Teknologi dan Edukasi untuk Desa Mandiri
Pembangunan hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Pembangunan nasional mencakup pembangunan semua daerah dan semua sektor, yang memiliki hubungan timbal balik dan saling ketergantungan. pembangunan daerah, pembangunan sektor maupun pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan asas pemerataan dan keadilan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan yang tinggi serta untuk tetap membina dan menjaga stabilitas nasional. Dengan berbagai pendekatan itu, pembangunan nasional dan pembangunan daerah telah mencatat kemajuan yang sangat berarti. Tidak ada daerah yang tidak maju, tanpa terkecuali. Namun, dalam kenyataannya ada perbedaan yang cukup tajam antara kemajuan satu daerah dengan daerah lainnya. Perbedaan laju pembangunan antar daerah menyebabkan terjadinya kesenjangan kemakmuran dan kemajuan antar daerah, terutama antara Jawa dan luar Jawa, antara kawasan barat Indonesia dan kawasan timur Indonesia, dan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Misalkan dari segi infrastruktur, sanitasi, tempat tinggal, IPTEK dan perekonomiannya. Berdasarkan data dari kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, bahwa sebanyak 183 kabupaten masih tergolong dalam kategori daerah tertinggal dan sebesar 18,68 % tingkat keluarga miskin di Indonesia.
Sebagai akibat dari tingkat dan laju perkembangan yang tidak seimbang itu, meskipun semua daerah akan memperoleh kemajuan sebagai hasil pembangunan, tetapi karena tingkat landasannya sudah berbeda, maka tanpa usaha khusus, dengan kecenderungan pertumbuhan yang ada, kesenjangan akan semakin besar. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah program berkelanjutan yang mampu mendorong sebuah desa menjadi desa yang mandiri. Teknologi dan edukasi, merupakan sebuah program yang bertujuan untuk Melakukan pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dengan melakukan perbaikan di berbagai aspek (sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan, teknologi, dan kewirausahaan) dan Mengoptimalkan SDA yang ada untuk diolah sehingga menjadi sumber pendapatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Grand desain program ini yaitu melakukan kegiatan sosial development yang sustainable (secara bertahap dan bekelanjutan) yang diwujudkan dalam renstra (rencana strategis) yang meliputi 5 bidang aspek kegiatan yakni :
Dengan memberikan edukasi mengenai lingkungan hidup dan sanitasi serta memberikan pengobatan gratis. Kita tahu bahwa masih banyak daerah yang masih belum memiliki tempat pelayanan kesehatan.
- Teknologi
Dengan melakukan aplikasi teknologi yang mampu menghidupkan IPTEK mereka dan berguna bagi lingkunga sekitar misalnya inovasi lampu untuk perpustakaan desa supaya masyarakat bisa tertarik untuk datang ke perpustakaan dan water treatment, alat ini berguna untuk konsumsi air yang layak, kita tahu bahwa kebutuhan air bersih sangatlah penting akan tetapi banyak diluar sana yang sulit sekali untuk mencari air bersih.
- Pendidikan dan Keterampilan
Aspek ini dengan memberikan edukasi untuk anak-anak supaya mereka juga bisa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk masa depannya. Tidak hanya itu kita juga bisa memberikan pelatihan keterampilan untuk masyarakat supaya bisa mengembangkan Sumber Daya Manusia di daerah tersebut.
- Kewirausahaan
Dengan memberikan pelatihan usaha supaya dapat mengembangkan potensi masyarakat dalam hal kewirausahaan dan memberikan inspirasi untuk bisa mendirikan UKM kecil yang nantinya mampu menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.
- Sosial
Dalam aspek ini kita memberikan stimulan buat masyarakat supaya mereka bisa terbiasa berkumpul bersama khususnya karang taruna yang nantinya dapat menggerakan pemuda desa agar dapat berperan aktif di dalam kegiatan masyarakat.
Dengan 5 aspek tersebut diharapkan program ini dapat mewujudkan sebuah daerah yang mandiri, setidaknya mampu memberikan stimulan kepada masyarakat supaya dapat mengembangkan potensi sumber daya alam yang mereka miliki. Rencana untuk program ini berjalan secara berkelanjutan sekitar 5 tahun untuk mewujudkan target desa mandiri.