PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL)
DENGAN MATERI SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI
SMP N 2 TOMPASO
Debby C. Runtu, Tinny D. Kaunang dan Tommy M. Palapa. Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Manado
Keyruntu10@gmail.com belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa. Rancangan penelitian eksperimen menggunakan pretest posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Tompaso. Sampel penelitian ini yaitu kelas eksperimen berjumlah 19 siswa
S
2 44.06 dan kelas kontrol yang berjumlah 20 siswaS
2 39.31, setelah diuji homogenitas Fhit=1,12 < Ftab=4,10 yang memiliki varians dan ragam yang sama atau homogen. Hasil belajar diuji menggunakan statistik uji t. Hasil diperoleh thit 5,89 > ttab 2,03, dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 86,21 dan kelas kontrol 66,15 maka Ho ditolak dan H1 diterima, bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran CTL lebih tinggi 44,42 dari hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional 28,2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) materi sistem pernapasan manusia terhadap hasil belajar siswa.Kata kunci: Contextual, Teaching,and, Learning (CTL), Hasil,Belajar
ABSTRACT. Students don't understand the topic because teachers only use the learnig method and the lack of student’s activity that adversely affects the student’s learning outcomes. This study aims to determine the effect of the application of CTL learning models on student’s learning outcomes. This experimental study using the pretest-posttest control group design. The population of this research is all 8th graders at SMPN 2 Tompaso. Sample of this research are 19 students of class as the ‘experiment group’
S
2 44.06, and 20 students of class as the ‘control group’ S2 39.31, after having tested the homogeneity Fhit = 1.12 <Ftab = 4.10 which has a variance and variety, equal or homogeneous. Learning outcomes is tested by using the “t test”. The results obtained tcount 5.89 > ttable 2.03, with the average value of the experimental class is 86.21 and the value of the control class is 66.15. Therefore Ho is rejected and H1 accepted, whereas the average of student’s learning outcomes studying with CTL learning model is higher 44.42 than the student’s who are learning through conventional method 28.2. The results showed that there are significant effects of the use of Contextual Teaching and Learning (CTL) model when learning human respiratory system topicPENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting dan mendasar bagi setiap individu baik bagi kepentingan pribadi maupun dalam kedudukannya sebagai warga Negara. Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku, baik perseorangan atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-manusia yang bertakwa, berilmu, mandiri dan bertanggung jawab.
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan pandangan, dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan dia berkembang (Aqib, 2002).
Pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 2 Tompaso, rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan pemahaman konsep yang belum sesuai dengan yang diharapkan, dari nilai yang diperoleh siswa dari pokok bahasan sistem pernapasan menunjukan belum tercapainya batas ketuntasan 65%, nilai rata-rata 6.5 dan hasil perolehan nilai IPA biologi dari nilai harian yang diperoleh siswa kurang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Tompaso beberapa kesulitan yang mereka temui dalam proses pembelajaran yaitu pembelajaran yang tidak menarik/membosankan, siswa kurang memahami akan materi yang disampaikan karena guru hanya menggunakan metode konvensional serta kurangnya aktivitas dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran disebabkan oleh siswa yang kurang berpartisipasi dalam bertanya atau malas bertanya, siswa cenderung diam dan malu mengajukan pertanyaan dan hanya menunggu jawaban dari teman-temannya yang lain, adanya
rasa kurang percaya diri dan malas berfikir membuat siswa tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan selama proses pembelajaran masih terlihat pendekatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan membuat siswa kurang mampu menggali kemampuan dirinya dalam belajar, siswa juga tidak berusaha menemukan konsep-konsep berdasarkan pemahaman mereka dan membuat mereka sulit untuk memecahkan masalah yang ada karena siswa tidak memiliki inisiatif untuk bertanya pada guru, teman atau mencari tahu melalui buku bacaan tentang masalah yang mereka hadapi, dan ketika guru memberi soal maka siswa tidak tertarik untuk mengejarkan soal tersebut. manusia di anggap sulit karena materi ini cukup luas bahasannya dan harus dipadukan dengan strategi pembelajaran agar penyajian materi tercapai dengan baik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL)
Dengan Materi Sistem Pernapasan Padan Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 2 Tompaso”
METODE
Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen. rancangan penelitian ini
adalah pretest-posttest control group design
sesuai yang tertera dalam Sugiyono (2009)dapat
dilihat pada Tabel 1.
O1: Tes awal/tes sebelum perlakuan (Pre-test) pada kelas eksperimen
O2: Tes akhir/tes sesudah perlakuan (Post-test) pada kelas eksperimen
X: Treatment/perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran CTL
_: Tanpa perlakuan
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh dari SMP N 2 Tompaso yang terdiri dari 4 kelas dan diambil secara acak dari 4 kelas tersebut diperoleh 2 kelas yaitu kelas VIII D berjumlah 19 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang telah di berikan perlakuan model pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL), sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan perlakuan.
Statistik hasil pretest – posttest, dan selisih
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Skor Tes Hasil Belajar Siswa
Nilai Kelas
Eksperimen Kontrol Kelas
Rata-rata Pretest 44.78 37.95
Rata-rata Postest 86.21 66.15
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol.
