kualitas audit yang dilaporkan oleh auditor.
Membuktikan apakah pengalaman auditor dan kompetensi auditor dapat menjadi jaminan atau tidak menjadi jaminan untuk dapat berpengaruh pada kualitas hasil pemeriksaan audit yang di laporkan. Sehingga peneliti lebih termotivasi untuk melakukan penelitian langsung untuk dapat membuktikan kebenaranya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari hasil penguraian latar belakang masalah di atas dapat diambil perumusan masalahnya mengenai :
1. Apakah independensi dapat menjadi jaminan atau tidak menjadi jaminan untuk berpengaruh terhadap kualitas audit yang dilaporkan ? 2. Apakah kompetensi dapat menjadi jaminan atau tidak menjadi
jaminan untuk berpengaruh terhadap kualitas audit yang dilaporkan?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang sudah di jelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah independensi dapat menjadi jaminan atau tidak menjadi jaminan untuk berpengaruh pada kualitas audit yang dilaporkan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini mengambil tema mengenai pengaruh independensi dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit yang dilaporkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Sebagai syarat memenuhi salah satu mata kuliah metodologi penelitian untuk jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya, serta dapat memberikan manfaat dan wawasan baru mengenai mengenai hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang auditor seperti independensi dan kompetensi berpengarug terhadap kualitas audit yang dilaporkan.
2. Bagi kantor akuntan public (KAP)
Dari hasil penelitian ini semoga dapat memberikan manfaat bagi KAP dalam meningkatkan kinerja para auditornya dan meningkatkan kualitas kinerja audit yang di hasilkan oleh para auditor eksternal serta menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan pengembangan etika profesi para akuntan publik.
3. Bagi STIE Perbanas
dari penelitian terdahulu kemudian diuraikan dengan landasan teori-teori penelitian serta hipotesisnya.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab satu pendahuluan ini berisikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab dua ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang menguraikan atau mengungkapkan tentang penelitian terdahulu, yang mana sebagai rujukan serta bahan pembanding dalam penelitian ini. Selain itu berisi pula landasan teori yang berkaitan dengan audit yang mendasari penelitian serta sebagai kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No. Nama peneliti
(thn) Variabel peneliti Hasil penelitian 1. Law Tjun-Tjun,
Elyzabet Indrawati
1. Kompetensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang
menunjukkan nilai
signifikansi 0,048 < 0,05. 2. Independensi Auditor
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang
menunjukkan nilai
signifikansi 0,118 > 0,05. 3. Kompetensi dan
Independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal initerlihat dari hasil uji regresi yang
menunjukkan nilai
signifikansi 0,037 < 0,05. 2. Saripudin, Netty
Herawaty, Rahayu professional care ,
akuntabilitas
1. Secara simultan variabel dependen (independensi, pengalaman, due professional care, dan akuntabilitas) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen (kualitas audit).
Variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.
3. Yossi Septriani
(2012) independen :Variabel kompetensi, kualitas audit oleh auditor KAP sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin independen seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya akan semakin baik pula kualitas auditnya. 2. Independensi dan
kompetensi auditor secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh auditor KAP.
4. Abdul H. , Sutrisno T. , Rosidi, M. Achsin (2014)
Variabel independen :
Effect of Auditor Competence(X1) , Effect of Auditor Independence
Audit Quality (Y1)
1. Kompetensi auditor mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
2. Auditor independen mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
5. Feny Ilmiyati, kerja) , Kualitas Audit (besarnya
1. Motivasi seorang auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sehingga semakin tinggi motivasi yang dimiliki auditor maka akan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan, 2. Kewajiban sosial dalam
melaksanakan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 3. Pengalaman dalam
melaksanakan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin
berpengalaman seorang auditor maka akan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. audit tenure (X3)
1. Artikel ini diciptakan untuk memastikan hubungan anatara
independensi auditor dan kualitas audit.
Sehubungan dengan aliran kualitas penelitian menerima banyak
1. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
2. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2)
memberikan pengertian bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi,
8. Elisha Muliani professional care dan akuntabilitas secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Semua variabel
independen berpengaruh secara parsial terhadap kualiats audit , kecuali pengalaman.
9. Afif Bustami
(2013) independen :Variabel Independensi, terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi variabel independensi sebesar 0,004 < 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007), Sukriah et al. (2009), dan Christiawan (2005) yang menyatakan bahwa independensi
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, dimana kompetensi tersebut terdiri menjadi dua dimensi, yaitu pengalaman dan pengetahuan.
2. Variabel akuntabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi variabel akuntabilitas sebesar 0,033 < 0,05. 10. Putu Septiani
pengalaman, kepuasan kerja
Variabel dependen : Kualitas audit
2) Profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
3) Tingkat pendidikan profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
4) Etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
5) Pengalaman berpengaruh tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Personalitas (Personality Theory)
Menurut [ CITATION Gor98 \l 1057 ], personalitas adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Inti dari personalitas adalah mengenai bagaimana seorang dapat menyesuaikan diri. Dimana penyesuaian diri merupakan suatu proses respons individu yang baik yang bersifat perilaku maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuan dari dalam diri. Personalitas sering digambarkan dalam sifat-sifat terukur yang ditunjukkan seseorang.
dan sikap dari orang tua individu tersebut. Sedangkan lingkungan merupakan tempat dimana indiividu tersebut tumbuh dan dibesarkan. Norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial serta pengaruh-pengaruh lain yang diperoleh oleh individu secara alami memiliki peran penting dalam membentuk perosnality seseorang. Selain itu, situasi dapat mempengaruhi personality seseorang, simana situasi itu dapat tercipta atas peran individu itu sendiri dan juga lingkungan disekitanya.
Dalam penelitian ini, teori personalitas dapat membantu menggambarkan bagaimana seorang auditor mampu mengelola dan menerapkan kemampuan yang dimilikinya serta mempertahankan sikap independensi untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas dan profesionalisme yang tinggi. Dengan adanya seorang auditor yang memiliki kompetensi dan independensi yang tinggu maka diharapkan tidak akan terjadi kecurangan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Sehingga pelaksanaan audit yang berkualitas akan menghasilkan sebuah informasi yang relevan dan berguna bagi seluruh pemakai laporan keuangan.
2.2.2 Kualitas Audit
pengukuran yang berbeda juga. AAA Financial Accounting Standard Committee (2000) menyatakan bahwa :
“kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi (keahlian) dan
independensi, kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas
dan secara potensial saling mempengaruhi. Lebih lanjut, persepsi
pengguna laporan keuangan atas kualitas audit merupakan fungsi dari
persepsi mereka atas independensi dan keahlian auditor”.
Auditor dituntut memberikan pendapatan tentang kewajaran dari laporan keuangan yang sudah dibuat oleh klien. Untuk menjalankan fungsinya sebagai auditor sering mendapatkan masalah yang berkaitan dengan kepentingan manajemen perusahaan. Kebanyakan manajemen perusahaan selalu menginginkan kinerjanya berhasil tanpa ada kecurangan oleh sebab itu, seringkali auditor mendapatkan tekanan dari klien agar laporan keuangan yang diauditnya dapat sesuai dengan apa yang diinginkan degan klien. Tetapi untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka seorang auditor harus menjalankan profesinya harus menjalankan sesuai dengan kode etik akuntan, standar profesi dan standar keuangan yang berlaku. Untuk itu, setiap auditor harus dapat mempertahankan sikap independensi, integritas dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya, dengan jujur, tegas, tanpa tekanan sehingga dapat bersikap adil.
1. Lamanya waktu auditor melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan semakin rendah.
2. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusahan menjaga reputasinya.
3. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut menekan auditor untuk tidak patuh terhadap standar.
4. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkatkan auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.
2.2.3 Kompetensi
menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Dalam standar umum telah dijelaskan bahwa seorang auditor dalam menjalankan tugasnya dalam mengaudit dan penyusunan audit wajib mengunakan kemahiran profesionalisme dengan cermat dan seksama. Oleh karena itu auditor di tuntut untuk dapat meningkatkan kompetensinya dengan memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervisi memadai dan riview atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Karena dengan meningkatnya pengetahuan yang maksimal dimiliki oleh seorang auditor maka akan dapat sejalan berkembangnya pengalaman yang dimiliki auditor menjadi kompeten di bidangnya dan mampu dalam mendeteksi titik-titik kelemahan untuk ditemukanya kekeliruan dalam mengaudit sehingga terciptalah kualitas audit yang berkualitas pula.
2.2.4 Independensi
1. Lama hubungan dengan klien
Hal ini dilakukan untuk auditor dalam membatasi hubungan istimewa antara klien dengan auditor untuk meminimalkan skandal kecurangan dalam akuntansi. Karena apabila auditor semakin dekat dengan klien maka dapat membuat auditor menjadi kurang tegas dalam menjalankan tugasnya dan tidak menjunjung tinggi sikap independensi. Jadi, semakin rendah hubungan dengan klien maka akan sikap independensi auditor menjadi semakin tinggi dan sebaliknya apabila semakin lama hubungan dengan klien maka sikap independensi auditor semakin menurun.
2. Tekanan dari klien.
3. Telaah dari rekan auditor.
Hal ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas jasa akuntansi dan audit dengan cara memonitor kinerja auditor untuk dapat memberikan hasil kepada klien dengan transparasi yang sesuai dengan kode etik dan sesuai kodisi klien sebenarnya. Telaah dari auditor biasanya dilakukan oleh supervisor dari KAP itu sendiri. Jadi, semakin tinggi telaah dari rekan auditor maka akan semakin tinggi independensi auditor dan sebaliknya jika telaah dari rekan auditor itu rendah maka akan semakin rendah independensi seorang auditor.
4. Jasa non-audit.
Jasa non-audit adalah jasa yang diberikan oleh KAP selain jasa audit yaitu jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen. Dengan adanya jasa non-audit ini, dapat mengurangi aktifitas dari seorang auditor untuk mengaudit laporan keuangan klien melainkan secara langsung auditor terlibat dalam aktivitas manajemen klien. Jadi, semakin rendah jasa non-audit maka akan semakin tinggi independensi auditor dan sebaliknya jika semakin tinggi jasa non-audit maka akan semakin rendah independensi dari seorang auditor.
2.2.5 Hubungan Antara Independensi Terhadap Kualitas Audit
2.2.6 Hubungan Antara Kompetensi Dengan Kualitas Audit
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 KerangkaPemikiran
2.4 Hipotesis
H1 : Independensi dapat menjadi jaminan untuk berpengaruh pada kualitas
audit yang dilaporkan
H2 : Kompetensi dapat menjadi jaminan untuk berpengaruh pada kualitas
audit yang dilaporkan
Kompetensi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
1. Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena jenis penelitian ini menggunakan penelitian behavior research/ meneliti sikap atau perilaku dari seorang auditor yang nanatinya akan diperoleh jawaban berupa angka dari berbagai pertanyaan yang diajukan kepada auditor yang kerja di KAP.
2. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data sekunder dan primer. Data primer yang dimaksud berupa penyebaran kuesioner dan data sekunder yang di dapat melalui penelitian terhaduhu, kepustakaan literatur yang mendukung dan jurnal.
3.2 Batasan Penelitian
3.3 Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yang digunakan adalah :
1. Independensi (X1)
2. Kompetensi (X2)
Variabel dependen yang digunakan adalah : 1. Kualitas audit (Y)
2.4 Definisi Operasional d an Pengukuran Variabel
Untuk mengarahkan pengumpulan, pengolahan dan analisis data yangbersifat kuantitatif, dalam penelitian ini dirumuskan sejumlah definisi operasionalberikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran 1 Independen
(X1)
Independensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan dan tidak tergantung pada pihak lain.
1. Lama hubungan dengan klien. 2. Tekanan dari
klien.
3. Telaah dari rekan auditor.
4. Jasa Non-audit.
Skala likert dari jawaban 1 – 5
yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
3.5 Populasi, Sampel d an Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria dalam penelitian. Kriteria - kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor pada KAP, sehingga semua auditor yang bekerja di KAP dapat diikutsertakan sebagai responden.
2. Memiliki pengalaman di KAP minimal 2 tahun.
3. Berdasarkan pada kesediaan KAP menerima permohonan pengisian kuesioner untuk penelitian ini.
3.6 Metode Pengumpulan Data
langsung maupun melalui pos dan pengiriman kuesioner disertai dengan surat permohonan serta penjelasan tentang tujuan penelitian yang digunakan. Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari studi kepustakaan, megumpulkan literatur yang mendukung dan jurnal dari peneliti terdahulu.
Tabel 3.3
Penilaian Skor Pertanyaan Kuesioner
Jawaban Nila
i Sangat tidak setuju (STS) 1
Tidak setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
3.7 Teknik Analisis Data
Validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu kuesioner. Kriteria pengambilan keputusan dikatakan valid ditentukan dengan nilai r hitung > nilai r tabel, dimana untuk menentukan r hitung dapat dilihat dari nilai Corected Item Total Correlation [ CITATION Pro11 \l 1033 ]
2. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menguji hipotesis adalah dengan Regresi Linier Berganda. Regresi linier berganda alat untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh variabel dependen. Berikut adalah rumus dalam persamaan regresi linier berganda :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e Keterangan :
Y : variabel kualitas audit β0 : koefisien variabel
β1 : koefisien variabel independensi β2 : koefisien variabel kompetensi e : error
a. Melakukan Uji Serempak (Uji F) untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas X1, X2secara bersama-sama
terhadap variabel tergantung Y.
Ho : β1 = β2 = 0, berarti semua variabel bebas yang terdiri dari
(X1, X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, berarti semua variabel bebas yang terdiri dari
(X1, X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel tergantung (Y). 2. Menentukan taraf signifikan (α) sebesar 0.05 3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho.
Daerah penolakan dan penerimaan Ho Uji F
4. Menghitung statistik uji F dengan program SPSS dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : SSR/K
SSE/(n-k-1) Keterangan :
SSR = Sum of Square From Regression SSE = Sum of Square From Sampling Error n = jumlah responden
Kesimpulan Ho diterima dan ditolak berdasarkan pada hasil perbandingan antara F hitung dan F tabel degan kriteria pengujian sebagai berikut :
- Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak - Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Melakukan Uji T (Uji Parsial) dilakukan untuk menguji secara
parsial tingkat signifikan pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6
secara parsial terhadap variabel terikat Y. Langkah pengujianya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
- H1 : β = 0, artinya variabel bebas (X1, X2) secara individual
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
- H1 : β1 > 0, artinya variabel bebas (X1) secara parsial
mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
- H1 : β2 > 0, artinya variabel bebas (X2) secara parsial
mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
- H1 : β6 > 0, artinya variabel bebas (X6) secara parsial
mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel tergantung (Y).
3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho
4. Menghitung uji t yang dilakukan dengan program SPSS atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
T = Bi SBI Keterangan :
Sbi = Standart deviasi estimasi Bi = Koefesien regresi
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan Ho dietrima dan ditolak berdasarkan kriteria pengujian
3. Teknik yang ke tiga adalah Uji Asumsi Klasik yaitu digunakan normalitas untuk menguji apakah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
b. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M. N. (2007). Pengaruh kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X.
Feny Ilmiyati, d. (2012). pengaruh akuntambilitas dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit. JURAKSI Vol.1 No.1.
Gordon Allport, S. R. (1998). Organizational Behavior Eighth Edition. New Jersey Prentice: Hall Inc.
IAI. (2001). Standar Profesional Akuntansi Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Law Tjun-Tjun, d. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol. 4 No.1, 23-56.
Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M. A. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Restu Agusti, d. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Prfosionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi Vol.21 No. 3.
LAMPIRAN 1 :
No Nama KAP Alamat
1. KAP Agus Iwan Sutanto Kusuma Jl. Pemuda No.108 – 116Sby
2. KAP Drs. Arief H. P. Jl. Baruk Utara VIII/6
(B-201)
3. KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto (Cabang)
Jl. Mayjend. Sungkono
Komplek Darmo Park I Blok
III B 17
4. KAP DRS. Bambang Siswanto Jl. Rungkut Asri Tengah III
No.7 - 9
5. KAP Bambang, Sutjipto Ngumar &
Rekan (Cabang)
Jl. PandugoTimur XIII Blok K No. 2
6. KAP Drs. Basri Hardjosumarto,
M.Si, Ak. & Rekan
Jl. Gubeng Kertajaya III F/10
7. KAP Drs. Benny & Veto Jl. Serayu No.2 G Surabaya
8. KAP Benny, Tony, Frans & Daniel (Cabang)
Jl. Raya Darmo Permai I
No.39
9. KAP Budiman, Wawan, Pamudji &
Rekan (Cabang)
Jl. MedokanAyu I Blok D-16
10. KAP Buntaran & Lisawati Jl. RungkutMapanTimur VI
Blok EE No.3
11. KAP Buntaran & Lisawati (Cabang)
Jl. Undaan Wetan No.66
Surabaya
12. KAP Drs. Chandra Dwiyanto Jl. Musi No.41 Surabaya
13. KAP Chatim, Atjeng, Sugeng & Rekan (Cabang)
Jl. Progo No.10 Surabaya
14. KAP Dra. Dian Hajati D. Komplek Ruko Rungkut
Megah Raya Blok Q 6
Jl. Raya Kalirungkut No.1 - 3
15. KAP Fredy Jl. Dharmahusada Indah I
No.39 (B 163) Surabaya
17. KAP Gunawan Jl. Manyar Rejo No.18
18. KAP Habib Basuni Galaxi Bumi Permai Blok
G6/18
Jl. Arif Rahman Hakim No.
152
19. KAP Drs. Hadi A. Hamid Jl. Tenggilis Kauman IV
No.29 K
20. KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan Jl. Manyar Rejo IV No.4Sby
21. KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Cabang)
Jl. Ngagel Tama No.18
Surabaya
22. KAP Hamzens Jl. Ngagel Kebonsari No.19
RT 012 / 002 Kel. Ngagelrejo
23. KAP DRS. Hananta Budianto & Rekan (Cabang)
Darmo Business Center B-21
Jl. Raya Darmo No.54 – 56
24. KAP Drs. Hanny Wolfrey & Rekan Jl. Raya Gubeng No.56Sby
25. KAP Heliantono & Rekan (Cabang)
Gedung Graha Pena Lt19
Ruang 901
Jl. Ahmad Yani No. 88
26. KAP Drs. Henry & Sugeng (Cabang)
Jl. Manunggal Kebonsari
Kencana No.45Kebonsari
Regency B 10
27. KAP Indra, Sumijono & Rekan (Cabang)
Jl. Kayoon No.38 – 40
Surabaya
28. KAP DRS. J. Tanzil & Rekan Jl. Mayjend. Sungkono
Darmo Park II Blok III No.19
– 20
29. KAP Johan Malonda Mustika & Rekan (Cabang)
Jl. Manyar Kertoarjo V No.20
Surabaya
30. KAP Junaedi, Chairul Dan
Subyakto (Cabang)
Gedung Graha PenaLt 8
Jl. A. Yani No.88 Gayungan
31. KAP Made Sudarma, Thomas &
Dewi (Cabang)
Jl. Kayoon No.20 J Surabaya
32. KAP Osman Bing Satrio & Eny (Cabang)
Jl. Jend. Basuki Rachmat
No.129 – 137 Surabaya
33. KAP Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Ade Fatma & Rekan
(Cabang)
Jl. Ngagel Jaya No.90
Surabaya
34. KAP Purwantono,
Suherman&Surja (Cabang)
Plaza BRI Lantai 9
Jl. Jend. Basuki Rahmat
No.122
35. KAP Richard Risambessy&Rekan Jl. Tenggilis Timur Dalam
No.12
36. KAP Riza, Adi, Syahril&Rekan (Cabang)
Komplek Ruko Rungkut
Megah Raya Blok M-27
Jl. Raya Kali Rungkut No.1-3
Kel. Panjangjiwo, Tenggilis
Mejoyo
37. KAP Drs. Robby Bumulo Pertokoan Rungkut Megah
Raya Blok L 39
Jl. Raya Kalirungkut 5Sby
38. KAP Santoso&Rekan Jl. Simpang Darmo Permai
Selatan XVI No.32 Surabaya
39. KAP Setijawati Jl. Kutisari Indah Utara II
No.85Sby
40. KAP Soebandi&Rekan Jl. Pucang Anom No.108
Surabaya
Subyantara&Rekan Jl. Simpang Dukuh No.38 -
40 Genteng Surabaya
42. KAP Teramihardja, Pradhono& Chandra (Cabang)
Jl. Ngagel Tama A – 6Pucang
Sewu, Gubeng Surabaya
43. KAP Drs. Thomas, Blasius,
Widartoyo&Rekan (Cabang)
Jl. Taman Kendangsari No. 7
Surabaya
44. KAP Ventje Jansen Dan Royke Komp. Ruko 21 Klampis
Kav.BB - 5
Jl. Arief Rachman Hakim
No.51Sby
45. KAP Zulfikar Dan Rizal Jl. Nginden Intan Tengah No.
LAMPIRAN 2 :
KEPADA YTH :
Para Auditor di Kantor Akuntan Publik
Saya adalah mahasiswa STIE Perbanas Surabaya yang saat ini sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan studi mata kuliah Seminar Akuntansi. Dalam rangka penelitian mengenai “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit yang Dilaporkan. Untuk itu saya mohon bantuan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini. Penelitian ini akan sangat berguna untuk pengembangan profesi akuntan di Indonesia. Saya akan rahasiakan identitas dan saya akan sangat menghargai pendapat yang diberikan. Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan banyak terima kasih.
Data Responden
1. Nama Auditor : ………(boleh tidak diisi)
2. Nama KAP : ………
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Jabatan di KAP : [ ] Senior Auditor
[ ] Junior Auditor`
[ ] Partner
[ ] Lainnya
5. Pengalaman kerja auditor : [ ] Tahun [ ] Bulan 6. Latar belakang pendidikan : [ ] D3 [ ] S2
[ ] S1 [ ] S3 7. Jenis pelatihan atau seminar yang pernah diikuti (sebutkan)
a. ………. b. ……… c. ………
Berikan tanggapan anda atas setiap pernyataan dalam kuesioner berikut ini sejujurnya. Berikan tanda √ untuk jawaban yang anda pilih.
Sangat tidak setuju (STS) 1
Tidak setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
KUESIONER TENTANG INDEPENDENSI
No PERNTANYAAN STS TS N S S
S menangani klien setiap tahun.
4 Auditor dan keluarganya selama penugasan boleh menerima imbalan atas jasa sebagai tanda terima kasih kepada klien
5 Tidak menjadi masalah bila akuntan publik melakukan audit selama lebih dari 5 tahun dengan klien yang sama.
6 Auditor dapat sekaligus memberikan jasa konsultasi manajemen dan jasa audit kepada klien yang sama.
7 Audit fee diterima merupakan sebagian kecil pendapatan KAP diluar pemberian atas jasa. 8 Saya berupaya independen dalam melakukan
KUESIONER TENTANG KOMPETENSI
No PERNTANYAAN STS TS N S S
S 1 Banyaknya pengetahuan yang diperoleh
auditor dapat meningkatkan pengalaman dalam mengaudit.
2 Seringnya melakukan penugasan sangat membantu saya dalam memahami pekerjaan saya sebagai auditor.
3 Semakin banyak pengalaman yang dimiliki auditor, semakin tinggi pula kemampuan auditor untuk mendeteksi kekeliruan
4 Pengetahuan dan kemampuan auditor untuk mendeteksi kekeliruan merupakan salah satu dari kempetensi dari auditor.
5 Kemampuan yang saya miliki sangat membantu saya untuk menyelesaikan penugasan secara tepat waktu.
6 Pekerjaan saya sebagai auditor menuntut saya memperoleh pendidikan formal yang lebih tinggi lagi.
7 Supervisis pada asisten/yunior auditor perlu saya lakukan guna meningkatkan kemampuan saya.
8 Saya menganggap pelatihan/seminar perlu bagi pekerjaan saya.
9 Untuk melakukan audit yang baik saya perlu memahami jenis industri, kondisi perusahaan klien.
KUESIONER TENTANG KUALITAS AUDIT
No PERNTANYAAN STS TS N S SS
deteksi
2 Setiap pekerjaan audit selalu berpedoman pada standar audit yang ada.
3 Surat penugasan penting bagi saya saat melakukan penugasan audit.
4 Saya selalu mempertimbangkan besar kecilnya risiko audit.
5 Saya selalu membuat pertimbangan terutama dalam menjustifikasikan kesalahan.
6 Penngawasan yunior auditor perlu dilakukan.
7 Besarnya kompensasi yang saya terima akan mempengaruhi saya dalam melaporkan kesalahan klien.
8 Saya tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit. 9 Saya mampu bertindak sendiri, tanpa harus
diperhatikan oleh manajer atau partner.