Analisis terhadap pretest dilakukan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa sebelum menerima proses perlakuan, atau dengan kata lain mengukur kemampuan awal yang dimiliki siswa dalam materi yang akan diajarkan. Pada Tabel 3, disajikan analisis statistik deskriptif skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perhitungan menggunakan Mc.Excel
Tabel 3. Statistik Deskriptif Data Pretest
Kelas N Mean Min Max
Eksperimen 19 44.78 32 56
Kontrol 20 37.95 29 49
Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen relative sama, hal
tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data Posttest diperoleh setelah proses
pembelajaran yang diberi perlakuan
menggunakan pembelajaran CTL. Deskripsi data
Posttest dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Statistik Deskriptif Data Posttest
Kelas N Mean Min Max
Eksperimen 19 86,21 80 92
Kontrol 20 66,15 59 71
Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan rata-rata skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki selisih atau perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol pada posttest. Perbedaan signifikan kedua kelompok kelas ini, akan dibuktikan melalui uji statistik yaitu Uji Normalitas, Uji
Homogenitas dan Uji Hipotesis (Uji t). Hasil Uji
Normalitas menyatakan bahwa data kelas
eksperimen eksperimen Lhitung=0.07 ≤ Ltabel= 0.20
maka terima H0 dan kelas kontrol Lhitung=0.06 ≤
Ltabel= 0.19 maka terima H0, atrinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, hal ini menunjukan kedua kelompok memiliki kemampuan yang sama untuk menerima materi yang diberikan maka hal tersebut telah memenuhi
syarat. Hasil uji homogenitas terima H0 karena
Fhitung=1.12 < Ftabel=4.10 menyatakan bahwa varians dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen atau sama.
Hasil uji hipotesis thitung=5.87 > ttabel=2.03 diterima
menyatakan bahwa model pembelajaran CTL
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ringkasan data hasil Uji statistik tersebut dapat dilihat pada Table 5.
Tabel 5. Ringkasan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis hasil belajar
Uji Hasil Belajar
Berdasarkan penelitian eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL) untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar pada materi sistem pernapasan pada manusia. Tujuan
penerapan model pembelajaran CTL adalah untuk
pada siswa, di mana siswa dapat dapat berperan aktif dalam pembelajaran, penerapan
pembebajaran CTL dapat mendorong siswa
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, Tri Andriani, Masyukuri dan Suciati (2012) terdapat pengaruh prestasi belajar menggunakan pendekatan CTL pada aspe
kognitif. Peneliti menggunakan 2 kelas dalam
penelitian ini, pada kelas VIII D sebagai kelas eksperimen peneliti menerapkan model
pembelajaran contextual teaching and learning
(CTL), dan pada kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang tidak di berikan perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 2 Tompaso terdapat pengaruh yang
signifikan pada pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL). Hal ini bisa kita lihat pada hasil perolehan rata-rata skor pre-test yaitu pada kelas eksperimen 44.78 sedangkan pada kelas kontrol 37.95. Terlihat jelas bahwa kelas yang tidak di berikan perlakuan hasil belajarnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang proses belajarnya
menggunakan model pembelajaran contextual
teaching and learning(CTL). memperhatikan pengarahan yang disampaikan guru. Kerjasama dan partisipasi antar siswa lain terlihat dengan jelas melalui percobaan yang dilakukan sehingga mereka dapat bertukar pikiran dengan baik antara sesama siswa, pengaruh ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Martala dan Yarmania
(2013) pengaruh pendekatan pembelajaran CTL
dapat meningkatkan aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran sehingga pendekatan ini efektif di gunakan.
Hasil analisis yang diperoleh dari kedua kelas menunjukkan seberapa besar ketercapaian kemampuan mengidentifikasi, mengevaluasi, menyimpulkan dan mengemukakan pendapat. Dalam penelitian yang di lakukan oleh Reni Damayanti, Muzayyinah dan Punguh (2011)
pengetahuan siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dapat berkebang sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang ada, dengan demikian siswa dapat menangkap informasi lebih muda dan lebih tertarik dalam pembelajaran dikelas sehingga pemahaman konsep siswa bertmabah. Hipotesis telah dicapai dengan perolehan hasil belajar untuk kelas eksperimen termasuk pada kategori sangat baik sedangkan pada kelas kontrol termasuk pada kategori baik. Hal ini diartikan bahwa kejelasan sumber atau informasi yang di peroleh dan
penggunaan model pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL) membuat siswa
pada kelas eksperimen dapat menjawab dengan
benar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Lain halnya dengan kelas kontrol suasana pembelajaran yang tercipta cenderung monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran contextual teaching and learning
(CTL) pada materi sistem pernapasan pada manusia di bandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2002). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Martala Sari dan Yarmania. (2013). Penggunaan
Pendekatan Pembelajaran CTL untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP 23 Siak. Lectura. Vol 4. No 1.
Tri Andriani, Masyukuri dan Suciati Sudarisman. (2012). Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Jurnal Inquiri. Vol 1. No 2.
(
http://jurnal.pasca.usn,ac.id)Reni Damayanti, Muzayyinah dan Punguh Kuryanto. (2011). Penerapan Pendekatan CTL Berbasis Media Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMA N 1 Kebakkramat Tahun 2010/2011. Pendidikan Biologi. Vol 3. No 2. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan